Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eduardus Kareshna Budi
"Studi ini mengkaji dampak penggunaan layanan keuangan digital terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Studi ini hanya berfokus pada layanan perbankan digital yang merupakan penggunaan mobile money dan adopsi pembayaran digital di tingkat rumah tangga. Ini menggunakan kumpulan data Survei Rumah Tangga Ekonomi Digital (DEHS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) dari 2020 untuk mendukung analisis. Tesis ini menemukan dampak positif penggunaan layanan perbankan digital terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi. Penggunaan layanan perbankan digital meningkatkan aktivitas menggunakan rekening bank. Karena pengguna perbankan digital digunakan sebagai variabel independen utama, beberapa faktor yang mendukung penggunaan layanan perbankan digital dianggap sebagai variabel kontrol. Kepemilikan rekening bank, platform digital, akses internet, frekuensi transaksi, klasifikasi perkotaan atau pedesaan, dan lain-lain, merupakan faktor-faktor yang mendukung penggunaan layanan perbankan digital. Namun, analisis terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan melalui inklusi keuangan. Di sini, kami menggunakan data total aktivitas menggunakan rekening bank di tingkat rumah tangga untuk mengukur inklusi keuangan, yang meliputi peran mobile money dan adopsi pembayaran digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan bantuan layanan perbankan digital, aktivitas penggunaan rekening bank meningkat di tingkat rumah tangga yang berujung pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto di provinsi pada tahun 2020. Studi ini tampaknya menunjukkan bahwa penggunaan layanan perbankan digital dapat memberikan positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

This study examines the impact of digital financial services usage on economic growth in Indonesia. The study focuses only on digital banking services which are the use of mobile money and digital payment adoption on household level. It utilizes Digital Economy Household Survey (DEHS) data set and Statistic Indonesia from 2020 to support the analysis. The thesis finds positive effects of the use of digital banking services to the increase of economic growth. The use of digital banking services increases the activities using bank account. As digital banking users are used as the main independent variable, several factors that support the use of digital banking services were considered as the control variables. Bank account ownership, digital platform, access to internet, frequency of transaction, urban or rural classification, and others, are the factors that support the use of digital banking services. However, the analysis on economic growth can be done through financial inclusion. Here, we use the data of the total activity using bank account on household level to measure the financial inclusion, which includes the role of mobile money and digital payment adoption. The results show that with the help of digital banking services, the activities using bank account is increase on household level which lead to the increase on gross regional domestic product in provinces 2020. This study seems to indicate that the use of digital banking services could give a positive effect to economic growth in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misbahol Yaqin
"Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pengukuran inklusi keuangan dengan memasukkan perkembangan keuangan digital dan mengidentifikasi hubungannya terhadap pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. Data yang digunakan yaitu 51 negara berkembang untuk tahun 2014 dan 2017. Metode yang digunakan dalam membangun indeks inklusi keuangan digital adalah principal component analysis (PCA). Sedangkan metode yang digunakan untuk mengetahui hubungan inklusi keuangan digital dan ekonomi pertumbuhan adalah Fix Effect Model (FEM). Hasil penelitian menemukan indeks inklusi keuangan digital di negara berkembang berada pada kategori menengah. Perbandingan dengan penelitian lain menunjukkan bahwa indeks inklusi keuangan penelitian ini menguatkan mereka. Kemudian, untuk hasil pengujian pengaruh inklusi keuangan digital terhadap pertumbuhan ekonomi di negara berkembang, penelitian ini menemukan bahwa inklusi keuangan digital meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

