Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184644 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rio Rahmawanto
"Tulisan ini membahas tentang pencemaran debu batu bara di Pelabuhan Marunda Jakarta yang muncul akibat adanya pelanggaran pada aktivitas bongkar muat batu bara yang dilakukan oleh PT. Karya Citra Nusantara. Thesis statement karya akhir ini adalah aktivitas bongkar muat batu bara yang dilakukan oleh PT. KCN di Pelabuhan Marunda ini dapat disebut sebagai corporate environmental crime karena disebabkan oleh korporasi dan membawa dampak buruk terhadap lingkungan, khususnya bagi masyarakat yang terkena dampak. Tulisan ini menggunakan perspektif green criminology dalam pembahasannya. Perspektif green criminology mampu memberikan definisi kejahatan, terutama yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan, yang lebih komprehensif.

This paper discusses coal dust pollution at Marunda Port, Jakarta, which arose as a result of transgression in coal loading-unloading activities carried out by PT. Karya Citra Nusantara (KCN). The thesis statement in this work is that activity of loading-unloading coal carried out by PT. KCN at Marunda Port can be called corporate environmental crime because it is caused by corporations and has negative impacts on the environment, especially for the affected communities. This paper uses a green criminology perspective in its discussion. The green criminology perspective is able to provide a more comprehensive definition of crime, especially related to environmental damage."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sormin, Kety Rohani
"PT. Unitex adalah pabrik tekstil dengan masalah kesehatan utama Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada pekerja berdasarkan data kunjungan Poliklinik PT. Unitex selama tahun 2010 dan 2011. Hasil pengukuran debu total pada tahun 2011 menunjukkan angka yang dibawah baku mutu debu (TSP) pada lingkungan kerja yang ditetapkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE- 01/MENAKER/1997. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik dan perilaku pekerja (umur, penggunaan masker, lama bekerja, keberadaan perokok dalam rumah, dan kebiasaan merokok) dengan ISPA pada pekerja di PT. Unitex. Penelitian dilakukan dengan metode potong lintang dengan mengambil sampel 106 responden pekerja. Analisis data mencakup analisis univariat dan bivariat. Sebanyak 30,9% pekerja mengalami ISPA.Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan masker (p=0,022,OR=5,280) dengan kejadian ISPA pada pekerja.

PT. Unitex is a textile mill with Acute Respiratory Infection (ARI) as its major health problem based on data of Polyclinic PT. Unitex in 2010 and 2011. Result of total suspended dust?s measurement in 2011 has proved that the number of TSP is below treshold limit value. Therefore, this research analyzed association between characteristics & behaviours (age, usage of mask, length of work, existance of smoker in house, and smoking habit) of workers that exposed with cotton dust and Acute Respiratory Infection (ARI).This research used cross sectional with using 106 sample. Univariate and bivariate analyze has done. Thirty point nine percent workers had Acute Respiratory Infection (ARI). There is an significant association between usage of mask with Acute Respiratory Infection (ARI) (p=0,022,OR=5,280)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Saputra Agus
"Pajanan debu PM2.5 di tempat kerja pada umumnya akan menyebabkan obstruksi pada saluran pernapasan yang ditunjukkan dengan penurunan fungsi paru. Pekerja industri batu kapur mempunyai risiko yang sangat besar untuk penimbunan debu terhirup pada saluran pernapasan. Absorbsi dari partikel-partikel pajanan debu terjadi melalui mekanisme pernapasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pajanan debu PM2.5 dengan gangguan fungsi paru pada pekerja industri pengolahan batu kapur di Nagari Tanjung Gadang Kecamatan Lareh Sago Halaban KabupatenLima Puluh Kota. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional dengan total sampel sebanyak 60 orang. Analisis data untuk mengetahui hubungan pajanan debu PM2.5 dengan fungsi paru pekerja berupa faktor-faktor risiko yang mempengaruhi yaitu jenis kelamin, umur, masa kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, status gizi, penggunaan APD dan lama pajanan, menggunakan uji chi square dan stratifikasi. Analisis multivariat dengan uji regresi logistik metode backward stepwise. Hasil dari penelitian menemukan pajanan debu PM2.5 mempunyai hubungan yang kuat dengan terjadinya gangguan fungsi paru (nilai p = 0,02 dan OR = 5,833 serta probabilitas terjadinya gangguan fungsi paru bagi pekerja yang bekerja di tempat kerja dengan konsentrasi debu di atas adalah 68,6 %.Kedepannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah atau instansi terkait pada umumnya dan dinas kesehatan sebagai acuan pelaksanaan program yang berkaitan dengan efek merugikan dari pekerjaan terhadap kesehatan pekerja dan monitoring lingkungan kerja serta surveilans kesehatan kerja. Agar program tersebut berjalan secara optimal perlu dilakukan promosi perilaku kesehatan kerja di tempat kerja.

