Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156422 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jane Onyinyechukwu Obodo
"Pengendalian jarak jauh (teleremote operation), yang merupakan engineering control untuk mengurangi tingkat kecelakaan operator Autonomous LHD di PT F, seringkali mengalami productivity loss. Hal tersebut terjadi karena tingginya tingkat kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan alat, sehingga total downtime hours pada alat tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan operational hours-nya. Penelitian ini memberikan gambaran analisis kecelakaan Autonomous LHD tambang bawah tanah G dari sudut pandang faktor manusia, yaitu dari sisi kegagalan aktif (active failures) dan kegagalan laten (latent failures), untuk mengetahui tindakan tidak aman serta faktor-faktor yang mendasari tingginya tingkat kecelakaan alat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dibuat berdasarkan Human Factor Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI) dengan teknik observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegagalan laten (latent failures) lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan kegagalan aktif (active failures). Kesalahan berbasis keterampilan (skill-based errors) adalah faktor yang paling sering ditemukan pada kegagalan aktif (active failures), sedangkan faktor lingkungan, kepemimpinan, iklim organisasi, dan faktor luar menjadi faktor yang paling sering ditemukan pada kegagalan laten (latent failures).

Teleremote operation, an engineering control to reduce the accident rate of Autonomous LHD operators at PT F, often experiences productivity loss. The situation occurs due to the high accident rate that results in equipment damage, causing the total downtime hours on the equipment is higher than the operational hours. This research provides an overview of the accident analysis of the G underground mine Autonomous LHD from the human factor perspective i.e., in terms of active failures and latent failures, to determine the unsafe acts and the underlying factors of the equipment's high accident rate. The method used in this research is based on the Human Factor Analysis and Classification System in Mining Industry (HFACS-MI) with observation and interview techniques to collect data. The results show that latent failures are more frequent than active failures. Skill-based errors are the most frequently found factor in active failures, while environmental factors, inadequate leadership, organizational climate, and other factors are the most prevalent factors in latent failures."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aidea Arsyi Pempasa
"PT X mengalami peningkatan produksi, hal ini seiring dengan peningkatan kejadian kecelakaan kerja di PT X. Dalam upaya penanganan kecelaakaan kerja, dilakukan pelaporan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi langkah yang perlu dilakukan kedepannya. Penelitian deskriptif dengan metode kualitatif ini memiliki pendekatan study case dengan melihat pelaporan kecelakaan yang lebih dari ketentuan 2x24 jam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pengetahuan, sikap, dan faktor eksternal terhadap pelaporan kecelakaan kerja. Hasil: Responden belum memiliki pengetahuan yang cukup menyelutuh mengenai kecelakan kerja, regulasi pelaporan kecelakaan kerja, alur pelaporan kecelakaan kerja, namun telah memiliki pengetahuan yang baik untuk defnisi pelaporan kecelakaan kerja dan suransi kecelakan kerja. Responden memiliki sikap cenderung untuk tidak melaporkan kecelakaan ringan meski telah menganggap pelaporan kecelakaan kerja penting. Sikap dalam pemilihan asuransi juga memiliki kecenderungan tidak memilih BPJS Ketenagakerjaan meski telah mengetahui asuransi untuk kecelakaan kerja. Faktor eksternal responden mencakup dukungan atasan dan rekan kerja cenderung positif. Responden juga mengetahui tidak adanya punishment serta PT X telah memfasilitasi keselamatan.

