Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88143 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sekar Kurniasih
"Waduk Ria Rio, Jakarta Timur merupakan waduk yang dimanfaatkan masyarakat untuk penangkapan ikan. Penangkapan ikan yang terus menerus dapat menyebabkan penurunan kepadatan ikan yang ada di Waduk Ria Rio. Salah satu ikan yang sering tertangkap oleh pemancing yaitu ikan nila (Oreochromis niloticus) yang mampu hidup pada kondisi lingkungan yang luas dan dapat menyesuaikan dengan jenis makanan yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makanan (food habit) ikan nila (Oreochromis niloticus) di Waduk Ria Rio. Penelitian kebiasaan makanan ikan meliputi pengukuran panjang tubuh dan berat ikan, serta panjang usus dan berat pencernaan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk pengambilan sampel air. Kemudian, pengambilan sampel ikan mengikuti pergerakan ikan. Pengawetan pencernaan ikan menggunakan alkohol 70%. Hasil penelitian menunjukkan ikan nila mempunyai panjang usus 3–7 kali lebih panjang dari tubuhnya dan dikategorikan sebagai ikan herbivora. Komposisi jenis makanan yang ditemukan yaitu Euglenophyta, Chlorophyta, Cyanophyta, dan Bacillariophyta. Euglenophyta menjadi makanan utama dengan persentase Indeks Bagian Terbesar 75%. Kemudian, hasil perhitungan luas relung berkisar antara 4,1982—4,8267 menyatakan bahwa ikan nila mampu memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara umum. Berdasarkan hasil pengamatan parameter lingkungan, Waduk Ria Rio masih dapat mendukung kehidupan ikan nila. Informasi ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan ikan nila (Oreochromis niloticus) di Waduk Ria Rio.

Ria Rio Reservoir, located in East Jakarta, is a reservoir that is used by the community for fishing. Continuous fishing activities can lead to a decrease in fish density in the reservoir. One of the fish species that is often caught by fishermen is the Nile tilapia (Oreochromis niloticus), which can live in a wide range of environmental conditions and adapt to available food sources. The purpose of this study is to determine the food habits of Nile tilapia in Ria Rio Reservoir, which can be used as a reference for the management of Nile tilapia in the reservoir. The study includes measuring the length and weight of the fish and the digestive tract and also the food composition. The study uses purposive sampling for water sampling, and the fish sampling follows the movement of the fish. The fish's digestion is preserved using 70% alcohol. The results show that Nile tilapia has a digestive tract length of 3–7 times longer than its body and is categorized as an herbivorous fish. The food composition found includes Euglenophyta, Chlorophyta, Cyanophyta, and Bacillariophyta, with Euglenophyta being the main food source with a percentage of 75%. The calculated area of the niche ranges from 4.1982—4.8267, indicating that Nile tilapia can utilize available resources in general. Based on the observation of environmental parameters, Ria Rio Reservoir can still support the life of Nile tilapia. This information is expected to be a reference for the management of Nile tilapia in Ria Rio Reservoir."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Dwi Ananda
"Waduk Ria Rio merupakan perairan tawar di Jakarta Timur yang dimanfaatkan masyarakat setempat untuk menangkap ikan. Jenis ikan yang paling sering ditangkap adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio kelamin, tingkat dan indeks kematangan gonad, fekunditas, dan diameter telur ikan nila di Waduk Ria Rio. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Februari 2023. Metode purposive sampling digunakan di sembilan stasiun untuk pengambilan sampel air, sedangkan pengambilan sampel ikan berdasarkan lokasi ikan sering ditemukan menggunakan jala tebar. Pengukuran panjang dan penimbangan berat ikan dilakukan secara langsung di lapangan. Gonad diawetkan dalam alkohol 70% dan diamati di Laboratorium Ekologi Departemen Biologi FMIPA UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio kelamin jantan dan betina ikan nila tidak seimbang dengan perbandingan 1 : 2,04 yang didominasi oleh betina. Ikan nila betina yang diperoleh sebanyak 49 ekor, sedangkan ikan jantan sebanyak 24 ekor. Tingkat kematangan gonad bervariasi yang menunjukkan ikan nila dapat memijah sepanjang tahun. Ikan nila yang didapatkan sedang memasuki masa pemijahan dilihat dari banyaknya jumlah ikan yang telah matang gonad (TKG III dan IV). Nilai indeks kematangan gonad kurang dari 20% dengan kisaran 0,01—3,78%. Fekunditas ikan nila berkisar 258—1190 butir. Ukuran diameter panjang telur berkisar 0,86—2,75 mm dan diameter lebar telur berkisar 0,64—2,39 mm. Berdasarkan sebaran diameter telur, diketahui ikan nila memiliki pola pemijahan partial spawner.