This study aims to develop a model for measuring financial inclusion by incorporating the development of digital finance and identifying its relationship to economic growth in developing countries. The data used are 51 developing countries for 2014 and 2017. The method used in building a digital financial inclusion index is principal component analysis (PCA). While the method used to determine the relationship between digital financial inclusion and economic growth is the Fix Effect Model (FEM). The results of the study found that the digital financial inclusion index in developing countries was in the middle category. Comparison with other studies shows that the financial inclusion index of this study strengthens them. Then, for the results of testing the effect of digital financial inclusion on economic growth in developing countries, this study finds that digital financial inclusion increases economic growth in developing countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Novita Dewi
"Perkembangan aplikasi pembayaran digital di Indonesia yang pesat membuat persaingan semakin ketat. DANA dan LinkAja adalah aplikasi pembayaran digital yang memiliki layanan yang serupa. Jumlah pengguna aktif dan pengguna baru LinkAja lebih sedikit dibandingkan DANA. Ulasan pengguna dari Twitter digunakan untuk mengetahui permasalahan yang ada pada layanan aplikasi pembayaran digital dan diolah menggunakan pendekatan text mining berupa analisis sentimen untuk mengetahui sentimen dari ulasan yang diberikan pengguna. Kedua aplikasi pembayaran digital memiliki sentimen negatif yang lebih banyak dari sentimen positif, yang berarti mayoritas pengguna belum puas dengan layanan yang diberikan. Mayoritas dimensi yang didapatkan dari klasifikasi untuk DANA adalah responsiveness, sedangkan untuk LinkAja adalah reliability. Secara keseluruhan pengguna LinkAja lebih banyak yang puas dibandingkan dengan DANA. Menyelesaikan seluruh keluhan pengguna dengan baik diharapkan akan meningkatkan jumlah ulasan positif LinkAja yang mengarah pada peningkatan pengguna aktif dan pengguna baru. Dengan menyelesaikan masalah yang diperoleh dari Twitter tersebut, maka akan memberikan tambahan pendapatan untuk LinkAja sebanyak 559,4 juta rupiah/tahun. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan terhadapa layanan yang diberikan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengguna agar pengguna terus menggunakan LinkAja, menarik pegguna baru dan meningkatkan pendapatan.

The rapid development of digital payment applications in Indonesia makes competition tighter. DANA and LinkAja are mobile payment applications that have similar services. The number of active and new users of LinkAja is less than that of DANA. User reviews from Twitter are used to find out the problems that exist in mobile payment application services and are processed using a text mining approach in the form of sentiment analysis to find out the sentiments of user reviews. Both mobile payment applications have more negative sentiment than positive sentiment, which means most users are not satisfied with the services provided. The most dimensions obtained from the classification for DANA are responsiveness, while for LinkAja is reliability. Overall, LinkAja users are more satisfied than DANA. Resolving all user complaints properly is expected to increase the number of positive reviews of LinkAja that lead to an increase in active users and new users. By resolving the problem obtained from Twitter, it will provide additional income for LinkAja as much as 559,4 million rupiah/year. The results of this study can be used as an evaluation and improvement of the services provided to increase customer satisfaction so that users continue to use LinkAja, attract new users and increase revenue."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Andrea Alexandra
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perkembangan sektor finansial dan digitalisasi terhadap emisi CO2 di enam negara Asia selama periode 2005–2016. Dengan menggunakan estimator feasible generalized least square (FGLS), kami menemukan bahwa peningkatan perkembangan sektor finansial yang diukur dengan kredit domestik ke sektor swasta oleh bank dan nilai pasar saham yang diperdagangkan akan meningkatkan emisi karbon. Selain itu, studi ini juga menunjukkan bahwa peningkatan digitalisasi di sektor finansial yang diukur dengan menggunakan rasio M1 terhadap M2 akan meningkatkan emisi karbon. Namun, hubungan tersebut berbeda antara kelompok negara dengan tingkat pendapatan yang berbeda, di mana perkembangan sektor finansial merusak lingkungan di negara-negara berpenghasilan menengah, tetapi berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan di negara-negara berpenghasilan tinggi.

