Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106571 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satrio Oktavian Fadhilah
"Mahasiswa sering duduk dengan posisi kurang baik, salah satu faktor tersebut terjadi karena ketidaktahuan mahasiswa akan posisi yang benar. Pengetahuan akan posisi dan gaya hidup termasuk kedalam literasi kesehatan, walaupun literasi kesehatan tidak hanya mencakup mengenai informasi akan tetapi pengaplikasian dari informasi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi hubungan antara tingkat literasi kesehatan dengan perilaku pencegahan nyeri punggung bawah pada mahasiswa, karena disaat mahasiswa mengalami nyeri punggung bawah akan mempengaruhi produktivitasnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional kepada 143 mahasiswa rumpun ilmu kesehatan dengan rentang usia 19-23 tahun. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah perilaku pencegahan nyeri punggung bawah dan health literacy questionnaire. Hasil yang diperoleh dari analisis bivariat menggunakan chi-square adalah nilai p = 0,001 (𝛼 = 0,05). Hasil tersebut membuktikan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara tingkat literasi kesehatan dengan perilaku pencegahan nyeri punggung bawah.

Students often sit in an unfavorable position, and one of the factors contributing to this is their lack of knowledge about proper posture. Knowledge about posture and lifestyle falls under health literacy, which not only involves information but also the application of that information. This research aims to identify the relationship between health literacy levels and lower back pain prevention behaviors among students, as lower back pain can affect their productivity. The research utilized a quantitative descriptive correlational method with a cross-sectional approach involving 143 students in health-related disciplines aged 19-23 years. The instruments used in this study were the lower back pain prevention behavior questionnaire and the health literacy questionnaire. The results obtained from the bivariate analysis using chi-square yielded a p-value of 0.001 (α = 0.05). These results indicate a significant relationship between health literacy levels and lower back pain prevention behaviors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Wagiono
"Nyeri punggung bawah NPB merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang berisiko tinggi dialami oleh perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan supervisi keperawatan dengan perilaku pencegahan NPB pada perawat pelaksana di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain cross sectional dengan jumlah sampel 141 perawat. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner General Self-Efficacy yang berisi 10 pertanyaan, kuesioner supervisi keperawatan yang berisi 20 pertanyaan tentang persepsi perawat pelaksana terhadap supervisi keperawatan, dan kuesioner perilaku pencegahan NPB untuk mengetahui persepsi perawat pelaksana dalam melakukan tindakan pencegahan NPB.
Uji statistik menggunakan Chi Square dengan signifikasi le;0,050 menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara supervisi keperawatan dengan perilaku pencegahan NPB pada perawat pelaksana di rumah sakit p=0,015 dan nilai koefisien korelasi r=0,214. NPB pada perawat pelaksana dapat dicegah dengan meningkatkan kesadaran tentang perlunya memperhatikan aspek keselamatan diri selama bekerja dan mengoptimalkan fungsi supervisi keperawatan.

