Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44416 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Eulis Fatimah Nadirah
"Adanya peningkatan jumlah rumah sakit dan perkembangan informasi sejak adanya internet membuat rumah sakit membutuhkan media promosi. Perubahan perilaku konsumen akibat Covid-19 telah mengubah lingkungan pemasaran, menyebabkan rumah sakit perlu mengkaji ulang strategi pemasaran mereka. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui strategi bauran pemasaran di Rumah Sakit Trimitra menghadapi pascapandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif menggunakan telaah dokumen, wawancara, dan Consensus Decision Making Group (CDMG)) untuk penentuan strategi bauran pemasaran. Tahapan analisis dilakukan dengan melakukan tahapan penentuan strategi, kemudian dilanjutkan dengan Segmenting, Targeting, dan Positioning, lalu menentukan bauran pemasaran dengan 7P, yaitu Product, Promotion, Price, Place, People, Process, dan Physical Evidences. Strategi pemasaran yang dapat diterapkan sesuai kondisi Rumah Sakit Trimitra Cibinong adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan hasil CDMG didapatkan bahwa layanan yang dapat dikembangkan oleh rumah sakit adalah Perina/NICU, layanan spesialis kebidanan dan kandungan, media promosi dan digitalisasi layanan kesehatan. Pemasaran produk yang dapat dilakukan yaitu dengan promosi metode ERACS bagi pasien yang terindikasi persalinan seksio sesarea dan mengembangkan layanan telekonsultasi. Melakukan kegiatan promosi dengan optimalisasi pemasaran digital dan merekrut SDM yang handal di bidang tersebut. Strategi bauran pemasaran dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan organisasi yang sesuai dengan tujuan Rumah Sakit Trimitra Cibinong.

The increase in the number of hospitals and the development of information since the existence of the internet has made hospitals need promotional media. Changes in consumer behavior due to Covid-19 have changed the marketing environment, causing hospitals to re-examine their marketing strategies. The purpose of this study is to determine the marketing mix strategy at Trimitra Hospital after the Covid-19 pandemic. This research is a case study research with a qualitative approach using document reviews, interviews, and Consensus Decision Making Group (CDMG) for determining the marketing mix strategy. The stages of analysis are carried out by carrying out the stages of determining the strategy, then proceed with Segmenting, Targeting, and Positioning, then determine the marketing mix with the 7Ps, Product, Promotion, Price, Place, People, Process, dan Physical Evidences. Marketing strategies that can be applied according to the conditions of Trimitra Cibinong Hospital are market penetration and product development. Based on the CDMG results, it was found that the services that could be developed by the hospital were Perina/NICU, obstetrics and gynecology specialist services, media promotion and digitalization of health services. Product marketing that can be done is by promoting the ERACS method for patients with indications for cesarean section delivery and developing teleconsultation services. Carry out promotional activities by optimizing digital marketing and recruiting reliable human resources in this field. The marketing mix strategy can be a tool to achieve organizational goals that are in accordance with the objectives of Trimitra Cibinong Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joung, Oka Wilsen
"Rumah sakit secara tidak langsung memiliki tuntutan dalam menerapkan strategi pemasaran. Bauran pemasaran merupakan model strategi terdiri dari 7P, yaitu product, price, place, promotion, people, process, physical evidence. Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja mengalami penurunan tingkat keterisian tempat tidur setelah relokasi pada tahun 2019. Informasi pelayanan belum tersampaikan ke masyarakat, salah satunya pelayanan BPJS padahal Universal Health Coverage di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mencapai 87,67% pada November 2023. Penelitian ini bertujuan menciptakan strategi optimalisasi pemilihan RS Santo Antonio sebagai fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) di Kabupaten OKU dengan pendekatan bauran pemasaran. Penelitian mixed method, analisis kuantitatif dengan desain potong lintang dari 100 sampel yang mengisi kuesioner di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dilanjutkan analisis kualitatif dengan wawancara mendalam beberapa sampel dan manajemen RS Santo Antonio untuk mengkonfirmasi hasil analisis kuantitatif. Hasil analisis kuantitatif didapatkan promosi, harga, sumber daya manusia, proses, dan bukti fisik memiliki hubungan dengan pemilihan FKRTL. Selanjutnya hasil analisis kualitatif didapatkan permasalahan dan rencana strategi. Strategi optimalisasi sesuai prioritas nilai odds ratio (OR) terbesar meliputi pelatihan dan remunerasi untuk mengoptimalkan kinerja SDM, branding tanpa iur biaya, promosi omnichannel yang konsisten, rekam medis elektronik untuk mempersingkat waktu tunggu, dan membangun citra menerima pasien BPJS walaupun gedung RS bagus

