Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168470 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Sekarayu Putri Noegroho
"Lindi yang tidak diolah dengan baik dapat memengaruhi kualitas air di sekitarnya. Meskipun sudah ada baku mutu lingkungan, namun pemantauan parameter fisika dan kimia saja belum cukup karena tidak menunjukkan dampaknya pada organisme di lingkungan sekalipun sudah sesuai standar kualitas lingkungan yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis toksisitas air serta korelasinya dengan faktor parameter air di lingkungan TPST Bantargebang meliputi efluen IPAS 3, air Sungai Asem, dan air tanah di area sekitar TPST. Penelitian ini dilakukan dengan menguji kadar parameter pH, COD, TDS, konduktivitas, ammonia, dan dilanjutkan dengan uji toksisitas menggunakan metode The Whole Effluent Toxicity pada Daphnia magna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air Sungai Asem Titik Pantau 3 memiliki nilai toksisitas tertinggi dan terendah berada pada air tanah Perumahan 1 dengan nilai LC50 dan TU sebesar (8,646%; 11,566) dan (115,793%; 0,864). Hasil uji toksisitas menunjukkan bahwa perairan di sekitar TPST Bantargebang melebihi nilai yang diizinkan oleh USEPA (TU 0,3) dan sudah dalam kondisi toksik dengan rentang Slight Accute Toxicity (Class II) sampai High Acute Toxicity (Class IV). Tingkat toksisitas secara signifikan berkorelasi kuat (r > 0,75, p < 0,05) serta memiliki hubungan berbanding terbalik dengan pH, COD, TDS, konduktivitas, dan ammonia. Dengan demikian, diharapkan pihak TPST Bantargebang melakukan pemantauan toksisitas untuk lindi dan perairan di sekitarnya dengan interval waktu setidaknya setiap satu tahun atau dua tahun sekali.

Untreated leachate can adversely affect the water quality in its surrounding area. Although there are environmental quality standards, monitoring only the physical and chemical parameters is insufficient as it does not indicate the impact on organisms in the environment, even if it complies with the established environmental quality standards. This study aims to analyze the toxicity of water and its correlation with water parameter factors in the Bantargebang landfill environment, including IPAS 3 effluent, Asem River water, and groundwater in the area around the landfill. This research was conducted by testing the levels of pH, COD, TDS, conductivity, ammonia, and continued with a toxicity test using the Whole Effluent Toxicity method on Daphnia magna. The result of this study indicates that Asem River at Monitoring Point 3 has the highest toxicity value, while the lowest toxicity is found in the groundwater of Perumahan 1 with LC50 and TU values of (8.646%; 11.566) and (115.793%; 0.864) respectively. The toxicity tests show that the water surrounding Bantargebang landfill exceeds the permissible value set by the USEPA (TU 0.3) and is already in a toxic condition, ranging from Slight Acute Toxicity (Class II) to High Acute Toxicity (Class IV). The toxicity level has a strong significant correlation (r > 0.75, p < 0.05) and an inverse relationship with pH, COD, TDS, conductivity, and ammonia. Therefore, it is expected that Bantargebang landfill authorities will monitor the toxicity of leachate and the surrounding water at least once or twice a year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Stephanie Saulina
"TPST Bantargebang menampung 7.500 – 8.000-ton sampah dari wilayah layanan Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan studi komposisi sampah yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2017, sampah plastik di TPST Bantargebang telah mencapai 35,28% atau setara dengan 13,7 juta ton. Banyaknya sampah plastik yang masih berada di sekitar lahan titik buang TPST Bantargebang mengindikasikan keberadaan mikroplastik tersebar di sekitar lingkungan TPST Bantargebang dan mencemari lingkungan perairan. Selain itu, dilakukan pengujian terhadap parameter kualitas air seperti TSS, COD, pH dan suhu. Parameter-parameter ini nantinya akan dianalisis terkait antarhubungan dengan mikroplastik. Identifikasi mikroplastik dilakukan dengan menggunakan larutan NaCl 10%, H2O2, dan mikroskop optilab. Proses pengambilan sampel sendiri dilakukan selama dua hari di enam lokasi berbeda. Konsentrasi mikroplastik di lingkungan perairan TPST Bantargebang berkisar antara 255-1937.5partikel/L. Bentuk dan warna mikroplastik yang dominan di lingkungan perairan sekitar TPST Bantargebang adalah fragmen dan warna hitam. Korelasi antara mikroplastik dan COD memiliki