PM2.5 dust exposure in the workplace will generally cause obstruction of the respiratory tract which is indicated by decreased lung function. Limestone industry workers are at great risk for the accumulation of inhaled dust in the respiratory tract. The absorption of dust exposed particles occurs through the respiratory mechanism. The purpose of this study was to determine the relationship between PM2.5 dust exposure and impaired lung function in limestone processing industry workers in Nagari Tanjung Gadang, Lareh Sago Halaban District, Lima Puluh Kota Regency. This research is an observational study with a cross sectional design with a total sample of 60 people. Data analysis to determine the relationship of PM2.5 dust exposure with workers' lung function in the form of risk factors that influence, namely gender, age, years of service, smoking habits, exercise habits, nutritional status, use of PPE and length of exposure, using the chi square test and stratification. Multivariate analysis with logistic regression test backward stepwise method. The results of the study found that PM2.5 dust exposure had a strong relationship with the occurrence of pulmonary function disorders (p value = 0.02 and OR = 5.833 and the probability of pulmonary function disorders for workers working in workplaces with dust concentrations above was 68, 6%. In the future, this research is expected to be a material consideration for the government or related agencies in general and the health office as a reference for implementing programs related to the detrimental effects of work on workers' health and monitoring the work environment and surveillance of occupational health. So that the program runs optimally. it is necessary to promote occupational health behavior in the workplace."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Meidiana
"Tulisan ini membahas mengenai isu penambangan batu bara di wilayah Kalimantan Timur sebagai sebuah isu kejahatan lingkungan. Tulisan ini menggunakan tiga bidang analitis dari perspektif green criminology yaitu, ecological justice, species justice, dan environmental justice. Data yang dikumpulkan dalam tulisan ini berasal dari data milik Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur dan beberapa sumber online lainnya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Hasil menunjukkan bahwa penambangan batu bara mengakibatkan dampak kerusakan tersendiri bagi lingkungan seperti adanya lubang bekas tambang batu bara, banjir, pencemaran sungai, kurangnya Ruang Terbuka Hijau dan mempengaruhi habitat spesies tertentu. Isu penambangan batu bara juga tidak hanya berkaitan dengan isu lingkungan saja, namun juga berkaitan dengan isu sosial lainnya

This paper discusses the issue of coal mining in East Kalimantan as an environmental crime issue. This paper uses three analytical fields from the perspective of green criminology, namely, ecological justice, species justice, and environmental justice. The data collected in this paper comes from data belonging to Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur and several other online sources in the last 10 years. The results show that coal mining causes its own damage to the environment such as holes from former coal mines, floods, river pollution, lack of Green Open Space and affects the habitat of certain species. The issue of coal mining is also not only related to environmental issues, but also related to other social issues."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rifky Fayuzar
"

