Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170093 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Izzan Fauzi
"Sampai saat ini, konsep mengenai makhluk astral, hal-hal mistis, dan kekuatan supranatural masih menjadi tolok ukur genre horor dengan antusiasme tertinggi di Indonesia—terlepas dari pendefinisian horor yang terus mengalami dinamika. Berbagai karya sastra horor yang semakin berkembang di Indonesia memuat adanya kandungan mistisisme sebagai sebuah instrumen naratif di dalamnya. Secara singkat, tulisan ini merupakan pengkajian konsep mistisisme dengan perbedaan motif antartokoh melalui novel Gending Pencabut Nyawa karangan Diosetta. Lebih dari itu, tulisan ini juga bertujuan untuk mengkaji kandungan heroisme dalam diri tokoh utama yang meliputi lima nilai: peka, bersatu, pengorbanan dan kesabaran, cinta, serta ikhlas. Dengan memanfaatkan pendekatan sosiologi sastra, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk memvisualisasikan hasil kajian tersebut. Dari penelitian ini, diketahui bahwa aspek heroisme dalam diri Danan selaku tokoh utama cerita dinarasikan ke dalam bentuk perjuangannya dalam melawan motif mistisisme tokoh antagonis cerita bernama Aswangga. Bentuk perlawanan tersebut direpresentasikan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tertentu, antara lain mantra pelindung diri, ajian Raga Sukma, Keris Raga Sukma, mantra pemanggil roh leluhur, ajian Geni Baraloka, ajian Lebur Saketi, dan Tabuh Waringin. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan juga bahwa kesamaan penggunaan kekuatan supranatural yang dimiliki oleh dua tokoh sentral dalam cerita tersebut juga memiliki beberapa perbedaan mendasar, meliputi perbedaan motif, sumber, bentuk kekuatan, dan efek yang didapatkan.

Until now, the concept of astral beings, mystical elements, and supernatural powers remains a significant benchmark in the horror genre with the highest enthusiasm in Indonesia, regardless of the continuously evolving definition of horror. Various developing works of horror literature in Indonesia contain elements of mysticism as a narrative instrument within them. In brief, this paper examines the concept of mysticism with motive differences among characters through the novel Gending Pencabut Nyawa written by Diosetta. Furthermore, this paper aims to explore the content of heroism within the main character, encompassing five values: sensitivity, unity, sacrifice and patience, love, and sincerity. Employing a sociological approach to literature, the author utilizes a qualitative descriptive research method to visualize the findings of this study. From this research, it is revealed that the aspect of heroism within Danan, the main character in the story, is narrated through his struggle against the mystical motives of the antagonist character named Aswangga. This resistance is represented by specific supernatural powers, including self-protective mantras, the Raga Sukma art, Raga Sukma Dagger, ancestral spirit-summoning mantras, the Geni Baraloka art, the Lebur Saketi art, and Tabuh Waringin. Additionally, it can be concluded from this research that the similarity in the use of supernatural powers that possessed by the two central characters also has several fundamental differences, including differences in motives, sources, forms of power, and effects obtained."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Akbar
"Penyematan label pahlawan pada tokoh fiksi dewasa ini mulai mengalami pergeseran sebagaimana telah munculnya istilah anti hero dalam karya fiksi. Pergeseran dalam penyematan label pahlawan ini juga ditemukan dalam narasi gim Crisis Core: Final Fantasy VII. Penyematan label pahlawan pada suatu tokoh dalam narasi ini dinilai kurang cocok bahkan tidak menyematkan label pahlawan pada tokoh yang dinilai lebih cocok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wacana kepahlawanan dalam gim Crisis Core: Final Fantasy VII (2007) di antara dua tokoh major menggunakan konsep kepahlawanan dan dasar model tindakan heroik oleh Franco et.al (2011) sebagai kerangka teori, serta metode analisis teks dan metode interpretasi komposisi visual sebagai alat analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana kepahlawanan yang ditawarkan di dalam Crisis Core sangat mengacu pada kekuatan fisik dan kemampuan bertarung dibandingkan perilaku etis, serta kedua tokoh mencerminkan jenis kepahlawanan yang berbeda, yang pertama mencerminkan kepahlawanan abad pertengahan yang cenderung mengandalkan kekuatan fisik, yang kedua mencerminkan kepahlawanan modern yang cenderung mementingkan kesejahteraan orang lain sebelum dirinya.

