Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176605 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratu Laras Ati Alya
"Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) terjadi setidaknya sebanyak 121 juta kasus secara global dari tahun 2015-2019. Tingginya angka prevalens ini menunjukkan bahwa KTD merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat membawa banyak dampak negatif baik dalam bidang kesehatan, sosial dan finansial. Dari seluruh KTD yang terjadi secara global, setengahnya berakhir dengan aborsi. Kematian Ibu yang mengalami KTD juga berhubungan dengan karena kurangnya perawatan antenatal yang dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan akibat ketidaktahuannya tentang kehamilannya. Kunci untuk mencegah KTD adalah menggunakan kontrasepsi dengan begitu WUS dan PUS dapat merencanakan atau menunda kehamilan. Untuk memahami KTD lebih baik dapat dilakukan dengan mengenali faktor apa saja yang berhubungan dengan KTD. Bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan Kehamilan Tidak Diinginkan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional menggunakan data sekunder SDKI 2017. Sampel penelitian adalah Wanita Usia Subur yang sedang hamil saat survei dilakukan. Prevalensi kehamilan tidak diinginkan adalah sebesar 7,5% dengan 6,8% merupakan kehamilan yang tidak tepat waktu dan 0,7% kehamilan tidak diinginkan sama sekali. Faktor Intrapersonal, yakni; Usia, [PR 0,59 CI 95%: 0,37-0,97 p-value 0,036], Status Perkawinan [PR 6,03 CI 95% 3,7-9,9 p-value 0,001] dan Paritas [PR 0,42 CI 95% 0,26-0,67 p-value 0,001) dan Faktor Struktural, yaitu; Wilayah Tempat Tinggal [PR 1,625 CI 95% 1,06-2,57 , nilai p = 0,024] memiliki hubungan yang signifikan dengan Kejadian Kehamilan Tidak Diinginkan di Indonesia tahun 2017. Diperlukan lebih banyak edukasi kesehatan reproduksi yang tak hanya mencakup aspek biologis namun juga akibat dari sosial, mental dan finansial dari KTD. Pemerintah juga perlu menetapkan UU yang lebih ketat terhadap usia minimal perkawinan dan memastikan WUS mendapatkan akses yang baik terhadap kontrasepsi. Selain itu juga surveilans bagi akseptor KB perlu lebih diperhatikan agar perencanaan kehamilan dapat lebih efektif untuk menghindari KTD.

There are approximately 121 million unintended pregnancies globally from 2015 to 2019. Those high numbers show that unplanned pregnancy is still a significant public health problem, especially when half of all unintended pregnancies ended up in abortion. Unwanted pregnancy also brings other negative effects aside from the health aspect, such as social and financial problems. Women who are experiencing unintended pregnancy tend to neglect their, and the fetus’ health such as missing antenatal care, which risks higher pregnancy complications that can lead to maternal death. Maternal and Neonatal Death Rate is one of the indicators for the 3rd SDGs. Contraception is the key to preventing unplanned or unintended pregnancy. It is important to find out what are the factors contributing to Unintended Pregnancies so that we have the correct information that would be considered for making an effective preventative public health policy and health laws. This study aims to recognize the factors related to unintended pregnancy, in hopes that by knowing the risk factors, unintended pregnancy can be prevented. This study was conducted using cross-sectional studies and uses Indonesian DHS 2017 Secondary Data, the sample for this study is women of childbearing age who were currently pregnant during the survey. The prevalence of unintended pregnancy in Indonesia is 7,5%, which consist of 6,8% of mistimed pregnancy and 0,7% of unwanted pregnancy. Intrapersonal Factors such as Age [PR 0,59 CI 95%: 0,37-0,97 p-value 0,036], Marriage Status [PR 6,03 CI 95% 3,7-9,9 p-value 0,001] and Parity [PR 0,42 CI 95% 0,26-0,67 p-value 0,001) and Structural Factor such as Place of Residence [PR 1,625 CI 95% 1,06-2,57 , p value = 0,024] has statistically significant association (p-value <0,05) with the cases of Unintended Pregnancy in Indonesia 2017. More reproductive health education is needed which does not only cover biological aspects but also the social, mental and financial consequences of unwanted pregnancy. The government also needs to enact stricter laws regarding the minimum age for marriage and ensure that women of childbearing age can have good access to contraception. In addition, surveillance for family planning acceptors needs to be paid more attention so that pregnancy planning can be more effective in preventing unwanted pregnancies."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Nurul Fadhilla
"Kehamilan tidak diinginkan merupakan salah satu masalah kesehatan ibu dan anak. Laporan data SKAP selama 3 tahun terakhir (2017-2019) menunjukkan adanya penambahan persentase kehamilan tidak diinginkan yang signifikan, yaitu dari 10,2% menjadi 17,5%. Angka tersebut masih di atas target Renstra 2015-2019 yaitu sebesar 6,8%. Kehamilan yang tidak diinginkan dapat meningkatkan risiko terjadinya aborsi, tidak melakukan perawatan kehamilan, atau perilaku tidak sehat lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan pada wanita usia subur di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan data hasil Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (SKAP KKBPK) Tahun 2019 yang menggunakan desain potong lintang. Data dianalisis dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan persentase kehamilan tidak diinginkan di Indonesia tahun 2019 adalah 17,5%. Ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara usia, pendidikan, status ekonomi, status perkawinan, paritas, wilayah tempat tinggal, dan pemakaian kontrasepsi dengan kehamilan tidak diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi dan peningkatan pelayanan keluarga berencana agar menambahkan pengetahuan tentang perencanaan keluarga sehingga setiap kehamilan yang terjadi merupakan kehamilan yang diinginkan.

