Ditemukan 210028 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Fikri Faizan
"Proyek pembangunan gedung bertingkat khususnya di kota besar di Indonesia merupakan salah satu alternatif pembangunan yang dilakukan dalam rangka mengatasi keterbatasan lahan. Konstruksi proyek gedung bertingkat merupakan pekerjaan yang berbahaya karena terdapat keunikan dan kompleksitas dalam lingkungan kerja, sehingga berpotensi menimbulkan adanya kecelakaan konstruksi. Tingginya kasus kecelakaan konstruksi erat kaitannya dengan pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan proyek konstruksi atau sering disebut dengan stakeholder. Di Indonesia, stakeholder konstruksi terdiri dari kontraktor, subkontraktor, konsultan struktur, konsultan arsitektur, owner, dan MK (Konsultan Pengawas). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi atau pemahaman stakeholder terhadap risiko keselamatan konstruksi pada bangunan gedung bertingkat dengan metode photographic Q-methodology, serta menggunakan analisis koefisien Kendall’s W, Friedman’s χ2, dan Kruskal-Wallis untuk mengukur pemahaman stakeholder. Secara keseluruhan, kontraktor, subkontraktor, konsultan struktur, owner, dan MK memiliki pemahaman yang sedang, sedangkan konsultan arsitektur memiliki pemahaman yang rendah. Dari hasil tersebut, penulis merumuskan rekomendasi untuk meningkatkan pemahaman seluruh stakeholder terhadap risiko keselamatan konstruksi di Indonesia.
The construction of high-rise buildings, particularly in major cities in Indonesia, is one of the alternative development approaches undertaken to address land limitations. The construction of high-rise buildings involves hazardous work due to the unique characteristics and complexities of the work environment, which can potentially lead to construction accidents. The high incidence of construction accidents is closely related to the parties directly involved in construction projects, commonly referred to as stakeholders. In Indonesia, construction stakeholders include contractors, subcontractors, structural consultants, architectural consultants, owners, and supervising consultants. This study aims to analyze the stakeholders' perceptions or understanding of construction safety risks in high-rise buildings using the photographic Q-methodology. Additionally, Kendall's W coefficient, Friedman's χ2, and Kruskal-Wallis analyses are used to measure stakeholders' understanding. Overall, contractors, subcontractors, structural consultants, owners, and supervising consultants have a moderate level of understanding, while architectural consultants have a low level of understanding. Based on these findings, the author formulates recommendations to enhance the understanding of all stakeholders regarding construction safety risks in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maria Dyah Angraini
"Saat ini pemerintah akan melakukan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur, dan kegiatan tersebut membutuhkan pembangunan bangunan bertingkat tinggi untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Pembangunan tersebut akan banyak menggunakan metode kontrak rancang dan bangun karena dapat dilakukan proses percepatan pada tahap desain dan konstruksi yang dilakukan secara paralel. Namun di sisi lain kecelakaan kerja di sector konstruksi di Indonesia mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun yang akan berdampak terhadap keterlambatan proyek, penambahan biaya, penghentian proyek, turunnya citra perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan proses audit pada keselamatan kerja konstruksi di mana di Indonesia proses tersebut diatur pada Permen PU Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Selama ini proses audit yang dilakukan belum menjadi pembelajaran dan disusun menjadi sebuah pengetahuan. Pada penelitian ini akan dilakukan penyusunan knowledge base untuk pengembangan knowledge management proses audit untuk menjadi pembelajaran dan dapat disusun pangal ilmu pembelajaran khususnya untuk bangunan bertingkat tinggi dengan kontrak rancang bangun. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi literatur dan validasi pakar. Hasil dari penelitian ini berupa pengembangan sistem informasi proses audit berbasis risk pada sistem kontrak rancang bangun untuk menjadi knowledge management untuk meningkatkan kinerja keselamatan.
