Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aisyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Limited-Quantity Scarcity dan Limited-Time Scarcity terhadap Desirability dengan peran mediasi dari Perceived Social Status, Perceived Uniqueness, dan Perceived Value pada produk non-luxury dari brand lokal Indonesia HMNS dan Gonegani. Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menggunakan sampel individu berusia 18-35 tahun yang berniat atau pernah membeli produk dari brand lokal HMNS dan/atau Gonegani. Pengumpulan data berhasil mendapatkan 370 responden dengan masing-masing 186 responden HMNS dan 184 responden Gonegani. Studi diolah dengan metode Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Berdasarkan hasil empiris, Limited-Time Scarcity memiliki pengaruh terkuat pada pengaruh terhadap Perceived Value yang selanjutnya memengaruhi Desirability. Oleh karena itu, pemasar dapat memanfaatkan Limited-Time Scarcity yang lebih baik daripada Limited-Quantity Scarcity dalam mendorong keinginan konsumen untuk membeli produk non-luxury.

This study aims to determine the effect of Limited-Quantity Scarcity and Limited-Time Scarcity on Desirability with the mediating role of Perceived Social Status, Perceived Uniqueness, and Perceived Value in non-luxury products from Indonesian local brands HMNS and Gonegani. This research was conducted in Indonesia using a sample of individuals aged 18-35 years who intend or have purchased products from local brands HMNS and/or Gonegani. Data collection managed to get 370 respondents with 186 HMNS respondents and 184 Gonegani respondents respectively. The study was processed using the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. Based on the empirical results, Limited Time Scarcity has main influence on the effect of Perceived Value which in turn influences Desirability. Therefore, marketers can make better use of Limited-Time Scarcity over Limited-Quantity Scarcity in encouraging consumers' desire to purchase non-luxury products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummu Thoybah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa social media marketing activities pada merek kosmetik lokal di Indonesia memiliki pengaruh terhadap brand equity. Sampel yang digunakan pada penelitian ini merupakan para pengguna media sosial yang berusia 18-34 tahun dan berdomisili di Indonesia. Terdapat sebanyak 200 responden terkumpul yang menggunakan metode purposive sampling dan diolah menggunakan Partial Least Square – Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh dari social media marketing activities pada merek kosmetik lokal di Indonesia terhadap brand equity melalui brand love dan brand trust. Penelitian ini menunjukkan bahwa brand equity dipengaruhi langsung oleh social media marketing activites dan brand love. Kemudian, brand love juga memiliki efek mediasi terhadap hubungan antara social media marketing activities dan brand equity. Namun, brand trust tidak memiliki pengaruh terhadap brand equity baik secara langsung maupun tidak langsung.

This study aims to determine the influence of social media marketing activities on the brand equity of Indonesian local beauty brands. The sample used in this study is social media users aged 18-34 years and domiciled in Indonesia. There were 200 respondents collected using purposive sampling method and processed using Partial Least Square – Structural Equation Model (PLS-SEM). The results of this study show the influence of social media marketing activities on the brand equity of Indonesian local beauty brands through brand love and brand trust. This research shows that brand equity is directly influenced by social media marketing activities and brand love. Then, brand love also has a mediating effect on the relationship between social media marketing activities and brand equity. However, brand trust has no influence on brand equity both directly and indirectly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Putri Maharani
"Inisiatif green marketing merupakan tren berkembang yang terpicu oleh peningkatan isu lingkungan merupakan sebuah aspek penting dalam decision making sebuah perusahaan. Namun, demand untuk produk ramah lingkungan saat ini belum merata di berbagai segmen pasar dan budaya, sehingga memerlukan penelitian yang country-specific. Studi ini menganalisa pengaruh elemen-elemen green marketing mix terhadap customer-based brand equity dalam konteks industry makanan organik di Indonesia. Metodologi Partial Least Square – Structural Equation Modelling (PLS-SEM) digunakan untuk melakukan penelitian terhadap 368 responden dari seluruh Indonesia, yang mengungkapkan adanya beberapa elemen green marketing mix yang memiliki dampak positif terhadap customer-based brand equity seperti green product dan green price terhadap perceived quality; green promotions terhadap brand awareness/association, perceived quality, dan brand loyalty; dan ecolabelling terhadap brand awareness/association, perceived quality, dan brand trust. Namun, elemen green place tidak memiliki dampak positif terhadap semua dimensi CBBE. Selain itu, hubungan positif antar semua dimensi brand equity telah ditemukan. Studi ini mampu memberi panduan yang berguna bagi marketer untuk menerapkan inisiatif green marketing untuk meningkatkan pengetahuan konsumen Indonesia terhadap merek makanan organik dan mengatasi isu lingkungan yang kian naik.

