Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193946 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deny Kusyanto
"Studi ini menitikberatkan pada tinjauan pengaruh leadership behavior (perilaku kepemimpinan) terhadap sikap follower dan organizational effectiveness (efektivitas organisasi) pada perusahaan jasa telekomunikasi PT Aplikanusa Lintasarta. Pada penelitian kali ini akan dijelaskan beberapa jenis orientasi perilaku kepemimpinan, yaitu perilaku kepemimpinan yang berfokus pada relationship (hubungan antara atasan dan bawahan), task (tugas) dan change (perubahan). Dugaan penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku kepemimpinan yang berfokus pada relationship, task, dan change mempengaruhi secara positif sikap follower dan selanjutnya sikap follower akan mempengaruhi secara positif efektivitas organisasi. Penelitian ini diuji secara empirik terhadap 110 responden yang merupakan para direktur, general manager, manager, dan assistant manager PT Aplikanusa Lintasarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum perilaku kepemimpinan yang berfokus pada relationship, task, dan change terbukti berpengaruh secara positif terhadap sikap follower dan efektivitas organisasi melalui mediasi sikap follower. Dengan demikian hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian.

This study focuses on the influence of leadership behaviors on followers' attitudes and organizational effectiveness. This study was conducted primarily in a single organization, PT Aplikanusa Lintasarta telecommunication service company. Recent researches describe several types of orientation of leadership behavior, relationship-focused leadership behavior (the relation between superiors and subordinates), task-focused leadership behavior and change-focused leadership behavior. Allegations of this study suggest that leadership behavior with orientation in relationship, task, and change have a positively influence on followers’ attitudes and this followers’ attitudes have a positively affects on organizational effectiveness. This study empirically tested 110 respondents who are the directors, general managers, managers, and assistant manager of PT Aplikanusa Lintasarta. These results indicate that the overall leadership behavior with relationship, task, and change orientation proved positively influence followers’ attitudes and organizational effectiveness through mediation of followers’ attitudes. Thus the results are consistent with the hypothesis of the previous study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Sulaiman Nugraha
"Fokus penelitian ini adalah konstruksi gender non-biner terhadap gaya kepemimpinan, karakteristik pemimpin, dan stereotipe, yang tergambar dalam karakter The Adjudicator dalam film John Wick: Chapter 3 – Parabellum. Selain itu, perbandingan antara karakteristik dan stereotip kepemimpinan pria & wanita dan non-biner termasuk dalam artikel ini. Ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik dan stereotip baru yang dapat ditarik dari pemimpin non-biner yang digambarkan oleh karakter dalam film. Penelitian ini menggunakan analisis tekstual dan juga tinjauan pustaka dari referensi terkait, seperti artikel akademik, jurnal, dan buku-buku dari bidang studi terkait. Analisis menunjukkan bahwa pemimpin non-biner yang berjenis kelamin perempuan cenderung campuran laki-laki dan perempuan dari cara mereka menggunakan bahasa mereka, cara mereka tampil di depan umum, dan cara mereka menjadi pemimpin. Artikel ini dapat membuka diskusi baru tentang masalah serupa sejak orang mulai menyambut gender lain di masyarakat. Selain itu, artikel ini akan memberikan perspektif lain bahwa peluang gender lain, terutama non-biner, untuk menjadi pemimpin dalam masyarakat dalam waktu dekat sangat mungkin.

The focus of this research is the construction of non-binary gender towards leadership style, leader characteristics, and stereotypes, which are depicted in the character of the Adjudicator in the film John Wick: Chapter 3 – Parabellum. Moreover, comparisons between male & female and non-binary leadership characteristics and stereotypes are included in this article. It also aims to explore new characteristics and stereotypes that can be drawn from non-binary leaders depicted by the character in the movie. This research uses textual analysis and also literature reviews from related references, such as academic articles, journals, and books from related fields of study. The analysis shows that a non-binary leader, whose sex is female, tends to be a mixture of male and female from the way they use their language, the way they appear in the public, and the way they become a leader. This article could open new discussions on similar issues since people start welcoming other genders in society. Also, this article will give another perspective that the chance of other genders, especially non-binary, will become leaders in society near future is very possible."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Indrawati Septiani
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program intervensi melalui
pembentukan Conservation Leaders Community yang bertujuan untuk meningkatkan
perilaku donasi pelestarian lingkungan pada High Networth Individuals (HNWI) di Indonesia. Conservation Leaders Community dibagi menjadi tiga kategori: 1.Heritage Club >500 juta
2., Fostering Community 250juta s/d 500juta
3. Guardian of Nature 10juta s/d 250juta. Donasi berhasil diterima sebesar IDR 710.000 juta. Analisa teknik statistik wilcoxom signed ranked test menunjukksn adanya perubahan yang signifikan skor komitmen setelah datang ke forum intervensi, Z (7) = -1,000c, p = 0,317 dan motivasi Z (7) = -1.414b , p = 0.157.

