Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169155 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irsyandi Destrayudha
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh kegiatan Environmental, Social, Governance (ESG) terhadap performa perusahaan pelayanan kesehatan di kawasan Asia Pasifik, dengan menggunakan analisis metode regresi data panel. Penelitian ini menggunakan sampel 124 perusahaan pelayanan kesehatan di kawasan Asia Pasifik pada periode 2018 hingga 2022. Penelitian menggunakan variabel ROA dan ROE sebagai indikator performa perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan pada kegiatan ESG perusahaan terhadap performa perusahaan pelayanan kesehatan. Country level development suatu negara di kawasan Asia Pasifik juga tidak berdampak pada aktivitas ESG perusahaan secara keseluruhan pengecualian untuk pillar S*country memiliki pengaruh signifikan positif namun tidak terlalu mempengaruhi total ESG. 

This study aims to analyze the impact of Environmental, Social, Governance (ESG) activities on the performance of health service companies in the Asia Pacific, using panel data regression method analysis. This study used a sample of 124 healthcare companies in the Asia Pacific region in the period 2018 to 2022. The study uses ROA and ROE variables as indicators of company performance. The results of this study show that there is no significant effect on the company's ESG activities on the performance of health care companies. Country level development of a country in the Asia Pacific region also has no impact on the company's overall ESG activities, the exception for the S*country pillar has a significant positive influence but does not significant effect on total ESG. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audi Maulana Ihsan
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara nilai ESG terhadap volatilitas dan risiko sistematik pada perusahaan non-keuangan di kawasan Asia-Pasifik selama periode 2017-2022. Penelitian juga memperhitungkan variabel kontrol yang mencakup skala perusahaan dan negara. Selain itu, digunakan variabel moderasi berupa kepatuhan syariah untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hubungan antara ESG dengan risiko sistematik dan volatilitas. Penelitian ini melibatkan perusahaan publik yang terdaftar di bursa masing-masing negara yang disertakan dalam studi, dengan total sampel sebanyak 304 perusahaan dari 8 negara. Untuk menguji empat hipotesis dalam penelitian, peneliti menggunakan metode regresi data panel statis, khususnya fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ESG memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap volatilitas, namun tidak signifikan terhadap risiko sistematik. Selain itu, ditemukan bahwa kepatuhan syariah sebagai variabel moderasi memiliki pengaruh negatif terhadap hubungan ESG dengan volatilitas dan risiko sistematik berdasarkan metode pooled least square.

This study aims to analyze the relationship between ESG scores and volatility and systematic risk of non-financial companies in the Asia-Pacific region over the period 2017-2022. The study also considers control variables that include company scale and country. In addition, a moderating variable in the form of sharia compliance is used to determine its effect on the relationship between ESG and systematic risk and volatility. The study involved public companies listed on the exchanges of each country included in the study, with a total sample of 304 companies from 8 countries. To test the four hypotheses in the study, we used static panel data regression method, specifically fixed effect. The results show that ESG has a significant positive influence on volatility, but not significant on systematic risk. In addition, it was found that sharia compliance as a moderating variable has a negative influence on the relationship of ESG with volatility and systematic risk based on the pooled least square method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Rifki Yuadma
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kinerja Environment, Social dan Governance (ESG) yang diproksikan melalui skor ESG dengan tingkat utang perusahaan di ASEAN. Penelitian-penelitian sebelumnya lebih banyak berfokus pada pengaruh kinerja ESG terhadap performa keuangan dan belum banyak yang menguji pengaruh kinerja EGS terhadap tingkat utang perusahaan. Penelitian ini juga menggunakan kendala keuangan, keterlibatan pemangku kepentingan, Covid-19 dan lingkungan kelembagaan sebagai moderasi dalah hubungan antara ESG dengan tingkat utang perusahaan. Skor ESG yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Eikon Refinitiv. Sampel penelitian ini terdiri dari 944 tahun perusahaan yang berasal dari 325 perusahaan yang terdaftar di pasar modal 7 negara ASEAN selama tahun 2017-2021. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja ESG berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat utang perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan kinerja ESG yang lebih baik mampu mendapatkan utang yang lebih banyak. Hasil lainnya dari penemuan ini adalah kendala keuangan, keterlibatan pemangku kepentingan, Covid-19 dan lingkungan kelembagaan tidak berpengaruh terhadap hubungan antara kinerja ESG dengan tingkat utang perusahaan. Penelitian ini diharapkan mampu mengisi kesenjangan dari penelitian-penelitian yang telah ada terkait pengaruh kinerja ESG terhadap tingkat utang perusahaan dengan turut mempertimbangkan faktor kendala keuangan, pemangku kepentingan, Covid-19 serta lingkungan kelembagaan. Keterbatasan penelitian ini adalah sedikitnya perusahaan di ASEAN yang memiliki skor ESG. Hal ini akan membuat adanya kemungkinan perbedaan hasil jika penelitian serupa dilakukan dengan data dari negara diluar kawasan ASEAN.