Ria Rio Reservoir is a freshwater ecosystem in East Jakarta that is used by local people to catch fish. The most commonly caught fish is nile tilapia (Oreochromis niloticus). The aims of this research were to determine sex ratio, gonad maturity stage, gonadal-somatic index, fecundity, and egg diameter of nile tilapia in Ria Rio Reservoir. Sampling was carried out in February 2023. Purposive sampling method was used in nine stations for water sampling, while fish sampling based on fish location is often found using cast net. Measurement of the length and weighing of fish is carried out in the field. The gonads were preserved in 70% alcohol and observed in the Ecology Laboratory of Departement of Biology FMIPA UI. The results showed that sex ratio of male and female was unbalanced with a ratio of 1 : 2,04 and was dominated by females. The female caught were 49 fish, while the male were 24 fish. Gonad maturity stage was varies, indicating that nile tilapia can spawn throughout the year. The nile tilapia obtained was entering the spawning period seen from the large number of fish that have matured (stage III and IV). Gonadal-somatic index was less than 20% with a ranged of 0,01—3,78%. Fecundity of fish ranged from 258—1190 eggs. Egg length diameter ranged from 0,86—2,75 mm and egg width diameter ranged from 0,64—2,39 mm. Based on distribution of egg diameter, nile tilapia is a partial spawner."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasya Aqila Firmanza
"Waduk Ria Rio, Jakarta Timur merupakan perairan yang berbatasan langsung dengan wilayah perkotaan. Aktivitas memancing merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh masyarakat setempat dan sebagian besar hasil tangkapan adalah ikan nila (Oreochromis niloticus). Aktitivitas tersebut tentu membutuhkan manajemen pengelolaan sumberdaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang-berat, faktor kondisi, dan kelimpahan ikan nila menggunakan metode Catch per Unit of Effort (CPUE) sehingga informasi tersebut dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam kebijakan pengembangan Waduk Ria Rio. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Februari 2023. Metode purposive sampling digunakan untuk pengambilan sampel air, sementara itu pengambilan sampel ikan menggunakan jala tebar sesuai dengan daerah sering ditemukannya ikan. Parameter fisikia dan kimia yang diukur terdiri dari suhu, kecerahan, turbiditas, pH, dan DO. Total jumlah sampel ikan yaitu 144 ekor yang terdiri dari 100 ekor betina dan 44 ekor jantan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah ikan yang sering tertangkap memiliki panjang 12—16 cm, terdiri dari 18 ekor jantan dan 34 ekor betina. Berat tubuh ikan yang sering tertangkap adalah 30—61 g, terdiri dari 25 ekor jantan dan 58 ekor betina. Kelimpahan ikan nila secara umum relatif tinggi dengan total hasil tangkapan sebesar 24 ekor/jam. Analisis hubungan panjang dan berat menunjukkan pola pertumbuhan alometrik positif. Nilai faktor kondisi Fulton sebesar 1,7 dan faktor kondisi relatif sebesar 200. Hasil pengukuran kualitas air menunjukkan nilai suhu, pH, dan DO masih berada dalam batas toleransi atau normal. Nilai kecerahan dan turbiditas tidak sesuai batas toleransi yang ada. Kesimpulan penelitian ini adalah ikan nila di Waduk Ria Rio memiliki kelimpahan yang relatif tinggi tetapi belum layak untuk ditangkap karena masuk ke dalam kategori juvenil atau masih berumur muda berdasarkan panjang dan beratnya.

