Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122325 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nindya Vidiasty Heruputri
"Pengolahan sampah pada tempat pembuangan akhir menghasilkan lindi dengan kandungan amonium yang cukup tinggi dan dapat bersifat toksik. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menyisihkan amonium pada lindi adalah dengan metode presipitasi yaitu dengan menambahkan Mg2+ dan PO43- ke dalam lindi yang kemudian dilakukan proses flokulasi dan sedimentasi. Struvite yang terbentuk dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dikarenakan kandungan fosfat (PO4) yang terkandung di dalamnya dan bagus bagi tanaman. Tujuan dari dilakukanya penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik lindi di IPAS 3 TPST Bantargebang berdasarkan kondisi eksisting, menganalisis efisiensi penyisihan amonium dengan metode presipitasi pada lindi IPAS 3 TPST Bantarebang, dan untuk menganalisis pengaruh pH dan rasio molar terhadap kinerja penyisihan amonium dengan metode presipitasi. Pada penelitian ini, jar test dilakukan pada kecepatan pengadukan 158 rpm selama 60 menit dan dilanjutkan oleh proses pengendapan selama 30 menit. Penelitian menunjukan bahwa penyisihan terbaik berada pada rasio molar 1,2:1:1,2 dan pada pH 9 dengan efisiensi penyisihan amonium sebesar 95,6%, warna 68,8%, dan COD sebanyak 45%. Variasi dosis sampel terbaik (A2B3) kemudian dilakukan pengujian lanjutan dengan XRF dan XRD. Berdasarkan hasil uji XRF, terbentuk 72% fosforus, 14,7% magnesium, 12% kalium, dan 1,11% aluminium. Kemudian, berdasarkan hasil uji XRD, terbentuk struvite-K sebanyak 7,48% dan cattiite sebanyak 92,52%.

Waste processing in landfills produces leachate with a high ammonium content and can be toxic. One method that can be done to remove ammonium in leachate is the struvite precipitation method, by adding Mg2+ and PO43- to the leachate which is then flocculated and sedimented. The struvite can be used as fertilizer due to the phosphate (PO4) content in it and is good for plants. The purpose of this research is to analyze the characteristics of leachate in IPAS 3 TPST Bantargebang based on existing conditions, analyzing ammonium removal efficiency by struvite precipitation method in leachate IPAS 3 TPST Bantarebang, and analyze the effect of pH and molar ratio on ammonium removal performance by struvite precipitation method. In this study, jar tests were conducted at a stirring speed of 158 rpm for 60 minutes and continued by the precipitation process for 30 minutes. The study showed that the best removal was at a molar ratio of 1,2:1:1,2 and at pH 9 with ammonium removal efficiency of 95.6%, color of 68.8%, and COD of 45%. The best sample dosage variation (A2B3) was then subjected to further testing with XRF and XRD. Based on the XRF test results, 72% phosphorus, 14.7% magnesium, 12% potassium, and 1.11% aluminum were formed. Then, based on the results of the XRD test, struvite-K was formed as much as 7.48% and cattiite 92.52%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ade Ferynata
"Timbulan sampah pada area terbuka dapat menghasilkan lindi dengan kandungan fosfat yang berbahaya bagi lingkungan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penyisihan fosfat adalah presipitasi kimia dengan penambahan MgCI2 sebagai presipitan. Presipitat yang dapat terbentuk berupa struvite, newberyite, dan cattite yang memiliki potensi pemanfaatan sebagai pupuk tanaman karena adanya kandungan makronutrien (P) dan satu mesonutrien (Mg) untuk pertumbuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi pH dan rasio molar yang efektif dalam penyisihan fosfat dengan metode presipitasi dan menganalisis jumlah fosfat yang dapat tersisihkan dengan metode presipitasi. Pada penelitian ini digunakan jar test dengan kecepatan pengadukan 158 rpm selama 60 menit dan kemudian didiamkan selama 30 menit. Penyisihan optimum ditemukan pada rasio molar 3:1:1 dan pH 7 dengan efisiensi penyisihan fosfat sebesar 86,14%, kekeruhan 83,63%, dan warna sebanyak 77,71% Presipitat yang terbentuk dari variasi penyisihan terbaik tersebut (C2) menjalani pengujian lanjutan berupa XRF dan XRD. Hasil pengujian XRF menunjukkan bahwa presipitat terbentuk oleh 12% magnesium, 41% aluminium, 38% silika, 0,78% fosfor, 5.6% sulfur, dan 2,5% kalium. Hasil uji XRD pada sampel C2 menunjukkan grafik yang sesuai dengan cattiite pada data Crystallography Open Database (COD) 4027799. Metode presipitasi kimia untuk menyisihkan fosfat berpotensi baik bila diimplementasikan di IPAS 3 TPST Bantargebang karena mampu menyisihkan fosfat hingga memenuhi standar baku mutu, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, dan memiliki lahan yang cukup untuk membangun unit pengolahannya.

