Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100691 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Aisyah Romauli
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan prinsip jadwal retensi arsip elektronik pada sistem kearsipan BPJS Ketenagakerjaan. Penelitian ini menjelaskan identifikasi kesesuaian penerapan prinsip jadwal retensi arsip elektronik di BPJS Ketenagakerjaan dengan 15 prinsip penerapan JRA elektronik oleh Smallwood. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik wawancara. Hasil penelitian retensi arsip elektronik di BPJS Ketenagakerjaan berdasarkan 15 prinsip JRA elektronik oleh Smallwood menunjukkan bahwa terdapat 13 prinsip yang dipahami, diketahui, dan diterapkan oleh penata arsip, sedangkan 2 prinsip lainnya tidak diketahui oleh penata arsip di BPJS Ketenagakerjaan. Namun temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan dengan kondisi di Indonesia, dimana letak Prinsip 13 menjadi Prinsip 14, begitu juga sebaliknya. Di Indonesia, prinsip 14 terlebih dahulu harus dilakukan untuk menentukan kewenangan internalnya mulai dari unit teratas menuju unit bawah. Selanjutnya, dapat dilakukan prinsip 13 untuk menentukan fungsionalitas tugas dan tanggung jawab di setiap unit

This research aims to identify the application of the principle of the electronic archive retention schedule to the BPJS Ketenagakerjaan filling system. This study describes the identification of the suitability of the application of the principle of the electronic record retention schedule at BPJS Ketenagakerjaan with the 15 principles of implementing the electronic JRA by Smallwood. This research aims to identify the application of the electronic archive retention schedule principle to the BPJS Ketenagakerjaan filling system. This study describes the identification schedule at BPJS Ketenagakerjaan with the 15 principles of implementing the electronic JRA by Smallwood. This research uses qualitative research with a case study approach. The method of data collection is done using interview techniques. The results of research on electronic record retention at BPJS Ketenagakerjaan based on 15 principles of Smallwood’s electronic JRA show that 13 principles are understood, known, and applied by the  archive manager, while the archive manager at BPJS Ketenagakerjaan does not know the other two principles. However, this study’s findings indicate differences from conditions in Indonesia, where Principle 13 becomes Principle 14 and vice versa. In Indonesia, principle 14 must first be carried out to determine internal authority starting from the top unit to the bottom unit. Furthermore, principle 13 can be carried out to determine the functionality of the tasks and responsibilities in each unit."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Terta Dewi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan prinsip jadwal retensi arsip pada sistem kearsipan Pustekdata Penginderaan Jauh LAPAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada prinsip 1, informan tidak memahami mengenai konsep dari retensi arsip padahal pemahaman mengenai konsep retensi arsip elektronik menjadi dasar untuk menetapkan jadwal retensi. Pada prinsip 2, Pustekdata Penginderaan Jauh LAPAN tidak menggunakan seri arsip sebagai dasar. Pada prinsip 3, Pustekdata Penginderaan Jauh LAPAN memperhatikan prinsip mengenai keutamaan isi dibandingkan format, selain itu juga memperhatikan biaya resiko dan manfaat dengan menggunakan tape library untuk penyimpanan permanen karena dianggap lebih murah dan efisien. Pada prinsip 4, Pustekdata Penginderaan Jauh LAPAN sudah memperhatikan 4 komponen yang diperlukan dalam daur hidup total. Pada prinsip 5, Pada dasarnya semua data yang dimiliki oleh Pustekdata Penginderaan Jauh LAPAN digunakan oleh seluruh pengguna, baik lembaga swasta maupun pemerintahan. Data yang sudah tidak digunakan oleh pihak Pustekdata Penginderaan Jauh LAPAN dipindahkan ke media offline, yaitu tape library. Pada prinsip 6, Semua data yang dikelola oleh Pustekdata Penginderaan Jauh LAPAN merupakan arsip elektronik yang dari diciptakan sudah berbentuk digital dan tidak pernah melakukan alih media arsip elektronik tersebut dalam media kertas. Pada prinsip 7, Pustekdata Penginderaan Jauh LAPAN mengguna tape library sebagai media penyimpanan karena dapat bertahan lama dan memiliki kapasitas yang besar, dan juga sistem yang dimiliki selalu di perbaharui agar arsip tersebut tetap bisa diakses/ dibaca. Pada prinsip 8, Pustekdata Penginderaan Jauh LAPAN menggunakan media tape library karena memiliki ukuran dan kapasitas yang besar, dan juga tape library dinilai lebih hemat biaya. Pada prinsip 9, metadata yang dimaksud mencakup informasi sebagai berikut tanggal akusisi, waktu akuisisi dan nama satelit. Padap prinsip 10, sistem didesain dengan melakukan integrasi antara 2 media yaitu storage dan tape. Diantara 2 media tersebut ada sistem yang menghubungkannya, sistem ini mampu mengenali yang mana data yang sudah 10 tahun sehingga otomatis langsu memindahkan ke dalam tape.

