Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199165 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Cahya Rahmadiyah
"Stunting dipengaruhi oleh faktor keluarga dan rumah tangga, yang akan mempengaruhi kemampuan keluarga dalam melakukan pemenuhan gizi balita, yang tentunya tidak lepas dari peran keluarga. Keluarga berperan sebagai penyedia sumber daya baik fisik maupun psikis yang dapat mencegah timbulnya masalah kesehatan, sehingga keluarga memiliki peran yang signifikan dalam pencegahan stunting. Ketahanan keluarga dimediasi oleh fungsi keluarga. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggali ketahanan keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi anak stunting. Studi ini melibatkan wawancara mendalam dengan 23 keluarga anak stunting usia 24–59 bulan. Melalui analisis isi, kami mengidentifikasi 3 tema: 1) ketahanan keluarga termasuk keyakinan keluarga bahwa penyebab stunting adalah karena faktor keturunan dan 2) stunting dapat “disembuhkan”, dan 3) kurangnya komunikasi dalam keluarga tentang stunting pada anak . Penelitian selanjutnya sebaiknya membahas model intervensi untuk meningkatkan resiliensi dan mencegah stunting pada anak di bawah usia lima tahun.

Stunting is influenced by family and household factors, that will affect the ability of families to practice fulfilling toddler nutrition, which certainly cannot be separated from the role of the family. Family has a role as a provider of both physical and psychological resources that can prevent the health problems, so that the family has a significant role in preventing stunting. Family resilience is mediated by family functioning. A qualitative descriptive study aimed to explore family resilience in fulfilling the nutritional needs of stunted children. This study involved in-depth interviews with 23 families of stunted children aged 24–59 months. Through content analysis, we identified 3 themes: 1) the family resilience including the family belief in the causes of stunting are due to heredity and 2) stunting can be “cured”, and 3) lack of communication within the family about the child's stunting. Future studies should discuss intervention models to increase resilience and prevent stunting in children under five years of age."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irtanty Nur Rachmatika
"ABSTRAK
Stunting berdampak pada keterlambatan tingkat pertumbuhan serta keterhambatan perkembangan. Dampak akan terasa hingga masa dewasanya kelak, jika tidak diintervensi secara dini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak intervensi responsive feeding terhadap tingkat pertumbuhan anak risiko usia 6-23 bulan. Desain penelitian yang digunakan adalah randomized control trial RCT . Sampel pada penelitian ini dibagi menjadi 26 responden kelompok intervensi dan 26 responden kelompok kontrol yang dipilih dengan cara randomisasi blok. Analisis data dilakukan dengan uji beda rata- rata. Penelitian ini menghasilkan adanya pengaruh intervensi yang ditunjukan oleh perbedaan nyata pada selisih tingkat pertumbuhan p value < 0.05 dan sebaran pada kelompok intervensi kategori anak risiko menurun 58 dan kontrol kategori anak risiko tetap 100 dengan p value < 0.05. Peneliti menyarankan agar dapat menjadi suatu metode pemberian MPASI yang berperan dalam menurunkan risiko stunting .

ABSTRACT
Stunting impacts child rsquo s growing stage and developing delay which could be the series negative legacy when they grown up if the intervention it did not given an early intervention. This research has a purpose to discover the responsive feeding influence to the level of children rsquo s grow with risk in age 6 23 month. Randomized control trial RCT is the design used and randomized block strategy is chosen to take the sample by dividing 26 respondents in intervention groups and 26 respondents in control group in this research methodology. The data analysis to the research is done by mean different test. This research result shows the influence of responsive feeding stated the difference on the level of growing p value "
2018
T49967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ressa Andriyani Utami
"ABSTRAK
Cedera menyebabkan 5,8 juta kematian di dunia dan 16 kasus menyebabkan kecacatan. Faktor perilaku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan keluarga dan anak usia sekolah terkait pencegahan cedera berpengaruh terhadap kejadian cedera pada anak usia sekolah. strategi pencegahan cedera yang dapat dilakukan adalah dengan Model Simbol menggunakan video animasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan Model Sandi Simbol Andi dalam pencegahan cedera pada tatanan komunitas dan keluarga. Desain penelitian ini adalah quasi experiment pre-post test without control group. Jumlah sampel penelitian sebanyak 136 orang yang diambil melalui tehnik purposive total sampling. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan anak usia sekolah dan keluarga dalam melakukan pencegahan cedera setelah dilakukan intervensi Modis, terjadinya peningkatan kemandirian keluarga setelah diberikan intervensi Modis. Intervensi Modis terbukti efektif meningkatkan perilaku pencegahan cedera. Intervensi Modis diharapkan dapat dijadikan salah satu pendekatan intervensi keperawatan dalam menyelesaikan permasalahan risiko cedera pada anak usia sekolah.
