Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125638 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satrio Ramadhan
"Salah satu jenis konflik yang sering kali digunakan dalam pengaluran cerita ialah konflik batin. Konflik batin biasanya ditunjukkan melalui bentuk pertentangan yang berlangsung dalam pikiran dan perasaan tokoh. Salah satu novel yang mengandung unsur konflik batin tokoh ialah Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang karya Wisnu Suryaning Adji. Dalam tulisan ini, peneliti mengkaji berbagai bentuk konflik batin yang dialami tokoh serta menganalisis tindakan tokoh dalam menghadapi konflik batin tersebut. Peneliti mengkaji topik itu melalui pendekatan psikologi sastra. Teori yang digunakan, yaitu teori mengenai bentuk konflik batin yang digagas oleh Kurt Lewin serta teori mengenai bentuk penyelesaian konflik yang dikembangkan oleh Anna Freud. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tokoh utama mengalami berbagai bentuk konflik batin yang sebagian besar berkaitan dengan kecemasan sang tokoh dalam menentukan jalan kematian. Di dalam novel ini, terdapat dua belas kutipan yang mampu menunjukkan bentuk konflik batin yang berbeda-beda, mulai dari konflik mendekat-mendekat, konflik menjauh-menjauh, hingga konflik mendekat-menjauh. Sementara itu, berdasarkan bentuk penyelesaian konflik, dari sepuluh opsi menurut Freud, terdapat tiga cara penyelesaian yang dilakukan oleh tokoh utama untuk menyelesaikan konflik batinnya, yakni pengalihan, rasionalisasi, dan reaksi formasi.

One type of conflict that is often used in storylines is inner conflict. Inner conflict is usually shown through the form of conflict that takes place in the thoughts and feelings of the characters. One of the novels that contains elements of the character's inner conflict is Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang by Wisnu Suryaning Adji. In this paper, the researcher examines various forms of inner conflict experienced by characters and analyzes the character's actions in dealing with this inner conflict. The researcher examines the topic through a literary psychology approach. The theory used is the theory of inner conflict initiated by Kurt Lewin and the theory of conflict resolution developed by Anna Freud. The results of the study reveal that the main character experiences various forms of inner conflict, most of which are related to the character's anxiety in determining the path of death. In this novel, there are twelve quotations that are able to show different forms of inner conflict, ranging from approach-approach conflict, avoidance-avoidance conflict, to approach-avoidance conflict. Meanwhile, based on the form of conflict resolution, of the ten options according to Freud, there are three ways of resolution used by the main character to resolve his inner conflict, namely displacement, rationalization, and reaction formation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Tussyahada
"Makanan merupakan kebutuhan pokok yang penting bagi manusia. Persoalan mengenai makanan sering kali digambarkan dalam karya sastra. Indonesia sebagai surga kuliner memiliki berbagai macam makanan, sedangkan sastra sebagai media dapat dijadikan wahana untuk memperkenalkan berbagai kuliner Nusantara. Penelitian ini menganalisis novel Rahasia Salinem karya Brilliant Yotenega dan Wisnu Suryaning Adji menggunakan ancangan kualitatif yang diimplementasikan dengan metode kajian pustaka. Dalam penelitian ini, makanan dalam karya sastra tidak hanya digunakan sebagai objek suatu cerita. Akan tetapi, karya sastra dan makanan memiliki hubungan yang bersifat material dan fiskal serta sosial dan kultural. Masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana makanan menjadi unsur penting yang mengungkapkan rahasia tokoh dalam novel Rahasia Salinem. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana makanan, khususnya pecel dapat mengungkapkan rahasia tokoh Salinem mengunakan perspektif gastrocriticism. Perspektif gastrocriticism digunakan untuk memperlihatkan identitas tokoh dalam novel dan sebagai upaya untuk melestarikan kuliner Nusantara. Hasil penelitian ini memperlihatkan empat konsep perspektif gastrocritism, yaitu (1) makanan dan kesenangan, (2) makanan dan seni (bricolage), (3) makanan dan nama, dan (4) makanan dan sejarah. Penelitian ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya sosiologi sastra dan dalam bidang budaya sebagai upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan kuliner lokal melalui karya sastra.