ABSTRACT
This study aims to identify the application of the archive retention schedule principle in the archive system of the Remote Sensing Technology and Data Center LAPAN. This research is a qualitative research with case study approach. From the results of this study it can be concluded that in principle 1, informant does not understand the concept of archive retention whereas the understanding of the concept of electronic archive retention becomes the basis for establishing retention schedule. In principle 2, Remote Sensing Technology and Data Center LAPAN does not use archive series as the basis. In principle 3, Remote Sensing Technology and Data Center LAPAN pay attention to the principle of content primacy than format, but it also pay attention to the cost of risk and benefit by using tape library for permanent storage because it is considered cheaper and efficient. In principle 4, Remote Sensing Technology and Data Center LAPAN already pay attention to 4 components required in the total life cycle. In principle 5, Basically all data owned by Remote Sensing Technology and Data Center LAPAN used by all users, both private and government agencies. Data that has not been used by the Remote Sensing Technology and Data Center LAPAN moved to the offline media, namely tape library. In principle 6, All data maintained by the Remote Sensing Technology and Data Center LAPAN is an electronic archive that was created from a digital form and never overtakes the electronic archive media in paper media. In principle 7, Remote Sensing Technology and Data Center LAPAN use tape library as a storage media because it can last long and has a large capacity, and also owned systems are always updated so that the archive can still be accessed read. In principle 8, Remote Sensing Technology and Data Center LAPAN using tape library media because it has a large size and capacity, and also tape library is considered more cost effective. In principle 9, such metadata include information as follows acquisition date, acquisition time and satellite name. In principle 10, systems are designed by integrating between two media, storage and tape. Among the 2 media there is a system that connects it, the system is able to recognize which data that has been 10 years so that automatic langsu move into the tape."
2018
T49976
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dionna Amanda Syah Ayeisha
"Arsip elektronik membuat perubahan besar pada seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam hal tata kelola arsip. Pengelolaan arsip secara elektronik dapat memudahkan kegiatan pengarsipan. Bagian Administrasi Kementerian di Kementerian Keuangan RI pengelolaan arsipnya sudah berbasis komputer dengan menggunakan sistem aplikasi Nadine untuk menunjang pengelolaan arsip yang efektif dan efisien. Aplikasi Nadine dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Nadine dapat mempermudah pengelolaan arsip dan mempercepat penemuan kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengelolaan arsip elektronik menggunakan aplikasi Nadine pada Bagian Administrasi Kementerian di Kementerian Keuangan RI. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah observasi dengan pengamatan yang dilakukan secara langsung untuk mengamati pengelolaan arsip elektronik menggunakan aplikasi Nadine pada Bagian Administrasi Kementerian di Kementerian Keuangan RI dan selanjutnya wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada narasumber untuk mengetahui informasi secara lebih lanjut. Sedangkan teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, vervikasi data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan arsip elektronik pada Bagian Administrasi Kementerian di Kementerian Keuangan RI terdiri dari empat tahap yaitu, penciptaan, distribusi, pemeliharaan dan disposisi.

