Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182158 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Merita Basril
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perawatan metode kanguru (PMK) terhadap fungsi fisiologis pada bayi prematur yang terpasang ventilasi mekanik. Penelitian ini menggunakan desain randomized control trial (RCT) yang melibatkan 50 responden bayi prematur yang terpasang ventilasi mekanik dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (perawatan rutin rumah sakit) 25 responden dan kelompok intervensi (bayi dilakukan PMK) 25 responden sesuai kriteria inklusi. PMK dilakukan tiga hari berturut-turut selama satu jam/hari. Hasil analisis uji perbedaan menujukkan adanya perbedaan saturasi oksigen secara bermakna pada saat dilakukan PMK (p=0.000; α=0,05) dan frekuensi pernapasan intra (p= 0,007), dan post (p= 0,027) pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Berdasarkan hasil tersebut, adanya pengaruh perawatan metode kanguru terhadap fungsi fisiologis pada bayi prematur yang terpasang ventilasi mekanik. Intervensi ini diharapkan dapat dilanjutkan sebagai prosedur di ruang NICU karena sudah terbukti dapat mempercepat weaning ventilator.

his study was conducted to determine the effect of the kangaroo method of care (PMK) on the physiological function of mechanically ventilated premature infants. This study used a randomized control trial (RCT) design involving 50 premature infants who were mechanically ventilated and divided into two groups, namely the control group (routine hospital care) 25 respondents and the intervention group (babies undergoing PMK) 25 respondents according to the inclusion criteria. . PMK is carried out three days in a row for one hour/day. The results of the analysis of the difference test showed that there was a significant difference in oxygen saturation during PMK (p=0.000; α=0.05) and intra-respiratory frequency (p= 0.007), and post (p= 0.027) in the control group and the intervention group. Based on these results, there is an effect of kangaroo treatment on physiological function in mechanically ventilated premature infants. It is hoped that this intervention can be continued as a procedure in the NICU room because it has been proven to speed up ventilator weaning"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deswita
"Kelahiran prematur merupakan penyebab terbesar kematian bayi. Perawatan metode kanguru atau PMK merupakan salah satu perawatan yang efektif bagi bayi prematur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PMK terhadap respon fisiologis bayi prematur dan kepercayaan diri ibu dalam merawat bayi di dua rumah sakit di Jakarta. Desain penelitian adalah one-group pre dan post test. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada suhu tubuh, frekuensi denyut jantung, saturasi oksigen bayi prematur, dan kepercayaan diri ibu dalam merawat bayi sebelum dan sesudah dilakukan PMK. PMK dapat diusulkan menjadi tindakan rutin di ruangan perinatalogi rumah sakit.

The main cause of neonatal mortality is premature birth. Kangaroo mother care is one effective care for preterm infants. The purpose of the study was to identify the effect kangaroo mother care on physiological response of preterm infants and self confidence of mother caring infants in two hospitals in Jakarta. The study design was one-group pre and post test. The result of study was founded that the are significant differencies between before and after kangaroo mother care intervention on physiological infants and self confidence of mother. Based on this study, there were some recomendations including kangaroo mother care usage as a part of routine care in hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29411
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Kameliawati
"Saat ini transportasi yang dilakukan bagi bayi berat lahir rendah (BBLR) menggunakan inkubator dengan menyiapkan berbagai perlengkapan untuk menunjang keamanan dan kenyamanan bayi selama perjalanan. Beberapa efek dari transportasi menggunakan inkubator diantaranya gangguan istirahat-tidur dan ketidakstabilan suhu bayi selama perjalanan.
Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh transportasi dengan perawatan metode kanguru pada kelompok intervensi dan transportasi dengan digendong. Pengukuran fungsi fisiologi dan kepercayaan diri ibu dilakukan sebelum dan sesudah transportasi baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol, kepercayaan diri ibu dinilai dengan kuesioner. Rancangan menggunakan eksperimen dengan pendekatan non equivalent control group before after design melibatkan 34 ibu dan BBLR.
Hasil analisis fungsi fisiologi BBLR dan kepercayaan diri ibu terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok intervensi (p=0,000), serta terdapat perbedaan yang signifikan fungsi fisiologis BBLR dan kepercayaan diri ibu baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol (p=0,000). Berdasarkan hasil penelitian ini perawat perlu menggalakkan PMK untuk meningkatan pengetahuan dan kemampuan ibu untuk merawat BBLR.

