Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211329 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damar Ravie Cahyadi
"Stasiun elevated atau biasa disebut stasiun layang mempunyai sistem tenaga listrik dengan catu
daya utama 20KiloVolt dengan tegangan nominal sebesar 750volt beserta tegangan fasilitas
operasi stasiun sebesar 380volt stasiun laying. Penelitian ini menggunakan metode inspeksi
dengan melakukan pengamatan sesuai dengan instruksi kerja dan manual instruksi kajian
pemeliharaan prasarana perkeretaapian. Beberapa diidentifikasi terkait dengan permasalahan
kualitas daya dengan inspeksi sesuai perkembangan dan manual instruksi yang sesuai. Tujuan
utama dari penelitian ini, yaitu Mencegah adanya masalah gangguan tegangan lebih dengan cara
merekomendasikan mitigasi risiko dengan metode-metode analisis investigasi dan simulasi
menggunakan software Electric Transient and Analysis Program (ETAP) yang dapat membantu
evaluasi dan memperkirakan langkah strategis dengan memperhatikan peraturan-peraturan dan
acuan standar serta mendeteksi adanya rugi-rugi pada gangguan pola operasi karena gangguan
kondisi kualitas daya yang disebabkan lonjakan tegangan lebih pada sistem gardu traksi stasiun
dengan metode investigasi dan simulasi menggunakan software Electric Transient and Analysis
Program (ETAP). Tegangan lebih ini dilakukan dalam rangka penelitian menjaga pelayanan
terhadap publik dan pencegahan kegagalan sistem dengan menggunakan mitigasi risiko serta
metode-metode investigasi dan simulasi menggunakan software Electric Transient and Analysis
Program (ETAP) yang memperhatikan aspek-aspek lingkungan, keselamatan, teknis dan
ekonomi dengan peraturan-peratuan dan acuan standar. Penelitian ini berupa analisa mitigasi dan
menjabarkan rugi-rugi yang berdampak dengan melihat suatu kondisi kualitas daya dan tindak
lanjut yang diberikan untuk mencegah adanya tegangan lebih maupun komponen sarana listrik
Ligh Rail Vehicle (LRV). Hasil dari penelitian ini berupa dengan rekomendasi, strategi untuk
mitigasi risiko dengan analisa risiko, dan kebijakan-kebijakan yang dari adanya permasalahaan
kenaikan tegangan yang terekam oleh log SCADA OCC dan relai dengan nilai 893.88 Volt DC.

Elevated stations or commonly called elevated stations have an electric power system with a main power supply of 0KiloVolt with a nominal voltage of 750volt and a station operating facility
voltage of 380volt laying station. This research uses the inspection method by making observations in accordance with work instructions and instruction manuals for railway infrastructure maintenance studies. Some were identified as related to power quality issues with progression-appropriate inspections and appropriate instruction manuals. The main objective of this study is to prevent overvoltage interference problems by recommending risk mitigation with
investigative and simulation analysis methods using Electric Transient and Analysis Program(ETAP) software that can help evaluate and estimate strategic steps by paying attention to regulations and standard references and detecting losses in operating pattern disturbances due to
disruptions in power quality conditions caused overvoltage surges in the station traction substation system by investigation and simulation methods using Electric Transient and Analysis Program (ETAP) software. This overvoltage is carried out in the context of research on maintaining services to the public and preventing system failures by using risk mitigation and
investigation and simulation methods using Electric Transient and Analysis Program (ETAP) software that pays attention to environmental, safety, technical and economic aspects with regulations and standard references. This research is in the form of mitigation analysis and describes the losses that have an impact by looking at a power quality condition and the followup
provided to prevent overvoltage and components of Ligh Rail Vehicle (LRV) electric facilities.