ABSTRACT
Injury causes 5.8 million deaths worldwide and 16% of cases of disability. Behavioral factors of children and family that include knowledge, attitudes and skills. Prevention strategy that can be done is with Symbolic Modeling using video animation. This study aims to provide a description of the Model Sandi (Simbol Andi) in community and family context. The design of this study was a quasi experiment pre-post test without control group. The number of research sample is 136 people taken through purposive total sampling technique. This research was conducted for 6 months. The results showed an increase in perceptions, attitudes and achievements of children and families in taking precautions after intervention. Modis, increasing self-reliance of the family after being given. Modis intervention proved to be an effective boost. Modis intervention is expected to be one of the approaches of nursing intervention to solve injury risk among children"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Mega Farida
"Prevalensi kejadian stunting pada anak balita masih memerlukan perhatian serius. Kejadian stunting dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya peran anggota keluarga dalam pengasuhan termasuk ayah dan praktik pemberian makan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan peran ayah dan praktik pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita di Kota Depok. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik non- probability sampling dengan metode purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada 111 responden di 3 Puskesmas dengan tingkat stunting tertinggi di Kota Depok. Hasil penelitian yang di analisis dengan uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara peran ayah dengan kejadian stunting (p value = 0,683 ; α=0,05). Hasil penelitian yang dianalisis dengan uji independent t-test menunjukkan ada hubungan signifikan anatara praktik pemberian makan dengan kejadian stunting (p value = 0,004; α = 0,05). Program kerja yang telah dilaksanakan seperti “Alarm Stunting” kurang melibatkan ayah dalam proses pelaksanaannya, sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran bagi perawat dan tenaga kesehatan di puskesmas untuk melaksanakan program pencegahan stunting dengan melibatkan peran keluarga seperti ayah dalam pemenuhan gizi balita.

The prevalence of stunting in children under five still requires serious attention. The incidence of stunting is influenced by various factors, one of which is the role of family members in parenting, including fathers, and feeding practices. The aim of the research was to determine the relationship between father's role and feeding practices and incidents stunting in toddlers in Depok City. This research design uses a descriptive correlation design with a correlation approach cross sectional. Research samples were taken using techniques non-probability sampling with method purposive sampling. This research was conducted on 111 respondents at 3 health centers at various levels stunting highest in Depok City. The research results were analyzed using tests chi square showed that there was no significant relationship between the father's role and the incidence of stunting (p value = 0.683 ; α=0.05). The research results were analyzed using tests independent t-test shows that there is a significant relationship between feeding practices and the incidence of stunting (p value = 0.004; α = 0.05). Work programs that have been implemented such as "Alarm Stunting" there is less involvement of fathers in the implementation process, so it is hoped that the results of this research can be a suggestion for nurses and health workers at community health centers to implement prevention programs stunting by involving the role of families such as fathers in fulfilling toddler nutrition."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Sri Melfa
