Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170303 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Olivia Putri Natalia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan Jak Lingko dalam meningkatkan penggunaan kendaraan umum di DKI Jakarta (studi kasus di Jakarta Barat) dan untuk mengetahui apakah semua tujuan kebijakan Jak Lingko sudah tercapai. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data secara kuantitatif. Pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan melakukan survei dengan instrumen penelitiannya adalah kuesioner. Untuk mengukur pendapat dari responden penelitian ini menggunakan skala likert. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh peneliti ialah pengguna kendaraan umum Jak-Lingko di Jakarta Barat. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah 100 responden. Dalam penelitian ini menggunakan dua teknik pengujian instrumen yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan kebijakan Jak Lingko secara efektif mampu meningkatkan penggunaan transportasi umum di DKI Jakarta studi kasus di Jakarta Barat. Pengguna Jak Lingko melakukan peralihan dari pengguna transportasi pribadi menjadi menggunakan Jak Lingko sehingga lebih sering menggunakan Jak Lingko. Adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mengatur mutu pelayanan Jak Lingko sehingga pengguna mendapatkan kenyamanan dan keamanan saat menggunakan Mikrotrans Jak Lingko. Jak Lingko membuat biaya menempuh perjalanan menjadi lebih rendah waktu yang ditempuh lebih singkat sehingga lebih efisien dalam waktu perjalanan.

This study aims to determine the effectiveness of Jak Lingko services in increasing the use of public transportation in DKI Jakarta (a case study in West Jakarta) and to find out whether all of the Jak Lingko policy objectives have been achieved. The research approach used in this study uses a quantitative approach. The type of research used in this research is descriptive research with a quantitative approach. The data collection technique used is survey and the research instrument was a questionnaire. In this study using a questionnaire or questionnaire method. To measure the opinions of respondents in this study using a Likert scale. In this study, the population used by researchers was Jak-Lingko public transportation users in West Jakarta. The sample used for this research is 100 respondents. In this study, two instrument testing techniques were used, namely the validity test and the reliability test. The results of the study show that Jak Lingko policy is effectively able to increase the use of public transportation in DKI Jakarta, a case study in West Jakarta. Jak Lingko users have switched from using private transportation to using Jak Lingko so they use Jak Lingko more often. There is a Minimum Service Standard (SPM) that regulates Jak Lingko service quality so that users get comfort and security when using the Jak Lingko Microtrans. Jak Lingko makes travel costs lower, the time taken is shorter, so that travel time is more efficient."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuqqa Macdalena
"Penelitian ini mengalisis collaborative governance pada integrasi moda transportasi angkot dalam pelaksanaan Program Jak Lingko Di Provinsi DKI Jakarta dalam rangka mewujudkan smart mobility. Kajian ini menggunakan pendekatan post positivist untuk menganalisa proses collaborative governance yang terjadi pada integrasi moda transportasi dalam sistem BRT Transjakarja sebagai bagian dari pelaksanaan program Jak Lingko. Proses collaborative governance yang terjadi dianalisis dengan lima dimensi model collaborative governnace yang terdiri atas dimensi konteks sistem umum, dimensi pendorong, dimensi dinamika kolaborasi, dimensi aksi kolaboratif dan dimensi dampak kolaborasi. Model Collaborative Governance ini dikembangkan dengan memasukkan parameter smart mobility pada dimensi dampak kolaborasi.

This study aim to investigate collaborative governance in the integration of angkot as one of transportation modes within the implementation the Jak Lingko Program in order to realize smart mobility in DKI Jakarta. This study uses a post positivist approach to analyze the collaborative governance process that occurs in the integration of mini bus "angkot" as one of transportation modes into the Transjakarja's BRT system as an integral part of the implementation of the Jak Lingko program. The collaborative governance process that took place was analyzed with five dimensions of the collaborative governance model consisting of the dimension of the general system context, the driving dimension, the dimensions of collaboration dynamics, the dimensions of collaborative action and the dimensions of the impact of collaboration. This Collaborative Governance model was developed by incorporating smart mobility parameters into the dimensions of collaboration impact."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Putri Yulianti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai hubungan kualitas layanan transportasi melalui perantara aplikasi, yaitu layanan YYY dengan kepuasan pengguna layanan YYY yang ada di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang murni membahas tentang kualitas pelayanan YYY dan kepuasan pengguna, tanpa melihat aspek kehidupan pribadi dan kesejahteraan penyedia layanan YYY pengemudi dan pengguna layanan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden pengguna layanan YYY yang ada di DKI Jakarta. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kualitas layanan yang terdiri dari dimensi tangible bukti fisik, reliability keandalan, responsiveness daya tanggap, assurance jaminan, dan empathy empati memiliki penilaian yang baik dari pengguna layanan, dengan kepuasan pengguna layanan yang tinggi pula dimana terdiri dari indikator kesesuaian harapan, minat menggunakan kembali, dan kesediaan merekomendasikan. Hasil uji korelasi menggunakan rumus Kendall Tau-b menunjukkan angka 0,495 yang berarti bahwa kekuatan hubungan antara variabel kualitas layanan dan variabel kepuasan pengguna bersifat sedang dengan pola hubungan positif, yang berarti bahwa semakin baik kualitas layanan semakin tinggi pula kepuasan pengguna layanan.