Waste generation in open areas can produce leachate with phosphate content that is harmful to the environment. One method that can be used in phosphate removal is chemical precipitation with the addition of MgCI2 as a precipitant. Precipitates that can be formed in the form of struvite, newberyite, and cattite have the potential to be used as plant fertilizer due to the content of macronutrients (P) and one mesonututrient (Mg) for plant growth. The purpose of this study is to analyze the effect of pH variation and effective molar ratio in phosphate removal by precipitation method and analyze the amount of phosphate that can be removed by precipitation method. In this study, a jar test was used with a stirring speed of 158 rpm for 60 minutes and then allowed to stand for 30 minutes. Optimum removal was found at a molar ratio of 3:1:1 and pH 7 with a phosphate removal efficiency of 86.14%, turbidity of 83.63%, and color of 77.71% The precipitate formed from the best removal variation (C2) underwent further testing in the form of XRF and XRD. XRF test results showed that the precipitates were formed by 12% magnesium, 41% aluminum, 38% silica, 0.78% phosphorus, 5.6% sulfur, and 2.5% potassium. The XRD test results on sample C2 show a graph that matches the cattiite in Crystallography Open Database (COD) data 4027799. The chemical precipitation method for phosphate removal has good potential when implemented at IPAS 3 TPST Bantargebang because it is able to remove phosphate to meet quality standards, can be used as fertilizer, and has sufficient land to build the treatment unit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Oktriani
"ABSTRAK
Industri batu alam termasuk kategori industri kecil. Pengolahan limbah cair industri
tersebut masih menimbulkan pencemaran pada badan air. Salah satu penyebab
pencemaran dipengaruhi oleh perilaku pengusaha. Penelitian ini bertujuan untuk
(1) menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap dan status sosial ekonomi
pengusaha dengan tindakan dalam pengolahan limbah cair; dan (2) menganalisis
kinerja pengolahan limbah cair industri batu alam. Penelitian dilakukan di Desa
Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Jumlah sampel
sebanyak 30 orang pengusaha. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan
pengujian kualitas air (parameter: suhu, pH, DO, dan TSS). Data dianalisis dengan
menggunakan uji statistik korelasi berganda. Hasil penelitian memperlihatkan
hubungan positif lemah baik korelasi parsial maupun berganda. Kontribusi secara
simultan sebesar 10%, sedangkan 90% dipengaruhi oleh variabel lain. Kinerja
pengolahan limbah berada diatas baku mutu kelas II PP No 82 Tahun 2001. Saran
penelitian yaitu perlu adanya pembinaan dan pemantauan berkala pengolahan
limbah. Selain itu perlu meningkatkan nilai jual lumpur sebagai hasil samping dari
pengolahan limbah

