Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Annisa Khalish Zarkasya
"Fenomena gerakan tanda pagar #MeToo & #BalanceTonPorc menjadi sorotan di berbagai belahan dunia pada tahun 2017 yang dipopulerkan pertama kali oleh Alyssa Milano di akun Twitter nya menjadi tanda pagar #MeToo, kemudian diikuti oleh Sandra Muller dengan #BalanceTonPorc di Prancis. Gerakan feminisme di media sosial menginspirasi banyak seniman dan musisi salah satunya Angèle penyanyi asal Belgia dengan lagu dan video musiknya berjudul Balance Ton Quoi (2019). Angèle menyatakan bahwa jiwa aktivis feminisme di dalam dirinya bergerak hingga lagunya menjadi himne feminisme. Penyampaian pesan di dalam video musiknya kerap dibalut dengan sentuhan humor subversif. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana humor subversif di dalam korpus video musik Balance Ton Quoi dapat menjadi bentuk resistensi terhadap seksisme. Metode penelitian kualitatif oleh Creswell & Poth (2016) dengan korpus penelitian video musik Angèle berjudul Balance Ton Quoi. Teori penelitian yang digunakan antara lain, semiotika Barthes (1957) dalam buku berjudul Mythologies, humor subversif Kramer (2015), dan resistensi Scott (1992) mengenai resistensi terbuka dan resistensi tertutup. Penelitian ini menggunakan lima adegan humor subversif yang dipilih. Hasilnya menunjukkan bahwa perbandingan penggunaan resistensi terbuka dan tertutup adalah 2:4. Selain untuk mengedukasi, resistensi terbuka lebih digunakan demi menciptakan perubahan sosial yang lebih luas, mengungkapkan ketidakadilan, dan membangun solidaritas di antara korban dan pendukung agar menarik massa lebih banyak. Terlebih, pesan ini harus sampai terlebih dahulu kepada objek yang menjadi bahan lelucon sarkas dalam adegan video musik yaitu, para penganut ideologi patriarki, pria, dan pelaku pelecehan seksual.

The phenomenon of the #MeToo and #BalanceTonPorc hashtags became the focus of attention in various parts of the world in 2017. It was first popularized by Alyssa Milano on her Twitter account using the #MeToo hashtag, and later followed by Sandra Muller with #BalanceTonPorc in France. The feminist movement on social media inspired many artists and musicians, including Angèle, a singer from Belgium. She released a song and music video titled "Balance Ton Quoi" (2019), in which she expressed that the activist spirit of feminism resides within her, turning her song into a feminist anthem. The messages conveyed in her music video are often wrapped in subversive humor. This research aims to demonstrate how subversive humor in the "Balance Ton Quoi" music video can be a form of resistance against sexism. The qualitative research method by Creswell & Poth (2016) is used, focusing on the corpus of Angèle's music video "Balance Ton Quoi." The research draws upon various theories, including Barthes' semiotics (1957) from the book "Mythologies," Kramer's subversive humor (2015), and Scott's notions of public and hidden transcript (1992). Five selected scenes of subversive humor are analyzed, and the results show that the ratio of public to hidden transcript is 2:4. Public transcript is predominantly used not only for educational purposes but also to bring about broader social change, expose injustices, and build solidarity among victims and supporters to attract a larger audience. Moreover, the message must first reach the objects of sarcastic mockery in the music video, namely, adherents of patriarchal ideology, men, and sexual harassers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Nugraheni
"Hampir seluruh penyedia jasa fotokopi di Indonesia ini pasti pernah menfotokopi bahan-bahan berhak cipta seperti buku dan karya tulis lainnya. Rata-rata mereka memperbanyak buku tanpa takut adanya tuntutan pelanggaran hak cipta oleh karena mereka bernaung kepada istilah untuk kepentingan pendidikan. Padahal, kepentingan pendidikan yang dimaksud dalam hak cipta ini mengandung aturan main tersendiri sebagaimana diatur dalam doktrin penggunaan yang wajar (fair use) dari Amerika Serikat. Pembahasan skripsi ini menggunakan metode kualitatif, menggunakan ketentuan hukum hak cipta dan doktrin fair use. Kepentingan pendidikan dalam kerangka fair use adalah kepentingan pendidikan yang bersifat non-komersial dan dilaksanakan oleh lembaga non-komersial pula. Sementara itu, tindakan perbanyakan buku oleh penyedia jasa fotokopi bukan merupakan tindakan kepentingan pendidikan yang dikehendaki oleh aturan main doktrin fair use. Oleh karena itu, agar tidak melanggar ketentuan hak cipta, perbanyakan buku oleh penyedia jasa fotokopi ini harus harus melalui prosedur izin terhadap pemegang hak cipta (penerbit buku dan/atau penulis naskah buku), sementara perbanyakan buku oleh instansi pendidikan dibatasi porsinya menggunakan perangkat aturan semacam Calssroom Guidelines dari Amerika Serikat.

