Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rifki Ilham
"Mimpi jutaan masyarakat Indonesia, yang 69%-nya menggemari sepakbola, untuk melihat kemajuan sepakbola nasional dapat dimulai dari mengembangkan Liga 1 sebagai pusat dari value chain industri sepakbola nasional. Namun, kondisi pandemi covid-19 dan tragedi kanjuruhan memberikan dampak negatif pada liga. Terjadi penurunan antusiasme menonton Liga 1 berdampak pada penurunan valuasi komersial. Apabila dibiarkan, hal ini dapat berefek pada potensi nilai bisnis yang tidak tercapai serta efek negatif lainnya untuk keberlanjutan liga dan klub peserta Liga 1. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan strategi pemulihan bisnis Liga 1 Indonesia menggunakan metode kombinasi multi-criteria decision making (MCDM) dan manajemen strategi, yakni SWOT, Fuzzy AHP dan TOPSIS. Hasilnya, dari identifikasi faktor SWOT melalui wawancara ahli, didapatkan 30 subfaktor SWOT yang terdiri dari 8 subfaktor kekuatan, 8 subfaktor kelemahan, 7 subfaktor peluang, dan 7 subfaktor ancaman. Fuzzy AHP memberikan hasil pembobotan kepentingan tiap faktor yang hasilnya menunjukkan bahwa Perizinan Keamanan menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap bisnis Liga 1. Dari subfaktor yang didapatkan, dilakukan perancangan 8 alternatif strategi dengan menggunakan Matriks TOWS. Kemudian, dengan metode TOPSIS, didapatkan hasil bahwa PT Liga Indonesia Baru (LIB) perlu memprioritaskan implementasi dari alternatif strategi Merit-based Distribution dan Liga 1 Schedule Calendar untuk memulihkan bisnis Liga 1 yang terdampak pandemi dan tragedi kanjuruhan. Penelitian ini juga berisi gambaran alur bisnis dari ekosistem Liga 1 dan simulasi dari tiga skenario potensial yang terjadi pada industri sepakbola nasional di masa depan dan dampaknya pada bisnis Liga 1.

The dream of the Indonesian people, of whom 69% are fans of football, to see the progress of national football can be started by developing Liga 1 Indonesia as the center of the national football industry value chain. However, the conditions of the Covid-19 pandemic and the kanjuruhan tragedy harmed the league. The decline in enthusiasm for watching Liga 1 has an impact on decreasing commercial value. If left uncontrolled, this can affect the potential business value that is not achieved as well as other negative effects on the sustainability of the league and clubs participating in Liga 1. Therefore, it is necessary to design a business recovery strategy for Liga 1 Indonesia using the combination method of multi-criteria decision-making (MCDM) and strategic management, namely SWOT, Fuzzy AHP, and TOPSIS. As a result, with the help of SWOT factors through expert interviews, 30 SWOT subfactors were obtained consisting of 8 strengths subfactors, 8 weakness subfactors, 7 opportunity subfactors, and 7 threat subfactors. Fuzzy AHP gives the results of weighting the importance of each factor whose results show that Security Licensing is the factor that has the most influence on the Liga 1 business. From the subfactors obtained, 8 alternative strategies were designed using the TOWS Matrix. Then, using the TOPSIS method, the result is that PT Liga Indonesia Baru (LIB) needs to prioritize the implementation of alternative strategies named Merit-Based Distribution and Liga 1 Schedule Calendar to restore Liga 1 businesses recovering from the pandemic and kanjuruhan tragedy. This research also contains the business flow of the Liga 1 business ecosystem and simulations of three potential scenarios that will occur in the national football industry in the future and their impact on the business of Liga 1."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giri Cahyono
"ABSTRAK
Distribusi potensial pada daerah antar fase padat-cair telah banyak dipelajari dan telah melahirkan beberapa model distribusi potensial. Pengamatan yang dilakukan meliputi penataan muatan di dalam daerah antar fase dan pertukaran muatan dengan muatan yang berasal dari dalam badan cairan. Distribusi potensial dipengaruhi oleh elektrolit, suhu, permitivitas medium, gejala retardasi, dan relaksasi. Interaksi oksida logam denga fase air merupakan interaksi yang menarik, karena distribusi potensialnya dipengaruhi oleh harga pH.