The results of this study are in the form of recommendations, strategies for risk mitigation with risk analysis, and policies from voltage increase problems recorded by SCADA OCC logs and relays with a value of 893.88 Volt DC.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alif Fatih Rahman
"Seiring dengan perkembangan zaman, seluruh aktivitas manusia tidak dapat terlepas dari peran energi listrik. DKI Jakarta merupakan kota terbesar di Indonesia yang memiliki beban puncak terbesar, yaitu senilai 4.355 MW. Beban puncak yang besar tersebut terjadi saat momen Lebaran 2023. Selain itu, terhitung sejak H-7 hingga H-1 Lebaran 2023, setidaknya terdapat 557 ribu kendaraan yang meninggalkan DKI Jakarta untuk pergi mudik ke kampung halaman. Jika peristiwa ini dikaitkan dengan beban puncak DKI Jakarta, yaitu suplai energi listrik yang besar tidak diikuti dengan permintaan energi listrik yang besar juga, maka akan menimbulkan masalah dalam sistem tenaga listrik, yaitu tegangan lebih atau overvoltage. Permasalahan overvoltage tersebut dapat diselesaikan melalui berbagai cara, salah satunya adalah dengan memasang perangkat pengendali daya reaktif atau var control. Perangkat pengendali daya reaktif yang kini menjadi tren di sistem tenaga listrik adalah Flexible AC Transmission System (FACTS). Agar penggunaan perangkat FACTS menjadi efektif dan efisien, maka hal yang perlu dilakukan adalah menentukan lokasi penempatan dan kapasitas perangkat FACTS tersebut. Proses penentuan kedua parameter tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan algoritma optimisasi metaheuristik. Firefly Algorithm (FA) merupakan salah satu jenis algoritma optimisasi metaheuristic yang menirukan fenomena biologis yang terjadi pada sekelompok kunang-kunang (firefly). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan FA untuk menentukan lokasi penempatan dan kapasitas perangkat FACTS, yaitu Static VAR Compensator (SVC), maka lokasi serta lokasi yang paling optimal adalah pada bus 1PGSAN/I-5 dan sebesar 784.8829 MVAR. Penggunaan SVC tersebut menyebabkan penurunan deviasi tegangan seluruh bus sistem menjadi 6.5395%.

As time goes by, all human activities cannot be separated from the role of electrical energy. DKI Jakarta is the largest city in Indonesia which has the largest peak load, namely 4,355 MW. This large peak load occurred during Eid 2023. Apart from that, starting from D-7 to D-1 of Eid 2023, at least 557 thousand vehicles left DKI Jakarta to go home to their hometowns. If this event is associated with DKI Jakarta's peak load, namely a large supply of electrical energy that is not accompanied by a large demand for electrical energy, it will cause problems in the electrical power system, namely overvoltage. The overvoltage problem can be solved in various ways, one of which is by installing a reactive power control device or var control. The reactive power control device that is currently becoming a trend in electric power systems is the Flexible AC Transmission System (FACTS). In order for the use of the FACTS device to be effective and efficient, what needs to be done is to determine the placement location and capacity of the FACTS device. The process of determining these two parameters can be done using a metaheuristic optimization algorithm. Firefly Algorithm (FA) is a type of metaheuristic optimization algorithm that imitates biological phenomena that occur in a group of fireflies. The research results show that using FA to determine the placement location and capacity of the FACTS device, namely the Static VAR Compensator (SVC), the most optimal location and capacity is on the 1PGSAN/I-5 bus and is 784.8829 MVAR. The use of SVC causes a decrease in voltage deviation for all system buses to 6.5395%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfah Ulmi
"Perangkat lunak Enterprise University Information System (Euis) merupakan salah satu produk yang dimiliki oleh Pusat Ilmu Komputer Univesitas Indonesia yang disingkat Pusilkom UI. EUIS telah dikembangkan sejak tahun 2011 yang pada proses pengembangan awalnya menggunakan metodologi Pusilkom Agile Unified Process dan pada dua tahun terakhir ini dikembangkan dengan menngunakan kerangka kerja scrum, namun dalam proses pengembangannya terdapat masalah yaitu sprint goal tidak tercapai dan pengerjaan task melebihi dari estimasi waktu yang diberikan. Dengan adanya permasalahan tersebut yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi jadwal pengerjaan produk EUIS secara keseluruhan sehingga dibutuhkan evaluasi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada dengan mengukur tingkat kematangan proses pengembangan. Dalam mengukur tingkat kematangan, data dikumpulkan melalui pelaksanaan Focus Group Discussion, studi dokumen, dan observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan perhitungan KPA Rating untuk mendapatkan tingkat kematangan. Hasil analisis tingkat kematangan akan didiskusikan dengan organisasi untuk menentukan tingkat kematangan yang ingin dicapai. Sasaran perbaikan dapat diidentifikasi dari praktik- praktik Scrum Maturity Model yang belum dicapai organisasi. Usulan perbaikan nantinya akan dihasilkan dari pemetaan sasaran perbaikan dengan best practices Scrum. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan scrum pada organisasi saat ini telah mencapai scrum maturity level 2 dan ingin mencapai scrum maturity leve 3.