ABSTRACT
This study discusses the relationship between transportation service quality through application intermediary, that is YYY service with satisfaction of YYY service user in DKI Jakarta. This research uses a quantitative approach with a descriptive type of research that is purely about YYY service quality and user satisfaction, regardless of aspects of personal life and welfare of YYY service providers drivers and service users. This research was conducted by distributing questionnaires to 100 respondents of YYY service users in DKI Jakarta. The results showed that service quality consisting of tangible dimensions, reliability, responsiveness, assurance and empathy have good ratings of service users, with service user satisfaction high where it consists of indicators of conformity of expectations, interest in reuse, and willingness to recommend. The result of correlation test using Kendall 39s Tau b formula shows the number 0,495 which means that the strength of the relationship between service quality variable and user satisfaction variable is medium with positive relationship pattern, which means that the better the service quality the higher the user service satisfaction. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinal Revaldy
"Proyek MRT Jakarta diinisiasi sebagai salah satu solusi atas kemacetan lalu lintas yang terjadi di DKI Jakarta. Sebagai proyek MRT pertama di Indonesia, muncul berbagai kendala yang akhirnya memperlambat kinerja waktu pembangunan. Penelitian yang mengkombinasikan metode wawancara dan survey ini mengidentifikasi lima faktor dominan yang menjadi penyebab utama perbedaan antara jadwal rencana dan aktual proyek MRT Jakarta. Selain itu, studi berikut juga menguraikan sepuluh tindakan korektif berdasarkan kelima faktor tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah para pakar yang terlibat langsung dalam proyek MRT Jakarta. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi landasan evaluasi bagi proyek MRT lainnya di Indonesia, agar tidak mengalami kendala yang serupa.

The Jakarta MRT project was initiated as one of the solutions to the traffic jam that occurred in Special Region Area of Jakarta. As the first MRT project in Indonesia, various obstacles emerged which eventually slowed down the project schedule. Research that combines interview and survey methods identified five dominant factors that are the main causes of differences between the planned and actual schedule of Jakarta MRT project. In addition, the following study also outlines ten corrective actions based on these five factors. The research sample were expert that directly involved in this project. The results are expected to be a basis for evaluation in other MRT Jakarta in Indonesia so not experienced the similar incidents.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2014
S70470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Salmahtunnisa
"Penelitian ini menganalisis pengaruh kebijakan pembatasan sepeda motor terhadap penggunaan transportasi umum transjakarta pada tahun 2014-2015. Menggunakan regression discontinuity design, kami menemukan terdapat pengaruh kebijakan pembatasan sepeda motor terhadap peningkatan jumlah penggunaan transjakarta. Melengkapi hasil estimasi dengan melihat pengaruh kebijakan terhadap masing-masing koridor direct impact dan indirect impact transjakarta.
Hasilnya menunjukkan bahwa pengaruh kebijakan pembatasan sepeda motor meningkatkan penggunaan di masing-masing koridor transjakarta, meskipun pada koridor indirect impact tidak signifikan secara statistik. Hasil tersebut juga dipengaruhi berbagai variabel, seperti tingkat curah hujan, harga bensin, variabel hari dan mekanisme perubahan sistem pada transjakarta.

