Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171471 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwitya Estu Nurpramana
"Penelitian ini menganalisis pengaruh restrukturisasi utang RDI/SLA pada likuiditas, struktur modal, dan kinerja keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Rekening Dana Investasi (RDI) bersumber dari dalam negeri dan Subsidiary Loan Agreement (SLA) bersumber dari luar negeri. RDI/SLA merupakan pinjaman pemerintah kepada BUMN yang aktifitasnya mendukung program prioritas nasional. Data yaitu 19 BUMN yang mengalami restrukturisasi utang RDI/SLA periode 2014-2019. Data dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon signed rank test. Variabel untuk likuiditas yaitu current ratio (CR), quick ratio (QR), dan cash ratio (KR). Untuk struktur modal yaitu total debt to total assets (TDTA), shorterm debt to total assets (SDTA), dan longterm debt to total assets (LDTA). Untuk kinerja keuangan yaitu operating margin (OPM), return on assets (ROA), dan return on equity (ROE). Hasil uji menunjukkan bahwa restrukturisasi utang RDI/SLA berpengaruh secara signifikan pada CR tetapi tidak pada QR dan KR sebagai ukuran untuk likuiditas. Pada penurunan struktur modal restrukturisasi utang RDI/SLA berpengaruh signifikan untuk SDTA, tetapi tidak pada TDTA dan LDTA. Pada peningkatan kinerja keuangan restrukturisasi utang RDI/SLA berpengaruh signifikan untuk semua pengukuran OPM, ROA, dan ROE. Hal ini menunjukkan bahwa restrukturisasi utang RDI/SLA berpengaruh pada perbaikan keuangan BUMN hanya dalam jangka pendek."
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2022
336 ITR 7:3 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Kamila Putri Darmawan
"Studi ini bertujuan untuk meneliti hubungan pengimplementasian ESG dan tingkat leverage terhadap likuiditas, yang digambarkan dengan Cash Conversion Cycle (CCC), pada perusahaan di emerging countries di Asia pada periode 2018-2023. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 191 perusahaan yang tersebar pada 6 emerging countries di kawasan Asia. Penelitian menggunakan regresi data panel dengan random effect model dalam pengolahan data/Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi ESG, yang digambarkan dengan Skor ESG memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap likuiditas perusahaan (CCC). Sedangkan, tingkat utang yang diukur dengan leverage memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap likuiditas (CCC). Pandemi Covid-19 juga dinyatakan memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap likuiditas (CCC).

This study aims to examine the relationship between ESG implementation and the level of leverage on liquidity, described by Cash Conversion Cycle (CCC), in companies in emerging countries in Asia in the period 2018-2023. The sample used in this study amounted to 191 companies spread across 6 emerging countries in the Asian region. The study used panel data regression with a random effect model in data processing / The results of this study indicate that ESG implementation, which is described by ESG Score, has a negative and insignificant effect on corporate liquidity (CCC). Meanwhile, the level of debt as measured by leverage has a significant negative effect on liquidity (CCC). The Covid-19 pandemic is also stated to have an insignificant positive influence on liquidity (CCC)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Sayyid Al Ayyubi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat leverage, likuiditas dan intensitas aset tetap terhadap keputusan perusahaan menggunakan model revaluasi pada aset tetap. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2015. Sampel yang diperoleh berjumlah 76 perusahaan dengan metode matching sampling, yang mana 38 perusahaan memilih metode revaluasi aset tetap dan 38 perusahaan sisanya menggunakan metode biaya. Hasil pengujian menggunakan regresi logistik menemukan bahwa perusahaan dengan leverage yang lebih tinggi serta memiliki proporsi aset tetap yang lebih rendah memiliki probabilitas untuk melakukan revaluasi aset tetap. Sedangkan likuiditas tidak terbukti berpengaruh terhadap keputusan perusahaan merevaluasi aset tetap.

