Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213006 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Ratnasari
"Skripsi ini membahas analisis konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan pada tangki penyimpanan LPG C – 20 – 01 – A di PT Pertamina (Persero) RU V Balikpapan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan perangkat lunak ALOHA untuk menganalisis data primer dan data sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jangkauan dan konsekuensi akibat dispersi gas, kebakaran, dan ledakan akibat kebocoran pada tangki LPG C – 20 – 01 – A yang dibagi menjadi gas propana dan butana.
Hasil dari penelitian ini didapatkan jangkauan dan konsekuensi yang terbagi menjadi tiga buah zona, yaitu zona merah, oranye, dan kuning pada pemodelan dispersi gas beracun, jet fire, BLEVE, dan ledakan awan uap sebagai konsekuensi dari kebocoran tangki penyimpanan LPG C – 20 – 01 – A di PT Pertamina (Persero) RU V Balikpapan.

This study is about consequence analysis of gas dispersion, fire, and explosion of LPG spherical storage tank C – 20 – 01 – A at PT Pertamina (Persero) RU V Balikpapan. This study is a quantitative study using ALOHA software to analyze the primary and secondary data. This study aims to estimate the range and consequences of gas dispersion, fire, and explosion due to leakage at LPG spherical storage tank C – 20 – 01 – A which is divided to propane and butane.
The result of this study is the range and consequences which are divided into three threat zones; red zone, orange zone, and yellow zone. This zone is used for toxic gas dispersion, jet fire, BLEVE, and vapor cloud explosion modeling as a consequence due to leakage at LPG spherical storage tank C – 20 – 01 – A at PT Pertamina (Persero) RU V Balikpapan
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irhanah
"Perusahaan minyak dan gas adalah salah satu instansi yang berisiko tinggi terjadinya ledakan atau kebakaran (ILO, 1991). Ledakan dan kebakaran tersebut dapat digolongkan ke dalam kategori bahaya besar, karena dapat menimbulkan kerugian besar dalam waktu yang singkat. Penyebabnya dapat disebabkan oleh banyak variabel tergantung dari bentuk fisik suatu material (padat, cair atau gas), sifat fisik (kapasitas panas, tekanan uap, pembakaran panas, dll) serta kereaktifannya. Kondisi ini sebenarnya dapat diminimalkan dengan upaya pencegahan dan pengendalian risiko, salah satunya dengan menganalisis konsekuensi dispersi gas, ledakan dan kebakaran yang diakibatkan oleh kebocoran tangki penyimpanan LPG bermuatan 30 ton tahun 2012 dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif.
Pada penelitian ini penulis menggunakan 3 skenario terpisah antara propana dan butana yaitu vapor cloud, jet fire dan BLEVE, karena ketiga skenario ini memungkinkan untuk terjadinya kebocoran gas. Peneliti melihat kejadian mulai dari yang terkecil hingga terbesar agar efek / dampak yang ditimbulkan dapat diantisipasi. Analisis ini menggunakan piranti lunak ALOHA (Areal Locations Of Hazardous Atmospheres), dimana ALOHA dapat memprediksikan seberapa jauh penyebaran dari setiap skenario yang dibuat.

