Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113357 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Armano Sarza
"Green capitalism merupakan sebuah konsep ekonomi yang menyatukan sistematika ekonomi dan lingkungan sebagai langkah mereduksi kerusakan lingkungan dalam kapitalisme konvensional yang telah hadir terlebih dahulu. Green capitalism melakukan ekspansi terhadap energi terbarukan yang dinilai lebih ramah lingkungan. Hal tersebut memunculkan permasalahan terkait eksploitasi baru atas sumber daya, yang berakibat pada kecenderungan green capitalism dalam ketidaktercapaian dalam mereduksi kerusakan lingkungan. Green capitalism menimbulkan sebuah ilusi terkait hasrat, di mana green capitalism terus di dorong meskipun tidak berorientasi seratus persen pada lingkungan. Deleuze Guattari menjelaskan manusia sebagai mesin hasrat yang selalu memproduksi hasrat dan bertukar simbol. Hasrat manusia yang tidak terbatas menimbulkan sebuah konsumsi atas eksklusivitas, sehingga memunculkan keberlanjutan dalam komoditas hijau. Manusia sebagai mesin hasrat akan selalu bertukar simbol yang membuat perkembangan green capitalism bergerak masif di dalam akumulasi sosial. Penulis menemukan bahwa ilusi green capitalism hadir dan terus dikonsumsi oleh masyarakat di balik ketidaktercapaiannya dalam menyelamatkan lingkungan.

Green capitalism is an economic concept that unifies economic and environmental systematics as a step to reduce environmental damage rooted in conventional capitalism that was present beforehand. Green capitalism is expanding into renewable energy which is considered more environmentally friendly. This raises problems related to new exploitation of resources, which results in the tendency of green capitalism in not achieving reduction of environmental damage. Green capitalism creates an illusion related to desire, where green capitalism continues to be pushed even though it is not one hundred percent oriented towards the environment. Deleuze Guattari describes humans as desire machines that are always producing desires and exchanging symbols. Unlimited human desires give rise to a consumption of exclusivity, so that exclusivity will continue to be consumed, giving rise to sustainability in green commodities. Humans as desire machines will always exchange symbols. So that the development of green capitalism moves massively in social accumulation. The author finds that the illusion of green capitalism is present and continues to be consumed by the people behind their failure to save the environment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hacker, Louis M.
Princeton, NJ: D. Van Nostrand, 1957
330.973 HAC a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Husna Natanegara
"Penelitian ini menyajikan hubungan kredit UMKM dan pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2010-2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hasil dari penyaluran kredit UMKM demi mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti yang tertera pada New Economic Policy Package 2007 dan financial inclusion Indonesia 2012. Penelitian ini menggunakan metode data panel dengan 33 provinsi di Indonesia dan rentang waktu 4 tahun, hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kredit UMKM, kredit non UMKM, suku bunga riil, dan infrastruktur dengan pertumbuhan ekonomi. Namun tidak ada hubungan signifikan antara tenaga kerja dan pertumuhan ekonomi regional. Hasil menunjukkan terdapat signifikansi positif yang kuat antara kredit UMKM dan pertumbuhan ekonomi regional. Hal tersebut mengindikasikan rencana Pemerintah RI sudah menuju ke arah yang benar, tetapi masih dibutuhkan pembenahan upaya-upaya penyaluran kredit UMKM agar dampaknya ke perekonomian dapat ditingkatkan.

This study presents relations between SME loans and economic growth in Indonesia period 2010-2013. The main objective of this study is to evaluate the results of MSME loan portfolio in order to achieve economic growth as stated in the New Economic Policy of 2007 and financial inclusion Package Indonesia 2012. This study uses panel data of 33 provinces in Indonesia and a time span of 4 years, the results indicate that there is a significant correlation between SME loans, non MSME credit, real interest rates, and infrastructure to economic growth. However, there is no significant relation between labor and regional economic growth. Results showed that there was a strong positive significance between MSMEs and regional economic growth. This indicates that the strategy developed by Indonesian government is heading to the right direction, but still need much effort MSME loan program in order to achieve greater impact on the economy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammas Arif Tasrif
"Ketimpangan ekonomi antarwilayah di Indonesia telah membentuk suatu pola makro dimana Sumatera, Jawa dan Bali menjadi pusal (core) bagi Kalimantan, Sulawesi dan Wilayah Lain di bagian timur nusantara yang berperan sebagai sekitar (periphery) yang marjinal.
