Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Yulia
"Latar Belakang: Tingginya tingkat kelelahan, belum optimalnya kepuasan kerja dan kualitas hidup berhubungan dengan sejumlah cedera dan risiko cedera perawat di rumah sakit. Tujuan: Uuntuk menguji efektifitas model Pencegahan Risiko Cedera Perawat terhadap tingkat kelelahan, kepuasan kerja dan kualitas hidup perawat di rumah sakit. Metode: Desain uji efektifitas menggunakan quasi eksperiment pre-post test design with control group terhadap 125 perawat dengan analisis t-test. Keseluruhan tahap penelitian menggunakan desain Multiphase Mixed Methods Research mencakup tahap eksplorasi untuk pengembangan model terhadap 21 partisipan (kualitatif) dan 176 partisipan (kuantitatif); tahap pengembangan dengan konsultasi pakar, analisis komponen model dengan Confirmatory Factor Analysis terhadap 324 partisipan dan uji keterbacaan; serta tahap uji efektifitas. Hasil: Model Pencegahan Risiko Cedera Perawat terdiri dari sumber dukungan, upaya pencegahan dan proteksi diri perawat. Hasil penelitian menunjukkan Model Pencegahan Risiko Cedera Perawat efektif menurunkan tingkat kelelahan dan meningkatkan kepuasan kerja perawat, sedangkan terhadap kualitas hidup tidak ditemukan pengaruh yang siginifikan. Tingkat kelelahan perawat dan kepuasan perawat secara bersama – sama berpengaruh terhadap kualitas hidup perawat. Kesimpulan: Pengambil kebijakan perlu menjadikan Model Pencegahan Risiko Cedera sebagai standar strategi intervensi terkait K3 perawat dan rumah sakit perlu melakukan program berkelanjutan untuk mitigasi risiko cedera perawat mengacu pada model yang telah diuji efektifitasnya.

Background: High fatigue levels, suboptimal job satisfaction, and quality of life are associated with a number of injuries and the risk of injury to nurses in hospitals. Aim: This study aims to examine the effectiveness of the Risk Injury Prevention Model in the levels of fatigue, job satisfaction, and quality of life for nurses in hospitals. Methods: The design of the effectiveness test used a quasi-experimental pre-post test design with a control group on 125 nurses using a t-test analysis. All stages of the research used a Multiphase Mixed Methods Research design including an exploratory stage for developing a model for 21 participants (qualitative) and 176 participants (quantitative); development stage with expert consultation, analysis of model components with Confirmatory Factor Analysis of 324 participants and readability test; as well as the effectiveness test stage. Result: The Risk Injury Prevention Model consisted of the sources of support, prevention efforts, and self-protection among the nurses. The results showed that the Risk Injury Prevention Model was effective in reducing the fatigue levels and improving the nurses’ job satisfaction while it had no significant effects on the quality of life. The levels of fatigue and job satisfaction simultaneously affected the nurses’ quality of life. Conclusion: Policy makers are recommended to make the Risk Injury Prevention Model as a standard intervention strategy related to the occupational safety and health (OSH) of nurses, and hospitals need to carry out a sustainable program to mitigate the risk of injury among nurses by referring to the model that has been tested for its effectiveness."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rowan, Sophie
Harlow: Pearson, 2008
650.1 ROW h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Chrissendy Dian Saputra
"Tingginya persaingan antara Perusahaan Fintech mengharuskan manajemen Perusahaan mampu menjaga job performance. Job performance dapat dicapai Perusahaan melalui kepuasan kerja karyawan. Quality of work life dapat menunjang ketercapaian kinerja serta job performance karyawan, akan tetapi burnout bisa mengurangi kinerja para karyawan Perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah (1) Menganalisis pengaruhburnout terhadap job performance karyawan, (2) Menganalisis pengaruh quality of work life terhadap job performance, (3) Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap job performance, (4) Menganalisis pengaruh tidak langsung burnout terhada job performance melalui kepuasan kerja, dan (5) Menganalisis pengaruh tidak langsung quality of work life terhadap job performance melalui kepuasan kerja, Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Fintech di Indonesia dengan rancangan penelitian kuantitatif. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner menggunakan skala Likert. Metode analisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis SEM PLS. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Burnout memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel Job performance. (2) Quality Work of Life memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Job performance. (3) Kepuasan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Job performance. (4) Pengaruh tidak langsung antara Burnout terhadap Job performance melalui Kepuasan kerja adalah signifikan. (5) Pengaruh tidak langsung antara Quality Work of Life terhadap Job performance melalui Kepuasan kerja adalah signifikan.

