Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109338 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fikri Haikal Fahmy
"Sebagai salah satu penyedia layanan publik pemerintah harus menjaga agar setiap pelayanan publik yang diberikan sesuai standar kualitas. Selain itu, semakin majunya teknologi informasi dan taraf hidup masyarakat mengakibatkan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas di bidang transportasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas pelayanan dari Bus Transpakuan Bogor. Penelitian ini menggunakan teori kualitas pelayanan untuk mengukur kualitas dari Bus Transpakuan Bogor. Salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan tentang kualitas jasa yang berfokus pada lima dimensi kualitas jasa, yaitu: bukti fisik (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy). Penelitian menggunakan metode pendekatan kuantitatif yang berfokus pada cara pandang positivisme sebagai landasan untuk meneliti dari populasi atau sampel. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian dan analisis data yang diperoleh dari metode IPA (Importance Performance Analysis) dilakukan secara kuantitatif didukung oleh data kualitatif baik dari observasi lapangan maupun wawancara dengan narasumber. Penelitian ini akan menyebarkan survei kepada pengguna layanan Biskita Transpakuan Bogor. Peneliti menemukan 4 dari 5 dimensi yang diteliti memiliki kualitas pelayanan yang rendah yang disebabkan berbagai faktor seperti jalur Biskita yang menyatu dan tidak dedicated, kurangnya penempatan petugas di halte-halte selain halte transit, serta infrastruktur halte yang masih belum mumpuni karena pemerintah kota bogor tidak melakukan revitalisasi. Dari temuan ini beberapa upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Biskita Transpakuan dimulai dari pembaharuan infrastruktur halte Biskita Transpakuan sampai dengan penguatan koordinasi antar pihak penyelenggara pelayanan dengan Pemerintah Kota Bogor dan BPTJ.

As one of the organizers of public services, the government must ensure that every public service provided is in accordance with quality standards. In addition, the increasingly advanced information technology and people's standard of living have resulted in increasing public demand for quality services in the transportation sector. This study aims to analyze the service quality of Transpakuan Bogor Buses. This study uses the theory of service quality to measure the quality of BiskitaTranspakuan Bogor Buses. One of the factors that determine customer satisfaction is the customer's perception of service quality which focuses on the five dimensions of service quality, namely: physical evidence, reliability, responsiveness, assurance, empathy. This study uses a quantitative approach that focuses on the perspective of positivism as the basis for population or sample research. This study uses research instruments and data analysis obtained from the IPA (Importance Performance Analysis) method is carried out quantitatively supported by qualitative data from both field observations and interviews with informants.. This research will distribute a survey to Biskita Transpakuan Bogor service users. The researcher found that 4 of the 5 dimensions studied had low service quality due to various factors such as the unified and not dedicated Biskita line, the lack of staff placement at bus stops other than transit stops, and bus stop infrastructure that was still inadequate because the Bogor city government did not carry out revitalization. From these findings, several efforts can be used to improve the quality of Biskita Transpakuan services, starting from updating the Biskita Transpakuan bus stop infrastructure to strengthening coordination between service providers and the Bogor City Government and BPTJ."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kabul Wibowo
" ABSTRAK
Direct service mulai diterapkan di Jakarta sejak 2013 dan terus dikembangkan hingga saat ini oleh PT. Transportasi Jakarta. Salah satu bentuk direct service di Jakarta yaitu feeder busway ukuran medium. Feeder busway ukuran medium ini dioperasionalisasikan oleh Koperasi Angkutan Jakarta Kopaja . Kopaja merupakan satu-satunya operator bus medium PT. Transportasi Jakarta. Penelitian ini dilakukan di rute Manggarai-Universitas Indonesia, Tebet-Karet-Bidara Cina, dan Pulogadung-Pulogebang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelayanan direct service oleh PT. Transportasi Jakarta pada feeder busway ukuran medium di rute Manggarai-Universitas Indonesia, Tebet-Karet-Bidara Cina, dan Pulogadung-Pulogebang. Penelitian ini menggunakan kriteria transportasi ideal, yaitu SCARCE. Metode penelitian ini yaitu dengan pendekatan kuantitatif melalui survey dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini adalah baik dengan skor baik sebesar 85 dan skor tidak baik sebesar 15 .