ABSTRACT
The research was conducted by using an intervention program through the
establishment of the Conservation Leaders Community aimed at increasing the
donation behavior toward environmental preservation among the High Networth Individuals (HNWI) in Indonesia. The Conservation Leaders Community were divided into three categories:
1. the Heritage Club >500 million rupiahs
2. The Fostering Community 250 million rupiahs to 500 million rupiahs
3. The Guardian of Nature 10 million rupiahs to 250 million rupiahs.The total donations of IDR 710,000 million were successfully collected. Analysis of statistical techniques wilcoxom signed ranked test showed a significant change, the commitment score after coming to Conservation Leaders Community, Z (7) = -1,000c, p = 0.317 and motivation Z (7) = -1.414b, p = 0.157"
2016
T46445
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Nur Ditria
"ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh budaya organisasi dan efektivitas kepemimpinan terhadap keterikatan karyawan. Penelitian ini dilakukan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode survei dengan cara memakai total sampling terhadap populasi. Jumlah responden yang ada di dalam penelitian ini berjumlah 110 orang. Penelitian ini mengaplikasikan tiga teori utama, yaitu teori budaya organisasi dari Denison, efektivitas kepemimpinan dari Manning dan Curtis, serta keterikatan karyawan dari Hewitt. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi dan efektivitas kepemimpinan mempengaruhi keterikatan karyawan. Apabila dilihat secara parsial pada masing-masing variabel, maka hasil yang diperoleh adalah budaya organisasi tidak memiliki pengaruh terhadap keterikatan karyawan sedangkan efektivitas kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap keterikatan karyawan.

ABSTRACT
The purpose of this research is to explain the effect of organizational culture and leadership effectiveness on employee engagement. This research is conducted in a State-Owned Enterprise (BUMN), which is PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta. This research uses a quantitative approach to gather the data using a survey method that implements total sampling to the population. Total respondents in this research are 110 employees. This research employs three main theories, which are the theory of organizational culture by Denison, leadership effectiveness by Manning and Curtis, and employee engagement by Hewitt. The results of this research present that organizational culture and leadership effectiveness affect employee engagement. When viewed partially on each variable, the results obtained are that organizational culture has no influence on employee engagement while leadership effectiveness has an influence on employee engagement."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatot Santoso
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Telekomunikasi merupakan salah satu infrastruktur yang penting dalam menunjang pembangunan nasional Indonesia. Dalam perkembangannya, banyak perubahan yang telah terjadi secara cepat dalam industri jasa telekomunikasi di Indonesia. Dari aspek teknologi, sebagai akibat dari perkembangan pesat industni elektronika, komputer dan perangkat lunak menyebabkan pesatnya perkembangan jasa dan solusi dibidang jasa telekomunikasi. Dan aspek pelayanan jasa, kita melihat teijadinya perubahan bentuk layanan dari solusi yang tetap (given atau tidak ada pilihan lain) untuk pelanggan ke bentuk layanan yang sudah makin beronientasi ke kebutuhan pelanggan. Dari aspek regulasi, kita juga melihat trend pergeseran secara bertahap dari bentuk monopoli ke bentuk yang lebih bebas.
Terkait dengan deregulasi yang saat mi terus berlangsung di industni jasa
telekornunikasi Indonesia, kita menyaksikan makin terbukanya peran swasta untuk berusaha di bidang mi, dan juga mulai terbukanya sektor ini bagi investor asing.
