Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syafira Tasya
"Peralihan dari masa remaja menuju dewasa dinilai krisis karena individu mengalami banyak perubahan. Individu yang tidak dapat mengatasi perubahan ini dapat menyebabkan individu bingung hingga menimbulkan rasa cemas, khawatir, dan takut terhadap kegagalan. Kondisi tersebut dikenal dengan quarter life crisis. Individu dapat mempersiapkan diri menghadapi quarter life crisis jika mengetahui faktor-faktor yang dapat menjelaskan quarter life crisis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjelaskan quarter life crisis serta menganalisis profil dari mahasiswa yang memiliki tingkat quarter life crisis yang tinggi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara online kepada 250 mahasiswa aktif S1 Departemen Matematika FMIPA UI tahun ajaran 2021/2022 semester genap yang terpilih menjadi sampel menggunakan metode sampling proportionate stratified random sampling. Untuk mencapai tujuan, metode analisis data yang digunakan adalah metode Partial Least Square (PLS) dan Classification and Regression Tree (CRT). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor yang menjelaskan quarter life crisis secara signifikan adalah variabel self-awareness, self-esteem, dan jenis kelamin. Selain itu, hasil analisis profil untuk mahasiswa yang memiliki tingkat quarter life crisis yang tinggi adalah apabila mahasiswa memiliki self-awareness yang rendah atau mahasiswa memiliki self-awareness yang tinggi dan self-esteem yang rendah atau mahasiswa memiliki self-awareness yang tinggi, self-esteem yang tinggi, serta berjenis kelamin perempuan.

The transition from adolescence to adulthood is considered a crisis because individuals experience many changes. Individuals who cannot overcome these changes can cause individuals to be confused to cause anxiety, worry, and fear of failure. This condition is known as a "quarter-life crisis." Individuals can prepare themselves to face quarter life crisis if they know the factors that can explain quarter life crisis. Therefore, this study aims to analyze the factors that explain the quarter life crisis and the profiles of students who have a high level of this crisis. The data used is primary data obtained through the distribution of questionnaires online to 250 active students of the Mathematics Department of FMIPA UI academic year 2021/2022 even semester selected as a sample using the proportionate stratified random sampling method. To achieve goals, the data analysis method used are the Partial Least Square (PLS) and Classification and Regression Tree (CRT) methods. The results obtained indicate that the factors that significantly explain the quarter life crisis are self-awareness, self-esteem, and gender variables. In addition, the results of the profile analysis for students who have a high level of quarter life crisis are if students have low self-awareness or students have high self-awareness and low self-esteem or students have high self-awareness, high self-esteem, and female"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maisara Annisa Syarif
"Mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI sebagai salah satu kader masa depan dan agen pembawa perubahan, dituntut untuk memiliki tanggung jawab dalam bertingkah laku sesuai dengan norma masyarakat, berintelektual tinggi, dapat memberikan contoh yang baik pada masyarakat, dan memiliki rasa empati yang tinggi. Masyarakat dan lingkungan di mana mahasiswa tersebut kuliah memiliki harapan yang tinggi terhadap mahasiswa sehingga rasa empati diharapkan dapat tumbuh dan berkembang optimal pada mahasiswa. Dalam penelitian ini, akan dilihat faktor-faktor yang memengaruhi tingkat empati mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI dan pengaruh pola asuh dan jenis kelamin terhadap dimensi empati. Data diperoleh dengan penyebaran kuisioner kepada 170 mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI yang telah terpilih sebagai sampel. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu simple random sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster K-Means, Partial Least Square PLS, Uji Kruskal-Wallis, dan Uji Mann-Whitney. Faktor yang paling memengaruhi tingkat empati adalah fantasy, yaitu kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi dengan kuat karakter fiktif dalam buku, film, atau drama. Selain itu, faktor-faktor lain yang memengaruhi tingkat empati mahasiswa Departemen Matematika FMIPA UI adalah perspective taking, empathic concern, personal distress, pola asuh orangtua, dan jenis kelamin.

