Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55681 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Siska Amonalisa
"Tesis ini membahas mengenai redesain service blueprint terminal kargo Bandara Soekarno Hatta pada PT Angkasa Pura II. Tujuannya adalah dapat menggambarkan kembali desain service blueprint terminal kargo. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pembahasan pada tesis ini dimulai dengan menyebutkan dan menjelaskan pihak-pihak yang terkait dalam proses, menjelaskan kegiatan-kegiatan dalam terminal kargo, dan menggambarkan existing service blueprint. Analisis dilakukan dengan pendekatan service blueprint itu sendiri dan analisis desain jaringan distribusi. Hasil dari penelitian ini adalah desain baru service blueprint terminal kargo Bandara Soekarno Hatta.

This thesis discusses the design of service blueprint cargo terminal Soekarno Hatta Airport at PT Angkasa Pura II. The goal is to describe the redesign of the cargo terminal operations sservice blueprint. This study is a qualitative study with a descriptive design. The discussion in this thesis begins with stating and explaining the parties that involved in the process, explaining the activities of the cargo terminal, and describing of the existing service blueprint. The analysis was performed with the approach of service blueprint itself and analysis of distribution network design. The result of this study is to describe the redesign of the cargo terminal operations service blueprint Soekarno Hatta Airport."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Subekti
"Pemenuhan harapan pengguna kargo terhadap kualitas pelayanan merupakan hal penting bagi organisasi jasa untuk menghadapi persaingan bisnis. Kualitas pelayanan dalam penelitian ini diukur dengan dimensi model Servqual dan waktu pelayanan minimum. Dimensi kualitas yang digunakan terdiri dari dimensi reliabilitas, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik yang meliputi 15 atribut jasa.
Atribut jasa tersebut digunakan untuk menilai kualitas pelayanan warehouse operator PT Garuda Indonesia Cargo dan PT Gapura Angkasa pada terminal kargo Domestik Bandar Udara Soekarno-Hatta. Sampel penelitian kualitas pelayanan terdiri dari 46 pada warehouse operator PT Garuda Indonesia Cargo dan 33 pada PT Gapura Angkasa. Atribut jasa dianalisis dengan Importance Performance Analysis. Atribut jasa penting yang digunakan dalam rumusan tingkat pelayanan minimum terdiri dari kemampuan pengiriman tepat waktu, menyampaikan catatan/dokumen tanpa kesalahan, komunikasi dengan pelanggan dan mengkoordnasi waktu, layanan yang segera/cepat bagi pelanggan, kompensasi untuk kerusakan atau barang hilang dan kejelasan dan kelengkapan prosedur operasional. Waktu pelayanan kargo dihitung dengan pendekatan teori antrian pada PT Garuda Indonesia Cargo dan PT Gapura Angkasa selama 46.90 menit dan 51.51 menit.
Kualitas pelayanan terminal kargo Bandar Udara Soekarno-Hatta berada pada posisi di atas tingkat pelayanan minimum. Peningkatan kualitas pelayanan terminal kargo domestik dapat dilakukan dengan langkah perbaikan pada atribut jasa yang terletak pada kuadran satu dan mengurangi waktu pelayanan. Waktu pelayanan minimum dapat dicapai dengan penambahan jumlah server secara optimal dengan mempertimbangkan komposisi petugas dan alat/mesin.

Fulfillment of user expectations on cargo services quality is important for organizations to face the competition of business services. The quality of service in this study is measured by the dimensions of SERVQUAL model and the minimum service time. Dimensions quality that is used consists of the dimensions of reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible which included 15 service attributes. Service attributes are used to assess the quality of warehouse operator services at PT Garuda Indonesia Cargo and PT Gapura Angkasa at Soekarno-Hatta Airport domestic cargo terminal. The service quality research sample is consisted of 46 in the PT Garuda Indonesia Cargo warehouse operator and 33 in the PT Gapura Angkasa. Service attributes are analyzed by Importance Performance Analysis.