Hospitals indirectly have demands in implementing marketing strategies. The marketing mix is ​​a strategy model consisting of 7Ps, namely product, price, place, promotion, people, process, physical evidence. Santo Antonio Baturaja Hospital experienced a decrease in bed occupancy rates after relocation in 2019. Information about services has not been conveyed to the public, one of which is BPJS services even though Universal Health Coverage in Ogan Komering Ulu (OKU) Regency reached 87.67% in November 2023. Research This aims to create an optimization strategy for selecting Santo Antonio Hospital as an advanced referral health facility (FKRTL) in OKU Regency using a marketing mix approach. Mixed method research, quantitative analysis with a cross-sectional design from 100 samples who filled out questionnaires at First Level Health Facilities (FKTP), followed by qualitative analysis with in-depth interviews with several samples and the management of Santo Antonio Hospital to confirm the results of the quantitative analysis. The results of the quantitative analysis showed that promotion, price, human resources, processes and physical evidence were related to the selection of FKRTL. Furthermore, the results of the qualitative analysis obtained problems and strategic plans. Optimization strategies according to the priority of the largest odds ratio (OR) value include training and remuneration to optimize HR performance, branding without cost fees, consistent omnichannel marketing, electronic medical records to shorten waiting times, and building an image of accepting BPJS patients even though the hospital building is good."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Putra Ramadhan
"Skripsi ini membahas terkait gambaran sistem proteksi kebakaran dan manajemen kebakaran di RS X Cibinong. Desain penelitian ini deskriptif observasional dengan pendekatan kualitatif. Objek pada penelitian ini yaitu fasilitas sistem proteksi kebakaran aktif, sistem proteksi kebakaran pasif, dan manajemen kebakaran Rumah Sakit X. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dan telaah dokumen, serta menggunakan instrumen berupa checklist. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan kondisi actual dengan standar dan peraturan yang berlaku. Standar dan peraturan yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah NFPA, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, dan Pedoman Teknis Di Bidang Bangunan dan Sarana Rumah Sakit, Kemenkes RI 2012. Hasil akhir data berupa persentase tingkat pemenuhan standar dan kategori penilaian menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum. Berdasarkan hasil penelitian, sistem proteksi kebakaran aktif memiliki nilai persentase tingkat pemenuhan 83% dengan kategori baik, sistem proteksi kebakaran pasif memiliki nilai persentase tingkat pemenuhan 71% dengan kategori cukup baik, dan manajemen kebakaran memiliki nilai persentase tingkat pemenuhan 77% dengan kategori cukup baik. Rumah sakit, sistem proteksi kebakaran aktif, sistem proteksi kebakaran pasif, manajemen kebakaran.

This study discusses the description of the fire protection system and fire management at Hospital X Cibinong. The design of study is qualitative study with descriptive observative research method. The objects in this study is active fire protection system facilities, passive fire protection systems, and Hospital X fire management. Data collection in this study is obtained by observation, interviews, and document review, also this study using instruments in the form of checklists. Data analysis is perform by comparing actual conditions with applicable standards and regulations. The standards and regulations used in this study include the NFPA, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, and Technical Guidelines for Hospital Buildings and Facilities, Ministry of Health Republic of Indonesia 2012. The final result of the data is in the form of the percentage level of standard fulfillment and assessment categories according to the Research and Development Agency of the Ministry of Public Works. Based on the results of the study, the active fire protection system has a fulfillment rate percentage value of 83% in the good category, the passive fire protection system has a 71% fulfillment rate percentage value in the fairly good category, and fire management has a 77% fulfillment level percentage value in the fairly good category."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isyah Rahma Dian
"Latar Belakang
Pandemi COVID-19 telah dinyatakan berakhir oleh World Health Organization sehingga anak- anak dengan gangguan neurologis dan neurodevelopmental perlu untuk beradaptasi kembali. Oleh karena itu, penelitian mengenai adaptasi pascapandemi terkait layanan kesehatan, perkembangan masalah medis anak, hubungan anak dengan keluarga dan teman, perilaku anak, dan masalah yang dihadapi oleh orang tua, pengasuh, dan keluarga dalam penanganan anak perlu dilakukan untuk merancang intervensi dan kebijakan yang mendukung mereka dalam menghadapi situasi serupa di masa depan.