"Stunting merupakan salah satu kondisi gagal tumbuh pada anak dimana tinggi badan anak <-2SD menurut tabel Z-score WHO. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama masalah stunting pada anak, salah satunya yaitu ketidakoptimalan praktik pemberian makan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi gambaran praktik pemberian makan pada anak Batita yang mengalami stunting di Jakarta. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini yaitu sebanyak 15 orang partisipan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten. Hasil analisis data memperoleh 11 tema yang menggambarkan praktik pemberian makan pada anak Batita yang mengalami stunting di Jakarta antara lain : 1) Bayi dirawat terpisah dengan ibu setelah lahir, 2) Bayi diberikan susu formula menunggu ibu pulih, 3) Bayi diberikan ASI dan kontak dengan ibu hanya sebentar saat baru lahir, 4) Ibu senang bisa menyusui anaknya, 5) ASI dibantu dengan susu formula karena ASI kurang banyak pada usia 0-6 bulan, 6) Bayi diberikan ASI lanjutan, 7) Ibu memberikan MPASI dengan bubur bayi instan dan bubur tim siap saji, 8) Frekuensi pemberian makan 2-3 kali sehari dengan porsi yang sedikit, 9) Keragaman diet tidak terpenuhi, 10) Menu makanan disesuaikan dengan kondisi ekonomi, dan 11) Asupan makanan yang mengandung zat besi kurang optimal. Pemberian edukasi yang optimal kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki Balita tentang praktik pemberian makan yang tepat diharapkan dapat menurunkan kejadian stunting di Indonesia.
Kata kunci : Batita, praktik pemberian makan, stunting

Stunting is a condition of failed to grow in children where the child's height is <-2SD according to the WHO Z-score table. There are several things that are the main causes of stunting problems in children, one of which is the inability to maximumly feed the children practices. The aim of this study is to explore the illustration of feeding practices for stunting toddlers in Jakarta. Participants involved in this study are 15 participants. The data analysis used in this study is content analysis. The results of the data analysis obtained 11 themes that illustrated the practice of feeding toddlers who experience stunting in Jakarta, among others : 1) Babies treated separately from mothers after birth, 2) Babies given formula milk waiting for mothers to recover, 3) Babies given breast milk and contact with mother only for a short while at birth, 4) Mother is happy to be able to breastfeed her child, 5) breast milk is assisted with formula milk because there is not much milk at the age of 0-6 months, 6) Babies are given continued breastfeeding, 7) Mothers provide instant porridge and ready-to-serve steam chicken rice, 8) Frequency of feeding 2-3 times a day with a small portion, 9) Diversity of diets not fulfilled, 10) Food menu adapted to economic conditions, and 11) Intake of foods containing iron is not optimal. Providing optimal education to pregnant women and mothers who have toddlers about proper feeding practices is expected to reduce the incidence of stunting in Indonesia.
Keywords : Toddlers, feeding practices, stunting
"
2019
T54064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Khaerun Nisa
"Pendahuluan : Stunting merupakan kondisi yang ditandai dengan anak berperawakan pendek dan memiliki masalah gizi kronis. Kabupaten Brebes menjadi urutan ke 3 dengan angka stunting tertinggi di Jawa Tengah. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktik ibu dalam pemberian makan dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan di daerah tersebut.
Metode: Design yang digunakan adalah cross sectional  dengan teknik convenience sampling. Analisis univariat dan bivariate dengan uji chi-square.
Hasil: Analisis chi-square menunjukan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan, sikap, dan praktik ibu tentang pemberian makan anak dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan memiliki p value berturut-turut sebesar p=0.000, p=0.000,  p=0.000.
Kesimpulan: Adanya hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktik ibu dalam pemberian makan dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan di Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, Jawa tengah.
Rekomendasi: Perlunya penelitian lebih lanjut mengenai faktor penyebab stunting di daerah tersebut.

Introduction: Stunting is a condition characterized by short stature and chronic nutritional problems. Brebes Regency is in third place with the highest stunting rate in Central Java. The aim of the study was to identify the relationship between knowledge, attitudes, and feeding practices of mothers with the incidence of stunting in children aged 0-59 months in the area.
Method: The design used is cross sectional with convenience sampling technique. Univariate and bivariate analysis with chi-square test.