ABSTRACT
This study aims to examine the effect of leverage level, liquidity, and fixed asset intensity to firm decision using revaluation model on fixed assets. The sample used in this study is a non financial company listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2008 2015. The sample obtained amounted to 76 companies with matching sampling method, of which 38 companies choose fixed asset revaluation method, and the remaining 38 companies use cost method. Test results using logistic regression found that firms with higher leverage rates and lower proportion of fixed assets have a probability of revaluing fixed assets. While liquidity is not proven to affect the company 39 s decision to revalue the fixed assets."
2017
S67906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Astari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perubahan tingkat risiko likuiditas terhadap pertumbuhan asset likuid, pertumbuhan pinjaman serta kemampuan pemberian kredit baru pada bank umum komersial di Indonesia. Data yang digunakan pada penelitian ini didapatkan dari laporan tahunan bank dalam kurun waktu 2004 sampai dengan 2010. Dengan menggunakan model efek tetap (Fixed Effect Model-FEM) data panel, ditemukan bahwa bank-bank umum di Indonesia yang memiliki banyak portofolio aset tidak likuid ketika terjadi krisis likuiditas mengalami kesulitan dalam menggalang capital inflow. Selain itu, karena tingginya biaya dana (cost of fund) saat krisis likuiditas, bank tidak ada pilihan selain memotong laba usaha mereka yang kemudian berdampak pada berkurangnya kas dan aset likuid yang mereka pegang sehingga bank tidak bisa melakukan penimbunan likuiditas (liquidity hoarding). Selanjutnya, ditemukan juga bahwa krisis likuiditas mendorong bank untuk meningkatkan pembentukan pinjaman baru dengan suku bunga lebih tinggi walau bank memiliki banyak komitmen belum ditarik. Terakhir, ditemukan bahwa dana pihak ketiga memegang peranan penting dalam keputusan bank untuk menimbun aset likuid dan memberikan pinjaman. Semakin banyak dana pihak ketiga yang dimiliki bank, semakin kecil keterbatasan yang dihadapi bank saat terjadi krisis likuiditas.

This study aims to analyze the effect of liquidity risk exposure on the growth of liquid assets, loan, and credit origination for Indonesia’s commercial banks. Furthermore, by using Fixed Effect Model for data panel from 2004 to 2010 the result shows that Indonesia’s commercial banks with high illiquid asset portofolios when exposed to liquidity risk will face difficulties in raising capital. Moreover, the high cost of fund during liquidity crisis will give banks no choice but to cut profit which will lead to the reduction of cash and liquid assets, making it unable for banks to hoard liquidity. Findings also show that liquidity crisis encourages banks to increase new lending with higher interest rates even when they have high undrawn commitments. Finally, the results indicate that core deposits played an important role in banks’ decision to hoard liquidity and distribute loans. The more core deposits, the fewer drawbacks on banks during a liquidity crisis.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Putri Maharani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai penanganan permasalahan likuiditas yang
dilakukan oleh Bank Indonesia yang berkoordinasi dengan Otoritas Jasa
Keuangan dalam menangani bank sistemik yang mengalami permasalahan
likuiditas berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan
dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan. Yang mana terdapat perbedaan sistem
(bail-in dan bail-out) dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pencegahan dan Penanganan Krisis Lembaga Keuangan dengan Undang-Undang
sebelumnya yang mengatur mengenai penanganan permasalahan likuiditas pada
bank sistemik. Tujuan dari Skripsi ini adalah untuk mengetahui mekanisme
koordinasi antara Bank Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan dalam
pemberian bantuan likuiditas terhadap bank sistemik. Skripsi ini menggunakan
metode yuridis normatif. Penelitian normatif merupakan penelitian yang berusaha
meneliti bahan pustaka berupa bahan hukum, baik bahan hukum primer, sekunder,
maupun tersier. Kesimpulan yang didapat dari Skripsi ini adalah adanya
perbedaan pemberian bantuan likuiditas kepada bank sistemik yang diatur dalam
Undang-Undang No. 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis
Sistem Keuangan. dengan Undang-Undang Bank Indonesia yaitu mengenai
dihilangkannya Fasilitas Pembiayaan Darurat. Saran yang didapat ialah
Pemerintah seharusnya tetap menggunakan Fasilitas Pembiayaan Darurat bagi
bank Sistemik yang mengalami permasalahan likuiditas.

