Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108533 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sandra Fatin Fadhilah
"Lirik lagu merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis lagu kepada pendengarnya. Agar pesan yang ingin disampaikan dapat lebih terasa di hati, maka penulis dapat menggunakan beragam gaya bahasa, tak terkecuali lagu anak-anak yang seringkali menceritakan tentang kasih sayang, seperti kasih sayang kepada ibu, sahabat, dan hewan peliharaan. Heintje merupakan salah satu penyanyi lagu anak-anak asal Belanda yang sukses di era 1960 hingga 1970-an. Beberapa lagunya menceritakan tentang kasih sayang seorang anak kepada orang maupun lingkungan terdekatnya. Lirik-lirik lagunya ringan, namun mampu mengekspresikan rasa kasih sayang seorang anak. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan memaparkan jenis-jenis gaya bahasa yang menceminkan dan mengungkapkan kasih sayang pada tiga lagu Heintje yang berjudul Mama, Mijn Vriendinnetje, dan M’n Trouwe Hond. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tiga lagu yang diteliti terdapat sembilan jenis gaya bahasa yang digunakan dalam lagu anak-anak untuk mengungkapkan kasih sayang dengan menarik dan ringan, yaitu metafora, asonansi, anafora, klimaks, hiperbola, pleonasme, metonimia, elipsis, dan antistrof. Dari majas-majas yang telah disebutkan, majas yang paling sering muncul pada ketiga lagu tersebut adalah majas metafora. Penggunaan majas berfungsi untuk menambahkan efek-efek tertentu dalam sebuah ungkapan agar lebih menarik dan memperkaya dimensi tambahan bahasa.

Lyrics are the message that songwriters want to convey to the listeners. In order for the message to be more heartfelt, songwriters can use various figure of speeches. Children songs are no exception to this, which often expresses feelings like affection for their mother, friends, and pets. Heintje was a successful children song singer from Netherlands in the 1960s and 1970s. Some of his songs tells us about children's affection for people and their surroundings. The lyrics are easy to understand but they can express a child’s affection wonderfully. This study aims to find and describe the types of figure of speech that reflects and express affection in Heintje’s three songs titled Mama, Mijn Vriendinnetje, and M’n Trouwe Hond. This study use descriptive qualitative method. The results of the analysis show that from the three songs studied, there are nine types of figure of speech, namely metaphor, assonance, anaphora, climax, hyperbole, pleonasm, metonymy, ellipsis, and antistrof. From the figure of speeches that are mentioned, the figure of speech that appears the most in the three songs is metaphor. The use of figure of speech serves to add certain effects in an expression to make it more interesting and enrich the additional dimensions of language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiya Agivia Larosa
"Penelitian ini membahas tentang jenis majas dan fungsi penggunaan majas pada empat lirik lagu berbahasa Belanda oleh Suzan & Freek dalam album Dromen In Kleur. Suzan & Freek merupakan penyanyi duo asal Belanda yang pernah memperoleh penghargaan atas karya-karyanya, seperti album Dromen In Kleur yang memenangkan nominasi album terbaik pada acara penghargaan musik yang bergengsi di Belanda, Edison Popprijs 2022. Album Dromen In Kleur menarik untuk diteliti karena liriknya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Melalui album ini, Suzan & Freek menceritakan perjalanan karir mereka di tengah masa pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan pemaparan tentang bagaimana majas berperan dalam empat lirik lagu Suzan & Freek dalam album Dromen In Kleur sehingga lagu-lagu tersebut mampu menyentuh dan menyemangati pendengarnya. Hasil penelitian ini menunjukkan empat lirik lagu Suzan & Freek dalam album Dromen In Kleur didominasi oleh penggunaan majas metafora. Selain itu juga terdapat majas simile, personifikasi, simbol, hiperbola, paradoks, dan metonimi. Penggunaan majas pada empat lirik ini tergolong efektif karena dapat dipahami dengan baik oleh pendengar serta setidaknya memenuhi satu dari empat standar fungsi yaitu kesenangan imajinatif, citra tambahan, intensitas emosional, dan sarana konsentrasi.