Metode
Penelitian ini merupakan studi potong lintang pada orang tua atau pengasuh pasien Poliklinik Neurologi Anak RSCM Kiara pada Oktober-November 2023 dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi 48 pertanyaan untuk mengetahui adaptasi pascapandemi COVID-19 terhadap anak-anak dengan gangguan neurologis dan neurodevelopmental. Data disajikan dalam N dan persentase serta rerata dan standar deviasi (jika terdistribusi normal) atau median dan nilai minimum-maksimum (jika tidak terdistribusi normal).
Hasil
Jumlah subjek yang terlibat adalah 125 orang, yang didominasi oleh ibu (85,6%), dengan median (min-maks) usia anak 7 (2-17) tahun, dan diagnosis anak didominasi oleh epilepsi (58,3%). Setelah pandemi, sebanyak 54,4% responden mengalami kesulitan layanan kesehatan dalam aspek waktu tunggu rawat jalan dan 56,8% melaporkan adanya perbaikan dalam masalah medis. Mayoritas hubungan anak dengan keluarga adalah baik ketika sebelum dan selama pandemi (48,8%) serta setelah pandemi (49,6%). Terkait hubungan anak dengan teman, selama pandemi, hampir separuh anak tidak melakukan kontak dengan teman-teman mereka (44,8%), tetapi sekarang, mayoritas anak telah kembali bermain secara langsung (62,4%). Terkait perubahan perilaku pascapandemi, sebanyak 43,2% melaporkan relatif sama saja. Sementara terkait masalah yang dihadapi oleh orang tua, pengasuh, dan keluarga dalam penanganan anak, 40,8% menyatakan bahwa tidak ada kesulitan dalam menangani anak-anak mereka setelah pandemi. 
Kesimpulan
Adaptasi pascapandemi COVID-19 memberikan dampak pada layanan kesehatan, perkembangan medis anak, perubahan perilaku, dan hubungan dengan teman terhadap anak-anak dengan gangguan neurologis dan neurodevelopmental, meskipun sebagian besar hubungan keluarga tetap baik, dan sebagian besar orang tua melaporkan tidak adanya perubahan signifikan dalam situasi kerja atau tidak ada kesulitan yang dihadapi dalam menangani anak.

Introduction
The World Health Organization has declared the COVID-19 pandemic over, so children with neurological and neurodevelopmental disorders need to adapt again. Therefore, research on post- pandemic adaptation related to health services, the development of children's medical problems, children's relationships with family and friends, children's behavior, and problems faced by parents, caregivers, and families in treating children needs to be carried out to design interventions and policies that support them in facing similar situations in the future.
Method
This research is a cross-sectional study on parents or caregivers of patients at the Children's Neurology Polyclinic RSCM Kiara in October-November 2023 with a research instrument in the form of a questionnaire containing 48 questions to determine post-COVID-19 pandemic adaptation for children with neurological and neurodevelopmental disorders. Data are presented in N and percentage as well as mean and standard deviation (if normally distributed) or median and minimum-maximum values (if not normally distributed).