The popularisation of green marketing initiatives is a growing trend as green issues have developed into a crucial aspect in corporate decision making. However, the demand for environmentally friendly products is unequal across different market segments and cultures, which calls for country-specific research. This study evaluates the influence of green marketing mix elements on customer-based brand equity in the Indonesian organic foods industry. Partial Least Square - Structural Equation Model (PLS-SEM) methodology is used to conduct research on 368 respondents across Indonesia, which has revealed that several green marketing mix elements positively impact some dimensions of customer-based brand equity such as green product and green price towards perceived quality; green promotions towards brand awareness/association, perceived quality, and brand loyalty; and eco-labelling towards brand awareness/association, perceived quality, and brand trust. However, no positive impact of green place has been found on any CBBE dimensions. Furthermore, positive inter-relationships among all dimensions of brand equity have also been found. The findings offer useful guidance for marketers to implement green marketing initiatives to raise the public’s knowledge of organic food brands and address rising environmental issues."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulati Aziza Zain
"Tujuan-Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris hubungan dari elemen-elemen marketing 4.0 dengan kepuasan dan loyalitas konsumen, serta bagaimana peran preferensi merek religius dalam hubungan tersebut. Secara spesifik, penelitian ini dilakukan pada pelanggan wanita Muslim Indonesia pada merek modest fashion lokal di Indonesia.
Desain/metodologi/pendekatan- metode yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dengan pengukuran Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis data dari sampel yaitu pelanggan Wanita Muslim Indonesia pada merek modest fashion lokal yang berjumlah 259 responden.
Hasil- Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan antara elemen-elemen marketing 4.0 yaitu identitas merek, citra merek, integritas merek, dan interaksi merek dengan kepuasan serta, citra merek dan interaksi merek pada hubungan nya dengan intensi kesetiaan wanita muslim Indonesia dari merek fashion muslim lokal. Hasil lainya, menemukan adanya moderasi preferensi merek religius pada hubungan hubungan elemen marketing kecuali pada integritas merek dengan kepuasan dan intensi kesetiaan konsumen nya.
Implikasi praktis- Penelitian ini memberikan insight dari elemen-elemen marketing 4.0 dalam industri yang berkembang. Secara khusunya implikasi manajerial dituju bagi kewirausahaan merek fashion muslim lokal untuk mendapat insight dan pemahaman terkait efektifitas marketing pada konsumen wanita muslim di era digital ini.
Originalitas- Marketing 4.0 telah mendapat banyak perhatian dan implementasi dari kalangan akademisi dan praktisi, namun masih kurangnya penelitian tentang model teori di bidang pemasaran, khususnya pada industri yang belum established dan kaitannya dengan kepuasan dan loyalitas pelanggannya.