The intense competition among Fintech companies requires management to maintain job performance. Job performance can be achieved through employee job satisfaction. Quality of work life can support the achievement of performance and employee performance, but burnout can reduce the performance of company employees. This study aims to analyze (1) the influence of burnout on employee job performance, (2) the influence of quality of work life on job performance, (3) the influence of job satisfaction on job performance, (4) the indirect influence of burnout on job performance through job satisfaction, and (5) the indirect influence of quality of work life on job performance through job satisfaction. This research was conducted at Fintech companies in Indonesia using a quantitative research design. Data were collected through questionnaires employing the Likert scale. The quantitative analysis method used was SEM PLS analysis. The results showed that (1) burnout has a negative and significant influence on job performance, (2) quality work of life has a positive and significant influence on job performance, (3) job satisfaction has a positive and significant influence on job performance, (4) the indirect influence of burnout on job performance through job satisfaction is significant, and (5) the indirect influence of quality work of life on job performance through job satisfaction is significant."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Darwin
"Pemulihan ekonomi negara melalui peneriman perpajakan menjadi sangat penting untuk mencegah adanya krisis dan mengembalikan kondisi perekonomian. Kinerja Direktorat Jenderal Pajak mengalami peningkatan selama dua tahun terakhir dalam hal penerimaan negara, namun dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan adanya disrupsi tatanan baru dalam bekerja, terdapat fenomena baru seperti faktor work-life balance, meningkatnya job stress, menurunnya job satisfaction, burnout dan dampaknya terhadap job performance pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari disrupsi yang ada pada masa transisi setelah pandemi Covid-19 kepada pegawai sektor publik, khususnya Direktorat Jenderal Pajak melalui kuesioner secara daring kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa work-life balance tidak berpengaruh terhadap job performance, sedangkan job stress, dan job satisfaction memiliki pengaruh positif, sementara burnout memiliki pengaruh negatif terhadap job performance. Selain itu, job satisfactiondan burnout mampu menjadi variabel mediasi yang memperkuat hubungan variabel penelitian job stress dan job performance, namun tidak memiliki efek yang signifikan pada hubungan antara work-life balance dan job performance.

The performance of the Directorate General of Taxes has increased over the last two years in terms of state revenues, but with the Covid-19 pandemic which resulted in the disruption of the new work order, there are new phenomena such as increased stress, decreased job satisfaction, burnout, and its impact on the job performance of the Directorate General of Taxes employees. This study aims to see the impact of disruption during the transition period after the Covid-19 pandemic on public sector employees, especially the Directorate General of Taxes through online questionnaires which are then processed and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The results of the study provide an illustration that work-life balance, does not affect job performance, while job stress, job satisfaction and burnout have a significant influence, both positively and negatively on job performance. In addition, job satisfaction and burnout can become mediating variables that strengthen the relationship between job stress and job performance, while they have little to no effect in relationship between work-life balance and job performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glend Felix
"Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam keberhasilan organisasi mencapai tujuan. sumber daya manusia yang berkualitas tinggi pada organisasi dapat diperoleh melalui peningkatkan kepuasan kerja anggota organisasi itu sendiri. Kepuasan kerja berkaitan dengan kepercayaan, Polri sebagai lembaga disektor publik yang memiliki peran dan fungsi sangat penting dalam memberikan pelayanan, dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang baik sehingga mendapatkan kepercayaan publik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh quality of work life dan work life balance terhadap kepuasan kerja dan perceived organizational support, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis peran perceived organizational support sebagai variabel intervening dalam memediasi pengaruh quality of work life dan work life balance terhadap variabel kepuasan kerja. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini 290 anggtota Polres Tulang Bawang. Peneliti menyebarkan kuesioner secara langsung dan secara online. Dalam penelitian analisis dilakukan menggunakan structural equation modelling (SEM) melalui perangkat Partial Least Square (PLS) 4.0. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa quality of work life dan work life balance berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dan perceived organizational support. Perceived organizational support berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja selain itu dari efek mediasi ditemukan bahwa quality of work life dan work life balance melalui perceived organizational support memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Hasil temuan ini menjelaskan bahwa seluruh hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, selain itu hasil penelitian ini juga menyoroti bahwa peningkatan quality of work life dan work life balance dapat dilakukan melalui program-program yang berkaitan dengan family friendly. Polres Tulang Bawang dapat meningkatkan perceived organizational support melalui komunikasi terbuka dan memberikan informasi terkini, Program pengembangan karir dan pelatihan keterampilan anggota.

