Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210611 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melda Nesta Febrina
"Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh suatu bakteri, yakni Mycobacterium tuberculosis. Merujuk pada World Health Organization (WHO), TB berada pada urutan kedua infeksi yang paling mematikan setelah COVID-19 dan penyebab utama ke-13 kematian di seluruh dunia. Hingga saat ini, kepatuhan pasien terhadap pengobatan TB masih menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan keberhasilan terapi. Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tingkat kepatuhan penggunaan obat Pasien Tuberkulosis Resistan Obat di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Periode Maret 2022 hingga April 2023. Metode pelaksanaan dilakukan dengan mengolah data terkait pasien yang menerima pengobatan TB RO di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Periode Maret 2022 hingga April 2023. Berdasarkan penelitian, sebanyak 70% termasuk dalam kategori patuh dikarenakan masih menjalani pengobatan secara aktif, 17% mengalami ketidakberhasilan terapi (7% meninggal dunia, 7% gagal pengobatan, dan 3% putus obat), 3% sembuh, 3% dirujuk ke fasilitas kesehatan lain, dan 3% masih menunggu hasil kultur bakteri.

Tuberculosis (TB) is a type of infectious disease caused by a bacteria, namely Mycobacterium tuberculosis. Referring to the World Health Organization (WHO), TB is the second most deadly infection after COVID-19 and the 13th leading cause of death worldwide. Until now, patient compliance with TB treatment is still a challenge in increasing the success of therapy. This writing aims to obtain an overview of the level of compliance with drug use in Drug-Resistant Tuberculosis Patients at Puskesmas Cengkareng for the period March 2022 to April 2023. The implementation method is carried out by processing data related to patients who received RO TB treatment at Puskesmas Cengkareng for the period March 2022 to April 2023. Based on research, as many as 70% were included in the compliant category because they were still undergoing active treatment, 17% experienced unsuccessful therapy (7% died, 7% failed treatment, and 3% dropped out of medication), 3% recovered, 3% were referred to other health facilities , and 3% are still waiting for bacterial culture results."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nafayta Sekar Amalina
"Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menginfeksi sistem imun yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari sebanyak 11.100 pasien HIV pada periode April – Juni 2022, sebanyak 8.972 pasien mendapatkan pengobatan ARV. Hingga saat ini, penyakit HIV belum dapat disembuhkan. Namun, infeksi dan replikasi HIV masih dapat dicegah dengan obat antiretroviral (ARV) yang harus dikonsumsi oleh orang dengan HIV/AIDS (ODHA) selama seumur hidup. Dengan demikian, perencanaan pengadaan obat ARV perlu dilaksanakan dengan baik untuk mencegah kekosongan (stock out) agar tidak terjadi putus obat maupun kelebihan stok obat (overstock) dengan melakukan analisis terhadap pola peresepan obat ARV pada pasien ODHA di Rumah Sakit Universitas Indonesia, salah satunya menggunakan metode Minimum Maximum Stock Level (MMSL). Metode yang dilakukan untuk menyusun tugas khusus ini adalah metode deskriptif untuk menganalisa pola peresepan obat ARV di Rumah Sakit Universitas Indonesia dan melakukan perhitungan pengadaan maksimum dan minimum. Data yang digunakan diperoleh secara retrospektif menggunakan data penggunaan obat Rumah Sakit Universitas Indonesia periode Januari - Maret 2023 yang diambil dari data gudang farmasi serta dilakukan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien HIV yang menerima obat ARV di RSUI periode Januari – Maret 2023 lebih banyak berjenis kelamin laki-laki sebesar 75% dan kelompok usia terbanyak merupakan kelompok usia dewasa dengan rentang usia 20- 60 tahun sebesar 79,17%. Selain itu, hasil perhitungan stok minimum dengan MMSL menunjukkan titik kapan untuk pemesanan ulang adalah pada rentang 2-66 tablet ARV dan hasil stok maksimal yang menunjukkan batas dari pemesanan adalah pada rentang 29-1.049 tablet ARV.