Purpose-The purpose of this study is to empirically examine the impacts of Marketing 4.0 Elements on customer satisfaction and loyalty intention and how religious brand preference contributes to the relationship. This study specifically examines on Indonesian Muslim consumers of local Modest Fashion Brands.
Design/methodology/approach- The method used was quantitative analysis with Structural equation modeling to analyze the data collected from 259 Indonesian Muslim Woman customers of Modest Fashion Brands.
Findings- The result found the significant effects of marketing 4.0 elements on the customers’ satisfaction that is brand identity, brand image, brand integrity, and brand interaction while the marketing 4.0 elements that is found to have a significant effect on the loyalty intentions are brand image and brand interaction. Other findings are the moderation role of religious brand preference on the marketing 4.0 elements to customer satisfaction and loyalty intentions of Indonesian Muslim woman customers of local modest fashion brands, except for brand integrity.
Practical implications- This study provides new insights to the marketing 4.0 model theory in an emerging industry. Specifically, the managerial implication is directed to Indonesian modest fashion brands entrepreneurs, to gain insights and understanding the effectivity of marketing modest fashion brands in the digital age among Muslim consumers.
Originality- Marketing 4.0 has received levels of attention and implementations from academics and practitioners, however there is still a lack of research on the model theory in the marketing field, particularly on a non-established industry and its relation to satisfaction and loyalty of its customers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pita Cindriyani Utami
"Pesatnya perkembangan Korean Wave di Indonesia menjadi kesempatan baru bagi industri kecantikan dalam membangun strategi pemasaran. Salah satunya adalah Whitelab, yang telah menjadikan Sehun–seorang anggota boyband EXO asal Korea Selatan–sebagai Brand Ambassador mereka. Whitelab berusaha memanfaatkan ketertarikan dan loyalitas penggemar Sehun untuk menyebarkan brand awareness, membangun engagement, dan menaikkan angka penjualan melalui pengadaan merchandise serta event. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana fenomena commodity fetishism pada penggemar EXO dimanfaatkan melalui strategi komunikasi pemasaran merek produk kecantikan lokal Whitelab. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari studi literatur dan qualitative content analysis. Hasil analisis menemukan bahwa fenomena commodity fetishism terbentuk melalui penerapan strategi komunikasi pemasaran Whitelab yang ditandai dengan pengadaan merchandise serta event. Hal ini disebabkan oleh tingginya nilai yang diberikan penggemar Sehun EXO terhadap merchandise serta event, yang kemudian dapat menggiring penggemar pada sebuah kesadaran dan kebutuhan palsu (false consciousness).

The rapid development of the Korean Wave in Indonesia has become a new opportunity for the beauty industry to develop marketing strategies. One of them is Whitelab, which has made Sehun – a member of the boy band EXO from South Korea – as their Brand Ambassador. Whitelab tries to gain benefits from fans' loyalty to build brand awareness, intensify engagement, and increase sales figures by procuring merchandise and events. This study seeks to find out how Whitelab utilizes the phenomenon of commodity fetishism among EXO fans through a marketing communication strategy. By combining literature studies and qualitative content analysis, the study finds that Sehun fans are highly interested in merchandise and events related to the idol. Thus, leading to false consciousness and need."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alfathur Bayzaqi Qurrotayana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh upaya pemasaran media sosial terhadap pengetahuan merek melalui hubungan konsumen merek pada konsumen sepatu brand lokal compass sehingga peneliti dapat mengetahui pengaruh partisipasi konsumen dalam melakukan pembelian produk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan survei menggunakan teknik purposive. Penelitian ini menggunakan 190 responden yang berhasil diperoleh menggunakan online questionnaire melalui google form. Pengolahan data untuk analisis statistik deskriptif dan SEM PLS dilakukan menggunakan software SPSS dan SmartPLS. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya pengaruh pada hubungan yang terdapat dalam model struktural. Namun, tidak semua dimensi memiliki pengaruh positif terhadap variabel mediasi. Hasil penelitian menemukan dimensi entertainment dan electronic word of mouth pada social media marketing efforts memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap customer brand engagement, dan customer brand engagement memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap dimensi brand awareness dan brand image pada brand knowledge.

This study aims to analyze the effect of social media marketing efforts on brand knowledge through customer brand engagement with local brand shoes consumers so that researchers can determine the effect of consumer participation in purchasing products. This study uses a quantitative approach by conducting a survey using a purposive technique. This study used 190 respondents who were successfully obtained using an online questionnaire via a google form. Data processing for descriptive statistical analysis and PLS-SEM was performed using SPSS and SmartPLS software. The results of this study are the influence on the relationships contained in the structural model. However, not all dimensions have a positive influence on the mediating variable. The results of the study found that the dimensions of entertainment and electronic word of mouth on social media marketing efforts have a positive and significant impact on customer brand engagement, and customer brand engagement has a positive and significant impact on the dimensions of brand awareness and brand image in brand knowledge."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahoca Neola Andisty
"Industri fashion diproyeksikan akan terus tumbuh. Merek fesyen dengan mode cepat (fast fashion) yang sesuai tren terkini juga masih berkembang, tak terkecuali di Indonesia. Berbagai merek fast fashion terutama merek lokal khusus produk fyesen perempuan terus berstrategi untuk menarik konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara social media marketing activities (SM) dan tiga konstruk pemasaran yakni value consciousness (VC), brand consciousness (BC), serta brand love (BL) terhadap tahapan brand loyalty, yakni cognitive brand loyalty (CGL), affective brand loyalty (AL), dan conative brand loyalty (CNL). Penelitian ini diolah menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berdasarkan data dari sejumlah 242 responden yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap konsumen merek fast fashion lokal khusus produk fesyen perempuan berusia 16-34 tahun yang pernah membeli produk serta mengetahui dan/atau mengikuti sosial media dari setidaknya salah satu merek berikut: Cottoinink, Colorbox, This is april, Et cetera, dan Gaudi dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Hasil dari penelitian ini membuktikan adanya pengaruh positif dari SM terhadap VC, BC, dan BL. Hasil penelitian juga mendemonstrasikan bahwa SM memiliki pengaruh positif langsung dan tidak langsung (melalui BC dan BL) terhadap tahapan brand loyalty. Implikasi manajerial serta saran bagi penelitian selanjutnya akan dibahas lebih lanjut pada penelitian ini.