Results
The number of subjects involved was 125 people, dominated by mothers (85,6%), with a median (min-max) child age of 7 (2-17) years, and the child's diagnosis was dominated by epilepsy (58,3%). After the pandemic, 54,4% of respondents experienced health service difficulties regarding outpatient waiting times, and 56,8% reported improvements in medical problems. Most children's relationships with their families were good before and during the pandemic (48,8%) and after (49,6%). Regarding children's relationships with friends, during the pandemic, almost half of children had no contact with their friends (44,8%), but now, most children have returned to playing in person (62,4%). Regarding changes in post-pandemic behavior, 43,2% reported that it was relatively the same. Meanwhile, regarding the problems parents, caregivers, and families faced in handling children, 40,8% stated there were no difficulties managing their children after the pandemic.
Conclusion
Post-pandemic COVID-19 adaptation has had an impact on health services, children's medical development, changes in behavior, and relationships with friends for children with neurological and neurodevelopmental disorders; although most family relationships remain good, and most parents report no significant differences in a work situation, or there are no difficulties faced in dealing with children.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Ketut Agustiani
"Pendekatan customer-centric adalah strategi fokus kepada pelanggan,sedangkan bauran pemasaran SAVE solutions, access, value, dan education dengan konsep pendekatan perilaku pelanggan secara spesifik oleh karenaglobalisasi, informasi teknologi yang terus meningkat dan peningkatan harapan pelanggan yang multidimensi. Studi ini untuk mengetahui pengaruh bauran modelSAVE terhadap strategi customer-centric dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode cross-sectional serta jumlah sampel 96 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu pelayanan sebagai bagian dari value,diharapkan memberikan pelayanan dokter tepat waktu, pelayanan obat danpemeriksaan penunjang yang cepat. Informasi digital muncul sebagai bagian daribauran education yang paling berpengaruh terhadap strategi customer-centric.Penggunaan media sosial sebagai penyedia informasi ekspresif terhadap pasiendapat membantu sistem pemasaran Poliklinik Eksekutif RS Hermina Depok.

Customer centric approach is meant to focus on the customers, meanwhileSAVE solutions, access, value, education marketing mix is concept marketingmix modeling that is able to accommodate specific customer behavior becauseglobalization, information technology and multi dimensional customerexpectations. This study aims to determine the influence of save marketing mixagainst customer centric strategy used quantitative approach and cross sectionalmethod with a sample of 96 people.
The results showed that the quality of serviceas part of the value, is expected to provide timely medical services, drug servicesand rapid additional examination. Digital information emerges as part of the mostinfluential education mix for customer centric strategy. The use of social media asa provider of expressive information to patients can help the marketing system ofExecutive Polyclinic RS Hermina Depok."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dovian Emely Suteja
"Latar Belakang: Pemasaran rumah sakit melalui media digital menjadi semakin diminati karena masifnya pengguna internet di seluruh dunia. Rumah Sakit UKRIDA merupakan rumah sakit yang relatif baru di kawasan Jakarta Barat yang telah mengimplementasikan pemasaran digital untuk meningkatkan brand awareness, memperkuat brand image, serta membangun brand loyalty. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemasaran digital dengan loyalitas pengunjung dan citra merk RS UKRIDA. Metode: Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner online oleh 105 orang pengunjung rumah sakit. Pemasaran digital dinilai dari aspek perceived relevance, informativeness, usefulness, authenticity, entertainment, aesthetics, dan variety. Hasil: Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan bermakna antara seluruh aspek pemasaran digital dengan citra RS maupun dengan loyalitas pengunjung. Authenticity dari konten pemasaran digital memiliki hubungan paling dominan terhadap citra RS dan loyalitas pengunjung. Citra RS juga memiliki hubungan yang signifikan dengan loyalitas pengunjung. Regresi logistik ganda menunjukkan citra rumah sakit memiliki hubungan paling erat dengan loyalitas pengunjung (OR = 18,817) setelah dikontrol oleh variabel pemasaran digital. Kesimpulan: Upaya promosi RS UKRIDA di media digital harus diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien dengan tujuan untuk mempertahankan citra rumah sakit serta membangun loyalitas pengunjung.