This research analyzed the effect of motorcycle restriction policy on the use of Transjakarta public transportation in 2014 2015. Using regression discontinuity design, we find that there is an effect of motorcycle restriction policy on increasing the amount of usage of Transjakarta. Completing the estimation results by looking at the policy effect on each corridor of direct impact and indirect impact of Transjakarta.
The results show that the effect of motorcycle restriction policy increases the usage in each Transakarta corridor, although the indirect impact corridor is not statistically significant. The results are also influenced by variables such as precipitation rate, gasoline price, day variables and mechanism of system change in Transjakarta.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrinanisa Islah Birru Akhsana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan operasional layanan eksisting bus sedang reguler non-Transjakarta trayek Lebak Bulus Pasar Senen berdasarkan karakteristik operasional dan besaran permintaan penumpang. Metode perbandingan terhadap parameter kinerja operasional layanan angkutan umum diterapkan dalam proses analisis. Proses analisis dilakukan secara bertahap, pertama adalah melakukan evaluasi layanan dengan meninjau standar parameter kinerja operasional. Tahap selanjutnya adalah memutuskan perancangan operasional layanan.
Hasil evaluasi terhadap parameter load factor, waktu tempuh, dan frekuensi berupa restrukturisasi rute layanan dengan pemotongan rute eksisting dan perencanaan rute baru. Layanan hasil restrukturisasi difungsikan sebagai bus pengumpan Kereta Commuter Indonesia terintegrasi Transjakarta di Stasiun Gondangdia untuk tujuan Lapangan Banteng, dengan mengutilisasi jumlah armada eksisting dan menerapkan headway sesuai permintaan penumpang. Jumlah armada tersisa untuk rute tersebut diutilisasi untuk rute baru lain yaitu Stasiun Gondangdia ndash; Medan Merdeka Barat dan Stasiun Gondangdia Senen.

This study aims to evaluate the operational feasibility of existing non Transjakarta medium bus service with Lebak Bulus Pasar Senen route based on operational characteristics and passenger demand. Comparison method for the operational performance parameters of public transport services is applied in the analysis. The analysis process is done in two stages, first is to evaluate the existing service by considering the standard of operational performance parameters. The next stage is to decide the design of service operations.
The evaluation results on load factor, travel time, and frequency yield to a service route restructurisation by cutting existing route and planning the new routes. The service restructurisation is functioned as a Transjakarta integrated feeder bus in Gondangdia Station with Lapangan Banteng destination by utilizing the existing fleet and applying headway based on passenger demand. The remaining fleets for that route are utilized for other new routes, Gondangdia Station Medan Merdeka Barat and Gondangdia Station Senen.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fizri Aulia
"Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan upaya peningkatan penggunaan angkutan umum sebagai salah satu usaha dalam mengurangi kemacetan di DKI Jakarta dengan melaksanakan program transportasi yang terintegrasi, yaitu; program Jak Lingko. Program Jak Lingko dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta (Dishub DKI Jakarta), PT Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta dengan melakukan integrasi tarif, integrasi fisik, dan integrasi layanan. Namun, dalam proses pengimplementasiannya, program Jak Lingko masih memiliki integrasi yang belum dilaksanakan. Maka dari itu, hal tersebutlah yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program Jak Lingko di DKI Jakarta. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori implementasi kebijakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program Jak Lingko di DKI Jakarta sudah cukup baik. Hal tersebut berdasarkan aspek sumber daya yang meliputi finansial, manusia, dan waktu serta didukung oleh karakteristik pelaksana, komunikasi antar organisasi, dan disposisi kewenangan berjalan dengan baik. Hanya saja, pada aspek standar dan tujuan yang didukung oleh kondisi DKI Jakarta masih buruk dalam pelaksanaannya.