Enterprise University Information System (Euis) software is a product owned by the Pusat Ilmu Komputer Univesitas Indonesia, abbreviated as Pusilkom UI. EUIS has been developed since 2011, which in the initial development used the methodology of the Pusilkom Agile Unified Process and in the last two years it was generated using the Scrum framework. Still, in the development process there were problems namely the sprint goal was not achieved and the task execution exceeded the estimated time given. With these problems which can indirectly affect the overall work schedule of EUIS products, an evaluation is expected to be able to overcome the existing challenges by measuring the level of maturity of the development process. In measuring the level of maturity, data is collected through the implementation of Focus Group Discussions, document studies, and observations. The data obtained is then analyzed using the KPA Rating calculation to get the level of maturity. The results of the maturity level analysis will be discussed with the organization to determine the level of maturity to be achieved. The improvement target can be identified from the Scrum Maturity Model practices that the organization has not yet reached. The proposed improvements will later be generated from mapping improvement targets with Scrum best practices. The results showed that the Scrum Maturity level in the organization has now reached Scrum Maturity Level 2 and wants to reach Scrum Maturity Level 3."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Nuryanto
"Android merupakan sistem operasi mobile paling banyak digunakan saat ini di seluruh dunia. Sebanyak 80% pangsa pasar sistem operasi telepon pintar dikuasai oleh Android. Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Symantec menunjukkan tren malware pada android yang meningkat hampir 8 kali lipat hanya dalam waktu 1 tahun. Diperlukan adanya sebuah sistem yang secara khusus dibuat untuk dapat melakukan analisa terhadap malware berbasis android. Agar analisa dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja, maka perlu dibuat sistem yang mudah digunakan, ringan, dan efektif.
Xubuntu yang merupakan kombinasi dari Ubuntu yang stabil dan XFCE yang ringan kemudian dipilih sebagai dasar dari sistem untuk rancang bangun Distro Linux AMOS. Beberapa perangkat lunak opensource ditambahkan kedalam sistem untuk melakukan analisa seperti apktool, apkanalyser, apkinspector, android sdk, droidbox, androguard dan lainnya. Pengujian dilakukan dengan tes perbandingan platform dan fungsionalitas antara AMOS dengan Kali Linux dan Santoku Linux dengan parameter pengukuran berupa waktu respon, cpu usage, dan memory usage.
Dari hasil pengujian didapatkan hasil bahwa AMOS memiliki keunggulan dalam hal efisiensi penggunaan CPU yang lebih baik dengan hanya menggunakan 7,8% saat menjalankan 1 buah Emulator Android.

Android mobile operating system has become the most widely used today throughout the world. Almost 80% share of smartphone operating system market dominated by android. With such a high level of distribution make android becomes a new target for malware to evolve and distributed. Based on report by Symantec indicate that in 1 year number of malware samples in android had increasing almost 8 times. Its Necessary to have a system that is specifically made to do an android -based malware analysis. It needs to make the system easy to use , lightweight , and effective so that the analysis can be done by anyone and anywhere.
Xubuntu is a combination of Ubuntu and XFCE then selected as the basis for the design of the AMOS system. Some open-source software is added into the system to perform analysis such as apktool , apkanalyser , apkinspector , android sdk , droidbox , androguard and others. a comparison test between the AMOS platform with Kali Linux and Santoku Linux with measurement parameters such as response time, CPU usage, and memory usage also done in this research.