nilai 0.66 (Hari-1) dan 0.75 (Hari-2). Dari hasil tersebut dapat diperoleh bahwa korelasi antara COD dengan mikroplastik adalah signifikan dan cenderung berbanding lurus. Korelasi antara mikroplastik dan TSS adalah 0.18 (Hari-1) dan 0.35 (Hari-2). Hasil ini menunjukkan bahwa antara kedua parameter memiliki hubungan yang tidak terlalu signifikan namun cenderung berbanding lurus. Korelasi antara mikroplastik dan pH adalah -0.20 (Hari-1) dan -0.21 (Hari-2). Hasil ini menunjukkan bahwa korelasi antara kedua parameter tidak signifikan dan cenderung berbanding terbalik. Tingginya tingkat mikroplastik di lingkungan perairan TPST Bantargebang mengindikasikan perlunya beberapa langkah strategis yang diperlukan dalam mengelola kualitas perairan di sekitar TPST.

TPST Bantargebang accommodates 7,500 – 8,000-tons of waste from the DKI Jakarta Province service area. Based on a waste composition study conducted by the DKI Jakarta Provincial Environmental Office in 2017, plastic waste at the Bantargebang TPST has reached 35.28% or equivalent to 13.7 million tons. The large amount of plastic waste that is still around the Bantargebang TPST disposal point indicates the presence of microplastics scattered around the Bantargebang TPST environment and polluting the aquatic environment. In addition, tests were carried out on water quality parameters such as TSS, COD, pH and temperature. These parameters will later be analyzed for interrelationships with microplastics. Microplastic identification was carried out using a 10% NaCl solution, H2O2, and optilab microscopy. The sampling process itself was carried out for two days in six different locations. The concentration of microplastics in the aquatic environment of the Bantargebang TPST ranges from 255-1937.5 particles/L. The shape and color of microplastics that are dominant in the aquatic environment around the Bantargebang TPST are fragments and black color. The correlation between microplastics and COD has values of 0.66 (Day-1) and 0.75 (Day-2). From these results, it can be obtained that the correlation between COD and microplastics is significant and tends to be directly proportional. The correlation between microplastics and TSS was 0.18 (Day-1) and 0.35 (Day-2). These results show that between the two parameters have a relationship that is not too significant but tends to be directly proportional. The correlation between microplastics and pH is -0.20 (Day-1) and -0.21 (Day-2). These results show that the correlation between the two parameters is insignificant and tends to be inversely proportional. The high level of microplastics in the aquatic environment of the Bantargebang TPST indicates the need for several strategic steps needed in managing the quality of the waters around the TPST."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ade Ferynata
"Timbulan sampah pada area terbuka dapat menghasilkan lindi dengan kandungan fosfat yang berbahaya bagi lingkungan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penyisihan fosfat adalah presipitasi kimia dengan penambahan MgCI2 sebagai presipitan. Presipitat yang dapat terbentuk berupa struvite, newberyite, dan cattite yang memiliki potensi pemanfaatan sebagai pupuk tanaman karena adanya kandungan makronutrien (P) dan satu mesonutrien (Mg) untuk pertumbuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi pH dan rasio molar yang efektif dalam penyisihan fosfat dengan metode presipitasi dan menganalisis jumlah fosfat yang dapat tersisihkan dengan metode presipitasi. Pada penelitian ini digunakan jar test dengan kecepatan pengadukan 158 rpm selama 60 menit dan kemudian didiamkan selama 30 menit. Penyisihan optimum ditemukan pada rasio molar 3:1:1 dan pH 7 dengan efisiensi penyisihan fosfat sebesar 86,14%, kekeruhan 83,63%, dan warna sebanyak 77,71% Presipitat yang terbentuk dari variasi penyisihan terbaik tersebut (C2) menjalani pengujian lanjutan berupa XRF dan XRD. Hasil pengujian XRF menunjukkan bahwa presipitat terbentuk oleh 12% magnesium, 41% aluminium, 38% silika, 0,78% fosfor, 5.6% sulfur, dan 2,5% kalium. Hasil uji XRD pada sampel C2 menunjukkan grafik yang sesuai dengan cattiite pada data Crystallography Open Database (COD) 4027799. Metode presipitasi kimia untuk menyisihkan fosfat berpotensi baik bila diimplementasikan di IPAS 3 TPST Bantargebang karena mampu menyisihkan fosfat hingga memenuhi standar baku mutu, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, dan memiliki lahan yang cukup untuk membangun unit pengolahannya.

