Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
David Putra Sanjaya
"

Industri manufacturing saat ini dituntut untuk bisa mengimplementasikan prinsip prinsip keberlanjutan baik itu dalam aktivitas operasional maupun dalam proses pengambilan keputusan. Konsep tentang sustainability saat ini didefinisikan sebagai korelasi antara tiga prinsip utama: pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, dan pemberdayaan lingkungan. Untuk mencapai keberlanjutan di Industri manufaktur perlu mengadopsi pendekatan yang berintegrasi yang didalamnya memasukkan indicator multi demension sehingga mangarah pada interconnection pada ekonomi, lingkungan dan aspek sosial. Untuk mengubah cara organisasi menjalankan dan menghasilkan nilai bagi berbagai pemangku kepentingan, Corporate Sustainability Performance (CSP) sangatlah penting. Kerangka kerja CSP harus menekankan kualitas yang akan mengarahkan eksekutif bisnis dan pembuat keputusan menuju pembangunan berkelanjutan. Industri Fiber Cement adalah Industri yang memproduksi material komposit bangunan dan konstruksi yang banyak digunakan di negara maju dan berkembang karena kekuatan dan daya tahannya. Analisis risiko dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelola ancaman dan peluang yang diperlukan oleh transisi masyarakat menuju keberlanjutan Analisis ini menjadi basic dari strategi perencanaan manajemen resiko untuk menuju sustainability agar Industri bisa memprediksi proses bisnis yang dapat merugikan dan dapat meminimalisir dari segala kemungkinan yang akan merugikan bisnis.

 


The manufacturing industry is currently required to be able to implement the principles of sustainability both in operational activities and in the decision-making process. The concept of sustainability is currently defined as the correlation between three main principles: economic growth, social justice, and environmental empowerment. To achieve sustainability in the manufacturing industry, it is necessary to adopt an integrated approach which includes multi-dimensional indicators so as to lead to interconnection in the economic, environmental and social aspects. To change the way organizations run and generate value for various stakeholders, Corporate Sustainability Performance (CSP) is essential. The CSP framework should emphasize qualities that will guide business executives and decision makers towards sustainable development. The fiber cement industry is an industry that produces building and construction composite materials that are widely used in developed and developing countries because of their strength and durability. Risk analysis can be used to identify and manage the threats and opportunities required by society's transition towards sustainability. This analysis forms the basis of a risk management planning strategy towards sustainability so that the industry can predict business processes that can be detrimental and can minimize all possibilities that will harm the business.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Raden Rara Yulia Anindya Pranawaningsih
"

Perspektif teori agensi tentang corporate social responsibility (CSR) menganggap CSR sebagai manifestasi dari agency problems dan terkait dengan ketidakefisienan sumber daya perusahaan, sementara di sisi lain, CSR Good Governance memandang perusahaan yang dikelola dengan baik yang mampu menekan agency problem pada umumnya memiliki peringkat CSR yang tinggi. Menggunakan sampel dari 157 observasi atas tahun dan perusahaan selama periode 2014-2018 dan menggunakan metode regresi, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh agency problem pada praktik-praktik keberlanjutan perusahaan publik di Indonesia. Agency problem diwakili oleh lima proksi yaitu kepemilikan kas, pengeluaran modal, arus kas bebas, rasio pembayaran dividen, dan leverage, sedangkan praktik keberlanjutan diwakili oleh nilai Environmental Social and Governance (ESG score) dari Thomson Reuters. Kami menemukan bahwa kepemilikan kas perusahaan, arus kas bebas dan rasio pembayaran dividen masing-masing secara signifikan dan positif berpengaruh pada praktik keberlanjutan perusahaan. Hasil penelitian kami konsisten dengan ekspektasi bahwa sesuai dengan pandangan tata kelola yang baik, manajemen menggunakan kebijakan manajemen kas dan kebijakan dividen untuk mengelola agency problem terkait dengan investasi CSR yang berlebihan pada perusahaan dengan peringkat CSR yang tinggi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengeluaran modal dengan praktik keberlanjutan. Kami juga menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan dan negatif antara leverage dan praktik keberlanjutan di mana manajemen solvabilitas memainkan peran penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Secara keseluruhan, sejalan dengan pandangan tata kelola yang baik pada CSR, perusahaan yang mengekang masalah keagenan memiliki peringkat CSR yang tinggi.


