Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99867 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferina Rahmalia Fauziah
"Salah satu aspek yang terdapat pada standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas yaitu pengelolaan sediaan farmasi, dimana dalam pengelolaan sediaan farmasi, terdapat perencanaan kebutuhan dan pengadaan sediaan farmasi, serta dilakukan proses seleksi sediaan farmasi yang akan digunakan di Puskesmas, yang akan menghasilkan Formularium Puskesmas, yang mengacu pada Daftar Obat Esesnsial Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional, serta mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi sediaan farmasi periode sebelumnya, data mutasi sediaan farmasi, dan rencana pengembangan. Formularium Puskesmas harus ditinjau secara berkala untuk melihat perbandingan penggunaan obat yang diresepkan pada periode sebelumnya dengan periode sekarang agar sesuai dengan tren penyakit dan kebutuhan obat di Puskesmas. Daftar obat-obatan pada Formularium Puskesmas Kecamatan Palmerah pada periode sebelunnya beberapa diantaranya mengalami dead stock, terjadi pengalihan pengobatan, dipilihnya terapi lain yang digunakan, dan perubahan tren kasus penyakit. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan Formularium Puskesmas Kecamatan Palmerah untuk periode 2022 khususnya pada kelas terapi antiinfeksi serta antimigren dan antivertigo. Melalui tugas khusus ini, diketahui pembaharuan daftar obat pada Formularium Puskesmas Kecamatan Palmerah tahun 2022 untuk kelas terapi antiinfeksi terdapat sembilan item obat yang ditambahkan dan delapan item obat yang dihapus dari daftar obat dikarenakan pola peresepan obat dan penambahan terapi obat mengikuti Formularium Nasional edisi terbaru, dan untuk kelas terapi antimigren dan antivertigo terdapat satu jenis obat yang dihapus dari daftar obat dikarenakan pola peresepan obat.

One of the aspects in the pharmaceutical service standards at the Puskesmas is the management of pharmaceutical preparations, which include planning for the needs and procurement of pharmaceutical products, as well as a selection process for pharmaceutical preparations to be used at the Puskesmas, which will produce a Puskesmas Formulary. The Puskesmas formulary must be reviewed periodically to see a comparison of the use of drugs prescribed in the previous period with the current period so that it is compatible with disease trends and drug needs at the Puskesmas. In the previous period of Puskesmas Kecamatan Palmerah Formulary, some of the medicine that listed in the Formulary were dead stocks, there was a transfer of treatment, other therapies were chosen, and changes in the trend of disease cases. Therefore, this study was conducted to determine changes in the Formulary of the Puskesmas Kecamatan Palmerah for the 2022 period, especially in the class of antiinfection and antimigraine-antivertigo therapy. Through this research, it was discovered that the updating of the drug list at the Puskesmas Kecamatan Palmerah Formulary for 2022 for the class of antiinfection therapy included nine drug items added and eight drug items removed from the drug list due to the pattern of drug prescribing and addition of drug therapy following the latest edition of the National Formulary, and for the class of antimigraine and antivertigo therapy, there was one drug items that was removed from the drug list due to drug prescribing patterns."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Angelica Bunardi
"Masyarakat yang sadar akan kesehatan merupakan salah satu bentuk investasi dasar dalam pembangunan sumber daya manusia yang produktif dan berkualitas. Puskesmas merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan dalam membangun kesehatan masyarakat yang merata. Apoteker sebagai salah satu substansi tenaga kesehatan dalam rangka mendukung tercapainya tujuan yang ada melakukan berbagai pelayanan kefarmasian sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian yang berlaku. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan Pelayanan Informasi Obat (PIO). Mengingat akan banyaknya tantangan yang dihadapi oleh orang tua saat memberikan obat pada anak, maka dilakukanlah PIO dengan cara penyuluhan di Puskesmas Kecamatan Palmerah dengan membawa tema “Cara Pemberian Obat pada Anak" menggunakan media leaflet. Leaflet dibuat dengan menyusun materi leaflet yang nantinya akan disusun dalam bentuk tahapan yang perlu diperhatikan pada saat pemberian obat pada anak berdasarkan penelitian berbasis ilmiah. Proses tersebut kemudian dilanjutkan dengan pembuatan desain dan pencetakan leaflet. Penyuluhan dilakukan dengan meminta persetujuan peserta (keluarga yang membawa anak ke lokasi penyuluhan) untuk diberi penyuluhan. Hasilnya, telah dilakukan penyuluhan dengan metode ceramah yang diselingi sedikit diskusi selama 15 menit terhadap 3-5 keluarga di poli Influenza Like Illness (ILI) Puskesmas Kecamatan Palmerah. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah peran apoteker dan tenaga kesehatan lainnya seperti dokter, khususnya dokter anak sangatlah penting dalam pemberian penyuluhan mengenai “Cara Pemberian Obat Pada Anak” untuk keberhasilan pengobatan yang tepat untuk anak.

