Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158062 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ike Iklina
"Pelabuhan Perikanan Muara Angke merupakan salah satu aset vital dalam menunjang usaha industrialisasi perikanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi kota DKI Jakarta. Peningkatan aktivitas yang berlangsung pada kawasan PP Muara Angke mengakibatkan kinerja pelabuhan menjadi tidak optimal dan kondisi saat ini yang tidak sesuai dengan rencana detail tata ruang dapat mempengaruhi rencana pengembangan kawasan di masa mendatang.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja PP Muara Angke saat ini dan keterkaitan pelabuhan terhadap hinterland dan foreland, merumuskan strategi pengembangan, dan pengukuran kinerja bagi masing-masing rumusan strategi tersebut.

Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode penelitian survei, dengan teknik analisis statistik deskriptif dengan data yang diperoleh dari hasil kuesioner kepada 70 responden, wawancara, dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Analisis situasi lingkungan dilakukan untuk mengidentifikasi faktor eksternal dan internal, melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats), yaitu dengan analisis PESTEL (Political, Economic, Sociocultural, Technological, Ecological, dan Legal), keterkaitan pelabuhan dengan foreland dan hinterland, penilaian kinerja dengan Balanced Scorecard, dan tingkat pemanfaatan fasilitas. Dari hasil analisis matriks TOWS didapatkan rumusan strategi yang diantaranya adalah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemanfaatan aset, sinkronisasi antara rencana tata ruang daratan dan tata ruang pesisir, menciptakan pengaturan zonasi yang mendukung tata niaga perikanan, dan pembenahan kawasan kumuh. Rumusan strategi tersebut diterjemahkan ke dalam ukuran kinerja Balanced Scorecard sebagai alat untuk mengukur pencapaian strategi.

Kesimpulannya adalah dengan mengimplementasikan rumusan strategi dan ukuran kinerjanya diharapkan memberikan manfaat sosial dan ekonomi dan juga meningkatkan kinerja dan pengelolaan kawasan Pelabuhan Perikanan Muara Angke demi  mewujudkan pelayanan publik terbaik.


The fishing port of Muara Angke is a vital asset in supporting fishery industrialization and economic growth in DKI Jakarta. Increased activity in the Muara Angke fishing port causes its performance being not optimal, and also current conditions that are not in accordance with the spatial plan will affect the port area development plan in the future.

Therefore, this study aims to assess the performance of Muara Angke fishing port and the linkages between the hinterland and foreland, formulates development strategy and determines the performance measures.

This quantitative research uses survey method with descriptive statistical analysis technique with data based on questionnaires to 70 respondents, interviews, and observations. Environmental situation analysis was conducted to identify external and internal factors, through SWOT analysis with PESTEL analysis (Political, Economic, Sociocultural, Technological, Ecological and Legal), and foreland-hinterland linkages, performance assessment with the Balanced Scorecard, and the rate of utilization of the facilities. By TOWS Matrix, the strategies have been formulated such as cooperating with private sectors, synchronizing between mainland and coastal spatial plan, creating a zone arrangement to support marketing of fishery, and making improvement for slum areas. All of the strategies are translated into Balanced Scorecard performance measures as tools to assess strategy achievement.

In conclusion, the implementation of strategies and performance measures are expected to provide social and economic benefits and also improve the performance and management of Muara Angke fishing port to provide the best public services."

Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Wisnu Adjie Pramudito
"Pertumbuhan penduduk global yang cepat menyebabkan peningkatan produksi dan konsumsi plastik, yang berdampak negatif terhadap lingkungan, termasuk penumpukan sampah plastik di ekosistem laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pencemaran sampah plastik di Kawasan Suaka Marga Satwa Muara Angke (SMMA), serta memahami kondisi sosial masyarakat sekitar terkait masalah tersebut. Metode yang digunakan meliputi analisis komposisi sampah, distribusi, dan pengelolaan sampah. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pencemaran yang signifikan, dengan dominasi sampah plastik yang mempengaruhi kesehatan ekosistem dan manusia. Kesimpulan penelitian menegaskan perlunya strategi pengelolaan limbah yang lebih efektif dan kebijakan pengurangan penggunaan plastik untuk melindungi ekosistem laut dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