The focus of this study is to analyse the relationship of financial sector development and digitalization towards the CO2 emission in six Asian countries over the period 2005–2016. By using the feasible generalized least square (FGLS) estimator, we found that the increase in financial development measured by domestic credit to private sector by banks and stock market value traded will increase carbon emissions. Moreover, the study also shows that the increase in financial digitalization measured using the ratio of M1 to M2 will increase carbon emission. However, the relationship differs between group of countries with different incomelevel, where financial development is detrimental to the environment in middleincome countries, but contributes to improvement in environmental quality in highincome countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasmad Ariansyah
"Reformasi struktur pasar telekomunikasi telah dilakukan sejak beberapa dekade lalu, dari struktur pasar monopoli menuju struktur pasar yang pro persaingan. Para pembuat kebijakan percaya struktur pasar persaingan akan mampu mengatasi keterbatasan investasi yang diperlukan untuk mengembangkan industri dan pemerataan akses. Namun demikian, era digital telah mengubah peta persaingan industri secara umum, tidak terkecuali pada industri telekomunikasi. Jika sebelumnya perusahaan telekomunikasi hanya bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lainnya yang berada pada lingkup teritorial yang sama, di era digital batasan-batasan geografis tersebut telah terkikis. Di saat yang sama, perusahaan telekomunikasi juga dituntut untuk terus berinovasi dan berinvestasi agar terus mampu menghadirkan fitur-fitur layanan telekomunikasi yang lebih canggih dan kompleks. Oleh sebab itu, studi ini dilakukan untuk melihat pengaruh persaingan terhadap investasi yang sesuai dengan konteks saat ini, yaitu era digital. Hasil estimasi empiris menunjukkan intensitas persaingan memiliki pengaruh jangka pendek yang signifikan terhadap perilaku investasi perusahaan telekomunikasi seluler. Pengaruh tersebut tidak linier, tetapi membentuk kurva U terbalik yang mengindikasikan adanya intensitas persaingan yang dapat mendorong perusahaan telekomunikasi seluler untuk memaksimalkan investasinya. Hal ini juga menunjukkan adanya perbedaan perilaku investasi antara perusahaan yang beroperasi pada intensitas persaingan yang relatif rendah dan perusahaan yang beroperasi pada tingkat persaingan yang lebih tinggi di dalam merespon perubahan intensitas persaingan. Perusahaan telekomunikasi seluler pada kelompok pertama akan merespon peningkatan persaingan dengan menaikkan investasi. Sebalinya, perusahaan telekomunikasi seluler pada kelompok kedua merespon peningkatan persaingan dengan menurunkan investasinya. Hasil studi juga mengkonfirmasi adanya hubungan yang dinamis antara persaingan dan investasi pada perusahaan telekomunikasi seluler.

Policymakers have reformed telecommunications market structure since several decades ago, from a monopoly to a more competitive one. They believed that the competitive market structure would be able to overcome the limitations of investment required to develop the industry and to provide equitable access. However, the development of digital technology has changed the competition landscape considerably. At the same time, telecommunications companies are also required to keep innovating and investing to be able to meet the needs of increasingly sophisticated and complex telecommunications networks. Therefore, t his study aims to investigate the effect of competition on investment under the current context, that is the digital age. The empirical estimation shows the intensity of competition has a significant short-run impact on the investment behavior of mobile network operator (MNO) . The effect is not linear but in the form of an inverted U curve, which points out the existence of competition intensity that maximizes MNO`s investment. This finding also indicates a different behavior of MNOs operate in a lower and higher competition intensity in response to the change in the intensity. MNOs in the first group will react to the increase of competition intensity by rising their investment. Meanwhile, others will respond to the rise in competition intensity by decreasing their investment. he empirical results also show the dynamic relationship between competition and MNO`s investment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Andhika Perdana
"Tesis ini melaporkan temuan sebuah studi tentang masalah adopsi Mobile Money di area Jabodetabek. Daerah Jakarta dipilih karena Jakarta memiliki penduduk paling banyak di Indonesia yang memiliki berbagai macam suku dan ras sehingga diharapkan dapat mewakili Indonesia yang memiliki berbagai macam suku dan ras. Penelitian ini meneliti adopsi pelanggan dalam layanan mobile money di Indonesia dan kerangka penelitian didasarkan pada perpanjangan Technology Acceptance Model dengan Teori Planned Behavior dan Kepercayaan. Teori ini dikembangkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang akan mempengaruhi adopsi tersebut. Kerangka kerja ini mencakup Sikap, norma subyektif, kontrol perilaku Persepsi, Persepsi kegunaan, Persepsi kemudahan penggunaan, Persepsi Kepercayaan dan niat konstruksi. Survey dilakukan untuk mengumpulkan data.LISREL digunakan untuk menguji seluruh pola inter-korelasi antara dua belas konstruksi yang diusulkan dan untuk menguji proposisi terkait secara empiris.Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi manfaat, Persepsi kemudahan, Persepsi Kepercayaan dan Norma Subyektif berpengaruh signifikan terhadap niat pelanggan terhadap mengadopsi Mobile Money Layanan oleh orang-orang di Jakarta. Kontribusi teoritis dan implikasi praktis dari temuan yang dibahas dan saran untuk penelitian masa depan diulas lebih lanjut dalam thesis ini.