Dari pihak penyelenggara telekomunikasi swasta nasional, deregulasi mi berarti adalah makin terbukanya kesempatan bagi mereka untuk berusaha dibidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi. Tetapi, perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat, tekanan dari pihak pengguna jasa akan bentuk layanan yang berorientasi ke kebutuhan mereka serta persaingan dalam menghadapi investor asing yang biasanya adalah operator-operator berkelas dunia dengan skala ekonomis globalnya, pengalamannya serta cakupan pasarnya, menyebabkan investasi di sektor ini juga cukup beresiko tinggi.
Sebagai akibat dari kondisi diatas, akhir-akhir ini kita saksikan timbulnya aliansi
strategis antara penyelenggara telekomunikasi domestik dengan penyelenggara
telekomunikasi global. Contoh antara lain adalah PT Satelindo dengan DeTe Mobil, PT
Telkomsel dengan Royal PIT Netherlands, PT Excelcomindo dengan NYNEX dan
Mitsui, perusahc_mn-perusahaan KSO dengan PT T elkom dan lain-lain. Selain itu, aliansi strategis juga teijadi antar penyelenggara telekomunikasi global. Contoh antara lain adalah British Telecom dengan MCI, US Sprint dengan France Telecom dan Deutsche Telekom, Acasia (operator telekomunikasi ASEAN), dan lain-lain.
Dasar utama dari aliansi strategis antara perusahaan domestik dan perusahaa.'1 global
adalah mencoba menggabungkan izin penyelenggaraan serta pengetahuan pasar domestik
yang dimiliki oleh operator domestik dengan skala ekonomis, interkoneksi global,
pengalaman, kekuatan dana, penguasaan teknologi mutakhir dan lain sebagainya yang
dimiliki oleh operator global. Sementara itu, dasar dari aliansi strategis yang terjadi antar
operator global adalah untuk memperluas cakupan layanan jasa mereka dengan sasaran
akhir adalah bentuk pelayanan yang bersifat total solusi. Kebutuhan akan pelayanan total
solusi mi semakin meningkat sebagai dampak dari makin bertumbuhnya perusahaan multinasional yang diakibatkan oleh globalisasi ekonomi dunia.
Karya akhir mi menganalisis salah satu penyelenggara jasa telekomunikasi di
Indonesia, yaitu PT Aplikanusa Lintasarta yang hingga saat mi belum melakukan aliansi strategis dengan pihak asing. Analisis mi akan meliputi kondisi eksternal dan internal perusahaan, kondisi kompetitif perusahaan, analisis penilaian kuantitatif bagi perusahaan jika dilakukan aliansi strategis serta proses dan tahapan jika aliansi strategis ini akan diimplementasikan oleh perusahaan tersebut.
Dari hasil analisis mi membuktikan bahwa sektor jasa telekomunikasi, balk di
Indonesia maupun di dunia, termasuk dalam sektor yang .lingkungan industninya berpotensi berubah sangat cepat, baik dan aspek teknologi, aspek perubahan budaya penggunanya, regulasi yang berlaku, dan lain-lain. Selain itu, faktor globalisasi juga menimbulkan kondisi yang menyebabkan penyelenggara jasa telekomunikasi di Indonesia (domestik) hams berhadapan dengan penyelenggara jasa telekomunikasi dunia yang memiliki banyak kelebihan, antara lain dana, penguasaan teknologi, pengalaman, akses
pasar internasional, kemajuan dalam penelitian dan pengembangan, 'dan lain-lain.
Untuk itu, kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh penyelenggara jasa telekomunikasi dunia lebih baik dikombinasikan dengan pengetahuan pasan serta izin penyelenggaraan yang dimiliki oleh penyelenggara telekomunikasi domestik, sehingga timbul sinergi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Dalam hal mi, pihak domestik dapat memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh mitra asingnya, sementara dari sisi mitra asing akan dapat memanfaatkan dan menikmati pertumbuhan ekonomi di Indonesia
yang menyebabkan perusahaan makin bertumbuh. Strategi mi akan lebih baik daripada saling berkompetisi satu sama lain, yang dapat berakibat buruk baik salah satu pihak, terutama dari pihak domestik karena kelemahan skala ekonomisnya.