Mathematics students of FMIPA UI as one of the future cadres and agents of change, are required to have responsibility in behaving accordance to the society norms, highly intellectual, set a good example to the society, and have a high sense of empathy. The society and the college which they study have a high expectation towards them, so it is hoped that the empathy could grow and develop optimally. This study is aimed to identify factors that affect the empathy level of Mathematics FMIPA UI students, and the affect of parenting styles and gender towards the empathy dimension. The data were collected by distributing questionnaires to 170 mathematics students of FMIPA UI who have been selected as sample. The sampling method will be used in this study is simple random sampling. The method that will be used in this study are Cluster K Means, Partial Least Square PLS , Kruskal Wallis test, and Mann Whitney test. The factor that give the most affect on Mathematics FMIPA UI students rsquo s empathy level is fantasy. Fantasy is a tendency of the respondent to identify strongly with fictitious characters in books, movies, or dramas. Other factors that affect empathy level of Mathematics FMIPA UI students are perspective taking, empathic concern, personal distress, parenting patterns, and gender.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Athala Naufal
"Perilaku kecurangan akademik merupakan perilaku tidak jujur yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai keberhasilan akademik dengan cara melanggar peraturan yang ada. Perilaku kecurangan akademik dapat dihindari jika mengetahui faktor-faktor yang dapat menjelaskan perilaku kecurangan akademik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku kecurangan akademik pada mahasiswa aktif S1 Departemen Matematika FMIPA UI semester gasal tahun ajaran 2022/2023 berdasarkan teori fraud pentagon dan faktor demografi serta menganalisis profil dari mahasiswa yang memiliki tingkat perilaku kecurangan akademik yang tinggi. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara daring kepada 406 mahasiswa aktif S1 Departemen Matematika FMIPA UI semester gasal tahun ajaran 2022/2023 yang terpilih menjadi sampel dengan menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Untuk mencapai tujuan, metode analisis data yang digunakan adalah Analisis regresi linear berganda dan Classification and Regression Tree (CRT). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor yang menjelaskan perilaku kecurangan akademik adalah angkatan, tekanan, peluang, rasionalisasi dan kompetensi. Selain itu, hasil analisis profil untuk mahasiswa yang memiliki tingkat perilaku kecurangan akademik yang tinggi adalah mahasiswa angkatan 2018 serta 2021 dengan tingkat rasionalisasi yang tinggi. Selain itu profil lainnya adalah Mahasiswa angkatan 2019 serta 2020 yang memiliki tingkat kompetensi yang tinggi.

Academic fraud behavior is dishonest behavior carried out by someone to achieve academic success by violating existing regulations. Academic fraud behavior can be avoided by knowing the factors that can explain the behavior of academic fraud. Therefore, this study aims to analyze the factors that can explain academic fraud behavior based on fraud pentagon and demographic factors and analyze the profile of students who have a high level of academic fraud behavior. The study used primary data obtained through online questionnaires to 406 active undergraduate students in the Mathematics Department of FMIPA UI in odd semesters of the 2022/2023 academic year who were selected as samples using the proportionate stratified random sampling. To achieve the goal, this study used multiple linear regression analysis as the data analysis method and Classification and Regression Tree (CRT). The results obtained show that the factors that explain academic fraud behavior are batch, pressure, opportunity, rationalization and competence. In addition, the results of the profile analysis for students who have a high level of academic fraud behavior are the students from batch 2018 and 2021 with a high level of rationalization. Apart from that, the other profiles are students from 2019 and 2020 who have a high level of competence."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melissa Melyana
"Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang telah menyebar secara meluas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2020, salah satu bentuk penanganan kasus COVID-19 di Indonesia adalah pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok pada masyarakat Indonesia. Kesediaan seseorang dalam melakukan vaksinasi COVID-19 menjadi hal yang penting dalam menyukseskan program vaksinasi COVID-19 dan membentuk kekebalan kelompok dalam masyarakat sehingga dapat menekan tersebarnya kasus COVID-19. Oleh karena itu, perlu dilakukan penggalakan vaksinasi COVID-19 dengan menganalisis faktor-faktor yang dapat menjelaskan kesediaan melakukan vaksinasi COVID-19 dan hal inilah yang menjadi tujuan dari penelitian ini. Metode statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon klasifikasi dengan menggunakan cost matrix sebagai strategi menyeimbangkan data. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner dengan sampel berukuran 278 mahasiswa FMIPA UI dan teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang dapat menjelaskan kesediaan melakukan vaksinasi COVID-19 adalah keraguan terhadap dampak vaksinasi COVID-19, persepsi terhadap kebergunaan vaksinasi COVID-19, pengetahuan terhadap vaksin COVID-19, adanya riwayat komorbid, pengetahuan terhadap COVID-19, dan provinsi tempat tinggal.

