Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174208 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafa Az-Zahra Anindya Ma'arip
"Lansia mengalami penurunan degeneratif baik fisiologis maupun patologis (seperti stroke) pada sistem muskuloskeletal sehingga timbulnya gangguan mobilitas fisik menjadi permasalahan yang sering dikeluhkan pada lansia. Kondisi ini berdampak pada kesulitan melakukan pergerakan dan mobilisasi dalam aktivitas sehari-hari. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan yang diberikan pada lansia dengan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Ciracas. Intervensi yang dilakukan adalah terapi latihan kekuatan otot dengan elastic band dan genggam bola karet terhadap lansia post stroke dengan kelemahan ekstremitas kiri selama 10 hari dengan durasi 60 menit. Hasil evaluasi menggambarkan
adanya peningkatan kekuatan otot dari 4442 menjadi 5544 , pemeriksaan berg balance test meningkat 4432 5543
dari skor 36 menjadi 45, dan pemeriksaan timed up and go test mengalami percepatan dari 23.69 detik menjdi 16.4 detik. Hal tersebut membuktikan adanya peningkatan kekuatan otot dan kemampuan mobilisasi secara fungsional pada lansia. Penulis merekomendasikan bagi pihak PSTW agar program latihan kekuatan otot dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan untuk mengatasi terjadinya gangguan mobilitias fisik pada lansia sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup. Latihan harus dilakukan setiap hari, minimal satu kali dalam sehari selama 60 menit dengan tiga kali pengulangan gerakan dan masing-masing gerakan memiliki 10 hitungan. Perlu dievaluasi menggunakan penilaian MMT, TUG, BBT, beserta kekuatan lansia dalam menarik elastic band melalui pengukuran panjang diameter pita sebelum dan sesudah latihan kekuatan otot.

Degenerative in elderly both physiological and pathological (such as stroke) in musculoskeletal system cause quite high impaired physical mobility problem. This condition has an impact on difficulties in moving and mobilizing in daily activities. This scientific work aims to describe the results of nursing care given to the elderly with impaired physical mobility problems at the Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Ciracas. The intervention used was muscle strength exercise therapy with elastic bands and rubber ball grips for post stroke elderly with left extremity weakness for 10 days with a duration of 60 minutes. The evaluation results described an increase in muscle strength from 4442/4432 to 5544/5543, the berg balance test increased from a score of 36 to 45, and the timed up and go test experienced an acceleration from 23.69 seconds to 16.4 seconds. The evaluation results prove that there is an increase in muscle strength and functional mobilization ability in the elderly. The author recommends for PSTW that muscle strength training programs can be implemented consistently and continuously to overcome the occurrence of impaired physical mobility in the elderly so as to improve health and quality of elderly life. Exercise must be done every day, at least once a day for 60 minutes with three repetitions of the movement and each movement has 10 counts. It needs to be evaluated using MMT, TUG, BBT assessments, along with the strength of the elderly in pulling the elastic band through measuring the length of the band diameter before and after muscle strength exercise."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziyah Khairunnisa
"Permasalahan yang sering dialami pada lansia adalah masalah hambatan mobilitas fisik, karena adanya perubahan pada sistem muskuloskeletal seiring dengan pertambahan usia dan gaya hidup. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan yang diberikan pada tiga lansia dengan masalah hambatan mobilitas di PSTW Budi Mulia 1 Ciracas. Penulis yang berperan sebagai perawat melakukan asuhan keperawatan dengan hambatan mobilitas fisik di PSTW Budi Mulia 1 Ciracas mulai tanggal 19 Maret-11 Mei 2019. Intervensi yang dilakukan yaitu program latihan Elastic Band yang merupakan latihan untuk kekuatan otot dan keseimbangan. Hasil dari latihan yang menunjukkan adanya peningkatan nilai skala keseimbangan Berg (BBT), yaitu pada klien kelolaan skor dari 46 menjadi 49, nilai klien resume 1 skor dari 41 menjadi 45, nilai klien resume 2 skor dari 41 menjadi 47. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada mobilitas sendi, kekuatan otot dan daya tahan tubuh klien setelah latihan. Rekomendasi untuk selanjutnya bagi pihak STW ialah adanya pengembangan latihan kekuatan otot dan keseimbangan secara berkala yang aman bagi lansia sehingga hambatan mobilitas fisik pada lansia dapat menurun atau meminimalkan angka kejadiannya. Bagi keperawatan agar dapat mengaplikasikan intervensi terkait masalah mobilitas dengan baik agar dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia.