Introduction: Hospital marketing through digital media is becoming increasingly popular due to the massive number of internet users worldwide. UKRIDA Hospital, a new hospital in West Jakarta, has implemented digital marketing to increase brand awareness, strengthen brand image, and build brand loyalty. Objectives: This study aims to determine the relationship among digital marketing, visitor loyalty, and the brand image of UKRIDA Hospital. Methods: Primary data were collected from 105 hospital visitors using an online questionnaire. Digital marketing is assessed in terms of perceived relevance, informativeness, usefulness, authenticity, entertainment, aesthetics, and variety. Results: There was a significant relationship between all aspects of digital marketing and both hospital image and visitor loyalty. Content authenticity showed the most dominant relationship to hospital image and visitor loyalty. Hospital image was also found to have a significant relationship with visitor loyalty. Multiple logistic regression indicated that hospital image had the closest relationship with visitor loyalty (OR = 18.817) after being controlled by digital marketing aspects as confounding variables. Conclusion: Digital marketing efforts of UKRIDA Hospital must be balanced with efforts to improve service quality to increase patient trust and satisfaction, with the aim of maintaining the image of the hospital and building visitor loyalty."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudewi Komala Indriastuti
"Latar Belakang: Menghadapi persaingan usaha di bidang kesehatan harus mampu menyiapkan strategi yang tepat untuk menarik minat pasien, Salah satu strategi yang sering digunakan dalam memasarkan barang/jasa pelayanan kesehatan adalah marketing mix. RSGM Unjani merupakan Rumah Sakit Gigi dan Mulut satu-satunya di Cimahi yang dalam implementasinya untuk menarik jumlah kunjungan pasien membutuhkan evaluasi dan membuat strategi yang tepat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara factor-faktor bauran pemasaran terhadap minat kunjungan ulang pasien RSGM Unjani Cimahi. Metode : Data Primer diperoleh dari pengisian kuesioner online oleh 124 orang pengunjung rumah sakit. Elemen-elemen bauran pemasaran yang dinilai yaitu product, price, people, process, physical evidence, place,promotion serta Minat Kunjungan Ulang. Hasil : Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara ketujuh variabel bauran pemasaran dengan minat kunjungan ulang RSGM Unjani. Berdasarkan hasil analisis multivariat variabel Promotion (B= 0,324) dan Physical Evidence (B=0,285) merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kunjungan ulang. Kesimpulan : Faktor bauran pemasaran yang berkorelasi kuat terhadap minat kunjungan ulang dipertahankan dan ditingkatkan serta untuk faktor lain yang masih berkorelasi sedang dapat dievaluasi sehingga RSGM Unjani mampu melakukan penerapan strategi yang optimal pada ketujuh elemen bauran pemasaran dan dapat meningkatkan minat kunjungan ulang pasien ke RSGM Unjani Cimahi.

Given the intense competition in the health sector, we must devise an effective strategy to pique patients' interest. The marketing mix is a frequently employed approach to promoting healthcare services. RSGM Unjani, the sole dental and oral facility in Cimahi, needs evaluation and the development of an appropriate strategy to increase the volume of patient visits. Objective: This research aims to examine the correlation between various marketing mix elements and patients' inclination to return to RSGM Unjani Cimahi. Methods: The data collection method involved the administration of online questionnaires to a sample of 124 patients. The marketing mix elements evaluate the sort of product, price, people, process, physical evidence, place, promotion, and repeat visit interest. Findings: The bivariate analysis reveals a significant correlation between patrons' interest in revisiting RSGM Unjani and the seven marketing mix variables. The variables promotion (B = 0.324) and tangible evidence (B = 0.285) are the most significantly associated with repeat visits, according to the results of the multivariate analysis. In conclusion, RSGM Unjani can enhance patient interest in repeat visits by focusing on marketing mix factors that strongly correlate with this interest, such as maintaining and increasing them. Additionally, RSGM Unjani can evaluate other factors with a moderate correlation and implement optimal strategies for all seven elements of the marketing mix to increase patient interest in repeat visits further."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sinta Permatasari
"Rumah Sakit Haji Jakarta mengalami penurunan jumlah kunjungan rawat inap sebanyak 5096 orang dari tahun 2010 sampai tahun 2011. Berdasarkan hasil survei pasar yang dilakukan unit pemasaran pada 45 responden, sebagian besar memilih Rumah Sakit Haji untuk berobat, namun tingkat ketercapaiannya belum 50% dari responden. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bauran pemasaran Poli Perawatan Luka di Rumah Sakit Haji Jakarta. Komponen bauran pemasaran yang akan diteliti terdiri dari 4P yaitu product, price, place, dan promotion yang akan dilihat di Poli Perawatan Luka Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode wawancara, telaah dokumen, dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu Oktober sampai Desember. Informan dari penelitian ini terdiri dari 9 orang yaitu 3 orang staff unit pemasaran, 3 orang staff unit keperawatan, dan 3 orang perawat poli perawatan luka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Poli Perawatan Luka merupakan produk unggulan Rumah Sakit Haji Jakarta yang dapat dipopulerkan di masyarakat, kegiatan bauran pemasaran Poli Perawatan Luka masih belum efektif, dan analisis bauran pemasaran Poli Perawatan Luka terbukti dapat melihat kekuatan dan kelemahan produk.