This thesis reports the findings of a study issues concerning the adoption of Mobile Money in Greater Jakarta Area. Jakarta were chosen because Jakarta have the most population in Indonesia and have multi culture people therefore it expected to represent Indonesia which have multi culture and race.This study investigates costumers adoption within the context of Indonesia Mobile Money services and research framework is based on the extension of Technology Acceptance Model with Theory of Planned Behavior and Trust. Theory was developed to identify factors that would influence the adoption of Mobile. The framework includes Attitude, subjective norm, Perceived behavioral control, Perceived usefulness, Perceived ease of use, Perceived Trust and intention constructs. Survey was conducted to gather the data. LISREL was used to examine the entire pattern of inter-correlations among the twelve proposed constructs and to test related propositions empirically. Results show that Perceived usefulness, Perceived ease of use, Trust and Subjective Norms significantly influence customers intention toward adopting Mobile Money Services by people in Jakarta. Theoreticalcontributions and practical implications of the findings are discussed and suggestions for future research are presented.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Hadiyan Aji Witjaksono
"Metode Pembayaran Quick Response (QR) Code merupakan metode pembayaran berbasis mobile yang digunakan untuk pembayaran melalui platform seperti dompet digital lewat pemindaian kode yang berisikan informasi pembayaran. Metode pembayaran QR Code telah digunakan di berbagai aplikasi dompet digital dan penggunaannya bertambah selama pandemi COVID-19. Selain faktor pendukung, terdapat permasalahan penggunaan QR Code seperti masalah keamanan, infrastruktur, edukasi, dan transparansi yang dihadapi pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan metode pembayaran QR Code pada aplikasi mobile dompet digital di Indonesia. Penelitian ini menggunakan model penelitian berbasis M-TAM dengan metode kuantitatif. Data yang terkumpul pada penelitian ini sebanyak 1.271 respons yang dianalisis menggunakan metode Covariance Based Structural Equation Modelling (CB-SEM) dengan aplikasi AMOS 24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived transaction convenience, perceived transaction speed, mobile usefulness, mobile ease of use, subjective norm, personal innovativeness, perceived security, dan behavioral intention memengaruhi penggunaan (actual usage) QR Code pada aplikasi dompet digital di Indonesia. Penelitian ini memberikan wawasan bagi penyedia jasa pembayaran QR Code seperti perusahaan financial technology dan regulator dalam meningkatkan layanan pembayaran. Kata kunci: QR Code, aplikasi mobile dompet digital, CB-SEM, AMOS, actual usage, metode pembayaran

Quick Response (QR) Code Payment Method is a mobile-based payment method used for payments through platforms such as digital wallets by scanning codes containing payment information. The QR Code Payment Method has been used in various digital wallet applications and its use has increased during the COVID-19 pandemic. In addition to supporting factors, there are problems using QR Codes such as security, infrastructure, education, and transparency problems faced by users. This study aims to determine the factors that influence the use of the QR Code payment method on digital wallet applications in Indonesia. This study uses an M-TAM-based research model with quantitative methods. The data collected in this study were 1.271 responses which were analyzed using the Covariance Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) method with the AMOS 24 application. The results of this study indicate that the perception of transaction convenience, perception of transaction speed, mobile usability, ease of use of mobile, subjective norms, personal innovativeness, perceived security, and behavioral intentions affect the use (actual usage) of QR Code on digital wallet applications in Indonesia. This research is expected to give insights for QR Code payment service providers such as financial technology companies and regulators in improving payment services"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Nabila