This study aims to analyze the effect of Environment, Social and Governance (ESG) performance measured through ESG scores on corporate debt levels in ASEAN. Previous studies have focused more on the effect of ESG performance on financial performance and not many have examined the effect of EGS performance on corporate debt levels. This study also uses financial constraints, stakeholder engagement, Covid-19 and institutional environment as moderation in the relationship between ESG and corporate debt levels. The ESG score used in this study was obtained from eikon refinitiv. The sample of this study consists of 944 company years from 325 companies listed on the capital market of 7 ASEAN countries during 2017-2021. The results of this study indicate that ESG performance has a positive and significant effect on the level of corporate debt. This suggests that companies with better ESG performance are able to obtain more debt. Other results of this finding are financial constraints, stakeholder engagement, Covid-19 and institutional environment have no effect on the relationship between ESG performance and corporate debt levels. This study is expected to fill the gap of existing studies related to the influence of ESG performance on corporate debt levels by taking into account the factors of financial constraints, stakeholders, Covid-19, and institutional environment. The limitation of this research is that there are few companies in ASEAN that have ESG scores. This will create the possibility of differences in results if similar research is conducted with data from countries outside the ASEAN region."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Muhammad Iqbal Raharjo
"Integrasi faktor non-finansial ESG dalam investasi kini menjadi tren dominan dan berkembang cukup pesat di dunia pasar modal mengingat objektif finansial kini tidak lagi dijadikan sebagai satu-satunya objektif dalam berinvestasi. Investor yang ingin berkontribusi terhadap tujuan positif dengan memberikan dampak sosial dan lingkungan yang signifikan dapat berinvestasi di perusahaan dengan praktik ESG yang memadai. Praktik ESG ini sejatinya tidak hanya terkonsentrasi pada perusahaan umum atau non-syariah saja, tetapi juga pada perusahaan syariah yang sejatinya memiliki karakteristik yang terafiliasi secara alamiah dengan kriteria ESG berdasarkan objektif maqashid syariah. Meskipun demikian, terdapat banyak perdebatan dan kritik oleh kalangan akademisi maupun praktisi keuangan yang mendasari kecondongan investasi syariah yang membawa karakter “penyaring negatif” dibandingkan “penyaring positif” terhadap perusahaan yang pada akhirnya dikategorikan sebagai sharia-compliant. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh status syariah terhadap performa lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) perusahaan di negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada periode 2018–2022. Pengujian dilakukan terhadap perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Malaysia, Qatar, Saudi Arabia, Turki, dan Uni Emirat Arab yang mencakup keseluruhan sektor yang dirumuskan oleh Global Industry Classification Standard (GICS). Hasil penelitian pada regresi sampel penuh menunjukkan bahwa performa ESG perusahaan non-syariah justru lebih baik dari perusahaan syariah di negara OKI. Lebih lanjut, kriteria syariah secara parsial menunjukkan bahwa rasio utang berpengaruh negatif signifikan terhadap performa ESG perusahaan, sedangkan rasio piutang terhadap total aset maupun rasio kas terhadap total aset berpengaruh positif signifikan terhadap performa ESG perusahaan. Temuan ini konsisten dengan hasil regresi subsampel berdasarkan penggolongan sektor keuangan dan non-keuangan maupun penggolongan ukuran perusahaan menurut kapitalisasi pasarnya sebagai pengujian robust. Penelitian ini diharapkan menjadi “room for improvement” bagi perusahaan syariah yang dapat menekankan posisi kriteria ESG sebagai suatu proposisi nilai unik yang mampu untuk merefleksikan kebutuhan investasi syariah modern pada era kontemporer.