Estimasi sumber daya merupakan salah satu tahap penting dalam kegiatan eksplorasi batu bara karena bertujuan untuk menilai kuantitas dan kualitas batu bara pada suatu daerah. Lokasi daerah penelitian berada di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Lapisan batu bara pada daerah penelitian berasal dari Formasi Muara Enim yang merupakan salah satu formasi pembawa-batu bara di Cekungan Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran lapisan batu bara pada daerah penelitian dan melakukan komparasi terhadap hasil estimasi ketebalan lapisan batu bara yang dilakukan dengan metode nearest neighbor, inverse distance weighting, ordinary kriging, dan radial basis function. Setiap metode memiliki pendekatan dan parameter yang berbeda-beda dalam melakukan estimasi ketebalan batu bara. Setelah didapatkan hasil estimasi ketebalan lapisan batu bara pada setiap metode, selanjutnya dilakukan komparasi menggunakan quantile-quantile plot dan swath plot untuk melihat metode yang paling akurat dalam melakukan estimasi ketebalan lapisan batu bara. Dari hasil quantile-quantile plot yang dilakukan, frekuensi hasil estimasi dengan metode inverse distance weighting dan ordinary kriging mendekati frekuensi secara teoritis dan dari hasil Swath Plot menunjukkan bahwa trend nilai rata-rata hasil estimasi ketebalan lapisan batu bara pada metode inverse distance weighting dan ordinary kriging memiliki kemiripan dengan trend nilai rata-rata data bor. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode inverse distance weighting dan ordinary kriging memiliki tingkat keakuratan yang lebih baik dibandingkan metode nearest neighbor dan radial basis function dalam melakukan estimasi ketebalan batu bara di daerah penelitian.

 


Resource estimation is one of the important stages in coal exploration activities because it aims to assess the quantity and quality of coal in an area. The location of the research area is in Muara Enim Regency, South Sumatera Province. The coal seam of the research area is derived from the Muara Enim formation which is one of the coal-bearing formations in the South Sumatera basin. This research aims to determine the coal seam distribution in the research area and comparing the result of the coal thickness estimate by nearest neighbor, inverse distance weighting, ordinary kriging and radial basis function methods. Each method has different approaches and parameters to estimate the thickness of coal seam. After the result of the estimation of coal seam thickness in each method, the comparison is carried out using quantile-quantile plot and swath plot to see the most accurate method of estimating coal seam thickness. From the results of quantile-quantile plot, the frequency of the estimated results with the inverse distance weighting and ordinary kriging methods is similar to the theoretical frequency and from the results of swath plot, indicates that the average value trend of the estimated results coal thickness with the inverse distance weighting and ordinary kriging methods has similarities to the trend of the average value of drilling data. The results showed that the inverse distance weighting and ordinary kriging methods have a better accuracy than the nearest neighbor and radial basis function methods in performing coal thickness estimation of research area.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abriyanto Putra Setiawan Nugraha
"Batu bara sebagai sumber daya energi yang keberadaannya melimpah di Indonesia dengan estimasi cadangan 26,2 ton menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, namun memiliki nilai harga yang rendah (75,84 dolar per ton berdasarkan data ESDM bulan Januari 2021) yang membuat peningkatan permintaan batu bara dalam pemanfaatannya di industri energi. Dalam pemanfaatannya, mengetahui kualitas batu bara menjadi salah satu faktor yang penting. Penelitian yang dilakukan pada daerah Bayah Bagian Selatan ini difokuskan untuk mengetahui dua rumusan masalah peneliti yaitu mengenai karakteristik maseral dan analisis proksimat, ultimat, dan maseral pada batu bara di daerah Bayah bagian Selatan. Berdasarkan hasil analisis, maseral yang terdapat pada batu bara didaerah penelitian didominasi oleh maseral vitrinit. Submaseral vitrinit yang terkandung pada batu bara antara lain desmocollinite dan telocollinite. Selain vitrinit, maseral yang dominan terkandung yaitu inertinite. Sedangkan hasil analisis proksimat pada penelitian menunjukkan batu bara daerah penelitian didominasi kandungan abu yang dominan pada 6 sampel, kecuali pada 2 sampel lainnya. Terakhir, kadar sulfur yang didapat dari hasil analisis ultimat batu bara ada yang aman untuk digunakan pada industri dan ada yang tidak aman.