The rapid global population growth has led to an increase in plastic production and consumption, adversely affecting the environment, including the accumulation of plastic waste in marine ecosystems. This study aims to analyze the level of plastic waste pollution in the Muara Angke Wildlife Reserve (SMMA) area and understand the social conditions of the surrounding community regarding this issue. The methods used include the analysis of waste composition, distribution, and management. The results indicate significant pollution levels, with plastic waste predominantly affecting the health of ecosystems and humans. The conclusion of the study emphasizes the need for more effective waste management strategies and policies to reduce plastic use to protect marine ecosystems and the well-being of the surrounding community."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aziz Rizal Sutisna
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peningkatan aktifitas operasional, ekonomi dan sosial masyarakat dalam menggunakan jasa pelabuhan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi berpotensi menurunkan kualitas lingkungan di pelabuhan akibat adanya timbulan sampah. Tujuan utama penelitian ini membangun kerangka quasi strategi pengembangan pelabuhan perikanan ramah lingkungan untuk memberikan konsep, saran dan pemikiran terkait pengembangan pelabuhan perikanan ramah lingkungan melalui pengelolaan sampah di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu. Metode yang digunakan adalah metode campuran (mixed method) kualitatif didukung kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah pengelolaan sampah dengan konsep berbasis kemitraan untuk saling memberikan keuntungan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa regulasi dan kemitraan pengelolaan sampah merupakan quasi strategi pengembangan pelabuhan perikanan ramah lingkungan.

This research is motivated by the increasing operational, economic, and social activities of the community in using port services to meet economic needs, which has the potential to degrade the environmental quality at the port due to waste generation. The main objective of this research is to construct a quasi-strategic framework for the development of an environmentally friendly fisheries port to provide concepts, recommendations, and thoughts related to the development of an environmentally friendly fisheries port through waste management at the Karangantu National Fishing Port. The method used is a mixed-method, with qualitative supported by quantitative approaches. The results of this research emphasize waste management with a partnership-based concept to mutually benefit each party. The conclusion drawn from this research is that waste management regulations and partnerships constitute quasi-strategic development for an environmentally friendly fisheries port."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regulus Nugroho Putro
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S47991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Andriyanto
"Pelabuhan perikanan harus menyediakan infrastruktur berkelanjutan karena aktivitasnya menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas perairan. Indonesia telah menerapkan konsep eco fishing port pada beberapa pelabuhan perikanan tipe samudera. Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap adalah pelabuhan potensial namun belum menerapkan konsep ini. Masalah utama adalah penurunan kualitas lingkungan akibat pencemaran. Tujuan penelitian adalah menganalisis kualitas lingkungan perairan dan daratan, pengelolaan lingkungan, karakteristik sosial ekonomi, serta merumuskan strategi pengembangan eco fishing port di PPS Cilacap. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, kuantitatif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas lingkungan perairan memenuhi standar baku mutu dan lingkungan daratan sudah cukup bersih. Ketersediaan ruang terbuka hijau sudah memenuhi syarat eco fishing port. Pengelolaan lingkungan sudah cukup baik, didukung oleh kesadaran nelayan dalam praktik penanganan ikan berkelanjutan dan kebersihan lingkungan. Terdapat 10 strategi untuk pengembangan pelabuhan berkelanjutan dengan konsep eco fishing port. Kesimpulannya, PPS Cilacap memenuhi standar pelabuhan berwawasan lingkungan eco fishing port.

Fishing ports must provide sustainable infrastructure because their activities are one of the causes of declining water quality. Indonesia has implemented the eco-fishing port concept at several ocean-type fishing ports. The Cilacap Ocean Fishing Port has potential but has yet to implement this concept. The main problem is the decline in environmental quality due to pollution. The research aims to analyze the water and land environment quality, environmental management, and socio-economic characteristics and formulate a strategy for developing an eco-fishing port at PPS Cilacap. The method used is a qualitative, quantitative approach and SWOT analysis. The research results show that the quality of the aquatic environment meets quality standards, and the land environment is relatively clean. The availability of green open space meets the eco-fishing port requirements. Environmental management is quite good, supported by fishermen's awareness of sustainable fish handling practices and environmental cleanliness. There are ten strategies for sustainable port development with the eco-fishing port concept. In conclusion, PPS Cilacap meets the standards for an environmentally friendly port and an eco-fishing port."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Syifa Hanan
"Permukiman Nelayan Muara Angke (PNMA) merupakan salah satu kawasan pesisir Jakarta Utara dan terletak di Kelurahan Pluit yang setiap tahunnya selalu terkena dampak banjir. Tidak terlepas dari itu banyak masyarakat nelayan dari berbagai daerah di Indonesia memilih permukiman ini sebagai kawasan tempat tinggal yang strategis untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Banjir mereka hadapi dengan berbagai cara mulai dari mengurangi resiko-resiko banjir yang dapat menimbulkan keresahan dimulai dari aspek mikro dengan mengubah perilaku individu hingga aspek makro seperti mengubah beberapa aspek di lingkungan sekitarnya yang dapat menimbulkan banjir. Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya bentuk adaptasi masyarakat dalam menghadapi banjir sehingga dapat mengurangi kerentanan tiap warga. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengobservasi lingkungan secara langsung maupun tidak langsung dengan mewawancarai beberapa responden yang terdampak banjir paling tinggi hingga tidak terdampak. Sehingga dapat ditemukannya strategi yang paling efektif untuk mendorong terciptanya PNMA yang berkelanjutan.