The awareness of health in a society is a form of basic investment in the development of productivity and quality of human resources. Public Health Center as a form of strategy carried out by the government, aims to develop an equally level of health around the citizens. Pharmacists as one of the substance of healthcare workers perform various pharmaceutical services based on pharmaceutical service standards in supporting the achievement of this goal. One of the way is by conducting Drug Information Services (DIS). Based on many challenges faced by parents when giving medicine to children, a DIS in a counseling form was carried out at the Palmerah District Public Health Center with the theme "How to Give Medicine to Children" using leaflets as the media. Leaflets are made by compiling materials which are arranged in the form of stages that need to be considered when administering drugs to children based on scientific based research. The process is continued into the making of leaflet designs and printing. Counseling is firstly done by giving consent to the participants (families that brought children to the location of counseling). As a result, counseling was carried out to 3-5 families at the Influenza Like Illness (ILI) polyclinic of Palmerah District Health Public Center using the lecture method for 15-minute, interspersed with a brief discussion. The conclusion that can be drawn from this activity is that the role of pharmacists and other healthcare workers such as doctors, especially pediatricians, is very important in providing counseling on "How to give medicine to children" to carry out appropriate treatment for children."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aditya Rahmansyah Putra Pratama
"Menurut UU Nomor 36 Tahun 2009, obat adalah suatu bahan, campuran bahan, atau produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi dan menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan, serta kontrasepsi untuk manusia. Salah satu bentuk obat yang umum digunakan yaitu tablet. Salah satu cara penggunaan obat, dalam hal ini cara penggunaan tablet yang seringkali disalahgunakan pasien yaitu membelah tablet. Praktik ini umum dilakukan oleh pasien dengan beberapa alasan, yaitu untuk mengatasi kesulitan menelan obat, mengatur dosis, ataupun untuk melakukan penghematan. Praktik membelah tablet yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan zat aktif, dosis yang tidak seragam, penurunan efektivitas obat, atau menyebabkan efek toksik yang mempengaruhi keselamatan pasien. Untuk mencegah hal tersebut, maka edukasi kepada pasien adalah hal yang diperlukan. Salah satu wujud pemberian edukasi kesehatan, khususnya edukasi mengenai obat-obatan yang dilakukan oleh apoteker yaitu Pelayanan Informasi Obat (PIO). Laporan ini menjelaskan kegiatan PIO yang dilakukan terhadap pasien rawat jalan di ruang tunggu pelayanan resep Puskesmas Kecamatan Palmerah. Kegiatan PIO yang dilakukan yaitu pembuatan leaflet, pemaparan materi secara tatap muka, dan pembuatan video edukasi yang kemudian dipublikasikan di media sosial. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan serta pemahaman masyarakat dalam menggunakan tablet dengan benar.

According to Indonesian Law Number 36 of 2009, medicine is a substance, mixture of materials, or biological products used to affect and investigate physiological systems or pathological conditions in the framework of establishing a diagnosis, prevention, cure, recovery, health improvement, and contraception for humans. One form of drug that is commonly used is tablets. One way of using tablets that is often misused by patients is splitting the tablet. This practice is commonly carried out by patients for several reasons, namely to overcome difficulties in swallowing drugs, adjust doses, or make savings. The practice of splitting tablets improperly can cause damage to the active substance, non-uniform dosage, decrease the effectiveness of the drug, or cause toxic effects that affect patient safety. To prevent this, patient education is necessary. One form of providing health education, especially education regarding medicines carried out by pharmacists, is the Drug Information Service (PIO). This report describes the PIO activities carried out on outpatients in the waiting room for prescription services at the Palmerah District Health Center. The PIO activities carried out include making leaflets, presenting material face-to- face, and making educational videos which are then published on social media. This activity aims to provide education to increase public knowledge and understanding of using tablets properly."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfia Chairunnisa
"Latar Belakang: Kandungan kimia daun kelor menunjukkan sifat antibakteri terhadap bakteri gram positif dan gram negatif dengan menghambat sintesis dan metabolisme DNA serta menghancurkan dinding sel. Escherichia coli (E.coli) merupakan bakteri Gram negatif dan anaerob fakultatif yang dinding selnya terpengaruh bila terkena agen fisik dan kimia ringan seperti larutan antiseptik yang dapat digunakan sebagai salah satu metode dalam menekan pertumbuhan E. coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi kemampuan ekstrak M. oleifera sebagai antiseptik terhadap E.coli. Metode: Menggunakan uji Persentase Kill untuk mengetahui persentase kematian bakteri setelah dikontakkan dengan ekstrak Moringa oleifera (M. oleifera) pada waktu 1, 2 dan 5 menit. Terdapat dua variabel yang akan digunakan yaitu kontrol dan perlakuan yang dilakukan pada waktu bersamaan. Uji Persentase Kill dianggap baik jika hasilnya lebih dari 90% untuk tiap waktu kontak. Hasil: Rata-rata pertumbuhan koloni pada setiap waktu kontak yang diberikan M. oleifera terhadap E. coli adalah 11 pada menit pertama, 8,33 pada menit kedua dan 3,33 pada menit kelima dengan nilai Persentase Kill masing- masing sebesar 93,41%, 94,14%, dan 96,87 %. Kesimpulan: Hasil dari ketiga waktu kontak membuktikan bahwa M. oleifera efektif untuk membunuh E.coli karena nilai persentase kill untuk semua waktu kontak di atas 90% dengan menit ke-5 sebagai persentase hasil kill tertinggi.

