Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182519 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Widianto
"Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki banyak potensi dalam sektor pariwisata. Variasi destinasi dan objek wisata yang berada di wilayah Provinsi DIY menjadikan wilayah tersebut sebagai salah satu daerah tujuan wisata, khususnya wisatawan nusantara. Banyaknya pilihan objek wisata secara tidak langsung akan menimbulkan pergerakan yang dilakukan oleh wisatawan nusantara. Pergerakan tersebut kemudian diidentifikasi bentuk pola pergerakannya dan tipe pergerakannya. Hasilnya ditemukan bahwa terdapat 2 pola pergerakan yang terbentuk, yaitu pola pergerakan single pattern dan multiple pattern. Di mana di dalamnya terdapat 4 bentukan tipe pergerakan wisatawan nusantara yang meliputi tipe pergerakan single point, tipe pergerakan base site, tipe pergerakan stopover, dan tipe pergerakan chaining loop. Pergerakan yang paling banyak terbentuk adalah pergerakan tipe chaining loop. Pergerakan wisatawan tersebut berbeda-beda jika dikaitkan dengan karakteristik masing-masing wisatawan. Namun secara statistik, dalam penelitian ini tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara tipe pergerakan dengan karakteristik wisatawan.

Province of Special Region of Yogyakarta is one of the regions in Indonesia that has a lot of potential in tourism sector. The variety of destinations and tourist objects located in the Special Region of Yogyakarta Province has made this region a tourist destination, especially for Indonesian tourists. The large selection of tourist objects will indirectly lead to movements made by Indonesian tourists. These movements are then identified by the shape of the movement pattern and the type of movement. As a result, it was found that there were 2 patterns of movement that were formed, namely single pattern and multiple pattern. There are 4 types of Indonesian tourist movements which include single point movement types, base site movement types, stopover movement types, and chaining loop movement types. The movement that is most often formed is the chaining loop type movement. After conducting descriptive statistical analysis, it was concluded that in this study there was no significant relationship between the types of tourist movements formed and the characteristics of tourists."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jesy Fatimah
"ABSTRACT
Provinsi Bali memiliki topografi bervariasi dan lokasi yang strategis, serta memiliki banyak variasi objek wisata. Banyaknya variasi objek wisata di daerah ini memicu terjadinya pergerakan wisatawan untuk menuju beberapa objek wisata yang ada. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola spasial pergerakan wisatawan nusantara di Provinsi Bali, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pola spasial pergerakan tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergerakan wisatawan tipe multiple pattern merupakan pergerakan dominan yang terdapat di ketinggian 0-100 mdpl sampai 100-500 mdpl dan memiliki pergerakan yang luas jika dibandingkan tipe single pattern karena hanya mengunjungi satu objek wisata tujuan utama. Pola pergerakan single point banyak terdapat di dataran rendah dan pegunungan, yang merupakan objek wisata yang sudah terkenal dan memiliki aksesibilitas baik. Sedangkan pola pergerakan tipe multiple pattern menunjukkan pergerakan wisatawan ke berbagai arah di bentuk medan yang bervariasi yaitu dataran rendah, pegunungan ke dataran rendah, pegunungan ke dataran tinggi, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan tipe multiple pattern dipilih berdasarkan jumlah wisatawan yang melalui objek wisata sama dan mengunjungi banyak objek wisata. Pergerakan yang dilakukan oleh wisatawan mempertimbangkan faktor fisik wilayah ketinggian dan aksesibilitas.