Unwanted pregnancy is one of maternal and child health problems. SKAP data report for the last three years showed a significant increase of unwanted pregnancy, from 10,2% becoming 17,5%. This figure is still above the BKKBN strategic plan 2015-2019 of 6,8%. Unwanted pregnancy can increase the risk of abortion, not doing antenatal care, and other unhealthy behavior. This study aims to analyze factors associated with unwanted pregnancy among women of childbearing age in Indonesia. This research is a quantitative study that used 2019 Population, Family Planning and Family Development Performace and Accountability Survey Program (SKAP KKBPK), a national cross-sectional survey. Data were analyzed using a chi-square test with a significance level of 95%. The results showed that the percentage of unwanted pregnancy among women of childbearing age in Indonesia is 17,5%. There was a significant correlation between age, education, economic status, marital status, parity, areas of residence, and contraceptive use with an unwanted pregnancy. Therefore, it is necessary to educate and improve the quality of family planning services to add knowledge about family planning."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Imtaza
"Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat. Kehamilan tidak diinginkan pada usia berisiko dapat berdampak negatif bagi ibu yang memutuskan melanjutkan kehamilan ataupun menghentikan kehamilannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan pada wanita usia berisiko. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dan menggunakan data sekunder dari SDKI 2017. Hasil analisis menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa kehamilan tidak diinginkan berhubungan dengan tempat tinggal (nilai P: 0,010, POR: 0,523, 95%CI: 0,324-0,842), paritas (nilai P: <0,001, POR: 2,832, 95%CI: 1,740-4,611) dan riwayat penggunaan alat kontrasepsi (nilai P: 0,014, POR: 0,497, 95%CI: 0,291-0,850).

Unwanted Pregnancy is one of public health problem. Unwanted pregnancy at risky age hurts women who decide to continue the pregnancy or not. This study aims to analyze factors associated with unwanted pregnancy among risk-age women. This research is quantitative with a cross-sectional study design and used secondary data from IDHS 2017. The results of analysis using chi-square test indicate that unwanted pregnancy is related to residence (P value: 0.010, POR: 0.523, 95%CI: 0.324-0.842), parity (P value: <0,001, POR: 2.832, 95%CI: 1.740-4.611) and history of contraceptive use (P value: 0.014, POR: 0.497, 95%CI: 0.291-0.850). 

