Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51988 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Eka Oktavia Suryani
"Gagasan mengenai Islamisasi Ilmu Pengetahuan selalu dibahas dalam tataran konsep
namun jarang sekali dibahas dalam tataran proses perkembangan ide tersebut sebagai
sebuah gerakan dalam masyarakat sipil Islam. Melihat hal tersebut, diperlukan penelitian
mengenai gerakan Islamisasi Ilmu secara empiris melalui proses perkembangan gerakan
Islamisasi Ilmu di dalam tataran komunitas dalam civitas akademik. Untuk itulah,
penelitian ini menjelaskan mengenai gerakan Islamisasi Ilmu Pengetahuan yang dikaji
melalui komunitas DISC (Depok Islamic Study Circle) Masjid UI. Penelitian ini
menggunakan metodologi kualitatif untuk menggambarkan perkembangan Islamisasi
Ilmu Pengetahuan dengan perspektif gerakan sosial. Perspektif yang digunakan
menekankan pada dua faktor pembentuk gerakan sosial, yaitu proses framing (diagnostic
framing, prognostic framing dan motivational framing) dan proses resources mobilization
untuk melihat gerakan sebuah komunitas dalam perkembangan kajian Islamisasi Ilmu di
ranah kampus. Hasil dari studi ini mengungkapkan bahwa DISC Masjid UI tengah
berupaya mengusung penyebaran gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan yang berbeda
dengan gerakan Islam lainnya dengan pembentukan framing yang cukup kuat dan
dikemas secara akademik serta mampu mengerahkan kapasitas sumber daya yang mampu
meneguhkan kedudukannya sebagai sebuah gerakan pemikiran Islam.

The idea of the Islamization of Knowledge always discussed the concept level but is
rarely addressed at the level of the idea development process as a civil society movement
within Islam. Thus, an empirical research regarding the Islamization of Knowledge
movement through the movement development process of Islamization of Knowledge at
the community level in the academic community is necessary. For this reason, this study
explains the Islamization of Knowledge movement studied through DISC Community
(Depok Islamic Study Circle) at UI Mosque. This study uses qualitative methodology to
describe the development of Islamization of Knowledge with the perspective of social
movements. Perspective adopted focuses on two factors of social movements
establishment, such as framing process (the diagnostic framing, prognostic and
motivational framing) and resources mobilization process to look at the community
movement in the realm of studies Islamization of Knowledge at campus. The results of
this study revealed that DISC at UI Mosque is trying to carry the spread of Islamization
of Knowledge idea that is different from other Islamic movements with a powerful and
academically-packed framing formation and capable of mobilizing the capacity resource
having power in affirming its position as a movement of Islamic thought.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Guntur
"Ilmu akustik telah berkembang dari abad ke-19 hingga sekarang. Penerapan ilmu akustik sudah meluas pada beberapa bangunan. Di Indonesia penerapan akustik pada bangunan masih tergolong kurang. Masjid yang merupakan bangunan ibadah yang juga merupakan bangunan umum telah banyak dibangun_ Tetapi walaupun menjadi mayoritas diantara bangunan - bangunan lainnya, masjid kadang hanya sebuah bangunan yang asal bisa berdiri sehingga yang terjadi bangunan masjid-masjid tersebut menjadi kurang kualitas keindahannya Bangunan masjid membutuhkan kualitas suara yang baik agar jamaah dapat menerima dengan baik mendengarkan suara yang disampaikan oleh penceramah atau pun dalam khutbah. Penggunaan ilmu akustik pada bangunan masjid tidak hanya membuat suara dapat terdengar Iebih baik akan tetapi suasana dalam rnasjid tidak menjadi bising oleh suara-suara dari Iuar bangunan. Sehingga menjadikan suasana yang hening untuk Iebih konsentrasi menjalankan ibadah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cahayatunnisa
"Judgment of Taste yang dikemukakan oleh Pierre Bourdieu menjelaskan bahwa melalui kajian selera dapat diungkap makna dan faktor-faktor yang mendorong terbentuknya suatu praktik sosial termasuk terhadap sebuah material culture. Masjid kerajaan merupakan salah satu bentuk bangunan peninggalan bercorak Islam yang pada dasarnya tidak memiliki aturan khusus atau panduan dalam pendiriannya. Dalam konteks masjid kerajaan, penguasa memiliki peran penting dalam menentukan bentuk bangunan yang menjadi representasi kewibawaan dan kekuasaannya. Oleh karenanya, ingin diungkap melalui pendekatan selera Pierre Bourdieu dengan analisis arkeologi bagaimana masjid-masjid kerajaan dijadikan sebagai representasi selera penguasa. Metode yang digunakan berupa penelitian kualitatif dengan tahap-tahap yakni pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan interpretasi data. Kajian ini menggunakan analisis arkeologi yang terdiri dari analisis morfologi, gaya dan kontekstual. Hasil yang diperoleh adalah bahwa masjid-masjid Kesultanan Langkat memiliki bentuk arsitektur dan ornamen yang beragam sebagai bentuk representasi selera penguasa. Selera penguasa tersebut didorong oleh ruang sosial atau arena, habitus dan berbagai modal, baik modal sosial, budaya, simbolik maupun ekonomi. Hasil kajian ini juga mengungkap perbedaan antara bentuk masjid pusat pemerintahan dengan masjid-masjid yang ada di daerah bagian (kejuruan) dan dipimpin oleh raja kecil. Selera sultan yang pada awalnya direpresentasikan pada masjid pusat pemerintahan, pada pembangunan berikutnya juga diikuti pula oleh masjid-masjid yang berada di kejuruan sehingga menjadi identitas masjid-masjid di bawah kekuasaan Kesultanan Langkat.

