Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123932 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martha Istyawan
"Ketahanan keluarga merupakan unsur utama dalam tahap tumbuh kembang usia remaja. Keluarga yang mempunyai ketahanan keluarga yang kuat mampu memberikan kontribusi yang positif. Keberhasilan pemulihan dalam proses rehabilitasi dibutuhkan dukungan dari seluruh pihak yang berada di sekitar penyalah guna narkotika, khususnya peran dari keluarga. Pelaksanaan rehabilitasi narkotika secara rawat jalan menuntut peran besar dukungan dari pihak keluarga. Data klien rawat jalan di Klinik Swastinara BNN Kota Jakarta Selatan menunjukkan tidak semua klien dapat bertahan dalam program sesuai rencana terapi yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian, Mengidentifikasi gambaran karakteristik ketahanan keluarga dalam dimensi ketahanan keluarga yang meliputi sistem keyakinan, proses organisasi, dan proses komunikasi dari keluarga klien rehabilitasi narkotika rawat jalan di Klinik Swastinara BNN Kota Jakarta Selatan. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan 10 informan. Hasil penelitian menyebutkan terkait dengan sistem keyakinan, pihak keluarga khususnya dari orang tua (ibu) dan pasangan (istri) mampu mengelola krisi penyalahgunaan narkotika yang dialami oleh anggota keluarganya. Meskipun, pada awalnya ada perasaan kecewa, takut, dan rasa penolakan. Proses organisasi, dukungan dari keluarga inti maupun keluarga besar memberikan dampak ketahanan keluarga dalam menghadapi anggota keluarga yang menyalahgunakan narkotika. Proses komunikasi, informasi yang diberikan selama proses rawat jalan diyakini oleh para informan mampu memberikan input terhadap keluarga dalam menghadapi krisis. Komunikasi antar anggota keluarga semakin mengalami peningkatan dengan adanya krisis yang dialami oleh keluarga.

Family resilience is a major element in the growth and development stage of adolescence. Families that have strong family resilience are able to make a positive contribution. Successful recovery in the rehabilitation process requires support from all parties around drug abusers, especially the role of the family. The implementation of outpatient drug rehabilitation requires a large role of support from the family. Data on outpatient clients at Swastinara Clinic BNN Kota South Jakarta shows that not all clients can survive in the program according to the established therapy plan. The purpose of the study was to identify the characteristics of family resilience in the dimension of family resilience which includes belief systems, organizational processes, and communication processes from families of outpatient narcotics rehabilitation clients at Swastinara Clinic BNN South Jakarta City. The research methodology used a qualitative approach through in-depth interviews with 10 informants. The results of the study stated that related to the belief system, the family, especially from parents (mothers) and partners (wives) was able to manage the crisis of drug abuse experienced by family members. Although, at first there is a feeling of disappointment, fear, and a sense of rejection. The organizational process, support from the nuclear family and extended family have an impact on family resilience in the face of family members who abuse drugs. The communication process, information provided during the outpatient process is believed by informants to be able to provide input to the family in dealing with the crisis. Communication between family members is increasing with the crisis experienced by the family."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agrippina Decila Putri
"Stigmatisasi pada penyalahguna narkotika sangatlah kental dirasakan dalam lingkungan masyarakat. Stigmatisasi yang terbentuk dalam masyarakat dapat berimplikasi kepada internalisasi stigma diri sehingga memengaruhi kecenderungan pengunaan berulang. Tesis ini bertujuan untuk mengidentifikasi stigma publik dan stigma diri yang terbentuk pada penyalahguna narkotika berdasarkan gender terhadap pengaruh kecenderungan penggunaan berulang di Balai Rehabilitasi BNN yang terdiri dari Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Balai Loka Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar dan Balai Loka Rehabilitasi Tanah Merah Samarinda. Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan campuran (mixed method). Sampel penelitian berjumlah 168 responden laki-laki dan 20 orang responden perempuan. Data kuantitaif dianalisis dengan menggunakan SPSS 23. Hasil penelitian adalah stigmatisasi pada penyalahguna narkotika dapat mempengaruhi kecenderungan penggunaan berulang. Pada gender laki-laki stigma publik lebih besar dibandingkan dengan stigma publik pada perempuan dan stigma diri pada laki-laki lebih kecil dibandingkan stigma diri pada perempuan. Pada penyalahguna laki-laki kerentanan individu terdapat pada self efficacy dan self esteem yang menurun selain itu faktor lingkungan dan pertemanan yang memungkinkan mereka menggunakan kembali narkotika. Pada penyalahguna perempuan kerentanan individu yang dialami dikerenakan faktor ketergantungan dengan pasangan, emosional, depresi, kekerasan dan adanya trauma masa lalu. Sehingga pengaruh antara stigmatisasi terhadap penyalahguna narkotika pada gender perempuan lebih besar jika dibandingkan dengan gender laki-laki di Balai Rehabilitasi BNN.