ABSTRACT
Bali has a varied topography and strategic location and has many variations of attractions. The many variations of tourist attraction in this area trigger the movement of tourists to some tourist objects in Bali. This study aims to analyze the spatial patterns of movement between foreign and domestic tourists on the of Bali, as well as the factors that influence the spatial pattern of the movement. The method used in this research is spatial analysis and descriptive analysis. The results showed that the movement of multiple pattern type tourists is a dominant movement located at a height of 0 ndash 100 mdpl to 100 ndash 500 mdpl and does have a broad movement when compared to single pattern types because only visiting a tourist object main purpose. Single point movement patterns are found in lowland and mountainous areas, which is a well known tourist attraction and has good accessibility. While the movement pattern of multiple pattern types shows the movement of tourists to various directions in the form of varied terrain ie lowland, lowland mountains, mountains to the highlands, and so forth. This is because the multiple pattern is chosen based on the number of tourists who travel through the same attractions and visit many tourist attractions. Movements made by travelers consider physical factors elevation area and accessibility. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nur Rokhim
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji persepsi wisatawan lokal, nasional, dan internasional tentang manajemen pariwisata berkelanjutan. Selanjutnya, penelitian ini juga meneliti persepsi wisatawan tentang kontribusi, pengungkapan, dan kelengkapan indikator untuk pengungkapan manajemen pariwisata berkelanjutan. Penelitian ini adalah dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan periode 2017-2019 dan total
sampel 384 responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada persepsi yang sama di antara mereka kelompok wisatawan mengenai pengelolaan pariwisata berkelanjutan mungkin karena kesadaran tinggi para wisatawan yang sudah mereka miliki tentang keberlanjutan secara umum. Namun, ada perbedaan persepsi antara kelompok wisatawan dalam hal kontribusi, pengungkapan, dan kelengkapan indikator untuk pengungkapan berkelanjutan manajemen Pariwisata. Wisatawan internasional memiliki persepsi tertinggi dalam hal kontribusi, seperti membeli produk lokal. Selain itu, wisatawan internasional juga punya persepsi yang lebih tinggi tentang pengungkapan dan kelengkapan indikator untuk pengungkapan pariwisata berkelanjutan mungkin karena wisatawan internasional sudah terbiasa mendapatkan pengungkapan informasi di negara mereka. Dengan penelitian ini, maka Diharapkan keterlibatan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan akan meningkat, dan manajer pariwisata akan mengungkapkan kontribusi yang diberikan oleh wisatawan dan/atau manajemen pariwisata secara keseluruhan.

This study aims to examine the perceptions of local, national and international tourists about sustainable tourism management. Furthermore, this study also examined tourist perceptions about the contribution, disclosure, and completeness of the indicators for the disclosure of sustainable tourism management. This research was conducted in the Special Region of Yogyakarta with the period 2017-2019 and in total a sample of 384 respondents. This research shows that there is a similar perception among those groups of tourists regarding the management of sustainable tourism it might be due the high awareness of the tourists they already have about sustainability in general. However, there are differences in perceptions between groups of tourists in terms of contribution, disclosure, and completeness of the indicators for the ongoing disclosure of Tourism management. International tourists have the highest perception in terms of contributions, such as buying local products. In addition, international tourists also have Higher perceptions about disclosure and the completeness of indicators for disclosure of sustainable tourism may be due to international tourists already accustomed to getting information disclosed in their country. With this research, it is hoped that the involvement of stakeholders in sustainable tourism management will increase, and tourism managers will reveal the contribution made by tourists and/or tourism management as a whole."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmadea Ghafari
"Kota Bogor merupakan kota yang pariwisatanya sedang dikembangkan pada saat ini. Dalam upaya pengembangan pariwisata di Kota Bogor, diperlukan penelitian yang mengkaji tentang pola pergerakan wisatawan di Kota Bogor, dan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif keruangan untuk mengetahui pola pergerakan, analisis statistik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan, dan analisis cross tabulation untuk mengetahui hubungan antara pola pergerakan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wisatawan yang mengunjungi objek wisata di Kota Bogor bergerak dengan 4 jenis pergerakan, yaitu pola single point, base Site, stop over, dan chaining loop, dengan mayoritas wisatawan yang bergerak dengan jenis pergerakan single pattern. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan, mayoritas wisatawan yang berwisata ke Kota Bogor berusia 18-25 tahun, berasal dari wilayah Jabodetabek, berjenis kelamin perempuan, merupakan repeater atau wisatawan yang sebelumnya telah mengunjungi Kota Bogor, memiliki motivasi restorasi, dan berwisata bersama keluarga. Untuk faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan sendiri seperti faktor geografis, demografis, dan perilaku, didapatkan bahwa, walaupun seluruh wisatawan yang dikaji pada penelitian ini mewakili seluruh kategori yang tercantum pada semua faktor yang mempengaruhi pola pergerakan, tetapi tetapi hampir keseluruhan dari mereka tetap bergerak dengan pola single point  dan Base Site.

