Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138591 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kharina Dewi Malinda
"Hip-hop adalah budaya yang sangat penting bagi orang berkulit hitam. Melalui sejarah yang panjang, hip-hop berkembang menjadi salah satu dari beberapa genre yang digunakan untuk menyampaikan kritik politik dan sosial. Topik rasisme struktural dan interseksionalitas ras yang mempengaruhi cara hidup orang kulit hitam adalah beberapa contoh. Bahkan di institusi pendidikan, rasisme dan kesenjangan ras memiliki peran yang besar, terutama di sekolah-sekolah yang mempengaruhi sudut pandang anak-anak muda tentang kesuksesan. Rapper hip-hop seperti Dead Prez dan Kanye West menyampaikan isu ini dalam karya-karya mereka yang merefleksikan pentingnya pendidikan dan kesuksesan dari sudut pandang remaja kulit hitam. Penelitian ini akan berfokus pada sikap dan perubahan perspektif masing-masing artis hip-hop dengan menggunakan analisis tekstual dari lagu "They Schools" milik Dead Prez dan "School Spirit" milik Kanye West.

Hip-hop serves as a notable culture of the black community. Through its long history, hip-hop progressed to be one of several genres that people use to convey political and social criticism. The topic of structural racism and race intersectionality that affects the way black people live are some examples. Even in an early stage such as in educational institutions, racism and racial disparity play a big role, especially in schools that affected young children’s idea of success. Hip-hop rappers such as dead prez and Kanye West mentioned this issue in their works that reflect on the significance of education and success from the point of view of black adolescents. This research will be focusing on each hip-hop artist's attitudes and change of perspective by using a textual analysis of dead prez’s song “They Schools,” and Kanye West’s “School Spirit.”"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Heraini
"ABSTRAK
Penelitian fenomenologis ini mencoba menggali pemahaman para penari hip hop
Jakarta Monkiez terhadap konsep resistensi. Informasi yang didapatkan dari para
informan kemudian dianalisa dengan menggunakan teori studi resepsi. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman para anggota tari hip hop
Monkiez tersebut terhadap konsep resistensi yang menjadi esensi munculnya
kebudayaan hip hop serta esensi yang membuat kebudayaan ini tetap bertahan hingga
kini. Pemahaman terhadap konsep resistensi yang didapatkan kemudian lebih jauh
ditarik kepada praktik resistensi dalam keseharian para informan.

ABSTRACT
This phenomenologist research try to explore hip hop dancing crew in Jakarta,
Monkiez? meaning on resistance concept. The information which gets from those
informants later being analyzed using reception study. It is done to know the
deepness of Monkiez hip hop dancing crew members in interpreting the concept of
resistance which became the essence of Hip Hop culture occurrence, and also the
essence of its existence until nowadays. The resistance concept reception later being
related with the resistance practice on informants? daily life."
2012
T30407
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Maura Puteri
"Artikel ini menganalisis normativitas ras kulit hitam dalam musik rap dan bagaimana pengaruhnya terhadap MC Asia Amerika dan Amerika kulit putih di Rap Battle (khususnya Jin the MC, Dumbfoundead, dan Eminem), nilai rap battle dalam kaitannya antara ras dan rap, dan bagaimana hubungan rap battle dengan ras dan rap berkontribusi pada faktor keberhasilan Jin The MC, Dumbfoundead, dan Eminem saat mereka menangani serangan rasisme dari lawan rap battle mereka. Korpus penelitian ini adalah film dokumenter tentang perjuangan Asia-Amerika di industri hip-hop berjudul Bad Rap (2016) serta film otobiografi Eminem, 8 Mile (2002). Studi ini menggunakan prinsip De La Garza and Ono's Critical Race Theory (2016) dan Edgar and Sedwick's New Criticism (1999) untuk menemukan pentingnya Rap Battle dalam hubungan antara ras dan rap serta bagaimana musik yang berasal dari seniman kulit hitam mempengaruhi ras non-kulit hitam MC tersebut; khususnya dalam karakteristik penampilan mereka sendiri, strategi untuk melawan serangan rasisme dari lawan, serta pengakuan dan pengembangan karir mereka di industri. Setelah itu, peneliti membahas kesenjangan dalam aspek rasial dan sosiokultural dari normativitas kulit hitam dalam rap dan bagaimana hal itu berkontribusi pada 'faktor keberhasilan' artis yang disebutkan ini sementara serangan rasisme memainkan peran kuat dari lawan ras kulit hitam Amerika.