ABSTRACT
This thesis discusses the handling of liquidity issues conducted by Bank Indonesia
in coordination with Otoritas Jasa Keuangan in addressing systemic banks
experiencing liquidity problems by Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan. There are differences in the
system (bail-in and bail-outs) in on the Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistema Lembaga Keuangan with the
previous Law governing the handling of systemic liquidity problems at the bank.
The purpose of this thesis is to investigate the mechanisms of coordination
between Bank Indonesia and the Otoritas Jasa Keuangan in the provision of
liquidity to banks systemically. This thesis using normative juridical method.
Normative research is a study that sought to assess the library materials in the
form of legal materials, both the primary legal materials, secondary, and tertiary.
The conclusion of this thesis is there are discrepancy between the provision of
liquidity support to banks systemically regulated in Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan and
Undang-Undang Bank Indonesia, namely the removal of the Emergency
Financing Facility. Advice obtained is the Government should continue to use the
Emergency Financing Facility for Systemic banks experiencing liquidity
problems."
2017
S65955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsyad Mohammad Abbas
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan karakteristik perusahaan terhadap struktur modal perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik perusahaan adalah market to book, operating return, depreciation, logaritma natural dari harga penutupan rata-rata saham, dan logaritma natural dari aset perusahaan, sedangkan rata-rata ukuran likuiditas variabel yang digunakan adalah illiquidity, quoted spread, effective spread, dan stock turnover.
Dari 3 (tiga) variabel pengukur struktur modal, hanya variabel stock turnover konsisten dan signifikan berpengaruh terhadap book leverage dan market leverage. Hal ini terkait dengan teori pecking order, dimana perusahaan berusaha tidak melakukan pembiayaan ekuitas dikarenakan akan terjadi transfer nilai dari pemegang saham lama ke pemegang saham baru. Sedangkan iIliquidity tidak memiliki hubungan terhadap struktur modal perusahaan nonkeuangan. Hubungan signifikansi yang terjadi pada proksi illiquidity tidak mempengaruhi book leverage dan market leverage. Variabel quoted spread dan effective spread berpengaruh hanya pada market leverage.

This research was conducted to determine the effect of the liquidity and company characteristics of the capital structure of non-financial companies listed in the Indonesia Stock Exchange. Variables used to describe the characteristics of the company are market to book, operating return, Depreciation ratio, natural logarithm of average closing stock price, and natural logarithm of firm assets, while the average variable liquidity measure used are illiquidity, quoted spread, effective spread, and stock turnover.
The results of the study show that of the three variables measuring capital structure, only stock turnover variable consistent and has significant effect on book leverage and market leverage. It is associated with the pecking order theory, where companies are trying not undertake equity financing due to a transfer of value from existing shareholders to new shareholders. While iIliquidity have no relationship to the non-financial corporate capital structure. Significance of relationships that occur in illiquidity proxy does not affect the book leverage and market leverage. quoted spreads and effective spreads variable only on the market leverage effect.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidy Ruswita Sari
"Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh keterbukaan sektor keuangan dan faktor lainnya seperti makroekonomi, fundamental perusahaan, dan indikator pasar terhadap likuiditas pasar saham di Indonesia. Penelitian ini mengggunakan sampel 149 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan periode observasi sejak tahun 2005 hingga 2013. Metode estimasi yang digunakan adalah data panel dinamis Arellano-Bond GMM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik keterbukaan sektor keuangan berpengaruh positif terhadap likuiditas pasar saham di Indonesia. Faktor makroekonomi, fundamental perusahaan, dan indikator pasar secara statistik juga terbukti memiliki pengaruh terhadap likuiditas pasar saham di Indonesia. Variabel dummy Krisis AS 2008 secara statistik terbukti menunjukkan adanya perbedaan likuiditas sebelum dan setelah Krisis AS 2008. Implikasi kebijakan dalam upaya peningkatan likuiditas adalah otoritas sektor keuangan dan pemerintah dapat mendorong keterbukaan sektor keuangan melalui peningkatan insentif bersifat agresif dalam meningkatkan jumlah perusahaan tercatat dan investor di Bursa Efek Indonesia, memperkuat fungsi pengawasan pasar saham dan mempertajam fungsi CMP (Crisis Management Protocol), sementara itu, Bank Indonesia diharapkan pula dapat meningkatkan peran serta dalam menjaga stabilitas makroekonomi dalam upaya peningkatan likuiditas pasar saham.