Waste generation in open areas can produce leachate with phosphate content that is harmful to the environment. One method that can be used in phosphate removal is chemical precipitation with the addition of MgCI2 as a precipitant. Precipitates that can be formed in the form of struvite, newberyite, and cattite have the potential to be used as plant fertilizer due to the content of macronutrients (P) and one mesonututrient (Mg) for plant growth. The purpose of this study is to analyze the effect of pH variation and effective molar ratio in phosphate removal by precipitation method and analyze the amount of phosphate that can be removed by precipitation method. In this study, a jar test was used with a stirring speed of 158 rpm for 60 minutes and then allowed to stand for 30 minutes. Optimum removal was found at a molar ratio of 3:1:1 and pH 7 with a phosphate removal efficiency of 86.14%, turbidity of 83.63%, and color of 77.71% The precipitate formed from the best removal variation (C2) underwent further testing in the form of XRF and XRD. XRF test results showed that the precipitates were formed by 12% magnesium, 41% aluminum, 38% silica, 0.78% phosphorus, 5.6% sulfur, and 2.5% potassium. The XRD test results on sample C2 show a graph that matches the cattiite in Crystallography Open Database (COD) data 4027799. The chemical precipitation method for phosphate removal has good potential when implemented at IPAS 3 TPST Bantargebang because it is able to remove phosphate to meet quality standards, can be used as fertilizer, and has sufficient land to build the treatment unit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadid Sukmana
"

Air lindi TPST Bantargebang akan mempengaruhi kualitas air tanah dengan tingkat pencemaran yang berbeda-beda pada jarak tertentu. Perilaku sanitasi lingkungan hingga perilaku sosial dan perilaku ekonomi warga menjadi faktor yang harus dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas air tanah warga sekitar. Tujuan riset adalah menganalisis kualitas air tanah dan perilaku sanitasi lingkungan serta sosial ekonomi pada permukiman pemulung sekitar TPST Bantargebang Bekasi. Riset menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk melakukan perhitungan analisis kualitas air menggunakan instrumentasi laboratorium dan melakukan analisis deskriptif dari kuisioner maupun data penduduk lainnya. Parameter fisik seperti kekeruhan di titik 2 jarak 300 meter belum memenuhi baku mutu, secara parameter kimia semua memenuhi baku mutu, secara parameter mikrobiologi semua belum memenuhi baku mutu. Tidak terdapat hubungan antara jarak permukiman pemulung ke TPST Bantargebang dengan kualitas air tanah. Penerapan perilaku sanitasi lingkungan pada permukiman pemulung sekitar TPST Bantargebang tergolong tinggi. Perilaku sosial pada permukiman pemulung sekitar TPST Bantargebang masuk kedalam kategori rendah. Perilaku ekonomi pada permukiman pemulung sekitar TPST masuk kedalam kategori sedang. Riset ini dapat berkontribusi untuk memberikan saran dalam tata kelola pelestarian air tanah Di TPST Bantargebang

 


Leachate Bantargebang TPST will affect the quality of groundwater with different levels of pollution at a certain distance. The problem of environmental sanitation to socio-economic is a factor that must improve the water quality of citizens Bantargebang TPST. The aim of the research was to analyze groundwater quality and environmental and socio-economic sanitation behavior in the scavenger settlements around Bantargebang TPST Bekasi. This research uses quantitative methods. Quantitative methods are used to perform water quality analysis calculations using laboratory instrumentation and conduct descriptive analysis of questionnaires and other population data. Physical parameters such as turbidity at point 2, distance of 300 meters does not meet the quality standard, all chemical parameters meet the quality standard, chemical parameters meet the quality standards, in all microbiological parameters have not met the quality standard. There is no correlation between the distance between scavenger settlements to Bantargebang TPST and groundwater quality. The application of environmental sanitation behavior to the scavenger settlements around Bantargebang TPST is high. The social behavior in the settlements of scavengers around Bantargebang TPST falls into the low category. The economic behavior in the scavenger settlements aroundaround TPST falls into the medium category. This research can contribute to providing information on building sanitation and the environment in Bantargebang TPST

 

"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Kajian Ilmu Lingkungan,
T52310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Pande Ayuningdyah
"Pengolahan dan pengelolaan sampah di TPST Bantar Gebang telah menggunakan metode sanitary landfill. Lindi yang dihasilkan sampah diolah di Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS). Namun, tidak semua IPAS beroperasi sehingga masih ada lindi yang tidak terolah. Lindi yang tidak diolah berpotensi mencemari air tanah di sekitar TPST. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis karakteristik air lindi, kualitas air tanah, dan hubungan antara jarak sumur dari TPST Bantar Gebang dengan kualitas air tanah di sekitarnya. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel air lindi di inlet IPAS. Pengambilan sampel air tanah pada 5 lokasi dengan mempertimbangkan jarak lokasi dengan TPST. Hasil yang diperoleh dari analisis dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku serta menghitung Indeks Pencemaran (IP). Hasil penelitian menunjukkan parameter BOD, COD, Besi, dan Total Coliform dari air lindi melampaui baku mutu. Parameter BOD untuk air sumur jarak 250 m sampai 750 m melebihi baku mutu. Untuk parameter COD, seluruh sumur melebihi ambang batas. Kadar besi pada sumur jarak 500 m melebihi baku mutu. Kandungan total coliform air sumur dengan jarak 750 m sampai 1250 m melebihi baku mutu. IP untuk lindi adalah 8,6 yang tergolong tercemar sedang dan IP untuk semua sumur tergolong tercemar ringan. Jarak dari TPST memengaruhi tingkat pencemaran pada air tanah. Sampel yang berjarak 250 m, 750 m sampai 1250 m menunjukkan adanya penurunan tingkat pencemaran tetapi terjadi peningkatan di jarak 500 m. Hal ini dapat terjadi karena ada sumber pencemar lain seperti SPALD.

