Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67537 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adiany Salsabila
"Coming Home (归来 guīlái) adalah film Tiongkok dengan latar belakang romansa dan latar waktu saat Revolusi Kebudayaan tahun 1966-1976 yang rilis pada tahun 2014. Peristiwa Revolusi Kebudayaan harus selalu diingat agar tidak terulang kembali di masa yang akan datang. Penelitian ini membahas tentang makna asosiatif dari kata 归来 guīlái di dalam film Coming Home (归来 guīlái) yang disutradarai oleh Zhang Yimou. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kata 归来 guīlái dari faktor-faktor di luar bahasa, yaitu melalui adegan, dialog, penokohan, dan alur. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data dokumentasi, observasi dan studi pustaka untuk menulis penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah makna kata 归来 guīlái atau ‘pulang’di dalam film bukan hanya sekedar kembali ke rumah, namun masih ada makna mendalam lainnya dari setiap adegan yang muncul di dalam film. Kata ‘pulang’ jika dikaitkan dengan adegan-adegan di dalam film Coming Home dapat diasosiasikan dengan mengingat kembali kejadian di masa lalu karena ketiga tokoh utama, yaitu Lu Yanshi, Feng Wanyu dan Dandan tidak merasakan ‘pulang’ dengan makna yang sesungguhnya. Makna asosiatif dari kata ‘pulang’ jika dikaitkan dengan adegan-adegan di dalam film bersifat negatif menjadi perpisahan, pengkhianatan dan pengalaman traumatis.

Coming Home (归来 guīlái) is a Chinese film with a romantic background and a time setting during the 1966-1976 Cultural Revolution, which was released in 2014. The events of the Cultural Revolution must always be remembered so that they do not happen again in the future. This study discusses the associative meaning of the word 归来 guīlái in the film Coming Home (归来 guīlái), directed by Zhang Yimou. The purpose of this study is to examine the word 归来 guīlái from factors outside of language, namely through scenes, dialogues, characterizations, and plot. The author uses qualitative research methods with documentation data collection techniques, observation, and literature study to write this research. This study concludes that the meaning of the word 归来 guīlái or 'going home' in the film is not just returning home, but there is another more profound meaning in every scene that appears in the film. The word 'going home' when associated with scenes in the film Coming Home can be associated with recalling past events because the three main characters, Lu Yanshi, Feng Wanyu, and Dandan, do not feel 'going home' in an absolute sense. The associative meaning of the word 'coming home' when associated with the scenes in the film is negative to separation, betrayal, and traumatic experiences."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Christiani Putri
"Hero (英雄Yīngxióng) adalah film yang disutradarai oleh Zhang Yimou. Film Hero yang dirilis pada tahun 2002 mengambil latar waktu pada era Tujuh Negara Berperang. Film ini menceritakan tentang perjuangan dan pengorbanan tokoh Wuming dalam menyampaikan sebuah visi persatuan yang terdapat dalam konsep Tianxia (天下Tiānxià) kepada Kaisar Qin. Tokoh Wuming harus mengorbankan tujuan awalnya menemui Kaisar dan memilih untuk tetap tunduk pada satu konsep yaitu Tianxia yang menjadi titik persimpangan penting dari seluruh kisah dalam film ini dan terutama sebagai konsep penting yang dipegang oleh Kaisar dalam menjalankan pemerintahannya. Tulisan ini membahas tentang usaha yang dilakukan tokoh Wuming untuk bertemu dengan Kaisar, pergeseran niat Wuming saat menemui Kaisar, serta relasi antara istilah 英雄dan konsep Tianxia. Peneliti mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian, menyortir dan menganalisis data-data tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna istilah英雄dalam film Hero merupakan sebuah harapan kepada Kaisar Qin untuk mewujudkan visi persatuan yang terkandung dalam konsep Tianxia dan pengorbanan yang diberikan oleh Wuming dalam menyampaikan visi tersebut kepada Kaisar.