ABSTRACT Direct service has started in Jakarta since 2013 and has been developing continously by PT. Transportasi Jakarta. One of kinds of direct service in Jakarta is medium feeder busway. The medium feeder busway is operated by Koperasi Angkutan Jakarta Kopaja , as the one and the only medium bus operator of PT. Transportasi Jakarta. The location of the research is Manggarai Universitas Indonesia, Tebet Karet Bidara Cina, and Pulogadung Pulogebang route. This research aims to analyze service of direct service by PT. Transportasi Jakarta on medium feeder busway at Manggarai Universitas Indonesia, Tebet Karet Bidara Cina, and Pulogadung Pulogebang route. This research uses ideal public transportation criteria, that is known as SCARCE. The approach is kuantitative through survey and depth interview. The result of the research is good with 85 good score and 15 bad score."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Refa Perdana
"Industri transportasi saat ini sedang berkembang pesat di Indonesia, khususnya bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). PO Haryanto merupakan salah satu perusahaan bus AKAP besar yang harus bersaing dengan kompetitornya. Memastikan kualitas pelayanan sangat penting bagi PO Haryanto untuk memberikan kepuasan pelanggan dan menjaga loyalitas pelanggan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, penelitian ini mengidentifikasi kesenjangan (gap) yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara harapan dan persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diterima penumpang. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan prioritas perbaikan aspek-aspek kualitas pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bus PO Haryanto. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode SERVQUAL dan Importance Performance Analysis (IPA) dengan lima dimensi kualitas pelayanan yaitu reliability, assurance, tangible, empathy dan responsiveness.

The transportation industry is currently developing rapidly in Indonesia, especially the Intercity buses. PO Haryanto is one of the large Intercity bus companies that must compete with their competitors. Ensuring service quality is very important for PO Haryanto to provide customer satisfaction and maintain customer loyalty. To improve service quality, this study identifies gaps that occur due to mismatches between consumers' expectations and perceptions of the quality of service received by passengers. The purpose of this study is to determine priorities for improving aspects of service quality to improve PO Haryanto bus service quality. This study uses the SERVQUAL method approach and Importance Performance Analysis (IPA) with five dimensions of service quality, namely reliability, assurance, tangible, empathy and responsiveness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan Asa Pambayun
"Biskita Trans Pakuan Bogor merupakan salah satu layanan angkutan umum berbasis Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bogor yang dikelola oleh oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan dan diselenggarakan oleh operator PT Kodjari Tata Angkutan berdasarkan standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. BPTJ Kementerian Perhubungan telah membuat sebuah sistem informasi transportasi umum yang terintegrasi berbasis mobile untuk Biskita Trans Pakuan Bogor dengan nama aplikasi Biskita. Aplikasi Biskita ini bertujuan untuk memberikan informasi jadwal, rute, berita, serta notifikasi terkini terkait Biskita Trans Pakuan. Namun sayangnya pengguna aplikasi Biskita menilai aplikasi masih memiliki banyak kekurangan berdasarkan ulasan aplikasi yang diberikan pada Google Play Store dan juga Apple App Store. Berdasarkan wawancara dengan representatif BPTJ, membenarkan kondisi tersebut dan menambahkan bahwa saat ini aplikasi Biskita telah dihentikan yang menyebabkan pengembangan aplikasi pada iOS menjadi terhenti. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan aplikasi alternatif Biskita yang memiliki desain antarmuka yang lebih baik dengan mengedepankan user friendliness, arsitektur dengan response time yang rendah, serta dapat menjadi aplikasi yang multiplatform. Pengembangan desain antarmuka aplikasi alternatif Biskita akan menggunakan pendekatan User Centered Design (UCD) dengan evaluasi usability testing serta system usability scale. Sedangkan untuk pengembangan aplikasi Biskita serta arsitekturnya akan menggunakan pendekatan pengembangan waterfall. Untuk mencapai multiplatform, pengembangan aplikasi alternatif Biskita menerapkan Progressive Web App. Sementara itu untuk mendapatkan response time yang rendah, pengembangan arsitektur aplikasi alternatif Biskita menerapkan model microservice. Dalam penelitian ini dipaparkan bagaimana penulis merancang, menganalisis, serta mengembangkan aplikasi Biskita dengan desain antarmuka yang mengedepankan user friendliness, menerapkan multiplatform, serta memiliki response time yang rendah.