The labeling of heroes in fictional characters these days took a shift as the term anti hero was introduced. The shift of labeling of heroes has also been found in a video game narrative of Crisis Core: Final Fantasy VII. The labeling of heroes on a character in the narrative have seen unwise, in fact the more suitable character to be labeled as heroes does not happened in the narrative. This study aims to analyze the discourse on heroism between two major characters in Crisis Core: Final Fantasy VII RPG game using concept of heroism and elementary model of heroic action by Franco et.al (2011) as theoretical framework, and text analysis method as well as visual composition interpretation methods as analytical tool. This study finds that Crisis Core presents the concept of heroism refers to physical strength and fighting ability rather than ethical behavior. Also the characters represents two different heroism, the first one represents medieval kind of heroism who utilize physical strength in order to obtain the hero title, the second one represent modern kind of heroism who put others before himself."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Yasmin
"Artikel ini membahas sebuah ciri khas pada karya-karya Jules Verne selain fiksi ilmiah dan chauvinisme. Ciri khas lain yang dimaksud adalah heroisme, terutama yang terdapat dalam tokoh utama novel Michel Strogoff. Penelitian kualitatif ini menggunakan teori Roland Barthes mengenai sintagmatik dan paradigmatik untuk menganalisis pengaluran dan penokohan tokoh utama. Hasil analisis menunjukkan terdapat heroisme dalam tokoh utama novel melalui deskripsi dan tindakan tokoh utama serta percakapan mengenai tokoh utama.

This article focuses on analyzing the heroism of the main character of a novel written by Jules Verne entitled Michel Strogoff. This research is a qualitative research using Roland Barthes’ syntagmatic and paradigmatic theory. The result of this research shows that the main character of the novel, Michel Strogoff, has a strong heroism verified by his figure descriptions, acts and other characters’ dialogues.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Ridic
"Penelitian ini mengenai tentang pendefinisian ulang dari heroisme melalui penggambaran dari karakter utama dalam dua film animasi petualangan komedi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bagaimana heroisme digambarkan dalam cara yang berbeda, tidak sama seperti pahlawan biasanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang termasuk dalam penelitian ini adalah film Lego Movie dan Spongebob Squarepants the Movie, yang di dalamnya terdapat dialog-dialog dan adegan-adegan yang berkaitan. Teori yang digunakan adalah teori tentang heroisme dan anti-hero. Berdasarkan teori-teori tersebut, penelitian ini mempresentasikan bahwa dua film tersebut menggambarkan heroisme dari perspektif orang biasa. Makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai kebutuhan dunia saat ini akan konsep baru dari sisi heroisme biasa.

This research concerns about the redefinition of heroism through the depiction of the main characters of two animated adventure comedy films. The purpose of this research is to show how heroism is depicted in different ways, not like a traditional hero. This research uses qualitative research. The data which included in this research are the Lego Movie and Spongebob Squarepants the Movie, consisting of dialogues and relevant scenes. Theories which used are the theories about heroism and anti-hero. Referring to theories about hero and anti-hero, this research found that the two films portray heroism from the perspective of ordinary people. This paper further contextualize the need for the new concept of ordinary heroism in today?s world.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hook, Sidney
Boston: Beacon Press, 1955
320.5 HOO h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Gara
Bandung: Mizan Pustaka, 2011
813.087 PUT k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyid Afif Nurhidayat
"Karya sastra berupa novel dapat menampilkan gejala-gejala psikologis para tokohnya sebagai refleksi dari kehidupan individu. Gejala-gejala tersebut merupakan bentuk kepribadian yang dihasilkan dari proses kreatif pengarang. Salah satu novel yang menampilkan kepribadian tokoh-tokohnya adalah novel Brothermaker karya Wulanfadi. Dalam novel tersebut, tokoh protagonis dan antagonis digambarkan dengan kepribadian yang saling bertentangan. Berkaitan dengan hal itu, peneliti berusaha untuk mengkaji kepribadian tokoh protagonis dan antagonis dalam novel tersebut melalui pendekatan psikologi sastra. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui kajian studi pustaka. Landasannya adalah teori psikologi kepribadian yang dicetuskan oleh Alfred Adler. Adler mengemukakan bahwa tingkat kesehatan psikologis individu ditentukan oleh minat sosialnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh protagonis dapat dikatakan sehat secara psikologis, sementara tokoh antagonis tidak sehat secara psikologis.