The problem that is often experienced in the elderly is the problem of impaired to physical mobility, because of the changes in the musculoskeletal system along with age and lifestyle. This scientific work aims to describe the results of nursing care given to three elderly people with problems with impaired mobility at PSTW Budi Mulia 1 Ciracas. Authors who act as nurses carry out nursing care with impaired physical mobility at PSTW Budi Mulia 1 Ciracas starting on March 19-May 11, 2019. The intervention is the Elastic Band exercise program which is an exercise for muscle strength and balance. The result of the exercise showed that an increase in the Berg balance (BBT) value, which is the managed clients score from 46 to 49, the value of the resume client 1 score from 41 to 45, the client value resumes 2 scores from 41 to 47. This shows there is an increase in joint mobility, muscle strength and endurance of clients after training. The recommendations for the next for STW are the development of muscle strength and balance exercises that are safe for the elderly so the impaired to physical mobility in the elderly can decrease or minimize the incidence. For nursing to apply the interventions related to mobility problems well in order to improve the health and quality of life the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Fithrotunnisa
"Kesulitan dalam melakukan pergerakan dan mobilisasi merupakan masalah yang umum dialami lansia. Hal tersebut terjadi akibat adanya perubahan fungsi sistem muskuloskeletal yang menurun seiring dengan penuaan yang dialami lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan yang diberikan pada lansia dengan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik di Panti Sasana Tresna Werdha (PSTW) Budhi Mulya 1 Cipayung. Penulis berperan sebagai perawat yang akan melakukan asuhan keperawatan lansia di PSTW Budhi Mulya 1 Cipayung mulai tanggal 18 April – 7 Mei 2022. Intervensi yang dilakukan adalah terapi latihan kekuatan otot dengan elastic band. Hasil intervensi dari latihan menunjukkan adanya penurunan waktu dalam Timed Up and Go test (TUG test), yaitu pada lansia kelolaan dari 23 detik menjadi 11 detik, lansia resume 1 dari 19 detik ke 9 detik, dan lansia resume 2 dari 30 detik ke 16 detik. Hal tersebut membuktikan bahwa adanya peningkatan kemampuan mobilisasi secara fungsional dan kekuatan otot pada lansia. Selama proses intervensi terdapat faktor perancu dan limitasi yang terjadi. Sebagai faktor perancu adalah usia dan motivasi yang dimiliki klien yang dapat memengaruhi interpretasi hasil dan proses perbandingan hasil intervensi. Limitasi yang dihadapi adalah waktu praktik yang sempit dan ditemuinya kontraindikasi latihan yang terjadi pada klien yang membuat proses intervensi harus dihentikan sementara. Kontraindikasi latihan diantaranya peradangan sendi, nyeri, dan fisik yang tidak bugar pada klien yang akan melakukan latihan. Rekomendasi selanjutnya bagi pihak PSTW adalah pengembangan latihan kekuatan otot yang dapat dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan serta dapat dievaluasi keberhasilannya secara berkala untuk mengatasi dan mencegah terjadinya masalah hambatan mobilitas fisik pada lansia. Bagi keperawatan agar dapat mengaplikasikan intervensi latihan kekuatan otot elastic band ini sebagai salah satu pilihan aktivitas intervensi terkait hambatan mobilitas fisik agar dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia.Kata Kunci : Lansia, hambatan mobilitas fisik, terapi kekuatan otot, keperawatan