Karya akhir mi merekomendasikan agar penyelenggara jasa telekomunikasi di
Indonesia beraliansi strategis dengan mitra penyelenggara jasa telekomunikasi global. Dalam hal mi, kemitraan lebih didasarkan atas kebutuhan untuk mengejar pertumbuhan usaha, penguasaan teknologi, akses ke pasar internasional, pengalaman operasional dan pelayanan, clan bukan karena kebutuhan dana semata. Disamping itu, dengan aliansi strategis bukan merupakan penyelesaian masalah yang timbul bagi penyelenggara
domestik, melainkan adalah dimulainya suatu usaha untuk mengejar pertumbuhan perusahaan dan sekaligus untuk mempertahankan kelanggengan keijasama serta tetap mempertahankan tingkat kompetitif perusahaan melalui berbagai macam strategi lanjutan dan pola kemitraan lainnya.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Hastari Salman
"PT Aplikanusa Lintasarta selaku penyedia jasa teknologi komunikasi satclit VSAT (Very Small Aperture Terminal) berbasis IP (Internet Protocol) yang beroperasi sejak tahun 2002, dalam rangka mengakomodasi kebutuhan pasar akan aplikasi layanan yaug lebih interaktif me1alui media satelit, akan mengimplementasikan jasa VSAT Multiservices yang mempunyai fitur yang lebih lengkap untuk menggantikan jasa VSAT IP. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi dan analisis kelayakan untuk kedua jasa tersebut. Tabap pertama yang dilakakan adalab pengumpulau data mengenai jumlab permintaan. jaringan VSAT lP pada masa yang lalu untuk memperkirakan pennintaan pada masa yang akan dataeg besert> tariJ; biaya investasi, produksi dan pemeliharaaiL Dari sini pada MARR 18% diperoleh NPV sebesar Rp 10. 796.528376, IRR sebesar 26% dan periode pengembalian 4 tahun.Investasi ini masih menguntungkan pada penurunan jwnlah jarlngan sampai dengan 424 jaringa.n atau penurunan tarif sampai dengan 11% atau kenaikan biaya investasi sampai dengan 100%. Tahap kedua berdasarkau basil perarnalan di - dan berbegai hiaya yang terkait diJakukan perhitungan NPV. IRR dan periode pengembalian dari VSAT Multiservices. Berdasari

PT Aplikanusa Lintasarta as a provider of satellite communications services of VSAT (Very Small Aperture Terminal) based on lP (Internet Protocol) operating since year 2002, in order to accommodate the market needs for more internctive application through satellite media, hence, the VSAT Multiservices will be implemented which is having more complete feature to replace VSAT lP service. Fm the plan of replacement, it requires to be evaluated and analyse the feasibility for both service, The fust phase taken is data collecting tegarding the amount of request of VSAT IP network a period a go to estimate a period to come, along with a tariff~ expense of investment,. maintenance and production. From here at MARR 18°.4, obtained the NPV equal to Rp 10.796.528.376, lRR equal to 26% and peybaek period of 4 years. This invesunent still profitable at degradation of network amount up to 424 network or degradation of tariff up to · II% or increase of investment expense up to 100%. The second phase accorrding to the result of forecasting above and related various expense to calcu1ate NPV, IRR and period of return of VSAT Multisenices. According to mruket share projection 30"/o obtainerl the NPV equal to Rp 22.367.303.655, IRR equal to 33% and period of return 4\4 years. This invemuent still profitable at degradation of market shm up to 27% or degradation of tariff up to 10% or increase of investment expense up to 29%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Farhan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis gaya kepemimpinan dan efektivitas komunikasi pada PT ABC. Partisipan penelitian ini adalah karyawan PT ABC dengan jumlah 20 partisipan. Penelitian ini menggunakan metode campuran mixed methods dengan pengumpulan data melalui penyebaran open questions kepada partisipan. Hasil dari open questions dianalisis dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang ada di dalam PT ABC adalah gaya kepemimpinan yang tidak suportif. Sedangkan terkait komunikasi, diperoleh hasil bahwa komunikasi yang terjadi kurang efektif akibat masih terdapat miskomunikasi antara atasan dan bawahan. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan bahasa antara atasan dan bawahan. Miskomunikasi tersebut sejauh ini tidak terlalu berpengaruh terhadap interaksi kerja antara atasan dan bawahan karena dapat diatasi dengan penggunaan media lain dalam berkomunikasi

ABSTRACT<>br>