Almost all the photocopy services in Indonesia have ever photocopied several copyrighted materials such as books and other writings. They reproduce the books without fear of copyright infringement claims because they are ruled by the terms of educational purposes. In fact, the educational purposes which are ruled by copyright law have their own rules as stipulated in the doctrine of fair use of the United States. This study examined the meaning of educational purposes based on the values that exist within the fair use doctrine. The issues of this study were examined using qualitative methods, copyright law, and fair use doctrine. Educational purposes accommodated by fair use doctrine are noncommercial educational uses and are implemented by noncommercial institutions as well. Meanwhile, the reproduction of books by the photocopy services is not a reproduction for educational purposes according to the fair use doctrine. Thus, in order not to infringe the copyright law, the reproduction of books by the photocopy services have to obtain the permission (license) from copyright holder, while the reproduction of books by the educational institutions use a term of limitation such as Classroom Guidelines from United States.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S55928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Sundari Husen
"Pada abad-abad 16, 17 dan 18, gagasan reformasi pendidikan di Prancis muncul pertama-tama dalam karya sastra. Dimulai oleh Rabelais dalam dongeng-dongengnya Pantagruel (1532) dan Gargantua (1534), tulisan tentang pendidikan dikembangkan dalam Essais (tiga jilid) karangan Montaigne (1580), dan dalam roman Jean-Jacques Rousseau, Emile (1762). Gagasan yang sama didukung pula antara lain oleh Descartes dalam Discours de la Méthode [Risalah tentang Metode] (1637) dan oleh Voltaire dalam dongengnya L?Ingénu (1767). Intinya adalah pertentangan antara sistem pendidikan lama yang mementingkan hafalan dan teori dengan sistem pendidikan baru yang mereka usulkan, yang lebih mementingkan pembinaan nalar, cara berpikir, dalam suasana belajar yang menyenangkan, yang dikaitkan dengan kehidupan nyata serta alam sekitar. Secara resmi reformasi pendidikan Prancis baru dicanangkan Menteri Pendidikan Jules Ferry pada tahun 1880 dengan pembuatan peraturan wajib belajar di sekolah dasar, biaya belajar cuma-cuma dan pemisahan pendidikan formal di sekolah dari pendidikan keagamaan.

In the 16th., 17th. and 18th. century, the first ideas of educative reform in France appeared in litterary master pieces. Rabelais wrote his critics and proposals on child education in his stories Pantagruel (1532) and Gargantua (1534), developped later in the Essays (three volumes) written by Montaigne and in Rousseau?novel, Emile. Actually the same ideas were supported also by Descartes in Discours de la Méthode (1637) and Voltaire in L?Ingénu (1767). The central issue was the opposition between the old system of education focusing on learning by heart and theories and the system they proposed which gave importance on the formation of the way of thinking, in a pleasant learning atmosphere, in relation to real life and nature. Officially French education reform was started by the Minister of Education Jules Ferry in 1880 in the decrees proclaming compulsory education in the primary school, free of charge, and the separation between secular and religious education."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Rustam
"Pemerintah Meiji melaksanakan beberapa kebijakan baru tentang pendidikan yang dilaksanakan mendasar secara sosial, yaitu dengan mengubah kesadaran dari setiap orang terhadap fungsi negara. Orang Jepang yang pada masa pemerintahan Tokugawa masih berfikir kedaerahan, pada masa Meiji diharuskan mempunyai pemikiran atau kesadaran nasional (satu kebijakan pendidikan yang bersifat nasionalistik). Perubahan kesadaran dari kedaerahan menjadi nasional inilah yang merupakan hasil terpenting yang dilakukan oleh pemerintah Meiji dalam bidang pendidikan.