Biskita Trans Pakuan Bogor is one of the Bus Rapid Transit (BRT) based public transport services in Bogor City managed by the Jabodetabek Transportation Management Agency (BPTJ) of the Ministry of Transportation and organised by operator PT Kodjari Tata Angkutan based on service standards set by the government. BPTJ of the Ministry of Transportation has created a mobile-based integrated public transport information system for Biskita Trans Pakuan Bogor called the Biskita application. The Biskita application aims to provide information on schedules, routes, news, and the latest notifications related to Biskita Trans Pakuan. But unfortunately Biskita application users assess the application still has many shortcomings based on application reviews given on the Google Play Store and also the Apple App Store. Based on interviews with BPTJ representatives, they confirmed this condition and added that currently the Biskita application has been discontinued which has caused the development of applications on iOS to be stopped. Based on these problems, this research was conducted to provide input for an alternative Biskita application that has a better interface design by prioritising user friendliness, architecture with low response time, and can be a multiplatform application. The development of Biskita’s alternative application interface design will use a user-centered design (UCD) approach with usability testing and system usability scale evaluation. Meanwhile, the development of the Biskita application and its architecture will use the waterfall development approach. To achieve multiplatform, Biskita’s alternative application development applies Progressive Web App. Meanwhile, to get a low response time, the development of Biskita’s alternative application architecture applies the microservice model. This research presents how the author designs, analyses, and develops the Biskita application with an interface design that promotes user friendliness, applies multiplatform, and has a low response time."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Pambagio
Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 2013
388 AGU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Septiyani
"Permintaan masyarakat akan pelayanan publik yang memadai semakin meningkat seiring dengan banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi. Mal Pelayanan Publik (MPP) hadir sebagai upaya mengintegrasikan pelayanan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik. Penelitian ini mengkaji tentang kualitas pelayanan publik pada Mal Pelayanan Publik di Kabupaten Purbalingga berdasarkan penilaian penguna untuk mengetahui kesenjangan antara harapan dan kenyataan pelayanan yang diterima oleh pengguna layanan. Penelitian ini menggunakan teori Service Quality (SERVQUAL) dari Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988) dengan lima dimensi mencakup dimensi tangible, responsiveness, reliability, assurance, dan empathy untuk mengukur kualitas pelayanan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan gap analysis untuk mengetahui kesenjangan antara harapan dan kenyataan pelayanan yang diterima oleh pengguna dilanjutkan dengan penyajian diagram kartesius untuk mengetahui pencapaian dari setiap indikator sekaligus sebagai tolak ukur untuk melakukan perbaikan maupun pengembangan mutu pelayanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data mixed method melalui survei kepada 100 responden, wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan publik pada Mal Pelayanan Publik di Kabupaten Purbalingga adalah baik, meskipun masih terdapat gap antara harapan dan kenyataan pelayanan yang diterima pengguna sehingga diperlukan upaya perbaikan dan pengembangan pada beberapa indikator khususnya yang berkaitan dengan sosialisasi dan daya tanggap petugas layanan.

The public's demand for adequate public services is increasing along with the many needs that must be met. Public Service Mall (MPP) exists as an effort to integrate services in the context of providing better public services. This research examines the quality of public services at Public Service Malls in Purbalingga Regency based on user assessments to determine the gap between expectations and the reality of services received by service users. This study uses the theory of Service Quality (SERVQUAL) from Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1988) with five dimensions including tangible, responsiveness, reliability, assurance, and empathy to measure service quality. In addition, this study also uses gap analysis to find out the gap between expectations and the reality of services received by service users, followed the presentation of a Cartesian diagram to determine the achievements of each indicator as well as a benchmark for making improvements and developing services quality. This research uses a quantitative approach with mixed method data collection techniques through surveys to 100 respondents, in- depth interviews, observation, and documentation. The results showed that the quality of public services at Public Service Malls in Purbalingga Regency was in the good category, although there was still a gap between expectations and the reality of the service received by users, so efforts to improve and develop the implementation of Public Service Malls in Purbalingga Regency were needed on several indicators, especially those related to socialization and responsiveness of service officers."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Alfiyah
"Wilayah Jabodetabek yang terdiri dari kota-kota besar dan pusat perekonomian memicu terjadinya urbanisasi. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan jumlah perjalanan, kebutuhan akan sistem transportasi yang memadai akan diperlukan untuk menunjang mobilitas. Pemerintah telah menyediakan berbagai moda transportasi umum masal seperti layanan bis dan juga kereta api, namun jumlah pengguna angkutan umum masih rendah. Dalam rencana induk transportasi Jabodetabek terdapat target untuk meningkatkan jumlah pengguna angkutan umum sebesar 60% dari total seluruh pergerakan yang ada sehingga dapat mengurangi kemacetan. Sebagai sebuah kebijakan baru dalam pembangunan transportasi, pemerintah perlu menganalisis untuk mengetahui keberhasilan dalam upaya meningkatkan jumlah pengguna angkutan umum dan manfaat lain yang didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu model dan mengeksplorasi alternatif kebijakan yang dapat menunjang pemenuhan public transport share menggunakan sistem dinamis. Penelitian ini befokus pada dua faktor objektif yaitu jumlah pengguna angkutan umum dan V/C ratio yang menggambarkan kondisi lalu lintas. Terdapat tiga skenario yang dapat mendorong tercapainya objektif, yaitu pembatasan kendaraan pribadi, perluasan jaringan angkutan umum dan penambahan kapaitas angkutan umum. Dari analisa yang dilakukan dapat diketahui bahwa model yang dirancang dapat mensimulasikan kondisi dan elaborasi perilaku dan penyebabnya.

