Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agatha Beatrice Simanjuntak
"Skripsi non seminar ini meninjau industri tabir surya, yang kini menjadi salah satu produk perawatan kulit yang mulai menjadi suatu keharusan dikalangan generasi Z terlebih lagi dikarenakan perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon yang kian memburuk. Penelitian ini ditujukan secara spesifik kepada suatu perusahaan Australia yang bergerak dalam bidang tabir surya yaitu Ultra Violette. Penelitian ditujukan untuk membantu pemilik dalam mengambil keputusan untuk menglobalisasikan produknya ke China atauAmerika Serikat.
Dengan pertimbangan dari berbagai perspektif baik ekonomi, sosial, legal, dan teknologi, penelitian mengidentifikasi bahwa China adalah negara yang tepat untuk melakukan ekspansi produk. Walaupun Australia merupakan negara dengan peraturan pembuatan tabir surya terketat di dunia, Amerika Serikat sayangnya melarang penjualan produk tabir surya yang tidak dikembangkan di negeri mereka. Oleh karena itu, Ultra Violette disarankan untuk mengembangkan produk mereka ke China terlebih lagi, pasar China sangat mementingkan kualitas produk tabir surya yang dimana, Ultra Violette sudah jauh lebih unggul karena telah melewati proses regulasi di Australia yang merupakan daerah dengan kasus kanker kulit terbanyak di dunia.
Penelitian ini juga memberikan cara atau solusi kepada Ultra Violette untuk dapat mengembangkan produk mereka ke China dengan lebih mudah. Juga disertai dengan mitigasi risiko yang kemungkinan bisa terjadi saat melakukan ekspansi produk.

This thesis examines the sunscreen industry, a skin care product that is increasingly being seen as essential, particularly among Generation Z, in light of the escalating challenges posed by climate change and the deteriorating state of the ozone layer. The focus of this study pertains to an Australian enterprise operating within the sunscreen industry, specifically Ultra Violette. The purpose of research is to provide support to owners in their decision-making process regarding the globalization of their products in either China or the United States.
Through a comprehensive analysis including several viewpoints covering economic, social, legal, and technological aspects, the research has determined that China presents itself as the optimal nation for product expansion. Australia is widely recognized as having the most rigors regulations pertaining to sunscreen manufacturing globally. Conversely, the United States has implemented a policy that restricts the sale of sunscreen products that are not domestically developed within their own borders. Hence, it is recommended that Ultra Violette undertake product development activities in China. Furthermore, it is noteworthy that the Chinese marketplaces significant emphasis on the quality of sunscreen products. In this regard, Ultra Violette stands out as a superior option due to its successful completion of the regulatory procedures in Australia. It is worth mentioning that Australia is recognized as a region with the highest incidence of skin cancer globally.
This study also offers strategies or remedies for Ultra Violette to enhance their product penetration into the Chinese market. Furthermore, it is important to consider the use of risk mitigation strategies when undertaking product expansion initiatives.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhila Zahra
"ABSTRAK
Isopropil miristat dan gliseril monostearat merupakan suatu zat yang secara luas digunakan pada produk kosmetik. Salah satu pemanfaatannya adalah sebagai basis pada sediaan krim tabir surya. Kandungan air yang tinggi dalam suasana asam pada sediaan krim, memungkinkan adanya penguraian yang terjadi pada isopropil miristat dan gliseril monostearat menjadi asam miristat dan asam stearat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data stabilitas sampel krim tabir surya dengan memperhitungkan kadar asam miristat dan asam stearat yang terbentuk sebagai hasil urai. Penentuan kondisi optimum dan validasi metode analisis campuran asam miristat dan asam stearat dilakukan untuk mendapatkan metode yang valid untuk menghitung kadar asam miristat dan asam stearat yang terurai dalam sampel krim tabir surya sehingga data stabilitas dapat diperoleh. Asam lemak diderivatisasi melalui reaksi esterifikasi dengan metode lepage yang telah dimodifikasi menggunakan pelarut metanol-toluen 4:1 v/v dan 1,0 ? ? ? ? L asetil klorida sebagai katalisator. Analisis stabilitas krim tabir surya dilakukan menggunakankromatografigas Shimadzu GC-17A dengan kolom HP-1 dan detektor ionisasi nyala pada suhu awal kolom 120oC dinaikkan 10oC/menit hingga mencapai suhu 160oC, kenaikan suhu 3oC/menit hingga mencapai suhu 220oC, dipertahankan selama 5 menit, dan kenaikan suhu 10oC/menit hingga mencapai suhu 260oC, dan dipertahankan selama 5 menit. Suhu injektor 260oC, suhu detektor 280 C, dan laju alir gas pembawa 1,00 mL/menit. Metode validasi campuran asam miristat dan asam stearat dapat dinyatakan valid dengan linearitas untuk asam miristat y = 190,78x 9,6483 dan nilai r 0,9997 serta nilai LOD= 0,0012 g/mL; LOQ=0,0042 g/mL, sedangkan linearitas untuk asam stearat y = 106,22x 17,163 dengan nilai r 0,9998 dan LOD= 0,0016 g/mL; LOQ=0,0053 g/mL. Hasil uji stabilitas krim tabir surya bulan ke- 0, 1, 2, dan 3 telah diperoleh dengan kadar isopropil miristat yang tersisa sebesar 99,7864 ; 99,2306 ; 98,4998 dan 97,8931, sedangkan kadar gliseril monosterat yang tersisa sebesar 99,7781 ; 98,4693 ; 96,7752 dan 95,4967. Hasil perhitungan menggunakan orde nol didapatkan waktu kadaluwarsa krim tabir surya, yakni 13 bulan 21 hari.