Difficulty in movement and mobilization is a common problem experienced by the elderly. This occurs due to changes in the function of the musculoskeletal system which decreases with aging experienced by the elderly. This scientific work aims to describe the results of nursing care given to the elderly with nursing problems with physical mobility barriers at the Panti Sasana Tresna Werdha (PSTW) Budhi Mulya 1 Cipayung. The author acts as a nurse who will provide nursing care for the elderly at PSTW Budhi Mulya 1 Cipayung from April 18 to May 7 2022. The intervention carried out was muscle strength training therapy with elastic bands. The results of the intervention from the exercise showed a decrease in time in the Timed Up and Go test (TUG test), namely in the elderly managed from 23 seconds to 11 seconds, the elderly resumed 1 from 19 seconds to 9 seconds, and the elderly resumed 2 from 30 seconds to 16 seconds. This proves that there is an increase in functional mobility and muscle strength in the elderly. During the intervention process there are confounding and limiting factors that occur. As confounding factors are the age and motivation of the client which can influence the interpretation of the results and the process of comparing the results of the intervention. The limitations faced are the limited practice time and the presence of exercise contraindications that occur in the client which makes the intervention process have to be stopped temporarily. Contraindications to exercise include joint inflammation, pain, and physical unfit for the client who will do the exercise. The next recommendation for PSTW is the development of muscle strength training that can be carried out consistently and continuously and its success can be evaluated periodically to overcome and prevent the occurrence of problems with physical mobility barriers in the elderly. For nursing to be able to apply this elastic band muscle strength training intervention as a choice of intervention activities related to physical mobility barriers in order to improve the health and quality of life of the elderly. Keywords: Elderly, physical mobility barriers, muscle strength therapy, nursing"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Jayanti
"Penurunan fungsi fisiologis lansia dapat menyebabkan lansia mengeluhkan nyeri yang menyebabkan masalah hambatan mobilitas fisik pada lansia. Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan pergerakan fisik satu atau lebih esktremitas secara terarah dan mandiri. Nyeri merupakan salah satu faktor terhambatatnya mobilitas lansia. Asuhan keperawatan manajemen nyeri menggunakan garam Inggris dilakukan di Panti tresna Werdha Budi Mulia 01 Ciracas pada lansia dengan osteoarthritis atau gout. Tujuan penulisan ini yaitu memaparkan asuhan keperawatan pada lansia dengan hambatan mobilitas fisik dengan mengeleminasi penyebab hambatan tersebut yaitu nyeri. Manajemen nyeri menggunakan terapi garam Inggris dilakukan selama dua sampai tiga kali dungan durasi 10-15 menit selama lima minggu praktik. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat peningkatan skor ketidaknyamanan dan meningkatnya mobilitas. Terapi ini dapat diterapkan oleh perawat mengatasi lansia yang mengalami masalah nyeri karena masalah muskuloskeletal.