Dekomposisi dengan metoda Block Structrural Path Analisis (BSPA) terhadap IRIO Indonesia membuktikan bahwa ketimpangan tersebut secara umum disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam struktur economic influence, yang terdiri atas economic self-influence dan transfers of economic influence. Membandingkari kedua struktur tersebut, kontribusi economic self-influence yang jauh lebih besar menunjukkan bahwa perekonomian setiap wilayah sangat bertumpu pads permintaan intrawilayah, dengan kata lain produksi di setiap wilayah sebagian besar berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan lokal. Proses produksi itu jugs sebagian besar memanfaatkan suplai input barang dan jasa lokal, karena jarak geografi maupun jarak ekonomi memiliki implikasi biaya tersendiri. Selain itu, kecilnya kontribusi transfers of economic influence terjadi karena wilayah-wilayah dalam studi ini pada dasarnya mewakili daratan yang sangat luas, yang terkendala oleh kondisi geografis karena terpisahkan oleh laut, selat atau samudera.
Meski kontribusi relatifnya sangat kecil, struktur feedback mengkonfirmasikan bahwa perekonomian Sumatera sangat terikat dengan Jawa. Sebaliknya, Jawa lebih terbuka dengan membagi keterkaitan ekonominya hampir secara berimbang dengan Sumatera dan Kalimantan. Sebaliknya, Kalimantan dan Sumatera sangat terkait dengan Jawa dalam struktur ini. Pala keterkaitan ekonomi yang melibatkan ketiga wilayah tersebut menunjukkan bahwa integrasi ekonomi Jawa dan Sumatera cenderung berlanjut dengan melibatkan Kalimantan. Di sisi lain, struktur feedback yang diperlihatkan Sulawesi dan Wilayah Lain secara urnum mengisyaratkan adanya tarikan terhadap perekonomian di kedua wilayah tersebut yang relatrif berimbang antara untuk terintegrasi kedalam (ke kawasan timur Indonesia) dan keluar (ke kawasan barat Indonesia), khususnya ke Jawa dan Kalimantan.
Kombinasi masalah tipikal tingkat rata-rata pendapatan perkapita yang rendah, dan distribusi spasial pendapatan yang sangat tidak merata antarwilayah maupun intrawilayah, rnenyebabkan upaya mengatasi ketimpangan struktural di Indonesia menjadi lebih remit dibandingkan pengalaman negara-negara maju dalam mengatasi ketimpangan antarwilayah. Oleh sebab itu dibutuhkan sinergi pendekatan dalam menyusun rekomendasi kebijakan bagi pembangunan ekonomi wilayah, khususnya dalam menciptakan keseimbangan antara pendekatan sektoral dan spasial dalam perencanaan pembangunan. Kebijakan pembangunan ekonomi wiIayah hares bertujuan mendorong spesialisasi di satu sisi, dan meningkatkan perdagangan antarwilayah di sisi lain. Tujuan pertama menyangkut aspek sektoral, sedangkan yang kedua menekankan aspek spasial."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandar Lampung Bagian Proyek Penelitian, Pengkajian & Pembinaan Nilai-Nilai Budaya 1995, 1995/1996
338.9 IND d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aniek Nurfitriani
"Skripsi ini membahas kebijakan ekonomi Orde Baru mengenai industrialisasi dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat petani di Kabupaten Karawang pada tahun 1989-1997. Hasil penelitian mendapati fakta bahwa Pemda Kabupaten Karawang membagi Karawang menjadi dua bagian, yaitu bagian selatan dikhususkan untuk kawasan industri dan bagian utara untuk pertanian. Pembagian ini mempengaruhi pada kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Kabupaten Karawang, khususnya petani. Urbanisasi, terbukanya kesempatan kerja, dan percampuran budaya menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan kehidupan sosial dan ekonomi petani ini. Kondisi ini baru terjadi di Karawang bagian selatan pada periode ini. Sedangkan petani di bagian utara Karawang belum terpengaruh industrialisasi hingga tahun 2000-an.