ABSTRACT
Isopropyl myristate and glyceryl monostearate are substances widely used in cosmetic products. One of its use is as a base in sunscreen cream. The high water content with the presence of acid in cream can probably causes the degradation of isopropyl myristate and glyceril monostearate into myristic acid and stearic acid. This study aimed to obtain the levels of myristic acid and stearic acid as degradation products. Determining the optimum conditions and validation methods for a mixture of myristic acid and stearic acid were performed to obtain a valid method to determine the degradation levels of myristic acid and stearic acid in sunscreen cream so that the stability data can be obtained. The fatty acid was derivatized by esterification reaction with a modified lepage method using methanol toluene 4 1 v v and 1.0 L acetyl chloride as catalyst. The stability analysis of sunscreen cream was made by using gas chromatography Shimadzu GC 17A with HP 1 column and flame ionization detector at the column temperature of 120 C with increased of 10 C min up to 160 C, raising 3 C min of temperature up to 220 C, held for 5 min and temperature was increased 10 C min up to 260 C, and held for 5 min. The Injector temperature was 260 C and detector temperature was 280 C with flow rate 1.00 mL min. The results of validation was valid with the linearity for myristic acid was y 190.78x 9.6483 and r value of 0.9997 and LOD value 0.0012 g mL LOQ 0.0042 g mL,while the linearity for stearic acid was y 106.22x 17.163 with r value of 0.9998 and LOD value 0.0016 g mL LOQ 0.0053 g mL. The results of the sunscreen cream stability test of 0, 1, 2, and 3 months were obtained with the level of remaining isopropyl myristate were 99.7864 99.2306 98.4998 and 97.8931 respectively, while the remaining level of glyceryl monostearate were 99.7781 98.4693 96.7752 and 95.4967 respectively. The expired date on sunscreen cream was calculated by using zero order, which was 13 months and 21 days."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahayu Purwani
"Tingkat pemanfaatan produk kosmetik dinilai masih rendah dengan adanya banyak sisa produk dan kemasan terbuang yang dapat membahayakan lingkungan. Penyesuaian volume produk dengan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan pemanfaatan produk dan mengurangi sisa yang dihasilkan. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah survei serta desain ulang berdasarkan kriteria konservasi nilai material. Survei dilakukan pada 449 orang wanita dengan teknik cluster sampling. Hasil analisis deskriptif dari survei tersebut didapatkan tiga produk kosmetik yang paling banyak menghasilkan sisa produk yaitu Eyeshadow, Foundation, dan Toner/Essence. Toner/Essence dengan volume 200 ml menghasilkan sisa 30-40% pada pemakaian 6-12 bulan, Foundation dengan volume 25 ml menghasilkan sisa 41-50%, dan Eyeshadow dengan volume 3,3 gram memberikan sisa >70% pada pemakaian >12 bulan. Hasil desain ulang adalah gambar, ukuran, dan bahan yang digunakan untuk desain kemasan produk. Usulan desain kemasan diuji kelayakan oleh pengumpul sampah dan dievaluasi menggunakan Customer Acceptance Survey oleh konsumen. Desain ulang kemasan berdasarkan kebutuhan volume dan konservasi nilai material dapat meningkatkan nilai sisa kemasan yang rendah menjadi tinggi. Dari hasil yang didapat, penyesuaian volume serta desain ulang dinilai layak dan dapat diterima konsumen. Usulan desain kemasan diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan isi dan produk kosmetik.