Elderly tend to experience impaired physical mobilty cause of pain. Impaired physical mobility is the limitation in independent, purposeful physical movement of the body or of one or more extremities. Pain is one of the factor that effect of mobility of elderly. Nursing interventions pain management by using epsom salt is conducted in PSTW Budi Mulia 01 Ciracas in eldery with osteoarthritis or gout. The purpose of this case study is to expose on nursing care of elderly with impaired physical mobility caused by knee pain. The results are obtained, namely there is an increase in mobility and decrease pain. This trerapy is conducted twice to thrice a week in five weeks with 10 till 15 minutes duration every intervention. Nurses can suggest elderly with impaired physical mobility by applying epsom salt therapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Nissa Cantika
"Hambatan mobilitas fisik merupakan masalah yang umum terjadi pada lansia. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan pada sistem muskuloskeletal lansia secara fisiologis maupun patologis, seperti stroke. Kondisi post-stroke berdampak pada mobilisasi lansia dalam beraktivitas. Penulisan karya ilmiah dengan metode studi kasus ini bertujuan untuk menjabarkan asuhan keperawatan yang diberikan terhadap lansia post-stroke dengan masalah hambatan mobilitas fisik di Panti Sasana Tresna Werdha Budi Mulia 4 Ciracas dari tanggal 3-20 April 2023. Intervensi yang dilakukan berupa dance therapy sebagai latihan fisik dan berfokus pada peningkatan keseimbangan serta kekuatan otot lansia dengan cara sederhana serta menyenangkan. Hasil evaluasi dari intervensi yang dilakukan selama 10 hari terhadap klien menunjukkan peningkatan nilai Berg Balance Test dari 39 menjadi 49, Timed Up and Go dari 22 detik menjadi 11 detik, dan nilai kekuatan otot melalui Manual Muscle Test. Hal ini membuktikan terdapat peningkatan mobilisasi lansia dari keseimbangan dan kekuatan otot setelah melaksanakan intervensi menari.

Physical mobility limitation is a common problem for the elderly. This can be caused by physiological and pathological changes in the musculoskeletal system of the elderly, such as stroke. Post-stroke conditions can have an impact on the mobilization of the elderly in their activities. This scientific writing with case study method aims to describe the nursing care given to post-stroke elderly with physical mobility limitation at Panti Sasana Tresna Werdha Budi Mulia 4 Ciracas from April 3-20 2023. The intervention is dance therapy as physical exercise for the elderly and focus on increasing balance and muscle strength in a simple and fun way. Evaluation results of interventions carried out for 10 days on the elderly showed an escalation in Berg Balance Test values from 39 to 49, Timed Up and Go Test from 22 to 11 seconds, and muscle strength values through the Manual Muscle Test. This proves there is an increase in the mobilization for the elderly in terms of balance and muscle strength after carrying out dance therapy interventions.
"
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Christine
"Individu yang memasuki tahap akhir perkembangan akan mengalami penurunan fungsi pada sistem tubuhnya. Salah satunya merupakan perubahan sistem muskuloskeletal yang identik dengan penurunan kekuatan otot, tulang dan sendi yang dapat memengaruhi keseimbangannya. Lansia yag memiliki gangguan keseimbangan akan mengalami risiko jatuh yang lebih tinggi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran dalam penerapan asuhan keperawatan pada lansia yang memiliki masalah resiko jatuh. Format pengkajian Burg Balance Test (BBT) dan Timed up and Go test (TUG) digunakan untuk mengukur resiko jatuh klien. Bentuk intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah resiko jatuh adalah latihan keseimbangan dengan metode square stepping exercise (SSE). Intervensi diberikan satu kali dalam sehari selama 12 hari dengan durasi 30-40 menit. Hasil yang diperoleh selama menerapkan metode latihan ini didapatkan peningkatan kecepatan berjalan sebesar 1 menit 15 detik saat dilakukan rata-rata pengukuran awal dan akhir dengan timed up and go test, serta peningkatan keseimbangan dilihat dari adanya penambahan skor Berg Balance Test sebesar 3 poin. Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di nursing home sebagai aktivitas latihan rutin untuk menurunkan resiko jatuh lansia.