Electronic archives make major changes in all aspects of human life, including in terms of archive management. Electronic archive management can facilitate archiving activities. The Ministry of Administration at the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia has computer-based archive management using the Nadine application system to support effective and efficient archive management. The Nadine application can be accessed anywhere and anytime. Previous research has shown that using the Nadine application can simplify archive management and speed up retrieval. The purpose of this study was to identify the management of electronic records using the Nadine application at the Ministry of Administration at the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. The method used in this study is a qualitative method. The technique used by researchers to collect data is observation with observations made directly to observe the management of electronic archives using the Nadine application at the Ministry Administration Section at the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia and then interviews are carried out by asking questions to informants to find out more information. While the data analysis techniques include data reduction, data presentation, data verification and drawing conclusions. Based on the results of the study, it can be concluded that the management of electronic archives at the Ministry Administration Section at the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia consists of four stages, namely, creation, distribution, maintenance and disposition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alghifari Taufan Nugroho
"Rekam medis merupakan dokumen penting yang menyimpan informasi dan riwayat pemeriksaan pasien. Electronic Medical Record (EMR) atau rekam medis elektronik memiliki kelebihan yang dapat mempermudah tenaga kesehatan mengelola rekam medis pasien, namun penggunaan sistem EMR di klinik Dr. Hartoyo Sp.OG masih memiliki beberapa kendala seperti pencarian data yang memakan waktu lama, memerlukan banyak aplikasi yang tidak saling terintegrasi, dan pekerjaan yang repetitif. Target penelitian ini adalah klinik kebidanan dan kandungan Dr. Hartoyo Sp.OG yang merupakan klinik pratama non-BPJS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh klinik Dr. Hartoyo Sp.OG yang menyebabkan kinerja rekam medis klinik menjadi tidak maksimal, mengidentifikasi faktor permasalahan yang menyebabkan masalah tersebut, dan membuat desain serta membangun sistem penyimpanan rekam medis yang terintegrasi antara data pasien dan hasil pemeriksaan pasien. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Design Science Research (DSR). Untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan dilakukan wawancara, studi literatur, observasi, dan analisis proses bisnis saat ini. Permasalahan yang diidentifikasi dibagi menjadi tiga variabel penelitian yaitu perceived usefulness (kebermanfaatan), perceived ease of use (kemudahan penggunaan), dan perceived efficiency (efisiensi). Melalui temuan masalah, penelitian ini melakukan pemetaan serta pembuatan usulan solusi berupa sebuah sistem EMR yang bernama Al-Falah MR. Pengembangan Al-Falah MR dilakukan dengan menggunakan metode prototyping, yang setelah selesai dikembangkan dilanjutkan dengan evaluasi User Acceptance Test (UAT), kuesioner Usability Testing, dan wawancara. Evaluasi dilakukan pada empat orang yang merupakan keseluruhan pegawai klinik yang terlibat dengan proses bisnis utama klinik. Hasil dari penelitian menghasilkan UAT dengan dua skenario yang tidak sukses dari total 30 skenario di mana terdapat 30 skenario untuk dokter dan 28 skenario untuk karyawan. Kegagalan dari dua skenario tersebut berhasil diperbaiki sebelum melanjutkan proses UAT. Evaluasi kuesioner juga memberikan hasil nilai rata-rata PSSUQ 1.90. Hasil penelitian membuktikan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, dan perceived efficiency penting untuk dipertimbangkan dalam pengembangan EMR.

Medical records are important documents storing information and patient history. Electronic Medical Records (EMR) have advantages that can make it easier for health workers to manage patient medical records, but the use of EMR in Dr.Hartoyo Sp.OG still has some problems, such as data search takes a long time, requires many applications that are not integrated with each other, and repetitive work. The target of this research is the obstetrics and gynecology clinic of Dr. Hartoyo Sp.OG which is a non-BPJS primary clinic. This study aims to identify the problems faced by Dr. Hartoyo Sp.OG which causes the clinical medical record performance to be not optimal, identify the factors that cause the problem, also design and build an integrated medical record storage system between patient data and the results of patient examinations in a clinic. This study uses a qualitative approach with Design Science Research (DSR) method. To identify problems and needs, interviews, literature studies, observations, and analyses of current business processes were conducted. The problems identified were divided into three research variables, namely perceived usefulness, perceived ease of use, and perceived efficiency. The problem finding then mapped and made to a proposed solution in the form of an EMR system called Al-Falah MR. he development of Al-Falah MR was carried out using the prototyping method, which then followed by evaluations using User Acceptance Test (UAT), a Usability Testing Questionnaire, and interviews. The evaluation is carried out on four people who are all clinical employees that are involved in the main business processes. The results shows passing the UAT with two unsuccessful scenarios out of a total of 30 scenarios where there were 30 scenarios for doctors and 28 scenarios for employees. The failure of the two scenarios is corrected before continuing with the UAT process. The evaluation of the questionnaire also gives an average PSSUQ score of 1.90. The results of this study prove that perceived usefulness, ease of use, and perceived efficiency are important to consider in EMR Development."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Fitri
"ABSTRAK
Penyimpanan Protokol Notaris sebagai Arsip Negara secara elektronik
diperlukan bagi setiap pengemban jabatan Notaris. Hal demikian dapat dilakukan melalui alih media menjadi arsip elektronik berdasarkan Undang-Undang Kearsipan, dan dapat terintegrasi dengan pelayanan hukum secara online lainnya, sehingga akan menciptakan suatu interoperabilitas antara pelayanan hukum secara online di Indonesia. Permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini terkait dengan penyimpanan Protokol Notaris yang dilakukan secara konvensional dan elektronik, dan sistem elektronik penyelenggaraannya yang terintegrasi. Penelusuran data dilakukan dengan menggunakan data kepustakaan melalui studi dokumen pada Peraturan Perundang-undangan dan didukung dengan wawancara narasumber. Temuan data dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif. Penyimpanan Protokol Notaris dapat dilakukan secara elektronik mengacu pada ketentuan UUJN, UU ITE, dan UU Kearsipan, meskipun terdapat banyak inkonsistensi, pelaksanaan penyelenggaraan sistem elektronik yang terintegrasi terkait penyimpanan Protokol Notaris masih terkendala payung hukum pelaksanaannya.