The level of utilization of cosmetic products is still considered low, with a lot of product waste and wasted packaging that can endanger the environment. Adjustment of product volume to consumer needs can increase product utilization and reduce residual production. The method used in this research is a survei and redesign based on the criteria for material value conservation. The survei was conducted on 449 women with a cluster sampling technique. The results of the descriptive analysis of the survey found three cosmetic products that produced the most residual products, namely Eyeshadow, Foundation and Toner/Essence. Toner/Essence with a volume of 200 ml produces a residual of 30-40% at 6-12 months of use, Foundation with a volume of 25 ml produces a residual of 41-50%, and Eyeshadow with a volume of 3.3 gram provides >70% residue for >12 months of use. The results of the redesign are the images, sizes, and materials used for the product packaging design. The proposed packaging design is tested for feasibility by garbage collectors and evaluated using a Customer Acceptance Survey by consumers. Redesign of packaging based on volume requirements and conservation of material value can increase the value of low to high residual packaging. From the results obtained, the volume adjustment, and redesign are considered feasible and acceptable to consumers. The proposed packaging design is expected to increase the utilization of cosmetic contents and products."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deka Rizqi Prasiwi
"Saat ini industri halal atau syariah sedang berkembang pesat di dunia, seperti pada sektor makanan, keuangan, fesyen, farmasi, media dan rekreasi, pariwisata, bahkan hingga kosmetik. Produk kosmetik halal tidak hanya diminati oleh kaum muslim melainkan diminati juga oleh Non-Muslim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi intensi pembelian konsumen non muslim gen-y dan gen-z Indonesia dalam membeli kosmetik halal. Temuan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh positif dan signifikan product price, product awareness, product availability, promotion dan halal logo terhadap intention to purchase. Analisis yang dipakai pada penelitian ini merupakan multiple regression dengan menggunakan software SPSS edisi 26.