Food is mandatory for humans. Matters about food is frequently mentioned in literature works. Indonesia as a culinary paradise has many food, and literature as a media is oftenly used to introduce them. This research is a qualitative research which analyze the novel Rahasia Salinem by Brilliant Yotenega and Wisnu Suryaning Adji using literature review. In this research, food in literature work is not only an object to tell stories. But food and literature work has a material, physical, social, and cultural connection. This research answer the question to how food becomes an important element in Rahasia Salinem. The purpose of this research is to explain how food (especially pecel) can be used to reveal the secret of Salinem's character using the perspective of gastrocriticism. The perspective of gastrocriticism is used to depict the identity of the character in the novel and as an attempt to preserve Indonesian culinary. Results shows the four concept of gastrocriticism's perspective, which is (1) food and happiness, (2) food and art (bricolage), (3) food and name, and (4) food and history. This research contributes to the development of science, particularly in sociology of literature and in cultural field as an attempt to introduce and preserve local culinary through literature work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Anefia Safitri
"Novel Klelep Ing Samudra Rasa karya Tulus Setiyadi menceritakan tentang tokoh Dewi sebagai orang ketiga dalam pernikahan Panji dan Septi. Posisi tersebut menimbulkan konflik batin dalam diri Dewi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk serta gelaja-gejala konflik batin, serta menguraikan faktor pemicu konflik batin yang dialami tokoh Dewi pada novel Klelep Ing Samudra Rasa karya Tulus Setyadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori Psikologi sastra, sedangkan pembahasan mengenai konflik batin mendasarkan pada pendapat Muis (2009). Data penelitian ini adalah satuan peristiwa berupa teks kalimat yang berhubungan dengan konflik batin tokoh Dewi. Hasil penelitian ini adalah (1) Bentuk-bentuk konflik batin tokoh berupa perasaan depresi, obsesi, cemas, perasaan bersalah, perasaan takut, serta frustasi. (2) Faktor pemicu terjadinya konflik batin tokoh Dewi di antaranya; faktor latar belakang hidup Dewi, faktor ketertarikan fisik kepada Panji, dan perhatian serta kasih sayang yang oleh Panji. (3) Adanya kontradiksi antara sikap batin tokoh Dewi dengan sikap batin yang tepat menurut kebudayaan Jawa. Kesimpulan pada penelitian ini adalah dalam berfikir, berperilaku, serta bersikap sepatutnya mengedepankan akal budi dan memperhatikan apa yang ada di luar diri, serta mengesampingkan hawa nafsu jahat dan egoisme pribadi dengan tujuan meminimalisir terjadinya konflik-konflik supaya mendapat kehidupan yang tentram dan slamet.

The novel Klelep Ing Samudra Rasa by Tulus Setiyadi tells the story of Dewi as the third person in Panji and Septi's marriage. This position causes inner conflict in Dewi's self. The purpose of this study is to analyze the forms and symptoms of inner conflict, and to describe the factors that trigger inner conflict in Dewi's character in the novel Klelep Ing Samudra Rasa by Tulus Setyadi. The method used in this study is a qualitative descriptive method using literary psychology theory, while the discussion of inner conflict is based on the opinion of Muis (2009). The data of this research is the unit of events in the form of text sentences related to the inner conflict of the character Dewi. The results of this study are (1) The forms of inner conflict of the characters in the form of feelings of depression, obsession, anxiety, guilt, feelings of fear, and frustration. (2) The triggering factors for the inner conflict of Dewi's character include; Dewi's background, physical attraction to Panji, and Panji's attention and affection. (3) There is a contradiction between the inner attitude of the Dewi character and the appropriate inner attitude according to Javanese culture. The conclusion of this study is that in thinking, behaving, and acting, it is appropriate to prioritize reason and pay attention to what is outside of oneself, and to put aside evil desires and personal egoism with the aim of minimizing conflicts in order to have a peaceful and slamet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Isabel
"Gouden Griffel adalah salah satu penghargaan sastra terpenting untuk sastra anak berbahasa Belanda. Films die Nergens Draaien karya Yorick Goldewijk memenangkan Gouden Griffel pada tahun 2022. Buku ini menceritakan Cato dan petualangannya untuk dapat kembali ke masa lalu dan bertemu dengan ibunya yang sudah tiada. Sebagai gadis yang beranjak remaja, tokoh Cato menunjukkan perubahan dan dinamika di dalam kepribadiannya. Masalah penelitian ini adalah bagaimana dinamika kepribadian tokoh utama, yaitu Cato, dalam novel Films die Nergens Draaien? Penelitian ini menganalisis kepribadian tokoh Cato dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori psikoanalisis Sigmund Freud tentang id, ego, dan superego yang didukung oleh pendapat William McDougall mengenai naluri manusia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dinamika kepribadian tokoh utama, yaitu Cato. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh Cato mengalami perubahan id menjadi ego dan id menjadi superego. Tokoh Cato cenderung untuk memenuhi id dengan ego tanpa adanya superego.