Oil and gas companies are among the high-risk establishments explosion or fire (ILO, 1991). Explosions and fires can be classified into the category of great danger, because it may cause a big loss in a short time. The cause can be caused by many variables depending on the physical form of a material (solid, liquid or gas), physical properties (heat capacity, vapor pressure, burning heat, etc.) as well as its reactivity. This condition can actually be minimized by preventing and controlling risk, example analyzing the consequences of gas dispersion, fire and explosion caused by leakage of LPG storage tanks loaded with 30 tons in 2012 by using the descriptive quantitative research methods.
In this study the authors used three separate scenarios namely vapor cloud, jet fire and BLEVE for each propane and butane, because these are the three possible scenarios for gas release. The purpose is to analyse all these events ranging from smallest to largest damage order so that effect / impact can be anticipated. This analysis uses software ALOHA (Areal Locations of Hazardous Atmospheres), where ALOHA can predict how far the spread and the impact of all the scenarios.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Melati Dinanti
"Skripsi ini membahas analisis konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan pada tangki timbun LPG di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana, Depok. Penelitian ini merupakan pemodelan kuantitatif dengan menggumpulkan data sekunder dan observasi lapangan yang dianalisis menggunakan perangkat lunak ALOHA (Areal Location of Hazardous Atmosphere). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jangkauan konsekuensi dari dampak dispersi gas, kebakaran, dan ledakan akibat kebocoran tangki timbun LPG yang dibagi menjadi gas propana dan butana serta sistem fire safety dan manajemen tanggap darurat di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana.
Hasil penelitian ini didapatkan konsekuensi dari pemodelan dispersi gas beracun akibat kebocoran tangki timbun LPG di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana, jangkauan penyebaran mencapai jarak 401 meter. Pada pemodelan jet fire jangkauan mencapai jarak 159 meter, sedangkan BLEVE hingga 1 kilometer, serta pemodelan VCE mencapai jarak 330 meter. Lokasi atau area berbahaya akibat kebocoran ini terutama di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana dan juga populasi yang berisiko mencapai penduduk kelurahan Sukamaju, Jatijajar, dan Cilodong. Instalasi peralatan fire safety di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana sudah baik dan mengikuti standar PT Pertamina (Persero) serta sudah memiliki pedoman sistem manajemen tanggap darurat untuk penanganan beberapa keadaan darurat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandita Tonyka Maharani
"Skripsi ini membahas analisis konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan di SPPBE PT Aroma Jaya Sejati Sragen. Skripsi ini merupakan penelitian semi kuantitatif yang menggunakan data sekunder perusahaan dan observasi langsung kemudian dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak ALOHA.
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui jangkauan dan dampak dispersi gas, kebakaran, dan ledakan di SPPBE PT Aroma Jaya Sejati Sragen akibat kebocoran tangki penyimpanan LPG yang dibagi menjadi propana dan butana.
Hasil dari penelitian didapatkan threat zone dari pemodelan dispersi gas, jet fire, BLEVE (Boiling Liquid Expanding Vapour Explosion), dan Vapour Cloud Explosion dari propana dan butana. Selain itu dapat diketahui dampak radiasi panas dan tekanan ledakan serta didapatkan safe distance SPPBE PT Aroma Jaya Sejati.

This study is about consequence analysis of gas dispersion, fire, and explosion of LPG storage tank in SPPBE PT Aroma Jaya Sejati Sragen. This study is semi quantitave study using secondary data and field observation then analyze them with ALOHA software.
The purpose of this study is to find out the consequences impact range of gas dispersion, fire and explosion due to leakage of LPG storage tank which divided into propane and butane gas.
The result of this study is threat zone from gas dispersion, jet fire, BLEVE, and Vapour Cloud Explosion modelling. The result can show the heat radiation and explosion pressure and safe distance of SPPBE PT Aroma Jaya Sejati Sragen.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisna Utami
"Perusahaan minyak dan gas biasanya menggunakan tangki timbun yang berisi bahan mudah terbakar dan berbahaya bagi kesehatan, oleh karena itu risiko untuk terjadinya dispersi gas, kebakaran, dan ledakan sangat besar apabila terjadi failure pada tangki timbun. Pemodelan yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengetahui konsekuensi dari peristiwa dispersi gas, kebakaran, dan ledakan akibat kebocoran pada tangki timbun premium dengan kapasitas 5000 kiloliter di PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung yang merupakan suatu perusahaan minyak dan gas. Penelitian ini merupakan penelitian pemodelan kuantitatif. Pemodelan dilakukan menggunakan piranti lunak BREEZE Incident Analyst pada tiga jenis hidrokarbon yang menjadi komponen Premium, yaitu heksana, heptana, dan pentana.
Hasil dari penelitian ini didapatkan jangkauan dan konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan untuk tiga zona berdasarkan level of concern dari setiap skenario. Jangkauan dan konsekuensi dari pemodelan ini akan dianalisis terhadap sistem fire safety dan manajemen tanggap darurat yang ada di PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung.

