Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161710 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kristian Eka Jaya
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan Chief Executive Officer (CEO) terhadap tingkat Initial Public Offering (IPO) discount atau IPO underpricing perusahaan. Menggunakan teori upper echelon dan signaling, penelitian ini memiliki hipotesis bahwa tingkat pendidikan CEO yang lebih tinggi memiliki hubungan dengan tingkat IPO discount yang lebih rendah. Menggunakan dataset yang disusun secara unik dari 252 sampel IPO di Indonesia pada periode 2018-2022, penelitian ini menemukan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh CEO dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi menunjukkan tingkat IPO discount yang lebih rendah, kendati hubungannya relatif lemah. Lebih lanjut, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika dikontrol dengan variabel lain pada tingkat CEO, perusahaan dan IPO, tingkat pendidikan CEO tidak lagi menjadi variabel yang signifikan dalam memengaruhi IPO discount. Hasil penelitian ini robust setelah diuji terhadap pengukuran alternatif dari IPO discount dan analisa split-sample.

This study attempts to examine the impact of the Chief Executive Officer's (CEO) education level on Initial Public Offering (IPO) discount (underpricing). Based on upper-echelon and signaling theories, this study hypothesizes that CEO's higher education level is associated with a lower IPO discount. Using a hand-collected dataset of 252 Indonesian IPOs, we find that IPO firms led by CEO with higher education level exhibit lower IPO discounts, though the association between the two variables is relatively weak. Furthermore, our findings suggest that when controlled with other variables at the CEO-, firm- and IPO- level, CEO's education level impact on IPO discount turned insignificant. The results are robust to the alternative metric of IPO discount and split-sample analysis due to regulatory changes in the Covid-19 period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ardhika Zulu
"Penelitian ini meneliti hubungan antara karakteristik CEO, intensitas inovasi dan profitabilitas perusahaan. Sampel yang digunakan adalah 82 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Enam hipotesis penelitian dikembangkan dan diuji menggunakan model regresi berganda. Hasil hipotesis pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan saham CEO berhubungan positif terhadap intensitas inovasi. Sedangkan karakteristik CEO yang lain yaitu umur CEO, jenjang pendidikan CEO, CEO dari keluarga pemilik perusahaan, dan masa jabatan CEO tidak berhubungan dengan intensitas inovasi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa intensitas inovasi berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.

This study investigates the relationship between CEO characteristics, innovation intensity and firm profitability. The sample used is from 82 manufacture firms that listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). Six research hypotheses are developed and tested using a multiple regression model. The hypothesis testing results shows that CEO ownership has positive relationship with innovation intensity. While other CEO characteristics like CEO age, CEO education level, CEO from family of the firm’s owner, and CEO tenure has no relationship with innovation intensity. The results of this study also showed that innovation intensity has a positive effect on firm profitability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Massaid Bimo Setyawan
"Dengan adanya konsentrasi kepemilikan di perusahaan Indonesia, permasalahan agensi di Indonesia menjadi berbeda dengan negara lain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak pertimbangan karier CEO pada kebijakan perusahaan. Penelitian menggunakan metode regresi atas sampel CEO emiten Bursa Efek Indonesia tahun 2012 ? 2014. CEO baru terbukti melakukan manajemen laba riil dan akrual untuk meningkatkan laba di periode awal masa kerjanya, sedangkan CEO yang meninggalkan jabatan hanya melakukan manajemen laba riil untuk meningkatkan laba pula pada tahun terakhir masa kerjanya. Karakteristik asal karier dan hubungan afiliasi dengan pemegang saham tidak terbukti mempengaruhi praktik manajemen laba oleh CEO baru. Penelitian ini menyimpulkan adanya preferensi CEO untuk menggunakan manajemen laba riil sepanjang masa kerjanya serta mendorong lebih lanjut pengawasan implementasi peraturan pasar modal terkait pengungkapan profil Direksi perusahaan.

Consensus about ownership concentration in Indonesian firms makes agency problem in Indonesia expected to be different from other countries. This study aimed to review the impact of CEO career concern on firms policy. The study used regression method with samples of CEO on the Indonesia Stock Exchange in 2012 - 2014. Newly-appointed CEO have been proved to use real and accruals earnings management to increase profits in the early period of his tenure, while leaving CEO only used real earning management to increasing earning in his last year of appointment. CEO career origin and shareholder affiliation haven't been proved to effecting newly-appointed CEO's earning management. The study concluded the CEO?s preference to use real earning management during his tenures and encouraged the enforcement of regulation related to disclosure of management's profile."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Renzy Tirtany Asmara
"Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh optimisme CEO terhadap investment cash flow sensitivity pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Asia Tenggara meliputi Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Malaysia pada tahun 2013-2016. Dengan menggunakan data panel yang diperoleh dari bursa efek masing-masing negara, diperoleh hasil adanya pengaruh positif dan signfikan pada optimisme CEO terhadap investment cash flow sensitivity pada kategori penelitian full sample. Sedangkan pada estimasi model menggunakan sub-sampel yaitu pada constrained firms dan unconstrained firms, ditemukan bahwa pengaruh optimisme CEO terhadap investment cash flow sensitivity lebih besar pada kategori constrained firms. Selain itu penulis menemukan bahwa adanya dewan komisaris independen dapat mengatasi permasalahan sensitivitas investasi terhadap arus kas tersebut.