Coal as an energy resource which is abundant in Indonesia with reserves estimation 26.2 ton refers to data of Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, but has a low price value (75,84 dollars per ton based on data ESDM, January 2021) has increases people's needs of energy. In its utilization, knowing the quality of a coal is an important factor. This research was conducted in the Southern Bayah area focused on finding two formulations of namely, the microscopic characteristics of coal and proximate, ultimate, and maceral analysis of coal in the South Bayah area. Based on the results of the analysis, the maceral found in the coal in the area studied was dominated by vitrinite maceral. The vitrinites contained include, desmocollinite and telocollinite. Apart from vitrinite, the dominant maceral contained is inertinite. Meanwhile, the results of the proximate analysis in the study showed that the coal in the study area was dominated by the dominant ash content which found in all 6 samples, except for 2 samples. Finally, the sulfur content obtained from the ultimate analysis of coal determined some coal sample safe to be used in industry.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desca Astarini Suryabrata
"Masalah gas lapisan batubara sekarang telah berubah menjadi situasi yang kompleks Masalah utama dari aktivitas gas lapisan batubara adalah pengelolaan air yang dihasilkan Air biasanya dicampur dengan cairan kimia yang kemudian harus didaur ulang sehingga dapat digunakan kembali Sebuah studi perbandingan isu isu dan peraturan pemerintah di Australia dan Amerika Serikat sangat penting untuk memahami tentang manajemen gas lapisan batubara sehingga lebih dapat diketahui tentang keragaman masalah untuk mengklasifikasikan dan memasukkan mereka dalam standar yang telah dibuat Sebuah penelitian membaca telah dilakukan untuk mengumpulkan data Beberapa rekomendasi yang diusulkan seperti untuk meningkatkan komunikasi antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat meningkatkan pengetahuan tentang kegiatan gas lapisan batubara dan memberlakukan kebijakan dan peraturan ketat untuk manajemen gas lapisan batubara yang lebih baik.

Coal seam gas issues now have turned into a complex situation. The major issue of the coal seam gas activity is the management of the produced water. The water is usually mixed with a chemical fluid which then has to be treated so it can be reused. A comparative study of the issues and governmental regulations in Australia and the United States is vital to understand about coal seam gas management, so that more can be known about the diversity of the problems to classify and include them in the standards that have already been made. A reading research has been conducted to gathered the data. Some recommendations are proposed such as to improve communication between regional governments and local communities, enhance knowledge about coal seam gas activities, and impose stricter policies and regulations for better coal seam gas management."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Pujianto
"Proyek pembangunan PLTU-B 35.000 MW oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2015 ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional dan meningkatkan perekonomian negara. Namun, mega proyek tersebut menghasilkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah yang besar. Hal ini tidaklah selaras dengan komitmen iklim Indonesia dalam Perjanjian Paris. Selain itu, penggunaan batu bara melalui proyek tersebut juga memberikan dampak negatif yang dapat merusak lingkungan dan mengancam kehidupan masyarakat. Melihat keadaan ini, beberapa NGO lingkungan di Indonesia yaitu Greenpeace Indonesia, 350.org Indonesia, WALHI, dan JATAM berjejaring satu sama lain dan membentuk Koalisi NGO Break Free From Coal. Koalisi ini dibentuk dengan tujuan untuk melepaskan Indonesia dari ketergantungan penggunaan batu bara dan menekan pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah yang sesuai dengan komitmen iklim Indonesia dalam Perjanjian Paris. Untuk mencapai tujuan itu, Koalisi NGO Break Free From Coal melancarkan aksi dan kampanye dari tahun 2016 hingga 2018. Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana peran Koalisi NGO Break Free From Coal dalam perlawanan terhadap proyek pembangunan PLTU-B 35.000 MW. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis merujuk pada teori Transnational Advocacy Network dan Boomerang Pattern milik Keck dan Sikkink (1998). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Koalisi NGO Break Free From Coal telah berhasil menerapkan empat strategi advokasi (Information Politics, Symbolic Politics, Leverage Politics, dan Accountability Politics) dengan baik namun hasil yang didapatkan belum efektif karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ketergantungan pemerintah Indonesia terhadap batu bara yang masih sangat tinggi, banyaknya musuh yang dihadapi, dan struktur pergerakan koalisi yang belum spesifik. Meskipun begitu, Koalisi NGO Break Free From Coal telah berhasil dalam menghambat proyek pembangunan PLTU-B 35.000 MW, mengeskalasi gerakan dan menghimpun kekuatan, serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap isu perubahan iklim terkait dampak buruk batu bara.