The integration of non-financial ESG factors in investment has now become a dominant trend and is growing quite rapidly in the capital market world, considering that financial objectives are no longer made as the only objective in investing. Investors who want to contribute to positive goals by providing significant social and environmental impacts can invest in companies with adequate ESG practices. These ESG practices are not only concentrated on general or non-sharia companies but also on sharia companies which inherently have characteristics affiliated with ESG criteria based on the objectives of maqasid sharia. However, there are many debates and criticisms by academics and financial practitioners underlying the tendency of sharia investments that carry a "negative screening" character compared to a "positive screening" for companies that are ultimately categorized as sharia-compliant. This research is intended to analyze the influence of the sharia-compliant status on the environmental, social, and governance (ESG) performance of companies in countries that are members of the Organization of Islamic Cooperation (OIC) in the period of 2018–2022. The research was conducted on public companies listed on the Indonesia, Malaysia, Qatar, Saudi Arabia, Turkey, and the United Arab Emirates Stock Exchanges, covering the entire sector that has been formulated by the Global Industry Classification Standard (GICS). The results of the full sample regression research show that the ESG performance of non-sharia companies is actually better than sharia companies in OIC countries. Furthermore, the sharia criteria partially show that the debt ratio has a significant negative effect on the company's ESG performance, while the accounts receivable ratio to total assets and the cash ratio to total assets have a significant positive effect on the company's ESG performance. This finding is consistent with the results of subsample regression based on the classification of financial and non-financial sectors, as well as the classification of company size according to its market capitalization as robustness testing. This research is expected to be a "room for improvement" for sharia companies that can emphasize the position of ESG criteria as a unique value proposition, reflecting the needs of modern sharia investment in the contemporary era. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Navira Putri Apriliani
"Pertumbuhan pesat sektor telekomunikasi dan teknologi informasi secara signifikan berkontribusi terhadap perekonomian global didorong oleh inovasi yang berkelanjutan dan kemajuan teknologi. Di sisi lain, skor Environmental, Social, and Governance (ESG) berfungsi sebagai saluran utama untuk memberi informasi kepada investor tentang praktik manajemen dan kontrol ESG perusahaan, yang berpotensi memengaruhi kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan. Meskipun penting, penelitian yang secara khusus membahas sektor telekomunikasi masih kurang. Penelitian ini menganalisis dampak inovasi terhadap skor ESG dan pengaruh selanjutnya dari skor ESG terhadap kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi dan teknologi informasi. Penelitian ini berfokus pada 80 perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di bursa saham negara anggota APEC antara tahun 2018 dan 2022. Kinerja keuangan diukur menggunakan pendapatan perusahaan dan Tobin's Q. Penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Squares (OLS) dan Two-Stage Least Squares (2SLS) untuk menguji dan mengatasi masalah endogenitas. Temuan penelitian menunjukkan bahwa inovasi berdampak positif pada skor ESG secara keseluruhan. Di antara pilar ESG individu, inovasi secara signifikan meningkatkan skor tata kelola perusahaan, sementara dampaknya pada skor lingkungan dan sosial tidak signifikan secara statistik. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa skor ESG yang lebih tinggi secara positif memengaruhi pendapatan perusahaan tetapi berdampak negatif pada Tobin's Q. Secara khusus, pilar lingkungan dan sosial dari pengungkapan ESG berdampak positif pada pendapatan dan berdampak negatif pada Tobin's Q. Sebaliknya, pilar tata kelola perusahaan, meskipun dipengaruhi secara positif oleh inovasi, tidak menunjukkan efek signifikan baik pada pendapatan maupun Tobin's Q. Hasil ini memberikan wawasan berguna untuk mengembangkan metodologi penilaian ESG yang disesuaikan dengan perusahaan telekomunikasi, menyoroti berbagai efek dari inovasi dan praktik ESG terhadap kinerja keuangan.

