Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45780 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutapea, Hardyin Alexander
"Hasil survei The Standish Group pada tahun 2020 menyatakan bahwa dalam satu dekade terakhir, tingkat kegagalan proyek pengembangan perangkat lunak selalu lebih tinggi daripada tingkat keberhasilannya. Beberapa penelitian terdahulu berupaya mengumpulkan faktor penentu kegagalan proyek pengembangan perangkat lunak. Salah satu faktor yang paling sering dibahas adalah pendefinisian persyaratan yang kurang memadai. Oleh sebab itu, proses requirements engineering menjadi penting dalam menentukan keberhasilan proyek pengembangan perangkat lunak. Penelitian ini bertujuan memeringkatkan faktor penentu keberhasilan requirements engineering. Metode yang digunakan untuk memeringkatkan faktor adalah Analytic Hierarchy Process (AHP). Penelitian ini fokus pada pendekatan kuantiatif untuk mengumpulkan dan mengolah data. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan model perbandingan berpasangan (pairwise comparison). Data yang dikumpulkan dari kuesioner kemudian diolah menggunakan aplikasi Expert Choice 11 untuk memeringkatkan kriteria dan faktor. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa faktor yang paling menentukan keberhasilan requirements engineering adalah pendefinisian batasan dan tujuan proyek. Implikasi yang diberikan dari penelitian ini secara teoritis adalah melengkapi dan memvalidasi penelitian terdahulu terutama tentang kriteria dan faktor penentu keberhasilan requirements engineering. Secara praktikal, hasil penelitian ini merekomendasikan tim pengembang perangkat lunak untuk fokus dalam mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup proyek sebelum menjalankan proses requirements engineering.

According to a survey conducted by The Standish Group in 2020, the failure rate of software development projects has always been greater than their success rate during the last decade. Several earlier research attempted to identify the causes of failed software development projects. The poor definition of needs is one of the most commonly mentioned factors. Therefore, the importance of the requirements engineering process in determining the success of a software development project increases. This research attempted to rank the critical success factors of requirements engineering. Analytic Hierarchy Process is the method used to rank the components (AHP). This study emphasizes a quantitative approach to data collection and analysis. Using a questionnaire and a paired comparison model, data was obtained. The questionnaire data were then analyzed with the Expert Choice 11 software in order to rank the criteria and factors. The findings reveal that the definition of project scopes and goals is the most critical factor for the success of requirements engineering. Theoretically, the conclusions of this study complement and validate earlier research, particularly about the criteria and critical success factors for requirements engineering. In practice, the results of this study suggest that the software development team should focus on defining the project's scope and goals prior to executing the requirements engineering process."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghuffron Yusuf
"Intruksi pemerintah melalui keputusan Menteri Kesehatan memberikan rujukan startegi penanganan covid-19. Terutama bagi setiap rumah sakit yang tidak dapat memenuhi kebutuhan kapasitas ruang isolasi. Strategi tersebut adalah dengan membuat rumah sakit darurat covid-19. Salah satu rumah sakit yang dibangun atas instruksi ini adalah RSUD Banten. Pembangunan RSUD Banten dilaksanakan selama 224 hari. Namun rencana ini mengalami kemunduran sehingga baru dapat diselesaikan pada hari ke 233. Kemunduran ini disebabkan oleh kurangnya material akibat terlambatnya proses pendatangan sehingga produktivitas pekerjaan menjadi turun. Sejatinya proyek tersebut telah menggunakan suatu sistem terintegrasi dalam membantu proses perencanaan dan pengendalian inventori berbasis metode material requirement planning dalam sebuah sistem ERP. Namun dalam pelaksanaanya sistem manajemen inventori tersebut mengalami kendala sehingga menyebabkan terjadinya kekurangan material dan mengganggu proses produksi. Untuk mengetahui dan mengantisipasi permasalahn tersebut maka diperlukanlah sebuah evaluasi terhadap sistem yang ada. Evaluasi yang dilakukan akan melalui beberapa tahapan pengumpulan data untuk kemudian dianalasis dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian yang telah disusun. Hasil pengumpulan data dan analisis data yang telah dilakukan adalah bahwa diketaui terdapat 5 (lima) aktivitas dalam penerapan MRP sebagai sistem manajemen inventori stok material pada proyek RSUD Banten yang tidak mencapai tujuan dan/atau sasaran yang telah ditetapkan. Kelima aktivitas tersebut adalah aktivitas estimasi jumlah kebutuhan material, aktivitas pemilihan material, aktivitas pengiriman barang, aktivitas penjagaan dan pengawasan barang, serta aktivitas verifikasi kecocokan barang dengan catatan. Dengan diketahuinya aktivitas – aktivitas yang tidak mencapai tujuan dan/atau sasaranyang telah ditetapkan tersebut makan kemudian dibuatlah strategi penerapan MRP sebagai solusi untuk menangani aktivitas – aktivitas tersebut dalam upaya untuk tetap menjaga produktivitas pekerjaan pada proyek RSUD Banten seperti yang diharapkan