Indonesian Government is actively pursuing the transfer of nation's capital city or 'Ibu Kota Negara' (IKN) to East Borneo Province. The transfer process demands high rise building constructions for executing governance. The constructions themselves would mostly use design and build scheme to merge the design stage and construction stage parallelly for acceleration purpose. However, throughout the recent years, accident level in construction sector in Indonesia experiences inclining trendline which is concerned to cause project delay, cost increase, project discontinuation, and disreputable company's image. Accordingly, construction work safety need to be audited through evaluating the policy in Minister Regulation of General Residency (Permen PU) No. 10 Year 2021 about Guidelines for Construction Safety Management System. To date, the audit process has not been a learning point and established as a knowledge. In this research, there will be study of knowledge base based on Work Breakdown Structure and risks to develop knowledge management of auditing process for further learning and to be established as knowledge especially for high rise building construction with design and build scheme. Research method used includes literature study and expert validation. This research is expected to result on information system development of risk-base auditing process for design and build contract scheme to become knowledge management aiming in increasing safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siagian, Elysa Marvel
"Industri konstruksi merupakan industri bernilai yang menyumbang 9,86% dari GDP triwulan III tahun 2023 Indonesia. Salah satu alasan hterjadinya hal tersebut adalah karena Indonesia merupakan negara berkembang yang setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah proyek konstruksi demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal itu menyebabkan sektor konstruksi menyerap cukup besar tenaga kerja yaitu sebesar 5,92%. Namun mirisnya hal itu berbanding terbalik dengan tingkat keselamatan kerja di Indonesia. Pada tahun 2021, tercatat sektor konstruksi menyumbang sebesar 63,6% dari keseluruhan jumlah kecelakaan kerja di Indonesia. Sebuah sistem baru dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja keselamatan pada industri ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model reward dan punishment untuk meningkatkan kinerja keselamatan pada proyek konstruksi di Indonesia. Data akan diambil melalui survey responden yang akan diolah menggunakan metodologi Structural Equation Method – Partial Least Square dan pada tahap terakhir akan dilakukan validasi oleh pakar. Dalam hasilnya, ditemukan bahwa adanya perbedaan pendapat antara responden survei dan pakar mengenai model reward dan punishment yang sekiranya efektif untuk meningkatkan kinerja keselaman konstruksi pada proyek konstruksi gedung di Indonesia. Namun, terbukti bahwa adanya hubungan berpengaruh signifikan antara model ini dengan safety performance walaupun terjadi adanya hambatan sosial kognitif. Diharapkan penelitian ini akan menjadi manfaat untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi di Indonesia serta rekomendasi model reward dan punishment yang dihasilkan dapat berguna bagi para pealku industri konstruksi di masa depan.
Construction industry is a valuable industry that contributes 9.86% of Indonesia's GDP in the third quarter of 2023. Part of the reason for this is due to the fact that Indonesia is a developing country that annually increases the number of construction projects to meet the needs of the community. It caused the construction sector to absorb a large enough workforce of 5.92%. But sadly, this is inversely proportional to the level of work safety in Indonesia. In 2021, the construction sector has contributed 63.6% of the total number of work accidents in Indonesia. A new system is needed to improve safety performance in this industry. This research aims to develop a reward and punishment model for enhancing safety performance on construction projects in Indonesia. Data will be collected through respondent surveys which will be processed using Structural Equation Method - Partial Least Square methodology and at the last stage will be validated by the experts. From the results, it was found that there is a disagreement between survey respondents and experts regarding the reward and punishment model that would be effective to improve construction safety performance on building construction projects in Indonesia. However, it is evident that there is a significant relationship between this model and safety performance despite the presence of social cognitive barriers. This research hopefully will be useful for improving safety performance of constructions in Indonesia and the recommendation of reward and punishment model can be beneficial for the construction industry in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Ghazali, aurhor
"Peningkatan pembangunan infrastruktur yang cukup signifikan berbanding lurus dengan peningkatan angka kecelakaan di sektor konstruksi sehingga menjadikannya salah satu sektor yang paling rawan kecelakaan dibandingkan sektor lainnya. Artinya, audit keselamatan konstruksi yang ada belum efektif dalam mencegah kecelakaan. Biasanya, audit hanya dilakukan pada tahap konstruksi dan jarang dilakukan pada tahap desain. Menurut teori Szymberski, tindakan yang dilakukan pada tahap desain lebih berpengaruh signifikan terhadap terjadinya kecelakaan dibandingkan tindakan yang dilakukan pada tahap konstruksi. Untuk itu diperlukan model audit keselamatan konstruksi yang terintegrasi tahap perancangan dan pembangunan. Penelitian ini mengusulkan penerapan metode Business Process Model and Notation (BPMN) sebagai kerangka kerja untuk visualisasi dan strukturisasi proses audit. Melalui analisis literatur dan studi lapangan, proses kritis dalam audit keselamatan konstruksi direpresentasikan dalam diagram BPMN. Pengembangan model ini diharapkan dapat memberikan panduan yang jelas untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi stakeholder, sehingga audit keselamatan konstruksi dapat efektif dalam mitigasi risiko kecelakaan konstruksi.