Agency theory perspective of corporate social responsibility (CSR) considers CSR as the manifestation of agency problems and is related to inefficiencies of corporate’s resources, while on the other hand, the CSR good governance views good-governed corporation that is able to reduce agency problems usually has high CSR rating. Using a sample of 157 company-year observations over the 2014-2018 period and the regression method, this study aims to analyze the effect of agency problems on sustainability practices of Indonesia’s public companies. The agency problems are represented by five proxies which are cash holdings, capital expenditures, free cash flows, dividend pay-out ratio and leverage, while sustainability practices is represented by Thomson Reuters Environmental Social and Governance (ESG) score. We find that corporate cash holdings, free cash flow and dividend pay-out ratio each has a significant positive effect on sustainability practices. Our results are consistent with the expectation that in line with good governance view, management uses cash management and dividend policies to be able to manage agency problems related to overinvestment of CSR in high CSR companies. This study also shows that there is no significant relationship between capital expenditure and sustainability practices. We also find that there is significant negative relationship between leverage and sustainability practices in which solvency management plays an important role in managing the company’s finances. Overall, in line with the view of good governance on CSR, companies that curb agency problems have high CSR ratings.

 

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izzatur Rahman
"Industri semen berkontribusi 7-8% dari total emisi CO2 (2020). Salah satu upaya meminimalisir emisi CO2 adalah dengan mengganti sebagian semen portland konvensional yaitu ordinary portland cement (OPC) dengan fly ash, baik itu pencampuran secara langsung (site mix) maupun melalui pabrik oleh klinker, yaitu semen Portland Pozzolan Cement (PPC). Penggunaan kedua jenis campuran tersebut jika dibandingkan dengan semen OPC100% berpeluang meningkatkan sifat mekanis mortar pada usia lanjut, dan juga memperbaiki sifat fisis mortar. Selain fly ash, penggunaan serat alam pada mortar kerap dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan serta tercapainya suatu sifat tertentu pada mortar, yaitu sifat mekanis kuat lentur. Penelitian ini menggunakan semen OPC 100%, campuran OPC dengan fly ash 30% dan semen PPC 100% terhadap penambahan serat alam abaka dan rami sebesar 1% (berat benda uji). Secara garis besar berdasarkan hasil temua menunjukan bahwa semen OPC-FA30% dan PPC belum dapat menghasilkan performa yang lebih baik dibandingkan semen OPC. Penggunaan semen OPC memperoleh hasil yang lebih baik dari segi sifat mekanis maupun fisis, lalu diikuti oleh semen OPC-FA30% dan PPC. Disisi lain campuran menggunakan serat meningkatkan kuat lentur dibandingkan campuran tanpa serat, namun hasil sebaliknya diperoleh pada kuat tekan dan tarik belah. Di lain hal campuran dengan serat memiliki tingkat absorpsi yang lebih tinggi dan lebih mudah dipenetrasi oleh air. Terakhir diperoleh bahwa serat rami menghasilkan sifat mekanis dan fisis yang lebih baik dibandingkan serat abaka.

The cement industry contributes 7-8% of total CO2 emissions (2020). One of the efforts to minimize CO2 emissions is to replace some of the conventional portland cement, namely ordinary portland cement (OPC) with fly ash, either through direct mixing (site mix) or through the factory by clinker, namely Portland Pozzolan Cement (PPC). The use of these two types of mixtures when compared with 100% OPC cement has the opportunity to improve the mechanical properties of mortar in old age, and also improve the physical properties of mortar. In addition, to fly ash, the use of natural fibers in mortar is often done to preserve the environment and to achieve certain properties in mortar, namely mechanical properties of flexural strength. This study used 100% OPC cement, a mixture of OPC with 30% fly ash, and 100% PPC cement for the addition of 1% abaca and ramie natural fibers (weight of the test object). Based on the findings in general shows that OPC-FA30% cement and PPC have not been able to produce better performance than OPC cement. The use of OPC cement obtained better results in terms of mechanical and physical properties, followed by OPC-FA30% and PPC cement. On the other hand, the mixture using fiber increased the flexural strength compared to the mixture without fiber, but the opposite result was obtained in the compressive and split tensile strength. On the other hand, a mixture with fiber has a higher absorption rate and is more easily penetrated by water. Finally, it was found that ramie fiber produced generally better mechanical and physical properties than abaca fiber."
2022: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raudha Syifa
"Analisis Situasi:
1. SCG memiliki pabrik dengan konsep ramah lingkungan.
2. SCG memiliki teknologi canggih dan terkini.
3. SCG perlu mensosialisasikan visi Eco Value kepada masyarakat.
4. SCG perlu memfasilitasi rekan media agar terpapar informasi mengenai kontribusi perusahaan untuk masyarakat.
Pernyataan Masalah:
SCG berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang responsif, kolaboratif, dan bertanggung jawab dengan motto "Passion for Better". Tujuan perusahaan adalah menciptakan nilai dan memenuhi kebutuhan semua pihak yang terlibat melalui produk, layanan, proses, dan model bisnis inovatif. Sebagai perusahaan yang menghargai nilai-nilai tersebut, SCG perlu untuk meluncurkan program kehumasan guna memperkuat citra perusahaan.
Solusi:
Strategi community relations yang dilaksanakan pada program CSR. SCG YES! (Youth, Environment, Sharing the Dream) sebagai program PR yang dapat dilakukan oleh SCG untuk memperkuat citra perusahaan. Program ini berperan penting untuk menyampaikan pesan yang dibawa oleh SCG akan kepedulian perusahaan terhadap pengembangan kepemudaan, lingkungan, serta pendidikan.
Tujuan Program:
Program ini bertujuan untuk memperkuat citra SCG dengan mengangkat isu kepemudaan, lingkungan, dan pendidikan di mata masyarakat melalui rangkaian kegiatan yang disesuaikan dalam waktu 6 bulan.