The government's instructions through the Decree of the Minister of Health provide a reference for strategies for handling COVID-19. Especially for every hospital that cannot meet the needs of the isolation room capacity. The strategy is to create a COVID-19 emergency hospital. One of the hospitals built on this instruction is the Banten Hospital. The construction of the Banten Hospital was carried out for 224 days. However, this plan experienced a setback so that it could only be completed on day 233. This setback was caused by a lack of material due to the delay in the arrival process so that work productivity fell. In fact, the project has used an integrated system to assist the planning process and inventory control based on the material requirements planning method in an ERP system. However, in its implementation the inventory management system encountered problems, causing material shortages and disrupting the production process. To find out and anticipate these problems, an evaluation of the existing system is needed. The evaluation carried out will go through several stages of data collection to then be analyzed in an effort to answer the research questions that have been prepared. The results of data collection and data analysis that have been carried out are that it is known that there are 5 (five) activities in the application of MRP as a material stock inventory management system in the Banten Hospital project that do not achieve the goals and/or targets that have been set. The five activities are estimating the amount of material needed, material selection activities, goods delivery activities, goods guarding and monitoring activities, as well as verification activities of goods conformity with records. By knowing the activities that do not achieve the goals and/or targets that have been set, then a strategy for implementing MRP is made as a solution to handle these activities in an effort to maintain work productivity on the Banten Hospital project as expected"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rony Arjuna
"Salah satu metode sand control yang umum digunakan oleh perusahaan oil dan gas untuk pekerjaan perawatan sumur adalah sand consolidation (SCON). Selama ini, proses pemilihan provider pelaksana pekerjaan dilakukan secara lelang. Kemudian pimpinan departemen dan engineer akan memutuskan providernya. Agar proses pemilihan lebih transparan, terukur dan bisa dipertanggung jawabkan, maka diperlukan suatu sistem pengambilan keputusan yang standar dan kompatibel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter apa yang menjadi dasar pertimbangan dan merancang sistem pengambilan keputusannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari penelitian ini menunjukkan kriteria yang dijadikan sebagai pertimbangan adalah compatibility (0,349), safety & environment (0,229), quality (0,219), cost (0,127), dan service (0,075). Alternatif ST-α2-HL dengan bobot 0,282 merupakan provider terpilih. AHP dapat diterapkan sebagai metode yang sangat baik dalam kasus penentuan best alternatif provider SCON. Perbandingan hasil antara decision maker dan metode AHP jika dilihat dari perspektif best alternatif saja mencapai 100%."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2021
620 JIA XIII:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Sudrajat Abdul Fatah
"Sebuah perusahaan (PT.X) memiliki rencana jangka panjang untuk mengoptimalkan beberapa aset lahan dan bangunannya saat ini yang berada di kota-kota besar dengan tujuan asset lahan dan bangunan yang ada saat ini dapat menghasilkan sumber pendapatan bagi perusahaan.Optimalisasi difokuskan terhadap beberapa aset yang berlokasi di DKI Jakarta. Rencana yang akan dilakukan adalah dengan mengoptimalisasi aset lahan dan bangunan yang dimiliki dengan orientasi optimalisasi di bidang properti komersial seperti optimalisasi bangunan menjadi hotel, kantor sewa, dan ritel sewa.
Namun pemilihan jenis alternatif optimalisasi tersebut ditentukan berdasarkan beberapa kriteria antara lain :
1. Aspek legalitas,
2. Aspek Teknis,
3. Aspek Lingkungan,
4. Aspek Bangunan/Tapak,
5. Aspek Pasar,
6. Aspek Keuangan sehingga dibutuhkan suatuan alias pemilihan terhadap optimalisasi yang sesuai dengan lokasi asset lahan dan bangunan.
Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan metode yang digunakan untuk pemilihan jenis optimalisasi aset berdasarkan aspek-aspek yang mempengaruhi optimalisasi suatu aset lahan dan bangunan.