Waduk Ria Rio, East Jakarta is a reservoir that is directly adjacent to the urban areas. Fishing is an activity that is often carried out by the local community and most of the catch is nile tilapia (Oreochromis niloticus). This activity prompted the need for fish resource management. This study aims to determine the length-weight relationship, condition factors, and tilapia abundance using the Catch per Unit of Effort (CPUE) method so that the information can be used as a basis for consideration in the development policy of the Rio Ria Reservoir. The study was conducted in February 2023. The purposive sampling method is used for water sampling, while fish sampling is carried out using cast nets according to the area where fish are often found. Physical and chemical parameters measured consist of temperature, brightness, turbidity, pH, and DO. The total number of nile tilapia samples was 144, consisting of 100 females and 44 males. The results showed that nile tilapia that were often caught had a length of 12—16 cm, consisting of 18 males and 34 females. The body weight that is often caught is 30—61 g, consisting of 25 males and 58 females. The abundance of nile tilapia is relatively high with a total catch of 24 fish/hour. Analysis of the length-weight relationship showed a positive allometric growth pattern. A Fulton condition factor value of 1,7 and a relative condition factor of 200 were gained. The result of water quality measurements showed temperature, pH, and DO values are still within a tolerable range. Brightness and turbidity do not match the existing tolerable range. This study concludes that nile tilapia in Ria Rio Reservoir has a relatively high abundance but is not yet suitable for catching because most of the fish are still in the juvenile category based on their length and weight."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Dienda Dienizar
"

Mikroplastik merupakan partikel plastik yang terdegradasi di lingkungan dengan ukuran < 5 mm. Kandungan mikroplastik di perairan tawar berpotensi membahayakan kelangsungan hidup biota di dalamnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelimpahan dan persentase komposisi bentuk mikroplastik pada insang dan saluran pencernaan ikan nila Oreochromis niloticus (Linnaeus,1758) di Ciliwung daerah Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Insang dan saluran pencernaan (lambung dan usus) dari 10 sampel ikan nila diekstraksi dan dihancurkan menggunakan larutan asam nitrat (HNO3) 65%. Sampel yang telah diekstraksi kemudian diberi larutan NaCl jenuh agar mikroplastik mengapung ke permukaan. Sampel diteteskan sebanyak 1 ml pada Sedgwick Rafter Chamber kemudian diamati di bawah mikroskop dan dihitung jumlah mikroplastik berdasarkan bentuk partikelnya. Hasil penelitian terdapat kelimpahan mikroplastik pada sampel insang, lambung, dan usus ikan nila diantaranya bentuk fiber, film, fragmen, dan granula. Total kelimpahan rata-rata mikroplastik di insang sebanyak 4.135 ± 3.297,20 partikel/ind, di lambung sebanyak 2.772 ± 1.030,43 partikel/ind, dan di usus sebanyak 3.598 ± 1.582,18 partikel/ind ditemukan pada ikan nila. Persentase komposisi bentuk mikroplastik yang ditemukan dominan pada ikan nila terdapat bentuk fiber sebesar 57,85% di insang; 53,21% di lambung dan 53,06% di usus.

 


Microplastics are plastic particles that degrade in the environment with a size of <5 mm. The content of microplastics in freshwater has the potential to endanger the survival of the biota in it. This study aims to analyze the abundance and percentage composition of microplastic forms in the gills and digestive tract of Nile Tilapia fish Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758) in Ciliwung, Srengseng Sawah, South Jakarta. The gills and digestive tract (stomach and intestines) of 10 samples of nile tilapia fish were extracted and crushed using a 65% nitric acid (HNO3) solution. The extracted sample is then given a saturated NaCl solution so that the microplastic floats to the surface. The sample was dropped as much as 1 ml into the Sedgwick Rafter Chamber and then observed under a microscope and the number of microplastics was calculated based on the shape of the particles. The results showed an abundance of microplastics in the samples of gill, stomach, and intestines of tilapia including the form of fiber, film, fragments, and granules. The total abundance of microplastics in the gills was 4.135 ± 3.297,20 particles / ind, 2.772 ± 1.030,43 particles / ind in the stomach, and 3.598 ± 1.582,18 particles / ind in the intestine, which was found in tilapia. The percentage composition of the microplastic form that was found predominantly in tilapia contained a fiber form of 57,85% in the gills; 53,21% in the stomach and 53,06% in the intestine.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harezki Bazakhi