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a disease that has spread widely in various countries, including Indonesia. Based on Government Regulation Number 99 of 2020, one of the ways to handling COVID-19 cases in Indonesia is the COVID-19 vaccination program that aims to form herd immunity in society. Willingness to get vaccinated against COVID-19 is an important thing to succeed the COVID-19 vaccination program and forming herd immunity in society so that it can suppress the spread of COVID-19 cases. Therefore, it is necessary to urge the importance of COVID-19 vaccination by analysing the factors that explain the willingness to get vaccinated against COVID-19 and it becomes the purpose of this research. The statistical method used in this research is Classification Tree by using the Cost Matrix as a strategy to balance the imbalanced data. The data used in this research is primary data obtained through a questionnaire with a sample of 278 FMIPA UI students collected by using purposive sampling as the sampling method. The results obtained from this research indicate that the factors that can explain the willingness to do the COVID-19 vaccination are doubtfulness about the impact of COVID-19 vaccination, perceptions of the usefulness of COVID-19 vaccination, knowledge of the COVID-19 vaccine, history of comorbid disease, knowledge of COVID-19, and province of residence."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat
"

Mahasiswa sebagai cikal bakal penerus bangsa perlu mempersiapkan diri untuk bekerja di era revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 membuat setiap manusia harus memiliki beberapa kemampuan agar siap untuk menghadapi revolusi industri 4.0, seperti pemecahan masalah kompleks, berpikir kritis, kreativitas, kerja sama/berkoordinasi dengan orang lain, memiliki kecerdasan emosional, dan memiliki kemampuan menilai dan mengambil keputusan. Setelah lulus kuliah, mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk bekerja di era revolusi industri 4.0. Agar siap menghadapi era revolusi industri 4.0, perlu diketahui faktor-faktor yang menjelaskan kesiapan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjelaskan kesiapan mahasiswa FMIPA UI dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Faktor-faktor yang diduga menjelaskan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 adalah jenis kelamin, tujuan penggunaan internet, pengalaman kerja, pengalaman organisasi/kepanitiaan, uang saku, kecocokan  jurusan kuliah, departemen, kepribadian ekstrovert, dan kepribadian introvert. Metode yang digunakan adalah regresi linear berganda. Data yang digunakan merupakan data primer dengan sampel sebanyak 523 mahasiswa FMIPA UI yang diambil dengan metode quota sampling. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor yang menjelaskan kesiapan mahasiswa FMIPA UI dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 adalah jenis kelamin, tujuan penggunaan internet, pengalaman kerja, kecocokan jurusan kuliah, dan kepribadian ekstrovert.