This article analyze the normativity of black race in rap music and how it affected Asian American and White American MCs in Rap Battle (specifically Jin the MC, Dumbfoundead, and Eminem), the importance of rap battle in connection between race and rap, and how rap battle’s connection with race and rap contributed to Jin the MC, Dumbfoundead, and Eminem’s success factors as they tackled racist attacks from their rap battle opponents. The corpus of the study is a documentary about Asian American’s struggle in the hip-hop industry called Bad Rap (2016) as well as Eminem’s revised-autobiography film 8 Mile (2002). The study uses De La Garza and Ono’s Critical Race Theory (2016) tenets and Edgar and Sedwick’s New Criticism (1999) to discover the importance of Rap Battle in connection between race and rap as well as the ways that black-originated music affected the nonblack MCs mentioned; specifically in their own performance characteristics, strategies to battle racist attacks from the opponents, as well as their recognition and career development in the industry. Following that, the researcher discussed a gap within racial and sociocultural aspects of black normativity in rap and how it contributed to the ‘success factors’ of these mentioned artists whilst racist attacks played a strong role from Black American opponents."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Devi Wulandari
"Skripsi ini menganalisis secara fonetik kata-kata pinjaman yang terdapat dalam lirik lagu hip hop Rusia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan deskriptif analisis dengan narasumber penutur asli dan sumber data berupa lirik lagu hip hop Rusia. Hasil penelitian membuktikan bahwa kata-kata pinjaman tetap diperlakukan sesuai dengan kaidah fonetik Rusia.

The Focus of this study is to analyze loan words in lyrics of Russian Hip Hop phonetically. The purpose of this study is to show that loan words in Russian are treated like other Russian words phonetically. The study uses qualitative method and descriptive analysis with a native speaker as the reference and the lyrics of Russian hip hop songs as the data. This research proves that loan words are treated accordance to Russian phonetics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15105
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ashar Ardianto
"Tulisan ini membahas tentang keindahan serta kritik sosial yang terkadung di dalam lirik lagu Ora Cucul Ora Ngebul ciptaan Jogja Hip Hop Foundation, menggunakan pendekatan sastra. Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui proses pembacaan secara berulang-ulang untuk memahami sumber data, membaca dan mempelajari literatur yang menunjang dan mencatat hal-hal penting dengan harapan dapat menemukan kajian-kajian yang relevan serta berkesinambungan dengan lirik lagu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Keindahan lirik lagu terletak pada pilihan kata yang membangun rima yang indah. Keindahan juga terletak pada pola sajaknya yang menyerupai pantun serta macapat puisi tradisional Jawa , yang memenuhi kaidah guru gatra, guru lagu, dan guru wialangan. Kritik sosial yang diangkat dalam teks lagu ini berkaitan dengan ketimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat, di mana terdapat perlakuan yang tidak sama antara wong gedhe dan wong cilik atas sebuah hal yang sama. Wong cilik menjadi korban atas ketidakadilan sosial ini.

This thesis discusses the aesthetics and social criticism contained in the lyrics of Jogja Hip Hop Foundation rsquo s song Ora Cucul Ora Ngebul, using a literary approach. The collection of required data in this study was collected through a recurrent reading process to understand the data source, reading, and study the literature that supports and record important things in the hope of finding relevant and ongoing studies with the lyrics of the song. The method used in this research is descriptive qualitative. Aesthetics also lies in the choice of words that build a beautiful rhyme. Aesthetics also lies in the pattern of poems that resemble pantun and macapat Javanese traditional poem , which meet the rules of guru gatra, guru lagu, and guru wilangan. The social criticism raised in the lyrics of this song relates to the social inequality that occurs in society, where there is unequal treatment between wong gedhe and wong cilik on the same thing. Wong cilik became the victim of this social injustice.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Nur Sakti
"Pengertian hidup manusia diartikan hidup dan mati, di mana setiap yang bernyawa pasti mati. Namun, dalam proses menjalani hidupnya manusia seringkali meninggalkan pengertiannya tentang asal hidupnya (Sangkan Paran Dumadi). Setiap budaya memiliki pandangan berbeda-beda mengenai definisi sangkan paran. Tujuan hidup dalam masyarakat Jawa merupakan suatu pencapaian hidup mengerti asal manusia, dan kembali manunggal dengan Sang Pencipta. Konsep tersebut terdapat dalam karya-karya sastra, seperti lagu Ngelmu Kyai Petruk. Penelitian ini ditunjukkan untuk menjelaskan pesan moral yang terdapat pada lirik lagu tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan mimetik dan dikaji dengan teori semiotik De Saussure. Berdasarkan pembahasan ditemukan ajaran moral untuk berperilaku yang baik, berkepribadian baik, hati suci, serta selalu berusaha untuk dekat juga manembah pada Gusti. Dengan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia yang telah mengenal asal hidup (sangkan paran) senantiasa memelihara cinta dan kasihnya terhadap sesama makhluk, dan kepada Tuhan. Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan baru untuk masyarakat mengenai aspek-aspek kesempurnaan hidup dalam budaya Jawa.
The definition of human life is defined as life and death, where every living thing must die. However, in the process of living life humans often leave their understanding of the origin of their life (Sangkan Paran Dumadi). Every culture has different views on the definition of sangkan paran. The purpose of life in Javanese society is an achievement in life, understanding the origin of man, and returning to oneness with the Creator. This concept is found in literary works, such as the song Ngelmu Kyai Petruk. This research is shown to explain the message contained in the lyrics of the song. This study uses a qualitative method with a mimetic approach and is studied with De Saussure's semiotic theory. Based on the discussion, it was found that there are moral teachings for good behavior, good personality, pure heart, and always trying to be close and also worshiping Gusti. With these findings, it can be concluded that humans who have known the origin of life (sangkan paran) always maintain their love and affection for fellow creatures, and for God. It is hoped that this research can add new insights to the community regarding aspects of the perfection of life in Javanese culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zunizar Erza Firmansyah
"Penelitian ini membahas mengenai tanda dan makna yang terdapat dalam sembilan video klip lagu hip-hop duo SXTN. Tanda-tanda yang terdapat dalam video klip direpresentasikan melalui unsur-unsur aktivitas, seksualitas, dan juga visualisasi warna merah muda. Dari analisis unsur-unsur tersebut, diketahui bahwa ia mengandung ideologi feminis (post-feminist). Selain itu, untuk menunjang analisisnya, penulisan ini juga menggunakan teori semiotik dan metode semiologis. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam sembilan video klip lagu SXTN dalam aspek aktivitas (mengonsumsi cannabis, berpesta), seksualitas (gestur, atribut pakaian), dan visualisasi warna merah muda (pencahayaan dalam video klip, atribut) mencerminkan identitas diri personel grup SXTN, yang dipandang dalam konteks ideologi post-feminisme.