The significant increase in infrastructure development is directly proportional to the increase in the number of accidents in the construction sector, making it one of the most accident-prone sectors compared to other sectors. This means that existing construction safety audits have not been effective in preventing accidents. Usually, audits are only conducted at the construction stage and rarely at the design stage. According to Szymberski's theory, actions taken at the design stage have a more significant effect on the occurrence of accidents than actions taken at the construction stage. Therefore, a construction safety audit model that integrates the design and construction stages is needed. This research proposes the application of the Business Process Model and Notation (BPMN) method as a framework for visualizing and structuring the audit process. Through literature analysis and field study, the critical processes in construction safety audit are represented in BPMN diagram. The development of this model is expected to provide clear guidance to improve stakeholder communication and collaboration, so that construction safety audits can be effective in mitigating construction accident risks."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ardho Muhammad Ratuprawiranegara
"Pembangunan gedung bertingkat tinggi yang sangat gencar masih terdapat banyak korban dalam konstruksinya. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan sistem perlindungan untuk meminimalkan kerugian dan kecelakaan pada industri konstruksi. Kesehatan dan keselamatan konstruksi merupakan aspek yang sangat penting di seluruh industri konstruksi. Berbagai metode dan praktik inovatif telah dikembangkan dalam tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja dalam industri konstruksi. Green Construction merupakan salah satu inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi dalam implementasi green construction pada struktur atas gedung bertingkat tinggi. Dengan mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi dalam implementasi green construction, maka identifikasi bahaya dan risiko serta pengendaliannya dapat terintegrasi dengan baik sehingga keselamatan konstruksi dapat ditingkatkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar melalui survei kuesioner dan pengolahan data berupa analisis deskriptif. Hasil penelitian ini berupa rencana keselamatan konstruksi penerapan green construction pada struktur atas gedung bertingkat tinggi dalam bentuk sasaran dan program keselamatan konstruksi yang berbasis pada Permen PUPR No. 10 Tahun 2021.
The intensive construction of high-rise buildings still results in many casualties. The Construction Safety Management System is a protective system aimed at minimizing losses and accidents in the construction industry. Construction health and safety are crucial aspects throughout the construction industry. Various innovative methods and practices have been developed to improve the health and safety of workers in the construction industry. Green Construction is one of the innovations expected to enhance worker health and safety. This study aims to develop construction safety planning in the implementation of green construction for upper structure of high-rise buildings. By developing construction safety planning in the implementation of green construction, hazard and risk identification and its control can be well-integrated, thus improving construction safety. The method used in this research involves expert validation through questionnaire surveys and data processing via descriptive analysis. The findings of this research include a safety construction plan for green construction implementation in the upper structures of high-rise buildings, based on Permen PUPR No. 10 Tahun 2021."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Moh. Ardan Makarim Corny
"
ABSTRAKTelah dikembangkan berbagai pendekatan manajemen stakeholder dalam proyek konstruksi seperti matriks kekuatan/kepentingan, metode lingkaran stakeholder, dan teori jaringan sosial. Terakhir, dikembangkan pendekatan berbasis Actor-Network Theory (ANT) untuk mengatasi berbagai kekurangan dari pendekatan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan actor-network theory pada manajemen stakeholder proyek gedung bertingkat tinggi oleh manajer proyek. 30 kuesioner telah disebarkan ke manajer proyek untuk mengidentifikasi praktik umum manajemen stakeholder dan penerapan ANT. Hasil kuesioner dianalisis secara statistik. Didapatkan hasil penelitian berupa praktik umum manajemen stakeholder yang mencakup stakeholder proyek, identikasi stakeholder, dan prosedur manajemen stakeholder dan penerapan ANT yang baik pada seluruh (enam) variabel ANT.