Salah satu jenis oksida logam adalah aluminiun oksida atau alumina. Alumina biasanya diperoleh dari pemurnian bauksit yang banyak ditemui di Bintan, Bangka, dan Kalimantan Barat. Alumina juga dapat diperoleh dari kaolin yang bisa didapat di Belitung dan Bangka.
Tujuan penelitian ini adalah mencoba mendapatkan model distribusi potensial beberapa alumina. Model tersebut diperoleh setelah mendapatkan data potensial permukaan, potensial bidang Helmholtz dalam, potensial bidang Helmholtz luar dan potensial zeta. Nilai Potensial zeta tidak dapat diperoleh karena kondisi percobaan yang diasumsikan tidak terpenuhi.
Model distribusi potensial yang diperoleh bervariasi untuk setiap alumina dan dapat digunakan untuk menentukan kemampuan setiap alumina untuk adsorpsi, koagulasi, dan flotasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Walton, Anne
New York: Ellis Horwood, 1978
539.12 WAL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Zubaida Assaf
"Kabupaten DT II Lebak merupakan salah satu kabupaten yang perkembangannya paling lamban dibandingkan dengan daerah lain di Propinsi DT I Jawa Barat, dengan jumlah desa miskin terbanyak. Untuk itu, dengan melihat potensi dan tingkat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut maka Kabupaten DT II Lebak menjadi daerah yang layak mendapat pembinaan di sektor pertanian untuk pengembangan ekonomi daerah dalam Program Pengembangan Ekonomi Masyarakat di Daerah (PPEMD).
Sejauh ini, permasalahan regional di Kabupaten DT II Lebak difokuskan kepada berfungsi tidaknya strategi komunikasi dari sistem kelembagaan yang terkait dengan perannya dalam proses difusi inovasi pertanian. Pembahasan permasalahan dibatasi pada strategi komunikasi yang akan direkomendasikan dalam manajemen komunikasi kelembagaan tersebut.
Untuk suatu studi difusi inovasi, terkadang pada kenyataannya, suatu masalah kebutuhan diagendakan dalam masalah sosial melalui proses politik Dengan demikian, tujuan studi kasus ini adalah melakukan investigasi dan mempelajari proses difusi inovasi selama proses tersebut berlangsung. Kemudian akan disusun suatu strategi komunikasi yang dapat diaplikasikan sejalan dengan difusi inovasi yang dibawa oleh PPEMD.
Penulis mencoba menjawab permasalahan dengan menggunakan pendekatan berdasarkan metode pattern-matching yaitu menelusuri akar keluaran yang dalam hal itu output dan outcome. Pendekatan dengan metode ini menggambarkan profit dan peranan setiap konsep, dan dari sinilah akan dapat ditetapkan rancangan strategi yang tepat yang difokuskan pada keberhasilan program.
Hasil penelitian menunjukkan output dan outcome yang dituju tidak dicapai sesuai target. Kondisi ini dikoreksi mulai dari perumusan tujuan, input, proses, dan perumusan output dan outcome. Perancangan program komuikasi dilakukan dengan menggunakan kombinasi pendekatan immediate action dan analytical approach agar masalah dapat diatasi dengan cepat pada kondisi keterbatasan sumber daya.
Rancangan strategi komunikasi untuk program inovasi pertanian dalam penelitian ini berupa suatu kerangka strategi yang dimulai berturut-turut dari input, proses, output dan outcome. Input ditelusuri dari needs assesment masyarakat yang sesungguhnya. Proses dirancang mengacu kepada P -Process. Output dirumuskan sesuai dengan kondisi dan sistem sosial masyarakat sehingga outcome yang diharapkan oleh pemerintah daerah dapat tercapai. Rancangan itulah yang disusun sebagai rekomendasi strategi komunikasi dalam penelitian.