Important service attributes that are used in a minimum level of service formulation consist of delivery capability on time, delivering record / document without errors, communicate with customers and time coordination, the immediately / quickly service for customers, compensation for damage or missing items and the clarity and completeness of operational procedures. Cargo service time is calculated by queuing theory approach to the PT Garuda Indonesia Cargo and PT Gapura Angkasa for 46.90 minutes and 51.51 minutes.
Service quality of Soekarno-Hatta Airport cargo terminal is at a position above the minimum level of service. Improving the service quality of domestic cargo terminal can be done with service attributes refinement that are located in quadrant one and reduces service time. Minimum service time can be achieved with the addition of an o and equipment machinery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28554
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sayed Raksamana
"Manajemen komunikasi krisis sangatlah penting didalam suatu perusahaan, pada penelitian ini peneliti membahas tentang ldquo;Manajemen Komunikasi Krisis Pada Perusahaan Badan Milik Negara Studi Kasus : Evaluasi Pengoperasian Terminal 3 Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta oleh PT Angkasa Pura II.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah pengelolaan krisis yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura II pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya krisis. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil temuan berasal dari wawancara mendalam serta pengumpulan dokumentasi yang akan diselaraskan dengan konsep-konsep manajemen krisis dan komunikasi krisis. Penelitian ini menemukan bahwa manajemen komunikasi krisis yang baik sepanjang pra-krisis, krisis dan pasca krisis pada objek penelitan.

Crisis communication management is very important within a company, in this study the researchers discuss about the ldquo Communication Management Crisis on State Owned Enterprises Case Study Evaluation of Operation Terminal 3 Jakarta International Airport Soekarno Hatta by PT Angkasa Pura II.
The purpose of this study is to determine the crisis management measures undertaken by PT Angkasa Pura II at the time, before and after the crisis. This research approach uses a qualitative approach.
The findings come from in depth interviews and the collection of documentation that will be harmonized with the concepts of crisis management and crisis communications. This study found that a good crisis communication management throughout the pre crisis, crisis and post crisis on the research object.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonang Ananta Sakti
"Bandar udara atau yang biasa disebut aerodrome adalah suatu kawasan tertentu di darat atau di air (termasuk bangunan, instalasi, dan peralatan) yang diperuntukkan baik seluruhnya atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan, dan pergerakan pesawat udara. Dalam menjalankan operasinya, sebuah bandar udara membutuhkan konsumsi listrik untuk mengaliri beberapa fasilitas wajib yang menunjang kegiatan penerbangan. Bandara juga merupakan salah satu konsumen energi terbesar. Energi listrik dan panas harian yang dikonsumsi oleh bandara setara dengan kota berpenduduk 100.000 jiwa dan merupakan salah satu pusat konsumsi energi terbesar dalam masyarakat modern. Bandara Internasional Soekarno Hatta sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia, khususnya di Asia, mengkonsumsi energi listrik yang cukup besar untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Tingginya konsumsi listrik secara langsung berdampak pada meningkatnya biaya langganan listrik. Sehubungan dengan tingginya konsumsi listrik di PT Angkasa Pura II, maka perlu dilakukan pengelolaan energi secara spesifik, khususnya di Gedung Terminal yang merupakan konsumen energi terbesar di Bandara Internasional Soekarno Hatta (74%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi peralatan di terminal yang mengkonsumsi listrik dalam jumlah besar dan memberikan analisis ekonomi investasi yang dapat dilakukan untuk menghemat energi.