 

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Nabila Rizky Fauzia
"Kehamilan tidak diinginkan menjadi sebuah tantangan sosial dan tantangan dalam kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan banyak dampak di berbagai aspek. Setiap tahunnya di seluruh dunia terdapat 80 juta kehamilan tidak diinginkan. Peningkatan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh kehamilan tidak diinginkan apabila tidak di antisipasi dapat menimbulkan beban ekonomi dan sulit untuk mengontrol status kesehatan masyarakat. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian kehamilan tidak diinginkan adalah jumlah anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah anak dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan di Indonesia pada wanita pernah kawin usia 15-49 tahun. Penelitian ini menggunakan data SDKI 2017 dengan rancangan studi potong lintang. Sampel penelitian yaitu wanita pernah kawin usia 15-49 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 1989 responden. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Persentase wanita yang memiliki kehamilan tidak diinginkan sebesar 12,4% dan 87,6% lainnya menginginkan kehamilannya. Sebagian besar wanita yang memiliki jumlah anak 1-3 (63,7%). Terdapat hubungan signifikan antara jumlah anak dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan (p<0,05).

Unwanted pregnancy is a social challenge and a challenge in public health because it could have many impacts in various aspects. Every year worldwide there are 80 million unwanted pregnancies. The increase in population caused by unwanted pregnancies, if not anticipated, can create an economic burden and it is difficult to control the status of public health. One of the factors that influence the incidence of unwanted pregnancy is the number of children. This study aims to determine the association between the number of children and the incidence of unwanted pregnancy in Indonesia in evermarried women aged 15-49 years. This study used the 2017 IDHS data with a crosssectional study design. The sample of this research is ever-married women aged 15-49 years who meet the inclusion and exclusion criteria amounting to 1989 respondents. Data were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate analyzes. The percentage of women who had unwanted pregnancies was 12.4% and another 87.6% wanted their pregnancies. Most of the women had 1-3 children (63.7%). There is a significant association between the number of children and the incidence of unwanted pregnancy (p <0.05)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyadi
"Kehamilan tidak diinginkan adalah kehamilan tidak tepat waktu, tidak direncanakan atau diinginkan pada saat pembuahan. Kehamilan yang tidak diinginkan merugikan perempuan dan keluarga mereka melalui konsekuensi seperti aborsi yang tidak aman, perawatan prenatal tertunda, kesehatan mental ibu yang buruk, kualitas hubungan ibuanak berkurang, perkembangan yang buruk bagi anak-anak, kekerasan fisik dan kekerasan terhadap perempuan, peningkatan risiko berat badan lahir rendah juga sebagai peningkatan morbiditas ibu dan mortalitas. Apabila melihat potensi dampak yang ditimbulkan akibat kehamilan tidak diinginkan terhadap kehidupan ibu dan anak maka dibutuhkan analisis prediksi kehamilan tidak diinginkan pada Pasangan Usia Subur di Indonesia Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional (studi potong lintang) dengan menggunakan data Survei DKI tahun 2002,2007 dan 2012. Sampel yang digunakan adalah seluruh Pasangan Usia Subur yang diwawancarai dengan Daftar SDKI. Penelitian ini akan dianalisis menggunakan uji chi square dan analisis logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh umur ibu, umur menikah, jumlah anak, , penghasilan ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pemakaian kontrasepsi, kebebasan diri, kesamaan niat, aktifitas seks awal, jarak kehamilan, perilaku seksual tidak aman. Namun secara simultan yang menunjukkan tren perubahan adalah penghasilan ibu, jumlah anak, pekerjaan ibu, kebebasan diri, kegagalan kontrasepsi, dan jarak kehamilan. Kegagalan kontrasepsi merupakan variabel yang mempengaruhi secara dominan terjadinya kehamilan tidak diinginkan pada Pasangan Usia Subur