The rapid growth of the telecommunications and information technology sectors, significantly contributing to the global economy, is driven by continuous innovation and technological advancements. On the other side, Environmental, Social, and Governance (ESG) scores serve as a key channel to inform investors about a firm's ESG management and control practices, potentially influencing financial performance and market value. Despite its importance, there is a lack of research specifically addressing the telecommunications sector. This study investigates the impact of innovation on ESG scores and the subsequent effect of ESG scores on the financial performance of telecommunications and information technology companies. The research focuses on 80 telecommunications companies listed on APEC member countries' stock exchanges between 2018 and 2022. Financial performance is measured using company revenue and Tobin's Q. The research employs the Ordinary Least Squares (OLS) method alongside the Two-Stage Least Squares (2SLS) approach to examine and address the issue of endogeneity. The findings reveal that innovation positively impacts the overall ESG score. Among the individual ESG pillars, innovation significantly improves corporate governance scores, while its effect on environmental and social scores is statistically insignificant. Additionally, the study finds that a higher ESG score positively influences company revenue but negatively impacts Tobin's Q. Specifically, the environmental and social pillars of ESG disclosure positively affect revenue and negatively affect Tobin's Q. In contrast, the corporate governance pillar, although positively influenced by innovation, shows no significant effect on either revenue or Tobin's Q. These results provide valuable insights for developing ESG rating methodologies tailored to telecommunications companies, highlighting the varied effects of innovation and ESG practices on financial performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhiguna Wijaya Indrasuci
"Telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai hubungan antara ESG dan kinerja perbankan. Namun, masih terdapat kesenjangan dalam literatur ketika mempelajari dampak pengungkapan ESG pada sektor perbankan dan jasa keuangan karena literatur yang ada relatif terbatas dibandingkan dengan wilayah lain seperti Eropa dan Amerika Utara. Penelitian ini mengisi kesenjangan tersebut dengan menggunakan regresi panel data untuk menguji dampak faktor environmental, social, dan governance (ESG) terhadap kinerja bank-bank di Far East Asia dan negara-negara ASEAN. Kami menyelidiki hubungan antara kinerja ESG dan empat ukuran kinerja bank: return on asset (ROA), return on equity (ROE), Tobin's Q, dan Stock Return. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa bank-bank dengan kinerja ESG yang lebih kuat memiliki pengaruh negatif pada kinerja keuangan, operasional dan kinerja pasar. jika dilihat dari ketiga pilarnya, ENV memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pasar. Sedangkan pada GOV menunjukkan pengaruh negatif terhadap kinerja pasar. Hasil penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi pembuat kebijakan, investor, dan praktisi perbankan di wilayah tersebut. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya perusahaan perbankan di Far East Asia untuk memperhatikan dan meningkatkan praktik-praktik ESG mereka guna mengoptimalkan kinerja keuangan, operasional, dan pasar mereka. Dalam keseluruhan, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara faktor ESG dan kinerja perbankan di Far East Asia, dan menekankan pentingnya praktik-praktik ESG yang kuat dalam mencapai kinerja keuangan dan pasar yang berkelanjutan bagi perusahaan perbankan di wilayah tersebut.