Bogor City is a city whose tourism is currently being developed. In an effort to develop tourism in the City of Bogor, research is needed that examines the patterns of tourist movements in the City of Bogor, and the factors that influence tourist characteristics. This study uses descriptive spatial analysis to determine movement patterns, statistical analysis to determine the factors that influence tourist characteristics, and cross tabulation analysis to determine the relationship between movement patterns and the factors that influence the factors that influence tourist characteristics. The results of this study indicate that tourists visiting tourist attractions in Bogor City move with 4 types of movement, namely single point, base site, stop over, and chaining loop patterns, with the majority of tourists moving with a single pattern type of movement. From the factors that influence the characteristics of the tourists, the majority of tourists visiting Bogor City are aged 18-25 years, come from the Greater Jakarta area, are female, are repeaters or tourists who have previously visited Bogor City, have restoration motivation, and are traveling with family. For the factors that influence the tourist characteristic such as geographic, demographic, and behavioral factors, it was found that, although all tourists studied in this study represent all categories listed on all factors that influence movement patterns, almost all of them still move with single point pattern and base site."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abieza Zago Ditia
"Pulau Nusa Penida merupakan pulau yang terletak `di sebelah tenggara Bali. Keindahan alam Nusa Penida merupakan aset besar pariwisata di Indonesia khususnya Bali. Pulau Nusa Penida juga sudah masuk sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Banyaknya variasi objek dan atraksi wisata di daerah ini memicu pergerakan wisatawan yang beragam. Penelitian ini meneliti mengenai pola pergerakan wisatawan dan hubungan faktor profil perjalanan, kemiringan lereng, konfigurasi fisik tujuan, jarak antara objek wisata, dan lama kunjungan dengan tipe pergerakan wisatawan. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dan analisis statistik crosstabulation. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat pola pergerakan wisatawan di Pulau Nusa Penida. Pola pergerakan destination region loop banyak di temukan di Pulau Nusa Penida dan yang paling sedikit adalah single point. Seluruh faktor memiliki keterkaitan yang signifikan dengan tipe pergerakan. Wawasan mengenai pergerakan wisatawan dianggap dapat membantu sebagai target indikator dalam upaya pengembangan potensi wisata Pulau Nusa Penida sebagai dukungan pengembangan daerah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Nusa Penida Island is an island located in the southeast of Bali. The natural beauty of Nusa Penida is a great asset for tourism in Indonesia, especially Bali. Nusa Penida Island has also been included as a National Tourism Strategic Area (KSPN). The large variety of tourist objects and attractions in this area triggers the movement of diverse tourists. This study examines the pattern of tourist movement and the relationship between travel profile factors, slope, physical configuration of destinations, distance between tourist objects, and length of visit with the type of tourist movement. The method used is spatial analysis and statistical analysis of crosstabulation. The results of this study indicate that there are four patterns of tourist movement on the island of Nusa Penida. Destination region loop movement patterns are mostly found on Nusa Penida Island and the least is single point. All factors have a significant relationship with the type of movement. Insights about the movement of tourists are considered to be able to help as a target indicator in efforts to develop the tourism potential of Nusa Penida Island as a support for regional development of the National Tourism Strategic Area (KSPN)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriska Fitria Mafliyanti
"ABSTRAK
Kunjungan wisatawan menuju daerah tujuan wisata didasari oleh dua hal, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Salah satu faktor pendorongnya yaitu motivasi. Motivasi memiliki 4 tipe, yaitu fisik, budaya, interpersonal, dan status. Keempat motivasi ini menjadi dasar dalam perbedaan kunjungan wisatawan di tiap-tiap atraksi yang jenis kawasannya berbeda, yaitu homogen dan heterogen. Kawasan homogen dalam penelitian ini yaitu kawasan Candi Prambanan dan kawasan heterogennya yaitu kawasan Keraton Yogyakarta. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuota sampling dan wawancara. Data yang diambil berupa motivasi wisatawan. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis data, motivasi di tiap-tiap atraksi pada kawasan yang jenisnya berbeda kemudian menghasilkan perbedaan bentuk pola pergerakan di antara kedua kawasan.

ABSTRACT
Tourist arrival to the tourist destinations is based on two things, the push and pull factors. One of the push factor is tourist motivation. Tourist motivation has 4 types, physical motivation, cultural motivation, interpersonal motivation, and status motivation. These four types of motivation become the basic of the tourist arrival differences in each attraction of different types of areas, such as homogeneous and heterogeneous. The homogeneous area in this research is Candi Prambanan area and the heterogenous area in this research is Keraton Yogyakarta area. To collect the data, this research is used quota sampling along with interview method. The data that is collected is tourist motivation. Based on the data collecting and data analysist, motivation in each of attractions of different type of areas then lead to the difference in forming the tourist travel pattern between the two regions that describe tourist movement. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Shidiq Darajat
"Kabupaten Bantul memiliki berbagai potensi wisata seperti wisata alam dan wisata budaya. Potensi wisata tersebut perlu didukung sarana dan prasarana yang baik untuk mengembangkan objek wisata sehingga menarik wisatawan. Beberapa objek wisata di Kabupaten Bantul masih membutuhkan perbaikan terhadap sarana dan prasarana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahap perkembangan objek wisata di Kabupaten Bantul dan menganalisis hubungan antara tahap perkembangan objek wisata dengan jenis objek wisata dan bentuk medan Kabupaten Bantul. Variabel yang digunakan meliputi jumlah wisatawan objek wisata, fasilitas objek wisata primer, sekunder dan kondisional, aksesibilitas, komersialisasi, dan promosi. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dan analisis statistik chi-square. Data yang telah diperoleh dari masing-masing objek wisata dikelompokkan berdasarkan tahap perkembangan objek wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap perkembangan objek wisata di Kabupaten Bantul berada pada tahap perkembangan kedua Involvement, tahap pekembangan ketiga Development dan tahap perkembangan keempat Consolidation. Berdasarkan analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis objek wisata dan bentuk medan terhadap tahap perkembangan objek wisata pada tingkat signifikansi = 0,05.

