Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181744 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bangun, Ernalem
"Disertasi ini merupakan studi mengenai variasi identitas etnik di dalam sebuah komunitas sosial di mana tiap-tiap anggotanya menampilkan kesamaan sekaligus keberagaman dalam merepresentasikan identitas mereka. Komunitas yang menjadi subjek penelitian ini mengidentifikasi diri mereka sebagai “Cina Pondok Cina”. Mereka tinggal di Depok, Jawa Barat. Dengan menggunakan etnografi, penelitian ini menyelisik Imlek sebagai pintu untuk memahami konstruksi identitas orang Cina Pondok Cina. Adapun teori strukturasi Giddens yang dilengkapi dengan teori populasonal kebudayaan Durham dan pemikiran Ross tentang pengaruh lingkungan terhadap transmisi informasi, digunakan sebagai kerangka pemikiran. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa di balik variasi dalam perayaan Imlek, ikatan kekerabatan dan bakti (xiao) dalam bentuk pemujaan leluhur tetap bertahan dan menjaga keberlangsungan tradisi Cina pada komunitas Cina Pondok Cina. Hal ini menunjukkan bahwa transformasi dan kontinuitas telah terjadi secara bersamaan. Lebih dari itu, transformasi memungkinkan kontinuitas pada aspek-aspek esensial dari identitas Cina Pondok Cina, dan pada waktu yang sama, kontinuitas memungkinkan aspek-aspek yang berubah tetap memiliki makna.

This is a study of ethnic identity variation of a Chinese community whose members display both similarities and heterogeneity in representing their identities. The community identifies themselves “Cina Pondok Cina” (literally the Chinese of Pondok Cina, who settled in Depok, West Java). Employing ethnographic approach, this study focuses on Imlek, the Chinese New Year celebration, to understand the construction of Chinese identity among them. Imlek is the most visible representation of their “Chinese-ness”. This study uses Giddens’ theory of structuration, Durham’s populational theory of culture, and Ross’ thought abouut environmental influences to transmission of information, as theoretical frameworks. This study found that in spite of the variation of Imlek celebration, kinship ties and devotion (xiao) to ancestor worship continue to hold and preserve the so-called Chinese tradition. It shows that transformation and continuity has been occurring together. Furthermore, transformation makes possible the continuity of essential aspects of Cina Pondok Cina identity, and at the same time, continuity makes the changed aspects meaningful."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Akmal Kurnia Ramadhan
"Transportasi publik, khususnya kereta api, merupakan kendaraan yang banyak digunakan masyarakat sebagai alat transportasi dan, pada umumnya, berjalan kaki menjadi pilihan pergerakan dalam penggunaan transportasi publik. Keberadaan ruang gerak pejalan kaki menjadi penting sebagai penghubung antar moda transportasi maupun tempat tujuan. Tulisan ini membahas pengaruh aksesibilitas dan permeabilitas ruang gerak tersebut dalam mobilitas kawasan stasiun. Aksesibilitas dan permeabilitas ruang gerak merupakan kemudahan dan kontinuitas ruang yang dilengkapi dengan fasilitasnya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan lingkungan menghadirkan kondisi yang ramah pejalan kaki (walkability). Walkability mengakomodasi lingkungannya dengan beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam faktor lingkungan.

Public transportation, especially trains, is widely used by the community as a mean of transportation and, generally, people walk as a part of using public transportation modes. The existence of pedestrian space is important as a connector between modes of transportation or destinations. This writing discusses the effect of space accessibility and permeability in mobility of train stations. Space accessibilty and permeability is the convenience and continuity of space equipped with its facilities. This is related to the ability of the environment to present a pedestrian-friendly environment known as walkability. Walkability accommodates its environment with several aspects considered in environmental factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Marhamatunnisa
"Menarche merupakan istilah untuk menstruasi pertama kali. Dewasa ini, banyak anak yang mengalami menarche pada usia 9 tahun. Tujuan umum penelitian ini adalah menggambarkan respon psikologis saat menarche pada anak usia sekolah. Penelitian dilaksanakan dengan desain kuantitatif pada bulan April hingga Mei 2012 di 4 Sekolah Dasar di Kelurahan Pondok Cina, Kota Depok. Kriteria sampel penelitian ini adalah murid kelas 4,5, dan 6 SD yang sudah mengalami menarche. Total sampel penelitian adalah 58 anak yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Gambaran respon psikologis saat menarche dilihat dari setiap variabel respon, yakni bahagia, takut, cemas, malu, biasa saja, sedih, dan marah yang kemudian dikategorikan menjadi positif dan negatif. Hasil nalisis univariat menunjukkan bahwa 53,4% responden menunjukkan respon positif dan 46,6% menunjukkan respon negatif terhadap menarche.