Based on examination results, AMOS become the best in cpu usage
efficiency with only 7.8% from total cpu when executing an android emulator.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fakhri Mubarak
"PT Teknologi Pamadya Analitika merupakan perusahaan dalam bidang kesehatan untuk mempercepat inisiatif digital. Salah satu produknya adalah Meditap, Meditap merupakan platform yang dapat digunakan untuk membantu asuransi ataupun penyedia layanan kesehatan untuk mempercepat proses layanan kesehatan dengan sistem yang terintegrasi. Meditap selalu ingin memperbaiki kualitas produknya dengan cara melakukan pengembangan fitur-fitur baru sehingga dapat bertambahnya jumlah transaksi, jumlah pengguna dan juga sistem yang digunakan oleh internal Meditap untuk menjalankan proses bisnisnya. Namun pengembangan proyek perangkat lunak tidak berjalan sesuai ekspektasi sehingga menyebabkan kerugian secara finansial dan juga operasional perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk merekomendasikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak di PT Teknologi Pamadya Analitika. Penelitian menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR), yang menghasilkan enam kriteria dan tujuh faktor kesuksesan pengembangan proyek perangkat lunak. Proses pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner Analytic Hierarchy Process (AHP) menggunakan sistem AHP online (AHP-OS). Sebanyak empat responden dari Meditap menghasilkan pemeringkatan kriteria dan faktor. Kriteria utama yang yang paling berpengaruh adalah Nilai Bisnis, hal ini sejalan dengan Meditap yang beroperasi pada sektor kesehatan, yang mana efektifitas dan efisiensi sangat berpengaruh dalam proses bisnisnya. Perencanaan dan manajemen proyek menjadi faktor kesuksesan yang paling berpengaruh diikuti manajemen risiko dan kualitas, kompetensi dan keahlian tim proyek, komunikasi dan manajemen komunikasi, dukungan manajemen atas, kepemimpinan dan gaya kepemimpinan dan manajemen perubahan. Penelitian ini menawarkan rekomendasi perbaikan untuk tujuh faktor kesuksesan teratas dengan menggunakan kerangka metodologi PMBOKĀ® sebagai panduan untuk penyelenggaraan pengembangan proyek perangkat lunak.

PT Teknologi Pamadya Analitika is a healthcare company that aims to accelerate digital initiatives. One of its products, Meditap, is a platform designed to assist insurance providers and healthcare service providers in streamlining healthcare processes through an integrated system. Meditap is committed to continuous improvement by developing new features to increase the number of transactions, users, and internal systems used to run its business. However, software development projects have not met expectations, resulting in financial and operational losses for the company. This research aims to recommend factors that can enhance the success of software development projects at PT Teknologi Pamadya Analitika. The study employs a Systematic Literature Review (SLR) methodology, identifying six criteria and seven factors for successful software development projects. Data collection was conducted through the administration of Analytic Hierarchy Process (AHP) questionnaires using an online AHP system (AHP-OS). Four respondents from Meditap provided rankings for the criteria and factors. The most influential primary criterion was Business Value, which aligns with Meditap's operations in the healthcare sector, where effectiveness and efficiency are crucial for business processes. Project planning and management emerged as the most significant success factor, followed by risk and quality management, project team competence and expertise, communication and communication management, top management support, leadership and leadership style, and change management. The study offers improvement recommendations for the top seven success factors, utilizing the PMBOKĀ® methodology framework as a guide for software development project implementation. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Braude, Eric J.