Hero (英雄Yīngxióng) is a film directed by Zhang Yimou. Hero film released in 2002, which takes place in the Seven War Countries era. The movie tells about Wuming’s struggle and sacrifice in conveying a vision of unity contained in the concept of Tianxia (天下Tiānxià) to Emperor Qin. Wuming must sacrifice his original goal of meeting the Emperor and choose to remain subject to one concept, Tianxia, which becomes an important crossing point of the entire story in the movie and especially as an important concept held by the Emperor in the running of his reign. This paper discusses the effort made by Wuming to the meet with the Emperor, the shift in Wuming’s intentions when meeting the Emperor, as well as the relation between the 英雄and the concept of Tianxia. The Researcher collected the data related to research, sorting and analyzing the data. The results showed that the meaning of 英雄in the film Hero was an expectation to Emperor Qin to realize the vision of unity contained in the concept of Tianxia and the sacrifices given by Wuming in conveying the vision to the Emperor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yourinda Prasadanti
"Film Curse of the Golden Flower adalah film karya Zhang Yimou yang merupakan salah satu sutradara dari Generasi Kelima. Film ini dirilis pada tahun 2007 dan mengambil latar waktu pada era Dinasti Tang. Film Curse of the Golden Flower menceritakan tentang usaha Kaisar dalam mempertahankan kestabilan sistem pemerintahan di dalam istana karena dampak dari konflik yang muncul, seperti rencana pemberontakan Permaisuri, ketidakpatuhan Permaisuri pada Kaisar dan hubungan terlarang antara Permaisuri dengan anak tirinya. Kaisar menggunakan “obat” untuk menyembuhkan segala permasalahan yang terjadi di dalam Istana agar sistem pemerintahan tetap stabil. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna “obat” di dalam film Curse of the Golden Flower melalui deskripsi adegan dan dialog percakapan antara Kaisar dengan Permaisuri, tabib kerajaan dan putra-putranya. Peneliti menggunakan metode kualitatif, mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian dan menganalisis data tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “obat” yang seharusnya dapat menyembuhkan, justru di sisi lain juga menjadi racun untuk menghancurkan permasalahan rumit yang mengganggu stabilitas istana.

The film Curse of the Golden Flower is a film by Zhang Yimou who is one of the directors from Fifth Generation. This film was released in 2007 and set in the Tang Dynasty era. The film Curse of the Golden Flower tells the story of the Emperor's efforts to maintain the stability of the government system in the palace due to the impact of the conflict that across, such as the plan for the Empress's rebellion, the Empress's disobedience to the Emperor and the forbidden relationship between the Empress and her stepson. The Emperor use "medicine" to cure all the problems that occurre in the palace so the government system still stable. This research aims to understand the meaning of "medicine" in the film Curse of the Golden Flower through scene descriptions and dialogues between the Emperors and the Empress, traditional healers and their sons. Qualitative research through collected data that related to this research and analyzed the data methods is used in this research. The research result showed the "medicine" that was supposed to heal, on the other side, also became poison to destroy complex problems that disrupt the stability of the palace."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Hakhalya
"Tianxia Ti nxi adalah sebuah ide yang sudah muncul dalam masyarakat Tiongkok sejak Dinasti Shang Sh ng ch o Dari dinasti ke dinasti ide ini mengalami perubahan dan pergeseran makna oleh karena perkembangan zaman dan kejadian kejadian sejarah Sehingga jika dilihat dari konteks yang berbeda Tianxia dapat memiliki arti dan interpretasi yang berbeda pula Film ldquo Hero rdquo Y ngxi ng karya Zhang Yimou Zh ng Y m u adalah salah satu film berlatar sebelum Dinasti Qin Q n ch o yang menampilkan Tianxia dengan cara yang unik Dari film ini penulis mencoba melihat dan menjabarkan makna dari Tianxia sesuai dengan perspektif film Hero
Tianxia Ti nxi is an idea that has been exist in Chinese civilization since Shang Dynasty Sh ng ch o The idea of Tianxia continue to developed and interpreted according to the time and history Therefore Tianxia might give different definition or interpretation according to its context A ldquo Hero rdquo Y ngxi ng film by Zhang Yimou Zh ng Y m u was set before Qin Dynasty Q n ch o which has unique way of showing Tianxia The writer tries to explain the meanig of Tianxia based on the movie ldquo Hero rdquo"
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziyah Yasmin
"Leksem guò dalam bahasa Mandarin merupakan salah satu leksem yang memiliki beberapa makna yang masih saling berhubungan. Keterhubungan antarmakna tersebut disebabkan karena beberapa komponen makna yang dikandung dalam makna-makna leksem guò masih sama. Selanjutnya, leksem guò akan bergabung dengan leksem lain membentuk kata majemuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan komponen makna leksem guò dalam kata majemuk yang diawali dengan leksem guò. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, 7 makna leksem guò dan 14 kata majemuk yang mengandung leksem guò dalam kamus Xiandai Hanyu Cidian (2016) edisi ke-7 dianalisis komponen maknanya dengan menggunakan teori Analisis Komponen Makna oleh Nida (1975) dan selanjutnya dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa sumbangan makna leksem guò kepada 14 kata majemuk yang mengandung leksem guò adalah [+perbuatan], [+pindah], dan [+perubahan keadaan].

