Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141402 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana
"Pengelolaan obat LASA penting dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menurunkan risiko tingkat kesalahan pengambilan obat. Dalam melakukan penyimpanan terhadap obat-obat LASA, dapat digunakan Tall Man lettering untuk menekankan perbedaan pada obat yang memililki nama atau pengucapan suara yang sama. Tall Man lettering digunakan pada penulisan nama obat untuk menyoroti bagian perbedaan utamanya dan membantu membedakan nama-nama yang mirip. Sistem penyimpanan obat di Puskesmas Ciracas sudah memenuhi ketentuan penyimpanan obat LASA sesuai dengan Permenkes RI dan menerapkan metode Tall Man lettering pada obat LASA dengan baik.

Management of LASA drugs is important as an effort to reduce the risk of drug taking errors. In storing LASA drugs, Tall Man lettering can be used to emphasize differences in drugs that have the same name or sound pronunciation. Tall Man lettering is used in writing drug names to highlight their main differences and help distinguish similar names. The drug storage system at the Ciracas Health Center complies with the provisions for storing LASA drugs in accordance with the Indonesian Minister of Health and applies the Tall Man lettering method to LASA drugs properly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Gudang obat Puskesmas adalah salah satu sarana pelayanan kefarmasian yang perlu diperhatikan dalam upaya penyimpanan obat untuk menjamin mutu obat. Tulisan ini bertujuan untuk Keseha ketersediaan dan kelayakan gudang menganalisis obat Puskesmas di Indonesia, berdasarkan lokasi puskesmas secara geografi dan topografi. Metode Buletin Penelitian ini merupakan analisis lanjut data sekunder 2014 Riset Fasilitas Kesehatan(Rifaskes) tahun 2011 yang dilaksanakan di seluruh Puskesmas di 33 Propinsi di diba Indonesia Hasil: Ketersediaan gudang obat pada Puskesmas di Indonesia berdasarkan geografi dan topografi sudah diatas 90%, kecuali Puskesmas pada daerah sangat terpencil (89,7%). Komponen Met fasilitas gudang obat di Indonesia, yang paling tinggi adalah fasilitas pencatatan dan ketersediaannya penataan obat yaitu catatan keluar masuk obat tahun 2010, dan paling rendah adalah fasilitas pendukung di 3 Ketersediaan narkotikapsikotropik. berupa lemari sarana tersebut semakin rendah pada daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. Kelayakan dan gudang obat Puskesmas di Indonesia, menunjukkan sebagian besar dalam kategori layak, dan proporsinya semakin rendah pada daerah terpencil, perbatasan dala tena dan kepulauan. Hasil uji statistik(Mann Whitney dan menunjukkan, kelayakan gudang dala korelasi (Spearman) obat berhubungan signifikan dengan geografi dan yang topografi kepulauan dan keterpencilan Kesimpulan Ketersediaan dan kelayakan gudang obat Puskesmas di Indonesia, sebagian besar sudah tersedia dalam Peke kategori layak, dan proporsinya semakin rendah Pen pada daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. saran: Pemerintah Daerah dan Pusat wajib untuk pusk meningkatkan sarana dan prasarana gudang obat melalui peningkatan anggaran kesehatan, untuk menjamin penyimpanan yang tepat dan sesuai standar."