Hoboken NJ: John Wiley & Sons, 2011
005.1 BRA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadly Tanjung
"Logee merupakan sub-divisi dari Divisi Digital & Business Technology (DBT) di bawah Directorat Digital Business (DDB) PT Telkom Indonesia. Logee menyediakan platform digital bagi ekosistem logistik nasional dan terhubung ke jaringan global. Dalam pengembangan perangkat lunaknya, Logee menerapkan kerangka kerja Scrum. Namun, sering mengalami masalah seperti masuknya requirement baru di tengah sprint dan kualitas produk yang rendah. Hal ini menyebabkan tidak tercapainya target backlog dan keterlambatan rilis product. Jika hal tersebut tidak diselesaikan berdampak pada penambahan cost pengembangan product, dan potensi kehilangan revenue. Penelitian ini mengevaluasi implementasi Scrum di Logee Distribution dan memberikan rekomendasi perbaikan proses pengembangan perangkat lunak. Penelitian menggunakan mixed-methods dengan pengumpulan data kuantitatif melalui kuesioner berbasis Scrum Guide 2020 dan Essentials Scrum oleh Rubin. Metode kualitatif dilakukan dengan wawancara kepada Scrum Master dan Head of Product Logee Distribution. Hasil evaluasi menunjukkan nilai KPA Rating keseluruhan sebesar 87,39%, diinterpretasikan sebagai Fully Achieved. Squad Sales dan Order menunjukkan implementasi yang baik dengan KPA Rating masing-masing 95,93% dan 91,30%, sementara squad Fulfillment hanya mencapai 75,85%. Rekomendasi perbaikan difokuskan pada 27 rekomendasi untuk 61 praktik yang belum memenuhi standar, dengan prioritas tinggi pada 15 rekomendasi. Evaluasi dan rekomendasi ini bertujuan untuk memperbaiki implementasi Scrum di Logee Distribution dan mengatasi masalah target Backlog yang tidak tercapai pada squad Fulfillment.

Logee is a sub-division of the Digital & Business Technology (DBT) Division under the Digital Business Directorate (DDB) at PT Telkom Indonesia. Logee provides a digital platform for the national logistics ecosystem and is connected to a global network. In the software development process, Logee chose to implement the Scrum framework. However, they often experience problems such as the entry of new requirements in the middle of a sprint and low product quality. This causes the backlog target to not be achieved and delays in product releases. If this is not resolved, it will result in additional product development costs and a potential loss of revenue. This research evaluates the implementation of Scrum in Logee Distribution and provides recommendations for improving the software development process. The research used mixed methods with quantitative data collection through questionnaires based on the 2020 Scrum Guide and Scrum Essentials by Rubin. The qualitative method was carried out by interviewing the scrum master and head of product Logee distribution. The evaluation results show an overall KPA rating value of 87.39%, interpreted as Fully Achieved. The Sales and Order squads showed good implementation, with KPA Ratings of 95.93% and 91.30%, respectively, while the Fulfillment squad only reached 75.85%. Recommendations for improvement focused on 27 recommendations for 61 practices that did not meet the standards, with high priority given to 15 recommendations. This evaluation and recommendation aim to improve the implementation of Scrum in Logee Distribution and overcome the problem of backlog targets not being achieved in the Fulfillment squad"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Yuniarti
"Penggunaan teknologi digital yang semakin luas mendukung perusahaan untuk membuat strategi bisnis yang lebih baru, yaitu mengembangkan ekosistem digital berbasis perangkat lunak dengan memanfaatkan hubungan antara bentuk dan fungsi produk di dalam perusahaan. Perusahaan perbankan dituntut untuk menerapkan pengembangan dengan metodologi agile agar dapat bersaing dengan cepat, meningkatkan kepuasan pelanggan, memperluas segmen pasar, meningkatkan produktivitas dan mengetahui kebutuhan pelanggan. Namun dalam realita nya penerapan metodologi agile itu sendiri dapat menjadikan suatu tantangan dikarenakan praktik-praktik yang harus dipatuhi dan dilaksanakan diperlukan prosedur yang dapat mengakibatkan deliverables fungsi atau fitur tidak sesuai dengan rencana pengembangan. Hal ini berakibat juga pada target bisnis perusahaan tidak terpenuhi karena volume transaksi tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu metodologi terhadap proses pengembangan perangkat lunak dan membuat panduan untuk implementasinya di suatu perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip dari Essence Framework. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan pendekatan Design Science Research (DSR). Penerapan Essence Framework pada penelitian ini dilakukan dengan menetapkan metode, memilih praktik-praktik dan pelaksanaan ujicoba demonstrasi. Pada proses pembangunan metode dengan Kernel, dilakukan penggabungan praktik lintas metode terhadap 24 praktik terpilih yang dihasilkan dari proses Focus Group Discussion (FGD) dengan tim pengembangan PT XYZ berdasarkan metode terpilih dari hasil studi literatur. Metode Agile untuk transformasi yang besar dan kompleks berdasarkan studi literatur adalah Scrum, Kanban, Extreme Programming dan Spotify. Metode Scaled Agile Framework (SAFe) dan Large Scale Scrum (LeSS) juga dimasukkan dalam metode terpilih karena SAFe dan LeSS merupakan metode scaling Agile paling populer berdasarkan hasil survei VersionOne tahun 2021. Penyesuaian metodologi berdasarkan hasil evaluasi dan juga dilakukan konfirmasi kepada para ahli adalah dengan menambahkan 5 praktik dan 2 metode baru selain dari 24 praktik yang telah dilakukan ujicoba demonstrasi.