Jakarta Hajj Hospital has decreased the number of inpatient visits as many as 5096 people from 2010 to 2011. Based on the result of the market survey conducted marketing unit in 45 respondents, the majority chose Jakarta Hajj Hospital for treatment, but the level of successful yet 50% of respondents. This research was aimed to analyze the marketing mix Wound Care Clinic at Jakarta Hajj Hospital. Component of the marketing mix that will be examined consists of 4Ps, namely product, price, place, and promotion to be seen in Poly Wound Care Jakarta Hajj Hospital. This research was a qualitative approach with interviews, document review, and observation. This research was conducted in three months, October until December. Informant of this research consists of 9 is 3 person marketing staff, 3 person nursing staff, and 3 nurses wound care clinic. The research result showed that Wound Care Clinic at Jakarta Hajj Hospital is an excellent product that can be popularized in community, activities marketing mix wound care clinic yet effective, and analysis of the marketing mix wound care clinic can see the strengths and weaknesses of the product."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S45119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asturi Putri
"Perkembangan industri rumah sakit sangat pesat mengakibatkan persaingan menjadi sangat ketat. Setiap rumah sakit dengan berbagai cara berusaha menarik pasien. Namun perkembangan rumah sakit tentu saja menguntungkan pihak pasien sebagai konsumen karena mempunyai banyak pilihan dalam memilih pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal ini tentu saja menantang setiap manajernen rumah sakit untuk terus mengevaluasi sistem pelayanan dan tentu saja mengikuti perkembangan dunia usaha ini dengan seksama. Hal yang sama juga dialami oleh rumah sakit Ananda Kompetisi dalam memperebutkan peluang pasar menjadi ketat karena kota Bekasi sangat padat dengan rumah sakit rumah sakit baru baik itu dalam tingkatan pratama sampai rumah sakit international. Rumah sakit Ananda merasa perlu untuk membuat suatu strategi yang memenuhi kebutuhan pasar dan membedakannya dengan pesaing-pesainganya Strategi pemasaran yang dibutuhkan tentu saja bukan hanya melihat lingkungan eksternal dimana konsumen berada namun juga dapat melihat lingkungan internal secara objektif. Sehinggga didapatkan cara terbaik dengan menggunakan dengan maksimal sumber daya yang ada dengan melihat peluang yang ada. Dengan tujuan bisa berkompetisi dalam persaingan industri ini, maka tujuan penelitian ini menyusun strategi pemasaran untuk rumah sakit Ananda.
Metode penelitian ini menganalisa faktor faktor ekstemal dan internal. Analisa ini kemudian akan memperlihatkan potensi potensi yang mendukung strategi pemasaran rumah sakit Ananda dan potensi-patensi yang menghambat dari pengembangan rumah sakit Ananda_ Analisa di lakukan dengan melihat data sekunder, melakukan proyek.i dan melakukan CDMG dengan pihak yang terkait yang dianggap kompeten dalam pelaksanaan strategi pemasaran ini. Analisa posisi rurnah sakit Ananda dalam matriks TOWS memperlihatkan posisi rumah sakit berada dalam kuadran yang menitik beratkan adanya evaluasi pada internal rumah sakit. Dan sisi eksternal rurnah sakit Ananda mendapatkan peluang yang cukup baik. Dengan posisi Rumah Sakit Ananda dibandingkan dengan kompetisi, maka bisa di simpuIkan Rumah Sakit Ananda masih mempunyai peluang yang baik dalam pengembangkan produk-produk layanan. Evaluasi internal rumah sakit sangat dibutuhkan baik itu yang sifatnya jangka pendek dan jangka panjang. Hasil analisa penelitian diharapkan dapat rnenjadi masukan bagi rumah sakit Ananda daiarn pengambilan keputusan strategi pemasaran.