Currently, the halal or sharia industry is growing rapidly in the world, such as in the food, finance, fashion, pharmaceutical, media and recreation sectors, tourism, and even cosmetics. Halal cosmetic products are not only in demand by Muslims but also by non-Muslims. This study aims to determine what factors influence the purchase intention of Indonesian non-Muslim gen-y and gen-z consumers in buying halal cosmetics. The findings of this study are that there is a positive and significant effect of product price, product awareness, product availability, promotion and halal logo on intention to purchase. The analysis used in this study is multiple regression using SPSS 26th edition software."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartanto Brotoharsojo
"ABSTRAK
Para produsen nasional di Indonesia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan pasar, selalu dihadapkan pada berbagai ancaman maupun kesempatan yang bersifat dinamis. Masyarakat yang makin meningkat daya belinya merupakan suatu kesempatan bagi produsen. Namun konsumen yang makin meningkat daya belinya juga dapat mengalami perubahan dalam dirinya yang mengakibatkan perubahan dalam pemilihan barang-barang yang dibelinya. Pilihan mereka dapat beralih dari barang-barang 'buatan' dalam negeri ke barang-barang impor walaupun harganya relatif lebih mahal, karena mereka menganggap bahwa mutu barang impor jauh lebih baik. Barang impor dengan demikian dapat merupakan ancaman bagi para produsen nasional.. Keberadaan barang-barang impor di suatu negara sudah merupakan kelaziman bagi negara yang rnenganut sistem perekonomian terbuka seperti halnya Indonesia. Indonesia tidak hanya 'berhak' mengekspor hasil-hasil produksi ke luar negeri, tetapi juga 'wajib' mengimpor berbagai produk dari luar negeri. Demikian pula dalam usaha mengembangkan tingkat industrialisasi, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk meningkatkan pangsa pasar di luar negeri, Indonesia memerlukan bantuan teknologi dari negara-negara yang maju. Masuknya teknologi dan barang-barang impor ke Indonesia tersebut secara langsung maupun tidak langsung membawa pula rangsangan-rangsangan kultural dan sosial-psikologis dari negara bersangkutan yang dapat memberikan dampak perubahan tingkah lakukonsumen di Indonesia. Kecenderungan globalisasi dalam pasar dan harga juga mempunyai pengaruh terhadap perilaku konsumen diberbagai kota besar di dunia, karena yang menjadi pasar sasaran dari barang-barang global adalah konsumen di kota-kota besar.
Pengaruh dari negara-negara maju maupun pengaruh globalisasi tersebut dapat membawa dampak positif maupun negatif terhadap perilaku konsumen di Indonesia maupun para produsen nasional. Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dan mencegah dampak negatif dari perubahan yang sedang berlangsung di dunia dewasa ini, maka pihak-pihak yang terkait perlu menyusun strategi produksi dan pemasaran yang sesuai dengan karakteristik perilaku konsumen Indonesia. Tanpa adanya perhatian yang sungguh- sungguh terhadap perilaku konsumen dikhawatirkan akan terjadi pengikisan nilai-nilai budaya Bangsa Indonesia dalam jangka panjang dan dampak perekonomian yang negatif dalam jangka yang relatif pendek.
Penelitian ini merupakan usaha awal untuk mengenali dan meramalkan perilaku konsumen. Mengingat kemajemukan perilaku konsumen dan kesulitan dalam meramalkan perilaku membeli sebagai perilaku nyata dari konsumen, maka penelitian ini membatasi diri pada intensi konsumen untuk membeli produk 'buatan' lokal,'patungan' dan impor sebagai variabe! kriteria. Produk yang dijadikan kasus dalam penelitian ini adalah kosmetik yang merupakan salah satu dari barang konsumsi. Populasinya dibatasi pada konsumen yang tinggal di Wilayah DKI Jaya dan sekitarnya sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang dijadikan pasar sasaran (target market) dari barang-barang konsumsi yang diimpor dari luar negeri."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D87
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfia Kirana Damarsari
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas mengenai atribut-atribut dan strategi komunikasi pemasaran yang
dapat membentuk citra merek atau brand image pada kosmetik Wardah. Semakin
maraknya perkembangan dan persaingan dalam industri bisnis, sebuah merek harus
membentuk image di benak konsumen. Sebuah merek juga harus dapat memahami apa
yang konsumen inginkan dan butuhkan. Wardah selama ini mengatakan bahwa ia adalah
kosmetik yang Halal. Pembangunan image yang dilakukan Wardah sebagai kosmetik
Islami dapat digunakan sebagai penempatan strategi yang baik guna terjadinya keputusan
pembelian konsumen. Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat pengaruh brand
image terhadap keputusan pembelian dalam Wardah kosmetik.

ABSTRACT
This Journal discusses about attributes and marketing communication strategy that form
the brand image of Wardah cosmetic. Following the development and growing
competition in the business, a brand must form a specific image in the consumer’s minds.
A brand also must be able to understand what consumers want and need. Wardah recently
claimed to be Halal cosmetics. Image construction that Wardah has undertaken as an
Islamic cosmetics can be a good basic to influence the consumer purchase decision.
Based on the analysis, there is an influence of the brand image to the purchase decisions
of Wardah cosmetics."
[, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dinda Ayu Widhiyanti
"ABSTRAK
Industri periklanan Indonesia terus mengalami perkembangan seiring dengan persaingan bisnis yang semakin ketat. Berbagai cara dilakukan pemasar demi menaikkan penjualan, termasuk dengan menyewa jasa celebrity endorser . Penggunaan jasa celebrity endorser banyak ditemukan pada online shop di media sosial Instagram. Tulisan ini berfokus menganalisis etika dan aturan iklan pada empat iklan produk kosmetika yang diiklankan oleh selebgram Anya Geraldine dan Shannon Gabriella. Regulasi yang dianalisis adalah Etika Pariwara Indonesia dan aturan Badan POM mengenai iklan kosmetika. Berdasarkan pengamatan, terdapat beberapa indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh Anya Geraldine dan Shannon Gabriella beserta online shop yang menyewa jasa mereka. Pelanggaran ini di antaranya: dua produk kosmetika tidak memiliki izin edar Badan POM, melanggar aturan klaim kosmetika, dan melanggar ketentuan mengenai testimony . Selain pelanggaran iklan produk kosmetika, ditemukan juga iklan produk suplemen kesehatan yang masuk dalam kategori obat. Iklan produk suplemen kesehatan ini tidak hanya melanggar Etika Pariwara Indonesia dan aturan Badan POM karena tidak memiliki izin edar, tapi juga melanggar Peraturan Menteri Kesehatan terkait dengan penggunaan alat kesehatan yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan.Kata Kunci: Iklan kosmetik, Selebgram, Etika Pariwara Indonesia, Peraturan Badan POM