BULHSR 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Nur Fathiya
"Penyimpanan obat bertujuan untuk memelihara mutu obat, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, mengendalikan persediaan, dan memudahkan pencarian serta pengawasan. Studi ini membahas mengenai manajemen penyimpanan obat di Unit Farmasi Klinik Satelit Universitas Indonesia Makara Depok tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran manajemen penyimpanan obat di klinik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menemukan bahwa unsur input dan proses telah dijalankan dengan cukup baik, namun masih terdapat beberapa ketidaksesuaian pengaturan penyimpanan obat berdasarkan ketentuan. Studi ini menyarankan untuk mengadakan pelatihan bagi SDM dan pengaturan penyimpanan obat perlu diperbaiki.\

Drug storage aims to maintain the quality of drugs, avoid irresponsible use, control supplies, and facilitate search and supervision. This study discusses the management of drug storage at Klinik Satelit Universitas Indonesia Makara Depok in 2019. The purpose of this research is to know the overview of drug storage management in clinics. This research is a qualitative study with descriptive design through direct observation, in-depth interviews, and document study. The results found that the input and process elements had been executed quite well, but found some inconsistency in the drug storage arrangement based on provisions. This study suggests to conduct training for human resources and drug storage arrangements need to be repaired."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Nadya Putri
"Pengelolaan obat di puskesmas sangat penting dalam menjamin ketersedian dan keterjangkauan pelayanan obat yang efektif, efesien dan rasional. Kekosongan stok obat dapat mengindikasikan buruknya manajemen persediaan dan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Untuk mencegah terjadinya kekosongan stok obat, maka perlu dilakukan evaluasi dan penentuan stok optimum persediaan obat di Puskesmas Kecamatan Ciracas. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif observasional, dengan menggunakan data dari Lempar Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Analisis data dilakukan menggunakan Microsoft Excel untuk menghitung stok optimum. Hasil evaluasi dan penentuan stok optimum obat melibatkan stok kerja, stok selama waktu tunggu dan stok pengaman. Perhitungan evaluasi stok optimum untuk tahun 2022 dan penentuan stok optimum tahun 2023 berbeda karena terjadi perpanjangan waktu tunggu pemesanan obat hingga empat minggu karena kelangkaan obat di distributor. Namun, kekurangan stok obat dapat diatasi melalui peminjaman obat dari puskesmas lain. Penetapan stok optimum dapat membantu dalam upaya perbaikan kondisi manajemen logistik obat dan pengendalian stock out obat di Puskesmas Kecamatan Ciracas.

Effective drug management in puskesmas (community health centers) is crucial to ensure the availability and accessibility of effective, efficient, and rational drug services. Drug stockouts can indicate poor inventory management and compromise healthcare quality. To prevent drug stockouts, an evaluation and determination of optimal drug stock levels were conducted at Ciracas Subdistrict Community Health Center. A quantitative descriptive observational method was employed, utilizing data from the Drug Usage and Request Form (LPLPO). Data analysis was performed using Microsoft Excel to calculate optimal stock levels. The evaluation and determination of optimal drug stock involved working stock, stock during waiting time, and safety stock. The calculation of optimal stock evaluation for 2022 and the determination of optimal stock for 2023 differed due to an extension of the drug ordering waiting time to four weeks caused by drug shortages at distributors. However, drug stock shortages were mitigated through borrowing drugs from other health centers. Establishing optimal stock levels can aid in improving drug logistics management and controlling drug stockouts at Ciracas District Community Health Center.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Oktaviani Pravitasari
"Kegiatan penyimpanan merupakan salah satu kegiatan pengeloalan sediaan farmasi dan BMHP yang bertujuan untuk memelihara mutu sediaan farmasi, menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab, menjaga ketersediaan, serta memudahkan pencarian dan pengawasan. Dalam proses penyimpanan, rentan sekali terjadi kesalahan dalam pengambilan obat terutama pada obat-obatan yang memiliki rupa-mirip (Look Alike), dan ucapan-mirip (Sound Alike) (Kemenkes RI, 2019). Puskesmas Kecamatan Ciracas (PKC Ciracas) belum menerapkan metode Tallman Lettering dalam penyusunan produk LASA dan melakukan beberapa pembelian produk obat baru yang belum tersusun sesuai dengan abjad, sehingga perlu dilakukan evaluasi penyusunan kembali produk farmasi yang terdapat di gudang dan menerapkan metode Tallman Lettering sesuai dengan ketentuan penyimpanan produk LASA. Menurut ISMP, Institute for Safe Medication Practices (2008), beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Tallman Lettering dapat membuat nama obat dengan ucapan mirip lebih mudah dibedakan (Filk, 2006), dan lebih sedikit menimbulkan kesalahan (Filk. R, 2006). Dari 451 tanggapan, survey yang diterima ISMP, hampir semua (87%) merasa bahwa Tallman Lettering membantu mengurangi kesalahan pemilihan obat, dan dua pertiga melaporkan bahwa Tallman Letter mampu mencegah pengeluaran atau pemberian obat yang salah. Penyimpanan obat-obatan dan alat kesehatan dilakukan mulai dari pendataan produk, penyusunan ulang tempat penyimpanan berdasarkan kategorinya (bentuk sediaan dan alat kesehatan), pemilihan produk yang termasuk LASA dan menggunakan Tallman Lettering, pembuatan tag nama masing-masing obat dan alat kesehatan, hingga penyusunan obat dan alat kesehatan sesuai dengan namanya di tempat penyimpanan yang telah dibuat.