Stigmatization of narcotics abusers is strongly felt in the community. The stigma that is formed in society can have implications for the internalization of self-stigma so that it affects the tendency of repeated use. This thesis aims to identify the public stigma and self-stigma that is formed on narcotics abusers based on gender on the influence of the tendency of repeated use at the BNN Rehabilitation Center which consists of the Lido BNN Rehabilitation Center, Baddoka Makassar BNN Rehabilitation Center and Tanah Merah Samarinda Rehabilitation Center. This thesis research uses a mixed method. The research sample amounted to 168 male respondents and 20 female respondents. Quantitative data were analyzed using SPSS 23. The result of the study is that stigmatization of narcotics abusers can affect the tendency of repeated use. In the male gender, public stigma is greater than the public stigma on women and the self-stigma of men is smaller than the self-stigma of women. In male abusers, individual vulnerability is found in decreased self-efficacy and self-esteem, besides environmental factors and friendships that allow them to reuse narcotics. In female abusers, the individual vulnerability experienced is due to dependence on a partner, emotional, depression, violence and past trauma. So that the effect of stigmatization on narcotics abusers on the female gender is greater when compared to the male gender at the BNN Rehabilitation Center.To such an extent, there is an influence between stigmatization and narcotics abusers at the BNN Rehabilitation Center.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utari Dwi Pratiwi
"Upaya pelayanan rehabilitasi telah dilaksanakan BNN bersama dengan instansi terkait yang sebelumnya diatur di dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Sepanjang tahun 2021, telah dilakukan rehabilitasi terhadap 43.320 orang. Penelitian difokuskan pada Loka Rehabilitasi BNN Kalianda, sebagai penerima penghargaan Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori “Layanan Prima” Tahun 2021 dari Kemenpan RB. Loka Rehabilitasi BNN Kalianda juga ditunjuk sebagai salah satu unit kerja pelayanan berpredikat menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) oleh Kemenpan RB pada tanggal 20 Desember 2021. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi klien secara fisik dan mental sebelum dan sesudah menjalani rehabilitas, menjelaskan dukungan yang diberikan keluarga, menganalisis persepsi gugat cerai terhadap peran suami sebagai kepala keluarga dan menganalisis adaptasi perlakuan yang paling efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1) Klien merasakan adanya perubahan dalam kondisi fisik dan mental selama menjalani rehabilitasi; (2) Dukungan keluarga memiliki dampak yang signifikan dalam proses rehabilitasi klien; (3) Ketahanan psikososial budaya keluarga memiliki peran penting dalam proses rehabilitasi klien; (4) Lamanya proses rehabilitasi rawat inap yang dijalani seorang kepala keluarga memberikan santunan kepada anggota keluarga lainnya. Tidak adanya dukungan keluarga besar berdampak pada ketahanan keluarga pada keluarga inti; (5) Program kegiatan keluarga seperti Family Support Group dan Family Dialog penting dalam proses pemulihan klien.

Rehabilitation service efforts have been carried out by BNN together with related agencies previously regulated in Law Number 35 of 2009 concerning Narcotics. Throughout 2021, 43,320 people have been rehabilitated. The research focused on the BNN Kalianda Rehabilitation Workshop, as the recipient of the 2021 Public Service Provider Award for the "Excellent Service" Category from the RB Ministry. The BNN Kalianda Rehabilitation Workshop was also appointed as one of the service work units with the predicate towards a Free from Corruption Area (WBK) by the RB Ministry on December 20, 2021. The purpose of the study was to determine the client's physical and mental condition before and after undergoing rehabilitation, explain the support provided by the family, analyze the perception of divorce lawsuits on the husband's role as the head of the family and analyze the most effective and efficient treatment adaptation. This research uses qualitative research methods with a case study approach. The results of the study showed that (1) The client feels a change in physical and mental condition during rehabilitation; (2) Family support has a significant impact on the client's rehabilitation process; (3) Psychosocial resilience of family culture has an important role in the client's rehabilitation process; (4) The length of the inpatient rehabilitation process that a family head undergoes provides compensation to other family members. The absence of extended family support has an impact on family resilience in the nuclear family; (5) Family activity programs such as Family Support Group and Family Dialogue are important in the client's recovery process."