Situation Analysis:
1. SCG has environmentally-friendly concept factories.
2. SCG has advanced and up-to-date technology.
3. SCG needs to socialize the Eco Value vision to the public.
4. SCG needs to facilitate media partners to expose information about the company's contributions and activities to the community.
Problem Statement:
SCG is committed to being a responsive, collaborative, and responsible company with the motto "Passion for Better." The company aims to create value and meet the needs of all stakeholders through innovative products, services, processes, and business models. As a company that values these principles, SCG needs to launch a public relations program to strengthen its corporate image.
Solution:
The community relations strategy implemented in the CSR program, SCG YES! (Youth, Environment, Sharing the Dream), serves as a PR program that SCG can undertake to enhance its corporate image. This program plays a vital role in conveying the message of SCG's commitment to youth development, environmental preservation, and education.
Program Objectives:
The program aims to strengthen SCG's image by addressing issues related to youth, environment, and education in the eyes of the public through a series of activities tailored over a period of 6 months.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"High Performance Fiber Reinforced Cement Composites (HPFRCC) represent a class of cement composites whose stress-strain response in tension undergoes strain hardening behaviour accompanied by multiple cracking, leading to a high strain prior to failure. The primary objective of this International Workshop was to provide a compendium of up-to-date information on the most recent developments and research advances in the field of HPFRCC. Approximately 65 contributions from leading world experts are assembled in these proceedings and provide an authoritative perspective on the subject. Special topics include fresh and hardening state properties, self-compacting mixtures, mechanical behavior under compressive, tensile, and shear loading, structural applications, impact, earthquake and fire resistance, durability issues, ultra-high performance fiber reinforced concrete, and textile reinforced concrete. "
Dordrecht, Netherlands: [Springer, ], 2012
e20398349
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Sagitaputri
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh koneksi politik, yang diproksi melalui kepemilikan pemerintah dan adanya dewan yang terafiliasi dengan politik, terhadap tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada laporan keberlanjutan perusahaan. Penelitian ini menggunakan teori dasar legitimasi untuk menjelaskan motivasi manajemen mengungkapkan CSR. Penelitian ini meneliti 131 observasi dari 38 perusahaan non-finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan laporan keberlanjutan selama periode 2013-2017. Pengungkapan CSR diukur dengan melakukan checklist terhadap laporan keberlanjutan dan data diolah menggunakan regresi linier random effect. Hasil regresi menunjukkan bahwa adanya kepemilikan pemerintah meningkatkan pengungkapan CSR karena pemerintah berusaha melegitimasi kondisi ekonomi dan politik nasional dengan menunjukkan bahwa bisnis perusahaan milik pemerintah bersifat berkelanjutan. Sebaliknya, adanya dewan yang memiliki koneksi politik mengurangi pengungkapan CSR karena koneksi politik dapat melindungi perusahaan dari tekanan publik dan risiko litigasi. Dengan demikian, insentif perusahaan dalam mengungkapkan CSR berkurang. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa jenis koneksi politik yang berbeda dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pengungkapan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian ini, pemerintah diharapkan dapat memastikan bahwa kriteria pemilihan dewan perusahaan mengutamakan kompetensi dewan di atas koneksi politik.