Airport or commonly known as an aerodrome is a specific area on land or water (including buildings, installations, and equipment) designated either wholly or partly for the arrival, departure, and movement of aircraft. In carrying out its operations, an airport requires electricity consumption to power several mandatory facilities that support aviation activities. Airports are also one of the largest energy consumers. The daily electricity and heat energy consumed by an airport are equivalent to a city with a population of 100,000 and are one of the largest energy consumption centers in modern society. Soekarno Hatta International Airport, as one of the busiest airports in the world, particularly in Asia, consumes a considerable amount of electricity to support its operational activities. The high consumption of electricity directly affects the increased cost of electricity subscriptions. Due to the high consumption of electricity at PT Angkasa Pura II, specific energy management needs to be carried out, particularly at the Terminal Building, as it is the largest energy consumer at Soekarno Hatta International Airport (74%). The purpose of this research is to evaluate the equipment in the terminal that consumes massive amounts of electricity and to provide an economic analysis of investments that can be made to save energy."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Amin Arigo Saci
"Pola hidup kurang aktifitas fisik, dan stress banyak dialami oleh pegawai perkantoran yang umumnya melakukan aktifitas mulai dari pagi hari hingga sore hari, bahkan sampai malam hari jika ada tugas tambahan.Kondisi ini tentu akan berdampak pada kesehatannya antara lain bisa memicu terjadinya Sindrom Metabolik (SM). Konsekuensi selanjutnya berpotensi menyebabkan terjadinya penyakit degenaritf. Akibat nya secara keseluruhandapat membuat perusahaan menjadi rugi. Menurut ILO diperkirakan kerugian yang dialami perusahaan sebagai dampak penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja setiap tahun lebih dari US$ 2,8 triliun atau sekitar 4% dari produk domestic bruto. Saat ini Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi ancaman yang sangat serius. Pada tahun 2008 World Health Organization (WHO) mengemukakan bahwa ada 57 Juta kematian terjadi di dunia, sebanyak dua pertiganya atau setara lebih kurang 36 juta disebabkan oleh PTM. Dalam menghadapi permasalahan kesehatan global, WHO membuat sebuah landasan dalam kerangka berpikir yang telah di adopsi oleh banyak negara yaitu Piagam Ottawa. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat peranan promosi kesehatan di tempat kerja dalam mencegah SM pada karyawan di PT Angkasa Pura Kargo (APK) Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan design Rapid Assist Procedure (RAP). Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang terdiri dari 5 informan utama dan 2 informan kunci. Dalam proses penelitian ini pengolahan dan analisis data dimulai dengan mendokumentasikan hasil wawancara dan catatan lapangan yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan pada aspek health policy belum ada kebijakan yang secara khusus mengenai SM, dari aspek supportif environment yang terbagi menjadi fisik yang ditinjau dari fasilitas dan nonfisik berupa budaya kerja, secara lingkungan fisik PT APK telah menyediakan fasilitas sarana lingkungan kerja yang kondusif supaya pekerja dapat nyaman dalam melakukan pekerjaan nya dan sarana olahraga untuk melakukan aktifitas fisik, sedangkan aspek lingkungan nonfisik yakni budaya khusus untuk mencegah SM belum ada, meskipun demikian perusahaan telah membuat upaya budaya sehat dengan membuat media informasi ditiap meja agara karyawan mebiasakan posisi duduk yang ergonomi. Dari aspek community action yang terdiri dari internal dan eksternal. Secara internal telah ada kegiatan penggerakan aksi masa dalam upaya pencegahan SM yaitu olahraga bulutangkis. Namun bersifat sukarela. Aspek personal skill untuk mencegah SM ditempat kerja belum ada, karena informan tidak mngetahui SM. Namun, informan mempunyai cara yang berbeda dalam meningkatan nya, ada yang lewat media onlin dll. Dan aspek terakhir yaitu aspek reorient health menunjukan hasil bahwa perusahaan belum mempunyai klinik khusus. Meskipun begitu, terdapat upaya kesehatan yang diberikan induk perusahaan, yaitu dengan penyediaan klinik Sentra Medika sebagai fasilitas kesehatan pertama. Kesimpulan Berdasarkan kajian mengenai peranan promosi kesehatan ditempat kerja dalam mencegah SM pada karyawan PT APK Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang 2019 aspek yang paling mendekati pemenuhan nya adalah aspek supportive environment secara fisik. Hal ini dapat terlihat dari perusahaan yang telah menyediakan sarana olaharaga untuk dimanfaatkan dan lingkungan kerja yang kondusif untuk melakukan kegiatan bekerja.