Background: Chemical constituents of Moringa oleifera (M.oleifera) leaves show antibacterial properties against gram-positive and gram-negative bacteria by inhibiting the DNA synthesis and metabolism and also breaking down the cell wall. Escherichia coli (E.coli) is a gram-negative and a facultative anaerobic bacterium in which the cell wall is influenced when exposed to mild physical and chemical agents such as antiseptic solution that can be used as one of the methods in decreasing the growth of E. coli. This research aims to determine significant ability of M. oleifera extract as an antiseptic for E.coli. Method: Using the Percentage Kill test to determine the percentage of bacterial death after contact with M.oleifera extract at 1, 2 and 5 minutes. There are two variables that will be used, namely control and treatment that are carried out at the same time. The Percentage Kill test is considered good if the result is more than 90% for each contact time. Result: The average colony growth at each contact time given by M. oleifera to E. coli was 11 in the first minute, 8.33 in the second minute and 3.33 in the fifth minute with a Percentage Kill results of 93.41%, 94.14%, and 96.87% respectively. Conclusion: The results of the three contact times proved that M. oleifera was effective to eliminate E.coli because the percentage kill value for all contact times was above 90% with 5th minute as the highest kill percentage."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luciana
"Penggunaan antimikroba yang tidak tepat di ruang ICU dapat meningkatkan terjadinya resistensi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasionalitas/ketepatan penggunaan antimikroba dan faktor-faktor yang mempengaruhi rasionalitas/ketepatan penggunaan antimikroba tersebut di ruang ICU periode Januari ndash; Desember 2010 dengan menggunakan metode Gyssens.
Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang cross sectional, data retrospektif diambil dari kardeks obat dan data rekam medis pasien. Faktor-faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi rasionalitas/ketepatan penggunaan antimikroba berdasarkan metode Gyssens dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik ordinal.
Penggunaan antimikroba di ruang ICU RSUP Fatmawati sebanyak 912 rejimen dari 410 pasien. Berdasarkan metode Gyssens, penggunaan antimikroba antimikroba empiris yang tidak tepat sebesar 596 rejimen 74,03 dan penggunaan antimikroba definitif yang tidak tepat sebesar 84 rejimen 78,51 . Rasionalitas/ketepatan penggunaan antimikroba empiris dipengaruhi oleh penyakit utama terkait infeksi, penyakit penyerta terkait infeksi dan dokter. Penggunaan antimikroba di ruang ICU RSUP Fatmawati tidak rasional/tidak tepat.

Inappropriate use of antimicrobial in the intensive care unit can increase bacterial resistance. The aim of this research were to analyze the rationality of antimicrobial use and the factors that influenced the rationality of antimicrobial use in the Intensive Care Unit during the period of January to December 2010 based on the Gyssens's method.
This research was a cross sectional study with retrospective datas taken from patient rsquo s medicine orders and medical records. The factors that most influenced the rationality of antimicrobial use based on the Gyssen rsquo s method were analyzed using ordinal regression logistic. There were 912 regimens of antimicrobial use from 410 patients in the Intensive Care Unit of Fatmawati hospital.