The human resources of an organization represent a significant factor in its capacity to achieve its stated objectives. The acquisition of high-quality human resources within the organization can be facilitated by enhancing the job satisfaction of its members. Job satisfaction is related to trust. As an institution in the public sector that plays a crucial role in service provision, Polri is expected to provide high-quality services in order to gain public trust. The objective of this study is to analyze the effect of quality of work life and work-life balance on job satisfaction and perceived organizational support. Additionally, the study aims to analyze the role of perceived organizational support as an intervening variable in mediating the effect of quality of work life and work-life balance on job satisfaction variables. This research was conducted using quantitative methods. The sample for this study consisted of 290 members of the Polres Tulang Bawang. The researchers distributed questionnaires in both direct and online formats. The research involved the application of structural equation modeling (SEM) through the Partial Least Square (PLS) 4.0 tool for the purpose of analysis. The findings of this study indicate that quality of work life and work-life balance have a significant effect on job satisfaction and perceived organizational support. The perception of organizational support has a notable impact on job satisfaction. Furthermore, the mediation effect indicates that the quality of work life and work-life balance, as mediated by perceived organizational support, have a positive and significant effect on job satisfaction. The findings of this study indicate that all of the hypotheses proposed in this study are accepted. Additionally, the results of this study demonstrate that improving the quality of work life and work-life balance can be achieved through the implementation of programs designed to enhance family- friendly policies. Polres Tulang Bawang can enhance the perception of organizational support by fostering open communication and the dissemination of timely information, implementing career development programs, and offering member skills training."
Jakarta: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Noviantari
"Corona virus diseases (COVID)-19 dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada penyintasnya yang dikenal dengan istilahlong COVID. Masalah kesehatan yang sering dialami oleh penyintas COVID-19 adalah kelelahan, dispnea, dan gangguan tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelelahan, dispnea, dan kualitas tidur dengan kualitas hidup pada penyintas COVID-19. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectiona, dengan jumlah sampel 104 penyintas COVID-19. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner Chalder fatigue scale (CFQ-11), mMRC dyspnea scale, kuesioner kualitas tidur, dan WHOQoL-BREF. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara kelelahan (r: 0.689), dispnea (r: 0.398), dan kualitas tidur (r: 0.444) dengan kualitas hidup pada penyintas COVID-19 (p:0.000; 95%CI, α:0.05). Kelelahan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas hidup pada penyintas COVID-19 (koefisien regresi: -1,451). Implikasi: penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperkuat hasil temuan penelitian ini, sehingga pada akhirnya dapat dipertimbangkan untuk melakukan tindakan preventif, kuratif, atau rehabilitatif terhadap permasalahan yang dihadapi penyintas COVID-19.