Gouden Griffel is one of the most paramount literary awards for Dutch children’s literature. Films die Nergens Draaien (2021) written by Yorick Goldewijk won the Gouden Griffel award in 2022. This book tells the story of Cato and her adventure to go back in time and meet her deceased mother. As a tween, Cato’s character shows change and dynamic in her personality. The reseach’s problem is how is the personality dynamic of the main character, Cato, in the book Films die Nergens Draaien (2021)? This research analyzes Cato’s characteristic using descriptive qualitative methods. The theory used is Sidmunds Freud’s pshycoanalysis theory about id, ego, and superego with the support of William McDougall’s theory of the human instinct. The purpose of this research is to describe the dynamic characterization of the main character, Cato. The result shows that Cato shows change of id becoming ego and id becoming superego. Cato tends to satisfy her id with ego and without superego.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Tussyahada
"Makanan merupakan kebutuhan pokok yang penting bagi manusia. Persoalan mengenai makanan
sering kali digambarkan dalam karya sastra. Indonesia sebagai surga kuliner memiliki berbagai
macam makanan, sedangkan sastra sebagai media dapat dijadikan wahana untuk
memperkenalkan berbagai kuliner Nusantara. Penelitian ini menganalisis novel Rahasia Salinem
karya Brilliant Yotenega dan Wisnu Suryaning Adji menggunakan ancangan kualitatif yang
diimplementasikan dengan metode kajian pustaka. Dalam penelitian ini, makanan dalam karya
sastra tidak hanya digunakan sebagai objek suatu cerita. Akan tetapi, karya sastra dan makanan
memiliki hubungan yang bersifat material dan fiskal serta sosial dan kultural. Masalah yang akan
diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana makanan menjadi unsur penting yang
mengungkapkan rahasia tokoh dalam novel Rahasia Salinem. Terkait dengan hal tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana makanan, khususnya pecel dapat
mengungkapkan rahasia tokoh Salinem mengunakan perspektif gastrocriticism. Perspektif
gastrocriticism digunakan untuk memperlihatkan identitas tokoh dalam novel dan sebagai upaya
untuk melestarikan kuliner Nusantara. Hasil penelitian ini memperlihatkan empat konsep
perspektif gastrocritism, yaitu (1) makanan dan kesenangan, (2) makanan dan seni (bricolage),
(3) makanan dan nama, dan (4) makanan dan sejarah. Penelitian ini diharapkan mampu memberi
kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya sosiologi sastra dan dalam bidang
budaya sebagai upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan kuliner lokal melalui karya
sastra.