Communication Strategy For Program Diffusion of Inovation (Case Study : Local Poultry Development Program in LEBAK Regency).Lebak Regency is one of the regencies which has the lowest development level compared to other regencies in West Java, the regency which has a number less developed rural areas. Referring to the potential natural sources and the economic development level, Lebak is listed as one of the regency which accepts agricultural cultivated as a target regency of The Local Economic Development Program (PPEMD).
As far as the regional problem in Lebak Regency which is only focused to the function of communication strategy in the institusional innovation process. This study would be limited to the communication strategy recommended in that institutional communication strategy.
In the study of diffusion of innovation, sometimes, the problem/the needs would be listed in the social problem agenda toward the political processes. Therefore, the objective of this case study is to conduct the investigation of Obi's/on innovation process. The study would be conducted starting from the process to the target stated, it is followed by the applicable communication strategy in accordance to the diffusion innovation conducted by The PPFJvID.
The writer tries to answer the problem using the approach, called pattern-matching method. The pattern-matching method is an investigation of the output root, that are output and outcome. The approach with this method figures out the profile as well as the role of variable dimension. From the profile would be stated the appropriate strategy design which focusing to the effective program.
The research shows that the target output and outcome are not obtained as the target stated This condition would be corrected from the objective of the research, input, process, the output and outcome formulation as well. The communication design program is conducted with combining immediate action approach and analytical approach in order to solve the problem properly and in the limited resources.
Communication strategy design for agricultural innovation program in this research is the strategical framework starting from input, process, output and outcome. The Input is investigated from the real local needs assesment. The Process is designed in accordance to the P -Process. The Output is built as well as society condition and social .system. Therefore, the outcome would be the proper result of the local government. That design would be conducted the communication strategy recommended in this research.
With the research, the writer hopes the research would find the practical benefits as well as the references in communication management in the future. Practically, the design recommended would be accomplished as a basic thought for the development programs in order to full fiil Indonesian prosperity development."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonbi
"Ketidakseimbangan antara kebutuhan (user), supply (operator) dan regulator terjadi akibat kepentingan masing-masing pihak. Pemerintah (regulator) merupakan pihak yang berperan penting dalam menentukan keberhasilan perencanaan angkutan umum melalui .kebijakan yang ditentukan. Untuk itu diperlukan suatu model kebijakan regulator.
Model kebijakan menggunakan dinamika sistem, dengan melakukan simulasi skenario subsidi, simulasi skenario LOS dan simulasi skenario jumlah armada. Penentuan kebijakan regulator menggunakan political bargaining approach.
Berdasarkan hasil simulasi diperoleh hasil : model kebijakan regulator dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan kebijakan regulator yang bersifat makro. Kebijakan regulator yang realistik untuk subsidi : bus biasa untuk umum : 40% - 50%, pelajar : 70% - 80%. Bus patas untuk umum dan pelajar : 40% - 50%, patas AC untuk umum : 20% - 30%. Bus double untuk umum : 20% - 30%, pelajar : 70% - 80%. Bus sedang untuk umum dan pelajar : 50%, bus kecil untuk umum dan pelajar : 20% - 30%. Kebijakan regulator yang realistik dengan meningkatkan LOS, pada skenario LOS 1, dan skenario jumlah armada 3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Susilawati
"Pada suatu komunitas bilingual, pilihan berbahasa oleh individu-individunya bukan merupakan suatu kebetulan, melainkan merupakan suatu strategi dalam bentuk perilaku yang memiliki keteraturan. Keteraturan itu lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor nonlinguistis dari pada faktor-faktor linguistisnya sendiri. Dalam hal ini pilihan berbahasa erat kaitannya dengan sistem nilai karena pilihan tersebut dapat menunjukkan bagaimana persepsi penutur tentang ujaran sebagai suatu kesatuan makna sosial. Oleh sebab itu pilihan berbahasa dapat diidentifikasikan sebagai suatu perilaku yang dikendalikan oleh kendala-kendala sosial yang oleh Blom dan Gumperz (1972) dibagi menjadi tiga tahapan berupa setting, situasi sosial dan peristiwa sosial yang merupakan tahapan-tahapan atau strategi bagi seorang penutur untuk memroses informasi kontekstual agar selanjutnya dapat menentukan pilihan berbahasa yang layak dalam suatu peristiwa komunikasi.
