Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148537 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghaisa Marin Hartono
"PT Bank Syariah XYZ saat ini sedang berupaya untuk meningkatkan efisiensi perusahaan karena adanya permasalahan terkait kondisi keuangan. Fokus utama perusahaan saat ini adalah memunculkan perilaku kewargaan organisasi karyawan. Perilaku kewargaan organisasi merupakan perilaku inisiatif dari karyawan di luar persyaratan tugas jabatan. Berdasarkan teori pertukaran sosial, perilaku kewargaan organisasi dapat dihasilkan jika ada pertukaran dua arah yang setara antara karyawan dan organisasi. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mendorong perilaku kewargaan organisasi adalah dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengalami keseimbangan kehidupan-kerja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari keseimbangan kehidupan-kerja terhadap perilaku kewargaan organisasi karyawan namun melalui peran komitmen organisasi sebagai mediator. Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan metode pengambilan data berupa kuesioner yang meliputi OCB-C short version dari Spector (2010), skala keseimbangan kehidupan-kerja dari Hill dkk. (2001), dan Komitmen Organisasi dari Mowday (1979). Responden penelitian ini adalah 101 responden karyawan tetap di kantor pusat PT Bank Syariah XYZ. Hasil analisis mediasi menggunakan PROCESS Hayes menunjukkan coefficient value=0,34, p<0,05, R2=21% (LLCI 0,15 ULCI 0,56). Artinya komitmen organisasi berperan sebagai mediator penuh (complete mediation) pada pengaruh antara keseimbangan kehidupan-kerja terhadap perilaku kewargaan organisasi dan keseimbangan kehidupan-kerja melalui komitmen organisasi memiliki proporsi pengaruh tidak langsung sebesar 21% dari pengaruh total model terhadap perilaku kewargaan organisasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi organisasi untuk mempertimbangkan program yang mendukung keseimbangan kehidupan-kerja karyawan guna meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi yang dapat berdampak terhadap munculnya perilaku kewargaan organisasi pada karyawan.

PT Bank Sharia XYZ is currently working to improve company efficiency due to financial problems. At this time, the main focus of the company is to encourage their employees to show more organizational citizenship behaviors (OCB). OCB is an iniative behaviors beyond the requeirements of positions duties. Based on social exchange theory, OCB can be generated if there is an equal two-way exchange between employess and the organization. Some of previous studies show us that one of the factor to encourage employees OCB is by giving employees opportunity to experience work-life balance. Therefore, this study aims to examine the influence of work-life balance (WLB) on employees OCB through the role of organizational commitment as a mediator. This quantitative research using questionnaire, consisting of OCB-C short version by Spector (2010), work-life balance scale by Hill et al. (2001), and organizational commitment scale by Mowday (1979). Sample of this study were 101 permanent employees of PT Bank Sharia XYZ’s head office. The results of PROCESS mediation analysis showed the coefficient value=0,34, p<0,05, R2=21% (LLCI 0,15 ULCI 0,56). It means that organizational commitment acts as a complete mediator on the influence of WLB on OCB and WLB through organizational commitment had 21% proportion of the total model of their indirect effect on OCB. By conducting this study, researcher try to provide an insight for the company to consider some programs that could support employees WLB in order to increase employees organizational commitment which lead to the emergence of OCB among employees."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shaqila Caesarine Mulachela
"Persaingan pasar kerja yang ketat mendorong organisasi untuk menemukan strategi yang tepat untuk mengatasi masalah resistensi karyawan yang rendah, salah satunya dengan meningkatkan affective commitment karyawan terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Studi ini menggunakan Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory/SET) dan Conservation of Resources Theory (COR) untuk menguji pengaruh organizational embeddedness dan perceived organizational support terhadap affective commitment serta pengaruh tidak langsung melalui mediasi work engagement. Data empiris didapatkan dari 351 data yang terkumpul kemudian mengeluarkan sebanyak 19 data untuk menjaga konsistensi data sehingga data yang diolah sebanyak 332 data karyawan generasi milenial di Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan survei online yang dinilai melalui skala Likert 7 poin. Studi ini dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk menguji tujuh hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organizational embeddedness dan perceived organizational support berpengaruh positif terhadap affective commitment baik secara langsung maupun tidak langsung melalui mediasi work engagement. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya memiliki data dengan perbedaan perspektif terhadap affective commitment, menggunakan variabel uni-dimensional yang kurang menggambarkan keseluruhan fenomena, pengambilan data menggunakan metode selfassessment dengan resiko bias yang tinggi, serta metode pengumpulan data hanya dilakukan pada sekali waktu sehingga sulit untuk mengidentifikasi hubungan sebabakibat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembuatan kebijakan sumber daya manusia untuk meningkatkan komitmen afektif di kalangan karyawan generasi milenial di Indonesia.