ABSTRACT
Natural stones industry is classified to small industry category. Current wastewater
treatment still cause pollution in river. Owner behavior is one of cause factors that
affect water pollution. This study aimed to (1) Analyze correlation of knowledge,
attitude, and socio-economy status with entrepreneur behavior regarding
wastewater treatment; and (2) Analyze performance of wastewater treatment in
natural stones industry. This study took place in Cikalahang Village, Dukupuntang
Sub-District, Cirebon District. Total sample are 30 entrepreneurs. The data was
collected by questioner and water quality test (parameters: temperature, pH, DO,
and TSS). The data was being analyzed with multiple correlation statistic test. The
study result indicated a weak-positive relation for both partial correlation and
multiple correlations. Simultaneous contribution was 10% and for 90% affect by
others variable. The wastewater treatment performance in a slight higher position
compare quality standard 2nd class of Government Regulation no. 82, 2001. This
study suggested that periodical monitoring and development for wastewater
treatment will be needed. Moreover, it should increase the selling value of sludge
as a byproduct of waste treatment;;"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Thomas Aquino
"Pengelolaan sampah di seluruh Indonesia bukanlah kegiatan yang menghasilkan keuntungan kepada institusi yang memegang peran tersebut. Semenjak tahun 2008 Pemerintah DKI Jakarta menganggarkan dana hingga Rp300Milyar pertahunnya untuk membayar jasa pengelolaan sampah pada PT Godang Tua Jaya atas perannya mengelola TPST Bantargebang. Tahun 2016 Pemerintah DKI Jakarta memutuskan untuk melakukan swakelola karena PT Godang Tua Jaya melakukan wanprestasi kontrak. Oleh karena itu, Pemerintah DKI Jakarta melalui satuan unitnya, Unit Pengelolaan Sampah Terpadu UPST, mengambil alih tanggung jawab operasional TPST Bantargebang sepenuhnya.
Penelitian pada kasus swakelola ini menganalisa kualitas dari aktivitas-aktivitas di TPST Bantargebang dan membandingkan aktivitas tersebut antara kondisi sebelum swakelola dengan sesudah swakelola. Analisa aktivitas tersebut menggunakan pendekatan lima aspek pengelolaan sampah kota yang baik oleh Indonesia Solid Waste Association InSWA.
Penelitian ini juga menganalisa aspek ekonomi menggunakan pendekatan biaya manfaat dan biaya Lifecycle Costing. Hasil penelitian ini menemukan adanya perkembangan kualitas tata kelola dan penghematan anggaran dari kebijakan swakelola TPST Bantargebang. Meskipun begitu, Pemerintah DKI Jakarta menghadapi tantangan pada proses akusisi aset yang terlalu lama dan juga pembiayaan operasional yang terhambat sembari berbagai isu bermunculan di dalam masyarakat sekitar serta pengelolaan lingkungan yang harus ditangani pasca swakelola.

Waste management activity in Indonesia is not profitable to any institutions that role in it. Since 2008, Government of DKI Jakarta had been budgeting in estimated Rp300Billion every year to PT Godang Tua Jaya for its service role in running TPST Bantargebang. In 2016, Government of DKI Jakarta decided to do self management because of contract violation by PT Godang Tua Jaya. Therefore, Government of DKI Jakarta especially their division in charge, Integrated Waste Management Unit UPST, is taking over full operational responsibility of TPST Bantargebang.
This self management research analyzes the quality performance of activities in TPST Bantargebang and compares those activities before and after self management decision. This analysis is using five aspects of urban waste management approach introduced by Indonesia Solid Waste Association InSWA.
This research is also analyzex economic aspect using cost benefit analysis and lifecycle costing approach. The result of research finds some benefits such as an increase in management quality and cost reduction in annual budget from TPST Bantargebang self management. Even so, Government of DKI Jakarta is facing challenges in asset acquisition process that takes time too long and also obstructed operational financing while many issues emerges in surrounding society and environment management that have to be treated in post self management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadid Sukmana
"

Air lindi TPST Bantargebang akan mempengaruhi kualitas air tanah dengan tingkat pencemaran yang berbeda-beda pada jarak tertentu. Perilaku sanitasi lingkungan hingga perilaku sosial dan perilaku ekonomi warga menjadi faktor yang harus dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas air tanah warga sekitar. Tujuan riset adalah menganalisis kualitas air tanah dan perilaku sanitasi lingkungan serta sosial ekonomi pada permukiman pemulung sekitar TPST Bantargebang Bekasi. Riset menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk melakukan perhitungan analisis kualitas air menggunakan instrumentasi laboratorium dan melakukan analisis deskriptif dari kuisioner maupun data penduduk lainnya. Parameter fisik seperti kekeruhan di titik 2 jarak 300 meter belum memenuhi baku mutu, secara parameter kimia semua memenuhi baku mutu, secara parameter mikrobiologi semua belum memenuhi baku mutu. Tidak terdapat hubungan antara jarak permukiman pemulung ke TPST Bantargebang dengan kualitas air tanah. Penerapan perilaku sanitasi lingkungan pada permukiman pemulung sekitar TPST Bantargebang tergolong tinggi. Perilaku sosial pada permukiman pemulung sekitar TPST Bantargebang masuk kedalam kategori rendah. Perilaku ekonomi pada permukiman pemulung sekitar TPST masuk kedalam kategori sedang. Riset ini dapat berkontribusi untuk memberikan saran dalam tata kelola pelestarian air tanah Di TPST Bantargebang

 