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that infects the immune system which causes a decrease in human immunity. According to the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, out of 11.100 HIV patients in the April-June 2022 period, 8.972 patients received ARV treatment. HIV disease cannot be cured, but the replication can still be prevented with antiretroviral drugs (ARVs) which must be consumed by for a lifetime. Thus, planning for the procurement of ARV drugs needs to be implemented properly to prevent stock outs or overstock by conducting an analysis of the patterns of ARV drug prescribing in HIV patients at Rumah Sakit Universitas Indonesia with Minimum Maximum Stock Level (MMSL) method. The method used to compile this special assignment is a descriptive method to analyze patterns of prescription of ARV drugs at the University of Indonesia Hospital and to calculate the maximum and minimum procurement. The data was obtained retrospectively using drug use data from January - March 2023 which was taken from pharmaceutical warehouse data and literature study. The results showed that HIV patients who received ARV drugs at RSUI from January - March 2023 were more male by 75% and the largest age group was the adult age group with an age range of 20-60 years by 79.17%. The results of calculating the minimum stock with MMSL show the point when to reorder is in the range of 2-66 ARV tablets and the maximum stock results which show the limit of ordering is in the range of 29-1,049 ARV tablets."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nafayta Sekar Amalina
"Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menginfeksi sistem imun yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari sebanyak 11.100 pasien HIV pada periode April – Juni 2022, sebanyak 8.972 pasien mendapatkan pengobatan ARV. Hingga saat ini, penyakit HIV belum dapat disembuhkan. Namun, infeksi dan replikasi HIV masih dapat dicegah dengan obat antiretroviral (ARV) yang harus dikonsumsi oleh orang dengan HIV/AIDS (ODHA) selama seumur hidup. Dengan demikian, perencanaan pengadaan obat ARV perlu dilaksanakan dengan baik untuk mencegah kekosongan (stock out) agar tidak terjadi putus obat maupun kelebihan stok obat (overstock) dengan melakukan analisis terhadap pola peresepan obat ARV pada pasien ODHA di Rumah Sakit Universitas Indonesia, salah satunya menggunakan metode Minimum Maximum Stock Level (MMSL). Metode yang dilakukan untuk menyusun tugas khusus ini adalah metode deskriptif untuk menganalisa pola peresepan obat ARV di Rumah Sakit Universitas Indonesia dan melakukan perhitungan pengadaan maksimum dan minimum. Data yang digunakan diperoleh secara retrospektif menggunakan data penggunaan obat Rumah Sakit Universitas Indonesia periode Januari - Maret 2023 yang diambil dari data gudang farmasi serta dilakukan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien HIV yang menerima obat ARV di RSUI periode Januari – Maret 2023 lebih banyak berjenis kelamin laki-laki sebesar 75% dan kelompok usia terbanyak merupakan kelompok usia dewasa dengan rentang usia 20- 60 tahun sebesar 79,17%. Selain itu, hasil perhitungan stok minimum dengan MMSL menunjukkan titik kapan untuk pemesanan ulang adalah pada rentang 2-66 tablet ARV dan hasil stok maksimal yang menunjukkan batas dari pemesanan adalah pada rentang 29-1.049 tablet ARV.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that infects the immune system which causes a decrease in human immunity. According to the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, out of 11.100 HIV patients in the April-June 2022 period, 8.972 patients received ARV treatment. HIV disease cannot be cured, but the replication can still be prevented with antiretroviral drugs (ARVs) which must be consumed by for a lifetime. Thus, planning for the procurement of ARV drugs needs to be implemented properly to prevent stock outs or overstock by conducting an analysis of the patterns of ARV drug prescribing in HIV patients at Rumah Sakit Universitas Indonesia with Minimum Maximum Stock Level (MMSL) method. The method used to compile this special assignment is a descriptive method to analyze patterns of prescription of ARV drugs at the University of Indonesia Hospital and to calculate the maximum and minimum procurement. The data was obtained retrospectively using drug use data from January - March 2023 which was taken from pharmaceutical warehouse data and literature study. The results showed that HIV patients who received ARV drugs at RSUI from January - March 2023 were more male by 75% and the largest age group was the adult age group with an age range of 20-60 years by 79.17%. The results of calculating the minimum stock with MMSL show the point when to reorder is in the range of 2-66 ARV tablets and the maximum stock results which show the limit of ordering is in the range of 29-1,049 ARV tablets."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Firyal Fairuztsana Nugraha
"Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Layanan program penanggulangan HIV/AIDS diberikan mulai dari tingkat puskesmas sebagai layanan kesehatan dasar. Penggunaan terapi ARV sebagai pengobatan HIV/AIDS menunjukkan penurunan angka kematian dan kesakitan, meningkatkan kualitas hidup ODHA, dan meningkatkan harapan masyarakat. Profilaksis antimikroba diindikasikan pada pasien dengan imunosupresi berat dan mengakibatkan peningkatan risiko infeksi oportunistik. Tujuan utama tugas khusus ini yaitu dilakukan profil untuk mengetahui pasien aktif dan pasien baru, pasien meninggal atau rujuk/pindah, penggunaan obat ARV, dan penggunaan obat profilaksis di Puskesmas Kecamatan Matraman. Berdasarkan hasil profil, jumlah pasien aktif, pasien baru, pasien yang dirujuk atau pindah, pasien putus obat atau lost to follow up, dan pasien meninggal pada tahun 2022 berturut-turut sebanyak 81; 21; 12; 20; dan 2 orang dengan menggunakan empat regimen obat ARV, yaitu regimen TLE sebanyak 59 orang, TLD sebanyak 40 orang, Duviral + NVP sebanyak 2 orang, dan Duviral + EFV sebanyak 1 orang. Pasien yang menggunakan TPT dengan regimen 3HP (45 orang) dan 6H (25 orang), serta 32 orang tidak menggunakan TPT. Pasien yang menggunakan terapi profilaksis kotrimoksasol sebanyak 52 orang dan pasien yang belum pernah menggunakan sebanyak 51 orang.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that infects white blood cells causing a decrease in human immunity. HIV/AIDS prevention program services are provided starting from the District Health Center level as basic health services. The use of ARV therapy as HIV/AIDS treatment has shown a decrease in mortality and morbidity, improved the quality of life of PLWHA, and increased community hope. Antimicrobial prophylaxis is indicated in patients with severe immunosuppression and results in an increased risk of opportunistic infections. The main objective of this special assignment is to conduct a profile to determine active and new patients, dead or referred/moved patients, the use of ARV drugs, and the use of prophylactic drugs at the Matraman District Health Center. Based on the results of the profile, the number of active patients, new patients, patients who were referred or moved, patients who dropped out or lost to follow up, and patients who died in 2022 were 81; 21; 12; 20; and 2 people, respectively, using four ARV drug regimens, namely TLE regimens for 59 people, TLD for 40 people, Duviral + NVP for 2 people, and Duviral + EFV for 1 person. Patients who used TPT with regimens 3HP (45 people) and 6H (25 people), and 32 people did not use TPT. Patients who used cotrimoxazole prophylaxis therapy were 52 people and patients who had never used it were 51 people."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Insanul Sabri
"Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang memiliki angka persentase tinggi di Indonesia. ISPA juga merupakan salah satu penyebab kunjungan pasien ke berbagai tingkat fasilitas kesehatan. Pemberian antibiotik terhadap pasien ISPA di Puskesmas Kecamatan Cengkareng berdasarkan himbauan dari Dinas Kesehatan haruslah berjumlah kurang dari 20% untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik. Atas dasar pertimbangan tersebut, dilakukan analisis untuk melihat seberapa banyak pasien ISPA yang mengunjungi Puskesmas Kecamatan Cengkareng, umur penderita ISPA, jenis obat-obatan yang diresepkan serta mencari persentase peresepan antibiotik pada penderita ISPA untuk disesuaikan dengan himbauan Dinas Kesehatan.

Acute Respiratory Infection Disease is the disease that has a high percentage in Indonesia. That is also one of causes of patient visits to various level of health facilities. Administrations of antibiotics to patient at the Cengkareng District Health Centre based on regulatory standards must amount to less than 20 % to prevent antibiotic resistance. On the basis of these considerations, an analysis was carried out to see how many patients visited Cengkareng District Health Centre, the ages of sufferers, the types of drugs prescribed and the percentage of antibiotics prescription for patients to comply with the regulatory standards."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatiya Nur Afida
"Penyakit tuberkulosis merupakan salah satu infeksi penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada tahun 2022, Tuberkulosis anak di Indonesia ini mengalami peningkatan hingga 58% dari tahun sebelumnya. Tuberkulosis pada anak merupakan masalah kesehatan yang sangat penting karena bayi dan anak di bawah 2 tahun memiliki risiko morbiditas dan mortalitas tertinggi karena lebih sering mengembangkan penyakit tuberkulosis yang mengancam jiwa. Tujuan dari tugas khusus ini yaitu mengetahui gambaran pengobatan dan memberikan edukasi melalui leaflet mengenai tuberkulosis pada anak. Metode yang dilakukan yaitu menganalisis data kunjungan pengobatan pasien Tuberkulosis anak di Puskesmas Kecamatan Cengkareng dan kemudian mengklasifikasikan berdasarkan statusnya. Berdasarkan hasil analisa data kunjungan pengobatan pasien TB-SO anak dari Maret 2022 hingga Mei 2023 dengan total 37 pasien, didapatkan jumlah pasien sembuh 35,14%; pasien rujuk 2,70%; pasien lost to follow up 2,70%; dan pasien yang masih aktif pengobatan 59,46%.