This study aims to determine The Influence of Visual Merchandising on Impulse Buying Behavior Case Study on Fashion Retail Store H M Grand Indonesia Central Jakarta. Respondents in this study are the consumers of H M Grand Indonesia Central Jakarta who have experienced an impulse buying transaction for a product in H M Grand Indonesia Central Jakarta in the last two months with 120 respondents. Design of this research is quantitative. This research data is processed by softwares SPSS and Lisrel. The results showed that window display, in store form, floor merchandising, and promotional signage proved to affect impulse buying behavior in H M Grand Indonesia Central Jakarta."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gumay Khotibul Umam
"Praktik e-procurement cukup populer dibahas dalam 10 tahun belakangan ini. Pengadaan barang dan jasa berbasis elektronik telah digunakan di berbagai sektor, khususnya sektor pemerintahan dan privat. Selain itu, banyak inovasi-inovasi yang telah diterapkan dalam teknologi e-procurement. Dalam penelitian ini akan fokus pada sektor privat dan melihat bagaimana mekanisme inovasi terbuka yang diterapkan dalam sistem e-procurement. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menganalisis secara mendalam inovasi terbuka dalam penerapan teknologi e-procurement pada perusahaan PT Aplikanusa Lintasarta. Data penelitian ini melibatkan beberapa informan yang terlibat langsung dalam pengambilan keputusan, tim pengembangan e-procurement, mitra pengembang e-procurement dan mitra rekanan DRM. Hasil data penelitian menemukan bahwa dalam proses inisiasi inovasi terbuka berawal dari minimnya fitur aplikasi IIPS dan ketidakmampuan tim internal untuk memfasilitasi inovasi berkelanjutan. Inisiasi pengembangan inovasi e-procurement dilakukan dengan metode tender dengan beberapa pertimbangan dari internal maupun eksternal. Pengaruh pertimbangan eksternal menjadi salah satu aspek yang paling berpengaruh dalam menentukan hasil teknis. Selain itu, e-procurement dapat memberikan dampak pada sektor efisiensi. Efisiensi ini paling berpengaruh pada aspek efisiensi anggaran dan otomasi bisnis proses. Kemudian, dalam penelitian ini menganalisis faktor pendorong dan penghambat dalam penerapan inovasi terbuka. Faktor pendorong yang paling berpengaruh merupakan dukungan manajemen. Namun, apabila tidak dukung dengan anggaran yang cukup, maka aspek anggaran menjadi sektor penghambat yang paling berpengaruh. Oleh karena itu, dalam implementasi inovasi terbuka yang diterapkan di e-procurement cukup berhasil, nanun perlu dukungan dari manajemen dengan realisasi anggaran yang cukup agar dapat terus cepat berinovasi.

The practice of e-procurement is quite popular in the last 10 years. Electronic-based procurement of goods and services has been used in various sectors, especially the government and private sectors. In addition, many innovations have been implemented in e-procurement technology. In this study, we will focus on the private sector and see how open innovation mechanisms are implemented in the e-procurement system. This study uses qualitative methods and analyzes in depth open innovations in the application of e-procurement technology at the company PT Aplikanusa Lintasarta. This research data involves several informants who are directly involved in decision making, e-procurement development team, e-procurement development partners and DRM partners. The results of the research data found that the process of initiating open innovation started with the lack of IIPS application features and the inability of the internal team to facilitate continuous innovation. The initiation of the development of e-procurement innovation is carried out using the tender method with several considerations from internal and external. The influence of external considerations is one of the most influential aspects in determining technical results. In addition, e-procurement can have an impact on the efficiency sector. This efficiency has the most influence on aspects of budget efficiency and business process automation. Then, in this study analyze the incentive and inhibiting factors in the application of open innovation. The most influential driving factor is management support. However, if it is not supported by an adequate budget, then the most influential inhibiting factor is the budget aspect. Therefore, the implementation of open innovation implemented in e-procurement is quite successful, but support from management is needed with the realization of sufficient budget allocations in order to continue to innovate quickly."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenggo Geni
"ABSTRAK