Judgment of Taste proposed by Pierre Bourdieu explains that through the study of taste can be revealed the meaning and factors that encourage the formation of a social practice including a material culture. The royal mosque is one form of Islamic heritage building which basically has no specific rules or guidelines for its establishment. In the context of the royal mosque, the ruler has an important role in determining the shape of the building which represents his authority and power. Therefore, it wants to be revealed through Pierre Bourdieu's taste approach with archaeological analysis how royal mosques are used as a representation of the ruler's taste. The method used is qualitative research with the stages of data collection, data processing, data analysis and data interpretation. This study uses archaeological analysis consisting of morphological, stylistic and contextual analysis. The results obtained are that the mosques of the Langkat Sultanate have diverse architectural forms and ornaments as a form of representation of the tastes of the ruler. The ruler's taste is driven by social space or arena, habitus and various capitals, both social, cultural, symbolic and economic capitals. The results of this study also reveal the difference between the form of the mosque at the center of government and the mosques in the provinces (kejuruan) and led by small kings. The sultan's taste, which was initially represented in the central government mosque, was also followed by the mosques in the vocational area so that it became the identity of the mosques under the rule of the Sultanate of Langkat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Candra Fajar Sodiq
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mencari tahu secara komprehensif preferensi kondisi nilai tukar dalam ilmu ekonomi Islam melalui metode Islamisasi Ilmu Ekonomi IOE . Penggunaan metode IOE berarti akan melibatkan perspektif sejarah, fikih, dan juga ekonomi. Dalam perspektif sejarah, ditemukan padanan kasus baik kondisi nilai tukar yang stabil maupun tidak stabil dalam sejarah peradaban Islam. Berdasarkan pendapat Al-Maqrizi dan Al-Asadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi nilai tukar yang stabil menjadi kondisi nilai tukar yang ingin dicapai oleh pemerintahan Islam pada masa lalu. Namun secara teknis untuk mencapai kondisi tersebut masih diperdebatkan antara penggunaan sistem nilai tukar tetap atau melalui kontrol moneter. Kemudian dari perspektif fikih, terdapat hikmah dari adanya pengaturan pertukaran mata uang adalah untuk mendorong stabilitas nilai tukar yang secara normatif menguatkan bahwa ilmu ekonomi Islam menginginkan nilai tukar yang stabil. Terakhir dari perspektif ekonomi, pengujian regresi menunjukkan hubungan yang negatif antara volatilitas nilai tukar dengan pertumbuhan perdagangan internasional dan hubungan yang positif terhadap inflasi. Artinya bahwa volatilitas nilai tukar menjadi variabel yang kontraproduktif terhadap stabilitas perekonomian. Sehingga secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan bahwa preferensi kondisi nilai tukar dalam ilmu ekonomi Islam melalui metode IOE adalah kondisi nilai tukar yang stabil dengan derajat kestabilan tidak kaku.