Using the Gyssens rsquo s method, there were 596 inappropriate empiric antimicrobial regimens 74,03 and 84 inappropriate definitive regimens 78,51 . The rationality of empiric antimicrobial use was influenced by the infection as the main disease presentation, the infection as the supplementary factor to the disease presentation and clinician rsquo s choice.The use of antimicrobial in the Intensive Care Unit at Fatmawati hospital was inappropriate."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T49398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Aryani
"Proses menyusui merupakan suatu proses pemberian nutrisi dari ibu melalui air susu ibu (ASI) kepada bayi. Pada periode menyusui, tidak sedikit ibu yang harus mengonsumsi obat-obatan. Penggunaan obat pada ibu menyusui harus mempertimbangkan keuntungan bagi ibu dan risiko pada bayi yang mungkin terjadi. Laporan ini disusun sebagai bentuk pelayanan informasi obat aktif yang dapat memudahkan dan mempersingkat waktu dalam pencarian informasi mengenai keamanan obat-obat yang terdapat di Puskesmas Kecamatan Matraman bagi ibu menyusui. Penyusunan laporan dilakukan dengan melakukan studi literatur berdasarkan 3 sumber yaitu, Pedoman Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Breastfeeding and Maternal dari WHO, dan Hale’s Medications & Mothers’ Milk Edisi ke-18. Data yang didapatkan dirangkum dalam bentuk “Daftar Keamanan Obat Bagi Ibu Menyusui” dalam file google spreadsheet dengan total 128 obat yang digunakan di Puskesmas Kecamatan Matraman. Obat tersebut dikategorikan menggunakan kode warna untuk mempermudah pengelompokkan berdasarkan tingkat keamanan bagi ibu menyusui.

Lactation is a process of providing nutrition from the mother through breast milk (ASI) to the baby. During the breastfeeding period, some mothers have to take medications. The use of medicines in breastfeeding mothers must consider the benefits to the mother and the risks to the baby that may occur. This report was written as a part of active drug information service that can facilitate and shorten the time in finding information about the safety of drugs at Puskesmas Kecamatan Matraman for breastfeeding mothers. The report was made by conducting a literature study based on 3 sources, i.e., Pedoman Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, Breasfeeding and Maternal from WHO, and Hale's Medications & Mothers' Milk 18th Edition. The data were summarized in the form of Drug Safety List for Breastfeeding Mothers in a google spreadsheet file with a total of 128 drugs used at Puskesmas Kecamatan Matraman. The drugs were categorized using color codes to facilitate the grouping based on the level of safety for breastfeeding mothers."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: EGC, 1986
615.329 ANT t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Atna Permana
"Ruang Lingkup dan Cara penelitian :
Kecenderungan peningkatan resistensi kuman terhadap antibiotik tertentu telah menjadi masalah kesehatan yang perlu dicermati. Masalah tersebut menyebabkan pengobatan menjadi mahal dan tidak efektif Dalam upaya untuk mencari antibiotik yang efektif, salah satu alternatif adalah dengan melakukan kombinasi dua antibiotik, Selaras dengan itu dilakukan penelitian untuk mengetahui efek kombinasi dua antibiotik dalam hal ini antibiotik fosfomisin dan sulbaktam-sefoperazon. Pengujian dibagi dalam beberapa strategi yaitu : (1). Penentuan KHM masing-masing antibiotik dengan metode tube dilution, (2). Penentuan KHM kombinasi dua antibiotik dengan metode checkerboard titration. (3). Penentuan time kill curve. (4). Penentuan postantibiotic effect (PAE).
Hasil dan Kesimpulan :
Isolat klinik yang digunakan untuk uji kombinasi adalah Pseudomonas aeruginosa (30 galur), Enterobacter aerogenes (30 galur), Escherichia coil (30 galur) dan Staphylococcus aureus (30 galur). Berdasarkan penentuan KEM obat tunggal, ditemukan banyak kuman yang resisten terhadap antibiotik uji, yaitu Pseudomonas aeruginosa 86,7% resisten terhadap fosfomisin dan 33,3% resisten terhadap sulbaktam-sefoperazon; Enterobacter aerogenes 80% resisten terhadap fosfomisin sedangkan Escherichia coil dan Staphylococcus aureus masingmasing 13,3% dan 33,3 % resisten terhadap fosfomisin. Kadar Hambatan Minimum (KHM) kedua antibiotik terhadap isolat klinik yang diperoleh pads penelitian ini adalah Pseudomonas aeruginosa berkisar 0,25 - 2048 tg/ml, 66,7% menunjukkan sinergis; Enterobacter aerogenes berkisar 0,125 - 2048 pg/ml , 66,7% menunjukkan sinergis; Escherichia coil berkisar 0,125 - 1024 gg/ml, 66,7% menunjukkan sinergis; dan Staphylococcus aureus berkisar 0,06 - 512 µg/ml, 56,7 % menunjukkan sinergis. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya efek antagonis. Kombinasi fosfomisin dan sulbaktam-sefoperazon mampu menurunkan KHM masing-masing obat, Sedangkan basil PAE yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai PAE antibiotik kombinasi memberikan basil yang lebih lama jika dibandingkan dengan antibiotik tunggal."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T13632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwards, David I.
London: Macmillan, 1980
615.329 EDW a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>