Oil and gas industries normally use storage tanks containing flammable materials and hazardous to health, therefore the risk for the occurrence of gas dispersion, fire, and explosion is very high when the failure happened storage tank. Modeling performed in this study aimed to determine the consequences of the events of gas dispersion, fire and explosion due to leakage in the Premium storage tank with a capacity of 5000 liters at PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung which is an oil and gas industry. This research is a quantitative modeling. Modeling done using software BREEZE Incident Analyst at three types of hydrocarbons that become Premium components, namely hexane, heptane, and pentane.
Results of this research are presented range and consequences of gas dispersion, fire, and explosion for the three zones based on the level of concern of each scenario. The range and consequences of this modeling will be analyzed by the system fire safety and emergency management in PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Lampung, Lampung.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Setiawati
"Kondisi pipa penyalur sepanjang 21.7 km yang umumnya tidak tertanam dan pada beberapa area dekat dengan rumah warga sehingga potensi terjadi kegagalan sangat tinggi. Oleh karena itu dilakukan kajian kuantitatif risiko apabila terjadi kebakaran dan ledakan pada pipa penyalur gas dengan menggunakan software BREEZE dan ALOHA. Kajian risiko yang dikaji adalah risiko individu dan kelompok pada faktor kegagalan gangguan pihak luar (external interference) dan korosi.
Dari hasil analisa risiko individu dan kelompok memiliki risiko yang masih dapat diterima atau ditolerir. Namun risiko tersebut harus tetap dijaga agar masih tetap dalam batas yang diterima dengan melakukan upaya penurunan risiko seperti memasang sistem deteksi kebocoran pada pipeline, menyiapkan rencana tanggap darurat bila terjadi kebocoran pada pipa penyalur, education public, penambahan Pipeline Marker dan Warning Sign, meningkatkan frekuensi patroli, inspeksi dan perawatan secara rutin serta memberikan perlindungan tambahan pada pipa penyalur yang melintasi pemukiman agar tidak mudah dijangkau oleh masyarakat.

Pipeline condition for 21.7 km long which mostly unburied and at some area located near residential area makes it potential of failure very high. Therefore a quantitative risk a assessment conducted in case of fire and explosion on gas pipeline using BREEZE and ALOHA software. Risk assessment that were examined is individual and societal risk with the failure factor is external interference and corrosion.
From the result of individual and societal risk analysis, it shows an acceptable or tolerable risk. However these risk should be maintained in order to remain within acceptable limits by conducting an effort to reduce risk such as installing leakage detection system on pipeline, prepare an emergency response plans in case of pipeline leaking, public education, added the number of Pipeline marker and warning sign, increasing the frequency of patrol, perform continuous inspection and maintenance and provide additional protection to the pipeline that pass residential area so that it’s not easily access by the public.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Imran Zulkarnain
"Perusahaan Petrokimia merupakan perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan dengan risiko menimbulkan Major Hazard. Beberapa dari Major Hazard yang berada di perusahaan petrokimia adalah, kebakaran, ledakan dan kebocoran kimia. Risiko terjadinya kebocoran bahan kimia dalam jumlah besar yang dapat dikategorikan bencana pada pabrik petrokimia seperti PT. Pupuk Kujang terdapat pada tanki penyimpanan amonia. Hal ini didasari oleh kapasitas panyimpanan tanki yang mencapai 10000 MT. Walaupun peristiwa kebocoran pada tanki di PT. Pupuk Kujang belum pernah terjadi, bukan berarti kemungkinan risiko tersebut seluruhnya tidak ada. Proses penyimpanan amonia di PT. Pupuk Kujanng masih menyimpan potensi-potensi terjadinya kerusakan atau gangguan pada proses penyimpanan yang dapat berakibat pada kerusakan integritas tanki yang mengakibatkan kebocoran bahan kimia dalam jumlah besar.
Dengan latar belakang tersebut, sebuah analisis konsekuensi dibutuhkan bagi PT. Pupuk Kujang, pemerintah dan penduduk setempat untuk memahari bahaya dan risiko yang mungkin terjadi. Sehingga diharapkan menjadi landasan untuk perencanaan pananganan darurat jika skenario kebocoran dalam jumlah besar terjadi.
Penelitian ini dilakukan dengan metoda deskriptif menggunakan data primer yang didapatkan penulis dari hasil observasi lapangan. Data-data tersebut di olah menggunakan perangkat lunak ALOHA (Area Locations of Hazardous Atmosphere) yang akan menghasilkan perhitungan pola penyebaran bahan kimia amonia.
Adapun hasil dari proyeksi yang dilakukan ALOHA menunjukkan jarak dispersi terjauh mencapai lebih dari 10 km dengan kadar amonia >25 ppm dan 4-6 km untuk kadar >150 ppm dan 2 km untuk kadar >750 ppm. Berdasarkan perhitungan tersebut, area threat zone dengan kadar >750 ppm yang dapat menyebabkan kematian memiliki diameter lingkaran sekitar 2 km dari pusat kebocoran dengan potensi manusia terancam 12000 jiwa.