Muara Angke Fisherman Settlement (MAFS) is one of the coastal areas of North Jakarta and is located in Pluit Village, which is always affected by floods every year. Apart from that, many fishing communities from various regions in Indonesia choose this settlement as a strategic residential area to meet various needs. They face floods in various ways, starting from reducing flood risks that can cause unrest starting from the micro aspect by changing individual behavior to macro aspects such as changing several aspects of the surrounding environment that can cause flooding. This study aims to determine how influential the adaptation of the community in dealing with flooding is so that it can reduce the vulnerability of each citizen. This research was conducted by observing the environment directly or indirectly by interviewing several respondents who were most affected by floods and were not affected. So that the most effective strategy can be found to encourage the creation of a sustainable MAFS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Azzahra
"Perubahan cuaca memengaruhi aktivitas nelayan dan penangkapan ikan. Perubahan cuaca ini juga dirasakan oleh nelayan tangkap di RW 22 Muara Angke. Perubahan cuaca tidak dapat dihindari oleh nelayan, maka dari itu perlu dilakukan strategi adaptasi untuk mengurangi risiko dan dampak negatif dari perubahan cuaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak negatif perubahan cuaca yang dihadapi nelayan dan strategi adaptasi yang dilakukan oleh nelayan di RW 22 Muara Angke, Jakarta Utara. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak perubahan cuaca berpengaruh terhadap produktivitas nelayan tangkap dan menghambat aktivitas nelayan. Startegi adaptasi ekonomi seperti diversifikasi pekerjaan menjadi petani, perangkat daerah, berjualan, dan membuka warung. Strategi adaptasi sosial yang dilakukan seperti memiliki jejaring sosial dengan nelayan lain untuk berbagi informasi, dan memperkuat jejaring dengan bos untuk mengolah hasil tangkapan dan modal. Adaptasi ekologis yang dilakukan informan berupa diversifikasi dan perawatan alat tangkap, mendok perahu, juga mengubah wilayah tangkap. Kemudian untuk adaptasi tata kelola hanya beberapa informan yang mendapatkan program bantuan dari pemerintah atau lembaga (formal maupun non formal).

Weather changes affect fishermen and fishing activities. This change in weather is also felt by fishermen in RW 22 Muara Angke. Weather changes cannot be avoided by fishermen; therefore, adaptation strategies need to be implemented to reduce the risks and negative impacts of weather changes. This research aims to determine the negative impact of weather changes faced by fishermen and the adaptation strategies carried out by fishermen in RW 22 Muara Angke, North Jakarta. The analysis used in this research is descriptive and spatial analysis. The results of the research show that the impact of weather changes affects the productivity of fishing fishermen and hinders fishermen's activities. Economic adaptation strategies such as job diversification to become farmers, regional officials, selling, and opening stalls. The social adaptation strategies implemented include having a social network with other fishermen to share information and strengthening networks with bosses to process catches and capital. The ecological adaptations carried out by informants took the form of diversifying and maintaining fishing gear, docking boats, and also changing fishing areas. Then, for governance adaptation, only a few informants received assistance programs from the government or institutions (formal and non-formal)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Ida Sunaryo Purwiyanto
"Kawasan reklamasi mangrove Muara Angke Kapuk merupakan kawasan reklamasi yang tidak lepas dari imbas pencemaran sampah dan limbah di sekitar Cengkareng, Jakarta. Hal tersebut terlihat dari hampir seluruh sedimen yang berada di bawah pohon mangrove tertutup oleh timbunan plastik. Meski demikian, kawasan reklamasi ini masih memiliki beragam biota, sehingga diduga lingkungan ini masih memiliki daya dukung internal, terutama nutrien dari sedimen. Tujuan penelitian adalah mengkaji kondisi nutrien pada sedimen kawasan reklamasi mangrove. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel air poros menggunakan modifikasi cawan bertingkat pada kedalaman sedimen 0-15 cm dengan interval kedalaman 2,5 cm, serta sampel sedimen dengan menggunakan ring tanah. Sampel air poros diukur Dissolve Oxygen (DO) dan konsentrasi amoniak, nitrit, nitrat, dan fosfat. Sampel sedimen digunakan untuk memperoleh nilai porositas. Data yang diperoleh digunakan dalam pembuatan profil konsentrasi secara vertikal, analisis fluks nutrien vertikal. Analis is fluks nutrien secara vertikal dilakukan dengan bantuan software QUAL2K version 2.11. Hasil penelitian menunjukkan distribusi vertikal dan fluks nutrien yang berbeda-beda, di mana amoniak dan fosfat mengalami influx dan peningkatan seiring dengan bertambahnya kedalaman sedimen, sedangkan nitrat mengalami efflux dan penurunan konsentrasi. Penghitungan fluks nitrit yang merupakan nutrien peralihan tidak dilakukan, namun konsentrasinya mengalami penurunan setelah kedalaman 2,5 cm. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingginya pencemaran di permukaan tidak menghalangi proses kimia alami sehingga kawasan reklamasi tersebut masih dapat memberi dukungan nutrisi bagi biota.