Food is mandatory for humans. Matters about food is frequently mentioned in literature works. Indonesia as a culinary paradise has many food, and literature as a media is oftenly used to introduce them. This research is a qualitative research which analyze the novel Rahasia Salinem
by Brilliant Yotenega and Wisnu Suryaning Adji using literature review. In this research, food in
literature work is not only an object to tell stories. But food and literature work has a material, physical, social, and cultural connection. This research answer the question to how food becomes an important element in Rahasia Salinem. The purpose of this research is to explain how food (especially pecel) can be used to reveal the secret of Salinem's character using the perspective of gastrocriticism. The perspective of gastrocriticism is used to depict the identity of the character in the novel and as an attempt to preserve Indonesian culinary. Results shows the four concept of gastrocriticism's perspective, which is (1) food and happiness, (2) food and art (bricolage), (3) food and name, and (4) food and history. This research contributes to the development of science, particularly in sociology of literature and in cultural field as an attempt to introduce and preserve local culinary through literature work.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rininta Khairani
"Penelitian ini membahas tentang konflik batin tokoh Dubrovsky dalam novel Dubrovsky dalam Novel Дубровский/Dubrovsky karya Alexander Sergeyevich Pushkin melalui pendekatan Psikologi. Pendekatan ini mengkaji tentang kejiwaan tokoh. Analisis terhadap novel Дубровский/Dubrovsky menggunakan teori Sigmund Freud mengenai Id, Ego, Superego. Melalui pendekatan ini dapat dilihat bahwa tokoh Dubrovsky mengalami konflik batin ketika ia ingin melakukan balas dendam namun ia jatuh cinta terhadap Maria Kirillovna. Berbagai permasalahan muncul dan Dubrovsky memilih untuk mengatasinya dengan melarikan diri.

This study analyses the inner conflict of character in the novel Dubrovsky by Alexander Sergeyevich Pushkin with Psychology approach. This approach’s to study the psychological character. Analysis of the novel Dubrovsky is using Sigmund Freud's theories about the Id, Ego, Superego. Through this approach can be seen the inner conflict of main character when he wants to take revenge, but he fell in love with Maria Kirillovna. Various problems appear and choose to handle by running away."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyid Afif Nurhidayat
"Karya sastra berupa novel dapat menampilkan gejala-gejala psikologis para tokohnya sebagai refleksi dari kehidupan individu. Gejala-gejala tersebut merupakan bentuk kepribadian yang dihasilkan dari proses kreatif pengarang. Salah satu novel yang menampilkan kepribadian tokoh-tokohnya adalah novel Brothermaker karya Wulanfadi. Dalam novel tersebut, tokoh protagonis dan antagonis digambarkan dengan kepribadian yang saling bertentangan. Berkaitan dengan hal itu, peneliti berusaha untuk mengkaji kepribadian tokoh protagonis dan antagonis dalam novel tersebut melalui pendekatan psikologi sastra. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui kajian studi pustaka. Landasannya adalah teori psikologi kepribadian yang dicetuskan oleh Alfred Adler. Adler mengemukakan bahwa tingkat kesehatan psikologis individu ditentukan oleh minat sosialnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh protagonis dapat dikatakan sehat secara psikologis, sementara tokoh antagonis tidak sehat secara psikologis.

Literary works in the form of novels can portray the psychological phenomena of their characters as a reflection of individual lives. These characteristics are the result of the author's creative process and manifest as various personalities. One novel that portrays the personalities of its characters is Brothermaker by Wulanfadi. In this novel, the protagonist and antagonist are depicted with contrasting personalities. In light of this, the researcher aims to examine the personalities of the protagonist and antagonist in the novel using a literary psychological approach. The method employed is qualitative descriptive research through a literature review. The theoretical foundation is based on Alfred Adler's theory of individual psychology, which asserts that an individual's psychological well-being is determined by their social interests. The research findings indicate that the protagonist can be considered psychologically healthy, while the antagonist is psychologically unhealthy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Sadra Sirozy
"Tokoh-tokoh rekaan dalam karya sastra menunjukkan berbagai perilaku serta watak yang berhubungan dengan pengalaman psikologis dan kejiwaan serta konflik-konflik selayaknya dialami individu dalam kehidupan nyata. Dalam menghadapi konfliknya, individu dapat melakukan beberapa hal, salah satunya dengan mekanisme pertahanan. Realitas yang tidak diinginkan juga dapat dihindari dengan adanya ilusi artistik dan ilusi keagamaan. Nama-nama tokoh dalam novel Lusifer! Lusifer! (2019) karya Venerdi Handoyo diambil dari tokoh-tokoh besar dalam Alkitab, tokoh-tokoh tersebut melakukan mekanisme pertahanan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud. Hasil analisis mengungkapkan bahwa tokoh-tokoh dalam novel melakukan mekanisme pertahanan, sebagian besar pengalihan, untuk mengatasi konflik yang dialaminya. Selain itu, ilusi artistik bersifat tidak agresif jika dibandingkan dengan ilusi keagamaan yang digunakan oleh para tokoh untuk menghindari realita. Meskipun nama-nama dalam novel diambil dari nama-nama dalam Alkitab, tidak ada hubungan antara keduanya. Nama-nama tersebut diambil untuk menyesuaikan semesta dalam cerita, latar belakang Kristen.