Bantul Regency has various tourism potentials such as nature tourism and cultural tourism. Tourism potential need to be supported by good facilities and infrastructure to develop tourist object so as to attract tourists. Several tourism object in Bantul Regency still need improvement on facilities and infrastructure. This study aims to analyze the development stage of tourism object, analyzing the development stage of the tourism object based on the type of tourism object and terrain of bantul regency. Variables used include the number of visitor tourism object, tourism object facilities primary, secondary and conditional , accessibility, commercialization, and promotion. The data have been obtained from each tourism object is grouped based on the development stage of tourism object. The method used are spatial analysis and statistical analysis chi square. The results showed that the stage of development of tourism object in bantul regency is in the second stage of development involvement , third development stage development and fourth stage of development consolidation . Based on statistical analysis shows no significant relationship between type of tourism object and terrain towards the development stage of the tourist object at the level of significance 0.05.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Octavianto Fatihah
"Wisata kebugaran merupakan jenis wisata minat khusus yang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh wisatawan. Wisata kebugaran berkaitan dengan fasilitas atau aktivitas yang melibatkan diri para wisatawan, seperti yoga, spa, dan pergelaran seni. Salah satu destinasi wisata kebugaran di Indonesia yang saat ini sedang masuk tahap pengembangan adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Destinasi tersebut memiliki berbagai macam kearifan lokal yang menarik untuk menjadi daya tarik dalam kaitan aktivitas wisata kebugaran. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh travel motivation (motivasi wisatawan) terhadap destination loyalty (loyalitas terhadap destinasi) melalui tourist engagement (keterlibatan wisatawan) pada wisata kebugaran (wellness tourism) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksplanatif, dengan menyebarkan kuesioner kepada 120 wisatawan domestik yang mengunjungi destinasi wisata kebugaran di Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan teknik non-probability sampling dengan jenis penarikan sampel purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis regresi dan Sobel Test yang digunakan untuk melihat pengaruh antar variabel baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara travel motivation terhadap destination loyalty melalui tourist engagement pada wisata kebugaran (wellness tourism) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, variabel tourist engagement memiliki peran mediasi untuk variabel travel motivation dengan destination loyalty.

Wellness tourism is a type of special interest tourism that aims to maintain the body's wellness of tourists. Wellness tourism is related to facilities or activities that tourists engage in, such as yoga, spas, and art performances. Special Region of Yogyakarta have a variety of interesting local wisdom to be an attraction in terms of wellness tourism activities. This study was conducted to analyze the effect of travel motivation on destination loyalty through tourist engagement on wellness tourism in the Special Region of Yogyakarta. This study uses a quantitative approach, the type of explanatory research, by distributing questionnaires to 120 domestic tourists who visit wellness tourism destinations in the Special Region of Yogyakarta using a non-probability sampling technique with purposive sampling. The data analysis technique used is regression analysis and Sobel Test which is used to see the influence between variables, either directly or indirectly. The results of this study state that there is an influence between travel motivation on destination loyalty through tourist engagement on wellness tourism in the Special Region of Yogyakarta. In addition, the tourist engagement variable has a mediating role for the travel motivation variable with destination loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizah Finur Fithriah
"Kota Jakarta sebagai ibukota negara merupakan salah satu tujuan wisata bagi wisatawan di Indonesia. Berbagai objek wisata yang disuguhkan kota ini memicu wisatawan untuk mengunjunginya, meskipun pergerakan mereka terbatas. Terbatasnya pergerakan ini disebabkan oleh kemacetan dan kurangnya ketersediaan sarana transportasi publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pola pergerakan wisatawan yang terbentuk berdasarkan jarak, moda transportasi, dan tipologi wisatawan di DKI Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung dan observasi lapang yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas wisatawan di Jakarta hanya mengunjungi satu objek wisata atau bergerak dengan tipe single point dan merupakan wisatawan dengan tipologi individual mass tourist jika ditinjau berdasarkan jarak antar objek wisata jarak metrik , waktu yang harus ditempuh dengan melewati titik kemacetan, serta moda transportasi yang dipilih.