Currently the transportation of low birth weight babies (LBWB) using incubator by providing a variety of equipments to support the safety and comfort of the baby during the trip. Some effects of transport using the incubator are sleep disorder and instability temperature of the baby during the trip.
This study aimed to compare the effects of transportation between KMC and cuddling. This study employed experimental approach using non equivalent control group before after design involving 34 mothers and low birth weight babies. Low birth weight babies physiologic functions and mothers? confidence caring for the babies were measured before and after transportation.
The results showed that babies physiologic function and mothers? confidence caring for the babies among intervention group increased significantly (p = 0.000). There were also significant differences in babies physiologic function and mothers? confidence caring for the babies between intervention and control group (p = 0.000). Based on the results of this study, nurse need to implement KMC to increase the knowledge and ability of a mother in caring for LBWB (Low Birth Weight Babies).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Ramadhani
"Prematuritas dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan hal yang masih menjadi perhatian di seluruh dunia, terutama komplikasi jangka panjang yang dapat dialami neonatus. Untuk mencegah terjadinya komplikasi tersebut upaya yang dapat dilakukan adalah mengejar pertumbuhan bayi, salah satunya adalah penambahan berat badan. Oleh karena itu, intervensi berbasis bukti harus menjadi perhatian dan prioritas bagi perawat dalam menegakkan asuhan keperawatan pada bayi prematur dan BBLR. Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan untuk memaparkan hasil praktik berupa asuhan keperawatan pada bayi dengan masalah prematuritas dan BBLR dengan penerapan Perawatan Metode Kanguru (PMK) untuk penambahan berat badan di ruang rawat neonatal Rumah Sakit Universitas Indonesia. Intervensi ini dilakukan pada bayi dengan usia gestasi saat lahir 30 minggu 3 hari dengan berat badan lahir 1.795 gram. Setelah dilakukan intervensi selama lima hari, didapatkan kesimpulan bahwa Perawatan Metode Kanguru (PMK) dapat digunakan sebagai intervensi untuk membantu menambah berat badan pada bayi prematur dan BBLR.

Prematurity and Low Birth Weight (LBW) are things that are still a concern throughout the world, especially the long-term complications that neonates can experience. To prevent these complications, efforts that can be made are to pursue the baby's growth, one of which is weight gain. Therefore, evidence-based interventions must be a concern and priority for nurses in providing nursing care for premature and LBW babies. This Final Scientific Work aims to present the results of practice in the form of nursing care for babies with prematurity and LBW problems by applying the Kangaroo Mother Care (KMC) for weight gain in the neonatal ward at the Universitas Indonesia Hospital. This intervention was carried out on babies with a gestational age at birth of 30 weeks 3 days with a birth weight of 1,795 grams. After five days of intervention, it was concluded that Kangaroo Mother Care (KMC) could be used as an intervention to help increase weight in premature and LBW babies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Devi Oktarina
"Salah satu masalah yang dialami bayi prematur yaitu hipotermia dan dapatberdampak pada kematian bayi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan lampu sorot dan PMK terhadap suhu tubuh bayi prematur di ruang Peristi RSUD Dr. Soesilo Slawi. Desain penelian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experiment dengan pre-post test without control grup design pada 14 bayi prematur dengan teknik consecutive sampling. Analisis data menggunakan paired t test. Penelitian menujukkan adanya perbedaan yang bermakna antara selisih rerata suhu tubuh pada intervensi lampu sorot dan PMK yaitu pada intervensi lampu sorot 0,11°C dan intervensi PMK yaitu 0,65°C sehingga dapat disimpulkan PMK lebih efektif dalam meningkatkan suhu dibandingkan lampu sorot. Berdasarkan hasil ini maka PMK dapat direkomendasikan menjadi salah satu alternatif asuhan keperawatan dalam mengatasi suhu tubuh pada bayi prematur.