Solid waste treatment in Bantar Gebang Landfill has used the sanitary landfill method. Leachate produced by waste is processed at the Leachate Treatment Plant (IPAS). However, not all IPAS operated so there is still untreated leachate. Untreated leachate has the potential to pollute groundwater around the landfill. This study was conducted to analyze the characteristics of leachate, groundwater quality, and the relationship between well distance from Bantar Gebang Landfill and groundwater quality in the vicinity. This research was conducted by taking leachate samples at the inlet of the IPAS. Groundwater samples were taken at 5 locations by considering the distance of the location from the landfill. The results obtained from the analysis were compared with the applicable quality standards and calculated the Pollution Index (PI). The results showed that the BOD, COD, Iron, and Total Coliform parameters of leachate exceeded the quality standards. The BOD parameter for well water at a distance of 250 m to 750 m exceeded the quality standard. For the COD parameter, all wells exceeded the threshold. Iron levels in wells 500 m away exceeded the quality standard. The total coliform content of well water at a distance of 750 m to 1250 m exceeded the quality standard. The pollution index for leachate is 8.6 which is classified as moderately polluted and the PI for all wells is classified as lightly polluted. The distance from the landfill affects the level of groundwater contamination. Samples at 250 m, 750 m and 1250 m showed a decrease in pollution levels but an increase at 500 m. This can occur because there are other sources of pollution such as SPALD."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Vidiasty Heruputri
"Pengolahan sampah pada tempat pembuangan akhir menghasilkan lindi dengan kandungan amonium yang cukup tinggi dan dapat bersifat toksik. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menyisihkan amonium pada lindi adalah dengan metode presipitasi yaitu dengan menambahkan Mg2+ dan PO43- ke dalam lindi yang kemudian dilakukan proses flokulasi dan sedimentasi. Struvite yang terbentuk dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dikarenakan kandungan fosfat (PO4) yang terkandung di dalamnya dan bagus bagi tanaman. Tujuan dari dilakukanya penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik lindi di IPAS 3 TPST Bantargebang berdasarkan kondisi eksisting, menganalisis efisiensi penyisihan amonium dengan metode presipitasi pada lindi IPAS 3 TPST Bantarebang, dan untuk menganalisis pengaruh pH dan rasio molar terhadap kinerja penyisihan amonium dengan metode presipitasi. Pada penelitian ini, jar test dilakukan pada kecepatan pengadukan 158 rpm selama 60 menit dan dilanjutkan oleh proses pengendapan selama 30 menit. Penelitian menunjukan bahwa penyisihan terbaik berada pada rasio molar 1,2:1:1,2 dan pada pH 9 dengan efisiensi penyisihan amonium sebesar 95,6%, warna 68,8%, dan COD sebanyak 45%. Variasi dosis sampel terbaik (A2B3) kemudian dilakukan pengujian lanjutan dengan XRF dan XRD. Berdasarkan hasil uji XRF, terbentuk 72% fosforus, 14,7% magnesium, 12% kalium, dan 1,11% aluminium. Kemudian, berdasarkan hasil uji XRD, terbentuk struvite-K sebanyak 7,48% dan cattiite sebanyak 92,52%.