Fashion industry is projected to continuously grow. Fast fashion brands that match with the latest trends are also growing, including in Indonesia. Various fast fashion brands, especially local brands for women's fashion products, progressively build strategies to attract consumers. This study aims to determine the effects of social media marketing activities (SM) and marketing constructs which are value consciousness (VC), brand consciousness (BC), and brand love (BL) toward brand loyalty stages, namely cognitive brand loyalty (CGL), affective brand loyalty (AL), and conative brand loyalty (CNL). This research was using Structural Equation Modeling (SEM) based on 242 respondents’ data which was collected through distributing questionnaires to consumers of local fast fashion brands specifically for women’s fashion products aged 16-34 who have bought the product and know and/or follow social media from at least any of the following brands: Cottoinink, Colorbox, This is april, Et cetera, and Gaudi in the last 6 months. The results of this study prove that there is a positive effect of SM on VC, BC, and BL. The results also demonstrate that SM has a direct and indirect positive effect (through BC and BL) on the brand loyalty stage. The managerial implications and suggestions for further research will be discussed further in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mala Kharomatul Fadillah
"Belanja online banyak menjadi pilihan bagi masyarakat karena memberikan berbagai kemudahan. Salah satu aplikasi yang diminati masyarakat adalah TikTok yang didalamnya juga terdapat fitur berbelanja atau disebut dengan TikTok Shop yang dapat dipromosikan melalui TikTok Shop live dengan berbagai strategi marketing untuk meningkatkan penjualan seperti strategi pemasaran langka (scarcity marketing). Strategi tersebut menjadi merugikan ketika dilakukan dengan gimik karena berkaitan dengan penyampaian informasi yang tidak benar mengenai harga, ketersediaan, maupun diskon produk. Skripsi ini membahas mengenai pelindungan konsumen terhadap gimik scarcity marketing pada TikTok Shop live dengan menganalisis konsep gimik scarcity marketing di Indonesia, tanggung jawab pelaku usaha pada jual beli melalui TikTok Shop live, serta pelindungan hukum terhadap permasalahan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah doktrinal dengan metode analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini adalah bahwa gimik scarcity marketing pada TikTok Shop live mengandung ketidaksesuaian informasi yang disampaikan oleh pelaku usaha dengan kondisi sebenarnya. Pemerintah dalam hal ini sudah mengatur secara komprehensif melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). Berdasarkan UUPK, hal tersebut bertentangan dengan ketentuan mengenai penyampaian informasi yang benar, jelas, dan jujur. Pihak-pihak yang berperan dalam penggunaan strategi tersebut bertanggung jawab atas kerugian immateriil yang diderita konsumen. Dalam UUPK, kerugian immateriil diakui secara implisit pada Pasal 19 ayat (2) yang didasarkan atas tanggung jawab moral. Adapun konsumen dapat menuntut kerugian immateriil kepada pelaku usaha melalui peradilan dengan merujuk pada ketentuan hukum perdata.