Jakarta: Sekolah Kajian dan Stratejik Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Suhartini
"Rendahnya pemanfaatan layanan rehabiltasi rawat jalan secara sukarela di Klinik IPWL BNN setiap tahun terutama dalam 3 tahun terakhir sangat berdampak pada masih tingginya prevalensi angka penyalah guna narkotika di Indonesia. Sesuai dengan teori Andersen (1974), faktor penyebab perilaku pemanfaatan layanan kesehatan terdiri dari 3 yaitu faktor predisposing, enabling dan reinforcing. Penelitian ini hanya fokus terhadap faktor reinforcing yaitu dukungan keluarga terhadap pemanfaatan layanan rehabilitasi rawat jalan sukarela di Klinik IPWL BNN. Tujuan untuk menggali informasi secara mendalam tentang faktor dukungan keluarga terhadap pemanfaatan layanan rehabilitasi di Klinik IPWL BNN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan diskusi kelompok terarah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa rendahnya pemanfaatan layanan rehabilitasi di klinik IPWL BNN disebabkan faktor kurangnya pengetahuan keluarga tentang bagaimana melakukan deteksi dini dan upaya intervensi terhadap anggota keluarga yang mulai terlibat penyalahgunaan narkotika sebelum keluarga membawa ke layanan rehabilitasi. Masih tingginya stigma dimasyarakat juga menjadi penyebab keluarga malu untuk membawa klien ke layanan, hubungan komunikasi antara keluarga kurang baik. Kurangnya sosialiasi program layanan rehabilitasi dan perlunya model intervensi dan regulasi tentang keterlibatan keluarga dalam rehabilitasi. Progam sosialisasi melalui media massa TV, radio, surat kabar, media sosial, majalah sangat efektif membantu penyebaran informasi deteksi dini penyalahguna narkotika di lingkungan keluarga serta upaya rehabilitasi bagi pecandu narkotika. Kemudian untuk mengatasi tingginya stigma terhadap pecandu narkotika dimasyarakat perlu adanya bentuk layanan rehabilitasi yang melibatkan masyarakat (rehabilitasi berbasis masyarakat).

The low utilization of voluntary outpatient rehabilitation services at the BNN Voluntary Clinic every year, especially in the last 3 years has a significant impact on the high prevalence of narcotics abusers in Indonesia. In accordance with Andersens theory (1974), the causes of health service utilization behavior consisted of 3 factors: predisposing, enabling and reinforcing. This study only focused on reinforcing factors, namely family support for the utilization of voluntary outpatient rehabilitation services at the BNN Voluntary Clinic. The purpose of this study is to explore information about the factors of family support for the utilization of rehabilitation services at the BNN Voluntary Clinic. This study uses qualitative methods by collecting data through interviews and focus group discussions. Based on the results of the study, it was found that the low utilization of rehabilitation services at the BNN IPWL clinic was due to a lack of family knowledge about how to conduct early detection and intervention efforts through rehabilitation of family members who were involved in narcotics abuse before family access to rehabilitation centre. The stigma in the community is also a cause of shame for families to bring clients to services, communication links between poor families. Lack of socialization of rehabilitation service programs and the need for intervention models and regulations regarding family involvement in rehabilitation. Socialization programs through mass media such as television, radio, newspapers, social media, and magazines are very effective in helping disseminate information on early detection of narcotics abusers in the family environment and rehabilitation efforts for narcotics addicts. Then to overcome the high stigma against narcotics, the community it self needs to be empowered in a form of comprehensive rehabilitation program (community based rehabilitation)."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rokimah