Menarche is the onset of menstruation. Nowadays, many children has period of menarche at age 9 years. The general objective of this research was to describe the psychological response at first menstruation (menarche) of female school age children. The research was conducted using quantitative design from April to May 2012 in 4 Elementary School and 1 in Pondok Cina, Depok. Sample criteria was: post menarche students in 4,5, and 6 grade of Elementary School. A total of 58 students was choosen by purposive sampling. Psychological response at menarche was described with some variables, happy, fear, anxiety, shame, neutral, sad, and angry, that was categorized by positive and negative. Univariate analysis shows that 53,4% sample has positive response and 46,6% has negative response at menarche."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43390
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Dewinta Chairani
"Tesis ini membahas mengenai upaya pemberantasan petty corruption pada pelayanan public khususnya di Kelurahan dan Kepolisian. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif, yang merupakan penelitian berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini. Data-data yang diperoleh kemudian diolah secara kualitatif dan diuraikan dalam bentuk kalimat sistematis. Hasil penelitian ini menyimpulkan terdapat 2 (dua) bentuk petty corruption yang terjadi pada pelayanan publik di Kelurahan dan Kepolisian: uang yang diberikan untuk mempercepat proses birokrasi dan uang yang diberikan untuk menghilangkan suatu proses dalam serangkaian proses dan bahkan dilakukan untuk membuat pegawai tingkat rendah melakukan pelanggaran terhadap kewenangan jabatannya.Namun dalam praktek, bentuk-bentuk petty corruption ini sulit diberantas karena terdapat beberapa faktor penghambat dalam pemberantasan petty corruption, yaitu faktor ketidakpaduan subsistem-subsistem pada tahap pra-adjudikasi dalam sistem peradilan pidana, faktor persepsi atau kebiasaan masyarakat yang membuat petty corruption semakin mengakar, faktor birokrasi dalam pelayanan publik yang kurang responsif, kurang informatif, kurang accessible, kurang koordinasi, birokratis atau birokrasi yang berbelit-belit, kurang mau mendengar keluhan atau saran atau aspirasi masyarakat, inefisien, dan juga faktor peraturan perundang-undangan yaitu Pasal 12A Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. Oleh karena terdapat empat faktor penghambat pemberantasan petty corruption, peneliti mengajukan empat alternatif solusi dalam pemberantasan petty corruption: yaitu mengkategorikan petty corruption sebagai tindak pidana ringan, menindak para pelaku petty corruption dengan Afdoening Buiten Process.dengan reformasi birokrasi dan pengawasannya, menjadikan birokrasi berbayar.

This thesis discusses about eradicating petty corruption in public services, especially in the Sub-district office and the Police station. The research method using normative juridical research method, which is a research based primary legal materials in a way to examine the theories, concepts, principles of law as well as legislation related to this research. The data is obtained then processed qualitatively and described in a systematic form of the sentence. Results of this study conclude there are two forms of petty corruption that occurs on public services in the Sub-district office and the Police station: money given to speed up the bureaucratic process and the money given to eliminate a process in a series of processes and even made to make employees low-level offenses against his authority. But in practice, forms of petty corruption are difficult to combat because there are some inhibiting factors in eradicating petty corruption, which is a factor disagreement subsystems at the preadjudication in the criminal justice system, factors of perception or habits of the people who make petty corruption increasingly entrenched, factor bureaucracy in public services that are less responsive, less informative, less accessible, less coordination, bureaucratic or cumbersome bureaucracy, less willing to hear a complaint or suggestion or aspirations of the people, inefficient, and also factors of legislation, namely Article 12A Regulation No. 20 of 2001. Therefore, there are four factors inhibiting eradicating petty corruption, researchers found four alternative solutions in the fight against petty corruption: categorize petty corruption as a misdemeanor, crack the perpetrators of petty corruption with Afdoening Buiten Process,bureaucratic reform and supervision, petty corruption as bureaucratic cost."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Indahwati
"Indonesia, prevalensi gangguan tidur pada anak tergolong cukup tinggi namun
kesadaran orang tua masih rendah. Gangguan tidur pada anak dapat berdampak
pada prestasi belajar anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara gangguan tidur dan faktor sosiodemografi dengan prestasi belajar anak usia
sekolah. Desain penelitian potong lintang dilakukan selama bulan Oktober 2015-
September 2016 terhadap anak berusia 7-12 tahun di SDN 03 Pondok Cina,
Depok. Orang tua anak mengisi kuesioner sosiodemografi dan kuesioner
gangguan tidur Sleep Disturbance Scale for Children. Sejumlah 154 subjek
melengkapi kuesioner dan didapatkan prevalensi gangguan tidur sebesar 44,8%,
dengan gangguan tidur terbanyak berupa gangguan transisi tidur-bangun (50,6%).
Gangguan tidur memiliki hubungan dengan prestasi belajar yang rendah pada
pelajaran Matematika (p=0,006) dan nilai rata-rata Bahasa Indonesia, Matematika,
dan IPA (p=0,025). Faktor sosiodemografi yaitu usia anak, jenis kelamin anak,
usia ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, pendapatan ayah, pendapatan ibu,
dan bentuk keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar anak. Sebagai
kesimpulan, gangguan tidur dan beberapa faktor sosiodemografi berhubungan
dengan prestasi belajar anak usia sekolah."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Novita Sari
"Depresi dapat menyebabkan penderitaan yang membawa pada masalah fungsi pada kehidupan sehari-hari, terutama lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi depresi pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dan pendekatan cross-sectional. Sampel sebesar 104 responden dengan teknik pengambilan total sampling dan menggunakan instumen Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15). Hasil penelitian menyatakan terdapat hubungan bermakna antara penyakit kronik dengan kejadian depresi (ρ=0,003, α=0,05, OR=5,938, CI=95%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, status pernikahan, kehilangan pekerjaan, penurunan penghasilan, dukungan sosial dan gangguan tidur dengan kejadian depresi. Penelitian ini diharapkan membantu pelayanan keperawatan dalam mencegah terjadinya depresi pada lansia dengan mengetahui faktor penyebab depresi.

Depression causes suffering feeling that leads to problems in the functioning of daily life, especially the elders. This study aimed to determine the factors that influence depression in elderly. This research used correlative descriptive design and used cross-sectional approach. The respondents were 104 elderly which selected by total sampling technique and used the Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15) instrument. The result of this research showed that chronic disease positive related significantly to depression in elderly (ρ=0,003, α=0,05, OR=5,938, CI=95%), and had negative related to gender, marital status, loss of job, less of income, social support, and sleep disturbance. This research was expected to help nursing services in preventing the onset of depression in elderly by knowing the factors that cause depression.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>