Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172179 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Reza Rahadi
"

Meskipun teknologi telah mempengaruhi hampir semua aspek industri finansial, penelitian yang terfokus pada penggunaan teknologi pemrosesan teks dan analisis sentimen dalam konteks prediksi harga saham masih belum banyak dilakukan. Manfaat dan potensi dari penelitian semacam ini memiliki pengaruh yang tinggi, terutama karena analisis sentimen telah menjadi komponen yang penting dalam memprediksi tren pasar saham. Dalam penelitian ini, penulis mengusulkan penerapan metode feature engineering dalam memprediksi harga saham dengan memanfaatkan hasil analisis sentimen menggunakan FinBERT, lalu hasilnya akan dijadikan fitur oleh model BiLSTM. FinBERT adalah model berbasis BERT yang telah dilatih khusus untuk memproses dan menginterpretasi teks keuangan, sementara BiLSTM adalah arsitektur jaringan saraf berulang yang mampu mengatasi masalah yang ada pada jaringan saraf berulang standar seperti vanishing gradient dan efektif dalam mengolah data sekuensial. Penelitian ini menggabungkan kedua teknik ini untuk menciptakan model yang mampu memprediksi pergerakan harga saham berdasarkan analisis sentimen berita keuangan dengan nilai rata-rata MSE yang lebih rendah. Feature engineering digunakan dalam penelitian ini untuk mengekstrak dan mengolah informasi yang relevan dari dataset oleh model FinBERT untuk digunakan pada model BiLSTM. Dengan menggunakan metode feature engineering, ditemukan bahwa model BiLSTM yang menggunakan fitur sentimen analisis memiliki performa tertinggi dengan memiliki rata-rata nilai MSE terkecil dalam memprediksi tujuh saham yang memiliki karakteristik berbeda dengan nilai 3.43, nilai tersebut merupakan rata-rata terkecil dibandingkan tiga model lain dalam penelitian ini seperti LSTM dengan nilai MSE 4.04, Random Forest dengan nilai MSE 9.77, dan SVM dengan nilai MSE 12.56. Selanjutnya, proses optimisasi model BiLSTM menggunakan Optuna ditemukan nilai hyperparameter terbaik dalam menghadapi tujuh jenis saham yang berbeda, sehingga model mampu memprediksi lebih akurat dengan penurunan rata-rata nilai MSE hingga 40.55%. Sebagai bentuk validasi akhir pada penelitian ini telah dilakukan uji fold untuk mendapatkan model yang tidak overfitting dan memiliki rata-rata nilai MSE terkecil dengan variasi nilai hyperparameter batch size. Ditemukan batch size 16 merupakan ukuran paling optimal untuk tipe data NVDA,XOM dan TSLA dengan rata-rata MSE terkecil 0.64, 0.35, 0.05 sedangkan batch size 24 merupakan ukuran paling optimal untuk tipe data saham AAPL, AMZN, GOOG dan GOOGL dengan rata-rata MSE terkecil 0.028, 0.02, 0.03, 0.04, dan 0.03. Dalam menggunakan fitur sentimen analisis berhasil membuktikan menurunkan nilai MSE pada masing-masing jenis saham hingga rata-rata penurunan nilai MSE mencapai 33.10% dari semua jenis variasi data saham tanpa menggunakan fitur sentimen.