Storage activity is one of the management activities of pharmaceutical preparations and BMHP which aims to maintain the quality of pharmaceutical preparations, avoid irresponsible use, maintain availability, and facilitate search and control. In the storage process, errors are very prone to occur in taking drugs, especially for drugs that have a Look-Alike and Sound-Alike appearance (Ministry of Health RI, 2019). The Ciracas District Health Center (PKC Ciracas) has not implemented the Tallman Lettering method in preparing LASA products and has purchased several new drug products that have not been arranged alphabetically, so it is necessary to evaluate the rearrangement of pharmaceutical products in warehouses and apply the Tallman Lettering method in accordance with the provisions storage of LASA products. According to ISMP, Institute for Safe Medication Practices (2008), several studies have shown that the use of Tallman Lettering can make drug names with similar pronunciations easier to distinguish (Filk, 2006), and cause fewer errors (Filk. R, 2006). Of the 451 survey responses received by ISMP, almost all (87%) felt that Tallman Lettering helped reduce medication selection errors, and two-thirds reported that Tallman Lettering was able to prevent dispensing or administering the wrong drug. Medicines and medical devices storage is carried out starting from product data collection, rearranging storage places based on category (dosage forms and medical devices), selecting products that are included in LASA and using Tallman Lettering, making name tags for each drug and medical device, to compiling drugs and medical devices according to their names in the storage area that has been made.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Indah Pratiwi
"Antibiotik merupakan obat yang digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Penggunaan antibiotik perlu dimonitoring karena penggunaan yang berlebihan dapat meningkatkan terjadinya resistensi. Evaluasi penggunaan obat secara kuantitatif dapat dilakukan menggunakan metode ATC/DDD (ATC/Anatomical Therapeutic Chemical, DDD/Defined Daily Dose) yang merupakan sistem klasifikasi dan pengukuran penggunaan obat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui lima antibiotik yang paling banyak digunakan di Puskesmas Kecamatan Matraman dan di seluruh jaringan Puskesmas wilayah Kecamatan Matraman pada tahun 2022 dengan metode ATC/DDD. Data pemakaian antibiotik didapatkan dari Laporan Penggunaan dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Lima antibiotik yang paling banyak digunakan di Puskesmas Kecamatan Matraman tahun 2022 yaitu amoksisilin kaplet 500 mg (59.2%), ciprofloxacine tablet 500 mg (10.7%), cefadroxil kapsul 500 mg (7.6%), amoksisilin sirup kering 125 mg/5 mL (5.6%), dan thiamfenikol kapsul 500 mg (4.6%). Sementara lima antibiotik yang paling banyak digunakan di seluruh jaringan Puskesmas wilayah Kecamatan Matraman tahun 2022 yaitu amoksisilin kaplet 500 mg (58.0%), ciprofloxacine tablet 500 mg (11.0%), cefadroxil kapsul 500 mg (6.8%), amoksisilin sirup kering 125 mg/5 mL (4.8%), dan isoniazid tablet 300 mg (3.1%).

Antibiotics are drugs used to treat infections caused by bacteria. The use of antibiotics needs to be monitored because excessive use can increase the occurrence of resistance. Quantitative evaluation of drug use can be done using the ATC/DDDD (ATC = Anatomical Therapeutic Chemical; DDD = Defined Daily Dose) method, which is a classification and measurement system for drug use. The purpose of this study is to find out the five most widely used antibiotics in the Matraman District Health Center and in the entire Matraman District Health Center network in 2022 using the ATC/DDDD method. Antibiotic usage data is obtained from the Drug Use Report and Request Sheet. The five most widely used antibiotics at the Matraman District Health Center in 2022 are amoxicillin capsules 500 mg (59.2%), ciprofloxacine tablets 500 mg (10.7%), cefadroxil capsules 500 mg (7.6%), amoxicillin dry syrup 125 mg/5 mL (5.6%), and thiamphenicol capsules 500 mg (4.6%). Meanwhile, the five most widely used antibiotics in the entire Puskesmas network in Matraman District in 2022 are amoxicillin caplets 500 mg (58.0%), ciprofloxacine tablets 500 mg (11.0%), cefadroxil capsules 500 mg (6.8%), amoxicillin dry syrup 125 mg/5 mL (4.8%), and isoniazid tablets 300 mg (3.1%)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Maulinda Sari
"Pengelolaan obat dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan pengobatan yang dapat membahayakan pasien seperti kesalahan dalam proses pemberian obat yang memiliki kemasan dan nama hampir sama (LASA). Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui dan menilai kesesuaian sistem penyimpanan obat Look Alike Sound Alike (LASA) berdasarkan pemberian label “LASA” pada obat yang termasuk ke dalam kategori LASA di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit periode bulan Februari 2023. Penilaian mutu penyimpanan obat LASA dengan mengumpulkan dan membuat daftar nama obat LASA yang tedapat di Puskesmas, mengobservasi sistem penyimpanan obat yang termasuk ke dalam daftar obat LASA, kemudian melakukan penilaian kesesuaian penandaan label "LASA" pada sistem penyimpanan seluruh obat LASA. Penyimpanan obat Look Alike Sound Alike (LASA) di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit periode bulan Februari 2023 sudah dilakukan dengan capaian persentase kesesuaian 39,62% dari jumlah obat LASA sebanyak 53 item obat. Sistem penyimpanan obat Look Alike Sound Alike (LASA) di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit perlu ditingkatkan.