"ABSTRAK
Pengobatan pada pasien malaria rawat inap sebagian menunjukkan hasil yang
diharapkan yaitu sembuhnya penyakit, namun tidak sedikit yang gagal dalam
menjalani terapi sehingga meningkatkan lama rawat bahkan dapat berujung pada
kematian. Oleh sebab itu dibutuhkan upaya dalam mengidentifikasi,
menyelesaikan dan mencegah terjadinya masalah terkait obat. Penelitian ini
bertujuan mengevaluasi perbedaan pengobtan standar dan tidak standar pada hasil
terapi pasien malaria rawat inap di RSUD Kabupaten Bangka Tengah Tahun
2013. Penelitian ini dilakukan dengan metode kohort retrospektif berdasarkan
data rekam medik pasien malaria rawat inap di RSUD Kabupaten Bangka Tengah
Tahun 2013. Data 45 pasien malaria yang mendapat pengobatan standar
dibandingkan dengan 45 pasien pengobatan tidak standar dianalisis menggunakan
chi-square dan regresi logistik multivariat. Pasien malaria rawat inap sebagian
besar menderita malaria tropika (62,22%), tanpa komorbit (88,89%), mendapat
obat polifarmasi (88,89%), dirawat selama 1-4 hari (86,67%). Obat antimalaria
yang terbanyak digunakan adalah kombinasi dehidroartemisisn-piperakuin dan
primakuin (44,44%). Masalah terkait obat yang paling banyak ditemui adalah
obat tidak tepat (18,45%), durasi obat terlalu tinggi, regimen dosis terlalu sering
(18,45%), tidak ada indikasi untuk obat (16,5%). Pengobatan standar tidak
berpengaruh terhadap lama rawat (p=0,568) pasien malaria rawat inap di RSUD
Kabupaten Bangka Tengah. Pengobatan standar (RR= 0,10;CI=0,034-0,318) dan
adanya komorbiditas (RR=12,11;CI=2,607-56,296)) secara signifikan (p< 0,05)
mempengaruhi kejadian masalah terkait obat.

ABSTRACT
Treatment of malaria patients hospitalized partially shows the expected result is to
heal diseases, but others fail to undergo thereby increasing the length of stay can
even lead to death. Therefore, the contribution required to identify, resolve and
prevent drug related problems. The purpose of this study was to assess the
influence of the length of stay and the incidence of drug-related problems in the
treatment of malaria patients hospitalized at the Hospital of Central Bangka Midyear
2013. This study was conducted using retrospective cohort based on data
from medical records of patients hospitalized malaria in Central Bangka Regency
Hospital Year 2013. Data of 45 patients who received the standard treatment of
malaria compared with 45 patients is not standard treatment were analyzed using
chi-square and multivariate logistic regression. Hospitalized malaria patients
mostly suffering from tropical malaria (62,22%), with no comorbidity (88,89%),
received medication polypharmacy (88.89%) and length of stay ≤ 4 days
(86.67%). Antimalarial drugs most is a combination dehidroartemisin-piperaquine
and primaquine (44.44%). Drug related problems, Inappropriate drug (not most
appropriate for indication) (18.45%), Drug dose too high or dosage regime too
frequent (18.45%), No clear indication for drug use (16.5%). The standard
treatment has no effect on length of stay (p = 0.568) malaria patients hospitalized
in hospitals of Central Bangka. Standard treatment (RR= 0,1;CI=0,034-0,318) and
comorbidity (RR=12,11;CI=2,607-56,296) was significantly (p <0, 05) affect the
incidence of drug-related problems."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
T42791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Elfrida
"ABSTRAK
Paduan aluminium (AlMg3) digunakan pada reaktor nuklir terutama pada tangki
reaktor, beam tube dan komponen lainnya yang ada didalam kolam reaktor. Salah
satu reaktor yang menggunakan material AlMg3 adalah reaktor yang ada di Serpong.