ABSTRACTStakeholder management approach has been developed in construction project as in stakeholder circle methodology, social network theory, and the power/interest matrix. Recently, the development use the approach based on Actor-Network Theory(ANT) to solve every disadvantage from previous development. The aim of this research is to analyze the practice of ANT on stakeholder management in high-rise building by manager of the project. Hence, 30 questionairre were sent to the manager of the projects to identify and analyze the general practice of stakeholder management and ANT. The result of this questionnaire is processed statistically. From this, we can get the result which formed as general practice of stakeholder management that covers stakeholder project, stakeholder identification, and management procedure and also good ANT practice in six ANT variables."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60030
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rizki Radhitya
"Kontrak rancang bangun adalah pengaturan kontrak yang merupakan gabungan antara kontrak desain dan konstruksi. Keberhasilan proyek ini dipengaruhi oleh bagaimana kinerja kolaboratif stakeholder yang terhubung dengan proyek. Di sisi lain, kinerja kolaborasi tim proyek di Indonesia masih belum maksimal. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa permasalahan muncul akibat dari berbagai faktor yang menghambat kinerja kolaborasi. Penelitian ini didukung oleh literatur sebelumnya, kuesioner ahli yang divalidasi, pengumpulan data dari responden yang kompeten, dan kemudian hasil pengolahan data divalidasi lagi oleh para ahli, untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kolaborasi antar stakeholder dengan memetakan pola hubungan yang paling efektif dalam tim proyek konstruksi bangunan dengan kontrak rancang bangun. Dari penelitian ini didapatkan ada beberapa hubungan antar stakeholder yang harus dikelola dengan baik karena memiliki signifikansi hubungan yang cukup tinggi, yaitu antara tim pelaksana dengan sub kontraktor, konsultan MK dengan pemilik, tim pelaksana dengan tim logistic, manajer proyek dengan tim desain, serta tim desain dengan tim perencana.
Design and Build contracts are contractual arrangements whereby the design and construction contracts constitute a union of design and construction contracts. The success of the design and build project is influenced by how the collaborative performance of stakeholders which is connected directly or indirectly to the project. On the other side, collaboration performance of the project team in Indonesia is still not maximized. This is indicated by several problems caused by various factors that hamper the performance of collaboration. This research is supported by previous literatures, validated expert questionnaires, data collection from competent respondents, and then the results of data processing are validated again by experts, to get a reliable result. This study aims to develop collaboration among stakeholders by mapping the most effective relationship patterns in a building construction project team. From this research there are some relationships among stakeholders that must be well managed because it has a fairly high relationship, construction team with sub contractors consultants with owner, construction team with logistics team, project manager with design team, and design team with engineering team."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48876
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Alvia Alvianda Rahma
"Pembangunan gedung bertingkat tinggi di Indonesia terus bertambah. Terlebih dengan semakin banyaknya target pemerintah untuk pembangunan rumah susun setiap tahunnya. Sejalan dengan hal tersebut maka perhatian terhadap kinerja keselamatan konstruksi menjadi hal yang sangat penting, karena untuk mengukur keberhasilan dari sebuah proyek. Peluang terjadinya kecelakaan konstruksi terutama pada pekerjaan arsitektur high-rise building sangatlah tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan knowledge management pada pekerjaan arsitektur berdasarkan hasil RKK proyek bangunan gedung bertingkat tinggi ‘Rusunawa dan Rusunami’ berbasis sistem informasi serta berlandaskan Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan studi literatur. Dan analisa yang dilakukan dengan metode deskriptif serta metode delphi. Hasil dari penelitian dengan pengembangan knowledge management Rencana Keselamatan Konstruksi pekerjaan arsitektur ini dapat meningkatkan Kinerja Keselamatan Konstruksi. Dengan demikian diharapkan dapat memberi masukan serta pedoman khususnya pada bangunan gedung bertingkat tinggi yang akan dilakukan di kemudian hari.