Perusahaan berada pada kehidupan yang berjalan di dalam lingkungan yang dinamis. Terhadap lingkungannya ini perusahaan harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi agar tidak terbawa pada situasi lingkungan yang mengancam kehidupannya. Sebaliknya mencari peluang-peluang yang dapat menunjang masa depannya. Untuk mengantisipasi segala ancaman yang dapat menghambat dan peluang yang akan menunjang pencapaian tujuan, perusahaan memerlukan strategi. PT Aplikanusa Lintasarta adalah sebuah perusahaan baru dan merupakan perusahaan pioneering yang bergerak dalam bidang usaha Pemindahan Informasi Secara Elektronis (PISE) dengan produk yang dijual kepada industri perbankan Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, maka perusahaan ini perlu menentukan strategi yang memberikan pedoman bagi pelaksanaan operasional perusahaan. Dalam menentukan strategi usaha ini, dilakukan analisa SWOT (Strengts Weaknesses, Opportunities dan Threats) terhadap perusahaan, Disini ^pendekatan dilakukan melalui 2 konsep yaitu dari Philip Kotler dan M.ichael E. Porter. Pendekatan Kottler digunakan untuk menganalisis lingkungan makro yang mempengaruhi industri secara tidak langsung. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan teknologi dan sosial budaya. Sedang pendekatan Porter digunakan untuk menganalisis industri sebagai ruang gerak perusahaan. Dari hasil analisa SWOT diperoleh kesimpulan bahwa lingkungan makro memberikan ekonomi, politik kesempatan yang mendukung terhadap perusahaan, dan dari analisa situasi persaingan didapat bahwa ancaman potensial berasal dari pemasok dan pembeli. Sedangkan dari analisa internal perusahaan didapat faktor sumber daya manusia; penguasaan teknologi; hubungan baik dengan penyelenggara telekomunikasi; sistem manajemen; dan sikap netral sebagai kekuatan perusahaan. Sebaliknya ketersediaan sumber daya manusia; manajerial maturity dari segi human relation skill; pola pelaksanaan program manajemen; dan keterbatasan dana untuk R & D merupakan faktor-faktor yang menjadi kelemahan perusahaan."
1990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Canggih Adiyasa
"Divisi IT memegang peran yang penting dalam PT Aplikanusa Lintasarta yang merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang penyedia jasa komunikasi data. Data pencapaian KPI perusahaan menunjukkan hasil penyelesaian aplikasi backoffice minor request oleh divisi TI masih kurang sesuai dengan target yang diharapkan perusahaan. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana strategi perubahan untuk manajemen perubahan TI untuk meningkatkan kualitas agar dapat memenuhi target pencapaian perusahaan.
Penelitian ini dilakukan dengan metodologi penelitian kualitatif kuantitatif dengan studi kasus divisi TI PT Aplikanusa Lintasarta. Data dikumpulkan dengan tiga cara yaitu melalui wawancara semi-terstruktur terhadap manajemen TI, kuesioner yang ditujukan untuk pegawai divisi TI serta kajian dokumen ITCM perusahaan.
Analisa data dilakukan melalui Organization Culture Domain Assessment untuk mengetahui tingkat maturitas perusahaan dalam menerima perubahan, analisa SWOT untuk memformulasikan strategi perubahan yang dilakukan dan analisa Analytical Hierarchy Process untuk menentukan prioritas implementasinya.
Kajian ini menemukan bahwa tingkat maturitas dalam menerima perubahan berada pada level 4 (Established) dari 6 skala tingkatan maturitas yang artinya memiliki tingkat ketahanan yang cukup tinggi terhadap perubahan. Analisa terhadap faktor SWOT menghasilkan 6 usulan strategi perbaikan manajemen perubahan TI beserta prioritas implementasinya.

IT Division hold important role in PT Aplikanusa Lintasarta, an Indonesia company that specialisized in data communication service provider. KPI attainment data show that the result of completion minor request back office application is still under the target management expectation. This research assess on how the change strategy can improve the IT change management quality so the KPI attainment target can be achieved.
This research use the qualitative quantitative research methodology with IT division on PT Aplikanusa Lintasarta as a case study subject. Data gathered with three way throught semi structured interview with IT person management as target interview, the questioner addressed on IT division employee and the assessment on ITCM document of the company. Data analysis conducted through Organizational Culture Domain Assesment to know the the maturity level of the company on change acceptance subject. SWOT Analysis use to formulate the change strategy that must be done and Analytical Hierarchy Process use to determine the priorities of strategy to be implemented.
This research found that the maturity level in change acceptance and change resistance on the level 4 (established) from 6 level which means the division has high resilience level from the change. SWOT factor analysis produce six change strategy recommendation to fix the IT change management with the priorities of the implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>