This research seeks to provide evidence on how political connections, proxied by percentage of shares owned by the government and the existence of politically connected board member, affect the Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure on companies’ sustainability reports. This research studies 131 observations from 38 non-financial companies listed on Indonesia Stock Exchange and published sustainability reports for the period of 2013-2017. CSR disclosure is measured using checklist of sustainability reports and the data is estimated using random effect regression. The result shows that government ownership increases the CSR disclosure quantity because the government tries to legitimate the national economic and political condition by signalling that government-owned companies are sustainable. On the other hand, the existence of politically connected board members tends to decrease CSR disclosure since political connection can protect the company from public pressure and litigation risk. Hence, the incentives of disclosing CSR are reduced. The research provides evidence that different types of political connection may have different effect towards corporate disclosure. Therefore, according to the results, government is expected to ensure that the main criteria used in board selection is competence instead of political connection."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rati Afina Qurrata Ayun
"Tesis ini membahas mengenai strategi penguatan rantai nilai yang dilakukan oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) di Sentra Industri Logam Ngingas. Dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, wawancara maupun observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi penguatan rantai nilai oleh YDBA dilakukan dengan cara optimalisasi pada aktivitas pengadaan melalui pemberdayaan UKM sebagai pemasoknya. Hal ini telah mampu meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan dan menciptakan hubungan saling menguntungkan bagi Astra maupun UKM. Pelaksanaan strategi ini juga menunjukkan adanya upaya pengintegrasian antara kegiatan bisnis dan sosial dimana kegiatan pemberdayaan yang dilakukan YDBA tak hanya dapat memenuhi tujuan sosial tetapi juga mempengaruhi strategi bisnis perusahaan. Namun perlu adanya peran yang lebih optimal dari LPB untuk menjaga konsistensi UKM serta menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah terutama dalam menghadapi hambatan keterbatasan bahan baku yang dialami oleh UKM.

This thesis discusses the strategy of strengthening value chains conducted by Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA) in the Ngingas Metal Industry Center. With a qualitative approach, data collection is done through literature studies, interviews and observations. The results of this study indicate that the strategy of strengthening the value chain is done by optimizing procurement activities through empowering SMEs as suppliers. This activities has been able to increase the company's competitive advantage and create mutual benefit for Astra and SMEs. The implementation of this strategy also shows that there are an integration between business and social activities where YDBA's empowerment activities not only fulfill social mission but also affect the company's business strategy. But there needs to be a more optimal role from LPB to maintain the consistency of SMEs as well as establish cooperation with local governments, especially in facing obstacles to the limitations of raw materials experienced by SMEs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rury Hanasri
"Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesesuaian Laporan Keberlanjutan 30 BUMN dengan prinsip-prinsip pelaporan, standar pengungkapan, penilaian secara keseluruhan terhadap GRI Sustainability Report Guidelines 3.1 serta pengaruh pengungkapan CSR mengenai kinerja sosial, lingkungan, dan ekonomi terhadap kinerja keuangan. Metodologi penelitian yang dipergunakan adalah analisi terhadap isi Laporan Keberlanjutan I Laporan Tahunan dari 30 BUMN dan kemudian melakukan analisis regresi.
Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa Laporan Keberlanjutan telah berusaha untuk sesuai dengan prinsip GRI, namun masih kurang lengkap dalam pengungkapannya dan secara keseluruhan menunjukkan bahwa 30 BUMN belum membuat Laporan Keberlanjutan yang sesuai dengan GRI Sustainability Report Guidelines 3.1. Oleh karena itu perlu keterlibatan para regulator untuk membuat kebijakan mengenai format laporan dan penegakan aturannya. Hasil pengujian dengan analisis regresi memberikan bukti empiris bahwa pengungkapan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang diwakili oleh ROE dan ROA.