Waste processing in landfills produces leachate with a high ammonium content and can be toxic. One method that can be done to remove ammonium in leachate is the struvite precipitation method, by adding Mg2+ and PO43- to the leachate which is then flocculated and sedimented. The struvite can be used as fertilizer due to the phosphate (PO4) content in it and is good for plants. The purpose of this research is to analyze the characteristics of leachate in IPAS 3 TPST Bantargebang based on existing conditions, analyzing ammonium removal efficiency by struvite precipitation method in leachate IPAS 3 TPST Bantarebang, and analyze the effect of pH and molar ratio on ammonium removal performance by struvite precipitation method. In this study, jar tests were conducted at a stirring speed of 158 rpm for 60 minutes and continued by the precipitation process for 30 minutes. The study showed that the best removal was at a molar ratio of 1,2:1:1,2 and at pH 9 with ammonium removal efficiency of 95.6%, color of 68.8%, and COD of 45%. The best sample dosage variation (A2B3) was then subjected to further testing with XRF and XRD. Based on the XRF test results, 72% phosphorus, 14.7% magnesium, 12% potassium, and 1.11% aluminum were formed. Then, based on the results of the XRD test, struvite-K was formed as much as 7.48% and cattiite 92.52%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Alfira Chairunnisa
"ABSTRAK
Biofilter anaerob-aerob dengan media filter plastik sarang tawon digunakan untuk menyisihkan konsentrasi COD dan ammonia yang terkandung dalam air lindi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi penyisihan unit pengolahan biofilter anaerob-aerob dengan perbedaan waktu tinggal serta menentukan waktu tinggal optimum yang dapat menyisihkan konsentrasi COD dan ammonia agar memenuhi baku mutu lingkungan yang berlaku. Proses penelitian ini dilakukan selama 88 hari dengan dua tahap proses penelitian yaitu proses seeding dan aklimatisasi yang dilakukan secara bersamaan dan dilanjutkan dengan proses feeding. Konsentrasi COD dan ammonia influen yang masuk ke dalam biofilter anaerob-aerob selama proses feeding adalah sebesar 3.816-4.945 mg/L dan 1.790-3.909 mg/L. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah efisiensi penyisihan konsentrasi COD dan ammonia pada waktu tinggal total 8 hari, 10 hari dan 12 hari memiliki nilai rata-rata sebesar 46,24%; 55,43%; 90,49% dan 76,99%; 90,56%; 95,65% dengan penyisihan tertinggi diperoleh pada waktu tinggal total 12 hari. Nilai k yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,423 hari-1 untuk penyisihan COD dan 1,513 hari-1 untuk penyisihan ammonia. Pengolahan air lindi menggunakan biofilter anaerob-aerob dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mengolah konsentrasi COD dan ammonia yang terkandung dalam air lindi.