A company (PT.X) has a long term plan to optimize some of the land and buildings assets currently located in major cities with the goal of land and building assets that exist today can generate a source of revenue for the company. Optimization is focused on several assets located in Jakarta. The planning is to optimize land and building assets that owned with optimizing orientation in the field of commercial property such as the optimization of the building into a hotel, rental office, and rental retail spaces.
However, the choice of optimization alternatives is determined based on several criteria, such:
1.Legality Aspect,
2. Technical Aspect,
3. Environmental Aspect,
4. Aspect of Building / Site,
5. Aspect of Market,
6. Financial Aspect, that required an analysis of the selection optimization according to the location of the land and building assets.
Analytic Hierarchy Process (AHP) is a method that used for selecting the type of asset optimization based on the aspects that influence the optimization of a land and building assets.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Azizi Gumay
"ABSTRAK
Dalam rangka meningkatkan pendapatan dan menjalankan strategi perusahaan dalam hal memimpin pertumbuhan bisnis broadband baru, tim bisnis secara terus menerus melakukan inovasi fitur-fitur paket broadband sesuai dengan kebutuhan pelanggan kemudian melakukan request perubahan kepada tim IT. Salah satu request perubahan tersebut adalah request terkait proyek teknologi informasi sistem ordering paket broadband. Tidak seluruh proyek teknologi informasi sistem ordering paket broadband mengalami keberhasilan. Permasalahan pada proyek tersebut antara lain adalah proyek yang melebihi target waktu dan proyek yang memiliki kualitas yang kurang diharapkan. Agar proyek teknologi informasi sistem ordering paket broadband mengalami peningkatan keberhasilan sehingga dapat membantu mencapai strategi perusahaan, maka analisis pemeringkatan faktor penentu keberhasilan proyek teknologi informasi sistem ordering paket broadband di PT Telkomsel perlu dilakukan.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan peringkat faktor penentu keberhasilan proyek teknologi informasi sistem ordering paket broadband di PT Telkomsel. Selain itu penelitian ini juga dilakukan untuk mendapatkan rekomendasi solusi terhadap permasalahan faktor-faktor penentu keberhasilan proyek. Tinjauan pustaka dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan proyek teknologi informasi di organisasi telekomunikasi. Hasil identifikasi dari tinjauan pustaka tersebut kemudian divalidasi oleh pakar manajemen proyek dan narasumber pemangku kepentingan proyek yang diteliti. Faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut kemudian dilakukan pemeringkatan melalui kuesioner pairwise comparison yang diolah dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan pengguna dan komunikasi yang efektif adalah faktor penentu keberhasilan yang paling penting diikuti kemampuan dan motivasi tim, manajemen dan metodologi proyek, kemampuan dan kepemimpinan manajer proyek, requirement management, tujuan proyek yang jelas, dan dukungan manajemen puncak dan budaya organisasi