An unwanted pregnancy is pregnancy that is mistimed, unplanned or undesirable at the time of conception. It can harm women and their families as its consequences; such as unsafe abortion, delayed prenatal care, poor mental health experienced by mothers, reduced quality of mother-child relationship, poor development for children, physical abuse and violence against women. Risk of low birth weight is also as an increase in maternal morbidity and mortality. Considering the potential impact of unwanted pregnancy to mothers’ and children life, it is necessary to analyze a prediction on unwanted pregnancies of childbearing age couples in Indonesia. Type of this research employed by the researcher was analytical descriptive with cross sectional study design using survey data of 2002-2007 and 2012. The samples used were all women in child-bearing age interviewed with SDKI List. This research would be analyzed using chi square test and logistic analysis. The result showed influences of mothers’ age, age of marriage, number of children, mothers’ income, mothers’ education, mothers’ job, contraception use, self-freedom, similarity of intention, early sex activity, pregnancy spacing, unsafe sexual behavior. But influences simultaneously showing trend of change were: income of mothers, number of children, mothers’ job, self-freedom, contraceptive failure, and pregnancy spacing. The failure of contraception was a variable that predominantly affects occurrence of unwanted pregnancies experienced by childbearing age couples."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaely Presty Diasanti
"Kehamilan tidak diinginkan menjadi penyebab utama aborsi tidak aman dan berdampak buruk pada wanita yang mengalaminya serta janin yang dikandungnya. Risiko kehamilan tidak diinginkan semakin meningkat pada wanita usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan menganalisis lanjut data SDKI tahun 2012.
Hasil penelitian menunjukkan 18% wanita hamil pada usia berisiko yang memiliki kehamilan tidak diinginkan. Wanita yang mengalami kegagalan kontrasepsi berkecenderungan 8,5 kali untuk memiliki kehamilan tidak diinginkansetelah dikontrol oleh variabel umur, jumlah anak, status ekonomi, pengetahuan KB, dan akses ke pelayanan kesehatan.

Unwanted pregnancy is a major cause of unsafe abortion and adverse impact on women who experience it as well as the fetus. The risk of unwanted pregnancy increased in women aged less than 20 years and more than 35 years old. This study used a cross-sectional study design to analyze further the IDHS 2012 data.
Results showed 18% of pregnant women at risk of age had unwanted pregnancies, and women who experience contraceptive failure 8.5 times tended to have an unwanted pregnancies after controlled by age, number of children, economic status, knowledge of family planning, and access to health care variables.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Yusriyah
"Kehamilan tidak diinginkan di Indonesia belum menunjukkan perubahan yang konsisten dari 2002 hingga 2019 (BKKBN, 2019). Dominasi kehamilan tidak diinginkan terjadi pada kelompok usia berisiko tinggi (56% kasus) (BKKBN, 2012, 2017) dan cenderung lebih banyak ditemukan di perkotaan Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya kehamilan tidak diinginkan yaitu penggunaan kontrasepsi modern. Penelitian ini dilakukan untuk melihat besar hubungan yang terjadi antara penggunaan kontrasepsi modern dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan pada wanita kelompok usia berisiko tinggi di wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia. Desain studi pada penelitian ini merupakan cross sectional dengan analisis menggunakan chi square dan regresi logistik. Data yang digunakan merupakan data SDKI 2017. Hasil analisis menunjukkan bahwa wanita usia risiko tinggi di wilayah perkotaan Indonesia yang tidak menggunakan kontrasepsi memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami kehamilan tidak diinginkan (OR: 0.76; 95% CI: 0.588-0.977). Sedangkan wanita usia risiko tinggi di wilayah pedesaan Indonesia yang tidak menggunakan kontrasepsi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kehamilan tidak diinginkan (OR: 1.66 95% CI: 1.035-2.648).