Individuals who enter the final stage of development will experience a decline in function in their body systems. One of them is a change in the musculoskeletal system which is synonymous with a decrease in muscle, bone and joint strength which can affect balance. Elderly people who have balance disorders will experience a higher risk of falling. This scientific work aims to provide an overview of the application of nursing care to elderly people who have a risk of falling. The Burg Balance Test (BBT) and Timed up and Go test (TUG) assessment formats are used to measure the client's risk of falling. A form of nursing intervention that can be given to deal with the risk of falls is balance training using the square stepping exercise (SSE) method. Intervention is given once a day for 12 days with a duration of 30-40 minutes. The results obtained during applying this training method showed an increase in walking speed of 1 minute 15 seconds when the initial and final measurements were averaged using a timed up and go test, as well as an increase in balance seen from an increase in the Berg Balance Test score of 3 points. This exercise is recommended to be implemented in nursing homes as a routine exercise activity to reduce the risk of falls in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Putri
"Populasi lansia di Indonesia meningkat dipengaruhi oleh kehidupan perkotaan yang mendorong masayarakat untuk urbanisasi. Urbanisasi terjadi termasuk pada lansia, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan baik dari segi fisik, psikososial, ekonomi maupun spiritual. Lansia yang terlantar akibat dari masalah perkotaan mendapatkan perlindungan di PSTW Budi Mulia 1 Ciracas sebagai tempat untuk mempertahankan kesejahteraan hidup lansia. Prevalensi penyakit yang paling sering di derita kelompok lansia di Indonesia adalah hipertensi, artrhitis dan stroke merupakan faktor yang dapat pencetus terjadinya hambatan mobilitas fisik pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada lansia dengan hambatan mobilitas fisik melalui intervensi unggulan yaitu latihan sendi dengan gerakan salat. Latihan gerakan salat dilakukan selama lima minggu, enam hari sekali. Evaluasi menggunakan Berg Balance Test. BBT menunjukkan peningkatan dari nilai awal 32 menjadi 47. Intervensi ini dapat dilakukan oleh lansia sehari lima kali untuk mempertahankan mobilitas sendi dan keseimbangan. Pihak panti perlu memberikan motivasi kepada lansia untuk melakukan salat lima waktu dalam sehari.

The elderly population in Indonesia is increasingly influenced by urban life which encourages people to urbanize. Urbanization occurs including the elderly, this can lead to various health problems both in terms of physical, psychosocial, economic and spiritual. Elderly displaced as a result of urban problems get protection in PSTW Budi Mulia 1 Ciracas as a place to maintain the welfare of elderly life. The prevalence of the most common diseases in elderly people in Indonesia is hypertension, arthritis and stroke are factors that can trigger the occurrence of impaired physical mobility in the elderly. This scientific work aims to explain the nursing care of the elderly with impaired of physical mobility through the intervention of joint exercises which is the movement of prayer. Prayer exercises are performed for five weeks at six days per week. Evaluation using Berg Balance Test BBT showed an increase from an initial value of 32 to 47. This intervention can be performed by the elderly five times a day to maintain joint mobility and balance. Parties need to provide motivation to the elderly to pray five times a day."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lukita Purnamasari
"Proses penuaan dapat menyebabkan penurunan terhadap berbagai fungsi organ tubuh. Salah satu organ yang mengalami penurunan fungsi pada usia lanjut adalah muskuloskeletal. Penyakit muskuloskeletal banyak dialami oleh lansia diperkotaan yang disebabkan faktor pola makan, aktivitas dan stress. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah hambatan mobilitas fisik melalui latihan range of motion di Panti Sosial Trena Werdha Budi Mulia 1 Cipayung. Intervensi range of motion dilakukan terhadap lansia selama 4 minggu dengan durasi 15 sampai 30 menit dalam satu kali sesi, dan dengan gerakan 8 kali untuk setiap gerakan. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa derajat rentang sendi meningkat setelah dilakukan intervensi yang diukur dengan menggunakan Goniometer, peningkatan juga terjadi pada skor Barthel indeks 75, dan Berg Balance Test dengan skor 8. Pemberi pelayanan di panti dapat menerapkan intervensi latihan range of motion sebagai upaya dalam mengatasi masalah pada hambatan mobilitas fisik.