The Government of DKI Jakarta making efforts to increase the use public transportation as an effort to reduce traffic jam in DKI Jakarta by implementation an integrated transportation program, that is; Jak Lingko program. Jak Lingko program implemented by the Jakarta Transportation Agency, Transjakarta, Jakarta MRT, and Jakarta LRT by doing tariff integration, physical integration, and service integration. However, in the process of implementing it, Jak Lingko program still has integration that has not yet been implemented. This condition encourages the conduction of this research. This research aims to analyze implementation of Jak Lingko program in DKI Jakarta. The main theory used in this study is the theory of policy implementation. This research used qualitative methods with descriptive research. The result of this research is the implementation Jak Lingko program has been well implemented. This is based on aspects of resources that include financial, human, and time, supported by implementing characteristics, communication, and disposition of authority has been well. While in the aspects of standards and objectives supported by the conditions of DKI Jakarta was in the poor implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman
"Penelitian ini membahas mengenai kepuasan masyarakat terhadap moda transportasi yang terintegrasi Jak Lingko dalam mewujudkan smart mobility di Provinsi DKI Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap moda transportasi yang terintegrasi Jak Lingko dalam mewujudkan smart mobility di Provinsi DKI Jakarta menggunakan pendekatan positivist. Penelitian ini menggunakan teori kepuasan masyarakat yang dikemukakan oleh Gao Lu, Yu Yao, dan Liang Wu (2016) dengan delapan dimensi, yaitu fare, wait and travel time, cleanliness, customer service, accessibility, safety, crowdedness, dan comfortability. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mixed method melalui survei, observasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan kepada 204 responden masyarakat moda transportasi yang terintegrasi Jak Lingko sejak bulan Mei-Juni 2023. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan masyarakat berada tingkat puas sebesar 80,88%. Seluruh dimensi menyatakan bahwa masyarakat merasa puas terhadap moda transportasi yang terintegrasi Jak Lingko. Meskipun sebagian hasil wawancara mendalam dan observasi juga menunjukkan pendapat yang berbeda dari keseluruhan hasil penelitian, karena setiap kondisi armada transportasi Jak Lingko berbeda tergantung pada situasi dan kondisi di jalanan.

This study discusses public satisfaction with Jak Lingko's integrated mode of transportation in realizing smart mobility in DKI Jakarta Province. This study aimed to determine public satisfaction with Jak Lingko's integrated mode of transportation in realizing smart mobility in DKI Jakarta Province using a positivist approach. This study uses the theory of community satisfaction put forward by Gao Lu, Yu Yao, and Liang Wu (2016) with eight dimensions, namely fare, wait and travel time, cleanliness, customer service, accessibility, safety, crowdedness, and comfortability. The data collection technique used is a mixed method through surveys, observations, in-depth interviews, and literature studies. Data was collected on 204 respondents using the Jak Lingko integrated mode of transportation from May to June 2023. The results of this study indicate that community satisfaction is at a satisfaction level of 80.88%, with the best service quality conditions being the MRT and LRT modes of transportation. Quality The worst service is on the Mikrotrans mode of transportation. All dimensions state that the community is satisfied with the Jak Lingko integrated mode of transportation. However, some of the results of in-depth interviews and observations show differences from the study's overall results due to differences in the conditions of each Jak Lingko transportation fleet based on the situation and conditions on the road."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Abdurrahman Noer
"Penelitian ini membahas mengenai desain kebijakan pada kebijakan transportasi publik terintegrasi pada Jak Lingko di DKI Jakarta dengan studi menggunakan Birkland’s Policy Design. Dimensi yang digunakan dalam analisis dibuat berdasarkan elemen elemen desain kebijakan Birkland, yaitu goals of the policy, causal theory, tools of the policy, target of the policy, implementation of the policy. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivisme dengan jenis penelitian deskriptif serta teknik pengumpulan data dengan studi literatur dan studi lapangan, yaitu wawancara mendalam. Hasilnya kebijakan integrasi transportasi publik ini sudah sesaui jika dilihat dalam desain kebijakan namun, memiliki desain kebijakan yang lemah. Terdapat masalah dalam beberapa elemen desain kebijakan yaitu goals of the policy bahwa tujuan kebijakan pada Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 masih terlalu umum. Berikutnya, jika melihat causal model belum terdapatnya teori kausalitas dalam kebijakan. Pada elemen tools dan implementation of the policy karena tidak sesuai dengan strategi awal pengimplementasian kebijakan dalam bentuk Jak Lingko dan belum adanya rencana induk transportasi. Dengan demikian, Jak Lingko belum dapat mencapai target dan tujuan kebijakan dalam menghadapi permasalahan transportasi di Provinsi DKI Jakarta yaitu kemacetan.