Although technology has influenced nearly all aspects of the financial industry, there is still a lack of research focusing on the use of text processing technology and sentiment analysis in the context of stock price prediction. The benefits and potential of such research are significant, especially as sentiment analysis has become a crucial component in predicting stock market trends. In this study, the authors propose the application of feature engineering to predict stock prices by utilizing sentiment analysis results using FinBERT, which are then used as features by the BiLSTM model. FinBERT is a BERT-based model specifically trained to process and interpret financial text, while BiLSTM is a recurrent neural network architecture capable of overcoming problems inherent in standard recurrent neural networks, such as the vanishing gradient, and is effective in processing sequential data. This study combines these two techniques to create a model capable of predicting stock price movements based on sentiment analysis of financial news with a lower average MSE value. Feature engineering is used in this study to extract and process relevant information from the dataset by the FinBERT model to be used in the BiLSTM model. By using feature engineering, it was found that the BiLSTM model using sentiment analysis features has the highest performance, having the lowest average MSE value in predicting seven stocks with different characteristics, with a value of 3.43, which is the smallest average compared to the three other models in this study, such as LSTM with an MSE value of 4.04, Random Forest with an MSE value of 9.77, and SVM with an MSE value of 12.56. Furthermore, the optimization process of the BiLSTM model using Optuna found the best hyperparameters in dealing with seven different types of stocks, enabling the model to predict more accurately with an average reduction in MSE value up to 40.55%. As a final form of validation in this study, a fold test was conducted to obtain a model that is not overfitting and has the smallest average MSE value with variations in hyperparameter batch size values. It was found that a batch size of 16 is the most optimal size for NVDA, XOM, and TSLA data types with the smallest average MSE of 0.64, 0.35, 0.05, while a batch size of 24 is the most optimal size for AAPL, AMZN, GOOG, and GOOGL stock data types with the smallest average MSE of 0.028, 0.02, 0.03, 0.04, and 0.03. Using sentiment analysis features proved to reduce the MSE value for each type of stock to an average reduction in MSE value reaching 33.10% from all types of stock data variations without using sentiment features

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martalena
"ABSTRAK
Karya akhir ini membahas penilaian, aplikasi, dan evaluasi efektivitas dari penggunaan berbagai strategi currency option untuk melindungi eksposure valuta asing (dibatasi hanya eksposure US Dollar terhadap Rupiah) perusahaan di Indonesia. Penilaian currency option dilakukan dengan menggunakan aplikasi formula Black-Scholes untuk currency option dan dibagi dalam 3 periode @1 bulan, yaitu periode Oktober 1998, November 1998, dan Desember 1998."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiansyah
"Selama bertahun-tahun, Foreign Exchange Market (FXM), telah mengalami beberapa perubahan besar. Perubahan ini meliputi perkembangan institusi, dan juga perkembangan teknologi. Perubahan tersebut membawa dampak yang signifikan dalam berbagai dimensi market, seperti cara trading, kompetisi, size of the market, dan efisiensi pasar. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengikuti perkemhangan dalam lingkungan pasar valuta asing.
Perkembangan yang terpenting dalam FXM selama bertahun-tahun adalah evolusi dari independent cross market dimana nori-dollar rates ditentukan oleh kekuatan free supply dan demand. Evolusi ini memberikan lebih banyak produk dan peluang bagi trader sehingga volume trading dalam pasar meningkat.
Evoulusi terbaru dalam independent cross market, digabung dengan perkembangan teknologi dalam computerized trading, menandai awal era baru dari Foreign Exchange Market. Triangular Arbitrage yang dahulu hanya sekedar teori, sekarang menjadi prkatek yang umum bagi mereka yang mempunyai akses dana yang besar. Hal ini menggambarkan bagaimana proses konversi satu mata uang ke mata uang yang lainnya, dan ditukar lagi kedalam bentuk mata uang yang lainnya, kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk mata uang awal mcmberikan keuntungan yang tak terduga.
Risk-free profit bisa didapatkan dengan mengambil keuntungan dari perbedaan harga (price dispcrepancies) mata liang dalam pasar yang berbeda. Karya Akhir ini memberikan gambaran teori dari Triangular Arbitrage dan review secara komprehensive mengenai Foreign Exchange Computerized Trading. Kemudian juga selain teori, Karya Akhir ini memberikan metode dalam menguji dan triangular arbitrage dalam lima mata uang utama berdasarkan informasi empirik yang disebut dengan direct and precise test.
Pendekatan 1111 berguna untuk menguJI inefisiensi dalam FXM sehingga mengimplikasikan tersedianya risk-free profit. Trader dapat menggunakan peluang ini untuk lebih memfokuskan diri pada pasar yang memberikan peluang profit paling besar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Wibisono
"Kurs valuta asing (valas) berlangsung hampir tiap jam, sehingga mengakibatkan nilai aktiva dan kewajiban valas maupun mata uang domestic bank atau perusahaan juga berfluktuasi. Fluktuasi kurs tersebut merupakan salah satu risiko valas yang sangat mempengaruhi nilai bank atau perusahaan secara keseluruhan.