The tight labor market competition afforces organizations to find the right strategies to address the issue of low employee resistance, one way being to enhance affective commitment among employees towards the organization they work for. This study employs Social Exchange Theory (SET) and Conservation of Resources Theory to examine the influence of organizational embeddedness and perceived organizational support on affective commitment and the indirect influence through work engagement mediation. Empirical data was obtained from a total of 351 collected samples, with 19 samples were excluded to maintain data consistency, resulting 332 data from millennial generation employees in Indonesia. The data was collected using an online survei assessed on a 7-point Likert scale. The study was analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) and Confirmatory Factor Analysis (CFA) to test seven proposed hypotheses. Result indicate that organizational embeddedness and perceived organizational support positively influence affective commitment both directly and indirectly through work engagement mediation. This study has several limitations, including the use of quantitative methods without in-depth interviews, a cross-sectional design that makes it difficult to identify causal relationships, and a focus solely on millennial employees, which limits the generalizability of the findings. This research is expected to contribute to human resource policy-making to enhance affective commitment among millennial generation employees in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Tri Rachmawati
"Penelitian ini membahas pengaruh kecerdasan emosi terhadap organizational citizenship behavior OCB dengan dimediasi oleh komitmen organisasi di Lembaga X Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode non eksperimental Responden penelitian adalah 247 pegawai yang tersebar di seluruh unit kerja yang ada di Lembaga X Responden telah bekerja pada Lembaga X sedikitnya selama 3 bulan dengan alasan responden telah mengikuti masa percobaan sebelumnya Alat ukur yang digunakan adalah Trait Emotional Intelligence Questionnaire dari Petrides 2000 Organizational Commitment Scale dari Allen dan Meyer 1990 dan Organizational Citizenship Behavior Questionnaire yang dikembangkan oleh Podsakof 2001 Dengan menggunakan analisis strategi causal step yang dikembangkan oleh Baron dan Kenny 1986 penelitian ini menemukan bahwa komitmen organisasi menjadi partial mediator pada pengaruh kecerdasan emosi terhadap OCB di Lembaga X.