Tuberculosis is one of the highest causes of death in the world. In 2022, pediatric tuberculosis in Indonesia increased by 58% from the previous year. Tuberculosis in children is a very important health problem because infants and children under 2 years have the highest risk of morbidity and mortality because they more often develop life-threatening tuberculosis. The aim of this special assignment is to understand the description of treatment and provide education through leaflets regarding tuberculosis in children. The method used was analyzing data on treatment visits for pediatric tuberculosis patients at the Cengkareng District Health Center and then classifying them based on their status. Based on the results of data analysis of treatment visits for pediatric tuberculosis patients from March 2022 to May 2023 with a total of 37 patients, it was found that the number of patients recovered was 35.14%; referred patients 2.70%; patients lost to follow up 2.70%; and patients who were still on active treatment were 59.46%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fiona Natania Kurniadi
"Tuberkulosis (TB) hingga saat ini menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat dunia. Di Indonesia, prevalensi infeksi TB mencapai 8,5% dan merupakan angka prevalensi TB terbesar kedua di dunia pada tahun 2019. Dalam rangka mendukung keberhasilan program penanggulangan TB nasional, dilaksanakan upaya pemantauan dan evaluasi keberhasilan program penanggulangan TB di Indonesia. Sejak bulan Maret 2022 – Mei 2023, puskesmas kecamatan cengkareng telah melayani 166 pasien dewasa TB Sensitif Obat (TB-SO) dosis intermiten. Dalam rangka menilai keberhasilan program tersebut, dilakukan evaluasi hasil pengobatan periode Maret 2022 – April 2023 serta dilakukan penyusun leaflet sebagai sarana edukasi pengobatan TB-SO dosis intermiten. Evaluasi pengobatan dilaksanakan melalui pengelolahan data retrospektif menggunakan perangkat lunak Microsoft excel dari data sekunder hasil rekapitulasi pengobatan OAT 2HRZE/4H3R3 sejak bulan Maret 2022 – Mei 2023. Sedangkan, pembuatan leaflet dilakukan berdasarkan studi literatur dari pustaka tahun 2009 – 2021 dan ditulis secara ringkas dan menarik. Berdasarkan hasil evaluasi, dari 166 pasien dewasa TB-SO dosis intermiten; 48,80% pasien sembuh; 13,25% pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan lain; 9,64% pasien Loss to Follow Up; 0,6% pasien meninggal; 21,08% pasien menjalankan terapi fase awal; dan 6,63% pasien menjalankan terapi fase lanjutan. Selain itu, telah dibuat leaflet pengobatan TB dosis 4HRZE/2H3R3 sebagai media edukasi bagi pasien TB.

Tuberculosis (TB) has become one of the world's public health problems. In Indonesia, the prevalence of TB infection reached 8.5% and was the second highest TB prevalence in the world in 2019. To support the success of the national TB program, evaluation, and monitoring of TB programs in Indonesia were carried out. From March 2022 – May 2023, Puskesmas kecamatan cengkareng has treated 166 adult patients with drug-sensitive TB (SO-TB). To assess the success of the program, an evaluation of the treatment was carried out and the leaflet was compiled as an educational media. The evaluation was carried out retrospectively using secondary data from the recapitulation of OAT 2HRZE/4H3R3 treatment from March 2022 – May 2023, all the data were processed using Microsoft Excel software. Meanwhile, the leaflet was created based on literature studies from the 2009 – 2021 literature. Based on the evaluation results, from 166 adult patients with intermittent dose TB-SO; 48.80% of the patients recovered; 13.25% of patients were referred to other health facilities; 9.64% of patients were Loss to Follow Up; 0.6% of patients died; 21.08% of patients underwent intensive phase therapy; and 6.63% of patients underwent continuous phase therapy. In addition, the leaflet for drug-sensitive TB has been made as educational media for TB patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alvian Nathanael