Drug management is carried out to prevent medication errors that can endanger patients, such as errors in the process of administering drugs that have similar packaging and name (LASA). The purpose of this study was to identify and assess the suitability of the Look Alike Sound Alike (LASA) drug storage system based on the “LASA” labeling of drugs belonging to the LASA category at Puskesmas Kecamatan Duren Sawit period of February 2023. Assessment of the quality of LASA drug storage by collect and make a list of LASA drug names available at the Puskesmas, observe the drug storage system included in the LASA drug list, then conduct an assessment of the conformity of the "LASA" label marking on the storage system of all LASA drugs. The storage of Look Alike Sound Alike (LASA) drugs at Puskesmas Kecamatan Duren Sawit for the period of February 2023 has been carried out with the achievement of a conformity percentage of 39.62% of the total 53 items of LASA drugs. The Look Alike Sound Alike (LASA) drug storage system at Puskesmas Kecamatan Duren Sawit needs to be improved."
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pavita Rena Anarizta
"Perkembangan industri farmasi saat ini sangatlah pesat dan berakibat pada banyaknya obat yang beredar, sehingga satu obat generik dapat memiliki banyak obat patennya dan terkadang bentuk dan nama obat satu dengan yang lain menjadi sama atau hampir sama. Bentuk dan atau nama obat yang hampir sama dapat menyebabkan terjadinya medication error yang berupa kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien. Obat yang hampir sama bentuk dan namanya dikenal dengan obat-obat look-alike sound-alike (LASA). Penyimpanan sediaan farmasi yang kurang baik dapat beresiko meningkatkan medication error yang akan berdampak pada keselamatan pasien. Oleh karena itu, pengelolaan penyimpanan sediaan farmasi perlu diperhatikan dengan baik dalam mengoptimalisasi mutu pelayanan kefarmasian untuk meningkatkan keselamatan pasien. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas khusus ini antara lain studi literatur dan observasi. Kedua metode tersebut dilakukan agar dapat mengoptimalisasi penyimpanan obat-obatan LASA sebaik mungkin. Studi literatur dilaksanakan dengan cara mencari referensi melalui publikasi, e-book, peraturan pemerintahan, undang-undang dan sumber lainnya. Observasi dilaksanakan dengan cara mengamati secara langsung sistem penyimpanan obat-obat LASA di Apotek Kimia Farma 147 Duren Sawit. Kesimpulan yang bisa dihasilkan yaitu penyimpanan obat dikelompokkan berdasarkan kelas terapi yang sama, disusun secara alfabetis dan menurut FEFO dan FIFO, terkecuali untuk kelompok obat fast-moving, kelompok obat BPJS dan kelompok obat narkotika dan psikotropika. Obat narkotika dan psikotropika diletakkan di dalam lemari khusus yang dapat dikunci. Obat-obat LASA diberi jarak minimal dua obat diantaranya. Label sediaan farmasi dibuat dengan warna tulisan, ukuran tulisan dan jenis tulisan yang jelas dan mudah dibaca. Warna label dibuat berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Label untuk obat LASA dibuat khusus dengan memberi warna tulisan berbeda untuk kekuatan obat dan nama obat yang serupa. Wadah obat-obat LASA juga diberi stiker sebagai penanda obat LASA. Wadah obat-obat yang mendekati kadaluarsa juga diberi stiker dengan warna tertentu.