This study discusses the influence of emotional intelligence on organizational citizenship behavior OCB mediated by organizational commitment in The X Agency This study uses a quantitative approach with non experimental methods The respondents were 247 employees spread across work units at The X Agency Respondents had worked at The X Agency at least for 3 months on the grounds respondents have followed the previous probation The measuring instruments used are the Trait Emotional Intelligence Questionnaire developed by Petrides 2000 Organizational Commitment Scale by Allen and Meyer 1990 and Organizational Citizenship Behavior Questionnaire by Podsakof 2001 By using analysis of causal step strategy developed by Baron and Kenny 1986 this study found that organizational commitment is partial mediator on the influence of emotional intelligence to OCB in The X Agency."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ago Dirhamsyah
"ABSTRAK
Dalam menjawab era tantangan globalisasi, permasalahan yang menyangkut
tentang dunia perekonomian di Indonesia menjadi aspek penting yang perlu
diperhatikan. Sumber daya manusia, 'sebagai asset yang paling penting dalam
perusahaan harus selalu dijaga, diperhatikan dan dipertahankan. Apalagi dalam era
globalisasi seperti sekarang ini, dimana kompetisi semakin kuat maka perubahan
berupa perbaikan metode dan strategi manajemen merupakan suatu keharusan agar
perusahaan tetap survive seperti perbaikan pola manajemen dan merger dari bankbank
swasta Perubahan berupa perbaikan dalam metode dan strategi manajemen
dari perusahaan tidak terjadi begitu saja, melainkan suatu proses yang kontinyu
dan dinamis dimana dalam proses ini akan terjadi pula perubahan persepsi dari
karyawan terhadap perusahaan dalam hal ini pihak manejemen Ketika seseorang
memutuskan untuk bergabung didalam suatu perusahaan, secara tidak langsung ia
menaruh kepercayaan bahwa pihak manajemen dalam perusahaan mempunyai
pengetahuan dan keahlian dalam menyelesaikan semua masalah dan membimbing
mereka agar mereka dapat menampilkan performa terbaik yang mereka miliki,
serta kepercayaan bahwa pihak manajemen mampu berlaku adil dan tidak
mungkin melakukan perbuatan yang akan merugikan karyawannya. Namun
fenomena belakangan ini justru terlihat bertolak belakang. Dalam salah satu
artikelnya harian Kompas (2003) menyatakan bahwa dalam dua tahun terakhir ini
di Indonesia angka keluar masuknya karyawan kedalam suatu perusahaan semakin
meningkat. Salah satu alasan yang menyebabkan hal tersebut terjadi adalah karena
tidak adanya lagi kepercayaan dari para karyawan akan kemampuan perusahaan
dalam hal ini pihak manajemen dalam mengelola perusahaan atau dalam
memenuhi segala tuntutan dan kebutuhan para karyawannya baik secara emosional
maupun material. Oleh karena itu pihak manajemen dituntut untuk tampil piawai
dalam mendemonstrasikan kemampuan serta keahlian dalam menjalankan tugastugasnya,
bersikap bijak, jujur dan adil dalam memperlakukan karyawankaryawannya
serta konsisten dengan ucapan dan nilai-nilai yang telah ditetapkan
oleh perusahaan sebelumnya, agar kepercayaan karyawan terhadap pihak
manajemen dapat terinternalisasi didalam diri setiap karyawan
Dari sudut pandang perusahaan, memiliki karyawan yang sepenuhnya
menaruh kepercayaan terhadap pihak manajemen serta yang mampu memberikan
kontribusi yang maksimal berupa performa terbaik mereka merupakan suatu
harapan yang kadang kala sulit untuk dipenuhi. Dari sudut pandang karyawan,
mereka juga mengharapkan kualitas tertentu dari perlakuan yang mereka dapatkan
ditempai kerjanya. Harapan-harapan tersebut kemudian berkembang menjadi suatu tuntutan-tuntutan yang diajukan karyawan terhadap perusahaan yang merupakan
sesuatu yang harus dipenuhi. Dan tuntutan yang semakin tinggi terhadap
organisasi maka semakin penting juga peran komitmen karyawan terhadap
organisasi karena mempengaruhi keputusannya untuk tetap bergabung dan
memajukan perusahaan atau memilih tempat kerja lain yang lebih menjanjikan.