Leachate Bantargebang TPST will affect the quality of groundwater with different levels of pollution at a certain distance. The problem of environmental sanitation to socio-economic is a factor that must improve the water quality of citizens Bantargebang TPST. The aim of the research was to analyze groundwater quality and environmental and socio-economic sanitation behavior in the scavenger settlements around Bantargebang TPST Bekasi. This research uses quantitative methods. Quantitative methods are used to perform water quality analysis calculations using laboratory instrumentation and conduct descriptive analysis of questionnaires and other population data. Physical parameters such as turbidity at point 2, distance of 300 meters does not meet the quality standard, all chemical parameters meet the quality standard, chemical parameters meet the quality standards, in all microbiological parameters have not met the quality standard. There is no correlation between the distance between scavenger settlements to Bantargebang TPST and groundwater quality. The application of environmental sanitation behavior to the scavenger settlements around Bantargebang TPST is high. The social behavior in the settlements of scavengers around Bantargebang TPST falls into the low category. The economic behavior in the scavenger settlements aroundaround TPST falls into the medium category. This research can contribute to providing information on building sanitation and the environment in Bantargebang TPST

 

"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Kajian Ilmu Lingkungan,
T52310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Siti Munirah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan pangan segar pada gudang pusat Transmart Carrefour sehingga peningkatan kualitas dapat tercapai. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method yang bersifat deskriptif yang berdasarkan wawancara dan observasi serta data di lapangan. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan Pareto chart dan fishbone diagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah yang paling banyak terjadi pada produk pangan segar di gudang pusat Transmart Carrefour adalah busuk dan memar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa produk pangan segar mengalami kebusukan karena kualitas buah yang buruk dari pemasok, tenaga kerja yang kurang terlatih, proses penyimpanan yang kurang baik dan proses transportasi yang kurang memadai. Sementara itu, masalah memar pada pangan segar disebabkan oleh tenaga kerja yang kurang terlatih dan terawasi, serta proses transportasi yang kurang baik, metode penyusunan atau penumpukan yang kurang tepat dan material kemasan yang kurang baik.

This study aims to determine the factors that cause damage to perishable food in the Transmart Carrefour distribution center so that quality improvements can be achieved. The research method used is descriptive mixed method based on interviews and observations and data in the field. The approach of this research uses Pareto charts and fishbone diagrams. The results show that the most common problems in perishable food products at the Carrefour Transmart distribution center are rotten and bruised. The results from rotten problem are poor fruit quality from suppliers, poorly trained laborers, poor storage processes and inadequate transportation processes. Meanwhile, the problem of bruising on perishable food is caused by a poorly trained and supervised laborers, poor transportation processes, inaccurate preparation or stacking methods and poor packaging materials."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diza Rahmania Zawatki
"Lindi hasil pengolahan IPAS III TPST Bantar Gebang yang dibuang ke badan air masih mengandung zat pencemar COD dan amonia dengan konsentrasi yang tinggi. Konsentrasi COD dan amonia akan menurukan kualitas badan air dan ekosistemnya jika tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang. Penelitian skala laboratorium menggunakan lahan basah buatan dilakukan menurunkan konsentrasi COD dan amonia pada air lindi IPAS III TPST Bantar Gebang. Penelitian dilakukan menggunakan reaktor (50x25x40 cm) yang ditanami 6 batang Scirpus grossus dengan media tanam kerikil dan tanah merah, dengan variasi waktu tinggal 2 4, 6, 8, dan 10 hari. Nilai k (laju penurunan) dari perhitungan kinetika orde-1 untuk COD dan amonia adalah 0,1044 hari-1 dan 0,1108 hari-1.
Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan COD dan amonia yang paling baik pada lahan basah buatan didapatkan pada hari ke-10 penelitian dengan efisiensi sebesar 70,4% dan 75,8%. Lahan basah buatan dapat digunakan sebagai pengolahan lanjutan yang tepat untuk menurunkan konsentrasi COD dan amonia pada air lindi IPAS III TPST Bantar Gebang, dengan waktu tinggal optimum untuk menurunkan konsentrasi keduanya sesuai baku mutu berdasarkan hasil perhitungan kinetika orde-1 adalah 12 hari dan 24 hari.