The construction of high-rise buildings in Indonesia continues to grow. Especially with the increasing number of government targets for the construction in every year. In line with this case, construction safety performance is very important to have more attention, because it is for measure the success of a project. The probability of a construction accident, especially in high-rise building architectural work, is very high. This research was conducted to develop knowledge management in architectural work based on the results of the RKK (safety plan) for high-rise building projects of 'Rusunawa and Rusunami' based on information systems and PUPR Ministerial Regulation Number 10 year 2021. Data collection in this study with a literature study. And the analysis is carry out using the descriptive and Delphi method. The results of research with the development of knowledge management Construction Safety Plans for this architectural work can improve Construction Safety Performance. Thus it is hoped that it can provide input and guidelines, especially for high-rise buildings that will be carried out in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Reno Bayuaji Kusprayogo
"Sesuai dengan keputusan Dirjen ketenagakerjaan, setiap proyek yang mempekerjakan 100 orang atau lebih harus mempunyai sedikitnya 4 orang ahli K3 yang kompeten dan bersertifikat. Akan tetapi dilihat dari jumlah ketersediaan Ahli K3 hanya sekitar 10% dari jumlah perusahaan konstruksi yang ada. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan penyalahgunaan wewenang ahli K3 di lapangan. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengevaluasi standar kompetensi ahli K3 Konstruksi khususnya pada jabatan Supervisor K3 Konstruksi yang bertujuan untuk mengetahui kesenjangan tugas dan tanggung jawab seorang ahli k3 konstruksi serta mengkaji respon preventif dan korektif untuk mengantisipasi Risiko-Risiko dominan pada tugas dan tanggung jawab tersebut. Hasil dari analisa kompetensi berbasis risiko ini terdapat 33 elemen kompetensi (pengetahuan) dan 77 kriteria unjuk kerja (keterampilan).
In accordance with the Directorate General of labor, every project employing 100 people or more must have at least 4 people Health & Safety competent experts and certified. However, the availability of H&S experts only about 10% of the company's existing construction. This is feared to lead to abuse of authority H&S expert in the project. Therefore, this study will evaluate the competency standards Construction H&S experts in particular to the offices of Construction H&S Supervisor that aims to identify gaps duties and responsibilities of an Construction H&S experts as well as assessing the response of preventive and corrective to anticipate Risks dominant on the duties and responsibilities of the Construction H&S experts. The results of the analysis of this risk-based competencies, there are 33 elements of competence (knowledge) and 77 performance criteria (skills)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46658
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Taffi Hensan Kurniawan
"Pertumbuhan populasi yang pesat di Indonesia telah meningkatkan permintaan akan infrastruktur yang aman dan efisien, termasuk gedung bertingkat. Tingginya angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi menjadi perhatian utama, dengan lebih dari 370.000 kasus tercatat pada tahun 2023. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian ini mengembangkan sistem informasi proses audit yang mengintegrasikan BIM (Building Information Modeling) dengan WBS (Work Breakdown Structure). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan standar WBS dan RKK (Rencana Keselamatan Konstruksi) untuk proyek rancang bangun gedung bertingkat, serta mengembangkan sistem informasi audit keselamatan berbasis BIM yang terintegrasi dengan WBS. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendekatan studi kasus, analisis arsip, dan validasi dari para ahli. Data dikumpulkan melalui survei dan wawancara dengan pakar keselamatan konstruksi, serta analisis dokumen-dokumen terkait seperti Peraturan Menteri PUPR No. 10 Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan sistem informasi proses audit yang mengintegrasikan BIM dengan WBS dapat secara signifikan meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Sistem ini memastikan setiap tahap proyek berjalan sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan, mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas manajemen proyek.
The rapid population growth in Indonesia has increased the demand for safe and efficient infrastructure, including high-rise buildings. The high number of workplace accidents in the construction sector, with more than 370,000 cases recorded in 2023, is a major concern. To address these issues, this study develops an audit process information system that integrates BIM (Building Information Modeling) with WBS (Work Breakdown Structure). The study aims to identify and develop standards for WBS and RKK (Construction Safety Plan) for high-rise building design projects, and to develop a BIM-based safety audit information system integrated with WBS. The methodology used in this study includes a case study approach, archival analysis, and expert validation. Data were collected through surveys and interviews with construction safety experts, as well as analysis of relevant documents such as the Minister of PUPR Regulation No. 10 of 2021. The findings indicate that the development of an audit process information system integrating BIM with WBS can significantly improve construction safety performance. This system ensures that each project stage complies with established safety standards, reduces the risk of workplace accidents, and enhances the efficiency and effectiveness of project management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library