Melalui analisa komponen-komponen komunikasi dari setiap peristiwa tuturan yang diambil dari tiga setting yang berbeda sebagai unit analisisnya yang kemudian dipadukan dengan hasil analisis hubungan sosial dan sistem nilai lokal ditemukan bahwa pilihan berbahasa di kalangan komunitas etnis Teo Chiu di Pontianak adalah terpola dan dapat menyimbolkan makna-makna sosial tertentu. Dalam hal ini, keberadaan partisipan dan bentuk hubungan di antara mereka dalam suatu peristiwa komunikasi lebih menentukan pilihan berbahasa tersebut dari pada faktor-faktor lainnya sehingga menyebabkan alih kode yang terjadi lebih bersifat situasional.
Distribusi penggunaan masing-masing bahasa yang diakses oleh komunitas tersebut berbeda secara sosial fungsional sehingga eksistensi masing-masing bahasa tersebut mempunyai nilai dan makna sosial yang sama pentingnya dalam kehidupan sosial mereka. Dengan demikian disamping adanya kebutuhan bahasa-bahasa lain untuk tujuan yang bersifat instrumental, penggunaan Bahasa Teo Chiu dapat diprediksikan akan dapat terus berlangsung dengan adanya faktor-faktor sosial budaya yang memicu pemilihan bahasa tersebut. Keberlangsungan penggunaan Bahasa Teo Chiu ini diharapkan tidak akan menggeser fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Pontianak sebagai bahasa nasional dan daerah."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashadi
"Tata ruang arsitektur Kauman, yang menjadi perhatian tesis ini, mengandung arti sebagai penataan atau pengaturan ruang - kombinasi antara elemen-elemen fisik dan non fisik - mulai dari penataan ruang permukiman, ruang rumah tinggal, fasilitas peribadatan, hingga pengaturan perabot rumah tinggal, yang dilakukan secara terus-menerus oleh komunitas Kauman, melalui pranata-pranata yang ada, dalam rangka kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Dalam penelitian ini, subyek kajian adalah komunitas yang bertempat tinggal di sekitar masjid Menara Kudus di kota Kudus lama, propinsi Jawa Tengah.
Rumah-rumah dengan tembok tinggi, lorong-lorong sempit, berliku, sesak, padat, pengap, dan tertutup itulah keadaan kampung Kauman Kudus. Namun, di balik tembok tinggi tersebut, beberapa rumah memiliki lahan pekarangan yang agak luas. Keadaan tersebut mendorong orang menganggap bahwa komunitas Kauman kurang memiliki jiwa sosial, mementingkan diri sendiri, dan memisahkan diri dari kelompok masyarakat lainnya; mereka eksklusif. Anggapan ini tentu saja bertolak belakang dengan sikap dan jiwa santri, yang selama ini oleh sebagian orang, selalu dilekatkan pada diri masing-masing individu dalam komunitas Kauman, yaitu yang memiliki kepatuhan pada ajaran agamanya (Islam).
Salah satu pertanyaan penelitian ini adalah, apakah sistem nilai yang berlaku dalam agama Islam mempengaruhi seluruh sisi kehidupan komunitas Kauman ? Dan kemudian bagaimana mereka memandang dan menyikapi ruang arsitektur mereka berdasarkan sistem nilai yang berlaku ?
Untuk memahami bagaimana komunitas Kauman Kudus menata dan mengolah ruang arsitektur mereka, kita harus memperhatikan makna-makna tindakan dari kejadian yang mereka alami secara terintegrasi. Konsep tata ruang arsitektur Kauman dapat diharapkan berkait erat dengan pandangan dunia mereka sendiri. Hal ini akan mengaitkan konsep ruang dan waktu dalam suatu konfigurasi yang khas bagi kultur Kauman, dimana nilai-nilai Islam ikut terjalin di dalamnya. Dalam upaya mengungkap sistem makna yang kompleks dari kultur Kauman digunakan pendekatan kultural.