Leachate from IPAS III Bantar Gebang that discharged into the stream still contain of COD and ammonia in high concentrations. Both concentrations will decreased the quality of the stream and ruined the aquatic ecosystems if it?s not processed well before discharged. A laboratory-scale research using constructed wetland has been done to reduced the concentration of COD and amonia that contain in landfill leachate from IPAS III TPST Bantar Gebang. This research used a reactor with the dimension of 50x25x40 cm which was planted by 6 stems of (Scirpus grossus) plant on the growing media that consists of gravel and red soil, with variation of time 2, 4, 6, 8, and 10 days. The value of k (decrease rate) for COD and ammonia was 0,1044 day-1 and 0,1108 day-1.
The results show that the best removal efficiency of COD and ammonia in this study was in the tenth day with the efficiency of 70,4% and 75,8%. Constructed wetlands can be used as an appropriate advanced treatment to reduce COD and ammonia that contain in leachate IPAS III TPST Bantar Gebang, with the optimum time to reach the quality standard based on the first-order kinetics calculations is 12 days and 24 days.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal Citra Pradana
"Bioreaktor landfill merupakan salah satu solusi alternatif yang dapat meningkatkan tingkat penyisihan amonia lindi dalam sistem pemrosesan akhir sampah. Pada penelitian ini dilakukan percobaan dengan menggunakan dua bioreaktor landfill yang diisi dengan sampah domestik, bioreaktor pertama diberi perlakuan aerasi dan lainnya tanpa perlakuan aerasi. Dari penelitian yang dilakukan selama 150 hari, perlakuan aerasi tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap stabilisasi sampah. Persentase penurunan volume sampah pada kedua bioreaktor landfill relatif tidak berbeda. Sebaliknya, aerasi memberikan pengaruh signifikan pada penyisihan amonia lindi. Rata-rata persentase penyisihan amonia lindi pada bioreaktor landfill yang diberi pengaruh aerasi sebesar 88,26%, sedangkan pada bioreaktor landfill yang tidak diberikan pengaruh aerasi sebesar 85,38%.

Bioreactor landfill is one of alternative solution that can increase ammonia removal on leachate in municipal solid waste. In this study the experiment using two bioreactor landfills that filled with domestic refuse, first bioreactor landfill was aerated and the other unaerated. The 150 days research shows aeration configuration was not gave significant effect on refuse stabilization. Percentage of refuse reduction both relatively undifferent. Instead, aeration configuration was gave significant effect on ammonia removal. The average percentage of ammonia removal on aerated bioreactor landfill is 88.26%, while on unareated bioreactor landfill is 85.38%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghanis Mahdiana Inka Afiata
"Kenaikan timbulan sampah menyebabkan terbatasnya lahan TPA dan permasalahan pengelolaan pada lindi. Hal ini dapat diatasi dengan penerapan bioreaktor landfill yang dapat mempercepat dekomposisi sampah yang sekaligus dapat menurunkan kandungan pencemar yang ada dalam lindi. Pada penelitian ini berfokus pada kemampuan sampah bioreaktor lysimeter yang terdekomposisi berumur 3 tahun tanpa resirkulasi lindi dalam mengolah air lindi yang berasal dari TPA Cipayung. Parameter yang diukur di dalam penelitian ini adalah karakteristik sampah dan parameter kimia air lindi. Uji karakteristik sampah yang dilakukan adalah analisis ultimate yang berupa kandungan unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), total sulfur (S), dan fosfor (P), rasio C/N, serta analisis proximate yang berupa uji kadar kelembaban, dan kadar abu, serta nilai kalori sampah. Sedangkan untuk parameter kimia lindi berupa tingkat penyisihan BOD, COD, TSS, nitrit, nitrat, dan pH.
Berdasarkan simulasi pengolahan yang telah dilakukan, data analisis ultimate yang mengalami penurunan adalah unsur C dengan hasil akhir 1,38% dan N adalah 0,16%, sedangkan unsur H dan O mengalami peningkatan dengan kadar akhir sebesar 1,98% dan 12,16%. Peningkatan juga terjadi pada data analisis proximate, dimana kadar kelembaban akhir sebesar 3,4%, sedangkan kadar abu dalam sampah adalah 85,1%. Berdasarkan data analisis ultimate, nilai kalor akhir pada sampah adalah 550,599 kkal/kg dengan rasio C/N sebesar 8,625. Sedangkan untuk pengolahan lindi, sampah bioreaktor memiliki efisiensi rata-rata tingkat penyisihan lindi pada parameter BOD, COD, TSS, dan nitrit sebesar 89,26%, dan penurunan pH efluen mendekati rentang pH netral sebesar 7,2-7,8, sedangkan kenaikan konsentrasi terjadi pada parameter nitrat hingga kenaikan rata-rata sebesar 249,99%.