This study investigate the impact of financial openness, macroeconomic variables, company fundamentals, and market indicators on stock market liquidity in Indonesia by using a sample of 149 companies listed on the Indonesia Stock Exchange, with the observation period from 2005 to 2013. Using the Arellano-Bond GMM estimator for the dynamic panel data model, I find that the financial openness has positive impact on stock market liquidity while the macroeconomic variables, the company fundamentals and the market indicators have impact on stock market liquidity as well. Dummy variable of U.S Crisis 2008 shows the differences in liquidity before and after the crisis. The results of this paper could be relevant to the ongoing policy discussion regarding to increase liquidity. The Financial Services Authority and The Government are expected to encourage financial openness, accompanied by considering more incentives for potential companies to be listed on the Indonesia Stock Exchange and more incentives for potential investor, strengthening market supervision as well as enhancing Crisis Management Protocol function. Meanwhile, Bank Indonesia is also expected to improve macroeconomic stability to achieve higher stock market liquidity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Salam
"ABSTRAK
Likuiditas dan pertumbuhan mempunyai hubungan yang sangat erat,
karena pada umumnya pertumbuhan suatu perusahaan selalu diimbangi
atau dibarengi dengan menurunnya tingkat likuiditas. Di kalangan
para ahli keuangan tampaknya terdapst suatu kesepakatan yang konser
vatif, bahwa pertumbuhan aktiva tak lancar dan aktiva lancar
permanen sebaiknya dibiayai dengan modal sendiri atau pinjaman
jangka panjang. Sedang aktiva lancar yang berfluktuasi pada dan
di atas batas tertinggi trend aktiva lancar permanen sebaiknya
dibiayai de!1gan pinjaman jangka pendek.
Obyek perturnbuhan biasanya direpresentasikan oleh aktiva tak
lancar, aktiva non-finansial atau aktiva non-kas. Sejalan d~ngan
pendekatan ini, paling tidak terdapat tiga model pertumbuhan,
yaitu pertumbuhan dalam salah satu dari tiga kelompok aktiva
tersebut. Sejalan dengan model tersebut, likuiditas operasional
juga dapat direpresentasikan oleh sa.lah satu dari tiga model
likuiditas, yakni Lokuiditas Operasional - Aktiva Tidak Lancar,
Likuiditas Operasional - Aktiva Non Finansial atau Likuiditas
Operasional - Aktiva Non Kas.
Yang menjadi pertanyaan adalah, dari ketiga model ini, konsep
mana yang paling ideal dan ukt1ran apa yang dapat digunakan untuk
memutuskan bahwa konsep yang satu relatif lebih unggul dari
konsep-konsep lainnya. Vntuk itu perlu dikembangkan model-model
hubungan antara pertumbuhan dan likuiditas. Dengan menggunakan
model regresi sederhana, maka coefficient of determination atau
lazim dikenal sebagai R2 , dapat dijadikan ukuran untuk menilai
apakah konsep yang satu lebih unggul dari konsep lainnya.
Indikator yang paling jelas dari pertumbuhan suatu perusahaan
antara lain adalah pendapatan atau penjualan. Oleh karena itu,
ukuran pertumbuhan dan peningkatan likuiditas relatif dapat
dinyatakan sebagai persentasi dari penjualan. Dengan perkataan
lain, pe~tumbuhan dan peningkatan likuiditas relatif periode
kedua dinyatakan sebagai persentasi dari penjualan periode kedua.