One of the problems experienced by premature infant is hipothermia may have an impact on mortality. This study aimsed to analyze the effectiveness of the incandescent lamps and KangarooMother Care for the body temperature in premature infant. The study was quasi experimental with pre-post test without control group design consisted of 14 premature infants taken by consecutive sampling. Analysis result using paired t test showes significant difference in mean body temperature of incandescent lamps is 0,11 ° C and intervention KMC is 0.65 ° C so that it can be concluded KMC is more effective to increased the body temperature than incandescent lamps. Recommendation for the nursing care is KMC can be an alternative for nursing care in dealing with body temperature in preterm infants.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melissa Selviany
"

Bayi prematur memiliki masalah imaturitas dalam mengatur suhu tubuhnya sehingga membutuhkan energi untuk menjaga suhu tubuhnya tetap stabil. Kondisi ini menyebabkan kalori yang diperoleh bayi tidak terfokus pada pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perawatan Metode Kanguru (PMK) durasi enam jam terhadap kenaikan berat badan bayi prematur dan ikatan emosional ibu dan bayi. Desain penelitian ini adalah pilot study randomized control trial dengan pendekatan crossover yang melibatkan 10 bayi prematur dan ibu. Randomisasi dilakukan dengan computer generated block randomization. Penelitian dilakukan sejak April sampai Juni 2024 di Rumah Sakit Universitas Indonesia dan Alia Hospital. Responden menerima intervensi PMK selama enam jam (kelompok intervensi) dan intervensi PMK selama satu jam (kelompok kontrol). Analisis hasil menggunakan uji Wilcoxon didapatkan rerata pertambahan berat badan bayi (gr/kg/hari) pada kelompok intervensi (H1 16,4, H2 13,3, p>0.05) dan pada kelompok kontrol (H1 9,1, H2 6,6, p>0.05), dengan pertambahan berat badan lebih banyak pada kelompok intervensi namun tidak signifikan. Sedangkan untuk rerata nilai ikatan emosional ibu dan bayi yang diukur sebelum dan sesudah PMK menggunakan Postpartum Bonding Questionnaire (PBQ), analisis hasil menggunakan uji t berpasangan didapat penurunan nilai pada kelompok intervensi (14,4-9,2, p>0.05) dan pada kelompok kontrol (11,3-11,4, p>0.05). Penurunan nilai PBQ lebih banyak pada kelompok intervensi yang artinya ikatan emosional ibu dan bayi makin erat namun tidak signifikan. Intervensi PMK selama enam jam tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan berat badan bayi prematur dan penguatan ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Kata Kunci: crossover, kenaikan berat badan per hari, perawatan metode kanguru, uji pilot.


Premature infants have immaturity problems in regulating body temperature, requiring energy to keep their body temperature stable. This condition causes the calories obtained by the baby not to focus on growth. This study aims to determine the effect of six-hour Kangaroo Mother Care (KMC) on weight gain in premature infants and mother-infant bonding. The design of this study is a pilot study randomized control trial with a crossover design involving 10 premature infants. The respondents received a six-hour KMC intervention (intervention group) and a one-hour KCM intervention (control group). The results of the study identified the average weight gain of infants in the intervention group (16.4, 13.3, p>0.05) and in the control group (9.1, 6.6, p>0.05), with more weight gain in the intervention group but not significantly. Meanwhile, for the average mother-infant bonding scores measured before and after KMC, in the intervention group (14.4, 9.2, p>0.05) and in the control group (11.3, 11.4, p>0.05). The six-hour PMK intervention does not have a significant effect on increasing weight gain in premature babies and on strengthening the emotional bond between mother and baby.