Kolam reaktor berisi air sebagai media pendingin. Media pendingin didalam kolam
disebut Primer menggunakan air non mineral (air demin). Kualitas air yang
digunakan akan sangat berpengaruh terhadap integritas struktur, sistem dan
komponen reaktor. PH air pendingin primer sekitar 5,8
yang diizinkan sebesar 0.0528 ppm dan klorida (Cl) sebesar 0.049 ppm. Tujuan
penelitian ini adalah pengaruh klorida dan pH terhadap struktur material AlMg3. Ion
klorida mampu menghancurkan lapisan protektif material AlMg3 jika ion ini berada
di dalam air pendingin primer. Pengujian yang dilakukan adalah karakterisasi
material, pengujian korosi dan pengujian kekerasan. Pengujian korosi menggunakan
metode Tafel, uji kekerasan menggunakan metode Vickers. Hasil karakterisasi
material diperoleh bahwa pola difraksi sebelum dan setelah dilakukan pemanasan
adalah sama dan penyebaran seluruh unsur yang ada di dalam AlMg3 tidak merata.
Dengan konsentrasi larutan sebesar 5000 ppm (5% NaCl) diperoleh laju korosi pada
pH 5.5 sebesar 0.0532 mpy, ph 6.5 sebesar 0,0344 mpy dan pH 7.5 sebesar 0,081
mpy. Hasil uji kekerasan sebelum dan setelah dikorosikan adalah tidak berubah.
Besarnya adalah 45.48627 VHN. Peningkatan laju korosi masih jauh dibawah
ketentuan kategori korosi rendah (2 mpy). Dalam hal ini material AlMg3 masih aman
digunakan.

ABSTRACT
Aluminum alloy (AlMg3) is used in nuclear reactors, especially in the reactor tank,
beam tubes and other components that are in the reactor pool. One reactor using
AlMg3 material is existing reactors in Serpong. The reactor pool filled with water as
the cooling medium. The cooling medium in the pond called Primer using non
mineral water (demin water). The quality of water used will greatly affect the
integrity of the structures, systems and components of the reactor. Primary cooling
water PH 5.8
0.049 ppm. The purpose of this study was the effect of chloride and pH of the
material structure AlMg3. Chloride ions capable of destroying the protective layer
material AlMg3 if these ions are in the primary cooling water. This experiment is the
characterization of materials, corrosion testing and hardness testing. Corrosion testing
using Tafel method, Vickers hardness testing method. Material characterization
results showed that the diffraction pattern before and after heating is the same and the
deployment of all the elements that exist in AlMg3 uneven. With a concentration of
5000 ppm (5% NaCl) was obtained at pH 5.5 corrosion rate of 0.0532 mpy, pH 6.5 at
0.0344 mpy and pH 7.5 at 0.081 mpy. The results of hardness test before and after
corrosion is unchanged. The amount is 45.48627 VHN. The increase in the corrosion
rate is still far below the provision of low corrosion category (2 mpy). In this case the
material AlMg3 still safe to use."
2016
T46717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangemanan, Andriani
"Dalarn melakukan investasi di pasar modai, investor akan bcrusaha memilih
saham-mam yang memniki kineaja yang lebih bam dm mam-sanam nimfa.
Bcrbagai penelitian terdahulu telah menunjukkan adanya dua anomali di pasar modal
yang dikenal sebagai smalljirrn eject dan value qiect. Smalkfirm qkct adalah
kondisi dimana return saham dai penmahaan-perusahaan yang berukuran kecil
mcngungguli return saham dari porusahaan-perusahaan berukuran besar. Value e_@2*ct
adalah kondisi dimana remm saham perusahaan-perusahaan dmgan rasio P/B yang
rendah mcngungguli return pemsahaan-perusahaan dengan rasio P/B yang tinggi.
- Akan tetapi hasil peneliiian Jensen, Johnson dan Mercer (1997,l998)
menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, keberadaan kedua fenomcna di atas sangat
dipengaruhi oleh kondisi monster. Tidak selamanya strategi inveatasi dengan
memanfaatkan kedua fenomena terscbut dapat memberikan return yang tinggi.
Fcnomcna smalljirm eject dan value eject hatlya ditemui secara konsistcn dan
signilikan pada saat kondisi moneter bcrada dalam periods ckspansif.