"Penanganan tuberkulosis termasuk tuberkulosis resisten obat telah diatur oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 67 tahun 2016, yang dikembangkan lebih lanjut melalui Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Tuberkulosis Resisten Obat di Indonesia oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020. Dengan demikian, tugas khusus ini dilakukan untuk mengetahui peran apoteker dalam memantau dan mengawasi rejimen pengobatan tuberculosis resisten obat (TB-RO) yang diresepkan oleh dokter, serta memastikan bahwa rejimen pengobatan yang diberikan sesuai dengan tatalaksana yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI tentang penanganan pasien TB-RO. Pada tugas khusus ini, rejimen pengobatan 9 pasien tuberkulosis resisten obat dikumpulkan kemudian dianalisis kesesuaiannya dengan tata laksana penanganan pasien TB-RO yang termuat dalam Permenkes no. 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Analisis dilakukan terhadap kesesuaian pemilihan rejimen obat, dosis, dan beberapa kasus pada pasien-pasien tertentu. Rejimen pengobatan tuberkulosis resisten obat yang diperoleh 9 pasien yang dianalisis didominasi oleh Bedaquiline, Clofazimin, Sikloserin, Levofloxacin, dan Linezolid, serta Piridoksin untuk mengurangi efek samping. Beberapa penyesuaian dilakukan terhadap pasien fase lanjutan yang sudah tidak menerima Bedaquiline, serta pasien yang tidak menerima Linezolid karena efek samping anemia. Berdasarkan tugas khusus ini, dapat disimpulkan bahwa salah satu peran apoteker di puskesmas adalah melakukan verifikasi, konfirmasi, dan pemantauan terhadap pengobatan pasien tuberkulosis resisten obat, khususnya resisten obat. Rejimen pengobatan sembilan pasien tuberkulosis resisten obat di Puskesmas Kecamatan Cengkareng telah relatif sesuai dengan tatalaksana penanganan tuberkulosis resisten obat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dengan mempertimbangkan kondisi yang dialami pasien.

The Ministry of Health in Indonesia, through Ministerial Regulation No. 67 of 2016 and subsequent Technical Guidelines, oversees the management of tuberculosis (TB) and drug-resistant tuberculosis (TB-DR). This study focuses on the pharmacist's role in monitoring and supervising TB-DR treatment regimens prescribed by doctors. The aim is to ensure alignment with the Ministry of Health's guidelines for TB-DR patient management. In this specific task, the treatment regimens of nine TB-DR patients were collected and analyzed. The assessment considered the appropriateness of drug selection, dosage, and adjustments for specific cases. The identified regimens primarily featured drugs like Bedaquiline, Clofazimine, Cycloserine, Levofloxacin, Linezolid, and Pyridoxine to mitigate side effects. Adjustments were made for patients in advanced stages, discontinuing Bedaquiline, and for those not receiving Linezolid due to anemia. The findings indicate that pharmacists in community health centers play a crucial role in verifying, confirming, and monitoring TB-DR treatment, ensuring adherence to prescribed regimens. The analyzed regimens generally aligned with the Ministry of Health's guidelines, taking into account individual patient conditions. This study underscores the pharmacist's pivotal role in the effective management of TB-DR, contributing to improved patient outcomes."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Yulian Chandra
"Tuberkulosis (TB) menjadi penyebab utama kematian ke-13 dan penyakit infeksius pembunuh ke-2 setelah COVID-19 di dunia. Pada tahun 2020, Indonesia menjadi urutan ke-3 sebagai negara yang memiliki kasus TB baru terbanyak. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah merupakan garda terdepan yang menjadi fasilitas pelayanan tingkat pertama sebagian besar penduduk di Indonesia yang melaksanakan program nasional penanggulangan TB. Oleh karena itu, tugas khusus ini bertujuan untuk mengevaluasi data hasil pengobatan pasien TB dengan pengobatan OAT regimen dosis harian di Puskesmas Kecamatan Cengkareng pada periode Maret 2022 s.d. April 2023. Evaluasi pengobatan dilaksanakan berdasarkan desain observasional dengan data sekunder yang berasal dari rekapitulasi hasil pengobatan pasien tuberkulosis yang menerima pengobatan OAT dengan regimen 2(HRZE)/4(HR) di Puskesmas Kecamatan Cengkareng periode Mei 2022 s.d. April 2023. Data yang diperoleh diolah menggunakan microsoft excel dan menunjukkan bahwa terdapat 48 pasien. Persentase pasien sembuh yaitu 51,02%, pasien putus obat yaitu 6,25%, pasien dengan hasil pengobatan tidak dievaluasi yaitu 10,42%, dan pasien masih berobat yaitu 30,61% dari total jumlah pasien yang menerima OAT dosis harian. Selain itu, dilakukan pembuatan leaflet tentang tuberkulosis dan cara meminum OAT regimen 2(HRZE)/4(HR) dengan harapan dapat meningkatkan kepatuhan pasien tuberkulosis yang masih berobat di Puskesmas Kecamatan Cengkareng. Kata kunci: Tuberkulosis, TB Sensitif Obat, Kepatuhan Minum Obat, Leaflet