The wider use of digital technology supports companies to create a new business strategy, namely to develop a software-based digital ecosystem by exploiting the relationship between the form and function of products within the company. Banking companies are required to apply development with an agile methodology in order to compete quickly, increase customer satisfaction, expand market segments, increase productivity and understand customer needs. However, in reality the application of the agile methodology itself can be a challenge because the practices that must be complied with and carried out require procedures that can result in function or feature deliverables not in accordance with the development plan. This also resulted in the company's business targets not being met because the transaction volume was not optimal. This study aims to design a methodology for the software development process and create guidelines for its implementation in a company based on the principles of the Essence Framework. The implementation of this research uses the Design Science Research (DSR) approach. The application of the Essence Framework in this study was carried out by establishing methods, choosing practices and carrying out demonstration trials. In the method development process with the Kernel, a combination of cross-method practices was carried out on 24 selected practices resulting from the Focus Group Discussion (FGD) process with the PT XYZ development team based on the selected methods from the results of the literature study. Agile methods for large and complex transformations based on literature studies are Scrum, Kanban, Extreme Programming and Spotify. The Scaled Agile Framework (SAFe) and Large Scale Scrum (LeSS) methods are also included in the selected methods because SAFe and LeSS are the most popular scaling Agile methods based on the results of the 2021 VersionOne survey. Methodological adjustments are based on evaluation results and also confirmed by experts by adding 5 practices and 2 new methods apart from the 24 practices that have been piloted demonstrations."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Novianus Palit
"Saat ini, dunia telah memasuki era persaingan berbasiskan informasi. Informasi menjadi aset yang berharga bagi suatu institusi bisnis dalam memenangkan persaingan bisnis. Dunia pendidikan tinggi juga telah memanfaatkan informasi untuk mengefisienkan proses-proses akademik yang ada di dalamnya. Universitas Indonesia, sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia, telah memanfaatkan Sistem Informasi yang disebut Sistem Informasi Akademik & Kemahasiswaan Universitas Indonesia (SIAK-UI) dalam proses-proses akademik dan kemahasiswaan. SIAK-UI belum sepenuhnya digunakan oleh seluruh fakultas yang ada di Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi SIAK-UI tersebut ke Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia. Untuk itu, dilakukan proses pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada rekayasa perangkat lunak yang benar. Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah model waterfall. Laporan tesis ini akan menguraikan aktifitas-aktifitas dan produk-produk yang dihasilkan pada masing-masing tahap pengembangan. Desain dan implementasi untuk SIAK-FK dan SIAK-FKG ini dibatasi pada salah satu modul proses, yaitu proses penjadwalan kuliah. Pada tahap akhir pengembangan perangkat lunak, dilakukan evaluasi terhadap proses dan produk pengembangan perangkat lunak. Hal-ha! apa yang telah dilakukan dan apa yang belum dilakukan pada pengembangan perangkat lunak ini akan diulas pada bagian akhir tesis ini.