Tujuan dari pcnelitian ini adalah untuk mclihat apakah kondisi scrupa juga
dapat ditemui di Indonesia, khususnya di Bursa Efek Jakarta. Apakah fenomena
smallgirm eject dan value eject dipengaruhi oleh kondisi moneter dan dalam
kondisi yang bagaimanakah kedua fenomena torsebut mempunyai nilai yang
signiEkan. Selain itu juga diipelajari bagaimana huhungan antara return saham
dengan rasio P/B, ukuran pcrusahaan sorta kondisi monetef. Hasil penelitian mcnunjukkan bahwa hanya dalam kondisi moneter yang
ekspansif fcnomena smallqirm e_1?éct dan value eject mempunyai nilai yang
signiikan. Dalam periode tcrsebut, return yang diberikan oleh portfolio saham-
saham yang termasuk ke dalam kelompok ?value? dan ?smalljirm? secara signitikan
mcngungguli return portfolio kelompok ?growth? dan ?Iarge;firm?. Sebaliknya
dalam perriode restriktii kedua fenomena tersebut tidak menunjukkan nilai yang
signiiikan.
Melalui analisis rcgresi dapat dilihat adanya hubungan negatif yang
signitikan antara return saham dengan xasio P/B dan return saham dCll@1 ukumn
penlsahaan sorta hubungan positif yang signifikan antara return saham dengan
kondisi moneter. Hasil regresi lainnya menurqukkan bahwa dalam kondisi moneter
yang ekspansiii return saham perusahaan-perusahaan yang termasuk kc dalam
kelompok ?S>alue? dan ?small¢/?irrn" lcbih tinggi daripada return saham-saham yang
terrnasuk kc dalam kelompok lainnya.
Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menggunakan
slrategi investasi yang berkaitan dengan fenomcna value qééct dan srnallfirm eject
investor hams mempcrhatikan kondisi moneter. Hanya dalam kondisi ekspansif saja
kedua strategi tersebut dapat mcmberikan return yang tinggi. Dengan demikian
dalam kondisi monetzr yang reslriklill sebaiknya investor tidak menggunakan kedua
strategi tersebut.

Abstract
When investing in capital market, investors will try to choose stocks that can
give higher retum. Previous researches had found that there are two anomalies in the
capital market, known as small-limi effect and value effect. Small-tirm effect is a
condition in which stock returns from small iinns are higher than retums from large
lirms. Value eifect is a condition in which stock returns ii'om iirms with low price-
to-book (P/B) ratio are higher than retums from firms with high P/B Ratio.
However, Jensen, Johnson and Mercer (1997, 1998) had folmd that in the
United States monetary policy has a Bi@mC3Ilt impact on small-Hrm and value
effect. Investor does not always receive high return by using investment strategies
which exploits small-firm and value elfect phenomenon Both phenomenons can
only be seen consistently and signidcantly in expansive monetary condition.
The purpose of this research is to leam whether the same condition can be
found in Indonesia, especially in the Jakarta Stock Exchange. Does monetary
condition have any effect on small-Elm and value eEect ? In what kind of monetary
condition that we can find small-Itirm and value eifect had significant value ? In
addition we also learn about the relationship between stock return, price-to-book
ratio, inn size and monetary condition
The results show that only in expansive monetary condition small-5111 and
value eH`ect had signiicant values. In that period, returns from ?value? and ?small-
lirm? portfolios are significantly higher than returns from ?growth? and ?large-firm"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kafein merupakan salah satu zat yang terkandung dalam berbagai minuman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat dan prevalensi pengguna zat ini juga tidakiah sedikit. Minuman ini sudah terbukti mempunyai efek meningkatkan semangat seseorang dalam melakukan aktivitas, namun di sisi lain terdapat pula efek negatifnya bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidenfifikasi ada/tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat tentang efek kafein bagi kesehatan dengan penggunaan kafein dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilakukan di RW 04 KeI. Pondok Cina Kec. Beji, Kota Depok pada tanggal 9 Mei 2008. Metode yang digunakan adalah korelasi, dengan jumlah sampel sebanyak 106 orang yang diambil secara proposive sampling. Hasil penelitian adalah tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan masyarakat tentang efek kafein bagi kesehatan dengan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari (p Value = 0,200; α = 0,05). Hal ini berarti tingkat pengetahuan masyarakat tidak mempengaruhi perilaku konsumsinya.