PT X has experienced an increase in production, which has coincided with a rise in workplace accidents. In an effort to address workplace accidents, reporting is conducted to identify and evaluate the necessary steps moving forward. This descriptive research, using a qualitative method, employs a case study approach by examining accident reports exceeding the 2x24 hour limit. The aim of this study is to provide an overview of knowledge, attitudes, and external factors influencing accident reporting. Results: Respondents lack comprehensive knowledge about workplace accidents, accident reporting regulations, and the accident reporting process, but they do possess good knowledge of the definition of accident reporting and accident insurance. Respondents tend to avoid reporting minor accidents, despite recognizing the importance of accident reporting. Their attitude towards choosing insurance also shows a tendency not to select BPJS Ketenagakerjaan, even though they are aware of workplace accident insurance. External factors for respondents include positive support from supervisors and colleagues. Respondents also recognize the absence of punishments and that PT X has facilitated safety measures."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erick Giearchie Muhammad
"Sebagian besar kegiatan kerja dalam logistik adalah pendistribusian barang atau bahan produksi dengan menggunakan kendaraan berupa truk yang berhubungan dengan keselamatan transportasi jalan raya. Penelitian ini memberikan gambaran analisis kecelakaan transportasi truk berdasarkan data KNKT tahun 2021–2022 dengan menggunakan desain penelitian analisis deskriptif dan mengadaptasi metode analisis kecelakaan Human Factors Analysis and Classification System (HFACS). Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam pengumpulan data, yaitu berupa laporan investigasi kecelakaan transportasi truk berdasarkan data KNKT tahun 2021–2022. Hasil penelitian ini diketahui bahwa yang memiliki jumlah kejadian terbanyak atau lubang terbesar, yaitu dalam kegagalan aktif adalah skill-based errors, sedangkan dalam kondisi laten adalah resource management, technological environment, dan inadequate supervision.

Most work activities in logistics are the distribution of goods or production materials using vehicles in the form of trucks related to road transportation safety. This study provides an overview of the analysis of truck transportation accidents based on KNKT data for 2021–2022 using a descriptive analysis research design and adapting the Human Factors Analysis and Classification System (HFACS) accident analysis method. This study uses secondary data in data collection, namely in the form of truck transportation accidents investigation reports based on KNKT data for 2021–2022. The results of this study show that those with the highest number of incidents or the largest holes, namely in active failure are skill-based errors, while in latent conditions are resource management, technological environment, and inadequate supervision."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mufti Wirawan
"Tesis ini membahas mengenai analisis kecelakaan lalu lintas darat yang terjadi di Indonesia. Analisis dilakukan dengan menggunakan perspektif Faktor Manusia. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan analisis isi dari data laporan investigasi kecelakaan lalu lintas darat Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT). Sebanyak 21 laporan investigasi kecelakaan dari rentang tahun 2011-2013 dipublikasikan oleh KNKT melalui laman situsnya. Berdasarkan analisis dari perspektif faktor manusia, terdapat faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan darat. Faktor-faktor seperti waktu kejadian, kondisi cahaya, dan kondisi jalan merupakan pendahulu dari tindakan tidak selamat yang muncul pada kecelakaan yang terjadi.

The aim of this study is to analysis road accident happend in Indonesia. It analyze using Human Factors perspective. 21 investigation report from 2011- 2013 has been published through website by National Transportation Safety Committee (KNKT). The study analyze those investigation report using qualitative approach. Researcher do content analysis based on 21 investigation report published by National Transportation Safety Committee. Based on human factors perspective, it carry out there are factors contribute to road accident. There are factors such as: time, light condition, road condition which make contribution as precusor unsafe act before accident happend."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T42950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shaula Felicia Isma Iliyya
"Pelaksanaan investigasi diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Management K3. Berdasarkan data statistik Marine Industrial Accident, Departemen Kelautan Hongkong tahun 2016 telah terjadi sebanyak 76 kasus kecelakaan kerja pada bagian pengangkatan bongkar muat pelabuhan. Kecelakaan kerja tersebut terdiri dari 60 kasus kecelakaan minor, 15 kasus kecelakaan serius dan 1 kasus kecelakaan fatal. Angka kecelakaan yang terjadi pada wilayah PT X cukup tinggi. Pelaksanaan investigasi yang baik dapat menghindarkan dari tindakan korektif yang tidak lengkap, salah arah, dan tertundanya perbaikan. Penelitian ini memberikan gambaran pelaksanaan investigasi kecelakaan pada PT X. Penelitian ini mengadaptasi model dari Benner and Rimson dengan menggunakan wawancara, telaah dokumen, dan observasi sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kekurangan pada proses input karena belum menyeluruhnya pelatihan pada investigator dan pada proses output karena data yang kurang lengkap pada penulisan deksripsi. Sedangkan dalam proses operasi dan feedback secara keseluruhan sudah berjalan baik.