Fictional characters in literary works exhibit various behaviors and traits related to psychological and emotional experiences, as well as conflicts akin to those experienced by individuals in real life. When facing conflicts, individuals can employ various coping mechanisms, one of which is defense mechanisms. Undesirable realities can also be avoided through artistic and religious illusions. The names of the characters in the novel "Lusifer! Lusifer!" (2019) by Venerdi Handoyo are taken from prominent figures in the Bible, and these characters employ defense mechanisms. The method used in this research is descriptive qualitative with a Sigmund Freud psychoanalytic approach. The analysis results reveal that the characters in the novel employ defense mechanisms, with the majority utilizing displacement, to cope with the conflicts they face. Furthermore, artistic illusion is non-aggressive when compared to the religious illusion used by the characters to evade reality. Although the names in the novel are derived from names in the Bible, there is no direct connection between the two. These names are chosen to align with the story's universe and Christian background."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Tia Marlyna Kusuma Wardani
"Penelitian ini ingin melihat bagaimana gambaran adult attachment style dan cara penyelesaian konflik serta perbedaan cara penyelesaian konflik terhadap orang yang memiliki attachment style tertentu pada hubungan romantis emerging adulthood di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yaitu korelasional. Penelitian terdiri dari 289 partisipan yang sedang menjalani hubungan romantis pada usia 18-25 tahun. Variabel adult attachment style diukur menggunakan The Experiences in Close Relationship – Revised (ECR-R) oleh Fraley, Waller dan Brennan (2000) dan variabel cara penyelesaian konflik diukur menggunakan Romantic Partner Conflict Scale (RPCS) oleh Zacchilli, Hendrick dan Hendrick (2009). Hasil yang didapatkan yaitu sebagian besar partisipan memiliki secure dan preoccupied attachment style dan cara penyelesaian konflik yang compromise dan avoidance. Melalui teknik korelasi chi square dan crosstabulation ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan cara penyelesaian konflik antara orang memiliki secure dan preoccupied attachment.

This aim of this study is to see how adult attachment style describes and how to resolve conflict and also resolve conflict resolution methods for people who have a certain attachment style in romantic relationship that emerged during the Pandemic COVID-19. This research is a non-experimental research that is correlational. The study consisted of 289 participants who were in romantic relationships at the age of 18-25 years. Adult attachment style variables were measured using The Experiences in Close Relationship – Revised (ECR-R) by Fraley, Waller and Brennan (2000) and variable conflict resolutions were measured using Romantic Partner Conflict Scale (RPCS) by Zacchilli, Hendrick and Hendrick (2009). The results obtained, most of the participants have a secure and preoccupied attachment style and for conflict resolution is compromise dan avoidance. Through the correlation technique of chi square and crosstabulation, it was found there is differences way to resolve conflicts between people who have a secure and preoccupied attachment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mika Isriantiani
"Skripsi ini membahas karakter tokoh, khususnya faktor yang memengaruhi perubahan orientasi seksual pada tokoh gay, dan perbedaan cara pandang masyarakat Indonesia dengan Thailand terhadap kehadiran kaum gay yang terdapat di dalam novel Lelaki Terindah karya Andrei Aksana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik analisis teks. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa faktor terbesar yang dapat memengaruhi seseorang hingga dapat menjadi gay adalah melalui faktor lingkungan. Selain itu, diperoleh juga kesimpulan bahwa kaum gay lebih dapat diterima di Thailand daripada di Indonesia.

This undergraduate thesis analyzes figures character, especially factors influencing changes in sexual orientation in gay characters, and differences in perspective Indonesian and Thailand society to the presence of gays in Lelaki Terindah by Andrei Aksana. The method used in this research is descriptive method with text analysis. The result of this research found that the biggest factor affecting a person to be gay is through environmental factors. In addition, also found that the presences of gay in Thailand are more acceptable than in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>