This research discusses Orde Baru economic policy of industrialization and its impact on the lives of peasant society in Karawang Regency at 1989-1997. The Writer found the fact that Karawang Regency Local Government split Karawang into two parts, the southern part for industrial area and the northern part for agricultural area. The division affects the economic and social life of Karawang Regency, especially peasants. Urbanization, opportunity to work, and culture acculturation are causing changes of economic and social life of peasant society. This condition just happen at southern part that period. Whereas northern part peasants no influent yet until 2000s."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42918
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Sofiani
"Penulisan skripsi ini difokuskan pada konsep induksi dan teori black swan dalam ranah ekonomi, dimana keduanya mempermasalahkan kebiasaan cara berpikir manusia yang sering menggampangkan kemungkinan (probabilitas). Dalam ekonomi, orang berusaha mengukur tinggi rendahnya probabilitas kejadian dengan menggunakan angka-angka, sehingga dibentuklah sebuah model (modelling) guna memprediksi kondisi masa depan dengan berpijak pada fenomena di masa lampau (past occurence). Penelitian ini menggunakan metode penelusuran studi literatur dan refleksi kritis terhadap sumber-sumber kepustakaan dari tema yang akan berhubungan dengan pembahasan. Tujuan dari penelitian ini adalah memperlihatkan bahwa induksi sebagai suatu metode, tidak memadai ketika digunakan dalam memproyeksikan fenomena ekonomi di masa depan, sebagai gantinya digunakan prinsip falsifikasi Popper sebagai kriteria penguji untuk mengontrol putusan-putusan ilmiah.

This thesis is focused on the concept of induction and the theory of black swan in the economic realm, where they question the habitual ways of thinking human beings who often oversimplify the possibiity (probability). In economy, people are trying to measure the height of the low probability of occurence with the use of numbers, so it formed a model to predict the future condition rests on the phenomenon of the past (past occurence). This research uses literature search and critical reflection on the literature sources of the themes that would relate to the discussion. The objective of this research was to show that the induction as a method, is insufficiency when used in projecting future economic phenomenon, but instead use Popper's falsification principle as a criterion test to control the scientific decisions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43083
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Intan Sofia
"Tesis ini membahaspelaksanaan program pemberdayaan ekonomi sebagai strategi reintegrasi pasca konflik dengan mempelajari program pemberdayaan ekonomi BRA (Badan Reintegrasi Aceh) di Kab. Aceh Utara. Program tersebut dilaksanakan sejak tahun 2006 hingga sekarang, dengan kelompok sasaran mantan kombatan, tahanan politik/narapidana politik, dan masyarakat korban konflik. Ditemukan bahwa program pemberdayaan ekonomi berhasil mendukung strategi reintegrasi pasca konflik dalam jangka pendek, namun tidak berhasil mengembangkan tujuan jangka panjang sebagai pemberdayaan masyarakat. Faktor pendukung yang ditemukan adalah: reintegrasi sebagai kesatuan; faktor keamanan; rasa memiliki; penetapan prioritas; dukungan internasional; dan kejujuran. Adapun faktor-faktor penghambat adalah: kurangnya kapasitas; keterbatasan waktu; keterbatasan anggaran; dan kurangnya dukungan pemerintah lokal.

This thesis discusses the implementation of economic empowerment program as a post-conflict reintegration strategy by studying economic empowerment program of BRA (Aceh Reintegration Agency) in North AcehRegency.The program was implemented from 2006 to present, whereas the target group are former combatants, political prisoners, and conflict-affected communities. It was found that the economic empowerment program is successful for supporting postconflict reintegration strategy in the short term, but failed to develop a long-term goal as empowerment. Supporting factors found are: reintegration as a whole concept; security; ownership, the hierarchy of priorities; international support, and accountability. The limiting factors are: capacity building; limitations of time, funding scarcity, and unresponsive local government."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>