Results: Chi-square analysis showed that there was a significant relationship between mother's knowledge, attitudes, and practices regarding child feeding and the incidence of stunting in children aged 0-59 months having p values ​​respectively p=0.000, p=0.000, p=0.000.
Conclusion: There is a relationship between knowledge, attitudes and practices of mothers in feeding with the incidence of stunting in children aged 0-59 months in Bulakamba District, Brebes Regency, Central Java.
Recommendation: There is a need for further research on the causes of stunting in the area.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prihatini Dini Novitasari
"Kejadian stunting pada anak masih menjadi masalah krusial yang terus diupayakan untuk diatasi dan hal ini disebabkan karena multifaktorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara praktik pemberian makan ibu dan kejadian stunting pada anak di Depok. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif cross sectional dan menggunakan tabel z-score tinggi badan menurut usia (TB/U) dari WHO serta kuesioner feeding practice and structured questionnaire (FPSQ-28). Penelitian ini dilakukan pada 262 responden yang dipilih dengan teknik cluster random sampling di 11 Puskesmas Kecamatan di Depok. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara praktik pemberian makan ibu dan kejadian stunting pada anak di Depok. Selain itu, praktik pemberian makan yang dilakukan oleh ibu masih cenderung kurang responsif dan hanya subskala reward for eating yang menunjukkan perilaku responsif ibu selama memberikan makan. Selanjutnya, hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi perawat dan tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan program pendidikan dan promosi kesehatan terkait stunting dan praktik pemberian makan yang responsif.

The incidence of stunting in children is still a crucial problem that continues to be attempted to be overcome and is caused by multifactorial. This study aims to determine the relationship between maternal feeding practice and the incidence of stunting in children in Depok. The design of this study is correlative analytical cross-sectional and uses height-for-age z-score tables from WHO and feeding practice and structured questionnaire (FPSQ-28). This study was conducted on 262 respondents whom chosen with cluster random sampling technique in 11 District Health Centers in Depok. The result showed that there was no significant relationship between maternal feeding practice and the incidence of stunting in children in Depok. In addition, maternal feeding practice which is done is non-responsive feeding practice and the only reward for eating subscale shows responsive maternal feeding practice. Furthermore, the result of the study is expected to be useful for nurses and health workers to continue to improve health education and promotion programs related to stunting and responsive feeding practice."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Dwi Astuti
"Latar belakang: Keterampilan minum oral merupakan proses yang kompleks dalam perawatan bayi prematur di ruang perawatan intensif neonatus. Peningkatan keterampilan minum oral melibatkan peran serta ibu melalui pembentukan dyadic interaction untuk mengoptimalkan nutrisi bayi prematur Tujuan: Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh Model Intervensi Keperawatan Berfokus Nutrisi terhadap keterampilan minum oral, grafik pertumbuhan bayi prematur, dyadic interaction, dan pengetahuan ibu. Metode: Penelitian mixed methods dengan pendekatan sekuensial eksploratori. Tahap I merupakan studi deskriptif kualitatif eksploratif pada 12 perawat neonatus. Tahap II adalah penyusunan model melalui analisis dan sintesis hasil penelitian tahap I dengan melibatkan tiga pakar. Tahap III adalah validasi model melalui penelitian kuasi eksperimen. Hasil: Teridentifikasi tujuh tema pada penelitian tahap I, yang selanjutnya dijadikan dasar menyusun tiga konsep model pada penelitian tahap II. Tiga konsep model tersebut meliputi: (1) Menciptakan lingkungan terapeutik untuk stimulasi keterampilan minum oral; (2) Membentuk interaksi ibu dengan bayi prematur untuk mengoptimalkan pemberian nutrisi; dan (3) Melibatkan peran serta ibu dan keluarga dalam persiapan perawatan bayi prematur dengan ketidakmampuan minum oral di rumah. Perangkat model yang dihasilkan adalah modul, buku kerja, dan selebaran. Analisis GLM Repeated Measure menunjukkan perbedaan keterampilan minum oral (p value < 0,001), berat badan (p value 0,64), panjang badan (p value 0,72), lingkar kepala (p value 0,28), dyadic interaction (p value < 0,001), pengetahuan ibu (p value < 0,001). Simpulan: Model Intervensi Keperawatan Berfokus Nutrisi efektif meningkatkan keterampilan minum oral, dyadic interaction, pengetahuan ibu, namun belum bermakna terhadap grafik pertumbuhan. Saran: Model Intervensi Keperawatan Berfokus Nutrisi dapat diimplementasikan di ruang perawatan intensif neonatus.