This paper discusses about the signs and meanings that was contained within nine Video clips of Hip-Hop duo SXTN. The signs were represented through the elements of activities, sexuality, and also visualization of colour pink. Through the analysis of those elements, it is noticeable that the video clips contain the ideology of feminism (Post-Feminism). In order to support the analysis, this paper uses semiotic theory and semiology. From this research paper, we can conclude that the elements within the nine music video clips of SXTN, from the aspects of activities (cannabis consumption, partying), sexuality (gesture, attributes), and visualization of colour pink (lighting, attributes) shows the identities of rappers from Hip-hop duo SXTN, that was seen from the ideology of Post-Feminism."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Halimah Felda
"Hip hop sudah menjadi gaya hidup di Korea Selatan sejak awal kedatangannya di era 1990-an. Media massa berperan penting dalam mendorong publisitas dan popularitas hip hop dan musik rap di Korea Selatan yang biasa disebut Korean hip hop (KHH). Hip hop yang awalnya merupakan budaya underground kemudian menjadi budaya mainstream berkat media massa. Penelitian ini menganalisis bagaimana peranan media massa dalam publisitas KHH selama era 2010-an dengan metode kualitatif analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media penyiaran dan media digital menjadi dua jenis media yang paling berperan dalam publisitas KHH. Sedangkan, media cetak kurang berperan dalam publisitas KHH secara umum. Media penyiaran berperan dalam komersialisasi KHH, media digital berperan dalam memberikan ruang diskusi dan edukasi, sementara itu media cetak yang berupa buku pelajaran berperan dalam mengenalkan budaya yang terdapat dalam hip hop kepada remaja (pelajar).

Since the arrival of hip hop to South Korea in the 1990s, hip hop itself has already been a lifestyle. Mass media holds a very important role in publicity and popularity of hip hop and rap music in South Korea or known as Korean hip hop (KHH). As the result of mass media, hip hop was an underground culture shifted into mainstream culture. This study analyzes the role of mass media in publicity of KHH during the 2010s era with qualitative descriptive analysis method. This study argues that broadcast media and digital media hold the biggest role in the publicity of KHH. While, print media does not give that much impact in the publicity of KHH in general. The broadcast media took a role in commercialization of KHH, the digital media took a role in giving the discussion spaces and education about the culture, and print media such as school textbooks took a role in introducing culture that is in hip hop to teenagers (students)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Matsnaa Chumairo
"Budaya hip hop dan musik rap berasal dari komunitas Afrika-Amerika yang muncul sekitar tahun 70-an di Kota New York. Hip hop mulai masuk ke Cina di tahun 90-an dan terus berkembang di kalangan generasi muda. Sebuah ajang pencarian bakat bertajuk The Rap of China yang dirilis pada tahun 2017 menjadi sangat populer, dan membawa musik dan budaya hip hop di Cina naik ke permukaan. Konfrontatif dengan budaya Cina, hip hop yang semakin populer di kalangan generasi muda dalam perkembangannya harus berhadapan dengan intervensi dari pemerintah Cina. Artikel ini membahas mengenai pengaruh kebijakan sensor pemerintah Cina terhadap perkembangan musik dan budaya hip hop di Cina. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis, dengan sumber data diambil melalui koran, jurnal, buku, dan artikel ilmiah, serta menggunakan The Rap of China—sebuah program pencarian bakat hip hop terpopuler di Cina dari season 1 hingga season 4 sebagai studi kasus.

Hip hop culture and rap music originated in the African-American community that emerged around the 70s in New York City. Hip hop began to enter China in the 90s and continues to grow among the younger generation. A talent show called The Rap of China which was released in 2017 became very popular, and brought hip hop music and culture in China to the fore. Confrontational with Chinese culture, hip hop which is increasingly popular among the younger generation in its development has to deal with intervention from the Chinese government. This article discusses the influence of the Chinese government's censorship policy on the development of hip hop music and culture in China. This study uses a historical approach, with data sources taken from newspapers, journals, books, and scientific articles, and uses The Rap of China—a popular hip hop talent program in China from season 1 to season 4 as a case study."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>