ABSTRACT
This study aims to find out comprehensively the preference of exchange rate condition in the Islamic economics through the method of Islamization of Economics IOE . The use of the IOE means it will involve a historical, fiqh, and economic perspective to the case. In the historical perspective, it found the equivalent case of both stable and unstable exchange rate conditions in the history of Islamic civilization. Through the opinions of Al Maqrizi and Al Asadi, it could be concluded that exchange rate stability was the conditions of exchange rate that the Islamic government had been trying to achieve in the past. However, technically to achieve the condition was debated between the use of fixed exchange rate system or through the monetary control. Then from the fiqh perspective, the wisdom of the currency exchange arrangement is to encourage exchange rate stability which normatively will corroborate Islamic economics preference to the stable exchange rate. Finally from economic perspective, regression testing shows a negative relationship between exchange rate volatility and the growth of international trade and a positive relationship to inflation. This means that exchange rate volatility becomes a counterproductive variable to the stability of the economy. So overall it can be concluded that the preference of exchange rate condition in Islamic economics through IOE method is stable condition of exchange rate with not rigid in stability degree."
2017
S68560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Tri Asriani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik akuntansi dan tingkat transparansi dan akuntabilitas di 5 masjid agung di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga dari lima masjid sudah diaudit dengan opini wajar tanpa pengecualian yang berarti laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Dari penilaian instrumen TANGO, masjid agung di DKI Jakarta berada pada kondisi mendekati ideal sebagai entitas yang transparan dan akuntabel, dengan beberapa kelemahan seperti kurangnya keterlibatan staf dan stakeholder dalam pengambilan keputusan, mekanisme pergantian kepemimpinan dan periodisasi yang belum konsisten, sistem rekrutmen yang kurang terbuka, terbatasnya akses terhadap laporan keuangan dan data-data internal organisasi yang masih terbatas masjid, keterbatasan SDM, dan minimnya keterlibatan masjid dalam pengambilan keputusan publik.

This study is aimed to find out about accounting practices and transparency and accountability of 5 great mosques in DKI Jakarta. This study discovered that three of five mosques have been audited with unqualified opinion which mean that financial statement made is compatible with the acceptable accounting standard. From TANGO assessment, great mosques in DKI Jakarta are close to the ideal condition to be transparent and accountable entity, but have some weaknesses such as the lack of staff and other stakeholder participation in decision making, inconsistency in regeneration mechanism, lack of openness in recruitment, limited access to financial statement and organizational data, lack of human resources, and lack of mosque involvement in public policy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hikmah
"Masjid umumnya digunakan untuk tempat shalat, baik berjamaah atau sendiri. Masjid juga digunakan sebagai tempat menuntut ilmu agama, syiar Islam dan kegiatan sosial lainnya. Terdapat faktor yang mempengaruhi komunikasi dan kenyamanan pendengaran bagi jemaah masjid dan penceramah (guru atau khatib), yaitu faktor lingkungan seperti akustik.
Penelitian ini membahas mengenai keadaan akustik bangunan masjid serta kaitannya dengan kenyamanan pendengaran para jemaah pada saat shalat dan kegiatan pengajian berlangsung.
Hasil penelitian yang dilakukan dalam pengukuran waktu dengung (RT) dan kekerasan bunyi di Masjid Jami Al-Istiqomah Tegal Parang pada saat kosong (tidak ada jemaah) dan penuh dengan jemaah ketika acara Malam Nisfu Sya'ban di masjid tersebut, menunjukkan bahwa masjid tersebut belum memenuhi kriteria akustik yang baik untuk mendukung kegiatan di dalam sebuah masjid.
Dari hasil penelitian yang didapat, selanjutnya penulis memberikan saran perbaikan akustik pada masjid tersebut agar memenuhi kriteria akustik yang baik untuk sebuah bangunan masjid.

Mosque is commonly used as praying site, either with companion or alone. Beside, it has another function for the youth to learn Islamic studies, both educational and social activity. There are some factors which might influence the communication and convinience inside mosque while in lecturing section for audience and the lecture (cleric), it is environmental factor such as acoustic.
This research is mainly discuss about the acoustic condition of the building and its connection with the convinience of audience while in both praying and reciting section.
The result an of investigation which have been observation about reverberation time and intensity of sound at Jami? Al-Istiqomah Mosque Tegal Parang while its empty (without any people inside) and while its full capacity when Night of Nisf Shabaan Ceremony, showed that the mosque is not fulfill the proper acoustic criteria yet, for supporting any activity inside the building.
From the results obtained, the authors further suggest ways to improve acoustics in the mosque in order to meet the criteria for good acoustics for a mosque.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Fawanda
"Setiap kota di Indonesia memiliki rumah tradisional masing-masing dengan atap sebagai objek utama untuk memperlihatkan identitas daerah. Rancangan bangunan modern dengan penempelan atap gonjong menjadi cara yang umum digunakan di Kota Padang untuk memperlihatkan identitas tersebut. Skripsi ini merupakan studi untuk memahami lebih jauh tentang perancangan bersifat kedaerahan dalam arsitektur yaitu regionalisme. Untuk mengetahui apa urgensi penerapan teori regionalisme pada bangunan modern di daerah dan apa kaitan antara arsitektur modern pada bangunan studi kasus dengan teori regionalisme. Metode yang digunakan adalah menguji teori critical regionalism terhadap studi kasus Masjid Raya Sumatera Barat di Kota Padang pada konteks perancangan untuk menemukan penerapan regionalisme dalam arsitektur modern serta paradox.