Background: Oral feeding skills are a complex process in the care of premature infants in the neonatal intensive care unit. Improving oral feeding skills involves maternal participation through the formation of dyadic interaction to optimize optimize premature infant nutrition. Objective: The study aimed to analyse the impact of the Nutrition-Focused Nursing Intervention Model on oral feeding skills, growth charts of premature infants, dyadic interaction, and maternal knowledge. Method: This mixed-methods study used a sequential exploratory approach. Stage I was an exploratory descriptive qualitative study involving 12 neonatal nurses. Stage II involved developing a model through analysis and synthesis of the results from Stage I, with input from three experts. Stage III was a model validation through quasi-experimental research. Result: Seven themes were identified in Stage I, which became the basis for developing three model concepts in Stage II. The three model concepts included: (1) Creating a therapeutic environment for stimulating oral feeding skills; (2) Forming interactions between mothers and premature infants to optimize the nutrition; and (3) Involving mothers and families in preparing for the care of premature infants with oral feeding disabilities at home. The resulting model tools included a module, workbook, and leaflet. GLM Repeated Measures analysis showed differences in oral feeding skills (p-value < 0.001), body weight (p-value 0.64), body length (p-value 0.72), head circumference (p-value 0.28), dyadic interaction (p-value < 0.001), and maternal knowledge (p-value < 0.001). Conclusion: The Nutrition-Focused Nursing Intervention Model effectively improved oral feeding skills, dyadic interaction, and maternal knowledge, but did not significantly affect growth charts. Suggestion: The Nutrition-Focused Nursing Intervention Model can be implemented in neonatal intensive care units."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mampioper, Ronalda Jaqualin Alama Manai
"Stunting merupakan bentuk tubuh pendek bahkan sangat pendek dari standar usia yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam kurun waktu yang lama dengan faktor determinannya ialah status sosioekonomi rendah, asupan nutrisi dan kesehatan ibu yang buruk, riwayat sakit berulang dan praktik pemberian makan pada bayi dan anak yang tidak tepat (Kemenkes RI, 2022). Upaya penanggulangan stunting perlu dimodifikasi dengan pendampingan dan pemberdayaan keluarga serta dukungan sosial sehingga residen mengemas intervensi keperawatan berupa inovasi Sikanda untuk menanggulangi stunting pada balita di Kelurahan Jatijajar yang dilakukan selama 2 bulan. Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui gambaran penerapan inovasi Sikanda (Skrining gizi, konsultasi dan pemberdayaan keluarga) dalam menanggulangi stunting pada balita. Metode yang digunakan adalah Mixed method, yakni menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Populasi implementasi inovasi Sikanda adalah seluruh balita stunting di Kelurahan Jatijajar dengan jumlah sampel 42 balita. Hasil intervensi inovasi Sikanda pada komunitas balita stunting menunjukan bahwa setelah dilakukan intervensi keperawatan kepada komunitas balita stunting di kelurahan Jatijajar, maka terdapat adanya perubahan status gizi yang dinilai berdasarkan indeks TB/U diperoleh kategori sangat pendek berkurang sebesar 19,1%, kategori pendek naik sebesar 14,3% dan kategori normal naik sebesar 4,8%. Sedangkan pada perubahan perilaku ibu balita yaitu pengetahuan baik meningkat sebanyak 16,9%. Sikap orang tua yaitu sikap baik meningkat sebesar 40,5% dan keterampilan baik meningkat sebesar 23,8%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa intervensi keperawatan Sikanda dapat meningkatkan status gizi balita dan perilaku ibu balita stunting.