"Di era industri 4.0 saat ini, masyarakat sudah mulai mengubah gaya hidup mereka menuju gaya hidup serba digital di hampir setiap aktivitasnya. Salah satu aktivitas yang mulai berubah, yaitu aktivitas pembayaran. Hal ini tidak terkecuali terjadi pada aktivitas pembayaran zakat yang mulai berinovasi kearah digital. Perkembangan layanan zakat online ini membawa pengaruh pada intensi seorang muzakki dalam berzakat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi intensi masyarakat muslim di Jabodetabek dalam membayar zakat secara online dengan membandingkan antara kelompok pengguna digital payment dengan kelompok bukan pengguna digital payment. Penelitian ini mengadopsi teori Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory Planned Behavior (TPB) sebagai model penelitian. Sepuluh hipotesis dibangun berdasarkan referensi penelitian terdahulu serta kerangka teori yang menjadi acuan penelitian. Penelitian ini menggunakan data primer dari 370 responden yang dikumpulkan melalui survei online menggunakan Google Form dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan faktor yang mempengaruhi intensi dalam menggunakan layanan zakat online antara kelompok pengguna digital payment dan kelompok bukan pengguna digital payment. Faktor attitude terbukti signifikan mempengaruhi intensi berzakat secara online hanya pada kelompok pengguna digital. Selain itu, perceived ease of use dan trust tidak terbukti berpengaruh pada kelompok bukan pengguna digital payment namun, dua variabel tersebut terbukti signifikan berpengaruh positif terhadap sikap dalam berzakat secara online pada kelompok pengguna digital payment. Hasil studi ini mengimplikasikan bahwa sangat penting bagi lembaga zakat penyedia layanan zakat online untuk memperhatikan faktor kemudahan diluar kontrol para muzakki serta kredibilitas lembaga untuk menjaga kepercayaan muzakki pada lembaga zakat tersebut.

In the industry 4.0 era, people have started to change their lifestyle towards an all-digital lifestyle in almost every activity. One of the activities that began to change is payment activities. This is without exception for zakat payment activities which have begun to innovate digitally. The development of online zakat services has an influence on a muzakki's intention to pay zakat. Therefore, this study aims to find out the factors that influence the intentions of the Muslim community in Jabodetabek in paying zakat online by comparing groups of digital payment users with groups of non-digital payment users. This study adopted the theory of Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory Planned Behavior (TPB) as a research model. Ten hypotheses were built based on previous research references and the theoretical framework that became the research reference. This study uses primary data from 370 respondents who were collected through an online survey using Google Form with a quantitative approach using the PLS-SEM. The results of the study indicate that there are differences in factors that influence the intention to use online zakat services between groups of digital payment users and groups of non-digital payment users. The attitude factor has been shown to significantly affect the intention to pay tithe online only in the digital user group. In addition, perceived ease of use and trust have not been shown to have an effect on the non-digital payment user group, however, these two variables have been shown to have a significant positive effect on attitudes towards online tithing in the digital payment user group. The results of this study imply that it is very important for zakat institutions providing online zakat services to pay attention to convenience factors beyond the control of muzakki and increasing institutional credibility to maintain muzakki's trust in these zakat institutions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Putri Suliawan
"Sistem pembayaran digital mengalami pertumbuhan yang substansial, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan transaksi digital di dunia maya, dengan generasi Z sebagai penggerak utama perubahan. Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh stimulus macro-environmental (digital economy ecosystem advancement & digital culture exposure) terhadap kontinuitas implementasi digital payment behavior. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menyebarkan survey kepada 125 responden pada April 2024. Metode sampling yang digunakan adalah purposive dengan kriteria: generasi Z, berdomisili di Indonesia, dan pernah menggunakan sistem pembayaran digital. Model penelitian dibangun dengan beberapa teori dasar: institutional theory, rational addiction theory, dan theory of planned behavior. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode PLS-SEM melalui software SmartPLS 4.0. Aspek macro-environmental terbentuk dari variabel digital economy ecosystem advancement dan digital culture exposure, yang memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap continued digital payment adoption behaviour. Selanjutnya, perceived institutionalization of digital payment usage berperan sebagai variabel mediasi. Variabel ini memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap continued digital payment adoption behavior. Peran mediasi ditemukan memperkuat pengaruh antara variabel independen (digital economy ecosystem advancement, digital culture exposure) dan continued digital payment adoption behavior. Studi ini memberikan pengaruh secara teoritis dan empiris dalam menentukan faktor pembentuk continued digital payment adoption berhavior.