In order to increase revenue and run the companys strategy in terms of leading the growth of the new broadband business, the business team continuously innovates broadband package features according to customer needs and then requests a change to the IT team. One of the change requests is a request related to the information technology project for broadband package ordering system. Not all information technology projects for broadband package ordering systems have been successful. Problems with the project include projects that exceed the target time and projects that have less expected quality. In order for the information technology project for broadband packet ordering system at PT Telkomsel to be more successfull so that it can help achieve the companys strategy, an analysis of the ranking of critical success factors of the information technology project for broadband packet ordering system at PT Telkomsel needs to be done.
This research was conducted to obtain a rank of critical success factors of information technology project for broadband packet ordering system at PT Telkomsel. In addition, this research was also conducted to obtain recommendations for solutions to the problems of critical success factors of information technology project for broadband packet ordering system at PT Telkomsel. The literature review was conducted to identify the critical success factors of information technology project in telecommunications organizations. The results of the identification from the literature review were then validated by project management experts and stakeholder of the project studied. The critical success factors then ranked through a pairwise comparison questionnaire which was processed using the Analytic Hierarchy Process (AHP) method. The results of this study indicate that user involvement and effective communication are the most important critical success factors followed by team capability and motivation project management and methodology project managers capabilities and leadership, requirements management clear project goals , and top management support and organizational culture "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Radityo Caesar Yurinov
"Terdapat masalah mengenai kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT TSB. Pengunaan Accurate yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi ternyata masih jauh dari hasil yang diinginkan. Kemungkinan penyebab dari hal ini adalah adanya beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi.
Penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), sebuah metode penentuan keputusan dengan mengkuantifikasikan nilai-nilai kualitatif dari tujuh faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi yaitu: kapabilitas personal, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, pendidikan dan pelatihan, komite pengendalian sistem informasi dan lokasi departemen sistem informasi. Ketujuh faktor tersebut dievaluasi berdasarkan tiga aspek yaitu: kepuasan pengguna, penggunaan sistem dan kualitas layanan sistem.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan referensi kepada perusahaan terhadap faktor yang paling mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi agar lebih diperhatikan dan ditingkatkan. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa faktor yang menduduki tiga peringkat teratas adalah: kapabilitas personal, pendidikan dan pelatihan, dan dukungan manajemen puncak. Maka perlunya sebuah pengendalian internal menyeluruh berupa kebijakan dan prosedur yang mengatur adanya validasi, pemisahan fungsi dan wewenang agar laporan keuangan tetap terjamin kebenarannya.

There was a problem regarding the performance of Accounting Information Systems at PT TSB. Use of Accurate is expected to improve the performance of Accounting Information Systems is still far from the desired result. Possible causes of this is the existence of several factors that affect the performance of Accounting Information Systems.
This study uses the Analytic Hierarchy Process (AHP), a method of determining the decision to quantify the qualitative values of the seven factors that affect the performance of accounting information systems, namely: personal capabilities, organizational size, top management support, the formalization of information systems development, education and training , committees controlling the information systems and location of information systems departement. The seven factors are evaluated based on three aspects: user satisfaction, system usage and quality of service system.
The purpose of this study is to provide a reference to the company on the factors that most affect the performance of accounting information systems in order to be considered and improved. The results of this study found that the factors that occupy the top three are: personal capabilities, education and training, and support of top management. Hence the need for a thorough internal control in the form of policies and procedures that govern the existence of validation, the separation of functions and powers in order to secure financial statements remain true.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Tania Putri
"Penilaian kinerja karyawan sangat penting untuk melihat sejauh mana kinerja karyawan. Dalam menilai kinerja karyawan harus ditetapkan terlebih dahulu standar/kriteria kinerja yang akan diukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kriteria yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan di perusahaan otomotif pada tingkat leader dan group leader dengan metode Analytiv Hierarchy Process (AHP). Dengan AHP, kriteria dan sub kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja akan disusun dalam bentuk hirarki. Dari penelitian didapatkan enam kriteria yang akan dievaluasi yaitu Job Knowledge, Quality/Quantity of Work, Planning/Organization, Initiative/Commitment, Teamwork/Cooperation, dan Interpersonal and Communication. Model evaluasi ini dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan perusahaan dalam menilai kinerja karyawan.