This study aims to assess the suitability of the Sustainability Report 30 SOEs with the principles of reporting, disclosure standards, an overall assessment of the GRI Sustainability Report Guidelines 3.1 as well as the influence of CSR on economic, environmental, social performance to financial performance. The research methodology used is the analysis of the content of Sustainability Reports I Annual Reports of the 30 SOEs and then perform regression analysis.
Results of the testing showed that the Sustainability Report has attempted to conform to the GRI principles, however, the results are still lacking full disclosure and overall showed that 30 SOEs have not made a sustainability report in accordance with the GRI Sustainability Report Guidelines 3.1. Therefore, involvement of the regulator is necessary to make the format of reports and policy enforcement. The test results with the regression analysis provides empirical evidence that the disclosure of economic performance, environmental, and social positively and significantly impact on the financial performance represented by ROE and ROA."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T34676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Emalia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh konflik lahan terhadap legitimasi dan pembangunan berkelanjutan PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Bengkulu dan mengevaluasi bagaimana bentuk krisis legitimasi yang dihadapi serta bagaimana strategi keberlanjutan yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Bengkulu dalam menyikapi dan menanggapi krisis legitimasi akibat konflik lahan yang terjadi. Masalah penelitian ini muncul karena adanya fenomena isu lingkungan yaitu konflik lahan yang berlangsung cukup lama dan rentan terjadi antara PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Bengkulu dengan masyarakat. Penelitian ini menggunakan strategi penelitian berupa studi kasus dengan pendekatan penelitian kualitatif dan metode pengumpulan data sequential triangulation. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi, dan wawancara yang dilakukan dengan pihak perusahaan yang hasilnya dinarasikan dengan metode deskriptif kualitatif kemudian diolah dengan menggunakan NVivo 12 Pro untuk mempertajam dalam melakukan analisis konten, analisis tematik, dan analisis konstan komparatif. Penelitian ini menggunakan teori legitimasi yang diusung oleh Suchman (1995) dan O’Dwyer, Owen, & Unerman (2011) khususnya yang menyangkut mengenai tipologi legitimasi dan strategi-strategi legitimasi dalam memperbaiki krisis legitimasi yang dihadapi oleh perusahaan. Temuan dalam penelitian ini adalah konflik lahan yang terjadi berpengaruh terhadap pembangunan berkelanjutan PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Bengkulu sebagai akibat dari krisis legitimasi yang dihadapi perusahaan, di mana tipologi yang dihadapi berupa repairing legitimacy, sehingga PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Bengkulu melakukan beberapa strategi untuk memperbaiki legitimasinya yang merupakan bentuk strategi umum legitimasi (normalize, restructure, dan avoid overreaction/don’t panic) dan dikondisikan dengan strategi legitimasi pragmatis, yaitu strategi normalize dalam bentuk “deny”, strategi restructure dalam bentuk “create monitors”, dan strategi “avoid overreaction/don’t panic” Adapun strategi lainnya seperti moral legitimacy dan cognitive legitimacy belum ditemukan dalam strategi yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Bengkulu saat konflik lahan berlangsung, dan kemungkinan akan dilakukan perusahaan kedepannya tergantung kebutuhan organisasional nantinya.

This study aims to analyze how the influence of land conflicts on the legitimacy and sustainable development of PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Bengkulu and evaluate what form the legitimacy crisis is faced and how the sustainability strategy carried out by PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Bengkulu in addressing and responding to the legitimacy crisis due to land conflicts that occur. This research problem arose because of the phenomenon of environmental issues, namely land conflicts that lasted quite a long time and were prone to occur between PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Bengkulu and the community. This study used a research strategy in the form of a case study with a qualitative research approach and sequential triangulation data collection method. The research data were obtained from observations, documentation, and interviews conducted with the company whose results were narrated using a qualitative descriptive method and then processed using NVivo 12 Pro to sharpen content analysis, thematic analysis, and constant comparative analysis. This study uses the legitimacy theory promoted by Suchman (1995) and O'Dwyer, Owen, & Unerman (2011), especially concerning the typology of legitimacy and legitimacy strategies in improving the legitimacy crisis faced by companies.

The findings in this study are that land conflicts that occur affect the sustainable development of PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Bengkulu as a result of the legitimacy crisis faced by the company, where the typology faced is in the form of repairing legitimacy, so that PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Bengkulu carries out several strategies to improve legitimacy which is in the form of a general strategy of legitimacy (normalize, restructure, and avoid overreaction/don't panic) and is conditioned by pragmatic legitimacy strategies, namely the normalize strategy in the form of "deny", the strategy of restructuring in the form of "create monitors", and the strategy of "avoid overreaction/don't panic” Other strategies such as moral legitimacy and cognitive legitimacy have not been found in the strategy undertaken by PT Pelabuhan Indonesia Regional 2 Bengkulu during the land conflict, and it is likely that this will be carried out by the company in the future depending on organizational needs."

Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>