"Ikan Nila Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758) pada Setu Babakan Jagakarsa, Jakarta Selatan banyak dikonsumsi oleh masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis presentase kelimpahan bentuk mikroplastik pada insang, lambung, dan usus ikan Nila Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758) yang diperoleh dari Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan di Setu Babakan dan Laboratorium Biologi Laut, Departemen Biologi FMIPA Universitas Indonesia. Sampel ikan Nila yang diteliti sebanyak 18 ekor dengan panjang berkisar 13-20 cm. Sampel diisolasi untuk kemudian dilakukan metode destruksi dengan menggunakan larutan HNO3 65% sehingga dapat dilakukan proses analisis kelimpahan dan bentuk mikroplastik di bawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan terdapat total kelimpahan rata-rata pada sampel air permukaan sebesar 308,00 ± 128,29 partikel/liter; insang sebesar 7.820 ± 1.847 partikel/individu; pada sampel lambung sebesar 2.588,11 ± 751,33 partikel/individu; dan pada sampel usus sebesar 5.178,16 ± 2.098,55 partikel/individu. Total kelimpahan mikroplastik terbesar terdapat pada sampel insang dan terendah pada sampel lambung. Hasil uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan presentase bentuk mikroplastik (fiber, film, fragmen dan granula) yang signifikan pada sampel insang, lambung dan usus ikan Nila Oreochromis niloticus (Linnaeus,1758) di Setu Babakan Jagakarsa, Jakarta Selatan

Nile Tilapia Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758) in Setu Babakan Jagakarsa, South Jakarta is widely consumed by the local communities. This study analyzed percentage abudance of microplastics form in the gills, stomach, and intestinal of Nile Tilapia Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758) from Setu Babakan Jagakarsa, South Jakarta. This study was conducted at Setu Babakan and Marine Biology Laboratory, Departement of Biology FMIPA UI, Depok. The samples of Nile Tilapia studied were 18 individuals with the same relative length between 13-20 cm. The sample were isolated in order to do the destruction methods with HNO3 65%, then analysis of abundance and shape of microplastics can be done. The results show that the average total abudance in the gills sample was 7.820 ± 1.847 particles/individual; in the stomach was 2.588,11 ± 751,33 particles/individual; and in the intenstine was 5.178,16 ± 2.098,55 particles/individuals. The highest total abudance of microplastics was found in the gills and the lowest in the stomach samples. The results from Kruskal-Wallis statistical test shows there was no significant difference in the percentage of microplastics form (fiber, film, fragment, and granules) in the gills, stomach, and intestinal samples of Nile Tilapia Oreochromis niloticus (Linnaeus,1758) in Setu Babakan, Jagakarsa, South Jakarta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufiq Soekarno
"Gen tilapia Growth Hormone (tiGH) merupakan gen pengkode hormon pertumbuhan dari ikan nila yang berperan untuk meningkatkan pertumbuhan. Penelitian bertujuan melakukan kloning dan ekspresi gen tiGH untuk memproduksi protein rekombinan hormon pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian meliputi tahapan isolasi gen tiGH dari pMBA_tiGH, ligasi ke dalam pETBlue-2, serta transformasi vektor rekombinan ke dalam sel inang dengan menggunakan elektroporasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa vektor rekombinan dapat ditransformasi ke dalam sel inang E. coli BL2 dengan efisiensi transformasi 1,12x103 cfu/μg. Ekspresi gen tiGH dilakukan menggunakan induksi IPTG 0,4 mM dan dipurifikasi menjadi protein rekombinan growth hormone dengan berat molekul sebesar 22 kDa.

Tilapia growth hormone gene (tiGH) is a gene encoding growth hormone from the tilapia whose folr is to increase the growth. The research objective is to do cloning and expression tiGH gene to produce growth hormone recombinant proteins of tilapia (Oreochromis niloticus). Stages of research include isolation tiGH gene from pMBA_tiGH, ligation into pETBlue-2, and the transformation recombinant vector into host cells by using electroporation.