Unintended pregnancies in Indonesia have not shown consistent changes from 2002 to 2019 (BKKBN, 2019). In addition, unintended pregnancies mostly occur in the high-risk age group (56% of cases) (BKKBN, 2012, 2017). One of the factor that can influence incident of unintended pregnancy is the use of modern contraception. In Indonesia unintended pregnancies tend to be more common in urban areas. This research was conducted to see the relationship between modern contraception use and the incidence of unintended pregnancies in women in high-risk age groups in urban and rural areas of Indonesia. The study design in this research is cross sectional and data will be conducted with chi square and logistic regression. The data used in this research is the 2017 IDHS. The results show that women of high risk age in urban areas of Indonesia who do not use contraception have a lower risk of experiencing unwanted pregnancy (OR: 0.76; 95% CI: 0.588- 0.977). Meanwhile, women of high risk age in rural areas of Indonesia who do not use contraception have a higher risk of experiencing unwanted pregnancy (OR: 1.66 95% CI: 1.035- 2.648)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Dhanti Syafitri
"Kehamilan tidak diinginkan menjadi penyebab utama kejadian abortus tidak aman di Indonesia. Kehamilan yang tidak diinginkan tidak hanya memiliki dampak buruk pada wanita yang mengalami tetapi juga pada hasil konsepsi atau janin yang dikandung. Dampak yang dihasilkan dapat berupa kematian, lahir cacat dan masalah kesehatan lainnya.
Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan data sekunder yang berasal dari Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2007. Jumlah sampel yang diteliti adalah 1.971 wanita pernah menikah usia 15-49 tahun dan sedang hamil saat wawancara.
Hasil penelitian ini menemukan 19,4% kehamilan tidak diinginkan, paling banyak terjadi pada kelompok wanita yang memiliki anak lebih dari tiga orang, berusia lebih dari 35 tahun, berada pada kelompok sosial ekonomi kuintil 2, memiliki pengetahuan yang baik mengenai alat kontrasepsi, memiliki akses ke pelayanan kesehatan dan menikah pertama kali pada usia kurang dari 20 tahun. Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara jumlah anak dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan (nilai-p < α, dimana α = 0,05), dimana wanita yang memiliki anak satu sampai tiga orang memiliki risiko 4,6 kali lebih tinggi untuk mengalami kejadian kehamilan tidak diinginkan dibandingkan dengan wanita yang belum meliliki anak, sedangkan risiko wanita yang memiliki anak lebih dari tiga orang 26 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang belum memiliki anak. Faktor-faktor lain (umur, status sosial ekonomi, dan akses ke pelayanan kesehatan) berhubungan dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan (nilai-p < 0,05). Jumlah anak berhubungan dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan dipengaruhi oleh interaksi dengan sosial ekonomi dan variabel perancu lainnya.

Unwanted pregnancy is a major cause of unsafe abortion in Indonesia. Unwanted pregnancy not only have a devastating effect on women who suffered but also the products of conception or the fetus. The resulting impact can be a death, birth defects and other health problems.
This study uses a cross-sectional study design with secondary data drawn from Indonesia Demographic and Health Survey (SDKI) 2007. The number of samples studied was 1.971 women ever married, aged 15-49 years and currently pregnant at the time of survey. The results of this study found that 19,4% currently pregnant women reported that their current pregnancy was unintended.
The prevalence of unintended pregnancy was highest among women who were older than 35, number of living children more than 3, those living below the federal poverty line, had access to health services, had higher level of knowledge about family planning methods and age at first marriage before 20. There is a significant association between maternal number of living children with unintended pregnancies (p < 0,05), women who had 1-3 children has 4,6 time higher risk compared to those women who has not having children, furthermore those women who had more than 3 children has 26,2 time higher risk compared to those who has not. Other factors such as, age of women, age at first marriage, wealth index and access to health services are related to incidence of unwanted pregnancy (p-value < 0,05). Relation between number of living children and unwanted pregnancy affected by the interaction with wealth index.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Indrian Dini
"ABSTRAK
Pendahuluan. Status kehamilan tidak diinginkan menjadi perhatian penting
karena kehamilan tidak diinginkan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi
yang akan dilahirkannya.
Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan
pengaruh dari kehamilan tidak diinginkan terhadap perilaku ibu selama kehamilan
dan setelah kelahiran pada beda status ekonomi.
Metode Penelitian. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunkan data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012. Populasinya adalah wanita usia 15-49 tahun yang pernah hamil dan
melahirkan dalam lima tahun terakhir saat survei dilakukan dengan sampel
sebanyak 11.742 responden.
Hasil Penelitian. Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa ibu yang
mengalami kehamilan tidak diinginkan mempunyai peluang untuk tidak
melakukan perawatan kehamilan sebanyak 1,79 dibandingkan kehamilan
diinginkan, sedangkan ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan
mempunyai peluang yang sama dengan kehamilan diinginkan terhadap perilaku
untuk tidak memberikan ASI eksklusif dan tidak memberikan imunisasi dasar
lengkap. Hasil analisis stratifikasi regresi logistik multivariabel menunjukkan
bahwa pengaruh status kehamilan tidak diinginkan terhadap perilaku perawatan
kehamilan, pemberian ASI eksklusif dan pemberian imunisasi dasar lengkap juga
dipengaruhi oleh status ekonomi.
Kesimpulan. Pentingnya mencegah kehamilan tidak diinginkan untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