The implementation of the investigation is regulated based on Government Regulation Number 50 of 2012 concerning K3 Management Systems. Based on Marine Industrial Accident statistics, the Maritime Department of Hong Kong in 2016 there were 76 cases of work accidents in the loading and unloading section of the port. The work accident consisted of 60 minor accident cases, 15 serious accident cases and 1 fatal accident case. The number of accidents that occurred in the PT X area was quite high. Implementation of a good investigation can avoid incomplete corrective action, misdirected, and delayed repairs. This study provides an overview of the implementation of accident investigations at PT X. This research adapts the Benner and Rimson model by using interviews, document review, and observation as data collection methods. The results showed that there were deficiencies in the input process due to incomplete training of investigators and in the output process due to incomplete data in writing descriptions. While the process of operation and feedback as a whole has been going well."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maura Emillia Kirana
"Bekerja di ketinggian merupakan aktivitas yang memiliki risiko tinggi. Kasus jatuh dari ketinggian berkontribusi atas 38% dari 105.182 kasus kecelakaan kerja di sektor konstruksi. Pada tahun 2020 dan 2021, PT.X memiliki dua kecelakaan jatuh dari ketinggian. Pengaruh organisasi menjadi kontributor paling besar dalam kedua kasus yang ada. Studi ini membahas secara mendalam terkait analisis kecelakaan bekerja di ketinggian yang terjadi pada PT.X pada tahun 2020-2021 menggunakan aspek human factors. Pada analisis kecelakaan, akan digunakan salah satu teori human factors yaitu Swiss Cheese Model dengan tools turunan yaitu Human Factors Analysis and Classification. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan data sekunder serta wawancara dengan pihak PT.X. Penggunaan aspek human factors pada kecelakaan bekerja di ketinggian akan menemukan kondisi laten dan kegagalan aktif yang dapat menjadi faktor-faktor kontributor terhadap kecelakaan. Kondisi laten yang ditemukan antara lain kurangnya kesadaran manajemen dalam menegakkan aspek keselamatan, belum tersedianya fasilitas pendukung safety yang optimal, dan lainnya. Sedangkan kondisi aktif yang berkontribusi antara lain pengetahuan dan pelatihan yang kurang dari pekerja tentang bahaya serta pengendalian di tempat kerja, pelanggaran aturan kerja, dan lainnya. Peneliti menyarankan untuk PT.X melakukan perbaikan atas faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan khususnya di level manajemen dan organisasi.