The result showed that recombinant vectors have been successfully transformed into the host cell E.coli BL21with transformation efficiency reached 1.12 x103 cfu/μg. Expression tiGH gene performed using 0.4 mM IPTG induction and purified recombinant protein growth hormone with a molecular weight of 22 kDa.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1351
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Khoirul Anam
"Pencemaran mikroplastik menjadi ancaman bagi kehidupan biota. Mikroplastik yang terakumulasi dalam saluran pencernaan biota dapat menghambat pertumbuhan, mempengaruhi reproduksi, dan kerusakan organ internal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan  bentuk mikroplastik pada air, sedimen, insang, dan saluran pencernaan Ikan Nila Oreochromis niloticus di Situ Rawa Besar, Depok. Sampel air dan sedimen di ambil pada 3 stasiun pengambilan sampel dari situ. Sampel Ikan Nila diambil 5 ekor masing-masing pada 3 stasiun. Sampel insang dan saluran pencernaan dihancurkan menggunakan larutan asam nitrat (HNO3) 65%. Sampel air diambil 20 L dan disaring menggunakan plankton net. Sampel sedimen dikeringkan dalam oven sebanyak 25 gram. Larutan NaCl jenuh digunakan untuk memisahkan mikroplastik dengan pengotor. Sebanyak 1 mL sampel diteteskan pada Sedgewick Rafter Chamber kemudian diamati dan dihitung berdasarkan bentuk mikroplastik di bawah mikroskop. Hasil penelitian pada Juli 2022 menunjukkan bahwa kelimpahan mikroplastik berkisar antara 15,00-23,33 partikel L-1 pada air, 20.330,00-45.330,00 partikel kg-1 pada sedimen, 182,67-593,33 partikel ind-1 pada insang, dan 596,00-701,33 partikel ind-1 pada saluran pencernaan. Kelimpahan mikroplastik tersebut lebih rendah dari kelimpahannya pada September 2023, yaitu berkisar antara 24,33-34,67 partikel L-1 pada air, 31.000,00-65.670,00 partikel kg-1 pada sedimen, 317,33-744,00 partikel ind-1 pada insang, dan 844,00-1.120,00 partikel ind-1 pada saluran pencernaan. Bentuk mikroplastik yang paling dominan adalah fragmen pada air, Ikan Nila, dan sedimen. Penelitian ini menunjukkan peningkatan jumlah mikroplastik di Situ Rawa Besar seiring berjalannya waktu yang didukung oleh beberapa faktor seperti peningkatan populasi, peningkatan sampah plastik, aktivitas antropogenik, dan curah hujan.

Microplastic pollution poses a threat to the life of aquatic organisms. Accumulated microplastics in the digestive tracts of these organisms can hinder growth, affect reproduction, and cause internal organ damage. This research aims to determine the abundance and forms of microplastics in water, sediment, gills, and digestive tracts of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) in Situ Rawa Besar, Depok. Water and sediment samples were collected from three sampling stations in the lake. Five Nile Tilapia samples were taken from each station. Gill and digestive tract samples were digested using 65% nitric acid (HNO3) solution. Twenty liters of water were collected and filtered using a plankton net. Sediment samples were dried in an oven, with 25 grams used for analysis. A saturated NaCl solution was employed to separate microplastics from impurities. One milliliter of the sample was dropped onto a Sedgewick Rafter Chamber, then observed and counted based on microplastic forms under a microscope. The research results in July 2022 indicated that microplastic abundance ranged from 15.00 to 23.33 particles L-1 in water, 20,330.00 to 45,330.00 particles kg-1 in sediment, 182.67 to 593.33 particles ind-1 in gills, and 596.00 to 701.33 particles ind-1 in the digestive tract. These abundances were lower than those in September 2023, ranging from 24.33 to 34.67 particles L-1 in water, 31,000.00 to 65,670.00 particles kg-1 in sediment, 317.33 to 744.00 particles ind-1 in gills, and 844.00 to 1,120.00 particles ind-1 in the digestive tract. The most dominant form of microplastics was fragments in water, Nile Tilapia, and sediment. This research indicates an increase in the quantity of microplastics in Situ Rawa Besar over time, supported by factors such as population growth, increased plastic waste, anthropogenic activities, and rainfall."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilham Yusuf
"ABSTRACT
Agen (patogen) yang ditemukan di nila tilapia (Oreochromis niloticus, Linnaeus 1758) adalah umumnya disebabkan oleh bakteri Gram-negatif bernama Aeromonas hydrophila dan Grampositive