Lower back pain LBP is one of the high risk musculoskeletal disorders found by nurses. This research aims to identify the relationship nursing supervision and LBP preventive behavior among nurses in the hospital. This study used cross sectional design with 141 samples of nurses. The instrument used was General Self Efficacy questionnaire consisting of 10 questions, a nursing supervision questionnaire containing 20 questions about the nurse 39s perception of the nursing supervision, and questionnaire on LBP preventive behavior among nurses in hospital to know perception of nurse in taking LBP preventive action.
The statistical test using Chi Square with significance le 0,050 showed a significant correlation between nursing supervision and LBP preventive behavior among nurses in the hospital p 0,015 and the coefficient correlation r 0.214. LBP in nurses can be prevented by raising awareness of nurses about the need to pay attention to aspects of personal safety during work and optimize the nursing supervision function.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joni Fiter
"Latar belakangNyeri punggung bawah NPB pada perawat di RSUD tempat penelitian menyebabkan perawat yang menderita NPB menjadi kurang produktif karena nyeri dan disabilitas. Hal ini juga mengakibatkan tingginya angka absensi dan tingginya angka berobat ke klinik pegawai. Dipikirkan cara yang efektif, murah, mudah dan aman untuk mengatasi NPB pada perawat RSUD, yaitu dengan latihan punggung. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek latihan punggung terhadap tingkat nyeri dan nilai disabilitas pada perawat yang menderita NPB nonspesifik subakut dan kronik di RSUD tersebut.
MetodeDesain penelitian ini adalah eksperimental kuasi. Sampel berjumlah 20 orang dan diberikan intervensi berupa latihan punggung sebanyak dua kali seminggu dengan durasi 30 menit selama empat minggu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur tingkat nyeri menggunakan Visual Analog Scale VAS dan nilai disabilitas menggunakan Roland Morris Disability Questionnaire RMDQ sebelum dan sesudah intervensi. Variabel lain yang ikut diteliti adalah faktor umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, kebiasaan olahraga, adanya kecenderungan gangguan mental emosional dan masa kerja.
HasilTingkat nyeri sebelum intervensi latihan adalah 3,4 0,8 sedangkan tingkat nyeri sesudah intervensi latihan adalah 0,5 0-5,6 . Hasil uji statistik terdapat perbedaan bermakna tingkat nyeri sebelum dan sesudah intervensi p < 0,001 . Nilai disabilitas sebelum intervensi adalah 6,8 2,1 sedangkan nilai disabilitas sesudah intervensi adalah 1,0 0-6,0 . Hasil uji statistik terdapat perbedaan bermakna nilai disabilitas sebelum dan sesudah intervensi p < 0,001 . Terdapat hubungan bermakna antara kecenderungan gangguan mental emosional terhadap perubahan nilai disabilitas p < 0,05 .
Kesimpulan dan saranAda perbedaan bermakna tingkat nyeri dan nilai disabilitas pada perawat yang menderita NPB non-spesifik subakut dan kronik sebelum dan sesudah intervensi. Perlu dilakukan latihan punggung secara teratur bagi perawat yang menderita NPB nonspesifik subakut dan kronik sebagai tatalaksana NPB yang efektif, murah, mudah dan aman. Kata kunci: NPB, nyeri punggung bawah nonspesifik, tingkat nyeri, disabilitas, perawat, latihan punggung

ABSTRACT
BackgroundLow back pain LBP in nurses led them to become less productive due to pain and disability. It also affects nurse rsquo s absenteeism and increases clinic visits. Therefore, it is necessary to find the exact strategy to overcome this problem by applying back exercise. The purpose of this study was to prove the effect of back exercise on level of pain and disability in subacute and chronic non specific LBP on ward hospital nurses.
MethodThe design of this study was quasi experimental with 20 samples. Subjects were given back exercise intervention about 30 minutes of duration, twice in a week for four weeks. Data were obtained by Visual Analog Scale VAS and Roland Morris Disability Questionnaire RMDQ before and after back exercise intervention. Other variables that come under study were age, gender, body mass index, regular exercise habit, tendency of mental emotional disorder, and years of working.
ResultLevel of pain before back exercise intervention was 3.4 0.8 while level of pain after back exercise intervention was 0.5 0 5.6 . The difference was statistically significant p 0,001 . Disability score before back exercise intervention was 6.8 2.1 while disability score after back exercise intervention was 1.0 0 6.0 . The difference was statistically significant p 0.001 . There was a significant relationship between the tendency of mental emotional disorder to the change of disability score p 0.05 .
Conclusion and recommendationThere was significant difference on level of pain and disability in subacute and chronic non specific LBP nurses before and after back exercise intervention. Doing back exercise regularly are recommended. Key words LBP, nonspecific low back pain, level of pain, disability, nurses, back exercise."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T55719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dinar Mustika
"ABSTRAK
Nyeri Punggung Bawah NPB merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang paling sering dikeluhkan oleh pekerja, termasuk perawat. Studi juga menyebutkan bahwa prevalensi NPB tinggi pada mahasiswa keperawatan. Salah satu penyebab terjadinya NPB adalah kesalahan posisi saat melakukan tindakan keperawatan ergonomi tidak sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan praktik ergonomi terhadap risiko kejadian NPB pada mahasiswa profesi keperawatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif-analitik pendekatan cross-sectional dengan melibatkan 140 responden yang diambil melalui teknik non probability sampling, berupa convenience sampling. Pengukuran tingkat pengetahuan dan praktik ergonomi menggunakan kuesioner modifikasi dari penelitian Oksyrana di tahun 2016, sedangkan variabel risiko kejadian nyeri punggung bawah menggunakan kuesioner baku yaitu The rebro Musculoskeletal Screening Questionnaire MSQ. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan risiko kejadian nyeri punggung bawah NPB p= 0,058, serta terdapat hubungan antara praktik ergonomi dan risiko kejadian NPB p= 0,006. Penelitian ini merekomendasikan mahasiswa profesi keperawatan untuk melakukan praktik ergonomi yang sesuai dalam tindakan keperawatan sebagai upaya preventif untuk menurunkan risiko gangguan muskuloskeletal, khususnya nyeri punggung bawah, sehingga pelayanan kesehatan dan keperawatan dapat lebih optimal.