Jakarta as the capital city of Indonesia is one of tourist destinations in Indonesia. Various attractions in this city is triggering tourists to visit, even when their movement is limited. This movement limitation is caused by traffic jam and the lack of supply from public transportation provided.This study aims to analyze the difference of tourist movement patterns based on distance, mode of transportation, and tourist typology in DKI Jakarta. The method used in this research is direct interview and observation which analyzed with spatial descriptive analysis. The result of the research shows that the majority of tourists in Jakarta only visit one tourism site or move in single point pattern with the type of individual mass tourist according to the distance between tourism object, time to pass by traffic jam point, and selected transportation mode.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Viandika Suryana
"Secara luas pariwisata dipandang sebagai kegiatan yang mempunyai multidimensi dari rangkaian suatu proses pembangunan. Salah satu wisata yang terkenal di Indonesia adalah Kepulauan Seribu. Kabupaten Kepulauan Seribu memiliki letak yang strategis karena berada di Provinsi DKI Jakarta. Kepulauan Seribu juga sudah masuk sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan mendapat dukungan dari Pemprov DKI dan Kementrian PUPR dalam pengembangannya. Banyaknya variasi objek dan atraksi wisata di daerah ini memicu pergerakan wisatawan yang beragam. Penelitian ini meneliti mengenai pola pergerakan wisatawan dan hubungan faktor profil perjalanan, faktor motivasi pribadi, faktor konfigurasi fisik tujuan, faktor aksesibilitas, faktor pengalaman berkunjung dan faktor lama kunjungan dengan tipe pergerakan wisatawan. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dan analisis statistik korelasi chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat pola pergerakan wisatawan di Kabupaten Kepulauan Seribu. Pola pergerakan Destination Region Loop banyak di temukan di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang memiliki jumlah atraksi lebih banyak dibanding selatan, sedangkan pola pergerakan Base Site, Stop Over, Single Point dan Chaining Loop banyak ditemukan di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Pola yang paling banyak ditemukan adalah Destination Region Loop dan yang paling sedikit adalah Chaining Loop. Hampir seluruh faktor memiliki hubungan yang signifikan dengan tipe pergerakan, hanya terdapat satu faktor yang tidak memiliki hubungan yaitu faktor pengalaman berkunjung karena wisatawan yang sudah pernah maupun belum pernah mengunjungi Kabupaten Kepulauan Seribu tidak memiliki pengaruh dengan tipe pergerakan yang terbentuk. Wawasan mengenai pergerakan wisatawan dianggap bermanfaat dalam pariwisata seperti merancang sebuah paket perjalanan wisata yang maksimal dan menjadi awal perencaan dalam pengembangan pariwisata agar dapat memaksimalkan kegiatan wisata serta memenuhi permintaan pengunjung.

Tourism is widely considered as an activity with multiple dimensions of a process of development. One of the most popular tourist destination in Indonesia is Kepulauan Seribu. Kepulauan Seribu is strategically located at the north of DKI Jakarta Province. Its also listed as National Tourism Strategic Area (Kawasan Strategis Pariwista Nasional KPSN) and has gained support both from the DKI Jakarta local government and the Ministry of Public Works and Housing (PUPR) in its development. Various objects and tourist attractions in it provoke various tourists activities. This research covers the patterns of tourists movements along with the relation between the factors of travel profile, personal motivation, physical purpose configuration, accessibility, visiting experience, and the period of visit based on the types of the movements of the tourists. The methods that are used are spacial analysis and chi-square correlated statistic analysis. The results of this research reveal that there are four patterns of tourists movements in the district of Kepulauan Seribu. The pattern Destination Region Loop is often found in the northern sub-districts of Kepulauan Seribu which have more tourist attractions than the ones in the southern sub-districts, in which the patterns Base Site, Stop Over, Single Point, and Chaining Loop are often found. The pattern that is most commonly found is Destination Region Loop and the least is Chaining Loop. Almost all of the factors have a significant relation with the types of the movements, only one of them does not, which is visiting experience because the tourists who have or have not visited the district of Kepulauan Seribu do not have any influence with any types of the movements that are built. Knowledge of tourism movement is considered essential in tourism such as for designing a trip package for maximum enjoyment and to be the pioneer of tourism development to maximize tour agendas and fulfill tourists expectations.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>