Komitmen organisasi adalah keterikatan karyawan pada organisasi ditempat
mereka bekerja, dimana organisasi mengharapkan karyawannya dapat memberikan
performa yang terbaik demi tercapainya tujuan organisasi. Pekeija yang memiliki
komitmen organisasi yang tinggi akan memilki kepercayaan yang tinggi terhadap
organisasi baik terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, rela bekerja keras demi
tercapainya tujuan organisasi serta selalu berusaha menjaga keanggotaannya dalam
organsasi. Oleh karena itu komitmen organisasi merupakan suatu dimensi yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi kekuatan para pekeija untuk terus bertahan
didalam organisasi. Pekeija yang merasa puas dengan pekeijaannya diasumsikan
lebih memiliki komitmen terhadap perusahaan tempatnya bekerja, sehingga
mereka kurang tertarik untuk meninggalkan perusahan tersebut
Untuk melihat lebih jauh hubungan kepercayaan karyawan terhadap pihak
manajemen dengan komitmen organisasi pada karyawan bank-bank swasta, maka
dilakukan penelitian ini. Definisi kepercayaan yang menjadi dasar teoritis dari
penelitian ini berasal dari Mayer, Davis & Schoorman yang membagi kepercayaan
kedalam tiga faktor yaitu ability, benevolence dan integrity. Sedangkan definisi
komitmen yang digunakan dalam penelitian ini adalah komitmen yang
dikemukakan oleh Allen & Meyer (1990) yang membagi komitmen kedalam tiga
komponen yaitu afektif, kontinuans dan normatif. Responden dalam penelitian ini
adalah karyawan bank-bank swasta yang berjumlah 100 orang, yang berdomisili di
daerah DKI Jakarta dan sekitarnya Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
purposive sampling. Metode pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner dengan skala 1-6. Untuk mengukur kepercayaan karyawan terhadap
pihak manajemen digunakan kuesioner yang telah disusun oleh Roger C. Mayer
dari Baylor University & James H. Davis dari University of Notre Dame.
Kuesioner ini telah dilakukan adaptasi berupa peneijemahan atau alih bahasa dari
bahasa inggris ke bahasa Indonesia yang terdiri dari 17 item Sedangkan untuk
mengukur komitmen organisasi, alat ukur yang digunakan adalah skala komitmen
organisasi yang dikembangkan oleh Allen & Meyer (1990). Modifikasi dilakukan
oleh Ali Nina (2002) dengan menyesuaikan pernyataan-pernyataan dengan
pekeijaan dan situasi keija di perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum responden memiliki
persepsi tingkat kepercayaan yang sedang, demikian juga halnya dengan
komitmen organisasi. Selanjutnya, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada
hubungan yang positif dan signifikan antara kepercayaan karyawan terhadap
pihak manajemen dengan komitmen organisasi.
Penelitian ini masih jauh dari sempurna, karena itu penggalian aspek yang
lebih dalam dan lebih disesuaikan dengan keadaan di Indonesia, sehingga dapat
mengukur dengan lebih tepat. Selain itu, sebaiknya jumlah responden ditambah
dan proporsinya diseimbangkan sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih
representatif mengenai keadaan yang sesungguhnya."
2004
S3443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jehans Diansyah
"ABSTRAK
Etika kerja Islam hadir menjadi panduan pekerja untuk berbuat dan bertindak berdasarkan keimanan mereka dalam melihat sisi pandang apa yang akan didapat baik di dunia maupun di akhirat. Terkadang, perusahaan memiliki kecenderungan untuk mendahulukan sebuah kepentingan, menghalalkan segala cara, untuk meraih keuntungan. Kompetisi industri khususnya perbankan yang semakin ketat dan konsumen yang makin menuntut sering menjadi faktor utama perusahaan mengabaikan etika dalam berbisnis. Dengan meningkatkan etika kerja Islam didalam diri tiap individu akan baik pulalah komitmen organisasi yang dimilikinya. Penelitian kuantitatif yang menggunakan metode path analysis pada penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari etika kerja Islam terhadap organizational citizenship behavior dengan mediasi oleh komitmen organisasi. Penelitian ini melibatkan 197 pekerja PT.Bank XYZSyariah cabang Jawa Tengah. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa etika kerja Islam dari tiap individu dapat mempengaruhi komitmen organisasi dan komitmen organisasi tersebut terbukti menjadi variabel mediasi etika kerja Islam terhadap organizational citizenship behavior.Kata kunci: etika kerja islam, komitmen organisasi, komitmen afektif, komitmen normatif, komitmen kontinuans, organizational citizenship behavior.