The Meiji administration issued some new policies on education which were basically carried out socially by transforming the awareness of each citizen on the role of the state. The Japanese during the Tokugawa era were still bound by provincialism, whereas in the Meiji era they were obliged to have a national consciousness based on a nationalistic educational policy. The transformation of the provincial awareness to the nationalistic one is the most significant change carried out by the Meiji administration in the domain of education."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tina Wisni Wardani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang persepsi karyawan terhadap penggunaan humor atasan dan pengaruhnya terhadap hubungan atasan dan bawahan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif. Penelitian dilakukan pada PT Bakrie Telecom Tbk dengan jumlah sampel 90 orang. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dan korelasi pearson Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif yang tinggi dari penggunaan humor positif atasan terhadap hubungan atasan-bawahan. Sedangkan penggunaan humor negatif berpengaruh cukup kuat secara negatif terhadap hubungan atasan-bawahan.

ABSTRACT
This study focuses on employee perceptions on leader humor and its impact on leader-member exchange (LMX). This research used quantitative method with explanative design. Respondent of this study is 90 PT Bakrie Telecom Tbk employees. For analysis technique this study using simple linear regression and Pearson correlation. The results showed a high positive effect of the use of positive humor by leader to leader-member exchange (LMX). While the use of negative humor by leader is quite strong negative impact negatively on leader-member exchange (LMX).
"
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Noor Abdillah
"Penelitian ini fokus untuk mengkaji faktor sejarah kultural pelaku pendidikan dalam menggunakan media teknologi pendidikan berbasiskan video dalam komunitas pendidikan. Subjek pendidikan memberikan penerimaan teknologi video pendidikan yang berbeda-berbeda. Untuk mengkaji perbedaan penerimaan teknologi pendidikan tersebut, peneliti menggunakan teori CHAT. Menurut CHAT perbedaan penerimaan teknologi ini dilatarbelakangi sejumlah faktor kultural dan sejarah subjek yang mungkin telah mempengaruhi, dan sedang mempengaruhi perubahan dan struktur pengetahuan baru dalam integrasi teknologi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskripti dengan metode studi kasus. Informan utama merupakan guru, siswa, dan anggota komunitas pendidikan. Sumber data penelitian diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian ini menggambarkan bagaimana faktor sejarah kultural siswa dan guru berperan sangat penting dalam penerimaan subjek terhadap video pendidikan dalam proses pembelajaran.

This study focused on assessing the cultural historical factor in the use of videobased educational media technology in the educational community. Educational communities differently accepted video on learning process. To examine the differences in the acceptance of educational technology, researcher used the theory of CHAT. According to CHAT the differences acceptance of technology influenced by cultural and historical factors , and its affects the structure and knowledge changes during technology integration.
This study used a descriptive qualitative approach with the case study method. The main informant was the teachers, students, and members of the education community. Source of research data obtained from interviews, documentation and observation. The results of this study illustrate how the factors of cultural historical students and teachers play a significant role in the acceptance of educational videos in the learning proces.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30409
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Kumalasari
"Sistem virtual education adalah suatu metode pengajaran jarak jauh dimana pengajar dan murid dari pelajaran tersebut tidak berada pada satu tempat yang sama namun terhubung satu sama lain dengan jaringan internet. Sistem virtual education ini terdiri dari dua bagian, Learning Management System (LMS) dan virtual class, dimana pada virtual class tersebut dapat dilakukan kegiatan belajar mengajar seperti di kelas sesungguhnya. Salah satu fitur yang ada di dalam sistem virtual education ini adalah video conference. Namun, permasalahan yang ada adalah untuk melakukan video conference ini dibutuhkan suatu jaringan yang dapat mendukung sepenuhnya agar sesuai dengan standar QoS untuk aplikasi real time.
Pada skripsi ini akan dibahas mengenai perancangan sistem virtual education ini, kemudian menerapkan nya pada jaringan WLAN pada skenario lokal dan real. Setelah diterapkan, maka akan menganalisa nilai QoS dengan parameter throughput, RTT, dan paket loss kemudian membandingkannya dengan standar ITU Y.1541. Nilai MOS juga akan dicari untuk mengetahui kualitas dari video conference ini. Setelah itu akan didapatkan suatu korelasi kualitatif dari nilai QoS dan MOS video conference ini dengan variabel kontrol yang digunakan adalah kompresi dari video conference ini. Nilai MOS yang didapatkan untuk kompresi 25, 50, 70, dan 100 adalah 3,15, 3,575, 3,675, dan 3,825. Dari hasil grafik korelasi kualitatif yang didapatkan, semakin baik kualitas gambar dari video conference tersebut maka nilai MOS yang didapatkan semakin tinggi.