The reclaimed mangrove estuary in Muara Angke Kapuk is a reclaimed area that has not evaded the impacted of pollution and waste in the areas surrounding Cengkareng, Jakarta. This is apparent from the fact that almost all sediments under the mangrove trees are buried under heaps of plastic trash. However, the reclaimed region still has variety of organism, which indicating that the region still has an internal carrying capacity, especially nutrients from sediment. The purpose of this research was to examine the condition of sediment nutrients in this mangrove reclamation region. The research was conducted by taking water samples using a modification of the stratified cup at a sediment depth of 0-15 cm with depth intervals of 2.5 cm, and taking sediment samples using the sediment ring. Pore water samples were measured for dissolved oxygen (DO) and concentrations of ammonia, nitrite, nitrate, and phosphate. Sediment samples were used to obtain porosity values. The data obtained is used to make vertical concentration profiles and analysis of vertical nutrient flux. Vertical nutrient flux analysis was performed with the aid of QUAL2K software version 2.11. The results showed different vertical distributions and flux of nutrients, where influx for ammonia and phosphate and an increase inline with increasing sediment depth, while nitrate efflux and a decreased concentration. The flux calculation of nitrite as transitory nutrient was not done, but the concentration decreased after a depth of 2.5 cm. This indicates that the high contamination on the surface does not prevent the natural chemical processes so the reclaimed region can still provide nutritional support for its organism."
Universitas Sriwijaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2012
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erick Nugraha
"ABSTRAK
Ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) merupakan salah satu sumberdaya ikan ekonomis penting yang terdapat di perairan Laut Jawa. Nilai ekonomisnya yang tinggi disertai permintaannya yang terus meningkat menjadikan ikan ini sebagai salah satu target penangkapan nelayan pukat cincin mini. Pertimbangan ini menjadi dasar perlunya pengkajian tentang aspek biologi reproduksi meliputi hubungan panjang berat, tingkat kematangan gonad (TKG), nisbah kelamin (sex ratio), fekunditas (jumlah telur), ukuran pertama kali tertangkap (Lc), ukuran pertama kali matang gonad (Lm), serta aspek perikanan selar kuning yang meliputi produksi penangkapan, daerah dan musim penangkapan, operasi penangkapan ikan dan strategi penangkapan ikan selar kuning. Penelitian yang dilaksanakan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke, Jakarta Utara yang dilaksanakan selama tiga bulan, mulai bulan September-November 2014 yang bertujuan untuk menganalisis beberapa aspek biologi reproduksi untuk mendapatkan informasi dalam rangka pengelolaan ikan selar kuning secara rasional dan mengkaji beberapa aspek perikanan sehingga nelayan dapat menentukan musim penangkapan, daerah penangkapan dan jenis alat tangkap yang sesuai untuk menangkap ikan selar kuning. Dari hasil penelitian ini diperoleh ukuran panjang pertama kali tertangkap (Lc) adalah 12,45 cm atau 35%. Pada pengamatan terhadap 1.002 ekor sampel ikan selar kuning, terdapat 652 ekor ikan yang belum matang gonad dan 350 ekor ikan yang sudah matang gonad dengan ukuran pertama kali matang gonad ikan adalah 10,5 – 16,3 cm, ini dapat disimpulkan bahwa ikan selar kuning yang didaratkan di PPI Muara Angke tersebut tidak layak tangkap karena memiliki nilai Lc < Lm atau banyak ikan selar kuning yang belum matang gonad. Panjang rata-rata ikan 11,88 cm dan berat rata-rata 29,47 gram dengan nilai a (intercept) sebesar -1,652; nilai b (slope) 2,894 dan nilai r (koefisien korelasi) sebesar 0,945 maka diperoleh persamaan panjang beratnya menjadi W = 0,022L2,984. Hal ini menunjukkan nilai b yang didapat lebih kecil dari 3 (b < 3) atau Alometrik negatif. Persentase perbandingan jenis kelamin adalah 1 : 1,012. Hasil penelitian perhitungan fekunditas ikan selar kuning berjumlah 10.874 butir telur pada panjang TL 14 cm pada TKG tingkat III. Musim penangkapan ikan selar kuning terjadi pada musim peralihan dari Barat ke Timur yaitu di bulan Maret dan pada pada bulan Juni sampai bulan Agustus atau saat musim Timur.