Lifestyle less physical activity, and stress experienced by many office employees who generally carry out activities ranging from morning to evening, even at night if there are additional tasks. This condition will certainly have an impact on his health, among others, can trigger the Metabolic Syndrome (SM). Subsequent consequences have the potential to cause degenerative disease. The overall consequence can make the company a loss. ILO (International Labour Organization) (2013) the estimated losses suffered by companies as a result of occupational diseases and work accidents every year are more than US $ 2.8 trillion or around 4% of gross domestic product. Currently Non-Communicable Diseases (NCD) pose a very serious threat. In 2008 the World Health Organization (WHO) revealed that there were 57 million deaths occurred in the world, as many as two-thirds or equal to approximately 36 million caused by NCD. In dealing with global health problems, WHO is making a foundation in the mindset adopted by many countries, the Ottawa Charter. In this study, researchers wanted to see the role of health promotion in the workplace in preventing SM in employees at PT Angkasa Pura Cargo (APK) Soekarno Hatta International Airport, Tangerang in 2019. This study used a qualitative method with the design of Rapid Assist Procedure (RAP). Data collection is done by in-depth interviews, observations, and document review. There are 7 informants in this study consisting of 5 main informants and 2 key informants. In this research process data processing and analysis begins by documenting the results of interviews and field notes obtained during the study. The results showed that in the health policy aspect there was no specific policy regarding SM, from the aspect of supportive environment which was divided into physical in terms of facilities and non-physical form of work culture, PT APK has provided a conducive working environment in the physical environment so that workers can comfortable doing his work and sports facilities to do physical activities, while nonphysical environmental aspects namely special culture to prevent SM not yet exist, however the company has made a healthy cultural effort by making information media on each desk so that employees are accustomed to sitting in an ergonomic position. From the aspect of community action consisting of internal and external. Internally there have been mass mobilization activities in the prevention of SM, namely badminton. But it is voluntary. Personal skill aspect to prevent SM in the workplace does not yet exist, because the informant does not know SM. However, the informants have different ways to improve it, some through online media, etc. And the last aspect is the reorientation health aspect shows the results that the company does not have a special clinic. Even so, there is a health effort provided by the parent company, namely by providing the Sentra Medika clinic as the first health facility. Conclusion Based on a study of the role of health promotion in the workplace in preventing SM in the employees of PT APK of Soekarno Hatta International Airport Tangerang in 2019, the aspect that most closely meets its aspects is the physical supportive environment. This can be seen from companies that have provided sports facilities to be utilized and a work environment conducive to conducting work activities."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsila Chairunnisa
"ABSTRACT
KA Bandara Soekarno-Hatta merupakan sebuah alternatif transportasi publik baru ditengah permasalahaankemacetan yang terbukti memunculkan antusiasme yang tinggi terhadap layanan yang diberikan. Terlepas dariantusiasme masyarakat terhadap pengoperasian kereta, keluhan dan saran pengguna banyak bermunculanmengenai layanannya. Penelitian ini mencoba memberikan rekomendasi rancangan layanan Stasiun KA Bandarauntuk meningkatkan kepuasa pengguna dengan metode SSTQual, model Kano, QFD dan service blueprinting,Berdasarkan integrasi metode SSTQual dan model Kano, terdapat 12 atribut layanan yang termasuk kedalamkategori attractive yang perlu diprioritaskan dalam meningkatkan kepuasan pengguna. 12 atribut tersebutditerjemahkan ke dalam persyaratan teknis untuk mendapatkan inovasi ndash; inovasi yang akan digunakan dalamservice blueprint. Melalui hasil penelitian didapatkan 10 technical requirement yang perlu diterapkan untukmeningkatkan kepuasan pengguna. Technical requirement terebut kemudian dirinci dalam tindakan operasionalyang dipetakan dalam service blueprint.