This study discusses the types of figurative language and the functions of figurative language usage in four Dutch song lyrics by Suzan & Freek in the album Dromen In Kleur. Suzan & Freek are a duo singer from the Netherlands who have received awards for their works, such as the album Dromen In Kleur which won the best album nomination at Edison Popprijs 2022, one of the most prestigious music award events in the Netherlands. The album Dromen In Kleur is interesting to study because the lyrics are very close to everyday life. Through this album, Suzan & Freek tell their career journey in the midst of a pandemic. This research uses a qualitative descriptive method. The purpose of this research is to get an explanation of how figurative language play a role in the four lyrics of Suzan & Freek's songs in the album Dromen In Kleur so that the songs are able to touch and encourage the listeners. The results of this study show that Suzan & Freek's four song lyrics in the album Dromen In Kleur are dominated by the use of metaphor. In addition, there are also similes, personification, symbols, hyperbole, paradox, and metonymy. The use of figurative language in these four lyrics is effective because it can be understood well by listeners and fulfills at least one of the four standard functions, namely imaginative pleasure, additional imagery, emotional intensity, and means of concentration."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Queen Ngazizatus Fiska
"Rotterdam merupakan kota pelabuhan terbesar di Eropa yang telah melewati berbagai peristiwa sejarah. Penelitian ini membahas representasi peristiwa sejarah kota Rotterdam dalam lirik lagu “Rotterdam” karya Frederique Spigt yang rilis pada tahun 2000. Penelitian ini akan menganalisis makna denotatif dan makna konotatif dalam lirik lagu tersebut dengan menggunakan metode kualitatif, konteks historis dan teori semiotika yang dikemukakan oleh Roland Barthes. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana karya seni lagu dapat merepresentasikan peristiwa sejarah sebuah kota? adapun pertanyaan penelitiannya bagaimana representasi peristiwa-peristiwa sejarah kota Rotterdam dalam lirik lagu ‘Rotterdam’ karya Frederique? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna-makna yang mengandung konteks sejarah kota Rotterdam pada lirik lagu tersebut. Hasil penelitian membuktikan bahwa peristiwa sejarah tidak hanya terdapat pada dokumen-dokumen sejarah, tetapi juga bisa terdapat pada lirik lagu, seperti isi dari lirik lagu Rotterdam ini yang mengandung peristiwa-peristiwa sejarah kota Rotterdam. Secara keseluruhan lagu ini merepresentasikan gambaran yang kompleks terkait dengan perjalanan sejarah kota Rotterdam. Melalui lirik lagu penulis lirik merepresentasikan gambaran penderitaan, kemalangan, dan perubahan yang dialami kota Rotterdam.

Rotterdam is the largest port city in Europe that has gone through various historical events. This research discusses the representation of the historical events of the city of Rotterdam in the lyrics of the song "Rotterdam" by Frederique Spigt which was released in 2000. This research will analyze the denotative meaning and connotative meaning in the song lyrics using qualitative methods, historical context and semiotic theory proposed by Roland Barthes. The formulation of the problem in this research is how can a song represent the historical events of a city? As for the research question, how is the representation of the historical events of the city of Rotterdam in the lyrics of the song 'Rotterdam' by Frederique Spigt? The purpose of this research is to describe the meanings that contain the historical context of the city of Rotterdam in the lyrics of the song. The results prove that historical events are not only found in historical documents, but can also be found in song lyrics, such as the content of the lyrics of this Rotterdam song which contains historical events of the city of Rotterdam. Overall, this song represents a complex picture related to the historical journey of the city of Rotterdam. Through the lyrics of the song the lyricist represents a picture of the suffering, misfortune, and change experienced by the city of Rotterdam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Fabriana
"Penelitian ini membahas tentang metafora konseptual yang ada pada enam lirik lagu dalam album self-titled Nena. Album tersebut dirilis oleh grup band asal Jerman Nena pada tahun 1983. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif untuk menganalisis data berupa lirik lagu berjudul Kino, Tanz auf dem Vulkan, 99 Luftballons, Einmal ist keinmal, Leuchtturm dan Satellitenstadt. Permasalahan apa saja metafora konseptual yang terdapat di dalam lagu-lagu tersebut dianalisis berdasarkan teori pemetaan dan jenis metafora konseptual dari Lakoff dan Johnson (2003) dan teori skema citra dari Cruse dan Croft (2004). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya 15 metafora konseptual dalam 12 pemetaan. Dari 12 pemetaan tersebut, semuanya merupakan metafora struktural, dan 4 buah metafora ontologis. Metafora orientasional tidak ditemukan. Skema citra yang terdapat pada data merupakan skema space (ruang), container (wadah), force (paksaan), identity (identitas) dan existence (keberadaan).