Dalam tulisan ini dilakukan analisa berdasarkan tiga model pendekatan
seperti tersebut di atas, dirnana berdasarkan pembuktian
hipotesa dan analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa sepanjang
coefficient of determination atau R~ cukup berarti, ketiga model
tersebut yaitu model Likuiditas Operasional - Aktiva Tak Lancar,
Aktiva Non Finansial dan Aktiva Non Kas, dapat saling mengisi dan
sangat berguna sebagai sarana analisa dan evaluasi.
Pembuktian hipotesa serta analisa atas laporan-laporan keuangan
PT BAT Indonesia menunjukkan bahwa hubungan antara konsep-konsep
likuiditas yang tradisional dan perturnbuhan ternyata menghasilkan
yang tidak berarti. Temuan ini merupakan konf irmasi lebih
lanjut terhadap studi Ernst (1984).
Sementara itu dapat diduga bahwa perubahan sisa laba tidak
mempunyai korelasi dengan pertumbuhan, karena kebijakan dividen
banyak tergantung pada faktor lain, seperti pengaruh pemegang
saham mayoritas misalnya. Oleh karena itu, model-model tersebut
dapat dipergunaka n sebagai sarana analisa ataupun prediksi, sepanjang
tetap dibarengi dengan kemampuan manajemen untuk rnengakomod
asikan faktor-faktor luar yang sering tidak bersifat kuantitatif."
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Cahyani Sugestika
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen modal kerja terhadap kinerja keuangan serta hubungannya dengan peristiwa resesi ekonomi pada perusahaan sektor consumer non-cyclicals, basic materials, dan real estat. Penelitian ini menggunakan 83 data perusahaan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rentang waktu 2008-2021. Menggunakan dua proksi kinerja keuangan berupa ROA dan ROE serta empat proksi modal kerja di antaranya ICP, ACP, APP, dan CRR. Menggunakan metode estimasi model Random Effect Model (REM), ditemukan bahwa APP dan CRR memengaruhi kinerja keuangan secara positif sedangkan ACP dan ICP memengaruhi kinerja keuangan secara negatif.

This study aims to analyze the influence of working capital management on financial performance and its relationship with economic recession events in the consumer non-cyclicals, basic materials, and real estate sectors. This study utilizes 83 company data listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from the period of 2008-2021. This study is using two financial performance proxies, ROA and ROE, and four working capital proxies including ICP, ACP, APP, and CRR, are employed. Using the Random Effect Model (REM) estimation method, it was found that APP and CRR positively affect financial performance, while ACP and ICP have a negative impact on financial performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Cartian
"Penelitian ini mempelajari pengaruh tingkat likuiditas aset perusahaan terhadap likuiditas saham yang diwakili oleh dua alternatif ukuran likuiditas yaitu zero return dan ukuran Illiquid dari Amihud. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan di Indonesia yang terdaftar di BEI periode 2000 sampai 2010. Analisis regresi data panel digunakan untuk menguji pengaruh tingkat likuiditas aset terhadap likuiditas saham.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat likuiditas aset perusahaan mempengaruhi secara positif terhadap likuiditas saham yang diwakili oleh zerro return tapi tidak berpengaruh secara signifikan jika likuiditas aset perusahaan diukur oleh WAL1 dan likuiditas saham diwakili oleh ukuran Illiq. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat likuiditas aset perusahaan maka semakin tinggi tingkat likuiditas saham.

The purpose of this study is to evaluate the effect of asset liquiidty company level on stock liquidity. This study use two alternative stock liquidity measure, zerro return and Illiquid measure. This anlysis use all company listing on BEI at periode 2000-2010. This study uses regression data panel analysis to evaluate the effect of asset liquidity company level on stock liquidity.
This study provide empirical evidences to support the effect of asset liquidity level to stock liquidity. This study finds that firm with higher level of asset liquidity resulting high stock liquidity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>