The development of the pharmaceutical industry is currently very fast and has resulted in the large number of drugs in circulation, so that one generic drug can have many patent drugs and sometimes the forms and names of drugs are the same or almost the same. The form and or name of the drug that is almost the same can cause medication errors in the form of errors in administering drugs to patients. Drugs that have almost the same shape and name are known as look-alike sound-alike (LASA) drugs. Improper storage of pharmaceutical preparations can increase the risk of medication errors which will have an impact on patient safety. Therefore, the storage management of pharmaceutical preparations needs to be given proper attention in optimizing the quality of pharmaceutical services to improve patient safety. The research methods used in the preparation of this special assignment report include literature studies and observations. Both of these methods were carried out in order to optimize the storage of LASA drugs as best as possible. Literature study is carried out by looking for references through publications, e-books, government regulations, laws and other sources. Observations were carried out by directly observing the LASA drug storage system at the Kimia Farma Pharmacy 147 Duren Sawit. The conclusion that can be drawn is that drug storage is grouped based on the same therapeutic class, arranged alphabetically and according to FEFO and FIFO, except for the fast-moving drug group, the BPJS drug group and the narcotic and psychotropic drug group. Narcotic and psychotropic drugs are placed in a special cupboard that can be locked. LASA drugs are spaced at least two drugs between them. Labels for pharmaceutical preparations are made with clear and easy to read writing colors, writing sizes and writing types. The color of the label is made different from one group to another. Labels for LASA drugs are custom made with different writing colors for similar drug strengths and drug names. LASA medicine containers are also given stickers as LASA drug markers. Containers of medicines that are nearing expiration are also given a sticker with a certain color."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safa Vindya Aurellia
"Apotek sebagai salah satu tempat pelayanan kefarmasian memerlukan pengelolaan yang baik untuk menjamin kendali mutu obat dan alat kesehatan. Penyimpanan menjadi salah satu bagian yang cukup penting karena berpengaruh langsung terhadap mutu obat, kelangsungan persediaan, informasi kebutuhan obat, menghindari risiko kerusakan, memudahkan pencarian serta mengurangi risiko kesalahan pemberian (medication error). Terdapat obat yang memerlukan cara penyimpanan yang tepat untuk menghindari hal tersebut. Obat tersebut disebut dengan High Alert Medication yang termasuk juga obat dengan nama atau kemasan serupa yang disebut juga dengan Look Alike Sound Alike (LASA) atau Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip (NORUM), serta larutan elektrolit konsentrat dengan konsentrasi tinggi. Tugas khusus ini bertujuan untuk melengkapi penandaan High Alert Medication terutama obat berisiko tinggi dan obat LASA serta mengubah sistem penandaan agar lebih efektif dan sesuai dengan peraturan yang berlaku serta sistem penyimpanan yang diterapkan. Pengambilan data diperoleh dengan observasi yang dilakukan terhadap sistem penyimpanan obat, obat yang tergolong sebagai High Alert Medication dan LASA, dan sistem penandaan yang telah diterapkan yang kemudian dilakukan perbaikan dengan penandaan yang lebih efektif dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa High Alert Medication terutama obat berisiko tinggi dan obat LASA telah memiliki penandaan yang lengkap dan sistem penandaan sesuai dengan peraturan yang berlaku serta sistem penyimpanan yang diterapkan.

Pharmacy as a place for pharmaceutical services requires good management to ensure quality control of drugs and medical devices. Storage is an important part because it has a direct effect on drug quality, supply continuity, information on drug needs, avoiding the risk of damage, facilitating search and reducing the risk of medication errors. There are drugs that require proper storage methods to avoid this. The drug is called High Alert Medication which also includes drugs with a similar name or packaging which are also called Look Alike Sound Alike (LASA) and high concentration concentrated electrolyte solutions. This special task aims to complete the marking of High Alert Medication, especially high-risk drugs and LASA drugs, and change the marking system to make it more effective and in accordance with applicable regulations and the applied storage system. Data collection was obtained by observing the drug storage system, drugs classified as High Alert Medication and LASA, and the marking system that had been implemented which was then corrected with more effective labeling and in compliance with applicable regulations. Based on the results of observations, it can be concluded that High Alert Medication, especially high-risk drugs and LASA drugs, have complete marking and marking systems in compliance with applicable regulations and applied storage systems."
2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Drugs stagnation is an effect of poor logistics systems in the health services industry, partycularly at the Public Health Centre. This was evident as drug stagnation at the "Puskesmas Mentikan KOta Mojokerto" for the 2005 year is stated at 15,44%...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>