Kata kunci: efek, kafein, kesehatan, minum"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5650
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Azka Hikmawati Aulia
"[Natrium diklofenak merupakan obat anti-inflamasi non steroid (AINS) yang mengalami efek lintas pertama dihati sehingga bioavailabilitasnya hanya sebesar 50-60%. Selain itu natrium diklofenak juga memiliki efek samping induksi tukak lambung. Untuk mengatasi masalah tersebut dikembangkan teknologi untuk mengontrol pelepasan obat, salah satunya adalah sistem penghantaran mikrospons. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelarut terhadap pembentukan granul mikrospons dan mengetahui presentase jumlah kumulatif natrium diklofenak yang terpenetrasi. Formulasi granul mikrospons dilakukan dengan optimasi perbandingan zat aktif dan polimer (1:1, 1:3 dan 1:5), dilanjutkan dengan optimasi jumlah pelarut yaitu diklorometan (5, 10, 15 dan 20 mL). Formula M5 dengan perbandingan zat aktif dan polimer 1:3 dan 10 mL diklorometan dipilih sebagai formula paling optimum. Selanjutnya formula M5 diformulasikan menjadi sediaan gel. Berdasarkan hasil yang ada, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak pelarut yang digunakan dalam pembuatan mikrospons maka akan menghasilkan ukuran partikel dan uji perolehan kembali yang semakin besar. Presentase jumlah kumulatif natrium diklofenak yang terpenetrasi dari gel kontrol menunjukkan hasil sebesar 18,89%. Hasil tersebut lebih kecil dibandingkan gel mikrospons yaitu sebesar 25,77%., Diclofenac sodium is a non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID) that experiences first pass metabolism so its bioavaliabilty only 50-60%. Moreover, diclofenac sodium also induces gastric ulcers. To solve those problems, controlled release technology of drugs have been developed. One of the technologies is microsponge delivery system. This study aim to determine the effect of solvents on the formation of granules microsponges diclofenac sodium, and determine the percentage of the cumulative amount of diclofenac sodium that penetrated . The formulation was done by optimizing the ratio of active substance and the polymer (1:1; 1:3; and 1:5) followed by optimizing the amount of solvent, dichloromethane (5, 10, 15 and 20 mL). Formula M5 with the ratio of active substance and the polymer 1:3 and 10 mL dichloromethane was chosen as the optimal formula. Formula M5 was formulated into a gel. Based on the results, it could be concluded that the more solvent used in the manufacture of microsponge, the greater its particle size and production yield. The percentage of cumulative amount of diclofenac sodium that penetrated from conventional gel was 18,89%. Those results give smaller result than microsponges gel which gives percentage of cumulative amount that penetrated around 25,77%.]"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S60490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ragil Mahdi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterjadian flypaper effect dan pengaruh faktor politik pada belanja hibah. Flypaper effect terjadi saat pengaruh DAU lebih besar dari pengaruh PAD terhadap belanja daerah. Faktor politik terdiri dari dua faktor, yaitu siklus politik yang diproksikan oleh tahun pemilu dan konsentrasi politik diproksikan oleh indeks konsentrasi politik. Sampel penelitian terdiri dari 33 Pemerintah Provinsi di Indonesia tahun 2011-2015. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan regresi data panel random effect model untuk mendapatkan model terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa flypaper effect tidak terjadi pada belanja hibah. Tahun pemilu signifikan terhadap belanja hibah dimana belanja tersebut akan meningkat pada tahun diadakannya pemilu. Konsentrasi politik signifikan untuk belanja hibah, semakin rendah konsentrasi politik, belanja hibah semakin tinggi. Dapat disimpulkan bahwa flypaper effect mendapatkan stimulus tambahan saat tahun pemilu, sedangkan konsentrasi pada dewan dengan konsentrasi politik rendah, belanja hibah akan semakin tinggi.

The aims of this research are to determine the occurrence of flypaper effect and the effect of political factors in grant expenditures. Political factors consist of two variables, first is political cycle which is proxied by electoral years and second is political concentration proxied by political concentration index. The sample in this study consisted of 33 Provincial Governments in Indonesia during 2011-2015. Hypothesis testing is perform with panel data regression with random effect model to gather the best fitting model. The research reveals that the flypaper effect doesn’t present in grant expenditures. The election years significant for grant expenditures where this expenditure will increase in the year of the election . The political concentration significant for grant expenditures, the lower the political concentration, the higher grant expenditures will be. It can be concluded that the flypaper effect get additional stimulus during the election years on grant expenditures, in the board with a low political concentration, grant expenditures will be higher.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>