ABSTRACT
Anaerobic-aerobic biofiltration with honeycomb tube plastic media used to eliminate the concentration of COD and ammonia contained in the leachate. The purpose of this study were to determine the removal efficiency units of anaerobic-aerobic biofiltration with the detention time differences and to determine the optimum detention time which can remove COD and ammonia concentration in order to meet applicable environmental standards. This study has been conducted for 88 days with two stages of research, seeding and acclimatization process and then continued by feeding process. During the feeding process, COD and ammonia influent concentration amounts are 3.816-4.945 mg/L and 1.790-3.909 mg/L. The result of the study is the removal efficiency of COD and ammonia in the total detention time of 8 days, 10 days, and 12 days had an average value of 46,24%; 55,43%; 90,49% and 76,99%; 90,56%; 95,65%, with the highest allowance is obtained at the total detention time of 12 days. The value of k for COD removal is 0,423 day-1, and for the ammonia removal is 1,513 day-1. Leachate treatment using anaerobic-aerobic biofiltration can be used as an alternative to remove COD and ammonia concentration contained in the leachate."
2015
S60124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Noerfitriyani
"Pengoperasian TPA dapat menimbulkan permasalahan lingkungan akibat dekomposisi sampah berupa produksi lindi.TPA Cipayung memiliki instalasi pengolahan lindi menggunakan kolam stabilisasi denganSungai Pesanggrahan sebagai badan air penerima. Pemeriksaan kualitas lindi dan air sungai diperlukan untuk memastikan pembuangan lindi ke badan air telah memenuhi baku mutu.Karakteristik lindi bersifat fluktuatif dengan temperatur antara 33,8oC ndash; 36,4oC, konsentrasi TSS sebesar 70mg/L- 75mg/L, nilai pH 7,8 ndash; 7,9, BOD 2.874,0mg/L - 4.826mg/L, COD 4.586,4mg/L- 8.937,6mg/L, Total Nitrogen280mg/L- 466,7mg/L, dan logam berat Merkuri0,0008mg/L- 0,0032mg/L, sertaKadmiumdi bawah 0,001mg/L. Efluen Instalasi Pengolahan Lindi belum memenuhi baku mutu lindi sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap unit pengolahan. Hasil evaluasi desain unit Instalasi Pengolahan Lindi TPA Cipayung menunjukan bahwa desain kolam anaerobik, kolam fakultatif, dan kolam maturasi tidak memenuhi kriteria desain sehingga diperlukan desain perbaikan. Efluen lindi IPL TPA Cipayung mempengaruhi kualitas Sungai Pesanggrahan berdasarkan kenaikan konsentrasi parameter BOD, COD, dan Total Nitrogen, serta penurunan konsentrasi DO. Analisis statistik Korelasi Pearson menunjukan keterkaitan antara parameter kualitas lindi COD dan TN r=-0,997, p.