There has been extensive research into the link between ESG and banking performance. Yet, there is still a gap in the literature when it comes to studying the impact of ESG disclosures on the banking and financial services sector as the existing literature is relatively limited compared to other regions such as Europe and North America. This study fills the gap by using data panel regression to examine the impact of environmental, social, and governance (ESG) factors on the banks’ performance in Far East Asia and ASEAN countries. We investigate the relationship between ESG performance and three measures of bank performance: return on assets (ROA), return on equity (ROE), Tobin's Q, and Stock Return. The results show that banks with stronger ESG performance have a negative influence on financial, operational and market performance. When viewed from its three pillars, ENV has a positive influence on market performance. While GOV shows a negative influence on market performance. The results of this study provide valuable insights for policy makers, investors, and banking practitioners in the region. The implication of the findings is the need for banking companies in Far East Asia to pay attention to and improve their ESG practices to optimize their financial, operational, and market performance. Overall, this study provides a deeper understanding of the relationship between ESG factors and banking performance in Far East Asia and emphasizes the importance of strong ESG practices in achieving sustainable financial and market performance for banking firms in the region."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Rahma Putri
"Kesadaran masyarakat dalam social dan environmental sustainability menjadi tantangan untuk penilaian publik sehingga kinerja ESG (Environmental, Social, Governance) menjadi penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan yang tidak menerapkan kriteria ESG dalam kegiatan bisnis akan menghadapi konsekuensi dari investor yang mempengaruhi kinerja perusahaan yang terkait dengan risiko keuangan. Penelitian ini menguji pengaruh ESG terhadap total risk dan systematic risk sebagai proksi dari risiko keuangan. Penelitian ini menggunakan analisis data panel. Penelitian ini mendapatkan sampel perusahaan publik yang terdaftar di masing-masing bursa di ASEAN-5 (Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand) dengan kurun waktu 2016 hingga 2020. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari ESG terhadap total risk tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap systematic risk di ASEAN-5. Hasil dari penelitian diharapkan dapat membantu investor dan manajer portofolio mengamati dan mengevalusi kinerja ESG terhadap risiko keuangan di ASEAN-5

Public awareness in social and environmental sustainability became a challenge that turned into public assessments. ESG (Environmental, Social, Governance) performance became essential. Hence, the firm that does not apply ESG criteria in its business activities will face a consequence from investors impacting its performance, associated with financial risk. This study examines ESG effect on the total and systematic risk as a proxy for the financial risk of public companies listed on the stock exchange. This study uses a sample of listed public firms from each stock exchange in ASEAN-5 (Philippines, Indonesia, Malaysia, Singapore, and Thailand) from 2016 to 2020 and applies panel regression analysis. This result suggests that ESG performance influences total and systematic risk in ASEAN-5. The findings will help investors and portfolio managers evaluate how ESG performance influences the firm's financial risk and make better investment decisions in ASEAN-5."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Alma Safina
"Penelitian ini menginvestigasi dampak struktur kepemilikan yang diklasifikasi dalam jumlah kepemilikan saham institusi privat dan saham milik pemerintah Indonesia, serta kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Equity terhadap skor pengungkapan ESG (Environmental, Social, Governance scores) pada perusahaan publik di Indonesia. Menganalisis data dari 35 perusahaan selama lima tahun (2018-2022) yang bersumber dari Thomson Reuters Refinitiv dan laporan tahunan. Penelitian ini menggunakan Fixed Effect Model dengan robust standard error sebagai teknik estimasinya. Temuan studi ini menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara kepemilikan privat terhadap skor gabungan maupun skor individu ESG. Kepemilikan pemerintah pada perusahaan juga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap skor Environmental, Social, and Governance (ESG) gabungan maupun individu. Selain itu, kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Equity (ROE) berdampak negatif dan signifikan terhadap skor sosial. Akan tetapi, kinerja keuangan yang diukur dengan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap skor gabungan ESG, maupun terhadap skor individu dari environmental dan governance.

This research investigates the impact of ownership structure that is further classified as the percentage of private institutions ownership and govermet ownership, as well as the firm’s financial performance measured by Return on Equity (ROE) on the Environmental, Social, Governance (ESG) scores of Indonesia’s publicly listed firms. This study analyze data that comes from 35 public companies in Indonesia over five years  period (2018-2022). The data are sourced from Thomson Reuters Refinitiv and annual reports. The study use the Fixed Effect Model with robust standard errors as the estimation technique. This study findings reveal no significant relationship between private ownership on ESG combined and individual scores. The government ownership is also found to have no significant relationship with both ESG combined and individual scores. Furthermore, financial performance that is measured by Return on Equity (ROE) negatively influences the social pillar score, but not significant in influencing the ESG combined, environmental, and governance scores."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafa Mega Safira
"Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kinerja ESG terhadap risiko kesulitan keuangan perusahaan non-keuangan di Indonesia periode tahun 2017 hingga 2022. Sampel penelitian terdiri dari 32 perusahaan dari sektor non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan random effect model (REM), penelitian ini menemukan bahwa kinerja ESG keseluruhan signifikan dalam mempengaruhi risiko kesulitan keuangan secara negatif. Hubungan korelasi yang sama juga ditemukan ketika kinerja ESG diteliti secara terpisah. Akan tetapi, risiko kesulitan keuangan tidak lagi dapat dipengaruhi oleh kinerja ESG secara keseluruhan ketika perusahaan beroperasi di periode krisis atau sudah mengalami kondisi kesehatan keuangan yang buruk.