Students as the prospective nation’s successors need to prepare themselves to work in the 4.0 industrial revolution era. 4.0 Industrial revolution causes peoples being must have some ability to be ready to face it, such as complex problem solving, critical thinking, creativity, team work/coordinate with others, have emotional intelligence, and could judge and take decisions. It is necessary to know the factors that explain readiness in facing 4.0 industrial revolution. The purpose of this research is to determine the factors that explain the readiness of FMIPA UI students in facing 4.0 industrial revolution. Presumption factors explained the readiness in facing 4.0 industrial revolution are gender, the purpose in using the internet, work experiences, organizations/committees experiences, pocket money, sense of match with majors, department, extrovert personality, and introvert personality. The method used in this research is multiple linear regression. The data of this research is primary data with a sample of 523 FMIPA UI students, collected by using quota sampling method. The results showed that the factors that explain the readiness of FMIPA UI students in facing the 4.0 industrial revolution era are gender, the purpose in using the internet, work experience, sense of match with majors, and extrovert personality.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azhar
"Smartphone merupakan perangkat pintar yang dapat mendukung berbagai aktivitas manusia di era modern saat ini. Penggunaan smartphone ini sudah tersebar luas di berbagai kalangan usia. Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat mengakibatkan kecanduan smartphone bagi penggunanya yang dapat menjadi penyebab berbagai macam hal yang buruk termasuk penyakit dan penurunan IPK. Hal ini menyebabkan kecanduan smartphone perlu diusahakan untuk tidak terjadi. Untuk itu perlu diketahui faktor-faktor yang menyebabkannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempunyai hubungan yang signifikan terhadap terjadinya kecanduan smartphone. Penelitian dilakukan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI). Penelitian ini juga akan menganalisis hubungan antara kecanduan smartphone dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa FMIPA UI.
Metode yang digunakan adalah Kruskal Wallis untuk menganalisis apakah ada perbedaan tingkat kecanduan smartphone untuk departemen yang ada di FMIPA UI dan Partial Least Square (PLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecanduan smartphone dapat dijelaskan oleh tingkat religiusitas untuk mahasiswa di seluruh departemen di FMIPA UI kecuali departemen Matematika. Kecanduan smartphone juga dijelaskan oleh kepuasan hidup untuk mahasiswa Departemen Matematika dan Kimia. Kecanduan smartphone juga dijelaskan oleh kepuasan hidup untuk mahasiswa Departemen Biologi. Kecanduan smartphone mempunyai hubungan signifikan terhadap IPK untuk mahasiswa Departemen Matematika dan Fisika.

Smartphones are smart devices that can support various human activities in today's modern era. The use of this smartphone is widespread among various ages. Excessive use of smarpthone can lead to smartphone addiction for its users which can be the cause of all kinds of bad things including illness and decreased GPA. This causes smartphone addiction to be avoided. For that we need to know the factors that cause it.
The purpose of this study was to analyze the factors that have a significant relationship to the incidence of smartphone addiction. The research was conducted at the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Indonesia (FMIPA UI). This study will also analyze the relationship between smartphone addiction and the Grade Point Average (GPA) of FMIPA UI Students.
The method used is Kruskal Wallis to analyze whether there are differences in the level of smartphone addiction for departments in FMIPA UI and Partial Least Square (PLS).
The results showed that the level of smartphone addiction can be expressed by the level of religiosity for students in all departments in FMIPA UI except the Mathematics department. smartphone addiction also serves by life satisfaction for Mathematics and Chemistry Department students. Smartphone addiction also serves by life satisfaction for Biology Department students. Smartphone addiction has a significant relationship to GPA for students of the Mathematics and Physics Department.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindang Eka Swari
"Kegiatan belanja online sudah menjadi tren belakangan ini. Pandemi Covid-19 yang membatasi kegiatan di luar rumah menjadikan belanja online sebagai alternatif untuk belanja. Kemudahan belanja online memberikan manfaat bagi penggunanya. Namun, jika konsumen memiliki online buying habits yang tidak terencana akan berdampak pada masalah ekonomi, menyebabkan gaya hidup konsumtif dan materialistis, serta menimbulkan sifat individualis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang menjelaskan online buying habits selama pandemi Covid-19 dan mencari profil mahasiswa dengan online buying habits yang tidak terencana. Variabel yang diduga berhubungan dengan online buying habits adalah kecemasan sosial, kecemasan finansial, wellbeing kesehatan, wellbeing emosi, wellbeing sosial, mood, dan penilaian terhadap online marketplace yang paling sering dikunjungi. Penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square dan Classification and Regression Tree. Data yang digunakan adalah data primer yaitu sebanyak 350 mahasiswa S1 FMIPA UI. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik quota sampling. Hasil dari penelitian ini adalah variabel kecemasan sosial, wellbeing emosi, wellbeing kesehatan, mood, dan penilaian terhadap online marketplace yang paling sering dikunjungi memiliki hubungan dengan online buying habits secara signifikan. Profil mahasiswa dengan online buying habits tidak terencana adalah mahasiswa dengan wellbeing kesehatan yang buruk dan mahasiswa dengan wellbeing kesehatan yang buruk serta kecemasan sosial yang tinggi.