Every city in Indonesia has its own traditional house with the roof as the main object to show the identity of the region. Modern buildings rsquo s design with gonjong roof became the common way used in Padang City to show that identity. This thesis is a kind of study to understand more about the regionalism in architectural design. To find out what the urgency of applying the theory of regionalism in modern regional buildings and what is the link between modern architecture in building of case study with the theory of regionalism. The method is to examine the theory toward Masjid Raya Sumatera Barat as selected case study in the context of design to find the correct application of regionalism also the architectural paradox."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Widyanggoro
"Skripsi ini membahas tentang kualitas akustik ruang yang terjadi pada Masjid Al-Safar. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan parameter akustik pada bangunan Masjid Al-Safar sebagai masjid dengan tipologi bangunan modern dan bentuk bangunan yang unik. Penulisan dilakukan dengan mendefinisikan elemen akustik yang terdapat pada masjid Al-Safar kemudian mengukur parameter akustik ruang di dalamnya berupa distribusi bunyi dalam ruang, tingkat bising latar belakang (noise), tingkat kekerasan bunyi (signal), SNR, RT, dan SI. Perhitungan dilakukan dengan pengukuran data di lapangan dan pengukuran akustik menggunakan software I-Simpa. Temuan pada skripsi ini menunjukkan bahwa distribusi bunyi dalam bentuk ruang masjid Al-Safar berjalan dengan baik namun terabaikannya aspek materialitas bangunan dalam meningkatkan akustik sehingga nilai waktu dengung menjadi panjang dan kejelasan suara ucap menjadi kurang jelas. Penulis menyarankan perbaikan akustik dengan menitikberatkan pada perbaikan jenis material dinding dan lantai dengan penambahan material akustik.

This study discuss about room acoustic quality of Al-Safar Mosque. This study aims to understand the performance of Al-Safar Mosque as a modern typology building and a building with unique shape based on acoustic parameters. This study is done by defining acoustical elements that exists in AL-Safar Mosque then measuring the acoustic parameters consists of sound distributions, level of noises, Sound pressure level of Signal Sound, SNR, RT, and SI. The parameter values is achieved by calculating data on site and calculating acoustic data using digital computation in I- Simpa acoustic software. This study shows that the sound distributions in the room happens well but materiality of the buildings that affected the quality of sound inside the room is ignored. This implied to a long Reverberation Time value and bad Speech Intelligibility. Writer propose an acoustic refinement by adding the material of wall and floor with acoustic reinforcement materials. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindito Virnantio
"The development of mosques in Indonesia, especially in Jakarta, haven’t put an emphasis on sound quality. It’s observable from large openings on mosques which directly facing the road and traffic without any buffer, causing noise to be transmitted freely into the building. Although the quality of a praying determined by the prayer’s faith quality, there are lots of other activities besides praying (salat). There are educational activities such as reading qur’an, Da’wah, and preaching, which take place inside mosque, and those activities need a good sound quality. Knowing the impact of traffic noise would be a good foundation to increase sound quality and increasing quality of religious educational activities.

Pembangunan masjid di Indonesia, terutama Jakarta, selama ini belum terlalu mementingkan kualitas bunyi yang didengar. Hal ini terlihat dari rancangan masjid yang memiliki bukaan yang besar tanpa ada perantara langsung dengan jalan raya, sehingga kebisingan masuk dengan leluasa kedalam masjid. Meskipun tentu saja kualitas salat seseorang bergantung dari iman masing-masing, kegiatan di dalam masjid tidak hanya salat. Terdapat kegiatan pendidikan seperti pengajian, pembelajaran agama, dan ceramah. Kegiatan pendidikan tersebut-lah yang membutuhkan kualitas bunyi yang baik. Mengetahui pengaruh kebisingan lalu lintas merupakan langkah awal untuk meningkatkan kualitas bunyi, sehingga kegiatan pendidikan keagamaan di dalam masjid menjadi lebih baik.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>