ABSTRACT
Depository of Protocol Notary as State Records electronically is required
for every Notary office bearers. It thus can be done through the transfer of media into an electronic archive under Act Archives, and can be integrated with other online legal services, thus creating interoperability between online legal services in Indonesia. The problems are studied in this paper associated with the depository of Notary Protocols both done conventionally and electronics, and integrated electronic systems implementation. Search data using literature data through the study of documents on Legislation and supported by interview of informants. Findings data were analyzed using qualitative methods. Notary Protocols storage can be done electronically refer to the provisions UUJN, ITE Law, and the Law on Archives, although there are many inconsistencies, the management of the integrated electronic systems associated storage Notary Protocol is still constrained by legal protection implementation"
2016
T45890
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Zakiyah
"Perubahan paradigma global dalam memandang teknologi informasi memberikan pengaruh terhadap tata kelola pemerintahan di Indonesia. Dalam mewujudkan transparasi terhadap informasi publik dengan memanfaatkan teknologi informasi peran arsip elektronik sangat penting dalam mendukung hal tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dimana dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa implementasi arsip elektronik di Unit Pusat Kearsipan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih belum dilaksanakan secara maksimal, hal tersebut dilihat dari Sumber Daya Manusia, Preservasi Elektronik, Hukum Peraturan, Sistem Informasi. Selain itu juga, hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan arsip elektronik terdiri dari masih belum memiliki fokus pengolahan arsip elektronik, anggaran, sarana prasarana yang terbatas serta arsiparis yang kompeten. Temuan penelitian ini yang merupakan evaluasi diharapkan dapat memaksimalkan peran arsip elektronik di lembaga pemerintahan dalam mewujudkan pemerintahan yang good governance.

The changing of global paradigm in seeing the information of technology gives influence on governance in Indonesia. In realizing transparency toward public information by utilizing information technology the role of electronic archieve is very important in support of this. This research uses a case study with result showing that the implementation of an electronic archive in Archives Central Unit Ministry of Environment Forestry still not been implemented to the fullest, it is seen from the Human Resources, Electronics preservation, Rule of Law, Information System. In the other hand, some barriers that faced in implementing electronic archive consists of still do not have the focus processing electronic archive, budgets, limited infrastructure, as well as competent archivists. The findings of this study is an evaluation that expected can maximize the role of electronic archives in government agencies in realizing the good governance of government."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T47143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Saat ini internet merupakan media yang paling populer dalam menyajikan data maupun tukar data. Tak ayal lagi banyak penerbit yang menawarkan berlangganan jurnal secara online. Demikian pula sejumlah perpustakaan telah mulai menerapkan layanan online. Artikel ini membahas mengenai keuntungn arsip fulltext bagi masyarakat ilmiah."
FP2T 1:2 (2002)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Marsa Maula
"Penelitian ini membahas tentang Implementasi Electronic Records Management System (ERMS) pada Layanan Temu Kembali Arsip Publik Berbasis Elektronik dengan Studi Kasus pada Sistem Informasi Arsip (SIAr) DPR RI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi SIAr dalam memberikan pelayanan temu kembali arsip publik berbasis elektronik secara cepat, tepat, dan akurat sebagai implementasi dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. Penelitian ini juga menganalisis kekurangan-kekurangan yang menjadi kendala bagi arsiparis dan pengguna selama pelaksanaan SIAr DPR RI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam, observasi, dan analisis dokumen terkait pengelolaan arsip elektronik di SIAr DPR RI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan ERMS dalam memberikan layanan temu kembali arsip sudah dilaksanakan secara efektif dan efisien serta menerapkan KIP dengan baik, namun masih terdapat kendala yaitu tidak memiliki menu login sehingga kepuasan pengguna yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk SIAr DPR RI belum dilaksanakan.