ABSTRACT
Islamic work ethics is present as a guide for workers to act based on their faith in seeing the perspective of what they would receive on the world and the afterlife. Sometimes, the Company has a tendency to prioritize an advance interests, justifies any means, do all for profit. Competition in banking industry, particularly in the consumers are increasingly demanding often is a major factor that companies ignore ethics in business By increasing Islamic work ethics for every individual will be good at the organization commitment to do more in a scope of work. This This qualitative research using path analysis in this study to look at the impact of Islamic work ethics towards organizational citizenship behavior mediated by organizational commitment. The study involved 197 workers PT.Bank XYZSyariah Central Java. The results of these studies show that the Islamic work ethic of each individual can affect organizational commitment, where the organizational commitment can mediate Islamic work ethics toward organizational citizenship behavior. Keywords Islamic work ethics, organizational commitment, affective commitment, normative commitment, continuance commitment, organizational citizenship behavior."
2017
S66543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Thoha
Jakarta: Rajawali , 1983
302.35 MIF p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Hendiananta
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perceived organizational support dengan in-role dan extra-role behavior karyawan PT X serta merancang program intervensi yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi di PT X. Berdasarkan data awal yang diperoleh melalui wawancara, FGD dan dokumen perusahaan diketahui bahwa in-role dan extra-role behavior karyawan PT X perlu ditingkatkan untuk mencapai target perusahaan. Salah satu faktor pembentuk in-role dan extra-role behavior adalah dukungan yang diberikan organisasi terhadap karyawan atau perceived organizational support. Teori extra-role behavior yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang dikembangkan oleh William dan Anderson 1991 yaitu OCB-I dan OCB-O. Hasil analisis data yang diperoleh dari 85 karyawan ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perceived organizational support dengan OCBO r= 0.24 , p< 0.05. Selanjutnya peneliti merancang intervensi untuk dapat meningkatkan perceived organizational support yang juga berdampak pada OCB-O berupa workshop performance feedback pada karyawan level supervisor. Hasil perhitungan uji signifikansi perbedaan pre-test dan post-test menggunakan Wilcoxon Signed-Rank test menunjukkan bahwa workshop yang dilakukan memberikan peningkatan yang signifikan terhadap pengetahuan materi intervensi dengan nilai signifikansi 0.026 p < 0.05."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Thoha
Jakarta: Rajawali, 2009-2011
302.35 MIF p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga
"ABSTRACT
Mindfulness telah diketahui memiliki banyak manfaat, seperti salah satunya pada hubungannya yang negatif dengan counterproductive work behavior (CWB). Kondisi perekonomian saat ini yang penuh dengan ketidakpastian membuat peneliti melihat pentingnya meneliti job insecurity, sehingga penelitian ini bertujuan melihat job insecurity sebagai mediator dalam hubungan antara mindfulness dan CWB. Penelitian ini bersifat korelasional
dengan sampel karyawan penuh waktu berusia 20 sampai 39 tahun yang bertempat tinggal di Jabodetabek (N = 323). Ditemukan hubungan yang signifikan pada mindfulness dan CWB (r = -.38, p < .01) serta pada mindfulness dan job insecurity (r = -.19, p < .01). Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara job insecurity dan CWB (r = .08, p > .05). Dengan demikian, disimpulkan bahwa job insecurity tidak memediasi hubungan antara mindfulness dan CWB. Peneliti melihat kemungkinan hal ini disebabkan oleh pemaknaan sebagian responden bahwa job insecurity merupakan stres yang membuat karyawan menampilkan lebih sedikit perilaku CWB agar mereka dapat mempertahankan pekerjaannya.

ABSTRACT
Mindfulness have been known to have many benefit; the negative relationship with counterproductive work behavior (CWB) as one of them. The uncertainty of economic condition nowadays made job insecurity important for further research, so that this research
aim to study job insecurity as a mediator in the relationship of mindfulness and CWB. This research is a correlational study with sample of full-time employee ranging from 20 to 39 years
old living in Jabodetabek (N = 323). The study shows a significant correlation between mindfulness and CWB (r = -.38, p < .01) and between mindfulness and job insecurity (r = -.19, p < .01). Job insecurity and CWB shows no significant correlation r = .08, p > .05). Therefore, it is concluded that job insecurity does not mediate the relationship between mindfulness and
CWB. There is possibility that this result happens because respondents view job insecurity as stres that force them to show little CWB in order to maintain the current job"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>