Operation of landfill caused environmental problems by waste decomposition in the form of leachate production. CipayungLandfill has leachate treatment plantusing stabilization pond with Pesanggrahan River as recipient water body. Examination of leachate and water quality of Pesanggrahan River is needed to ensure that leachate discharge to water bodies does not excessed the standard limit. The characteristics of leachate are fluctuated with temperatureranged from 33,8oC ndash 36,4oC, concentration of TSS 70mg L 75mg L, pH 7,8 to 7,9, BOD 2.874mg L 4.826mg L,COD 4.586,4mg L 8.937,6mg L, Total Nitrogen 280mg L 466,7mg L, and heavy metals Mercury 0,0008mg L 0,0032mg L, while Cadmium below 0,001mg L. Effluent of leachate excessedthe leachate standard limit, and need to be evaluated. The result of design evaluation shows that the anaerobic pond, facultative pond, and maturation ponddesign do not meet design criteria, and design improvement is needed. Leachate effluent of Cipayung Landfill affect the quality of Pesanggrahan River based on the increased of BOD, COD, and Total Nitrogen concentration, and decreased of DO. Statistical analysis Pearson Correlation showed correlation between leachate quality parameter COD and TN r 0,997, p"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristianti Utomo
"Pengelolaan sampah perkotaan di Indonesia tidak dapat lepas dari peran Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Salah satu TPA sampah yang menerapkan sistem sanitary landfill adalah TPST Bantargebang. Perencanaan TPST Bantargebang sudah sesuai dengan prosedur perlakuan landfill, namun pemeliharaan dan monitoring yang dilaksanakan pengelola TPST belum sempurna karena Undi masih keluar dari lingkungan TPST. Peningkatan kinerja lingkungan IPAS IV TPST Bantargebang sangat diperlukan sehingga efluen yang dihasilkan dapat memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan dan dampak yang ditimbulkan ke lingkungan dapat diminimalkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja IPAS IV dalam hal mengolah Undi; menganalisis pengaruh Undi pada kualitas air sumur penduduk; menganalisis pengaruh Undi pada Sungai Gketing-Sumur Batu. Penelitian untuk mengetahui kualitas Undi dan efisiensi bak pengolahan Undi dilakukan di inlet, outlet, dan masing-masing bak yang ada di IPAS IV. Penelitian untuk mengetahui pengaruh Undi terhadap kualitas air sungai dilakukan di sepanjang Kali Ciketing dan Kali Sumur Batu. Penelitian untuk mengetahui pengaruh Undi terhadap kualitas air sumur penduduk dilakukan dengan pengambilan sampel sumur penduduk yang masih digunakan penduduk untuk keperluan sehari-hari dan berada di sekitar lokasi TPST Bantargebang. Hasil perhitungan menunjukkan persentase penyisihan yang dicapai oleh IPAS TV untuk beberapa parameter kunci masih belum optimal, yaitu SS sebesar 43,78%, COD sebesar 78%, BOD sebesar 76,2%, dan ammonia sebesar 96,06%. Parameter utama yang lain, misalnya nitrit, nitrat, dan besi setelah pengolahan di IPAS IV nilainya bertambah besar. Parameter utama Undi yang mencemari air sungai adalah SS, nitrat, nitrit, COD, dan BOD. Parameter utama Undi yang mencemari air sumur adalah SS, pH, nitrat, dan besi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kinerja pengolahan IPAS IV TPST Bantargebang masih belum optimal.