Online shopping is a lot of choices for people because it provides various conveniences. One of the applications that people are interested in is TikTok, which also has a shopping feature or called TikTok Shop, which can be promoted through TikTok Shop live with various marketing strategies to increase sales such as scarcity marketing strategies. This strategy becomes detrimental when done with gimmicks because it relates to the delivery of incorrect information about product prices, availability, and discounts. This study discusses consumer protection against scarcity marketing gimmick on TikTok Shop live by analyzing the concept of scarcity marketing gimmick in Indonesia, the responsibility of business actors in buying and selling through TikTok Shop live, and legal protection against these problems. The research method used is doctrinal with qualitative data analysis methods. The result of this study is that the scarcity marketing gimmick on TikTok Shop live contains a mismatch of information conveyed by business actors with actual conditions. In this case, the government has regulated it comprehensively through Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection. This is contrary to the provisions in the GCPL regarding the delivery of correct, clear and honest information. The parties who play a role in using this strategy are responsible for immaterial losses suffered by consumers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Maria Eunike
"Keberagaman merupakan suatu hal yang selalu ada dalam masyarakat sehingga menjadi tantangan bagi perusahaan dan pemasar untuk berkomunikasi dengan kelompok yang beragam. Inclusive marketing muncul sebagai solusi untuk membantu perusahaan dan pemasar berinteraksi dengan kelompok sasaran melalui saluran yang menarik bagi sasaran. Merek kecantikan lokal Secondate merupakan salah satu merek yang mengedepankan inklusivitas dalam produk dan pemasarannya. Secondate mengeklaim bahwa mereka percaya setiap orang memiliki cerita yang unik sehingga mereka merangkul keberagaman khalayak dan komunitas mereka. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Secondate menggunakan inclusive marketing melalui konten Instagram mereka. Dengan menggunakan metode analisis konten, hasil menunjukkan bahwa ada beberapa aspek inclusive marketing yang terdapat dalam konten-konten Secondate, yaitu race and ethnicity, ability, gender identity, dan age. Konten-konten inklusif ini mempromosikan inklusivitas serta pengakuannya. Dalam hal ini, strategi inclusive marketing yang digunakan oleh Secondate tidak hanya terfokus pada penjualan, tetapi juga pada penyebaran pesan inklusivitas dan keberagaman. Maka dari itu, Secondate melalui inclusive marketing mengakui, merangkul, mendengar, memahami, dan mengikutsertakan kisah dari setiap kelompok.

Diversity always exists in society, making it a challenge for companies and marketers to communicate with diverse groups. Inclusive marketing emerged as a solution to help companies and marketers interact with target groups through channels that are attractive to the target. Local beauty brand Secondate is a brand that prioritizes inclusivity in its products and marketing. Secondate claims that they believe everyone has a unique story so they embrace the diversity of their audiences and communities. Therefore, this paper aims to analyze how Secondate uses inclusive marketing through their Instagram content. By using the content analysis method, the results show that there are several aspects of inclusive marketing contained in Secondate content, namely race and ethnicity, ability, gender identity, and age. These inclusive contents promote inclusivity as well as its recognition. In this case, the inclusive marketing strategy used by Secondate is not only focused on sales, but also on spreading messages of inclusivity and diversity. Therefore, Secondate through inclusive marketing acknowledges, embraces, hears, understands, and includes the stories of each group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cintantya Sotya Ratri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat etnosentrisme konsumen muda di Indonesia pada merk lokal kategori fesyen serta apa saja faktor psikososial dan demografi yang melatarbelakanginya. Etnosentrisme konsumen merupakan suatu konsep etnosentrisme yang meneliti kepercayaan konsumen tentang kelayakan dan moralitas dalam membeli produk impor. Tingkat etnosentrisme konsumen dapat diukur dengan skala pengukuran CETScale yang terdiri dari beberapa pernyataan dengan pertimbangan faktor psikososial konsumen. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, uji signifikansi, dan tabulasi silang dengan teknik pengambilan sampel non-probabilitas. Hasil penelitian menunjukkan tingkat etnosentrisme konsumen muda Indonesia cukup tinggi dengan ada perbedaan yang signifikan dari faktor psikososial dan demografi konsumen.

This study aims to find out the level of young consumer ethnocentrism in Indonesia on fashion local brand and its antecedents. Consumer ethnocentrism is a concept derived from ethnocentrism in Sociology which examine the consumer’s belif about appropriateness and morality of purchasing foreign-made products. The level of consumer ethnocentrism is measured by CETScale with psychosocial and demographic factors as its antecedents. This survey uses descriptive analysis, one sample t test, and cross tabulation with non-probability sampling technique. This study revealed the level of young consumer ethnocentrism in Indonesian is high significant divergence in psychosocial and demographic factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>