Stunting is a form of short stature or even very short compared to age standards caused by malnutrition over a long period of time with the determinant factors being low socioeconomic status, poor nutrition and maternal health, history of recurrent illness and feeding practices to infants and children who are not healthy. right (Ministry of Health RI, 2022). Efforts to tackle stunting need to be modified with family assistance and empowerment as well as social support so that residents package nursing interventions in the form of Sikanda's innovation to tackle stunting in toddlers in the Jatijajar Village which is carried out for 2 months. The purpose of this paper is to describe the application of Sikanda's innovation (nutrition screening, consultation and family empowerment) in tackling stunting in toddlers. The method used is Mixmethod, which combines quantitative and qualitative approaches. The population of Sikanda's innovation implementation is all stunted toddlers in the Jatijajar Village with a total sample of 42 toddlers. The results of Sikanda's innovation intervention in the stunting toddler community showed that after nursing intervention was carried out for the stunting toddler community in the Jatijajar sub-district, there was a change in nutritional status assessed based on the height/age index, the very short category decreased by 19.1%, the short category increased by 14.3% and the normal category increased by 4.8%. Meanwhile, changes in the behavior of toddler mothers, namely good knowledge, increased by 16.9%. Parents' attitude, namely good attitude, increased by 40.5% and good skills increased by 23.8%. Thus, it can be concluded that Sikanda's nursing interventions can improve the nutritional status of toddlers and the behavior of stunting mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Sartika
"Anak usia di bawah lima tahun (balita) termasuk dalam populasi berisiko untuk mengalami malnutrisi. Dalam masa tumbuh kembang, anak membutuhkan nutrisi yang tinggi. Orang tua mempunyai peran penting dalam hal pemenuhan nutrisi anak. Praktik pemberian makan yang baik disertai efikasi diri yang tinggi dari orang tua dapat mencegah terjadinya stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara praktik pemberian makan dan efikasi diri orang tua dengan kejadian stunting pada anak balita Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang. Metode penelitian menggunakan desain crossectional. Pengambilan sampel metode cluster sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 166 anak usia 24-59 bulan beserta ibunya. Instrumen praktik pemberian makan dan efikasi diri orang tua yang berisi pertanyaan-pertanyaan digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara praktik pemberian MP-ASI (p=0,000) dan efikasi diri orang tua (p=0,009) dengan kejadian stunting, sementara praktik pemberian ASI menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian stunting pada anak balita di Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang (p=0,812). Variabel independen yang paling berhubungan dengan kejadian stunting pada penelitian ini adalah praktik pemberian MP-ASI dengan nilai Exp (B) = 4,557. Rekomendasi pengembangan intervensi keperawatan dengan pendekatan keluarga untuk mencegah atau merawat anak stunting.

Children under five years of age are one of population that is at risk for malnutrition. During growth and development, children need sufficient nutrition. Parents have an important role in fulfilling children’s nutrition. Good feeding practices along with high self-efficacy from parents can prevent stunting. This study aims to identify the relationships between feeding practices and parental self-efficacy and the incidence of stunting in children under five years of age in Sukamulya District, Tangerang Regency. A Crossectional design was used. Sampling using cluster sampling method. The number of respondents in this study were 166 children aged 24-59 months and their mothers. The parental feeding practice and self-efficacy containing questions was used to collect data. The results showed a significant relationship between complementary feeding practices (p=0,000) and self-efficacy of parents (p=0,009) and the incidence of stunting, while breastfeeding practices showed no relationship with the incidence of stunting in children under five in Sukamulya District, Tangerang Regency (p=0,812). The independent variable that is most associated with the incidence of stunting in this study is complementary feeding practices with Exp (B) = 4,557. Recommendations for develop nursing interventions with a family approach to prevent or take care of stunting children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>