This study discusses the conceptual metaphors found in six lyrics from the self-titled album Nena. This album was released by the German band Nena in 1983. The method used for this study is the qualitative method of the data in the form of song lyrics from Kino, Tanz auf dem Vulkan, 99 Luftballons, Einmal ist keinmal, Leuchtturm dan Satellitenstadt. The problem which conceptual metaphors in the songs analyzed is based on two theories, the mappings and types of the conceptual metaphor theory from Lakoff and Johnson (2003) and the image schema theory from Cruse and Croft (2004). The results of this study indicate that there are 15 data of conceptual metaphors in 12 mappings. From the 12 mappings, all of the metaphors are considered structural, 4 ontological, and none orientational. The image schemas found in the study are in the form of space, container, force, identity, and existence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Kehidupan sosial dan budaya pada masa orde baru menyimpan banyak ketidakberesan sosial yang terekam dalam ingatan sejarah politik Indonesia. Sedangkan upaya ekspresi pada masa itu tidak berjalan dengan baik akibat adanya represi pemerintah di berbagai aspek. Proses ekspresi ini dilakukan oleh Koes Plus dalm lirik lagu Tul Jaenak melalui bahasa Jawa dan nilai budaya yang terdapat di dalamnya. Untuk meninjau hal tersebut, penelitian ini menyoroti sejumlah rumusan meliputi :1) Bagaimana teori kritik Habermas menjelaskan proses emansipasi dan pencerahan yang dilakukan Koes Plus melalui  lagu “Tul Jaenak”? (2) Bagaimana resistensi dilakukan melalui lagu “Tul Jaenak” sebagai bentuk emansipasi dan pencerahan? Untuk menjawab rumusan penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses emansipasi dan pencerahan yang dilakukan Koes Plus melalui lagu “Tul Jaenak”, menggunakan teori kritisHabermas dan Resistensi Stuart Hall untuk melengkapi jawaban atas proses analisis yang searah. Sehingga penelitian ini dapat menghasilkan suatu jawaban mengenai sikap Koes Plus terhadap berupa isu ekonomi krisis beras, dan respon Koes Plus dalam realitas sosial melalui satuan lirik lagu “Tul Jaenak.

The social and cultural life of the New Order era contained many social irregularities that were neatly stored in the memory of Indonesian political history. Meanwhile, expression efforts at that time did not go well due to government repression in various aspects. Koes Plus carries out this expression process in the lyrics of the song Tul Jaenak through the Javanese language, and the cultural values ​​contained therein. The research question of this study include 1) How does Habermas' critical theory explain the process of emancipation and enlightenment carried out by Koes Plus through the song "Tul Jaenak"? (2) How is resistance carried out through the song "Tul Jaenak" as a form of emancipation and enlightenment? This study aims to identify the process of emancipation and enlightenment carried out by Koes Plus through the song "Tul Jaenak". This study uses Habermas' critical theory and Stuart Hall's resistance to complete the answer to a unidirectional analysis process. So that this research can produce an answer regarding Koes Plus' attitude towards the economic issue of the rice crisis and Koes Plus's response to social reality through the lyrical unit of the song "Tul Jaenak"."
[Depok;Depok, Depok]: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2023
TA-pdf;TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nadhira
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang gaya bahasa dalam film Korea Selatan berjudul Mother yang disutradarai oleh Bong Joon Ho tahun 2009. Film bergenre drama thriller ini menceritakan perjuangan seorang ibu dalam mengungkap kasus hukum yang menimpa putra semata wayangnya bernama Do Joon. Do Joon adalah seorang anak penderita keterbelakangan mental yang dituduh membunuh siswi SMA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan gaya bahasa apa yang terdapat dalam film Mother. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif agar dapat menjelaskan penggunaan gaya bahasa kiasan dalam kajian ilmu semantik menurut Gorys Keraf. Hasil dari penelitian yang penulis temukan terdapat tiga jenis gaya bahasa yaitu gaya bahasa metafora,ironi dan inuendo.