This research discusses the Implementation of Electronic Records Management System (ERMS) in Electronic-Based Public Archive Retrieval Services with Case Studies at Sistem Informasi Arsip (SIAr) DPR RI. The purpose of this study is to identify how the implementation of SIAr in providing electronic-based public archive retrieval services quickly, precisely, and accurately as the implementation of Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. In addition, this study also want to analyze the shortcomings that become obstacles for archivists and users during the implementation of SIAr DPR RI. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection is through through semi-structured and in-depth interviews, observation, and analysis of document related to the management of electronic records in SIAr DPR RI. The results of this study indicate that the implementation of ERMS in providing archive retrieval services has been implemented effectively and efficiently and implemented KIP well, but there are still obstacles, namely not having a login menu so that user satisfaction which can be used as an evaluation for SIAr DPR RI has not been implemented."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kurniawati
"Latar belakang. Penerapan teknologi digital di bidang kesehatan membawa potensi untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan kesehatan Penerapan RME ini dituangkan dalam Permenkes No.24 tahun 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan RSUD Dr. Alberth H Torey (RSUD AHT) dalam penerapan rekam medik elektronik.
Metode. Studi analitik dengan mixmethode berupa analisis kualitatif dengan wawancara mendalam dan kuantitatif dengan kuesioner. Studi kualitatif menilai kesiapan penerapan RME melalui penilaian kesiapan sumberdaya manusia, anggaran, metode dan sarana prasarana. Penilaian perilaku penggunaan RME, dianalisis melalui kuesioner modified technology acceptance model (TAM-2) dan Unified Theory of Acceptance and Use of. Technology (UTAUT). Dilakukan pada November 2023 dengan total 71 responden dan 10 informan.
Hasil. Belum tersosialisasi tentang penggunaan RME kepada seluruh unit. Mayoritas responden memperlihatkan hasil positif dalam kemauan penggunaan dan sikap dalam penggunaan baik dengan metode TAM-2 dan UTAUT. Proses penganggaran belum transparan. Belum ada SOP dalam pengelolaan dan evaluasi penggunaan RME. Terdapat keterbatasan jumlah perangkat keras yang tersedia di unit.
Kesimpulan. RME memudahkan dalam penyelesaian pekerjaan. Rumah sakit dapat meningkatkan penerapan RME dengan membuat perencanaan sesuai perhitungan kebutuhan terhadap kesiapan sumberdaya manusia, pemenuhan perangkat keras, evaluasi berkala dan pengelolaan anggaran terkait RME.

Background. The application of digital technology in the health sector brings the potential to improve the quality and safety of health services. The implementation of RME is outlined in Minister of Health Regulation No. 24 of 2022. The aim of this research is to determine the readiness of RSUD Dr. Alberth H Torey (RSUD AHT) in implementing electronic medical records.
Method. Analytical study with a mix method in the form of qualitative analysis with in-depth interviews and quantitative with questionnaires. Qualitative studies assess readiness to implement RME through assessing the readiness of human resources, budget, methods and infrastructure. Assessment of RME usage behavior, analyzed through the modified technology acceptance model (TAM-2) questionnaire and the Unified Theory of Acceptance and Use of. Technology (UTAUT). Conducted in November 2023 with a total of 71 respondents and 10 informants.
Results. The use of RME has not been socialized to all units. The majority of respondents showed positive results in willingness to use and attitudes towards using both the TAM-2 and UTAUT methods. The budgeting process is not yet transparent. There is no SOP for managing and evaluating the use of RME. There is a limited amount of hardware available in the unit.