Corona virus diseases (COVID)-19 cause long-term health problems for its survivors known as long COVID. Health problems that often experienced by COVID-19 survivors are fatigue, dyspnea, and sleep disturbances. This study aims to determine the correlation between fatigue, dyspnea, and sleep quality with quality of life among COVID-19 survivors. This method research used cross sectional approach and the sample size were 104 COVID-19 survivors. Data were collected using the Chalder fatigue scale (CFQ-11), mMRC dyspnea scale, sleep quality questionnaire, and WHOQoL-BREF. The result showed a significant correlation between fatigue (r: 0.689), dyspnea (r: 0.398), and sleep quality (r:0.444) with quality of life among COVID-19 survivors (p:0.000; 95%CI, α:0.05). Fatigue was the most influential factor on quality of life among COVID-19 survivors (regression coefficient: -1.451). Implication: further research is needed to strengthen the findings of this study, so that in the end, it can be considered to take preventive, curative, or rehabilitative actions against the problems faced by COVID-19 survivors. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti
"Skripsi ini membahas mengenai iklim organisasi yaitu workplace fun di dalam mempengaruhi kinerja karyawan, dimana persepsi karyawan dapat berbeda-beda mengenai fun itu sendiri, karena faktor perbedaan generasi (umur). Penelitian ini dilakukan pada PT BXY dengan jumlah sampel 202 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi liniar sederhana dan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dari iklim organisasi yang fun terhadap kinerja generasi X dan Y, namun pengaruh yang signifikan adalah generasi X daripada generasi Y. Selanjutnya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari workplace fun terhadap kinerja genarasi Baby Boomers.

The focus of this study is the workplace fun influencing the individual performance, which is those individuals of the organization are different in age groups, called generational differences. This study aims to investigate how generational differences control (affected) the effect of workplace fun towards individual workplace outcomes. Author provides managerial implications for promoting workplace fun. This research is qualitative explanative interpretive. The data were collected by means of distributing questionnaires (survey method) for 202 respondents. Therefore, using Simple Linear Regression and Pearson Correlation as technique of analysist. The result showed high positive effect of workplace fun culture towards the inviduals outcomes for both ages, Generation-X and Millenials. The most significant for Generation-X. Therefore, not significant for Baby Boomers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vallendiah Ayuningtiyas
"Badan Narkotika Nasional (BNN) RI merupakan leading institution dalam menangani salah satu bentuk ancaman nir-militer, yaitu penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Melalui strategi soft power approach, BNN menyediakan layanan rehabilitasi bagi penyalahguna narkotika. Konselor adiksi, merupakan tenaga profesional yang berperan penting dalam melaksanakan layanan rehabilitasi kepada penyalahguna narkotika. Kepuasan kerja konselor adiksi dalam melaksanakan tugas pokoknya, menjadi indikator terhadap kualitas, kapabilitas layanan, dan kredibilitas organisasi BNN dalam melaksanakan tugas P4GN.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kepuasan kerja konselor adiksi. Faktor tersebut yaitu: persepsi dukungan organisasi, sindrom burnout kerja, serta lingkungan kerja fisik. Penelitian ini menggunakan desain mix-method eksplanatori, dengan melibatkan 130 orang konselor adiksi yang bekerja di fasilitas layanan rehabilitasi rawat jalan dan rawat inap BNN RI. Metode analisis yang digunakan adalah SEM-PLS dalam mengukur persepsi dukungan organisasi dan sindrom burnout terhadap kepuasan kerja melalui lingkungan kerja fisik sebagai variabel mediator. Hasilnya, sebesar 95.4% konselor adiksi memiliki kesesuaian persepsi dukungan organisasi. Kemudian, 86.9% konselor adiksi berada pada level burnout rendah karena memiliki strategi coping stres yang sesuai. Konselor adiksi yang bekerja dengan lingkungan kerja fisik yang sesuai sebesar 96.9%, dan konselor adiksi yang merasa puas dengan pekerjaanya sebesar 96.2%. Lingkungan kerja fisik konselor adiksi, memiliki pengaruh langsung (direct) dan tidak langsung (indirect) antara persepsi dukungan organisasi terhadap kepuasan kerja. Sedangkan lingkungan kerja fisik tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara sindrom burnout kerja terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini dapat digunakan oleh organisasi BNN RI dalam memaksimalkan kepuasan kerja konselor adiksi melalui optimalisasi dukungan organisasi, lingkungan kerja fisik, dan upaya pencegahan serta penanganan sindrom burnout kerja.