Kerangka konsep yang digunakan dalam penganalisaan tesis ini mengacu pada kaitan hubungan fungsional konsep-konsep : kultur - ruang arsitektur -- simbol.
Cara yang ditempuh dalam penelitian tesis ini adalah pendekatan penelitian lapangan melalui pengamatan berperan-serta atau participant observation. Sedangkan cara analisis yang digunakan mengacu kepada model analisis yang dikembangkan oleh Victor Turner ketika menganalisis simbol dalam ritual, yaitu processual symbolic analysis.
Pada mula terbentuknya komunitas Kauman dan sekitarnya, terjalin hubungan pertalian darah antar keluarga; mereka memiliki semacam norma perkawinan endogamy. Hal ini menciptakan sistem kekerabatan yang rapat pada komunitas Kauman. Setelah terjadi pergaulan perdagangan dengan luar wilayahnya, maka mini lab terjadi perkawinan exogami. Mulailah dijalin hubungan-hubungan Baru dengan kerabat kedua belah pihak (suami-istri).
Dalam rangka pemenuhan hidup, komunitas Kauman dengan menggunakan pengetahuan kulturalnya yang diperoleh dari pengalaman dan proses belajar, telah merubah tata ruang arsitekturnya yang semula mereka memiliki ruang permukiman yang terbuka dengan pola rumah tinggal deretnya, kemudian merubah menjadi ruang permukiman yang tertutup dengan dinding tembok tinggi di sana sini.
Dalam tata ruang arsitektur Kauman telah terjadi proses saling `membentuk' antara ruang-ruang arsitektur sebagai wadah aktivitas dan orang-orang Kauman itu sendiri sebagai pelaku atau subyek. Generasi terdahulu telah menciptakan dan membentuk ruang-ruang arsitektur Kauman, dengan dinding-dinding pembatas ruang dibuat secara tegas dan jelas. Sementara generasi sekarang, sikap dan perilakunya dibentuk oleh ruang-ruang tersebut. Apabila generasi sekarang memiliki keinginan dan kemampuan (ekonomi) tidak menutup kemungkinan akan menghilangkan dinding tembok tinggi yang mengelilingi rumahnya. Hal ini bisa terjadi karena di antara ruang-ruang arsitektur dan orang-orang yang melakukan aktivitas di dalamnya senantiasa terdapat suatu hubungan timbal balik.
(xvi, 274 halaman, Bibliografi : 73 buku, 4 artikel, 6 laporan penelitian, 1 disertasi, 5 tesis, 2 skripsi, tahun terbitan paling awal : 1960, paling akhir : 2003)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofwatun Hasna
"Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan pendapatan di Provinsi Jawa Timur tahun 2008-2011 dengan mempertimbangkan keterkaitan spasial antar kabupaten/ kota yang ada. Data yang digunakan adalah data panel dengan pendekatan spatial econometric. Model yang terpilih adalah spatial error with fixed effect.
Hasil analisis menunjukkan bahwa interaksi antara satu kabupaten/ kota dengan kabupaten/ kota tetangganya cukup tinggi di Jawa Timur yaitu sebesar 0,470 dari rentang nilai 0 hingga 1. Adanya interaksi spasial ini berdampak terhadap ketimpangan pendapatan di Jawa Timur. Dampak spasial yang terjadi dapat dilihat pada variasi nilai intercept. Dengan mempertimbangkan aspek spasial, maka faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap indeks ketimpangan pendapatan di Jawa Timur adalah faktor tenaga medis, dana perimbangan, dan UMR. Sedangkan faktor tenaga kerja industri ternyata berpengaruh negatif terhadap indeks ketimpangan di Jawa Timur.

This study aims to analyze the factors which impact income gap in East Java for four years (2008-2011) by giving attention for spatial dependence between the regions. The data used in this study is panel data with spatial econometric approach. The model chosen is spatial error with fixed effect.