Working at heights is a high-risk activity. Falls from heights accounted for 38% of the 105,182 work accidents in the construction sector. In 2020 and 2021, PT.X had two falls from a height. Organizational influence is the biggest contributor in both cases. This study discusses in depth the analysis of work accidents at the height that occurred at PT.X in 2020-2021 using human factors aspects. In the accident analysis, one of the theories of human factors will be used, namely the Swiss Cheese Model with derivative tools, namely Human Factors Analysis and Classification. The research method used is a case study using secondary data and interviews with PT.X. The use of human factors aspects in accidents at work will find latent conditions and active failures that can be contributing factors to accidents. Latent conditions found include lack of management awareness in enforcing safety aspects, unavailability of optimal safety support facilities, and others. While active conditions that contribute include lack of knowledge and training of workers about hazards and controls in the workplace, violation of work rules, and others. Researchers suggest PT.X make improvements to the factors that contribute to the incidence of accidents, especially at the management and organizational levels."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Adytra
"Pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini sedang banyak berkembang, khususnya pembangunan gedung yang dapat memfasilitasi kebutuhan berbagai sektor industri maupun pemerintahan. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan tersebut, aspek keselamatan dan kesehatan kerja juga naik sebagai isu utama yang menjadi perhatian dan memicu penelitian ini dilakukan. Hal ini juga didasari bahwa dalam dekade terakhir terjadi sederetan insiden dan kecelakaan kerja dengan berkaitan dengan kelelahan yang terjadi di sektor konstruksi gedung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja subyektif di proyek gedung PT X di DKI Jakarta dan wilayah satelitnya. Penelitian ini didesain secara potong lintang dan dilakukan terhadap 124 orang responden melalui pengisian kuesioner yang dikelola sendiri untuk menilai karakteristik individu dan status gizi. Kelelahan subyektif diukur dengan kuesioner Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) Jepang yang berisi 30 butir pertanyaan. Kondisi tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk kualitas tidur dan kuesioner Sleep Hygiene Index (SHI) untuk sleep hygiene. Faktor psikososial diukur menggunakan kuesioner Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ) III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok, jenis pekerjaan, Indeks Massa Tubuh, kualitas tidur, sleep hygiene, dan faktor psikososial terhadap kelelahan kerja subyektif. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kelelahan kerja subyektif dengan usia, status pernikahan, riwayat penyakit, perilaku olahraga, masa kerja, perilaku konsumsi air putih, perilaku konsumsi kopi, perilaku konsumsi gorengan, dan perilaku konsumsi minuman energi.

The construction of infrastructure in Indonesia has been developing lately, especially building construction which support the needs of various industrial and governmental sectors. Furthermore, alingside that development, occupational safety and health rise up to be one of the main issues of concern which prompts this research to be done. This is also based on the fact that in the last decade there has been a lot of work incidents and accidents related to worker fatigue that happened in building construction. This research aims on finding the factors associated with subjective work fatigue of PT X in DKI Jakarta and its satellite areas. The design of this research was cross sectional on 124 individuals through self-administered baseline questionnaire to measure individual characteristics and nutritional status. Subjective work fatigue was measured by Japanese Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) 30-item questionnaire. Sleep condition was measured using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire to measure sleep quality and Sleep Hygiene Index (SHI) questionnaire to measure sleep hygiene. Psychosocial factors were measured using the Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ) III. Results showed that there was a significant relationship between subjective work fatigue and each of smoking behavior, type of work, Body Mass Index, sleep quality, sleep hygiene, and psychosocial factors. However, there was no significant relationship between subjective work fatigue and age, marital status, disease history, exercise habit, length of work, water consumption habit, coffee drinking habit, fried food consumption habit, and energy drink consumption habit."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khodijah