The digital payment method is experiencing a substantial growth as the digital transactions in cyberspace increase, with Generation Z as the main driver of change.  This study was conducted to investigate the effect of macro-environmental stimulus (digital economy ecosystem advancement & digital culture exposure) on the continuity of the implementation of digital payment behavior. This study was conducted using a quantitative research method by distributing a survey to 125 respondents in April, 2024. The sampling method was purposive sampling with the following criteria: generation Z, domiciled in Indonesia, and have used digital payment system. The research model was built with several basic theories: institutional theory, rational addiction theory, and theory of planned behavior. Data processing was carried out using a research method utilizing SmartPLS 4.0 software. The macro-environmental aspect is formed from the variables of digital economy ecosystem advancement and digital culture exposure, which have a positive and significant effect on continued digital payment adoption behavior. Furthermore, perceived institutionalization of digital payment usage acts as a mediating variable. This variable has a positive and significant effect on continued digital payment adoption behavior. The mediation role is found to strengthen the influence between independent variables (digital economy ecosystem advancement, digital culture exposure) and continued digital payment behavior. This study provides theoretical and empirical influence in determining the factors that form continued digital payment adoption behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winny Wiyandany
"Peningkatan penggunaan Inovasi Keuangan Digital selain memberikan dampak positif bagi pihak penyelenggara dan masyarakat, namun juga memiliki risiko terjadinya penggunaan layanan Inovasi Keuangan Digital sebagai sarana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Terkait hal ini, ternyata dalam pelaksanaan rezim APU-PPT di Indonesia, Inovasi Keuangan Digital belum termasuk ke dalam pihak pelapor sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Dengan latar belakang tersebut, Pokok permasalahan yang diangkat pada penelitian ini antara lain bagaimana pengaturan mengenai prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) dalam penyelenggaraan Inovasi Keuangan Digital di Indonesia serta bagaimana penerapan prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme pada penyelenggaraan Inovasi Keuangan Digital di Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif analitis dengan bentuk penelitian yuridis-normatif.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa peraturan mengenai IKD diatur dalam POJK Nomor 13/POJK.02/2018 dan peraturan mengenai APU-PPT secara khusus dalam POJK Nomor 12/POJK.01/2017 sebagaimana diubah dengan POJK Nomor 23/POJK.01/2019. Sedangkan terkait pelaksanaanya, berdasarkan hasil penelitian diketahui fakta bahwa kewajiban penerapan prinsip APU-PPT bagi Penyelenggara IKD akan efektif diberlakukan pada tahun 2022 dan telah dilakukan pembahasan terkait dengan rencana disertakannya Inovasi Keuangan Digital sebagai salah satu pihak pelapor dalam rezim APU-PPT. Saran yang diberikan Penulis yaitu penggolongan klaster IKD berdasarkan tingkat risiko adanya pencucian uang dan penyusunan pedoman teknis tata cara pengisian laporan bagi perusahaan fintech.

The increase of Digital Financial Innovations usage in addition to having a positive impact on both the operators and the public, also has the risk of its services being utilized as a means of money laundering and terrorism financing. Pertaining to this, it turns out that in the implementation of the AML/CFT regime in Indonesia, Digital Financial Innovations aren’t yet included as a reporting party as stipulated in the legislation. Based on this background, the main issues raised in this research includes how the Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (AML/CFT) principles are regulated in the operation of Digital Financial Innovations in Indonesia and also how the Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism principles are implemented in Digital Financial Innovations in Indonesia. The research method used is analytical descriptive in the form of normative legal research.
From the results of the achieved research, it was known that the regulations regarding DFI are regulated in POJK Nomor 13/POJK.02/2018 and the regulations regarding AML/CFT are specifically regulated in POJK Nomor 12/POJK.01/2017 as amended by POJK Nomor 23/POJK.01/2019. Meanwhile, on the subject of its implementation, based on the results of the research, it was known that the obligation to implement the AML/CFT principles for DFI Operators will be effective in 2022 and discussions concerning the plan to include Digital Financial Innovations as a reporting party in the AML/CFT regime has also been held. The recommendations that given by the author are classification of DFI Clusters based on the level of risk of money laundering and preparation of technical guidelines for filling out reports for fintech companies.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>