According to ILO standard, petrochemical instalation is one among other industry with a major hazard risk involved in the industrial process. Some of the potential major hazard involved in petrochemical process is explosion hazard, fire hazard, and toxic release hazard. This tipe of hazard could produce a disaster or a catastrophic accident. The 10000 MT capacity of ammonia storage tank at PT. Pupuk Kujang posses the potential to create catastrophic accident if leakage occur and produce a massive amount of ammonia release to the surrounding environment. Although there is no leaking history for ammonia storage tank at PT. Pupuk Kujang, it does not mean the pontential for the event to happen became impossible. The ammonia storage prosses still posses the potential of a mishap, malfunction or damage that could jeopardize the integrity of the storage tank an eventually leakage could occur.
With this backgroud, an a cosequence analysis required for PT. Pupuk Kujang, local Government and local people around the facility to understand the hazard and risk possibly occur, so a proper mitigation and emergency plan could be produce.
The method used for this research is descriptive method using primary data observed by the writer at the field. The data then processed by using ALOHA (Area Locations of Hazardous Atmosphere) software that will produce the dispersion calculation.
The proyection produced by ALOHA show the maximum dispersion distance is more than 10 km with >25 ppm ammonia concentration and 4-6 km for >150 ppm ammonia concentration and 2 km for >750 ppm ammonia concentration. Based on this calculation, the threat zone area generated with concentration >750 ppm that could caused death is a 2 km diameter with estimated 12000 people at risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Febyandini Lestari
"Toluene merupakan bahan kimia mudah terbakar dan beracun yang berfungsi sebagai solvent dalam produksi cat. Skripsi ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan semi kuantitatif menggunakan data sekunder perusahaan, literature serta observasi secara langsung yang kemudian di analisis menggunakan perangkat lunak Areal Location Hazardous Atmosphere (ALOHA). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsekuensi yang terjadi berdasarkan jangakauan disperi uap toluene terhadap potensi keracunan, kebakaran, ledakan dan populasi berisiko terpajan dari skenario kebocoran tangki toluene yang sudah dirancang yakni dengan 4 jenis skenario cuaca pada kondisi overcast tinggi dan rendah serta kondisi cerah tinggi dan rendah. Hasil penelitian ini didapatkan dispersi uap beracun dan mudah dengan area jangkauan dispersi paling luas berasal dari skenario worst case (rupture crevice dan tidak terkendali) pada kondisi cuaca cerah dengan kecepatan angin dan suhu yang rendah pada gasket berukuran 4 inch yang dispersinya mencapai 438 meter yang mencakup seluruh wilayah Kawasan industri hingga pemukiman dan jalan raya publik, dan dispersi uap mudah terbakar dispersinya mencapai 69 meter yang mencakup hampir seluruh area PT. Inkote Indonesia. Sedangkan area konsekuensi radiasi termal paling luas berasal dari skenario worst case (rupture crevice dan tidak terkendali) pada kondisi cuaca mendung dengan kecepatan angin tinggi dan suhu yang rendah pada gasket berukuran 4 inch yang dispersinya mencapai 51 meter.