Untuk mengatasi risiko valas atau setidak-tidaknya mengurangi risiko valas disebut sebagai hedging valuta asing (foreign exchange hedging). Untuk melakukan hedging diperlukan langkah-langkah hedging yang strategis untuk memperoleh teknik hedging yang tepat pakai. Strategi hedging perlu ditunjang teknik-teknik hedging yang telah ada dalam pasar valas untuk menciptakan teknik hedging yang inovatif dan tepat guna.
Langkah-langkah dalam melakukan hedging valas harus memiliki patokan yang akan menjadi panduan bagi hedger (orang/tim yang melakukan hedging) atau pengambil keputusan dalam bank atau perusahaan. Langkahlangkah manajerial apakab yang ada dalam strategi hedging?"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ali Ridwan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ada tidaknya volatility spillover antara harga minyak dengan lima saham sektoral, yaitu sektor basic material, sektor financial, sektor consumer service, sektor telecommunication, dan sektor oil & gas. Penelitian ini dirancang untuk melihat volatility spillover tersebut di Indonesia, Singapura, Korea, dna Hongkong. Selain itu, penelitian ini juga ingin melihat keterkaitan antar pasar saham di Indonesia, Singapura, Korea, dan Hongkong. Model penelitian ini menggunakan model multivariate BEKK GARCH yang dikembangkan oleh Kroner dan Engle(1995).

This research is conducted to analyzing the volatility transmission between crude oil five stock sector, which are basic material, financial, consumer service, telecommunication, and oil & gas. This research take a sample of volatility transmission in Indonesia, Singapura, Korea, and Hong Kong. This research also want to know market interdependence between those four country. I use model multivariate BEKK GARCH which developed by Kroner and Engle (1990)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Erwin
"Tahun 2009 perekonomian dunia masih berada dalam ancaman krisis global dan menjadi krisis terbesar sejak "Great Depression" yang terjadi pada tahun 1930an. Krisis diawali pada tahun 2007 akibat adanya krisis subprime mortgage di pasar keuangan Amerika Serikat yang kemudian menyebabkan keringnya likuiditas di pasar modal dunia karena kekhawatiran investor dan hal ini menjadi salah satu dampak berantai atas kekhawatiran tersebut. Investor pasar keuangan banyak melakukan deleveraging dengan shifting penempatan di aset keuangan dari developed market ke emerging market (flight to quality), dalam hal ini termasuk Indonesia.
Pelemahan nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap USD pada akhir-akhir ini adalah sebagai akibat dari berhasilnya stimulus ekonomi melalui ekspansi fiskal yang dilakukan Amerika Serikat. Di lain pihak, melemahnya nilai tukar (kurs) Rupiah sendiri dapat disebabkan oleh terjadinya capital outflow dan atau neraca perdagangan yang negatif. Menyadari hal ini, sebaiknya Pemerintah Indonesia dapat membatasi pergerakan nilai tukar (kurs) menjadi tetap (fixing the currency movements). Hal ini sangat berguna dalam upaya Pemerintah Indonesia untuk menurunkan, mengurangi dan bahkan menghilangkan penggunaan utang luar negeri.
Dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada posisi tahun 2007, sekitar 35,8% nya merupakan porsi utang Pemerintah baik dalam bentuk pinjaman maupun sekuritas (surat utang negara). Pelemahan nilai tukar (kurs) tersebut juga akan berdampak langsung kepada APBN mengingat adanya eksposure dalam mata uang asing terhadap pospos belanja APBN misalnya subsidi energi, beban pembayaran utang dan kewajiban Pemerintah lainnya. Pelemahan mata uang Rupiah akibat krisis keuangan pada tahun 2008 juga berakibat naiknya outstanding utang Pemerintah pada akhir tahun. Salah satu cara untuk dapat mengatasi kerentanan nilai tukar ini adalah dengan melakukan hedging/lindung nilai.