Online shopping has become a trend these days. Covid-19 pandemic conditions that limit outdoor activity make online shopping as an alternative to shopping. The ease offered by online shopping benefits the consumers. However, if consumers had unplanned buying habits, it would impact economic problems, lead to a consumptive and materialistic lifestyle, and lead to individualism The purpose of this study is to find out variables that explain the online buying habits during the covid-19 pandemic and to know the profile of students with unplanned online buying habits. Variables suspected corresponded to online buying habits are social anxiety, financial anxiety, health wellbeing, emotions wellbeing, social wellbeing, mood, and assessment of the most frequent visited online marketplace. The study uses the Partial Least Square Method and Classification and Regression Tree. The data used are the primary data: 350 S1 FMIPA UI active students from 2017, 2018, 2019, and 2020 in the academic year 2020/2021 taken by quota sampling. The results of this study are variable social anxiety, emotions wellbeing, health wellbeing, mood, and assessments of the most frequently visited online marketplace have significant relationships with online buying habits. Profile students with unplanned buying habits are students with poor health wellbeing and students with poor health wellbeing and high social anxiety."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istifatun Zaka
"Apakah di antara kamu ada yang sedang merasakan kegalauan dan kebimbangan dalam hidup? Mungkin ada yang baru saja merasakan patah hati? Atau ada yang sedang bingung mengenai tujuan hidupnya? Jangan bersedih hati, kamu tidak sendiri. Semua orang pernah mengalami quarter life crisis atau krisis seperempat baya. Jika kamu sedang mengalami quarter life crisis, pas banget kamu memilih mengambil buku ini dari rak buku karena buku ini akan membantu mengurai kegalauanmu. Buku ini akan menuntunmu menghadapi masalah-masalah yang biasanya berdatangan ketika usia menginjak seperempat abad. Pertama-tama kamu akan diajak untuk mengenal dan memahami apa itu quarter life crisis. Di dalam buku ini kamu juga diajak untuk lebih dalam mengenali emosi-emosi yang ada di dalam diri.
Membaca buku ini membuat kamu menyadari bahwa masalah seharusnya dihadapi bukan dihindari. Apalagi semakin bertambahnya usia, masalah justru semakin bertambah. Maka dari itu, perlu adanya kontrol diri agar tak menyesal di kemudian hari. Jadi, mari songsong masa depan dengan bahagia."
Yogyakarta: Buku Bijak, 2022
152.4 IST w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Izzuddin
"Uji PCR swab adalah salah satu jenis pemeriksaan untuk seluruh pasien yang terduga COVID-19. Hingga saat ini, tes PCR swab merupakan tes yang paling direkomendasikan oleh WHO untuk mendiagnostik COVID-19. Namun tes ini memiliki kerumitan proses dan harga alat yang lebih tinggi sehingga banyak orang enggan untuk melakukan PCR Swab, walaupun sudah ada gejala terpapar COVID-19 atau lebih memilih jenis tes pemeriksaan yang lain. Penelitian ini merupakan studi kasus yang diambil di FMIPA UI. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor apa saja yang signifikan menjelaskan keengganan mahasiswa FMIPA UI melakukan PCR swab seandainya memiliki gejala terpapar COVID-19. Metode analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu metode analisis regresi logistik. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapat menggunakan metode purposive sampling dengan cara menyebar survey online ke grup online departemen di MIPA UI dan responden yang dilibatkan adalah mahasiswa FMIPA UI yang aktif. Hasil yang diperoleh yaitu faktor-faktor yang memengaruhi keengganan melakukan uji PCR Swab pada mahasiswa FMIPA UI adalah tingkat pendidikan orang tua, penghasilan orang tua, dan melakukan protokol kesehatan.