The Jabodetabek area, consisting of large cities and economic centers, becomes an urbanization spot. The increasing total population and commutes require a sufficient transportation system to support people's mobility. In doing so, the government has provided various modes of mass public transportation, such as bus and train services. However, the total of public transportation users is still low. In the Master Plan of the Jabodetabek Transportation System, there is a target to increase the total of public transportation users by 60% of the total existing movements to reduce traffic jams. As a new policy in transportation development, the government requires to analyze its success to increase the total of public transportation users and other benefits. Then, this research aims to obtain a model and explore alternative policies that can support the satisfaction of public transportation sharing using a dynamic system. Particularly, the study focuses on two objective factors, such as the total of public transportation users and the V/C ratio, which describes traffic conditions. Three scenarios could encourage the achievement of objectives, such as limiting private vehicles, expanding the public transportation network, and increasing public transportation capacity. Based on the analysis results, it can be concluded that the designed model could simulate the conditions and elaboration of behavior and its causes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Dita Mawarni
"Layanan Transjakarta Cares merupakan wujud kepedulian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bekerjasama dengan BUMD PT Transportasi Jakarta untuk memberikan hak kepada penyandang disabilitas yang ada di Jakarta sesuai Undang – Undang no 8 tahun 2016. Selain itu tujuan dari layanan ini adalah untuk memberikan kemudahan pada kaum disabilitas dalam aksesibilitas dan mobilitasnya. Perannya menjadi salah satu alternatif transportasi publik ramah disabilitas, dengan angka disabilitas di kota DKI Jakarta yang cukup banyak, maka peneliti tertarik untuk menganalisis kualitas layanan Transjakarta Cares. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pengumpulan data kuantitatif, survey, dan teknik pengumpulan data kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan, observasi, dan dokumentasi yang keseluruhannya dikaitkan dengan konsep Perceived Quality yang dikemukakan oleh Gronroos yang memiliki tiga dimensi, yaitu outcome-related dimension, image-related dimension, dan process related dimension dan tujuh sub dimensi diantaranya adalah professionalsm and skill, reliability and trustworthiness, service recovery, dan servicescape. Setelah penelitian dilakukan menggunakan 100 sampel, hasil penelitian ini didasarkan berdasarkan indikator yang dijadikan instrumen dalam penelitian dan menunjukkan bahwa kualitas layanan Transjakarta Cares baik. Berdasarkan penjabaran dan penelitian yang telah dilakukan rekomendasi yang dapat diberikan.

The service’s of Transjakarta Cares is a form of concern of the Provincial Government of DKI Jakarta in collaboration with BUMD PT Transportasi Jakarta to provide rights to people with disabilities in Jakarta in accordance with Law No. 8 of 2016. In addition, the purpose of this service is to provide convenience to people with disabilities in accessibility and mobility. Its role is one of the one of the alternatives to disability friendly public transportation, with a considerable number of disabilities in the city of DKI Jakarta, so researcher are interested in analiyzin the quality of Transjakarta Cares ServicesThe research was conducted using quantitative methods with quantifiable data collection, survey, and qualitative data collection techniques by conducting in-depth interviews with informants, observations, and documentation that are all associated with the concept of Perceived Quality put forward by Gronroos that has three dimensions, namely outcome-related dimension, image-related dimension, and process related dimension and seven sub-dimensions including professionalsm and skill, reliability and trustworthiness, service recovery, and servicescape. After the research was conducted using 100 samples, the results of this study were based on indicators that were used as instruments in the study and showed that the quality of Transjakarta Cares services was good. Based on the description and research that has been done recommendations that can be diberfish"
Depok: Ilmu Administrasi Negara, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Shafa Mazaya
"MPP DKI Jakarta diinisiasi untuk memberikan pelayanan yang cepat, mudah, dan terpadu kepada masyarakat. Namun, MPP DKI Jakarta menghadapi tantangan dalam integrasi organisasi, hukum, dan data. Penelitian ini menganalisis integrasi pelayanan publik di MPP DKI Jakarta dengan pendekatan Interoperability Framework dari European Commission. Metode yang digunakan adalah post-positivisme dengan wawancara mendalam 11 narasumber dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MPP DKI Jakarta menghadapi tantangan dalam Interoperability Governance seperti kurangnya dukungan politik dan kepemimpinan. Legal Interoperability menghadapi masalah integrasi peraturan antar organisasi dan internalisasi peraturan. Organizational Interoperability kekurangan integrasi proses bisnis dan kelembagaan yang jelas. Technical Interoperability menghadapi kendala pertukaran, keamanan, dan sistem satu data. Integrated Public Service Governance juga terkendala dalam aksesibilitas layanan digital dan tidak terintegrasi. Dapat disimpulkan bahwa MPP DKI Jakarta belum mencapai interoperabilitas dalam integrasi pelayanan publik.