The aging process can cause a decrease in the various functions of organs. One of the systems affected by the degenerative process in the elderly is musculosceletal. Many musculosceletal diseases happens in urban elderly is caused by dietary factors, activities, and stress. This paper aimed to analyze the nursing care of the elderly with physical mobility barriers trough the range of motion in Budi Mulia 1 Cipayung nursing home. The intervention of range of motion is performed on the elderly for 4 weeks with duration of 15up to 30 minutes in a single session, and with a movement of 8 times for each movement. The result showed that the degree of joint range increased after the intervention measured by goniometer, the results of barthel index increased to 75 and berg balance test score increased to 8. Care providers in the nursing home can implement range of motion exercises as an effort to address problems of physical mobility impediment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Prahesti Amalia
"ABSTRAK
Masalah hambatan mobilitas fisik banyak dialami oleh lansia yang tinggal di area perkotaan. Hal tersebut dipengaruhi faktor usia dan riwayat trauma sebelumnya, termasuk lansia yang tinggal di insitusi perawatan jangka panjang. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi kompres hangat jahe dan latihan fisik yang dilakukan pada lansia dengan masalah hambatan mobilitas fisik. Hasil intervensi menunjukan bahwa terjadi penurunan skala nyeri VAS dari nyeri berat menjadi ringan serta peningkatan aktivitas. Hal ini menunjukan bahwa kompres hangat jahe dan latihan fisik dapat menurunkan gejala nyeri dan meningkatkan mobilitas klien. Studi ini menyarankan untuk pengaplikasian kompres hangat jahe dan latihan fisik bagi lansia dengan hambatan mobilitas fisik di institusi perawatan jangka panjang.

ABSTRACT
Impaired physical mobility is experienced by older people living in urban areas. It is influenced by age and history of previous trauma, including older people who live in long-term care institutions. This case study aims to describe the results of warm ginger compress interventions and physical exercise performed on older peopl with impaired physical mobility. The results of the intervention showed that there was a decrease in the pain scale of VAS from severe pain to mild and increase in activity. The result showed us both interventions can reduce the symptoms of pain and increase in activity. This study suggests the application of warm ginger compresses and physical exercise for the older people with impaired physical mobility who lived in long-term care institutions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Qothrunnada
"Penuaan merupakan proses alamiah meliputi perubahan anatomi dan fisiologi lansia. Perubahan menyebabkan lansia menjadi rentan mengalami masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada lansia adalah gangguan integritas kulit seperti kulit kering (xerosis) dan pruritus.  Tujuan tugas akhir ini adalah untuk menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan integritas kulit melalui pemberian gel aloe vera di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1. Intervensi berupa manajemen pruritus menggunakan gel aloe vera melalui pemberian topikal dilakukan sebanyak 2 kali sehari selama 13 hari. Hasil intervensi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hidrasi dan tekstur kulit serta terjadi perubahan nilai pruritus severity scale dari gatal berat menjadi gatal ringan. Perawat di panti sosial tresna werdha budi mulia 1 cipayung diharapkan dapat memberikan intervensi pemberian gel aloe vera. Intervensi ini dilakukan sebagai upaya mengatasi xerosis dan pruritus pada lansia sering kenyamanan dan kualitas hidup lansia meningkat.

Aging is a natural process including changes in the anatomy and physiology of the elderly. Changes cause elderly people to become vulnerable to health problems. Health problems that are often found in the elderly are disorders of skin integrity such as dry skin (xerosis) and pruritus. The aim of this final assignment is to explain nursing care for elderly people with impaired skin integrity by administering aloe vera gel at the Tresna Werdha Budi Mulia Social Home 1. Intervention in the form of pruritus management using aloe vera gel through topical administration is carried out 2 times a day for 13 days. The results of the intervention showed that there was an increase in hydration and skin texture as well as a change in the pruritus severity scale value from severe itching to mild itching. Nurses at the Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung social home are expected to be able to provide interventions for administering aloe vera gel. This intervention is carried out as an effort to overcome xerosis and pruritus in the elderly, often increasing the comfort and quality of life of the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>