Literary works in the form of novels can portray the psychological phenomena of their characters as a reflection of individual lives. These characteristics are the result of the author's creative process and manifest as various personalities. One novel that portrays the personalities of its characters is Brothermaker by Wulanfadi. In this novel, the protagonist and antagonist are depicted with contrasting personalities. In light of this, the researcher aims to examine the personalities of the protagonist and antagonist in the novel using a literary psychological approach. The method employed is qualitative descriptive research through a literature review. The theoretical foundation is based on Alfred Adler's theory of individual psychology, which asserts that an individual's psychological well-being is determined by their social interests. The research findings indicate that the protagonist can be considered psychologically healthy, while the antagonist is psychologically unhealthy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhria Nesa
"Tesis ini membahas subjektivitas tokoh utama dalam novel Hanauzumi karya Watanabe Junichi 1970 dengan penjabaran penokohan. Analisis penokohan dilakukan dengan menggunakan unsur naratif yang dikemukakan oleh Luc Herman dan Bart Vervaeck 2001, kemudian pemaparan subjektivitas dilakukan dengan pendekatan subjektifitas Woodward 1999. Narasi memperlihatkan bahwa tokoh utama hadir sebagai perempuan mandiri, namun melalui penjabaran subjektivitas, tokoh utama dihadirkan sebagai perempuan yang tidak dapat mempertahankan perannya di ranah publik dan kembali menempatkan dirinya di ranah domestik. Novel ini menegaskan bahwa perempuan akan tetap berada di bawah laki-laki dan tidak dapat keluar dari kekuasaan patriarki.

This thesis discusses the subjectivity of the main character in the novel Hanauzumi written by Watanabe Junichi 1970 by observing the characterization. The characterization then will be analyzed using narrative element proposed by Luc Herman and Bart Vervaeck 2001 , while the subjectivity of the main character will be analyzed through a concept by Woodward 1999. The story presents the main character as an independent woman, however, through the subjectivity analysis, it is shown that the main character could not sustain her role in the public sphere, after which she returns and reestablishes herself in the domestic realm instead. This novel reaffirms that women will always be inferior to men and could not escape patriarchy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T47484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Joggy Cana
"Penulisan karya ilmiah ini berisi mengenai kecemasan yang ada dalam kharakter utama. Kecemasan kharakter utama di analasis dengan menggunakan teori kecemasan Sigmun Freud. Ada 3 jenis kecemasan Sigmun Freud yang di analasis ke dalam kharakter utama di dalam novel. Dalam karya ilmiah ini juga di bahas cara kharakter utama mengatasi kecemasannya tersebut. Dia mengatasi 3 tahap kecemasannya dengan membuka diri terhadap orang-orang dan lebih percaya diri dalam mengatasi semua hal.

This scientific writings contain the anxiety that exists in the main charakter. The main charakter anxiety analyzed using anxiety theory from the theories of Sigmund Freud 39 s anxiety. There are 3 types of anxiety Sigmund Freud in analasis into the main kharakter in the novel. In this paper also discussed how the main kharakter overcome the anxiety. He overcame his anxiety 3 stages to open ourselves to the people and more confident in dealing with all matters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Deshtareyta Nur Aulia Haq
"Penelitian ini mengkaji kondisi psikis tokoh Koplak dalam novel Koplak karya Oka Rusmini. Kondisi psikis tokoh utama ditafsirkan dapat mengisyaratkan tanda-tanda semiotika yang mengonstruksi potret satire dalam novel. Oka Rusmini sebagai pengarang seakan-akan mewakilkan pikiran dan perasaan beberapa individu yang dirasa relevan dengan tokoh utama dalam novelnya tersebut. Relevansi tersebut dapat dinilai dari cara adaptasi tokoh utama atas segala kemajuan dan perubahan yang terjadi di dunia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif digunakan untuk meneliti kondisi psikis tokoh utama dan potret satire yang terkandung dalam novel. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa konflik batin dan kontemplasi yang sering kali dilakukan tokoh Koplak menggambarkan kondisi psikis dirinya. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa kondisi id, ego, dan super ego tokoh Koplak menghasilkan tanda-tanda semiotika yang mengonstruksi beragamnya potret satire di dalam novel.

This research examines the psychological condition of the character Koplak in the novel Koplak by Oka Rusmini. The psychological condition of the main character is interpreted to signify semiotic signs that construct a satirical portrait in the novel. Oka Rusmini, as the author, seems to represent the thoughts and feelings of several individuals that are deemed relevant to the main character in the novel. The relevance can be assessed through the main character's adaptation to all the progress and changes happening in the world. The method used in this research is qualitative research with a descriptive approach. The descriptive approach is employed to investigate the psychological condition of the main character and the satirical portrait contained in the novel. The results of this research explain that the internal conflicts and contemplation frequently performed by the character Koplak depict his psychological condition. Furthermore, this research also demonstrates that the id, ego, and super ego of the character Koplak generate semiotic signs that construct a diverse range of satirical portraits within the novel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>