ABSTRACT
Soekarno Hatta Airport Railway is a new public transportation alternative in the middle of traffic problem whichis proved to have generated high enthusiasm for the services provided. Regardless of the public 39s enthusiasm forthe train operation, complaints and suggestions of many users sprang up regarding its services. This study attempts to recommend the design of the Airport Railway Station service to improve user satisfaction by using SSTQual method, Kano Model, QFD and service blueprinting. Based on SSTQual and Kano model integration, there are 12 service attributes belongs to the attractive category that need to be prioritized in increasing user satisfaction. 12 attributes are translated into technical requirements to obtain innovations to be used in the service blueprint. Through this research, we get 10 technical requirement which need to be applied to improve user satisfaction. The technical requirement is then detailed in operational actions to be mapped in the service blueprint."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Marcelina
"Berpacu dengan waktu, elemen ruang bandar udara diharapkan dapat mengarahkan penggunanya dengan cepat, baik dan nyaman tanpa melupakan nilai estetika desain. Oleh karena itu, elemen ruang yang mendukung wayfinding pengguna merupakan syarat utama bagi setiap bandar udara, khususnya bagi terminal kedatangan bandar udara internasional. Sebagai ambang pertama suatu negara, terminal kedatangan bandar udara internasional memiliki peran penting dalam membentuk impresi baik suatu negara. Terminal kedatangan internasional juga merupakan terminal dimana penumpang yang melakukan transit mencari arah menuju terminal keberangkatan berikutnya. Oleh karena itu, penerapan elemen ruang yang mendukung kegiatan wayfinding di terminal kedatangan bandar udara internasional merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Desain lingkung bangun terminal bandar udara internasional yang besar dan repetitif sulit dibedakan satu sama lain dan membingungkan pengguna yang sedang melakukan wayfinding. Oleh karena itu, penerapan elemen ruang yang mendukung diferensiasi ruang di bandar udara merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap perilaku wayfinding pengguna. Sayangnya, pembahasan mengenai diferensiasi ruang terbilang masih sedikit. Dengan mengamati dan menganalisis studi kasus menggunakan literatur yang ada, skripsi ini membahas penerapan elemen ruang yang mendukung diferensiasi ruang terkait dengan wayfinding pada terminal kedatangan bandar udara internasional.

Racing against time, spatial elements of an airport should direct its users fast and comfortably, without ignoring its aesthetic value . Therefore, spatial elements that support user 39 s wayfinding is the main requirement for every airport, especially for arrival terminal of international airport. As the first threshold of a country, international arrival terminal of an airport has an important role in shaping the impression of its country. The international arrival terminal is also a terminal where transit passengers are looking for directions to the next departure terminal. Therefore, the application of spatial elements that support wayfinding activities in international airport terminals is an important thing to be concerned.
The large and repetitive design of international airport terminal is difficult to be distinguished from one another and confuse users who are performing wayfinding. Therefore, the application of spatial elements that support space differentiation at the airport is very influential to the user's wayfinding behavior. Unfortunately, even though it is important, there is not many discussion about space differentiation. By observing and analyzing case studies using the existing literature, this thesis discusses the application of space elements that support the space differentiation associated with wayfinding at the arrival terminal of the international airport.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Amalia Putri
"Laporan ini bertujuan untuk menganalisis bisnis model yang diterapkan oleh PT AGD di bandara Soekarno-Hatta. Analisis dilakukan dengan mengacu pada Porter’s Five Forces Model. Riset pasar yang dilakukan selama proses magang merupakan sumber dari analisis. PT AGD melakukan riset pasar dengan tujuan mengetahui permintaan pasar dan kompetitor di wilayah bandara Soekarno-Hatta. Analisis bisinis model di lakukan untuk mengetahui posisi layanan cargo service lini satu dari PT AGD. Hasil analisis dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam pengembangan bisnis agar dapat bersaing dengan pesaing yang ada.

This report aims to analyze the business model applied by PT AGD at Soekarno-Hatta international airport. The analysis is carried out by referring to Porter's Five Forces Model. The source of the analysis is the market research carried out during the internship. PT AGD conducts market research with the aim of knowing market demand and competitors in the Soekarno-Hatta international airport area. The business model analysis was carried out to determine the position of the line 1 cargo service from PT AGD. The results of the analysis can be used to assist decision-making in business development in order to compete with existing competitors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Mutia Desiana
"Pertumbuhan lalu lintas udara mendorong PT. Angkasa Pura II melakukan pengembangan berupa grand design Bandara Internasional Soekarno Hatta. Pengembangan ini berdampak pada peningkatan beban pengolahan air limbah yang masuk ke STP-745. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik air limbah, kinerja STP eksisting, dan proyeksi peningkatan beban air limbah yang masuk ke STP sampai tahun 2030. Debit inlet STP tahun 2013 adalah 7.289 m3/hari dan debit outlet adalah 5.691 m3/hari.