ABSTRACT
Introduction. The status of unwanted pregnancy became an important attention
because unwanted pregnancy may influence the health of mother and their baby.
Objective. To describe and study the effect of unwanted pregnancies on the
behavior of the mother during pregnancy and after birth at different economic
status.
Methods. This study is a quantitative study using secondary data from Indonesian
Demographic and Health Survey (IDHS). The population is women aged 15-49
years who had pregnant and given birth in the last five years when the survey was
conducted with a sample of 11.742 respondents.
Results. The analysis show that the mothers who experienced an unwanted
pregnancy have the odds to no prenatal care as much as 1.79 compared to the
desired pregnancy, whereas mothers who experienced an unwanted pregnancy
have the same odds with the desired pregnancy to behavior to not giving exclusive
breastfeeding and not giving complete basic immunizations. Stratified
multivariable logistic regression shows that the influence of unwanted pregnancy
towards prenatal care, exclusive breastfeeding and complete basic immunization
was also influenced by economic status.
Conclusion. The importance of preventing unwanted pregnancy to improve
maternal and infant health."
2016
T46630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Fauziyah
"Kehamilan tidak diinginkan memiliki dampak pada kesehatan ibu dan anak. Kehamilan tidak diinginkan meningkatkan risiko konsumsi asam folat tidak adekuat sebelum kehamilan, merokok selama dan setelah kehamilan, terlambat memulai perawatan prenagtal, bayi berat lahir rendah, depresi pascapersalinan, dan kematian neonatal.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional menggunakan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Penelitian ini menggunakan analisis multivariat regresi logistik model faktor risiko yang bertujuan mengetahui pengaruh paritas terhadap kehamilan tidak diinginkan pada wanita usia 15-49 tahun yang menikah atau hidup bersama dengan di kontrol oleh karakteristik individu (usia, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, tempat tinggal).
Hasil penelitian menunjukkan wanita yang memiliki paritas 2 anak berisiko 6 kali lebih besar (AOR; 5,4, 95% CI 4,2 - 6,8), paritas 3 anak berisiko 16 kali lebih besar (AOR; 15,7, 95% CI 12,2 - 20,3), wanita yang memiliki paritas >= 4 anak berisiko 27 kali lebih besar (AOR; 27,2, 95% CI 20,7 - 35,9) mengalami kehamilan tidak diinginkan dibandingkan dengan wanita yang memiliki paritas 1 anak, setelah dikontrol oleh usia dan pendidikan.

Unintended pregnancy have both impact on maternal and child health. Unintended pregnancy increase the risk of inadequate consumption of folic acid before pregnancy, smoking during and after pregnancy, late prenatal care, low birth weight, postpartum depression, and neonatal death.
This study used a cross-sectional study design using secondary data Indonesia Health and Demographic Survey (IDHS) in 2017. Multivariate logistic regression using model of risk factors aims to determine the effect of parity on unintended pregnancy in women aged 15-49 who married or live together controlled by individual characteristics (age, education, employment, economic status, place of residence).
The result showed women who had parity of 2 children at a risk 6 times higher (AOR; 5,4, 95% CI 4,2 - 6,8), parity of 3 children at risk 16 times higher (AOR; 15,7, 95% CI 12,2 - 20,3), women who have parity >= 4 children at risk 27 times higher (AOR; 27,2, 95% CI 20,7 - 35,9) experience an unintended pregnancy compared to women who have parity 1 child, after being controlled by age and education.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>