This study discusses policy design on integrated public transportation policy at Jak Lingko in DKI Jakarta with a study using Birkland's Policy Design. The dimensions used in the analysis are based on Birkland policy design elements, namely goals of the policy, causal theory, tools of the policy, target of the policy, implementation of the policy. This study used a post-positivism approach with descriptive research and data collection techniques using literature studies and field studies, namely in-depth interviews. The result is that this public transportation integration policy is appropriate when viewed in policy design, however, it has a weak policy design. There are problems in several elements of the policy design, namely the goals of the policy that the policy objectives in Regional Regulation No.1 of 2012 are still too general. Next, if you look at the causal model, there is no clear causality theory in this policy. The elements of tools and implementation of the policy are not in accordance with the initial strategy for implementing the policy in the form of Jak Lingko and there is no transportation master plan. Thus, Jak Lingko has not been able to achieve the targets and policy objectives in dealing with transportation problems in DKI Jakarta, namely congestion."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Wahyu Ningrum
"Jak Lingko merupakan transformasi dari OK-Otrip, dimana sistem ini terintegrasi dari aspek rute, manajemen, dan pembayaran antara bus kecil, bus medium, bus besar, dan dengan tambahan transportasi berbasis rel seperti MRT dan LRT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi keefektivitasan pengoperasian program Jak Lingko terhadap Mikrotrans terintegrasi Transjakarta pada rute Lebak Bulus. Analisa integrasi Jak Lingko di Lebak Bulus, frekuensi layanan, headway, dan load factor dilakukan dengan survei lapangan. Analisa jarak perjalanan, waktu perjalanan, kecepatan perjalanan, dan jumlah armada dilakukan dengan data sekunder dari PT Transjakarta. Penelitian ini dilakukan saat terjadi pandemi COVID-19, dengan dilakukannya PSBB. Metode analisis yang digunakan adalah menganalisis secara kualitatif dengan bantuan data kuantitatif untuk integrasi, dan menganalisis secara deskriptif kuantitatif dan komparatif untuk parameter efektivitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi di Lebak Bulus sudah baik namun kinerja dari Jak Lingko Mikrotrans belum efektif pada JAK-45. Pemberhentian Mikrotrans dan Halte Transjakarta terkoneksi langsung dengan jarak berjalan kaki ±50 m. Rute dan jadwal dapat dilihat di Moovit dan Trafi. Sistem pembayaran menggunakan kartu Jak Lingko yang dapat digunakan pada Mikrotrans dan Transjakarta, dengan tarif maksimal Rp5.000 selama 3 jam pemakaian. Frekuensi layanan rata-rata diperoleh sebesar 13 kendaraan/jam. Jarak perjalanan rata-rata diperoleh sebesar 176 km. Waktu perjalanan rata-rata diperoleh sebesar 1.96. Headway rata-rata diperoleh sebesar 4.71 menit. Kecepatan perjalanan rata-rata diperoleh sebesar 12.55 km/jam. Jumlah armada per waktu sirkulasi rata-rata tersedia sebanyak 17 kendaraan. Load Factor rata-rata diperoleh sebesar 40.15%.

Jak Lingko is a transformation of OK-Otrip, where this system is integrated from the aspect of routes, management, and payments between small buses, medium buses, large buses, and with additional rail-based transportation such as MRT and LRT. The purpose of this study is to analyze and evaluate the effectiveness of the operation of the Jak Lingko program on the Transjakarta integrated Mikrotrans on the Lebak Bulus route. Analysis of Jak Lingko's integration in Lebak Bulus, frequency, headway, and load factor are carried out by field survey. Analysis of travel distance, travel time, travel speed, and number of vehicles are carried out with secondary data from PT Transjakarta. This research was carried out during the COVID-19 pandemic, with the PSBB being carried out. The analytical method used is to analyze qualitatively with the help of quantitative data for integration, and to analyze quantitatively and comparatively descriptively for effectiveness parameters. The results of this study indicate that integration in Lebak Bulus is good but the performance of Jak Lingko Mikrotrans has not been effective on JAK-45. Mikrotrans and Transjakarta stops are directly connected with a walking distance of ±50 m. Routes and schedules can be seen in Trafi and Moovit websites or apps. The payment system uses the Jak Lingko card which can be used on Mikrotrans and Transjakarta, with a maximum tariff of IDR 5,000 for 3 hours of use. The average service frequency is 13 vehicles/hour, which meets World Bank standards with a value of 6 vehicles/hour. The average travel distance obtained is 176 km. The average travel time is 1.96 hours. The average headway obtained is 4.71 minutes. The average travel speed obtained is 12,55 km/hour. The number of vehicles per circulation time is an average of 17 vehicles. The average load factor is 40.15%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>