Leksem guò dalam bahasa Mandarin merupakan salah satu leksem yang memiliki beberapa makna yang masih saling berhubungan. Keterhubungan antarmakna tersebut disebabkan karena beberapa komponen makna yang dikandung dalam makna-makna leksem guò masih sama. Selanjutnya, leksem guò akan bergabung dengan leksem lain membentuk kata majemuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan komponen makna leksem guò dalam kata majemuk yang diawali dengan leksem guò. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, 7 makna leksem guò dan 14 kata majemuk yang mengandung leksem guò dalam kamus Xiandai Hanyu Cidian (2016) edisi ke-7 dianalisis komponen maknanya dengan menggunakan teori Analisis Komponen Makna oleh Nida (1975) dan selanjutnya dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa sumbangan makna leksem guò kepada 14 kata majemuk yang mengandung leksem guò adalah [+perbuatan], [+pindah], dan [+perubahan keadaan]."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Atikah Immaduddin
"Penelitian ini membahas pembentukan karakter kata tiruan bunyi (Onomatope) binatang dalam Bahasa Mandarin. Karakter Han dalam Bahasa Mandarin memiliki prinsip pembentukan yang unik. Salah satunya adalah prinsip pembentukan karakter ÐÎÉùx¨ªngsh¨¥ng yang digunakan untuk menganalisis data. Selain itu terdapat data-data onomatope binatang yang berbeda untuk binatang yang sama.
Hasil penelitian dari 36 data yang ada menunjukkan bahwa sebagian besar karakter kata tiruan bunyi (Onomatope) binatang dalam Bahasa Mandarin terbentuk dengan prinsip pembentukan karakter ÐÎÉùx¨ªngsh¨¥ng. Hasil penelitian juga menunjukkan onomatope yang berbeda untuk binatang yang sama ternyata mewakili bunyi yang berbeda pula, yang diwakili oleh perbedaan kombinasi fonem pembentuknya.

This study discusses the formation of the characters sound imitative words (Onomatope) animals in Mandarin. Han Characters in Mandarin have a unique principle formation. One is the characters formation principle ÐÎÉùx¨ªngsh¨¥ng which is used to analyze the data. In addition there are some data of different onomatope for the same animal.
Results from 36 data have shown that most of the characters sound imitative words (Onomatope) animals in Mandarin is being formed by the characters forming principle of ÐÎÉùx¨ªngsh¨¥ng. Research also point out that different onomatope that represent the same animals has different sound too, the difference represented by the combination of phoneme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12998
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Rosalina Debbybriela
"[ ABSTRAK
Film merupakan salah satu sarana komunikasi massa untuk menyampaikan pesan melalui simbol-simbol yang muncul di dalam adegan film. Tak sedikit pula film dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan pandangan tentang suatu kondisi masyarakat tertentu pasca terjadinya suatu peristiwa sejarah besar di suatu wilayah. Film Coming Home adalah salah satunya yang menggambarkan kondisi sebuah keluarga yang menjadi korban atas peristiwa Revolusi Kebudayaan di Tiongkok pada tahun 1966-1976 yang masih menyisakan kesedihan walau peristiwa tersebut telah lama dinyatakan selesai. Melalui pendekatan semiotik, penulisan ini bertujuan menganalisis simbol angka lima yang juga muncul di dalam lima adegan film Coming Home sebagai gambaran kondisi suatu keluarga yang masih menjadi korban pasca Revolusi Kebudayaan.