Increasing in solid waste generation causing limited area of landfill and leachate management problems. These can be solved by applying the bioreactor landfill to accelerate waste decomposition that also can reduce pollutants content in the leachate. This study focused on the ability of 3-year-old decomposed waste in bioreactor lysimeter without leachate recirculation for treating the leachate from Cipayung landfill. Parameters measured in this study are the waste characteristics and leachate chemical parameters.Characteristics of waste includes ultimate analysis of element content of carbon (C), hydrogen (H), oxygen (O), nitrogen (N), total sulphur (S) and phosphorus (P), ratio of C / N, and proximate analysis in the form of moisture content, ash content, and calorific value of the waste.As for chemical parameters of the leachate includes removal efficiencies of BOD, COD, TSS, nitrite, change of pH, and rate of nitrate increase.
Based on the simulation of leachate treatment has been done, ultimate analysis data that decreased was element C with final results 1.38% and N was 0.16%, while the final results of element H and O increased by 1.98% and 12,16%. Escalation also occurred in proximate analysis data, which the final moisture content was 3.4%, while the ash content in the waste was 85.1%.Based on data from ultimate analysis, final result of calorific value of waste was 550.599 kcal/kg with C/N ratio was 8.625.As for the results of leachate treatment, bioreactor landfill has average efficiency rate of leachate removal on the BOD, COD, TSS, and nitrite parameters at rate 89,26%, and a decrease of pH occured in leachate effluent with pH range 7,2 to 7,8, while the increase occured in average of nitrates concentrations reached 249,99%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S65867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iffa Karimah
"Tandan kosong sawit (TKS) adalah limbah padat yang dapat diolah menjadi beberapa senyawa kimia, diantaranya adalah furfural. Furfural dapat digunakan sebagai pelarut dan senyawa antara di berbagai industri kimia. Saat ini, kebutuhan furfural di Indonesia dipenuhi melalui impor, terutama dari China. Oleh karena itu, diperlukan pembangunan pabrik furfural di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan furfural di Indonesia dan negara di sekitarnya. Berdasarkan kebutuhan tersebut, penelitian ini memberikan studi awal dan simulasi produksi furfural dari TKS dengan tiga jenis metode praperlakuan: soaking in aqueous ammonia (SAA), steam explosion (SE) dan ammonia fiber expansion (AFEX). Simulasi dilakukan dengan menggunakan Perangkat Lunak SuperPro Designer Lisensi Akademik untuk mendapatkan neraca massa & energi dan parameter ekonomi pabrik. Pabrik akan dibangun di Kawasan Industri Dumai, Pelintung, Riau. Kemudian, dengan asumsi waktu operasi tahunan 7920 jam dan laju input TKS 2000 kg/jam, simulasi menunjukkan bahwa produksi furfural dengan praperlakuan AFEX lebih layak secara ekonomi dibandingkan dengan praperlakuan SAA dan SE dengan nilai parameter profitabilitas sebagai berikut: Internal Rate of Return (IRR) = 49,77%, Net Present Value (NPV) pada i = 9,6% = USD 39.210.000, dan waktu pengembalian = 1,75 tahun.

Oil palm empty fruit bunches (OPEFB) are solid wastes that can be processed into several chemicals, one of which is furfural. Furfural can be used as solvent and intermediate compound in many chemical industries. Nowadays, furfural needs in Indonesia are fulfilled through import, especially from China. Therefore, developing a furfural plant in Indonesia is required to fulfil the needs for furfural in Indonesia and surrounding countries. Based on that necessity, this study provide the preliminary study and simulation of furfural production from OPEFB by three kind of pretreatment methods: soaking in aqueous ammonia (SAA), steam explosion (SE) and ammonia fiber expansion (AFEX). Simulation is conducted by using SuperPro Designer Academic License Software to get the plant’s mass & energy balance and economic parameter. The plant will be built in Kawasan Industri Dumai, Pelintung, Riau. Then, by the assumption of 7920 hours annual operation time and 2000 kg OPEFB/h input rate, the simulations showed that furfural production with AFEX pretreatment is more economically feasible than with SAA and SE pretreatment by the value of profitability parameters as follows: Internal Rate of Return (IRR) = 49,77%, Net Present Value (NPV) at i = 9,6% = USD 39.210.000, and payback time = 1,75 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>