This study aims to analyze the effect of CEO optimism towards investment cash flow sensitivity on the manufacturing listed companies in South East Asia including Indonesia, Thailand, Singapore, Philippines, and Malaysia from 2013 2016. Using panel data collected from each country rsquo s stock exchange, this study reports a positive and significant relationship on CEO optimism towards investment cash flow sensitivity for the full sample. While, on estimation of the model using sub sample of constrained firms and unconstrained firms, writer finds that investment cash flow sensitivity under CEO optimism exists bigger only for constrained firms. In addition, this study finds that the existence of independence boards can reduce investment cash flow sensitivity problems."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Putri Sejati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Initial Public Offering (IPO) terhadap return dan volume saham-saham dalam industri yang sama dengan saham IPO. Pengujian pertama untuk melihat pengaruh IPO terhadap return, variabel independennya adalah covarians antara return industri dengan return IPO. Pengujian kedua untuk melihat pengaruh IPO terhadap volume, variabel independenya adalah volume dan frekuensi saham IPO. Pengujian pertama dan kedua dilakukan dengan menggunakan data panel. Dengan menggunakan data sebanyak 66 perusahaan yang IPO dari tahun 2009-2013, penulis tidak menemukan pengaruh yang signifikan antara IPO dengan return serta volume industri sejenis.

This study aims to analyze the effect of Initial Public Offering (IPO) on the return and volume of stocks in the same industry as IPO shares. The first test is to study the effect of IPO to return, where the independent variable is covariance between industry returns with the return of the IPO. The second test is to study the effect of IPO on volume, where the independent variable is the volume and frequency of IPO shares. The first and second tests done using panel data. Using data from 66 companies which IPO of the year 2009-2013, the result of this study shows that no significant affect between IPO to return and volume of the industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Wahyu Hidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur corporate governance terhadap underpricing pada saat perusahaan melakukan Initial Public Offering (IPO). Penelitian ini didasarkan pada teori sinyal (signaling theory) yang menyatakan bahwa keberadaan struktur corporate governance yang baik pada saat perusahaan melakukan IPO akan memberikan sinyal kualitas perusahaan yang tinggi kepada investor potensial. Struktur corporate governance yang diuji meliputi jumlah anggota dewan komisaris, tingkat independensi dari dewan komisaris, dan keberadaan komite audit. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan model regresi berganda dengan sampel 95 observasi dari perusahaan yang melakukan IPO yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2012.
Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa: (1) jumlah anggota dewan komisaris berkorelasi negatif dan berpengaruh terhadap underpricing, (2) tingkat independensi dari dewan komisaris tidak memiliki pengaruh terhadap underpricing, (3) keberadaan komite audit tidak memiliki pengaruh terhadap underpricing, (4) struktur corporate governance (jumlah anggota dewan komisaris, independensi dewan komisaris, dan keberadaan komite adit) secara simultan memiliki korelasi positif dan memiliki pengaruh signifikan terhadap underpricing.

This objective of this research is to examine the effect of corporate governance structure on underpricing at initial public offering (IPO). This study is based on signaling theory to suggest that the existence of properly corporate governance structured at the time of the IPO may signal high firm quality to potential investors. The corporate governance structure tested include board size, board independence, and existence of audit committee. Testing hypotheses are conducted using multiple regression models with observations from 95 sample IPO companies listed in Indonesian Stock Exchange during the period of 2005-2012.
The empirical result show that: (1) board size have negative correlation and have effect on underpricing, (2) board independence have no effect on underpricing, (3) the existence of audit committee have no effect on underpricing, (4) corporate governance structure (board size, board independence, and the existence of audit committee) simultantly have positive correlation and have effect on underpricing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Muhammad Chandra Rajasa
"ABSTRAK
Underpricing adalah salah satu permasalahan yang sering terjadi pada saat perusahaan melakukan Initial Public Offerings (IPO). Permasalahan ini merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maksimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang bisa mempengaruhi besaran underpricing, serta melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan jika saham tersebut masuk ke dalam kriteria saham syariah atau tidak. Selain itu, penelitian ini juga bermaksud untuk mengetahui apakah terdapat underpricing pada saat IPO di pasar modal Indonesia khususnya pada saham perusahaan syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kuantitatif dengan menggunakan metode regresi sederhana (ordinary least square). Sampel penelitian ini terdiri dari 97 perusahaan dengan kriteria saham syariah dan 70 perusahaan yang tidak memiliki kriteria saham syariah, yang melakukan IPO pada kurun waktu 2011-2018, serta mengalami underpricing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan risiko penawaran memiliki hubungan yang signifikan terhadap besaran tingkat underpricing pada harga IPO, sedangkan saham dengan status syariah, ukuran penawaran, dan kondisi pasar tidak memiliki hubungan yang signifikan. Oleh karena itu, diharapkan hasil studi ini dapat berkontribusi dalam memperkaya literatur terkait saham dan dapat digunakan sebagai masukan khususnya bagi perusahaan yang akan melakukan IPO.