The 35,000 MW Coal-Fired Power Plant construction project by the Indonesian government in 2015 is aimed at meeting national electricity needs and improving the countrys economy. However, this mega project produces large amounts of greenhouse gases.This is not in line with Indonesias climate commitment in the Paris Agreement. In addition, the use of coal through the project also gives negative impacts that can damage the environment and threaten peoples lives. Seeing this situation, several environmental NGOs in Indonesia, namely Greenpeace Indonesia, 350.org Indonesia, WALHI, and JATAM networked with each other and formed Break Free From Coal Coalition. This coalition was formed with the aim of releasing Indonesia from dependence on coal use and to pressure the Indonesian government to take steps in accordance with Indonesias climate commitment in the Paris Agreement. To achieve this goal, Break Free From Coal Coalition launched actions and campaigns from 2016 to 2018. The research question in this research is how the role of Break Free From Coal Coalition in fighting againts 35,000 MW Coal-Fired Power Plant construction project. To answer this question, the author refers to Keck and Sikkinks (1998) Transnational Advocacy Network theory and Boomerang Pattern. The method used in this research is qualitative method with case study approach. The results of this study indicate that Break Free From Coal Coalition has successfully implemented four advocacy strategies (Information Politics, Symbolic Politics, Leverage Politics, and Accountability Politics) but the results but the results obtained were not effective due to several influencing factors, namely high dependence of the Indonesian government on coal use, a number of enemies faced, and the unspecific structure of the coalitions movement. Even so, the NGO Coalition Break Free From Coal has succeeded in inhibiting the 35,000 MW PLTU-B construction project, escalating the movement and gathering strength, and increasing public awareness and concern for the issue of climate change related to the bad effects of coal. However, Break Free From Coal Coalition has succeeded in inhibiting the 35,000 MW 35,000 MW Coal-Fired Power Plant construction project, gathering strength and escalating the movement, and increasing public awareness and concern for climate change issue related to negative effects of coal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Indah Kurniati
"Tugas karya akhir ini meninjau terkait kejahatan lingkungan yang telah terjadi selama bertahun-tahun hingga menimbulkan jumlah kerusakan dan kerugian yang sangat besar. Dalam menganalisis fenomena pencemaran limbah B3 slag aluminium ini, penulis menggunakan perspektif green criminology untuk menelaah jenis kejahatan yang dilakukan ini. Tulisan ini menggunakan data sekunder dan observasi lapangan yang dilakukan secara singkat pada saat penulis melakukan kegiatan magang, data yang didapatkan tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan perspektif green criminology. Tulisan ini berfokus pada fenomena pencemaran lingkungan limbah B3 slag aluminium di Kecamatan Sumobito dan Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang telah berlangsung lama lebih dari 40 tahun dan jumlah limbah yang tersebar secara sembarangan di area lahan terbuka mencapai 100 juta ton hingga menyebabkan kerugian bagi makhluk hidup lainnya. Hasil dari analisis ini akan menunjukkan bahwa kegiatan produksi slag aluminium yang terdapat di Kecamatan Kesamben dan Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan kegiatan yang menghasilkan limbah B3 sehingga mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.