ABSTRACT
Low Back Pain LBP, one of musculoskeletal disorders, is that often complained by nurses and nursing students. Some studies proved a high prevalence of LBP complaints by nursing students. LBP can be caused by position error inappropriate ergonomics when performing nursing interventions. This study aimed to determine the relationship between the level of knowledge and practice of ergonomics to the risk of NPB incidence among nursing students in the nursing profession. This cross sectional study used descriptive analytic design, involving 140 respondents selected through non probability sampling technique, in the form of convenience sampling. The knowledge level and ergonomic practice was measured using modification questionnaire from previous research conducted by Oksyrana in 2016, whereas the risk variable of low back pain occurrence was measured using The rebro Musculoskeletal Screening Questionnaire MSQ. The result of the study showed that there was no correlation between knowledge level and risk of lower back pain NPB p 0,058, and there was a correlation between ergonomic practice and the risk of NPB events p 0,006. This study recommended nursing students to perform good practice of ergonomics in nursing interventions as a preventive measure to reduce the risk of musculoskeletal disorders, especially LBP, so that nursing and health services can be more optimal."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Fithrotunnisa
"Nyeri punggung bawah (NPB) menjadi salah satu reaksi ketidaknyamanan yang sering dirasakan masyarakat, tidak terkecuali pekerja ojek online. NPB dapat disebabkan oleh usia, jenis kelamin, sikap kerja, durasi kerja, dan repetisi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara durasi kerja dan tingkat kejadian NPB pada pekerja ojek online di Kota Depok. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dengan teknik accidental sampling. Penelitian ini melibatkan 111 pekerja ojek online di Kota Depok sebagai sampel. Instrumen yang digunakan adalah Modified Oswestry Disability Index (MODIQ) untuk mengukur risiko kejadian nyeri punggung bawah pekerja ojek online. Hasil penelitian menunjukkan pekerja ojek online mayoritas melakukan pekerjaannya selama >8jam dengan proporsi 95,5%. Hasil penelitian menunjukkan pekerja ojek online mayoritas melakukan pekerjaannya selama >8jam dengan proporsi 95,5%. Hasil uji risiko NPB didapatkan pekerja ojek online di Kota Depok paling banyak berada pada tingkat risiko sedang dengan skor 34 – 66 dengan proporsi 59,5%. Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai p= 0,141. Kesimpulan yang didapat adalah tidak adanya hubungan signifikan antara durasi kerja dengan tingkat kejadian nyeri punggung bawah pada pekerja ojek online di Kota Depok. Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kerja yang berhubungan dengan masalah muskuloskeletal pada pekerja ojek online.

Low back pain (LBP) is one of the reactions of discomfort that is often felt by the community, including online taxi bike drivers. LBP can be caused by age, gender, work pose, duration of work, and repetition. This study was conducted to identify the relationship between work duration and the incidence of LBP among online taxi bike drivers in Depok City. The research method used a cross sectional design with accidental sampling technique. This study involved 111 online taxi bike drivers in Depok City as a sample. The instrument used is the Modified Oswestry Disability Index (MODIQ) to measure the risk of low back pain for online taxi bike drivers. The results of the NPB risk test showed that the most online taxi bike drivers in Depok City were at the moderate risk level with a score of 34-66 with a proportion of 59.5%. The results of the Chi Square correlation test show a p value (significance) = 0.141. The conclusion obtained is that there is no significant relationship between work duration and the incidence of low back pain in online taxi bike drivers in Depok City. The results of this study recommend improving occupational health services related to musculoskeletal problems in online taxi bike drivers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Lina Wahyuni
"Prevalensi nyeri punggung bawah pada perawat semakin meningkat dari tahun ke tahun. Nyeri punggung bawah merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang sering terjadi pada perawat di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang risiko nyeri punggung bawah terhadap keluhan nyeri punggung bawah di Rumah Sakit Premier Jatinegara. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 107 dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling.
Hasil menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan (p=0,006), jenis kelamin (p = 0,001) dan masa kerja (p=0,031) terhadap keluhan nyeri punggung bawah. Sedangkan karakteristik responden indeks massa tubuh tidak ada hubungan terhadap keluhan nyeri punggung bawah (p>0,05). Saran untuk penelitian selanjutnya agar memperluas instrumen penelitian dengan variabel yang lebih bervariasi dengan jumlah sample yang lebih banyak dan untuk rumah sakit membuat kebijakan, Standar Prosedur Operasional, dan pelatihan tentang cara bekerja sesuai dengan prinsip ergonomi.