Virtual education is a long-distance teaching methods which the teacher and students of these lessons are not in the same place but connected each other with internet connection. Virtual education system consists two parts, the Learning Management System (LMS) and virtual class. Virtual class use to do activities like in the real classroom. One feature that is in the virtual education system is video conference. However, there are issues to do video conferencing is a need for a network that can support fully to comply with the standard QoS for real time applications.
This thesis will explain the design of virtual education system then apply it in WLAN network. After applied, then it wil analyze the QoS parameters such as throughput, RTT, and packet loss then compared it with Y.1541 ITU standard. MOS value will also be sought to determine the quality of this video conference. After that, correlation between value of the QoS and MOS video conference will be obtained with compression of video conference as variable control. MOS value that obtained for compression 25, 50, 70, and 100 is 3.15, 3.575, 3.675, and 3.825. From the results obtained qualitative correlation chart, the better image quality of video conference higher MOS value that obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42775
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lavinia Disa Winona Araminta
"ABSTRAK
Terkait dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, salah satu kunci untuk
mengungguli insinyur dari negara ASEAN lainnya adalah kemampuan berbahasa
Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan Bahasa Inggris
mahasiswa S1 Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Kuesioner dan wawancara
digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
kebutuhan untuk mempelajari Bahasa Inggris mahasiswa tidak setinggi kebutuhan
untuk menggunakan Bahasa Inggris meskipun hasil penelitian menunjukkan
bahwa mereka masih perlu meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris,
khususnya keterampilan berbicara.

ABSTRACT
Regarding ASEAN Economic Community 2015, one of the keys to outrank
engineers from other ASEAN countries is mastering English language skills. This
study aims at analyzing the needs of English for Professional Purposes for
undergraduate engineering students at Universitas Indonesia. Questionnaires and
interviews were used as the data collection methods. The research reveals that
students‟ needs of English language learning are not as high as their needs of
English language use although they still need to improve their skills, especially in
speaking."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hudharto Hariseno
"Korelasi antara self-regulated learning (SRL), tipe kepribadian artistik menurut Holland dan prestasi akademik diteliti pada 62 partisipan mahasiswa jurusan musik. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan diantara hal tersebut. Pada bagian analisis tambahan penelitian ini dikemukakan juga mengenai kaitan antara rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa dengan jenis kelamin, dan pekerjaan mahasiswa. Diskusi dari penelitian ini membahas mengenai mengapa SRL dan tipe kepribadian artistik tidak berhubungan secara signifikan dengan prestasi akademik. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk melihat faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi prestasi akademik seperti minat, bakat, dan sebagainya.

The correlations between self-regulated learning (SRL), Holland's Artistic Personality Type with academic achievement was examined in 62 music college students. This research findings show that there is no significant correlation between SRL, Holland's artistic personality type wuth academic achievement. In the analysis section, research findings show that there is no relationship between student's GPA mean with student's sex, and their part time job. In the discussion section it is discussed about the reasons why there is no significant correlation between SRL, Holland's artistic personality type with academic achievement. In the next research it is important to examine factors that can affect music college student's achievement such as interest, aptitude, etc."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Benny A. Pribadi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model tutorial disampaikan melalui video conference. Sebuah model evaluasi formatif dari Dick, Carey, dan Carey dilaksanakan dalam penelitian perkembangan ini. Model formatif terdiri dari beberapa tahap sistematis seperti: analisis kebutuhan, merancang prototipe program, satu-ke-satu mencoba dengan individu siswa dan evaluasi kelompok kecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pembelajaran video conference harus dirancang dan dikembangkan berdasarkan beberapa faktor-tujuan instruksional, potensi konferensi video sebagai sistem pengiriman, tentu saja characteristics dan instruksional dukungan media."
Tangerang: Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 2014
JPUT 15:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>