Performance appraisal is an important thing to do in a organization to see wether the performance of the employees are good or bad. The first step in evaluate the employee performance appraisal is to determine the criteria and sub criteria for evaluation. This research's objective is to evaluate the criteria that used in performance evaluation in automotive company. The objects that evaluated are employees at level of leader and group leader using analytic hierarchy process. By using AHP, criteria and sub criteria that used in performance evaluation are arranged in hierarchical structure. From the research, six criterias are chosen: job knowledge, quality/quantity of work, planning/organization, initiative /commitment, teamwork/cooperation, and interpersonal and communication. This evaluation model can be used to be the base of performance evaluation in the organization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ptak, Carol A.
New York: McGraw-Hill, 2011
658.7 PTA o (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yunida
"

 

ABSTRAK

   Double perovskite (A2B’B”O6 dan A2B’B”X6) merupakan material yang saat ini banyak diteliti karena memiliki berbagai macam sifat fisika dan kimia sebagai variasi dari kation pada site A maupun site B. Material tersebut dapat memiliki sifat fisika lebih dari satu atau bersifat multiferroic. Beberapa penelitian menemukan bahwa Mn3+ yang didoping pada kation site B sehingga membentuk formasi double perovskite La2FeMnO6 memiliki sifat magnetik yang baik untuk aplikasi thin films. Didalam penelitian ini, material double perovskite La2FeMnO6 (LFMO) telah disintesis menggunakan metode sol-gel dengan variasi durasi sintering. Hasil analisa XRD menggunakan software Fullproof  menunjukkan semua sampel memiliki struktur cubic dan pm-3m space group. Pertambahan nilai pada parameter kisi, volume maupun ukuran kristal terjadi karena semakin berkurangnya octahedral tilting didalam sampel seiring dengan bertambahnya durasi sinter. Hasil analisa XRF menunjukkan unsur utama yaitu La, Fe dan Mn pada sampel memiliki stoichiometric double perovskite dengan perbandingan 2:1:1. Hasil analisa SEM menunjukkan butir partikel sampel yang secara umum memiliki bentuk inhomogeneous spherical. Ukuran grain pada hasil SEM yang tidak linier disebabkan adanya aglomerasi partikel pada sampel setelah melalui proses sintering yang cukup lama yaitu 6 jam. Pengujian sifat listrik dilakukan menggunakan metode spektroskopi impedansi dengan variasi frekuensi (1 kHz – 1 MHz) dan temperatur (30 ° – 125 °C). Optimasi sifat struktur pada double perovskite La2FeMnO6 dapat terlihat pada semakin lama durasi sintering yang digunakan peak intensitas pada pola XRD semakin bertambah yang mengindikasikan bahwa sampel memiliki struktur yang semakin baik. Optimasi sifat listrik terlihat pada sampel dengan durasi sintering selama 1 jam dimana sampel tersebut memiliki nilai konstanta dielektrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya.

 


 

ABSTRACT

   Double perovskite (A2B’B”X6) are materials which most intensely studied due to various chemicals and physical properties as a variation of cation at A site or B site. These materials have a multiferroic behavior. La2FeMnO6 double perovskite compounds that have been reported in the literature, it has magnetic properties that matching well for thin films. LFMO materials have been synthesized using a sol-gel method with variation sintering duration. XRD characterization using software fullproof showed that all of the samples have a cubic structure and pm-3m space group. Increasing the value of lattice parameter, volume, and crystallite size due to decreasing octahedral tilts on a sample as increasing sintering duration. The XRF analysis showed that La, Fe, and Mn on the sample had a double perovskite stoichiometric with a ratio of 2:1:1. SEM analysis results showed the particles of samples generally have an inhomogeneous spherical form. Grain size in SEM results that are not linear it is because there are agglomeration on particles with sintering process along 6 H. Optimization on the structural properties of La2FeMnO6 double perovskite showed that the longer sintering duration the peak intensity on XRD pattern is increase which indicates the sample has a better structure. Optimization of electrical properties can be seen in samples with a sintering duration of 1 H where the sample has a higher dielectric constant value than the others.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna, Owen T.
Upper Saddle River: Prentice-Hall, 1995
511.802 HAN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>