The prevalence of low back pain in nurses who work in hospitals are increasing from year to year. Low back pain is one of the occupational diseases which often occur in nurses in hospitals. This study aims to determine the correlation between level of nurses knowledge and motivation toward low back pain complaint in the Premier Hospital Jatinegara. The study design used descriptive correlative with cross sectional approach. 107 respondents using Stratified Random Sampling technique.
Results showed correlation level of nurses knowledge (p= 0,006), gender (p = 0,001), and work period (p=0,031) toward low back pain complaint. While respondent characteristic body mass index no correlation toward low back pain complaint (p>0,05). Suggestions for further research is to expand the research instrument with more varied variable and samples and for hospitals establish of policies, Standard Operating Procedures, and training how to work in accordance with the principles of ergonomics.
"
Depok: Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Jatmikawati
"Low back pain (LBP) adalah kondisi umum yang melibatkan keluhan nyeri akut atau kronis serta ketidaknyamanan pada atau di sekitar daerah lumbosakral. Sekitar sepuluh persen kejadian LBP terkait dengan pekerjaan, dan mereka yang bekerja sebagai pengemudi memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan punggung bawah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi frekuensi kejadian LBP dan faktor risiko ergonomi yang terkait dengan LBP pada pengemudi taksi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan pendekatan deskriptif analitik, berlokasi di PT. X Jakarta Selatan. Sampel terdiri dari 74 pengemudi berdasarkan tabel besar sampel (Iwan Ariawan, 1998), dengan uji hipotesis beda 2 proporsi, derajat kemaknaan 5%, dan kekuatan uji 90%. Dengan asumsi P1 (LBP yang menetap) 25% dan P2 (LBP pada pengemudi taksi) 50%, diperoleh ukuran sampel 63. Untuk mengantisipasi sampel yang tidak dapat digunakan, ditambahkan 15% menjadi total 74 sampel. Sampel dipilih menggunakan random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, pengukuran tinggi badan dan berat badan, observasi, data operasional, dan rekam medis. Analisis data dilakukan dengan uji statistik univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi LBP pada pengemudi taksi di PT. X adalah 63,5%. Uji statistik mengindikasikan bahwa riwayat LBP sebelumnya berhubungan signifikan dengan LBP saat ini (p-value 0,001). Namun, faktor-faktor lain seperti usia, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), kebiasaan merokok, durasi kerja per hari, jadwal kerja, manual handling, postur duduk mengemudi, dan tipe kendaraan tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan LBP.
Rekomendasi untuk perusahaan adalah agar saat perekrutan pengemudi, mempertimbangkan riwayat LBP yang dimiliki calon pengemudi. Selain itu, disarankan agar perusahaan secara berkala memberikan pelatihan tentang cara mengemudi yang baik serta langkah-langkah untuk menghindari risiko kesehatan terkait dengan pekerjaan mengemudi."
Universitas Indonesia, 2006
T31589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desti Rahmayani
"Nyeri punggung bawah cukup banyak terjadi pada penjahit konveksi. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan saat bekerja sehingga dapat menurunkan produktivitas kerja penjahit konveksi. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional untuk menganalisis bagaimana faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri punggung bawah pada penjahit konveksi di Sumatera Barat. Berdasarkan hasil analisis bivariat ini ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan (p=0,048), lama bekerja (p=0,048), jam kerja (p=0,044), risiko ergonomi (p=0,009), lingkungan kerja (p=0,048), dan aktivitas fisik (p=0,034) dengan kejadian nyeri punggung bawah pada penjahit konveksi di Sumatera Barat. Analisis multivariat menunjukkan faktor dominan yang mempengaruhi kejadian nyeri punggung bawah pada penjahit konveksi adalah lingkungan kerja (OR=3,634), pendidikan (OR=3,220), risiko ergonomi (OR=1,594) dan lama bekerja (OR=0,917). Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian nyeri punggung bawah pada penjahit konveksi di Sumatera Barat, di antaranya pendidikan, lama bekerja, jam kerja, risiko ergonomi, lingkungan kerja, dan aktivitas fisik dengan faktor dominannya adalah lingkungan kerja. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan program keperawatan kesehatan kerja dalam pencegahan nyeri punggung bawah pada penjahit konveksi.