"Kegiatan hulu migas memiliki risiko tinggi terkait K3 dan kegiatan pemboran menjadi risiko paling tinggi. 80% penyebab kecelakaan pemboran disebabkan oleh human performance. Tahun 2020, aktivitas pemboran di PT. X menyumbang kecelakaan sebesar 3 dari 8 kecelakaan dan penyebab umum kecelakaan yang terjadi karena faktor manusia. Unsafe acts dianggap menjadi penyebab utama dalam kecelakaan pemboran di industri migas. Maka, penelitian ini membahas mengenai analisis kasus kecelakaan pemboran pada industri migas di PT.X dari sudut pandang faktor manusia. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis faktor kontribusi dari kegagalan aktif dan laten dan menganalisis kasus kecelakaan kerja dari sudut pandang faktor manusia pada aktivitas pemboran yang terjadi di PT. X tahun 2022, serta menentukan rekomendasi untuk perbaikan kedepannya dari kegiatan pengeboran di PT. X. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dari data sekunder dan hasil wawancara. Didapatkan hasil bahwa kondisi laten yang berkontribusi terhadap kecelakaan pemboran yang terjadi di PT. X pada tahun 2022 yaitu gagal mengupdate regulasi terbaru, pengendalian yang dilakukan masih bersifat administratif, kegagalan otoritas penerbit dalam mengecek kelengkapan berkas, tidak adanya pemeriksaan berkala yang terjadwal pada peralatan, gagal memastikan serah terima sumur dilakukan secara keseluruhan, penyusunan JSA kurang baik, gagal menyampaikan bahaya dan risiko secara detail, kegagalan koordinasi di internal kontraktor, gagal mengomunikasikan bahaya dan risiko yang sudah ada di risk assessment, dan kondisi jalan yang seharusnya sempit sehingga memilih permukaan yang miring. Sedangkan kegagalan aktif yang berkontribusi yaitu gagal menginterpretasikan peralatan yang rusak dan kondisi jalan yang berbahaya, tidak melalukan pengecekan kondisi sumur ketika hujan deras, dan pelanggaran SOP. Sehingga ditemukan bahwa kondisi laten lebih banyak berkontribusi sehingga menimbulkan kegagalan aktif atau unsafe acts. Kegagalan yang paling berkontribusi pada tiap layer HGACS-OGI yaitu organizational influences (organizational process), unsafe supervision (supervision violations), preconditions for unsafe acts (environmental factors - physical environment), dan unsafe acts (errors - perceptual errors). Sintesa dari hasil analisis didapat bahwa safety value belum tertanam di PT. X. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan K3 belum dilakukan secara menyeluruh di lapangan, sehingga safety belum terintegrasi di dalam kegiatan operasi. Sehingga rekomendasi yang diberikan penulis yaitu menjadikan K3 sebagai safety of work.

Upstream oil and gas activities have a high risk related to K3 and drilling activities are the highest risk. 80% of the causes of drilling accidents are caused by human performance. In 2020, drilling activities at PT. X accounts for 3 out of 8 accidents and common cause of accidents that occur due to human factors. Unsafe acts are the main cause of drilling accidents in the oil and gas industry. So, this study discusses the analysis of drilling accident cases in the oil and gas industry at PT.X from the point of view of human factors. The purpose of this study is to analyze the contributing factors of active and latent failure and analyze cases of work accidents from the point of view of human factors in drilling activities that occur at PT.X year 2022 and determine recommendations for future improvements from drilling activities at PT. X. This research method uses descriptive-analytical from secondary data and interview results. It was found that the latent condition contributed to the drilling accident that occurred at PT. X in 2022, namely the failure to update the latest regulations, the control carried out is still administrative in nature, the failure of the issuing authority to check the completeness of the files, the absence of scheduled periodic checks on the equipment, failing to ensure that the handover of the wells is carried out in its entirety, the preparation of the JSA is not good, failing to submit hazards and risks in detail, failure of internal coordination of contractors, failure to communicate the hazards and risks already in the risk assessment, and road conditions that should be narrow so that they choose a sloping surface. Meanwhile, active failures that contributed were failing to interpret damaged equipment and dangerous road conditions, not checking the condition of wells when it rained heavily, and violating SOPs. So, it was found that latent conditions contributed more to causing active failure or unsafe acts. The failures that contributed the most to each layer of HGACS-OGI were organizational influences (organizational process), unsafe supervision (supervision violations), preconditions for unsafe acts (environmental factors - physical environment), and unsafe acts (errors - perceptual errors). The synthesis of the analysis results obtained that the safety value has not been embedded in PT. X. This can be seen from the implementation of OHS that has not been carried out thoroughly in the field so safety has not been integrated into operational activities. The recommendation given by the author is to make OHS a safety of work."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Anwar Syahrizal
"Sektor pertambangan sendiri merupakan sektor dengan berbagai macam bahaya dan risiko yang tinggi dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Mayoritas kecelakaan disebabkan oleh unsafe acts, oleh karena itu dalam mengurangi hal tersebut perlu dilakukan intervensi. Dalam intervensi tersebut perlu memperhatikan underlying factors yaitu, manajemen dan safety culture. Iklim keselamatan sendiri merupakan salah satu elemen penyusun dari safety culture. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui iklim keselamatan pada kontraktor RUC di tambang BG di PT F dengan besar sampel 81 orang. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata profil iklim keselamatan sebesar 3,20 atau baik yang memerlukan sedikit peningkatan, kemudian dimensi dengan nilai tertinggi adalah Komitmen Keselamatan Pekerja sebesar 3,36. Lalu, semakin tinggi jabatan serta semakin lama masa kerja maka semakin tinggi nilai iklim keselamatannya dan berdasarkan lokasi kerja divisi yang terkait langsung dengan pekerjaan memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan divisi yang tidak terlibat langsung.