Now, we are in the era of information-based competition. Information becomes a valuable asset for a business institution in order to win the business competition. Higher education also has used information to run efficiently their academic processes. University of Indonesia, as one of the best universities in Indonesia, has used Information System, called University of Indonesia Academic and Student Affairs Information System (SIAK-UI), to run its academic and student affairs processes. Not all faculties in University of Indonesia have used SIAK-UI. The goal of this study is to extend the SIAK-UI application to Faculty of Medicine (FK) and Faculty of Dentistry (FKG). To achieve it, software development process is done based on discipline software engineering. Software development model used in this study is waterfall model. This thesis will explain the activities and results produced in each development phases. Scope of design and implementation of SIAK-FK and SIAK-FKG are limited to one process, that is lecture-scheduling process. At the last phase, software development process and results are evaluated. What has been done and what has not been done through this software development will be discussed in the last part of this thesis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan
"Perangkat lunak supply chain management system adalah sebuah sistem yang digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk membantu memaksimalkan efisiensi proses yang ada dalam kegiatan mengolah bahan baku menjadi barang jadi maupun barang setengah jadi. Dalam prosesnya, dalam kegiatan supply chain management ada 3 tahap yang dilakukan yaitu material management, planning and control, serta production process. Meskipun tahap yang dilalui berbagai perusahaan manufaktur sama, namun alur dan strategi yang digunakan dalam masing-masing perusahaan tentu berbeda sesuai dengan jenis barang yang dihasilkan perusahaan tersebut. Dengan persamaan dan perbedaan tersebut, perangkat lunak supply chain management system dapat dikembangkan dengan menggunakan metode software product line engineering yang menggunakan prinsip mass customisation dimana dalam pengembangannya menganalisis apa yang menjadi commonality serta variability dari sistem SCM yang dikembangkan sesuai dengan berbagai kebutuhan perusahaan. Dengan pendekatan SPLE, diharapkan dapat dikembangkan berbagai spesifikasi SCM dengan lebih efisien secara biaya dan waktu. Penelitian ini melanjutkan penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah menghasilkan melakukan pendefinisian kebutuhan serta variasi spesifikasi serta mengembangkan berbagai reusable artefacts untuk fitur-fitur tersebut.Pada penelitian ini dilakukan integrasi dari seluruh reusable artefact hasil dari penelitian sebelumnya untuk dapat melakukan pengembangan backend system untuk sistem SCM secara utuh dengan metode SPLE. Pengembangan sistem SCM dengan metode SPLE pada penelitian ini dilakukan dengan paradigma delta-oriented programming dan bahasa pemrograman Abstract Behavioral Specification. Setelah pengembangan sistem SCM berhasil dilakukan kemudian dilakukan perbandingan dengan pengembangan sistem SCM menggunakan pendekatan clone-and-own. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah variasi supply chain management system yang dikembangkan dengan metode SPLE dengan solusi alternatif terhadap isu pengembangan yang ada serta analisis perbandingan pengembangan dengan pendekatan SPLE dan pendekatan clone-and-own dalam berbagai aspek.

A manufacturing company is a company that produces goods in various sector. Its activities involve processing raw materials into finished products or semi-finished products. In general, there are three processes involved in these activities. Those activities are material management, planning and control, and production processes. The supply chain management system exists to help maximize these three processes of manufacturing so that the company can produce the maximum possible goods with the least possible cost. To be able to do that, each SCM system of every company is customized to meet the specific needs of that company. With these characteristics, to develop a SCM system we can use Software Product Line Engineering approach which uses mass customization approach by analyzing what those systems have in common (commonality) and the uniqueness (variability) in 1 development. With SPLE approach, it is hoped that various SCM system with various specification can be developed more quickly and cost-effectively. In this research, a backend system development will be carried out with a SPLE approach, and then comparisons of developments will be made with the traditional approach. The development of SCM with the SPLE approach is carried out with a delta-oriented programming paradigm using Abstract Behavioral Specification as programming language. This research also reused the reusable artefacts that have been produced by previous research. The output of this research is a SCM system with a specification according to the needs of the manufacturing company, also the comparison SPLE and traditional approach and analysis of the issues encountered during the development stage."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>