BNN RI is a leading institution in dealing with one form of non-military threat, namely narcotics abuse in Indonesia. Through a soft power approach strategy, BNN provides rehabilitation services for drug abusers. Addiction counselors are professionals who play an important role in carrying out rehabilitation services for drug abusers. The job satisfaction of addiction counselors in carrying out their main duties is an indicator of the quality, service capability, and credibility of the BNN organization in carrying out P4GN tasks. This research aims to determine the factors that affect the job satisfaction of addiction counselors, such as: perception of organizational support, burnout syndrome, and physical work environment. This study used an explanatory mix-method design, involving 130 addiction counselors who worked in BNN RI's outpatient and inpatient rehabilitation service facilities. The analysis method used is SEM-PLS in measuring the perception of organizational support and burnout syndrome on job satisfaction through the physical work environment as a mediator variable. As a result, 95.4% of addiction counselors have a suitable perception of organizational support. Then, 86.9% of addiction counselors are at low burnout levels because they have appropriate stress coping strategies. Addiction counselors who work with an appropriate physical work environment are 96.9%, and addiction counselors who are satisfied with their work are 96.2%. The physical work environment of addiction counselors has a direct and indirect influence between perceptions of organizational support and job satisfaction. While the physical work environment does not have a significant influence between job burnout syndrome and job satisfaction. While the physical work environment does not have a significant influence between job burnout syndrome and job satisfaction. This research can be used by BNN RI organizations in maximizing job satisfaction of addiction counselors through optimizing organizational support, physical work environment, and efforts to prevent and treat work burnout syndrome."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kurnianingsih
"Komitmen organisasi adalah keterikatan karyawan pada organisasi dimana karyawan bekeija Ada tiga komponen organisasi, yaitu : komitmen afektif, komitmen rasional dan komitmen normatif (Allen dan Meyer, 1997). Berdasarkan penelitian Ali Nina (2002) ditemukan bahwa komitmen dosen dipengaruhi oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang secara langsung mempengaruhi komitmen dosen pada universitas adalah kepuasan keija. Kepuasan keija adalah perasaan seseorang terhadap pekeijaan secara keseluruhan ataupun terhadap berbagai aspek dalam pekeijaan. Nilai keija merupakan salah satu faktor pribadi yang berhubungan dengan komitmen organisasi. Nilai keija adalah keadaan akhir yang ingin dicapai karyawan yang dapat dicapai melalui bekerja. Nilai keija dibagi menjadi dua, yaitu nilai keija intrinsik dan nilai keija ekstrinsik. Nilai keija intrinsik adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan sifat dasar pekeijaan, sedangkan nilai keija ekstrinsik adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan konsekuensi melakukan pekeijaan. Oleh karena itu, masalah yang akan diteliti adalah apakah kepuasan keija dan nilai keija secara bersamasama memberikan sumbangan yang bermakna terhadap komitmen dosen pada universitas ?
Penelitian mengenai komitmen dosen pada universitas perlu dilakukan, karena komitmen dosen dapat mempengaruhi tingkah laku dosen, antara lain dalam tingkat kehadiran dosen di fakultas; sikap dan tingkah laku dosen berinteraksi dengan mahasiswa, rekan keija, pimpinan universitas atau fakultas serta melukan pelayanan bagi masyarakat. Berbagai tingkah laku ini merupakan ukuran keberhasilan bagi universitas (Ali Nina, 2002).