Keywords: crossover, kangaroo care method, kangaroo mother care, mother-infant bonding, premature infants"

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Kusumaningrum
"Masalah pernafasan merupakan salah satu penyebab kematian pada bayi. Ventilasi mekanik adalah tindakan yang sering dibutuhkan pada perawatan bayi baru lahir yang mengalami suatu penyakit dan masalah pernafasan termasuk pada bayi prematur. Tindakan non invasif juga dilakukan untuk meningkatkan efektifitas ventilasi dan perfusi. Salah satu tindakan non invasif yang menyokong terapi oksigen adalah pengaturan posisi. Studi literatur tentang posisi pada bayi yang mengalami masalah pernafasan menunjukkan bahwa terdapat keuntungan Posisi Pronasi (PP) dibandingkan dengan Posisi Supinasi (PS). Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian posisi pronasi terhadap status oksigenasi bayi yang menggunakan ventilasi mekanik di ruang NICU RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Eksperimental.
Rancangan yang dilakukan adalah jenis one group pretest-postest. Jumlah sampel sebanyak 18 bayi dengan karakteristik umur rata-rata 44,78±25,06, laki-laki 61%; perempuan 39%; berat lahir 2008,33±977,84; mode ventilator dibatasi pada presure support, synchronized intermitten mandatory ventilation dan asist control,dan lama ventilator 36,67 ±19,57. Pengukuran dilakukan dengan melihat saturasi oksigen dengan Pulse Oximetry, frekwensi nafas dan fraksi oksigen yang diinspirasi sebelum dilakukan PP, pengukuran dilakukan lagi setelah PP selama 30 menit, 1 jam dan 2 jam.
Terdapat perbedaan bermakna saturasi oksigen dengan pulse oximetry (SpO2) pada bayi yang menggunakan ventilasi mekanik sebelum dan sesudah pemberian posisi pronasi (P=0,001, α=0,05), dan frekwensi nafas (P=0,027, α=0,05). Kesimpulan lain didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara penyakit jantung dengan FiO2 bayi. Implikasi keperawatan yang direkomendasikan bahwa perlu ditingkatkan penerapan PP pada bayi dalam kondisi stabil dan dalam proses weaning. Implikasi penelitian diharapkan adanya penelitian dengan jumlah sampel yang besar dan dengan desain quasi eksperiment atau true eksperiment dengan pengontrolan terhadap variabel perancu yang lebih ketat. Analisa dan pembuktian untuk mengetahui waktu PP yang tepat juga diperlukan. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-26567
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Maulinda
"Berada dalam lingkungan perawatan yang terang benderang, suara yang berisik, suhu yang dingin dan berbagai aktivitas memiliki dampak terhadap istirahat bayi. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi pengaruh penggunaan penutup telinga earmuffs dan earplugs terhadap respon fisiologis dan perilaku bayi prematur. Penelitian ini menggunakan desain crossover pada 15 orang responden bayi prematur stabil yang dirawat dalam inkubator tertutup secara consecutive sampling. Observasi respon fisiologis dan perilaku menggunakan ABSS diamati 30 detik setiap 15 menit selama 2 jam pemasangan alat penutup telinga. Hasil repeated anova menyatakan bahwa rerata frekuensi nadi bayi prematur menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara sebelum, selama, dan setelah pemasangan penutup telinga baik menggunakan earmuffs maupun menggunakan earplugs. Rerata saturasi oksigen menunjukkan perbedaan bermakna antara selama dengan setelah pemasangan earplugs. Rerata perilaku bayi menggunakan ABSS memiliki fase tidur dari rentang skor tidur tenang dan tidur gelisah dengan rerata tingkat kebisingan 56,31 dB. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan earplugs pada bayi prematur lebih muda, penggunaan pelindung telinga mampu membantu dan mendukung bayi prematur dalam mempertahankan kondisi tidur terjaganya.