Dalam pelaksanaannya, lindung nilai sendiri bisa dilakukan dengan menggunakan instrumen-instrumen yang sama dengan instrumen spekulasi sehingga hal ini menjadi pisau bermata dua, di satu sisi bisa berguna untuk Indonesia di sisi lain apabila tidak diawasi penggunaannya maka akan menyebabkan bencana bagi Indonesia. Tesis ini sendiri membahas kemungkinan penggunaan hedging dalam kurun waktu 1997-2011 terhadap paparan mata uang Yen, USD dan EUR."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T36082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhayani Mentari Paramata
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keadaan ekonomi regional dengan cara menganalisis hubungan timbal balik antar indeks harga saham dan nilai tukar di masing-masing negara ASEAN 5 untuk mempelajari teori Flow Oriented Model dari Dornbusch dan Fischer (1980) dan teori Portofolio Balanced Effect dari Frankel dan Branson (1983). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat derajat integrasi internasional antar kelima pasar modal di ASEAN 5 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina menuju Asean Economic Community (AEC). Granger Causality Test dan Johansen Test merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data harian dari Januari 2004-Desember 2014.
Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan timbal balik antar indeks harga saham dan nilai tukar di beberapa negara ASEAN dan tidak terdapat kointegrasi antar keduanya, serta tidak ada derajat integrasi antar pasar modal dari kelima negara tersebut. Kemudian dilakukan pengujian kembali dengan menambahkan pasar Amerika Serikat untuk melihat potensi hubungan internasional, dan ditemukan terdapat satu vektor kointegrasi yang berarti ASEAN terkointegrasi dengan pasar yang lebih besar.

The research aims to study the state of the regional economic by analyzing the reciprocal relationship between stock price index and the exchange rate in ASEAN 5 countries to learn the theory of Flow Oriented Model of Dornbusch and Fischer (1980) and the theory of Portofolio Balance Effect by Frankel and Branson (1983). In addition, this study also aimed to look the degree of integration between the fifth international capital markets in ASEAN 5 namely Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philipines towards the Asean Economic Community (AEC). Granger Causality Test and Johansen test is the method used in this study using daily data from January 2004-December 2014.
The study found that there is a reciprocal relationship between stock price index and exchange rate in some ASEAN countries and there is no cointegration between them, and no degree of integration between the capital markets of five countries. Then this study adding the United States market to see the potential of international relations, and found there is a significant cointegration vector its mean that ASEAN cointegrated with larger markets.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Anggitawati
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Kausalitas Granger antara pergerakan nilai tukar dan arus masuk bersih asing di pasar modal Indonesia, menggunakan data harian untuk periode 2011 hingga 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah vektor autoregresi VAR . Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergerakan imbal hasil nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS dan arus masuk bersih asing pada pasar modal. Penelitian ini juga membedakan arus masuk bersih asing pada pasar modal menjadi pasar saham dan pasar surat utang. Hasil VAR menunjukkan respon pergerakan nilai tukar terhadap guncangan transaksi asing pada pasar surat utang adalah negatif dan signifikan, sedangkan respon terhadap guncangan transaksi asing pada pasar saham lebih rendah. Di sisi lain, hasil menunjukkan repon yang lebih lambat pada arus transaksi asing terhadap guncangan pada pergerakan nilai tukar.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the causality between the movement of the exchange rate and net foreign inflow in capital market Indonesia, using daily data for the period 2011 to 2016. The research method used is the vector autoregression VAR . Variables used in this study is the return movement of the Rupiah against the US Dollar and net foreign inflow in capital market. This Research also distinguish net foreign inflow into stock market and bond market. The VAR results show that the response of the exchange rate movement to the shock in the foreign transaction flows in bond market is a negatif and significant, while the response to the shock in the foreign transaction flows in stock market is low. On the other side, the result show slower response of the foreign transaction flows to the shock in the exchange rate movement."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Soleh Abdullah
"ABSTRAK
Dewasa ini terdapat banyak altematif yang dapat dipilih investor untuk menginvestasikan dana dalam instrumen investasi, secara umum investor melakukan investasi ,pada obligasi, saham, valas, emas dan deposito. Pemilihan jenis instrumen investasi merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan, oleh karena itu mendorong unn1k dilakukan penelitian yang obyektif yang dapat memberikan gambaran bagi investor untuk memilih secara obyektif diantara intrumen investasi yang paling sesuai dan mengwltlmgkan atau kombinasi dari kelima instrumen investasi tersebut. Karya akhir ini mempunyai dua tujuan utama yaitu, pertama unhlk mencari investasi mana yang paling menguntungkan diantara kelima instrumen investasi dimaksud selama periode Tahun 2000-2002, serta membentuk portofolio yang optimal dari kelima intrumen investasi tersebut sehingga dapat menghasilkan return tertentu dengan risiko terendah.