Bakteri bernama Streptococcus agalactiae, keduanya menyebabkan penyakit wabah. Kedua jenis bakteri tersebut adalah penyebab penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) dan
Streptococcosis yang dapat menyebabkan kematian tinggi dan menurun kualitas produk perikanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji imunogenik potensi kemanjuran vaksin polivalen dari S. agalactiae dan A. hydrophila secara oral aplikasi melalui pakan pada budidaya nila nila, O. niloticus. Dua tahap ini penelitian dirancang untuk membantu membuat keputusan. Yang pertama, menganalisis kekebalan tubuh respons terhadap campuran A.hydrophila (AHL 0905-2) dan S.agalactiae (non-hemolitik dan sel-sel antigen hemolitik) sebagai ukuran keberhasilan vaksinasi nil nila dengan vaksin polyvalent. Analisis respons imun pada bakterisida serum aktivitas dapat digunakan sebagai komponen untuk melihat viabilitas patogen dalam inang yang ditunjukkan oleh titer antibodi nila nila. Yang kedua, menganalisis persentase kelangsungan hidup relatif (RPS) nilai pasca-vaksinasi dengan antigen campuran dari A. hydrophila dan S. Bakteri agalactiae untuk melihat keawetan nila tilapia pada MAS dan Streptococcosis penyakit. Hasil penelitian menunjukkan titer antibodi kelompok vaksinasi pada minggu pertama sampai minggu kelima secara signifikan lebih tinggi dari kontrol (P <0,05) setelah ditantang dengan S. agalactiae (non-hemolitik), sedangkan nilai-nilai RPS vaksin adalah pengobatan polivalen B dan pengobatan C campuran seluruh sel S. agalactiae (non-hemolitik dan hemolitik) dan A. hydrophila (AHL 0905-2) mencapai lebih rendah daripada nilai referensi RPS (> 50%) dalam uji tantangan infeksi tunggal.

ABSTRACT
The agent (pathogen) found in tilapia (Oreochromis niloticus, Linnaeus 1758) is commonly caused by Gram-negative bacteria called Aeromonas hydrophila and Grampositive
Bacteria called Streptococcus agalactiae, both of which cause plague. Both types of bacteria are the cause of Motile Aeromonas Septicemia (MAS) and Streptococcosis which can cause high mortality and decrease the quality of fishery products. The purpose of this study was to examine the immunogenic potential efficacy of polyvalent vaccines from S. agalactiae and A. hydrophila orally by application through feed in the cultivation of tilapia, O. niloticus. These two stages of research are designed to help make decisions. The first is analyzing the body's response to a mixture of A.hydrophila (AHL 0905-2) and S.agalactiae (non-hemolytic and hemolytic antigen cells) as a measure of the success of tilapia vaccination with a polyvalent vaccine. Analysis of immune responses to serum bactericidal activity can be used as a component to see the viability of pathogens in the host shown by tilapia tilapia antibodies. Second, analyze the percentage of relative survival (RPS) of post-vaccination values ​​with mixed antigens from A. hydrophila and S. Bacterial agalactiae to see the durability of tilapia in MAS and Streptococcosis. The results showed the vaccination group antibody titers in the first week to the fifth week were significantly higher than controls (P <0.05) after being challenged with S. agalactiae (non-hemolytic), while the RPS vaccine values ​​were polyvalent B treatment and treatment C mixture of all S. agalactiae cells (non-hemolytic and hemolytic) and A. hydrophila (AHL 0905-2) reached lower than the RPS reference value (> 50%) in a single infection challenge test"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Otong Zenal Arifin
"Objectives of the study was to discover genetic variability and genetic relationship of paternal half sib population of nile tilapia (Oreochromis niloticus) under selection program scheme at research Institute for Freshwater Aquaculture,in Bogor West Java...."
Jakarta: Berita Biologi Jurnal Ilmiah Nasional, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Objective of the study is to elucidate phenotype characters of nile tilapia (Oreochromis niloticus) of the third generation (G3) resulted from the selection breeding program in the research institute for freshwater aquaculture Bogor...."
Jakarta: Berita Biologi Jurnal Ilmiah Nasional, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>