Toluene is a toxic dan flammable chemical liquid that used as a solvent for paint production. This thesis is a descriptive study with a semi-quantitative approach using secondary data from the company, literature and field observations. Then, these data are analyzed using the software Areal Location of Hazardous Atmosphere (ALOHA). The purpose of this study was to determine the consequence that occur based on the range of toluene dispersion that potential for toxication, flammable, explosion and population at risk to exposed of leakage scenarios that have been designed with 4 atmosfer condition scenarios (overcast and sunny condition). The results of this study found the widest threat zone of toxic and flammable vapor from the worst case scenario (crevice rupture and uncontrolled) in sunny weather conditions with low of wind speed and temperature in a 4 inches gasket, the dispersion of toxic vapor within 438 m reached the industry area, people living in the surrounding of industry area and public roads, and for the dispersion of flammable vapor within 69 meters reached almost the entire area of PT. Inkote Indonesia. Besides that, for the thermal radiation widest threat zone comes from the worst case scenario (crevice rupture and uncontrolled) in overcast weather conditions with high wind speed and low temperature in a 4 inches gasket within 51 meters reached almost entire area of PT. Inkote Indonesia."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sartika K.
"Selama beberapa tahun belakangan ini telah terjadi banyak kasus ledakan gas LPG yang telah menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat. Kejadian tersebut tidak hanya terjadi pada gas LPG 3 kg saja melainkan juga dialami oleh gas 12 kg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jangkauan dari konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan akibat kebocoran tabung LPG 12 kg dengan menggunakan BREEZE Incident Analyst software yang dilakukan di Manggarai selatan pada tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dan primer yang kemudian dianalisis menggunakan BREEZE Incident Analyst software.

Hasil dari penelitian ini adalah berupa jangkauan dari konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan gas LPG 12 Kg yang dibagi menjadi dua yaitu tabung berisi propana dan butana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk hasil simulasi dispersi gas propana dan butana masih dibawah nilai LOC (tidak beracun). Sedangkan hasil untuk simulasi ledakan gas propana dan butana menunjukkan bahwa zona amannya adalah setelah jarak 3,5 meter dari titik kebocoran. Hasil simulasi kebakaran pada tabung gas propana menunjukkan bahwa zona amannya adalah setelah jarak 11,9 meter dan pada tabung butana adalah setelah jarak 11,8 meter."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Risky Zachary
"Rele diferensial merupakan sistem proteksi tenaga listrik untuk mencegah gangguan internal. Namun, terjadi trip yang tidak diharapkan oleh rele diferensial akibat gangguan eksternal di jaringan transmisi. Gangguan tersebut didasari oleh layangan yang menyebabkan hubung singkat pada sisi jaringan transmisi. Sebagai mitigasi awal sistem proteksi PLTP, diperlukan pertimbangan ulang setelan eksisting untuk menjaga keandalan rele diferensial. Informasi komponen resistansi burden transformator arus dan setelan arus eksisting dibutuhkan sebagai basis kalkulasi setelan ulang rele. Berdasarkan kalkulasi dengan memperhitungkan faktor kesalahan, penggunaan kabel 4mmsq untuk CT lebih disarankan. Selain itu, nilai setelan 87#1 untuk arus pickup 1.125A, slope 17%, dan waktu tunda 2 siklus lebih disarankan akibat ditemukan faktor kesalahan pada komponen pendukung rele. Sehingga, beroperasinya rele diferensial diluar kehendak dapat diminimalisasi.

Differential relays are an electrical power protection system used to prevent internal fault. However, an unexpected trip occurred by the differential relay due to external fault in the transmission network. The fault was based on a kite which caused a short circuit on the transmission network side. As an initial mitigation for the PLTP protection system, it is necessary to reconsider the existing settings to maintain the reliability of the differential relay. Information on current transformer burden resistance components and existing current settings is needed as a basis for relay reset calculations. Based on the calculation that took account for error factors, the use of 4mmsq cable for CT is more recommended. Aside from that, the setting value of 87#1 for a pickup current of 1.125A, a slope of 17%, and a delay time of 2 cycles is recommended as a result of an error factor found in the relay supporting components. Thus, the operation of differential relays without intention can be minimized."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>