ABSTRACT
This journal presents figure of speech from South Korea film titled Mother who is directed by Bong Joon Ho in 2009. This drama thriller film is about a mother who struggle to reveal the truth behind his only son, Do Joon, lawsuit. Do Joon is a young man with down syndrome accused of killing a high school girl . This journal aims to understand the usage of figure of speech in Mother film. To analyze, author uses descriptive-qualitative method to explain the implicitly figure of speech in linguistics study from Gorys Keraf. There are three types of figure of speech that successfully analyzed in the film: metaphor, irony and innuendo."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hindya Rasti Wahyu Paramastri
"Penelitian ini mengenai majas perbandingan yang terdapat pada lirik-lirik lagu karya Utada Hikaru dalam album debutnya yang berjudul First Love. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui majas perbandingan yang terdapat dalam lirik-lirik lagu Utada Hikaru dalam album First Love dan dan untuk menjelaskan makna dibalik majas perbandingan yang terkandung pada lirik-lirik lagu tersebut. Sumber data yang digunakan adalah sepuluh lirik lagu karya Utada Hikaru yang terdapat di dalam album First Love. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori majas perbandingan menurut Moeliono (1989) yang terdiri dari simile, metafora dan personifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan majas perbandingan hanya ditemukan di dalam 7 lirik lagu dan total ungkapan majas perbandingan berjumlah sebanyak 12 ungkapan. Ungkapan majas perbandingan tersebut terdiri dari 4 ungkapan majas simile, 2 ungkapan majas metafora dan 6 ungkapan majas personifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Utada Hikaru menggunakan ketiga macam majas perbandingan di dalam 7 lirik lagu ciptaannya. (2) Di balik ungkapan simile, metafora dan personifikasi yang dibuat oleh Utada Hikaru terdapat pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh Utada Hikaru kepada para pendengar lagunya.

The focus of this study is about figure of speech by comparison in song lyrics that written by Utada Hikaru on her debut album, First Love. The purpose of this study is to know figure of speech by comparison in the Utada Hikaru?s song lyrics on First Love album and to explain the meaning behind figure of speech by comparison in the lyrics. The data are 10 songs lyrics taken fromUtada Hikaru?s First Love album. The method that used in this study is descriptive analysis. This study using figure of speech by comparison theory by Moeliono (1989) that consists of simile, metaphor and personification.
The results of this study showed that figure of speech by comparison expressions are found only in the seven song lyrics and the total amount of expressions are twelve expression. It consists of four simile expressions, two metaphor expressions, and six personification expressions. The conclusions of this study are Utada Hikaru use the three types of figure of speech by comparison in the song lyrics that written by herself. Then, behind the expressions of simile, metaphor and personification which created by Utada Hikaru has messages that Utada Hikaru wants to tell to the her listener.
"
2016
S62610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Kaisar Daniels
"Gaya bahasa adalah cara yang khas dalam menyatakan sesuatu dengan bahasa. Penelitian ini membahas penggunaan gaya bahasa yang merujuk pada asosiasi kekalahan dan kemenangan suatu tim sepakbola dalam judul artikel online www.goal.com/nl/ berbahasa Belanda. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan berbagai penggunaan gaya bahasa dalam judul artikel tersebut. Selain itu, juga bertujuan menguraikan fungsi atau efek yang ditimbulkan dari penggunaan gaya bahasa. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan juga metode kuantitatif didapatkan hasil analisis yang menunjukkan bahwa judul-judul artikel online di atas memuat 6 kombinasi berbagai gaya bahasa ellipsis, hiperbola, metafora, metonimia dan personifikasi. Hasil analisis juga memuat bahwa kombinasi gaya bahasa tertentu membawa berbagai fungsi tertentu seperti, memperkuat tuturan, memberi kritik dan berpikir lebih dalam.