Hasil proyeksi tahun 2030 menunjukkan debit air limbah meningkat sebesar 14.735 m3/hari. Hasil evaluasi menunjukkan waktu detensi pada unit grit and grease remover, aerasi dan sedimentasi kondisi ekesisting belum memenuhi kriteria desain. Unit pengolahan STP-745 masih dapat mengolah air limbah sampai tahun 2030. Pada unit aerasi dilakukan penambahan nilai MLSS menjadi 3 kg/m3 dan pada unit sedimentasi rasio QR/Q ditingkatkan menjadi 100 agar kinerja pengolahan lebih optimal. Hasil analisa karakteristik efluen STP menunjukkan kualitas efluen berada di bawah baku mutu pengelolaan air limbah domestik.

The growth of air traffic motivates PT. Angkasa Pura II in doing a grand design in Soekarno Hatta International Airport. The grand design affects the increase of wastewater load that is treated STP 745 Sewage Treatment Plant 745 . This research is aimed to study the characteristic of wastewater, the existing STP performance, and projecting the increase of wastewater load that enters the STP until 2030. STP inlet flow in 2013 was 7.289 m3 day and outlet discharge was 5.691 m3 day.
The projection result until 2030 shows the increase of wastewater discharge is 14.735 m3 day. The result of evaluation shows detention time in grit and grease remover, aeration and sedimentation unit of existing conditions are not matching the design criteria. The existing STP is still capable to treat wastewater until 2030. In the aeration unit, MLSS value is increased to 3 kg m3 and for sedimentation unit, QR Q ratio is increased to 100 in order to optimize STP performance. Result from analyzing the effluent characteristics shows that the effluent quality is still in the range as standardized by domestic wastewater management.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Rahmawati
"ABSTRAK
Ketika kecepatan menjadi tantangan pada dunia penerbangan saat ini, baggage delivery sebagai salah satu komponen layanan juga memegang peranan penting di dalam keseluruhan proses operasional terutama pada layanan bagasi kedatangan. Studi ini menganalisis komponen-komponen operasional yang mempengaruhi tercapainya kualitas layanan baggage delivery time sesuai dengan target yang ditetapkan dalam service level agreement. Keluhan penumpang terhadap waktu tunggu bagasi dalam tahun-tahun belakangan ini mengarah pada kompetisi dari perusahaan penerbangan untuk dapat meminimalkan waktu tunggu dan mempercepat proses dengan melakukan terobosan-terobosan perbaikan. Ground handler sebagai operator tata kelola darat dari perusahaan penerbangan berkewajiban untuk dapat memenuhi indikasi kinerja kunci tersebut. Rekomendasi layanan first baggage-last baggage sebagai variabel-variabel dalam pemenuhan layanan baggage delivery time yang juga dipengaruhi oleh karakteristik infrastruktur dan fasilitas serta operasional yang tersedia pada bandar udara Soekarno-Hatta dapat meningkatkan keunggulan dalam berkompetisi dari gerak dinamis penerbangan.

ABSTRACT
One of the challenges in airlines industry nowadays is about the speed, and delivery baggage service is one of the components which play important role in overall operational process especially for the post-flight service. This study analizes the influence of the operational components in regard of the baggage delivery time achievement in compliance with the quality of service as in the service level agreeement. Recently passenger?s complaint againts length of waiting time at the baggage claim which has been arrised as big issued among the airline competition. Thus the airlines try to find the way reducing the lengh of time and speed the process up into maximum by many kind of improvement. Ground Handler as the operator of the airlines during flight on the ground, has the responsibility to accomplish the key perfomance indicator as lay down in the service level agreement. Recommended first baggage-last baggage service is also effected by the the characteristic of the infrastructure and facilitiy as of operasional process provided at the airport to leverage the competitive advatage of this dynamic industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>