ABSTRACT Film is one of the mediums of mass communication to deliver messages through symbols that appear in a movie scene. Not a few films are made as a medium to deliver the views of a particular community conditions after the occurrence of a major historical event in a region. Coming Home film is one that describes the condition of a family who became victims of the events of the Cultural Revolution in China in 1966-1976 with lingering sadness even though the event has long finished. Through a semiotic approach, this paper aims to analyze the symbol of number five who also appears in five scenes of the Coming Home film as a picture of the condition of a family who are still being killed after the Cultural Revolution.;Film is one of the mediums of mass communication to deliver messages through symbols that appear in a movie scene. Not a few films are made as a medium to deliver the views of a particular community conditions after the occurrence of a major historical event in a region. Coming Home film is one that describes the condition of a family who became victims of the events of the Cultural Revolution in China in 1966-1976 with lingering sadness even though the event has long finished. Through a semiotic approach, this paper aims to analyze the symbol of number five who also appears in five scenes of the Coming Home film as a picture of the condition of a family who are still being killed after the Cultural Revolution., Film is one of the mediums of mass communication to deliver messages through symbols that appear in a movie scene. Not a few films are made as a medium to deliver the views of a particular community conditions after the occurrence of a major historical event in a region. Coming Home film is one that describes the condition of a family who became victims of the events of the Cultural Revolution in China in 1966-1976 with lingering sadness even though the event has long finished. Through a semiotic approach, this paper aims to analyze the symbol of number five who also appears in five scenes of the Coming Home film as a picture of the condition of a family who are still being killed after the Cultural Revolution.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amirah Natasha
"师shī banyak dijumpai dalam Bahasa Mandarin, misalkan dalam kata 老师laoshi, 教师 jiaoshi dan lain-lain. Kedua contoh kata tersebut menunjukkan profesi yaitu guru, dan kata yang bergabung dengan 师shī berasal dari kelas kata yang berbeda. Artikel ini berfokus pada tiga masalah, yaitu 1) apa makna 师shī, 2) kelas kata apa saja yang mendampingi 师shī, dan 3) profesi apa yang diacu pada kata yang mengandung 师shī, oleh karena itu artikel ini memiliki tiga tujuan, yaitu 1) mengetahui makna 师shī, 2) mengetahui kelas kata yang mendampingi 师shī, dan 3) mengetahui profesi apa saja yang diacu pada kata yang mengandung师shī. Hasil penelitian menunjukkan makna dari师shī adalah orang yang memiliki keahlian di suatu bidang tertentu. Kelas kata yang mendampingi师shī yaitu verba, nomina, adjektiva, kata gabungan nomina + verba dan kata gabungan verba + verba. Kelas kata terbanyak yang mendampingi 师shī adalah verba. Profesi yang diacu pada kata yang mengandung 师shī sebagian besar adalah profesi pekerja profesional dan semi-profesional.

师shī is often found in Mandarin, for example in the words 老师 laoshi, 教师 jiaoshi, and more. Both examples of these words indicate professions, namely teachers, and the word that joins 师 shī has a different word class. This article focuses on three questions: 1) what is the meaning of 师 shī, 2) what kind of word classes that accompanies 师 shī, and 3) what profession refers to words containing 师 shī, so this article has three purposes: 1) knowing the meaning of 师 shī, 2) knowing the word classes that accompanied 师 shī, and 3) knowing what profession was referred to in the word containing师shī. The results of the study show that the meaning of师 is a person who has expertise in a particular field. The word classes that accompany 师 shī are verbs, nouns, adjectives, combined words nouns + verbs and combined words verbs + verbs. The most word classes that accompany 师 shī is a verb. The profession refers to the word containing 师 shī, mostly professional and semi-professional workers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentzia Sandra
"Bahasa menggunakan alat ucap manusia untuk dapat menghasilkan bunyi ujaran. Selain bunyi
ujaran ada juga tiruan bunyi yang digunakan dalam bahasa. Tiruan bunyi ini dinamakan simbol
bunyi (sound symbolism). Simbol bunyi merupakan lambang bunyi yang diyakini memiliki
makna. Pemaknaan simbol bunyi dapat dilihat dari bunyi vokalnya yang menentukan nyaring
lemahnya bunyi, panjang pendeknya bunyi dan cepat lambatnya bunyi. Dari sini baru diketahui
persepsi bunyi yang dicerap oleh orang Indonesia dan orang Cina sama atau berbeda. Sumber
data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah komik webtoon Kosan 95! dari
episode 1-7. Komik ini telah dialihbahasakan ke dalam Bahasa Mandarin termasuk simbol
bunyinya. Ternyata pengalihan bunyi dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Mandarin menunjukkan
bunyi yang dicerap oleh orang Indonesia berbeda dengan orang Cina. Untuk mengetahui hal
tersebut dilakukan pemaknaan bunyi berdasarkan teori segitiga semantik dari Ogden dan
Richards (1922), teori simbol bunyi dari Abelin (1999) dan bagan vokal Bahasa Indonesia
maupun Bahasa Mandarin. Metode yang dipakai untuk mengetahui hal di atas adalah melihat
kesejajaran antara penanda dan petanda dengan mengacu pada aspek jenis-jenis bunyi vokal.
Hasil penelitian ini dideskripsikan secara kualitatif. Sehingga diperoleh perbedaan pemaknaan
bunyi bagi orang Indonesia dan orang Cina."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>