Conclusion. RME makes it easier to complete work. Hospitals can increase the implementation of RME by making plans according to calculating needs for human resource readiness, hardware fulfillment, periodic evaluations and budget management related to RME.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Purwaningsih
"Tesis ini membahas tentang evaluasi implementasi sistem rekam medik elektronik diRumah Sakit Awal Bros Tangerang pada tahun 2017.Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagaisektor termasuk bidang kesehatan salah satu di antaranya adalah rekam medis berbasiskomputer atau rekam medis elektronik, yaitu sebuah sistem pencatatan data medissecara elektronik dan terintegrasi baik untuk rawat inap, rawat jalan, maupun medicalcheckup dengan tingkat keamanan yang lebih baik. Rumah Sakit melalui upaya-upayayang konkrit dan kerjasama antar sektor berusaha menyelenggarakan sistem tersebutsesuai dengan aspek penyelenggaraan rekam medis di Indonesia dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanapenerapan rekam medik elektronik di RS Awal Bros Tangerang. Lokasi penelitiandilakukan di RS Awal Bros Tangerang. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-April2018 dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik. Populasi penelitianawal adalah staf yang bekerja saat ini di RS Awal Bros Tangerang sebagai professionalpemberi asuhan sebanyak 117 orang yaitu yang terdiri dari dokter spesialis, dokterumum, perawat, bidan, petugas fisioterapi, apoteker, ahli gizi dan petugas rekam medisyang memiliki akses langsung terhadap sistem rekam medis elektronik. Pengambilan data primer awal melalui metode pengisian kuesioner evaluasi rekam medik elektronikoleh para profesional pemberi asuhan, kemudian dilakukan wawancara mendalam.
Hasil evaluasi penerapan rekam medis elektronik RS Awal Bros Tangerang tahun 2017 didapatkan secara umum rata-rata persepsi positif responden terhadap aspek Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik, Aspek Pencatatan Rekam Medis Elektronik, Aspek Kepemilikan Rekam Medis Elektronik, Aspek Penyimpanan Rekam Medis Elektronik dan Aspek Hukum, Etik, Disiplin dan Kerahasiaan rekam medis adalah79,5.
Belum semua dokter spesialis menggunakan EMR. Perlu ditingkatkan clinicalleadership kepatuhan penggunaan sistem baru RME dengan mengurangi faktor-faktoryang melatarbelakangi keengganan dokter spesialis tersebut yaitu dengan pelatihanyang intens, review berkala guna perbaikan berkelanjutan, follow up segera terhadapmasukan user sehingga sistem informasi yang memberikan kepuasaan bagi parapenggunanya serta bermanfaat juga keharusan menggunakan dari manajemen menjadikunci untuk mengatasi hal tersebut.

Analysis of Electronic Medical Record Implementation in Awal Bros TangerangHospital Year 2017Ida Ayu Purwaningsiha,b dr. Mieke Savitri, MKesaa Public Health Faculty University of Indonesiab Awal Bros Tangerang HospitalBackground and Purpose The rapid development of information technology hasexpanded to various sectors including healthcare. One of them is computer basedmedical record or electronic medical record, an integrated system of medical datadocumentation by electronic an electronic for inpatient, outpatient, and medical checkupwith a better level of security. Hospitals provide concrete efforts and collaborationbetween many sectors trying to organize the system in accordance with aspects ofmedical records in Indonesia and can be accounted for.
This study aims to find out howthe implementation of electronic medical records in Awal Bros Tangerang Hospital. Thelocation of the research was conducted in outpatient and inpatient unit in Awal BrosTangerang Hospital. The research was conducted in January April 2018 by usingdescriptive analytic research design. The initial research population are clinical staff inAwal Bros Tangerang Hospital. There are 117 care professionals consisting of specialistdoctors, general practitioners, nurses, midwives, physiotherapists, pharmacists,nutritionists and medical record officers who have direct access against the electronicmedical records system. Initial primary data was collected through the method of fillingout the questionnaire of electronic medical records evaluation by the caregiverprofessionals, then in depth interviews were conducted.
The result of evaluation ofelectronic medical record implementation of Awal Bros Hospital Tangerang year 2017obtained generally average positive perception of respondents to the aspects ofelectronic medical record administration, aspects of electronic medical recorddocumentation, electronic medical record ownership aspect, storage aspect of electronicmedical and legal, ethics, discipline and confidentiality of electronic medical recordaspects. It is about 79,5 good category.
Not all specialist doctors use EMR. It isnecessary to improve the clinical leadership toward the new system of EMR byreducing factors behind the specialist doctor 39 s reluctance with intense training, periodicreview for continuous improvement, immediate follow up of user inputs so thatinformation systems provide satisfaction for the users as well as how useful this systemmeet up the necessity from hospital management. That will become the key to overcomeit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>