ABSTRACT
Underpricing is one of the problems that often occurs when companies carry out Initial Public Offerings (IPOs). This problem is one of the things that can cause the company not get the maximum profit. Therefore, this study aims to determine the factors that may influence the amount of underpricing, and see whether there are significant differences if the shares are included in the criteria of Islamic stocks or not. In addition, this study also intends to determine whether there is underpricing when companies doing IPO in the Indonesian capital market, especially in the shares of Islamic companies. This study uses a quantitative study approach using simple least square methods. The sample of this study consisted of 97 companies with criteria for sharia shares and 70 companies that did not have criteria for sharia shares, which conducted IPOs in the period 2011-2018, and experienced underpricing. The results of this study indicate that the variable company size, firm age, and offering risk have a significant relationship to the magnitude of the level of underpricing on IPO prices, while variable sharia status, offering size, and market condition do not have a significant relationship. Therefore, it is expected that the results of this study can contribute to enriching literature related to stocks and can be used as advice especially for companies that will conduct IPOs.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Meta Riani
"Skripsi ini membahas kinerja bank sebelum dan setelah IPO dengan pendekatan rasio - rasio CAMEL yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan), ROA (Return On Assets), ROE (Return On Equity), NIM (Net Interest Margin), BOPO (Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional), LDR(Loan to Deposit Ratio). Penelitian dilakukan terhadap bank yang melakukan go public pada periode 2007 - 2010. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja bank sebelum dan sesudah IPO dengan pendekatan rasio CAMEL. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tidak semua rasio pada bank menunjukan perbedaan yang signifikan setelah IPO.

This thesis analyze the bank performance by using CAMEL Ratios approaches consist of CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan), ROA (Return On Assets), ROE (Return On Equity), NIM (Net Interest Margin), BOPO (Operational Expenses to Operational Income), LDR (Loan to Deposit Ratio). The study examines bank which go public in 2007 - 2010. The purpose of this study is to find significant difference of bank performance before and after IPO by using CAMEL Ratios approaches. The study found that ratio of bank performance after IPO isnt always show significant differences."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Syafari Hidayatullah
"Dipercaya secara umum bahwa kinerja keuangan perusahaan yang tercatat di bursa berpotensi mempengaruhi return saham jangka panjang. Namun, dampak kinerja keuangan terhadap underpricing masih dalam perdebatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kinerja keuangan terhadap underpricing pada periode yang sama dan pengaruh kinerja keuangan dan underpricing terhadap return saham jangka panjang di Bursa Efek Indonesia BEI. Dengan menggunakan metode sampling judgmental, sampel penelitian ini mencakup 107 saham underpriced yang diambil dari populasi 128 saham publik yang ditawarkan pada BEI selama tahun 2009 - 2015. Penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda untuk menguji hipotesis.
Studi ini menyimpulkan bahwa tidak semua rasio kinerja keuangan mempengaruhi underpricing dan return saham jangka panjang di tahun 2016. Selain itu, penelitian ini tidak menemukan bukti empiris tentang pengaruh underpricing terhadap return saham jangka panjang.

It is widely believed that financial performance of listed companies on stock exchange might potentially affect long term stock return. However, the impact of financial performance on underpricing is still in debate. The purpose of this study is to examine the effect of financial performance on underpricing at the same period and the effect of both financial performance and underpricing on the long term stock returnon the Indonesia stock exchange IDX. By employing judgemental sampling method, the sample of this reseach includes 107 underpriced stocks taken from the population of 128 initially public offered stocks on the IDX during 2009 ndash 2015. This research uses multiple regression technique to test the hypothesis.
This study concludes that not all financial performance ratios affect the underpricing and the long term stock returnin 2016. In addition, this study does not find any empirical evidence about the effect of underpricing on the long term stock return.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ifah Syarofina
"Skripsi ini meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing saham IPO seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2002 - April 2012. Faktor -faktor yang diuji antara lain opening spread, reputasi penjamin emisi, reputasi auditor, ukuran perusahaan, umur perusahaan. Kelima faktor tersebut berpengaruh negatif terhadap underpricing. Dari kelima faktor tersebut, opening spread, reputasi penjamin emisi, reputasi auditor berpengaruh negatif signifikan terhadap underpricing, sedangkan ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap underpricing.

This research examines the factors that influence underpricing of stock IPO for all companies that listed in the BEI for period 2002 until April 2012. The factors that were tested include opening spread, underwriter?s reputation, auditor's reputation, firm size and firm age. These five factors have negative correlation with underpricing. All of factors such as opening spread, underwriter's reputation, auditor?s reputation are significantly negative effect on underpricing, whereas firm size and firm age are not significantly negative effect on underpricing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>