Figure of speech is a typical way to express something through language. This paper analyses the use of figure of speech es in thirty titles of Dutch online articles taken from www.goal.com nl, referring to the association of defeat and victory of football teams in European football competition. The aim of this research is to explain and identify the various uses of the figure of speech es and its functions or effects. By using the descriptive qualitative and also quantitative method, the paper shows that the titles of the online articles consist of 6 combination of various figure of speeches ellipsis, hyperbola, metaphor, metonymy and personification. The results of the analysis also indicate that combination of certain figure of speeches a paired with various functions such as, function to strengthen a speech, to criticize and to think more deeply.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Pujilestari Arianti
"Majalah wanita Libelle dan Margriet adalah 2 majalah mingguan Belanda yang
memiliki pembaca yang setia dalam jumlah yang besar.Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi dan memaparkan penggunaangaya bahasadan
fungsinya padarubrik kecantikan dalam situs onlinemajalah wanita Libelle dan
Margrietdengan menggunakan metode kepustakaan padaenam artikel dari
www.libelle.nl danwww.margriet.nl. Hasil analisis memperlihatkan
bagaimanaperbedaan penggunaan gaya bahasadan fungsinya pada ragam bahasa
wanita yang ditemukan pada kedua majalah tersebut. Majalah Libelle banyak
menggunakan aliterasi, sedangkan majalah Margriet menggunakan retoris. Majalah
Libellebanyak menggunakan fungsi versterkend agar para pembaca dapat mengerti
maksud dan tujuan dari hal yang sedang dibicarakan, sedangkan dalam Margriet
banyak ditemukan fungsi estetisch agar para pembaca merasa nyaman ketika
membaca majalah tersebut. Perbedaan yang dimiliki kedua majalah tersebut
memberikan karakter gaya penulisan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi
pembacanya yang setia dan memiliki selera membaca yang beragam.
Libelle and Margriet are online Dutch woman magazineswhichhave alarge number
of subscribers. The purpose of the study is to identify and describe the figure of
speeches and its functions in the beauty rubrics of the two online magazines Libelle
and Margriet,by using the library research methodbased on 6 articles
fromwww.libelle.nl andwww.margriet.nl.The analysis explainsthe differencesof
figure speeches and its functions between thosetwo magazines.The finding shows
that Libelle mostly uses alliterator while Margriet uses rhetorical. The Libelle uses
many?versterkend? functionso the readers can understand the purpose of what is
being discussed,whileThe Margriet uses?estetisch? function to make the readers feel
comfortable when reading this magazine. It is likely that the distinct style of writting
by the two magazines has become the main attractionto their
respectiveloyalsubscribers who have different reading preferences.
"
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mubarik Ahmad
"ABSTRAK
Saat ini, perkembangan sepak bola sebagai salah satu olahraga yang paling diminati di dunia tentu tidak bisa lepas dari peran media. Peran media ini berdampak pada pemberitaan sepak bola yang semakin beragam. Salah satu ragam yang digunakan media sepak bola pada artikel mereka adalah penggunaan gaya bahasa. Simile, metonimi, dan metafora sangat umum digunakan dalam artikel sepak bola dan yang paling sering digunakan dalam sebuah artikel sepakbola adalah metafora. Artikel ini membahas metafora dalam artikel dari majalah sepak bola Prancis FranceFootball dan unsur-unsur dari sepak bola yang dialihkan oleh metafora itu. Sebagai hasil, penulis menemukan bahwa metafora digunakan untuk menggantikan unsur yang merupakan dasar dalam permainan sepak bola. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan yang lebih mendalam pada unsur sepak bola dialihkan karena mereka dianggap sebagai unsur yang penting untuk dibahas pada artikel. Selanjutnya, penelitian ini menunjukkan bahwa metafora merupakan salah satu faktor yang meningkatkan minat dalam sepak bola.


ABSTRACT
AbstractIn this era, the development of football as one of the most attractive sports in the world cannot be separated from the role of media. It has an impact on the football news which is more diverse. One of the styles that football media use in their articles is figures of speech. Simile, metonymy and metaphor are common used in the football articles the most often used in a football article is metaphor. This article analyzed metaphors in articles of a french football magazine FranceFootball and which elements of football that is diverted by that metaphors. As results, the author found that metaphors are used to replace an element that is the basis for the game of football. This gives deeper impression on the diverted football elements as they are considered as the important element to be discussed on the article. Furthermore, this study shows that metaphor is one of the factors which increase the interest in football."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>