Low back pain or lower back pain is quite common among the tailors convection. This causes discomfort during work, leading to a decrease in the productivity of these tailors. This research adopts a cross-sectional design to analyze factors related to lower back pain among the tailors convection in West Sumatra, Indonesia. Based on the bivariate analysis, significant correlations were found between education (p=0.048), length of employment (p=0.048), working hours (p=0.044), ergonomic risk (p=0.009), work environment (p=0.048), physical activity (p=0.034), and the occurrence of lower back pain among the tailors convection in West Sumatra. Multivariate analysis revealed that the dominant factors influencing the occurrence of lower back pain among the tailors convection were the work environment (OR=3.634), education (OR=3.220), ergonomic risk (OR=1.594), and length of employment (OR=0.917). This research concludes that several factors influence the occurrence of lower back pain among the tailors convection in West Sumatra, including education, length of employment, working hours, ergonomic risk, work environment, and physical activity, with the work environment being the dominant factor. The findings of this study are expected to be considered in the development of occupational health nursing programs to prevent lower back pain among the tailors convection."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merlia Metsa Riyani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional terhadap 107 ibu hamil trimester III yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah International Physical Activity Questionnaire - Short Form dan Modified Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III (P = 0,002). Pengembangan program penyuluhan pentingnya melakukan aktivitas fisik selama kehamilan dan edukasi terkait manajemen nyeri punggung bawah perlu dipertimbangkan oleh puskesmas agar dapat meningkatkan tingkat kenyamanan dan kualitas hidup ibu hamil.

This research aims to identify the relationship between the level of physical activity and lower back pain in third trimester pregnant women at Puskesmas Kecamatan Cilandak. The research design used was a correlative analytical with a cross-sectional approach to 107 third trimester pregnant women who were chosen with a consecutive sampling technique. The instruments used were the International Physical Activity Questionnaire - Short Form and the Modified Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire. The results show a significant relationship between physical activity and low back pain in third trimester pregnant women (P = 0.002). The development of counseling programs on the importance of physical activity during pregnancy and education related to lower back pain management need to be considered by public health centers to improve the comfort level and quality of life of pregnant women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Erviana
"ABSTRAK
Nyeri punggung bawah NPB pada perawat dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan merupakan hazard ergonomi pada perawat dengan insiden yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan kejadian NPB pada perawat pelaksana di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 154 perawat. Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner keluhan NPB yang dimodifikasi dari kuisioner Nordic Musculosceletal Questionnaire NMQ , kuisioner beban kerja berisi 9 pertanyaan tentang kegiatan asuhan keperawatan dalam 1 shift kerja berbentuk closed-ended question, untuk mengukur tingkat pajanan ergonomi digunakan kuisioner Quick Exposure Check QEC . Uji statistik menggunakan Chi Square dengan signifikasi ? le; 0,050 determinan nyeri punggung bawah diantaranya beban kerja p=0,014 ; OR=2,4; CI= 1,2-5,1 , tingkat pajanan ergonomi p=0,033 ,riwayat NPB p = 0,000 ; OR = 44,0; CI= 5,8-33,1 . Nyeri punggung bawah pada perawat dapat dicegah dengan menyediakan alat bantu kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman

ABSTRACT
Low back pain NPB in the nurse can be caused by various factors and is an ergonomic hazard to the nurse with a high incidence. This research is intended to remember the determinant of back pain occurrence at the hospital nurses. This research use cross sectional design approach with 154 sample of nurses. The instrument used was a modified NPB complaint questionnaire from the Nordic Musculoscelet Questionnaire NMQ questionnaire, a questionnaire a. Loading questions about nursing care activities in 1 shift of work with closed questions, to measure the level of ergonomic exposure used by the Quick Exposure Check QEC questionnaire. Statistical test using Chi Square with significance le 0,050 determinant of low back pain medication work p 0,014 OR 2,4 CI 1,2 5,1 , ergonomic exposure level p 0,033 , history of low back pain p 0,000 OR 44.0 CI 5,8 33,1 . Lower back pain in nurses can be prevented by providing work aids and building a safe working environment."
2017
S68344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>