The PCR swab test is one type of examination for all patients suspected of COVID-19. Until now, the PCR swab test is the most recommended test by WHO to diagnose COVID-19. However, this test has the complexity of the process, and the cost of the equipment is higher, so many people are reluctant to do a COVID-19 swab even though there are already symptoms of being exposed to Covid-19 or prefer other types of examination tests. This research is a case study taken at FMIPA UI. This study aims to analyze the factors that significantly explain the reluctance of FMIPA UI students to carry out PCR swabs if symptoms of being exposed to COVID-19 have appeared. The analytical method used is the method of logistic regression analysis. This study used primary data obtained using the purposive sampling method by distributing online surveys to each department’s online groups at FMIPA UI and the respondents involved were active FMIPA UI students. The results obtained are the factors that influence the reluctance to do the PCR Swab test on FMIPA UI students: the level of education of parents, parents' income, and health protocols.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taza Luzia Viarindita
"

Mahasiswa diharapkan mampu menjadi sumber daya manusia berkualitas dalam bidang pendidikan. Demi terwujudnya harapan tersebut, mahasiswa dituntut untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan akademis maupun non-akademis. Dalam hal ini banyak mahasiswa merasa stres. Stres akademik yang dialami juga bervariasi, mulai dari stres akademik rendah, sedang, maupun tinggi. Dalam upaya menurunkan stres akademik pada mahasiswa, perlu diketahui variabel-variabel yang signifikan menjelaskan stres akademik pada mahasiswa. Terdapat variabel-variabel demografi,  internal maupun eksternal seperti gender, self-efficacy, hardiness, prokrastinasi akademik, kecemasan terhadap Covid-19, dukungan sosial teman sebaya, dan dukungan sosial orangtua yang diduga dapat menjelaskan stres akademik pada mahasiswa. Selain itu akan dilihat pola hubungan antara stres akademik dan variabel-variabel yang signifikan. Penelitian ini dilakukan pada masa Covid-19 sehingga terdapat variabel seperti kecemasan terhadap Covid-19. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode regresi linear berganda dan analisis korespondensi berganda.  Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa S1 FMIPA Universitas Indonesia dengan jumlah 610 mahasiswa. Sampel diambil menggunakan teknik quota sampling. Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel-variabel yang signifikan menjelaskan stres akademik adalah gender, self-efficacy, prokrastinasi akademik, kecemasan terhadap Covid-19, dan dukungan sosial orangtua. Penelitian ini juga menujukkan bahwa mahasiswa dengan stres akademik tinggi diketahui memiliki kebiasaan menunda waktu pengerjaan tugas akademik yang tinggi, tingkat kecemasan terhadap Covid-19 yang tinggi , dan tingkat kepercayaan diri (self-efficacy) yang rendah. Selain itu mahasiswa yang memiliki stres akademik rendah memiliki kebiasaan menunda waktu pengerjaan tugas akademik yang rendah, tingkat kecemasan terhadap Covid-19 yang rendah, tingkat kepercayaan diri (self-efficacy) yang tinggi, dukungan sosial orangtua yang tinggi, dan cenderung dialami oleh gender laki-laki.


Students are expected to be able to become quality human resources in the field of education. In order to realize these hopes, students are required to participate in various academic and non-academic activities. In this case, many students feel stressed. The academic stress experienced also varies, ranging from low, medium, or high academic stress. In an effort to reduce academic stress in students, it is necessary to know the variables that significantly explain academic stress in students. There are demographic variables, internal and external such as gender, self-efficacy, hardiness, academic procrastination, anxiety about Covid-19, peer social support, and parental social support which are thought to explain academic stress in students. Apart from that, we will see the pattern of relationship between academic stress and significant variables. This research was conducted during the Covid-19 era so there were variables such as anxiety about Covid-19. The method used in this research is the multiple linear regression method and multiple correspondence analysis. The sample in this research was undergraduate students from the FMIPA University of Indonesia with a total of 610 students. Samples were taken using quota sampling technique. The research results show that the variables that significantly explain academic stress are gender, self-efficacy, academic procrastination, anxiety about Covid-19, and parental social support. This research also shows that students with high academic stress are known to have a habit of delaying work on academic assignments, high levels of anxiety about Covid-19, and low levels of self-confidence. In addition, students who have low levels of academic stress have a habit of delaying the time for doing academic assignments, low levels of anxiety about Covid-19, high levels of self-efficacy, high parental social support, and tend to be experienced by gender man.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>