It has kmown that a rapid development at the hospital business makes a very firm competition on the industry. Every hospital will look for all every method to magnetize patients to come to their hospital. In this case, people will the one who have the benefit as the more hospital exist the more people have a chance to choose which the best hospital they want to visit is. This phenomenon will challenge the hospital management team to do their best by evaluating their service system from time to time, as well as updating the newest information on the business development comprehensively. The same situation occurred at the Ananda Hospital. The competition on capturing the market is becoming more difficult and tough as Kota Bekasi has already dense with so many hospitals. New hospitals are emerging with various levels, from an elementary grade hospital level with an international hospital level. To encounter the situation, Ananda Hospital is considering the need for developing a strategy on hospital marketing for fulfilling the market needs which have different approaches from other competitors of the business. The marketing strategy is not only look at the external milieu of the clients but also looking at objectively the internal nature of the patients. Therefore, an optimal way is expecting to use as many as resources in order to fulfill all opportunities subsist. In order to be able to compete in this industrial challenging business, the study has a purpose on developing the marketing strategy for Ananda Hospital.
The method of the study is analyzing the external and internal factors in order to shows as many as possible the potential supports on the marketing strategy and potential obstacles to the hospital development. The analysis is done with several components, i.e. by using the secondary data, doing the projection, and having CDMG with sectors related to marketing strategy which has the competence in implementing the strategy. The position analysis for the Ananda Hospital at the TOWS matrix showed that the hospital is located in the quadrant where the point of an internal evaluation of the hospital should be emphasized. From the external side, the hospital is still having a good opportunity. Therefore, it can be concluded that Ananda Hospital still has a good opportunity in developing some service products in the future. The internal evaluation is strongly needed, both in a short-term and long-term evaluation. The results of the study are expected to give some contributions to the decision makers of marketing strategy team of the hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34334
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farina Chairunnisa
"Needlestick and Sharps Injury (NSSI) atau Cedera Tertusuk dan Tersayat adalah luka yang disebabkan oleh benda tajam secara tidak sengaja menusuk atau menyayat kulit seseorang yang bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi dan faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian NSSI pada perawat di RSUD Cibinong. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analitik dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner kepada sampel penelitian, yaitu perawat RSUD Cibinong. Analisis data kemudian dilakukan dengan analisis deskriptif dan inferensial menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 16,2% perawat mengalami NSSI dan terdapat hubungan yang signifikan antara tindakan tidak aman, persepsi pelatihan, dan kelelahan dengan kejadian NSSI pada perawat RSUD Cibinong. Untuk mencegah terjadinya NSSI diperlukan peningkatan pengetahuan serta kesadaran mengenai tindakan yang aman, pelaporan kejadian NSSI, dan promosi pencegahan NSSI.

Needlestick and Sharps Injury (NSSI) is a wound caused by a sharp object accidentally piercing or slicing the skin of a worker. This study aims to analyze the prevalence and what factors are associated with the incidence of NSSI in nurses at Cibinong Hospital. This research was conducted using analytic methods with a cross-sectional study design. Data collection was carried out by filling out questionnaires to the research sample, namely nurses at Cibinong Hospital. Data analysis was then performed with descriptive and inferential analysis using the chi square test. The results showed that as many as 16,2% of nurses experienced NSSI and there was a significant relationship between unsafe acts, perceptions of training, and fatigue with the incidence of NSSI in nurses at Cibinong Hospital. To prevent the occurrence of NSSI, it is necessary to increase knowledge and awareness regarding safe actions, reporting of NSSI events, and promotion of NSSI prevention."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>