This study aims to examine the impact of ESG performance on financial distress risk of non-financial companies in Indonesia from 2017 to 2022. The research sample consisted of 32 companies from the non-financial sector listed on the Indonesia Stock Exchange. Using the random effect model (REM), this study finds that overall ESG performance is significant in negatively influencing financial distress risk. The same relationship was also found when ESG performance was examined separately. However, financial distress risk can no longer be influenced by overall ESG performance when the company is operating in a crisis period or already in poor financial health."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chrusty Nuril Fitriana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja keberlanjutan yang diproksikan melalui skor ESG terhadap kebijakan dividen perusahaan di Indonesia. Penelitian-penelitian sebelumnya lebih banyak berfokus pada pengaruh ESG terhadap performa keuangan. Pada penelitian ini juga digunakan status kepemilikan keluarga sebagai faktor moderasi ESG. Status kepemilikan adalah dasar penting untuk menilai perilaku akuntansi perusahaan, terutama terkait pembagian dividen. Kinerja ESG diproksikan dengan skor ESG Performance Refinitiv dari Eikon. Kebijakan pembagian dividen diukur menggunakan Dividend Payout Ratio. Sampel dari penelitian ini terdiri dari 42 perusahaan non finansial yang terdaftar di BEI tahun 2015-2020. Hasil penelitian menunjukkan skor ESG memiliki pengaruh positif pada kebijakan dividen, namun signifikansinya lemah. Selain itu didapatkan informasi bahwa ESG yang dimoderasi dengan kepemilikan keluarga memiliki korelasi negatif yang signifikansinya lemah pada kebijakan pembagian dividen. Temuan ini menunjukkan perusahaan yang memiliki ESG lebih baik, membagikan dividen yang lebih tinggi. Selain itu, perusahaan yang dimiliki oleh keluarga mengurangi pengaruh positif kinerja ESG sehingga membayarkan dividen yang lebih sedikit. Penelitian ini diharapkan dapat mengisi kesenjangan dari studi sebelumnya yang belum mempertimbangkan pengaruh keberlanjutan pada kebijakan pembagian dividen, dan menambahkan informasi terkait manfaat penerapan keberlanjutan di dunia bisnis sehingga dapat digunakan sebagai rujukan oleh pelaku bisnis serta investor ketika mengambil keputusan terkait dividen.

This study aims to analyze the effect of sustainability performance proxied through ESG scores on company’s dividend payout policy in Indonesia. Previous studies have focused more on the effect of ESG on financial performance. This study also used family ownership status as a moderating factor for ESG. Ownership status is an important basis for company's accounting behavior, especially regarding dividend distribution. ESG performance is proxied by the ESG Performance Refinitiv score from Eikon. The dividend distribution policy is measured using the following year's Dividend Payout Ratio. This study sample consisted of 42 non-financial companies listed on the IDX for the period 2015-2020. The results show that ESG score has a positive effect on dividend policy, but the significance is weak. The ESG which was moderated by family ownership had negative correlation with dividend payout policy, but the significance is weak. This shows that companies with better sustainability performance pay higher dividends and companies owned by families reduce the influence of sustainability performance owned by companies, hence pay less dividends. This research is expected to fill the gap from previous studies which have not considered the effect of sustainability on dividend payout policy and add information regarding the benefits of implementing sustainability in the business so management and investors can use it as a reference for making dividend related decision"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>