Being in a brightly lit environment, loud noise, cold temperatures and activities have an impact on infant sleep. The aim of the study was to identify the effect of using earplugs on earmuffs and earplugs on the physiological and behavioral responses of premature infants. This is a crossover study design with 15 clinically stable preterm infants cared in closed incubator was conducted by using consecutive sampling technique. The preterm infants rsquo physiologic responses and Anderson Behavioral State Scoring System ABSS scores were assessed over 30 s every 15 minute during 2 h using earmuffs and earplugs. The results of repeated anova analysis revealed no significant differences of pulse frequency preterm infant before, during, and after using earmuffs or earplugs. Statistically significant difference means of oxygen saturation was note between during and after using earplugs. The means of ABSS scores was report preterm infants were more frequently observed in a quiet sleep in average of 56,31 dB noise level. This study recommends using earplugs for preterm baby appropriate chronological age. We suggest that noise reduction in preterm infants with earmuffs or earplugs is helpful by improving sleep efficiency and increasing time of quiet sleep. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Fajri
"Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berisiko tinggi mengalami hipotermia. Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan metode yang aman, murah, dan efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh edukasi PMK pada ibu BBLR di rumah sakit terhadap motivasi dan pelaksanaan PMK di rumah. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan sampel sebanyak 32 ibu BBLR yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Analisis data menggunakan Chi-square menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan motivasi antara kedua kelompok (nilai p=1,00), tetapi pada pelaksanaan PMK di rumah terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok (nilai p=0,001). Pemberian video edukasi, diskusi, dan praktik langsung di rumah sakit direkomendasikan untuk meningkatkan kesehatan bayi berat badan lahir rendah.

Low birthweight (LBW) infants are at higher risk of developing hypothermia. Kangaroo Mother Care (KMC) is a safe, low-cost, and effective method to solve the problem. The aim of this study is to examine the effect of KMC education in motivating LBW infant?s mothers in hospital and to monitor the implementation of KMC at home. The study used quasy-experimental design including 32 LBW infant?s mothers, selected based on consecutive technique sampling. Data analysis using Chi square shows that there is no difference in mother?s motivation between the groups (p-value =1,00), but significant different occurs between the groups in practicing KMC at home (p-value=0,001). KMC education through educating video, discussion, and practice at hospital setting can be used as a recommendation to improve LBW infant care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defi Efendi
"ABSTRAK
Pemberian posisi yang salah dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas. Artikel ini bertujuan untuk menggali pemberian posisi (positioning) dan nesting pada bayi prematur di NICU. Penelitian ini berupa studi literatur tahun 2007-2017, serta pengalaman penulis dalam aplikasi pemberian posisi dan nest di dua rumah sakit rujukan nasional dalam lima tahun terakhir. Hasil studi ini menunjukkan beberapa posisi yang dapat diberikan pada bayi prematur di antaranya adalah posisi supinasi, lateral kiri, lateral kanan, pronasi, dan quarter/semi pronasi. Posisi pronasi dan kuarter/semi pronasi direkomendasikan untuk bayi prematur dengan Respiratory Distress Syndrome (RDS). Posisi lateral kanan direkomendasikan untuk bayi prematur dengan Gastroesofageal reflux (GER). Posisi supinasi merupakan alternatif terakhir pemberian posisi pada bayi prematur dengan kontraindikasi posisi pronasi, kuarter/semi pronasi, dan lateral. Pembuatan nest dapat dimodifikasi dari potongan beberapa kain yang digulung. Perawat hendaknya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar mampu memberikan variasi posisi sesuai kondisi dan indikasi bayi yang dirawat di NICU."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
610 JKI 22:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>