ABSTRACT
Advertising industry in Indonesia continues to develop along with the increasingly tight business competition. Marketers do many strategies to increase sale, including hiring celebrity endorser. The appearance of celebrity endorser found in many online shops in social media, such as Instagram. This paper focuses on analyzing the ethics and regulations of advertising on four cosmetics ads advertised by selebgram Anya Geraldine and Shannon Gabriella. Ethics and regulations of the advertising reffer to Etika Pariwara Indonesia and cosmetics ads regulations by Badan POM. Based on obsevations, there are several violations indications committed by Anya Geraldine and Shannon Gabriella along with online shops that hire their services. These violations include: two cosmetics products do not have Badan POM authorization license, violate cosmetics claim, and violate rules about testimony. Further observations also found ads of health supplement products in drugs category. The ads of this health supplement products not only violate Etika Pariwara Indonesia and Badan POM regulations for not having authorization license, but also violate the regulations of the Ministry of Health related to the use of medical equipment not by health personnel.Keywords: Cosmetic ads, Selebgram, Etika Pariwara Indonesia, Badan POM regulations "
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Azmi Hanifati
"Seiring dengan perkembangan teknologi, beberapa brand skin care mengajak para influencer atau beberapa reviewer produk terkenal untuk memasarkan dan mengenalkan produk mereka, baik itu di media sosial Instagram maupun di kanal YouTube. Selain kedua platform tersebut, terdapat juga di beberapa platform media digital lain, salah satunya di aplikasi bernama Female Daily yang dikembangkan oleh Female Daily Network. Penelitian ini membahas penilaian konsumen dalam ulasan produk lokal untuk perawatan kulit wajah dengan menggunakan analisis appraisal. Dalam sebuah ulasan terdapat penilaian. Sebagai contoh, ketika konsumen mengulas sebuah produk, muncul kata-kata seperti bagus, jelek, direkomendasikan, suka sekali, dan lain-lain. Kata-kata tersebut merupakan penilaian (appraisal theory). Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menjelaskan bentuk-bentuk penilaian yang muncul dalam ulasan produk lokal perawatan kulit wajah pada aplikasi Female Daily. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan cara simak catat.

Hasil penelitian ini adalah (1) dalam ulasan produk lokal untuk perawatan kulit wajah pada aplikasi Female Daily terdapat bentuk evaluasi yang terdiri atas sistem appraisal, yaitu sikap, pemosisian, dan graduasi; (2) setiap fungsi dalam sistem appraisal memiliki kecenderungannya masing-masing. Pada subsistem sikap dalam ulasan terdapat afeksi, penghakiman, dan apresiasi. Dari ketiga subsistem sikap tersebut, ketiganya memiliki kecenderungan positif. Kecenderungan ulasan lebih banyak menggunakan apresiasi daripada afeksi dan penghakiman. Sistem appraisal pemosisian terdapat kecenderungan heteroglos. Hal itu menunjukkan bahwa pengguna melibatkan dirinya dengan produk yang dinilai. Sistem appraisal graduasi memiliki kecenderungan jenis daya (force). Hal itu menunjukkan bahwa pengguna bermaksud untuk meninggikan atau merendahkan nilai produk.


Along with the development of technology, several skin care brands involve several influencers or famous product reviewers to promote and introduce their products, both on social media Instagram and YouTube. Beside that, there also on several other digital media platforms, one of which is in an application called Female Daily that was developed by Female Daily Network. This study discusses customer ratings in local product reviews for facial skin care using appraisal analysis. There is a rating in a review. For example, when costumers give product reviews, there will be words like good, bad, recommended, like, etc. Those words are a form of assessment (appraisal theory). The aim of this study is to identify and explain the forms of assessment that appear in local skin care product reviews in Female Daily application. This study uses descriptive qualitative method with note-taking technique.

The results of this study are (1) in the local products review for facial skin care in Female Daily application, there is a form of evaluation consisting of the appraisal system, which are attitude, positioning, and graduation; (2) each function in the appraisal system has their tendencies. In the attitude subsystem of a review, there are affection, judgment, and appreciation. From the three attitude subsystems, they all have positive tendencies. The tendency for the reviews uses appreciation more than affection and judgment. The positioning appraisal system has a heteroglossia tendency. It shows that the users involved themselves with the assessed product. Graduation appraisal system has a tendency to force. It shows that the user tends to raise or lower the value of the product."

Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>