TB is the 13th leading cause of death and the second leading infectious killer after COVID-19 worldwide. In 2020, Indonesian placed 3rd as country with highest new TB cases. Puskesmas as government’s health facility is the first line healthcare for most of Indonesian citizens which also implements national TB program. This study aimed to evaluate treatment outcome of TB patients at Puskesmas Kecamatan Cengkareng who were treated with anti TB drugs with 2(HRZE)/4(HR) regimen during May 2022 – April 2023. Data obtained was processed using Microsoft Excel and showed that there are 48 TB patients treated with the aforementioned regimen of anti TB drugs. Data shown there were 51,02% patients recovered, 6,25% patients were lost to follow up, 10,42% patients were referred to other healthcare facilities, and 30,61% patients were still in the treatment periode. Furthermore, leaflet about tuberculosis and guideline to take 2(HRZE)/4(HR) anti TB regimen ix Universitas Indonesia were made in order to increase TB patients’ adherence to take anti TB drugs for patients at Puskesmas Kecamatan Cengkareng."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annisa Permatahati
"Tuberkulosis (TB) dan human immunodeficiency virus (HIV) saling berkaitan dan sering menghasilkan koinfeksi TB-HIV. Koinfeksi TB-HIV sering underdiagnosis karena gejala infeksi TB pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tidak spesifik. Pemeriksaan awal meliputi pemeriksaan sputum dahak, pemeriksaan cepat, dan pemeriksaan rontgen dada. Pasien yang telah didiagnosis TB dan HIV harus segera mendapatkan pengobatan dengan mendahulukan obat antituberkulosis (OAT) dan dilanjutkan dengan terapi antiretroviral (ARV). Tujuan laporan ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan OAT dan ARV pada pasien dengan koinfeksi TB-HIV periode bulan Mei-Oktober tahun 2022 di Puskesmas Kecamatan Cengkareng. Metode yang digunakan adalah metode non-eksperimental yang dilakukan secara observasional berdasarkan data kunjungan pasien koinfeksi TB-HIV periode bulan Mei-Oktober tahun 2022 di Puskesmas Kecamatan Cengkareng. Hasil yang diperoleh dari lima pasien menggunakan OAT, yaitu rifampisin, isoniazid, pirazinamid, etambutol (2HRZE + 4HR) ARV, yaitu tenofovir, lamivudin, dolutegravir (TLD + DTG) sesuai dengan acuan yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Tahun 2021, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2019, dan World Health Organization (WHO) Tahun 2019.Kesimpulan yang didapatkan adalah terapi OAT yang digunakan untuk pasien koinfeksi TB-HIV di Puskesmas Kecamatan Cengkareng pada periode Mei-Oktober 2022 adalah OAT kategori 1 dosis harian 2HRZE + 4HR serta untuk terapi ARV berupa TLD + DTG

Tuberculosis (TB) and human immunodeficiency virus (HIV) are interrelated and often result in TB-HIV co-infection. TB-HIV co-infection is often underdiagnosed because the symptoms of TB infection in people living with HIV/AIDS (PLWHA) are not specific. Initial investigations include sputum smear examination, rapid examination, and chest X-ray examination. Patients who have been diagnosed with TB and HIV should be treated immediately by prioritizing antituberculosis drugs (OAT) and continued with antiretroviral therapy (ARV). The purpose of this report is to evaluate the use of OAT and ARVs in patients with TB-HIV co-infection for the period May-October 2022 at the Cengkareng District Health Center. The method used is a non-experimental method carried out observational based on data on visits of patients with TB-HIV co-infection for the period May-October 2022 at the Cengkareng District Health Center. The results obtained from five patients using OAT, namely rifampicin, isoniazid, pyrazinamide, ethambutol (2HRZE + 4HR) and ARVs, namely tenofovir, lamivudin, dolutegravir (TLD + DTG) in accordance with the references issued by the Indonesian Lung Doctors Association in 2021, the Minister of Health of the Republic of Indonesia in 2019, and the World Health Organization (WHO) in 2019. The conclusion obtained is that the OAT therapy used for TB-HIV co-infection patients at the Cengkareng District Health Center in the May-October 2022 period is OAT category 1 daily dose of 2HRZE + 4HR and for ARV therapy in the form of TLD."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>