The mining industry is a sector a high risk industry with various hazards which could led to work accidents. The majority of accidents are caused by unsafe acts, therefore intervention is necessary to reduce accidents. In this intervention, it’s necessary to focus on the underlying factors, especially management and safety culture. The safety climate itself is one of the elements of safety culture. The purpose of this study was to determine the safety climate of the RUC contractor in the BG mine at PT F with a sample size of 81 people. The results showed that the average score of the safety climate is 3.20 or good needed a little improvement, then the dimension with the highest score was Worker Safety Commitment with average score of 3.36. Then, the higher the position and the longer the working period is related to the higher the value of safety climate and based on the work location, the division that is directly involved to the job has a lower value compared to the division that is not directly involved."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sari Budi Ghafara
"Transportasi umum saat ini menjadi pilihan favorit masyarakat dalam melakukan perpindahan dengan selamat dan efisien. Salah satu transportasi umum pilihan masyarakat Jakarta adalah kereta Mass Rapid Train (MRT). Keselamatan kereta MRT merupakan isu yang penting untuk diperhatikan agar dapat menjaga keselamatan baik masinis maupun penumpang. Dalam pengoperasian kereta MRT, dilakukan oleh seorang masinis. Menurut data Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), di tahun 2016 sebanyak 45% kecelakaan disebabkan oleh masinis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fatigue serta faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kelelahan pada masinis seperti faktor terkait pekerjaan dan faktor tidak terkait pekerjaan. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari-Juni 2023 di PT. XYZ. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Fatigue Assessment Scale (FAS) dalam mengukur kelelahan, dan Sound Level Meter dalam mengukur kebisingan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 67 masinis kereta MRT yang aktif mengoperasikan kereta. Hasil dari data kuesioner dianalisis menggunakan uji statistic chisquare. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 41,8% mengalami kelelahan. Dari penelitian ini diketahui bahwa pada faktor risiko terkait pekerjaan, terdapat hubungan yang signifikan antara shift kerja dengan kelelahan pada masinis. Pada faktor risiko tidak terkait pekerjaan, terdapat hubungan yang signifikan antara commuting time, dan kualitas tidur terhadap kelelahan pada masinis.

Public transportation is currently people's favorite choice for moving safely and efficiently. One of the public transportation choices for the people of Jakarta is the Mass Rapid Train (MRT). MRT train safety is an important issue to pay attention to maintain the safety of both the driver and the passengers. In operating the MRT train, it is carried out by a train driver. According to data from the National Transportation Safety Commission (KNKT), in 2016 as many as 45% of accidents were caused by train drivers. This study aims to analyze fatigue and factors related to the occurrence of fatigue in train drivers such as work-related factors and non-work related factors. This research was conducted from January to June 2023 at PT XYZ. The tools used in this study were the Fatigue Assessment Scale (FAS) questionnaire to measure fatigue, and the Sound Level Meter to measure noise. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design. The sample in this study was 67 MRT train drivers who actively operated trains. The results of the questionnaire data were analyzed using the chi-square statistical test. The results of this study showed that 41.8% experienced fatigue. From this study, it is known that on work-related risk factors, there is a significant relationship between work shifts and driver fatigue. In non-work related risk factors, there is a significant relationship between commuting time and sleep quality on driver fatigue."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>