Responden penelitian adalah dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan kriteria telah menjadi pegawai negeri sipil selama satu tahun, responden diambil dengan teknik convenient sampling. Jumlah responden penelitian adalah 245 orang yang berasal 16 jurusan yang ada di UGM. Untuk melakukan pengukuran komitmen organisasi peneliti menggunakan alat ukur Organizational Commitment Questionnaire yang disusun oleh Meyer dan Allen. Kepuasan keija diukur dengan menggunakan alat ukur The Job Satisfaction Survey yang disusun oleh Spector (1997). Kedua alat ukur telah dimodifikasi oleh Ali Nina (2002) khusus untuk dosen.. Untuk mengukur nilai kerja, peneliti merancang sebuah alat yang mengacu pada teori Nord (1988).
Untuk menjawab permasalahan penelitian, peneliti melakukan pengolahan data dengan teknik statistik analisa regresi berganda metode stepwise dengan program SPSS 11.00. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara umum kepuasan kerja dan komitmen dosen pada universitas tergolong agak tinggi, dan nilai kerja yang dianggap dosen UGM lebih penting adalah nilai kerja intrinsik, yang berarti bagi dosen UGM memandang isi dari aktivitas pekerjaan lebih penting dibandingkan dengan memandang konsekuensi dari melakukan pekerjaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa kepuasan kerja dan nilai kerja secara bersama-sama memberikan sumbangan yang bermakna terhadap komitmen afektif dosen pada universitas. Sementara itu, komitmen organisasi, komitmen rasional dan komitmen normatif hanya dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Aspek kepuasan kerja yang berpengaruh terhadap komitmen afektif adalah kepuasan terhadap pekerjaan, kondisi kerja, dan kesempatan promosi. Pada komitmen rasional kepusan kerja yang berpengaruh adalah kepuasan terhadap gaya kepemimpinan dan gaji, sedangkan yang mempengaruhi komitmen normatif adalah kepuasan terhadap imbalan non finansial dan gaya kepemimpinan.
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa saran antara lain melakukan penelitian lanjutan untuk melihat apakah nilai kerja mempunyai pengaruh yang tidak langsung dengan komitmen organisasi, karena adanya dugaan bahwa kepuasan kerja merupakan mediator antara nilai kerja dengan komitmen organisasi. Saran lainnya adalah bahwa universitas perlu menerapkan gaya kepemimpinan partisipatif, memberikan perhatian ekstra kepada sistem pemberian gaji dan imbalan non finansial, dan menyediakan perbaikan "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Nurfikriya
"Shift kerja yang diterapkan oleh perusahaan dapat memberikan dampak positif maupun negatif terhadap pekerja, salah satu dampak negatifnya adalah munculnya gejala kelelahan. Kelelahan kerja dapat berpengaruh terhadap kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan tugas bahkan dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan pada pekerja shift bagian produksi dan packaging di PT. X. penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 124 orang. Penelitian ini dilakukan di bulan Juni – Juli 2019 dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner Occupational Fatigue Exhausted Recovery (OFER), Fatigue Assessment Scale (FAS), dan tracker fitbit charge 2. Hasil analisis uji regresi linier menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara shift kerja, kepuasan kerja dan kualitas tidur dengan kelelahan. Sedangkan tidak ada hubungan bermakna antara beban kerja, waktu perjalanan, stress kerja, usia, status gizi, durasi kerja, waktu istirahat, pekerjaan tambahan dan status kesehatan dengan kelelahan.

Work shift which is applied by company can made a good or bad effect to the employee. One of a bad is a presence of fatigue symptom. Fatigue can affect the capability and willingness to carry out the task even if it may cause accident. This research aims to identify risk factor of fatigue in production and packaging workers at PT. X. this research is a quantitative research using cross sectional study design. The population were production and packaging workers with 124 sample of people. The study was conducted from June to July 2019 by using instrument such as Occupational Fatigue Exhausted Recovery (OFER), Fatigue Assessment Scale (FAS), and tracker fitbit charge 2. The result of regression linear analysis shows that there was a significant relationship between shift workers, job satisfaction, and quality of sleep with fatigue. While there was no significant relationship between workload, commuting time, stress at work, age, nutrition status, duration of work, rest period, second job, and health status with fatigue."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>