The result shows that the interaction between regions is about 0,470 (the value is ranged between 0 until 1). This spatial interaction impacts to income gap in East Java. The impact of spatial aspect to income gap in East Java can be seen from intercept variation value. By giving attention for spatial aspect can be known that the factors which have positive impact to income gap are medical personnel, balanced budget, and wage policy. And the factor which has negative impacts to income gap in East Java is industry labors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Sadiana
"Terorisme sebagai fenomena sosial yang terus mengalami perubahan seiring jalannya waktu, merupakan masalah yang memerlukan penyelesaian dengan menggunakan berbagai pendekatan. Salah satu pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan matematika berupa pemodelan. Suatu model matematika penyebaran dan penangan terorisme ini dilakukan bertujuan untuk memberikan gambaran atau informasi mengenai bagaimana dinamika penyebaran dan penangan terorisme tersebut berlangsung. Model matematika penyebaran dan penanganan terorisme ini dirancang dengan menggunakan asumsi-asumsi dan pengelompokan kelas, yaitu kelas umum atau general (G), kelas bibit atau calon fanatik atau seed (S), kelas teroris atau fanatik aktif atau active fanatic (FA), dan kelas teroris yang sedang mendapatkan penanganan di lapas atau fanatic in prison (FP). Hasil penelitian yang dilakukan secara analisis menunjukan bahwa sistem tersebut memiliki titik ekuilibrium bebas terorisme E0 = (1;0;0;0) yang stabil asimtotis lokal pada semua kondisi dan titik ekuilibrium terorisme E = (g; s;va ;vp) yang stabil asimtotis lokal pada kondisi tertentu. Kesimpulan ini juga ditunjang oleh hasil dan simulasi numerik yang dilakukan.

Terrorism as a social phenomenon that continues to change, is a problem that requires solution using a variety of approaches. One approach taken in this study is a mathematical modeling approach. A mathematical model of the transmission and treatment of terrorism carried out aims to provide information about how the dynamics of transmission and treatment of terrorism took place in the society. A mathematical model of transmission and treatment of terrorism is designed using assumptions and class groupings, namely the general class (G), class of seed (S), class of active terrorists or fanatics (FA), and class of terrorists who are getting treatment in prisons (FP). The results of the analysis show that the system has the terrorism-free equilibrium point E0 = (1;0;0;0) which is locally asymptotically stable point in all conditions, and the terrorism equilibrium point E = (g; s;v a ;v p) which is locally asymptotically stable under certain conditions. This conclusion is supported by the results of numerical simulations are performed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T39309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfadli
"Layanan Over the Top atau OTT content dan electronic money merupakan beberapa layanan yang dilirik operator telekomunikasi sebagai sumber pendapatan baru untuk mengisi kesenjangan yang disebabkan menurunnya pendapatan dari layanan percakapan dan SMS dan belum maksimalnya pendapatan dari layanan data. Pertumbuhan pendapatan dari kedua layanan ini saat ini belum cukup baik antara lain disebabkan belum diterapkannya model bisnis yang mampu memaksimalkan potensi pendapatan keduanya. Pengembangan model bisnis electronic marketplace yang diimplementasikan dalam bentuk pembuatan aplikasi electronic marketplace berbasis smartphone yang terintegrasi dengan layanan electronic money merupakan salah satu cara untuk meraih revenue gabungan dari sektor OTT content dan layanan electronic money. Keyakinan ini dikuatkan oleh beberapa fakta antara lain pertumbuhan pengguna smartphone serta pengunjung online marketplace yang cukup tinggi. Analisis kelayakan ekonomi, analisis skenario dan Simulasi Montecarlo akan digunakan untuk memprediksi tingkat pengembalian investasi dan jumlah revenue yang dapat diraih oleh model bisnis ini.

Electronic money and OTT content are some of the services selected by telecom operators as a new revenue source to fill the gap caused by declining revenues from voice and SMS services , and the low revenue from data services. Currently, revenue growth from both of these services are still low due to the implementation of current business model that has not been able to maximize their revenue potential. The development of new electronic marketplace business models by creating an emarketplace apps which integrated with e-money services believed as an alternative to generate new revenue from both of the services. This expectation are supports by the growth of smartphone users and online marketplace visitors at the same time. A series of analysis and simulation will be conducted to prove that this business models are economically accepted by presenting high revenue and high internal rate returns on their investment."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>