ABSTRACT
Yellowstripe scad (Selaroides leptolepis) is the one of the fishery resources that are economically important in the Java Sea waters. It have a high economic value with an ever-increasing demand that makes this fish as one of mini purse seine catching targets. These considerations are the basic for the need for assessments of reproductive biology aspects include severe long relationship, level of maturity gonad (TKG), the sex ratio (sex ratio), fecundity (number of eggs), the size of the first caught (Lc), the size of the first ripe gonads (Lm), as well as aspects of yellowstripe scad catching covering production, area and fishing season, fishing operations and strategies yellowstripe scad fishing. The research, conducted at the Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke held for three months, starting in September-November 2014 aims to analyze several aspects of reproductive biology to obtain information in order to manage yellowstripe scad fish in a rational and examines some of fisheries aspects so that fishermen can determine the fishing season, fishing areas and fishing gears suitable for catching yellowstripe scad fish. From these results obtained first caught length (Lc) is 12.45 cm, or 35%. In the observation of the 1002 yellowstripe scad fish samples, there were 652 fish were immature gonads and 350 fish were ripe gonads with the first ripe gonad size of fish is 10.5 to 16.3 cm, it can be concluded that the yellowstripe scad fish that catched and landed at PPI Muara Angke is not feasible because it has a value of Lc "
2015
T41225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aulia Kusherjendra
"Bakteri pendegradasi hidrokarbon dapat diisolasi dari daerah yang tercemar hidrokarbon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi bakteri pendegradasi hidrokarbon dan untuk mengetahui kemampuan isolat bakteri dalam mendegradasi senyawa hidrokarbon. Isolat bakteri B2 telah diisolasi dari sampel tanah pelabuhan Muara Angke. Pengukuran pertumbuhan dilakukan menggunakan metode Total Plate Count TPC dan analisa kemampuan degradasi hidrokarbon dilakukan dengan GC/MS. Hasil pengukuran pertumbuhan menunjukkan bahwa isolat bakteri B2 dapat tumbuh dalam medium dengan penambahan minyak diesel 1 v/v. Jumlah kenaikan koloni yang terbentuk dari 1,9x107 CFU/mL pada jam ke 0 menjadi 2,04x108 CFU/mL setelah inkubasi selama 120 jam.
Hasil GC/MS menunjukkan 9 senyawa hidrokarbon yang terdegradasi adalah dodekana sebanyak 77,68, tridekana sebanyak 75,89, tetradekana sebanyak 62,86, pentadekana sebanyak 36,68, heksadekana sebanyak 48,77, heptadekana sebanyak 42,24, nonadekana sebanyak 37,11, tetrakosana sebanyak 42,01 dan naftalena sebanyak 69,36 . Karakterisasi bakteri dilakukan berdasarkan pengamatan mikroskopik, makroskopik dan reaksi biokimia. Hasil dari karakterisasi bakteri menunjukan bahwa isolat bakteri B2 diperkirakan berasal dari genus Bordetella.

Hydrocarbon degrading bacteria can be isolated from hydrocarbon pollutedarea. The objectives of this experiment are to isolate hydrocarbon degrading bacteriaand to study the capability of bacterial isolate B2 in degrading hydrocarbon. BacterialIsolate B2 was isolated from Muara Angke soil in Bushnell Haas medium with 1 diesel fuel v v . Calculation of bacteria growth used the total plate count method whileanalysis of hydrocarbon degrading capability was examined by GC MS. The resultsshowed that bacteria B2 isolate was able to grow in media with addition of 1 dieselfuel v v. The total number of CFUs grew from 1,9x107 until 2,04x108 CFU mL.
The result showed the degradation of 9 compounds, namely dodecane 77,68, tridecane75,89, tetradecane 62,86, pentadecane 36,68, hexadecane 48,77, heptadecane 42,24, nonadecane 37,11, tetracosane 42,01 and napthalene69,36 . Bacteria characterization was carried out by microscopic and macroscopicobservation and biochemical reaction. Characteritation showed that bacteria B2isolate is probably a member of the Genus Bordetella.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>