Perangkat untuk menguji kinerja instrumen investasi yang diukur dari rata-rata return adalah uji anova, suatu uji untuk melihat apakah terdapat perbedaan rata-rata retum diantara kelima instumen investasi secara serentak atau sekaligus, dilanjutkan dengan uji post hoc dengan uji Tukey, yaitu uji lanjutan untuk mengetahui intmmen investasi mana yang memiliki kinerja terbaik Sedangkan metoda yang digunakan untuk membentuk portofolio optimal dari kelima instrumen investasi adalah dengan pendekatan Markowitz diversification dikombinasikan dengan preferensi investor tehadap risiko.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja instrumen investasi obligasi dengan return sebesar 40,00% dan standar deviasi 67,43%, lebih baik dari saham yang memiliki return -11,85% dan standar deviasi 186,54%, tetapi memiliki kinerja yang tidak berbeda dari instnunen investasi valas, emas dan deposito. Sedangkan instrumen investasi valas, emas, deposito maupun saham
memiliki kinerja yang tidak berbeda. Portofolio pada instrumen investasi aset berisiko yang paling optimal berdasarkan Metode Markowitz Diversification diperoleh dari portofolio investasi yang hanya terdiri dari 100% Obligasi. Portofolio tersebut menghasilkan tingkat return portofolio 40,00% dan standar deviasi portofolio 67,43%. Indeks reward to variability ratio yang dihasilkan portofolio instrument investasi aset berisiko tersebut sebesar 0,4054.
Pada umumnya investor adalah menghindari risiko (risk averse) diasumsikan memiliki indeks
keengganan terhadap risiko (risk avertion index) sebesar 4 (A=4), sehingga portofolio lengkap
pada instrumen investasi yang terdiri dari aset berisiko dan aset bebas risiko yang paling optimal,
diperoleh dari portofolio investasi yang terdiri dari 85 % pada Deposito dan 15% Obligasi.
Portofolio terse but menghasilkan tingkat return portofolio 16,78% dan standar deviasi portofolio
10,14%.
Temuan ini memberikan implikasi, bagi investor dapat digunakan sebagai referensi dalam berinvestasi pada instrumen investasi obligasi, saham, valas, emas dan deposito, Walaupun tidak pernah menjadi jaminan instrumen investasi yang memilki kinerja terbaik dimasa lalu akan memberikan basil yang sama dimasa depan, tetapi paling tidak konsistensi jangka panjang atas kinerja masa lalu merupak:an salah satu petunjuk atas instrumen investasi tersebut dimasa depan. Investor sebaiknya mengalokasikan dananya pada suatu portofolio lengkap, karena adanya efek diversifikasi sehingga dapat mengurangi risiko dibandingkan dengan hanya melakukan investasi pada satu intrumen investasi, komposisi portofolio lengkap yang optimal adalah deposito sebesar 85% dan obligasi sebesar 15%.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Granita Ramadhani
"Skripsi ini membahas aspek legalitas transaksi efek short-selling yang dilakukan pada masa krisis keuangan dan bentuk perlindungan otoritas bursa terhadap dampak penurunan harga yang tajam di bulan Oktober 2008. Penulisan skripsi ini adalah penelitian normatif-empiris dengan pendekatan kasus dimana pengumpulan data terutama menggunakan studi kepustakaan dan wawancara. Hasil analisa dan penelitian menyimpulkan bahwa transaksi efek short-selling dapat berubah posisi dari legal menjadi ilegal apabila dilakukan dengan cara dan pada waktu yang dilarang.

The study is focused on the legal aspect of short selling transaction during financial crisis and the authorities’ anticipation for market decline which reached its bottom on early October 2008. The market decline was indicated by impropriety short-selling transaction, therefore it need further investigation which conducted by the authorities days later. This scientific paper is an empiric-normative research using case study approach. The main conclusion of this study is that short-selling would be allegedly acclaimed illegal if exercised by using impropriet mechanism and/or within certain period which being forbid for macro economic reasons"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24981
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>