This final project reviews environmental crimes that have occurred over the years to cause enormous amounts of damage and losses. In analyzing the phenomenon of aluminum slag hazardous waste pollution, the authors use the perspective of green criminology to examine the types of crimes committed. This paper uses secondary data and field observations which were carried out briefly when the author was doing an internship, the data obtained was then further analyzed using a green criminological perspective. This paper focuses on the environmental pollution phenomenon of hazardous aluminum slag waste in Sumobito District and Kesamben District, Jombang Regency, East Java, which has been going on for more than 40 years and the amount of waste that is spread haphazardly in open land areas reaches 100 million tons, causing losses to other living things. The results of this analysis will show that aluminum slag production activities in Kesamben and Sumobito Districts, Jombang Regency, East Java are activities that produce hazardous waste which causes environmental pollution."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Asyraf Munif Junaidy Nasser
"Kebijakan Indonesia mengenai penyediaan listrik dengan target berkapasitas 35.000 MW bertujuan untuk menjawab kekurangan listrik di beberapa daerah dan meningkatkan perekonomian Indonesia. PLTU-B terbesar di ASEAN dibangun di Kabupaten Batang dan didominasi oleh perusahaan pendanaan Jepang. Akan tetapi, pembangunan tersebut menimbulkan berbagai permasalahan dan meninggalkan dampak ekologis, kesehatan serta sosial. Greenpeace sebagai Environmental Non-Government Organization, melakukan penolakan bersama dengan masyarakat Kabupaten Batang dan beberapa NGO lokal maupun internasional. Berbagai upaya dilakukan oleh Greenpeace, namun tidak berhasil untuk menghentikan pembangunan PLTU-B. Muncul pertanyaan, mengapa Greenpeace belum berhasil mendorong Pemerintah Indonesia untuk menghentikan pembangunan PLTU-B di Batang. Dalam menjawab pertanyaan, penelitian ini merujuk pada konsep Transnational Advocacy Network dan Boomerang Pattern oleh Keck dan Sikkink 1998 . Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menemukan bahwa dalam menjalankan information politics, Greenpeace tidak memanfaatkan media secara maksimal. Dalam leverage politics, pemilihan aktor yang dianggap lebih powerful menjadi tidak efektif dan tidak tepat karena berbagai faktor. Accountability politics tidak dapat dijalankan secara maksimal karena benturan kepentingan dalam perumusan suatu kebijakan. Dengan demikian, penelitian ini berargumen bahwa Greenpeace telah gagal dalam menghentikan pembangunan PLTU-B di Batang namun berhasil mempengaruhi kebijakan nasional terkait pengadaan listrik 35.000 MW.

Indonesia 39 s policy on electricity supply with a target capacity of 35,000 Megawatt aims to address the shortage of electricity in some areas and improve the Indonesian economy. The largest coal plant in ASEAN is built in Batang and dominated by Japanese funding companies. However, this development pose many problems and leave ecological, health and social impacts. Greenpeace as an Environmental Non Government Organization, rejoin the communities of Batang and several local and international NGO rsquo s. Various efforts were made by Greenpeace, but they are not success to stop the construction of the coal plant. The question arises, why Greenpeace has not succeeded in pushing the Indonesian Government to stop the construction of coal plant in Batang. This study refers to the concept of Transnational Advocacy Network and Boomerang Pattern by Keck and Sikkink 1998 . This study will use qualitative research method with case study approach. This study found that in running information politics, Greenpeace does not utilize the media maximally. In leverage politics, the powerful actor become ineffective and inappropriate because of various factors. Accountability politics can not be executed maximally due to a conflict of interest in the formulation of a policy. Thus, this study concluded that Greenpeace has failed to stop the coal plant in Batang but succeeded in influencing the national policy regarding the supply of 35,000 Megawatt of electricity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>