The MPP DKI Jakarta was initiated to provide fast, easy, and integrated services to the public. However, the MPP DKI Jakarta faces challenges in organizational, legal, and data integration. This study analyzes the integration of public services at the MPP DKI Jakarta using the European Commission's Interoperability Framework approach. The methodology used is post-positivism, with in-depth interviews of 11 informants and literature studies. The findings indicate that MPP DKI Jakarta encounters challenges in Interoperability Governance, such as a lack of political support and leadership. Legal Interoperability faces issues with the integration of regulations between organizations and insufficient internalization of regulations. Organizational Interoperability lacks business process integration and clear institutional structures. Technical Interoperability deals with challenges in data exchange, security, and single data systems. Integrated Public Service Governance also struggles with digital service accessibility and lack of integration. It can be concluded that MPP DKI Jakarta has not yet achieved interoperability in public service integration."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Rafi
"[Jasa Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line merupakan salah satu jasa transportasi umum yang beroperasi di daerah Jakarta dan sekitarnya, dan telah menjadi peran penting dalam kegiatan harian masyarakat ibukota. Tingginya animo masyarakat terhadap jasa KRL Commuter Line merupakan peluang bagi PT KAI sebagai induk perusahaan dari jasa KRL Commuter Line untuk meningkatkan keuntungan perusahaan yang salah dapat diukur melalui share of wallet dari pengguna jasa KRL Commuter Line, dimana beberapa peluang di antaranya adalah peningkatan servicescape dan kualitas pelayanan dari jasa KRL Commuter Line. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh servicescape serta kualitas pelayanan terhadap share of wallet yang diberikan oleh pengguna jasa KRL Commuter Line. Sampel penelitian ini adalah pengguna jasa KRL Commuter Line yang menggunakan jasa KRL Commuter Line setidaknya sekali dalam sebulan terakhir. Data yang diterima diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh servicescape dan kualitas pelayanan terhadap share of wallet dari pengguna jasa KRL Commuter Line. Hasil lain dari penelitian pun juga menunjukkan bahwa kualitas pelayanan lebih mempengaruhi share of wallet pengguna jasa KRL Commuter Line dibandingan dengan kondisi servicescape jasa KRL tersebut.
;The Commuter Line Railway service is one of Jakarta?s main public transportations and has played an important role in the activities of the capital city?s community. The increase of preferences towards the Commuter Line Railway service from the community is an opportunity for PT Kereta Api Indonesia as a parent company of the Commuter Line Railway service to maximize profits which can be measured through the increase of the user?s share of wallet, whereas the opportunities are the increase in servicescape conditions and also the service quality of the Commuter Line Railway service.The purpose of this research is to analyze the effects of servicescape conditions and also service quality towards the share of wallets of Commuter Line Railway users. The samples of this research are users of Commuter Line Railway service whom at least used the service once in the last month. The final data was analyzed using Structural Equation Modelling method. The result of this research shows that servicescape conditions and service quality affects the share of wallet of Commuter Line Railway users. Other results also show that service quality affects more significantly towards user?s share of wallet compared to the servicescape conditions.
, The Commuter Line Railway service is one of Jakarta’s main public transportations and has played an important role in the activities of the capital city’s community. The increase of preferences towards the Commuter Line Railway service from the community is an opportunity for PT Kereta Api Indonesia as a parent company of the Commuter Line Railway service to maximize profits which can be measured through the increase of the user’s share of wallet, whereas the opportunities are the increase in servicescape conditions and also the service quality of the Commuter Line Railway service.The purpose of this research is to analyze the effects of servicescape conditions and also service quality towards the share of wallets of Commuter Line Railway users. The samples of this research are users of Commuter Line Railway service whom at least used the service once in the last month. The final data was analyzed using Structural Equation Modelling method. The result of this research shows that servicescape conditions and service quality affects the share of wallet of Commuter Line Railway users. Other results also show that service quality affects more significantly towards user’s share of wallet compared to the servicescape conditions.
]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>