Treatment system of urban waste in Indonesia related to Municipal Waste Disposal Site (MWDS). One of MWDS that used sanitary /andfill system is MWDS Bantargebang. MWDS Bantargebang planning has been same with /andfill procedure, but maintenance and monitoring by MWDS manager does not good because leachate still goes outof MWDS area that will be impacted to stream water guaiity and soil water guaiity in around MWDS. Considering the bad impact that was caused, the improvement environment efficiency of leachate treatment plant (LTP) IV is really needed, so efhuent that was produced could pass the Standard o f guaiity that was determined and the Impact could minimized. The goals of this thesis are to know the efficiency of Leachate Treatment Plant IV MWDS Bantargebang to threat leachate, to anafyze the impact of leachate for soil water guaiity especially ground water in around MWDS Bantargebang, and to analyze the impact of leachate for stream water guaiity (Ciketing-Sumur Batu River). The researches of leachate guaiity and the leachate treatment units efficiency located in inlet, outiet, and each unit in Leachate Treatment Plant IV MWDS Bantargebang. The research of leachate impact to stream water guaiity located in throughout Ciketing and Sumur Batu River. The research of leachate impact to soil water guaiity especially ground water by doing take a ground water sample that still in used for dally purpose and located in around MWDS Bantargebang. Calculation result shown the percentage of eliminab'on that was reached by LTP IV for several key parameters still not yet optimal, such as SS is 43,78%, COD is 77,9%, BOD is 76,2%, and ammonia is 96,06%. The value ofthe other parameter, such as nitrit, nitrate, and ferro became increased after treated in LTP IV. The main leachate parameter that pollute the stream water are SS, nitrate, nitrit, COD, and BOD. The main leachate parameters that pollute the ground water are SS, pH, nitrate, and ferro. The conclusions o f this research are the Leachate Treatment Plant IV efficiency is still not yet optimized. LTP IV cannot decllne pollutant load as expected due to lack of installation support to the leachate load."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26911
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Letti Annasari
"Air lindi IPAS 3 TPST Bantar Gebang merupakan air lindi dari zona penimbunan sampah yang telah ditutup dan berusia lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Air lindi ini memiliki karakteristik stabil yang ditunjukkan dari rasio BOD5/COD yang rendah, pH cenderung basa, kandungan senyawa organik rekalsitran yang tinggi, kandungan ammonia yang tinggi, dan kandungan logam yang rendah. Pengolahan air lindi eksisiting di IPAS 3 belum efektif karena beberapa parameternya masih melebihi standar baku mutu yang ditetapkan Pemerintah, salah satunya parameter COD. Dalam tesis ini dibahas mengenai penggunaan proses kavitasi ozonasi untuk mendegradasi senyawa organik rekalsitran yang diindikasikan melalui penurunan konsentrasi COD dan peningkatan biodegradabilitas (rasio BOD5/COD) pada air lindi. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kondisi pengolahan optimum pada pH 11, debit ozon 3 L/menit, dan waktu kontak 30 menit dengan persentase penurunaan COD sebesar 20,37% dan peningkatan BOD5 sebesar 52,06%. Rasio BOD5/COD meningkat 1,9 kali lipat dari 0,098 menjadi 0,188. Reaksi penyisihan senyawa organik rekalsitran diidentifikasi sebagai reaksi orde 2, dengan laju penyisihan COD (k) sebesar 5x10-8 M-1.s-1.

Landfill leachate from Leachate Treatment Plant 3 TPST Bantar Gebang was produced from the landfill zone that has been closed and ages over 10 (ten) years. It has shown stable characteristics from its low BOD5/COD ratio, alkaline pH, high recalcitrant organic matter concentration, high ammonia concentration, and low metal concentration. Existing landfill leachate treatment has not been effective. Some parameter still exceeds the regulatory limit. This study was focused on the application of cavitation ozonation process to degrade recalcitrant organic matter which showed from a decrease in COD concentration indicator and increase in BOD5/COD ratio indicator. The optimum condition was obtained at pH 11, ozone discharge 3 L/minute, and contact time 30 minutes. COD removal was 20,37%. Increasing in BOD was 52,06%. BOD5/COD ratio increase 1,9 times from 0,098 to 0,188. COD removal reaction is identified as the second-order reaction, with the rate (k) 5x10-8 M-1.s-1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>