Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69436 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Snow, Patrick
Jakarta: Gramedia, 2005
155.2 Sno c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maxwell, John C.
"John C. Maxwell, #1 New York Times bestselling author, shows listeners how to achieve a life of purpose and significance through intentional living."
Surabaya: MIC , 2016
158.1 MAX i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sasaki, Fumio
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019
158.1 SAS g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zebian, Najwa
"From the celebrated poet, speaker, and educator Najwa Zebian comes a powerful approach to healing focused on building a home within yourself. In her debut book in the self-development space, poet Najwa Zebian shares her revolutionary concept of home to guide readers to embrace their vulnerability, discover their self-worth, and build their own strong foundations from the ground up. In Welcome Home, Najwa shares her own personal story for the first time, powerfully weaving memoir, poetry, and deeply resonant teachings, from leaving war-torn Lebanon for Canada at sixteen, to coming of age as a young Muslim woman in Canada, to sexual harassment that left her alienated from her community, to building a new identity for herself as she learned to speak her truth"
New York: Harmony Books, an imprint of Random House, 2021
155.2 ZEB w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Aswanti Tjakrawiralaksana
"ABSTRAK
Borderline Intellectual Functioning adalah salah satu kondisi klinis dengan
karakterisitik skor IQ berada pada kisaran 71 sampai dengan 84 (DSM-IV-TR,
2000). Dalam hubungan anak dengan lingkungan sosial terutama dengan teman
sebaya, anak dengan taraf kecerdasan borderline dapat mengalami kesulitan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan pergaulan karena cara pandang yang naif
atau kecenderungan menarik diri. Agar anak mampu menjalin hubungan dengan
lingkungan sosialnya terutama dengan teman sebaya, maka mereka memerlukan
keterampilan sosial yang cukup.
Keterampilan sosial adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan orang
lain dengan cara tertentu dalam suatu konteks sosial yang dapat diterima dan
dihargai secara sosial serta pada saat yang sama saling menguntungkan (Combs &
Slaby dalam Cartledge & Milbum, 1995). Perkembangan keterampilan sosial
sendiri adalah suatu proses yang terus beijalan, sesuatu yang dipelajari serta tidak
diperoleh begitu saja.
Keterampilan sosial dapat dilatih melalui pelatihan keterampilan sosial
yaitu instruksi yang dilaksanakan dalam area perilaku untuk meningkatkan
interaksi positif dengan orang lain (Mclntyre, 2001). Menurut Cartledge dan
Milbum (1995), salah satu metode dalam pelatihan keterampilan sosial adalah
melalui social modeling yaitu suatu proses yang menghasilkan model perilaku
sosial yang memungkinkan seseorang belajar melalui observasi dan imitasi.
Menurut LaGreca (dalam Cartledge & Milbum. 1995) perilaku menyapa
adalah salah satu area komunikasi yang memberikan kontribusi dalam hubungan
dengan teman sebaya yang positif. Salah satu komponennya adalah perilaku
tersenyum ketika bertemu teman (Cartledge dan Milbum, 1995).
Pelatihan dilaksanakan selama lima sesi. Pada sesi satu dilakukan kegiatan
identifikasi perilaku tersenyum sebagai komponen dalam menyapa teman melalui
penyajian model berdasarkan lokoh dalam buku cerita. Pada sesi dua merupakan
kesempatan melatih perilaku tersenyum (skiII performance) melalui penyajian
model dengan menggunakan boneka dan role play. Sementara sesi tiga hingga
sesi lima merupakan sesi melatih perilaku tersenyum di setting sekolah. Berdasarkan hasil pelaksanaan pelatihan, tampak bahwa pelatihan
keterampilan sosial pada anak dengan taraf kecerdasan borderline dengan
menggunakan metode social modeling dapat melatih perilaku tersenyum sebagai
komponen perilaku menyapa teman. Subyek tampak mampu memperlihatkan
perilaku tersenyum dalam kegiatan pelatihan walau masih memerlukan
pengarahan dan bimbingan.
Untuk memperbaiki rancangan pelatihan di kemudian hari, diperlukan
assessment keterampilan sosial yang mendalam sebelum merancang program.
Selain itu jenis kegiatan pelatihan sebaiknya bersifat konkrit, terstruktur dan
menyenangkan bagi anak. Latihan perilaku juga sebaiknya dilakukan pada
beragam situasi sosial sehingga memudahkan generalisasi perilaku."
2005
T37816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rowling, J.K., 1965-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
158 ROW h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Covey, Stephen R.
"Bagaimana cara Anda memandang banyak masa dan babak dalam kehidupan Anda? Akan bagaimana reaksi Anda terhadap perjalanan unik Anda sendiri dalam hidup ini? Penting sekali bagi kita untuk membuat rencana tentang bagaimana kita akan menangani pasang-surut dalam hidup: masa stagnan, masa sukses, tantangan tak terduga, ketidakberuntungan, dan perubahan besar yang terpaksa harus dihadapi. Penting sekali menciptakan masa mendatang yang terbaik sebelum kita sungguh menjalaninya. Buku ini memperkenalkan Mentalitas Kresendo sebagai dasar berpikir dalam babak kehidupan yang mana pun. Hidup dalam Kresendo adalah sebuah pola pikir dan prinsip untuk beraksi. Mentalitas Kresendo merupakan perspektif unik dalam menjalani hidup melalui kontribusi-kontribusi bagi orang lain dan selalu mencari apa yang ada di depan kita yang harus dicapai. Pola pikir ini mendefinisikan ulang sukses dari cara yang lazim dipahami dalam masyarakat. Ketika Mentalitas Kresendo diterapkan, akan ada perubahan luar biasa yang dapat terjadi dalam hidup kita, juga dalam hidup orang-orang di sekitar kita, bahkan di seluruh dunia. Dalam musik, Kresendo berarti terus menaikkan suara, meningkatkan energi, volume, dan semangat. Tanda Kresendo (Crescendo) “<” meminta Anda terus memperpanjang sebuah nada atau rangkaian nada dengan volume yang terus dinaikkan, terus membesar tanpa batas. Ketika sebuah musik berada dalam kresendo, musik itu tidak hanya makin keras. Ada nuansa pertumbuhan, perkuatan, dan perluasan dalam sebuah komposisi atau hasil yang ditampilkan berkat perpaduan ekspresif antara ritme, harmoni, dan melodi. Ini pada gilirannya disajikan dengan unsur-unsur dasar pitch dan ritme bersama dinamika volume, yang menyatu dengan pergeseran waktu dalam sebuah komposisi atau penampilan. Sebaliknya, Diminuendo—sesuai tanda yang digambarkan “>”—berarti mengurangi volume dan kekuatan, menurunkan energi, surut pelan-pelan; menjalani hidup dalam diminuendo berarti Anda tidak berusaha meregang diri, tidak tumbuh, dan tidak belajar lagi; Anda merasa puas dan bergantung pada apa yang sudah diraih, dan akhirnya berhenti berproduksi dan berkontribusi. Dengan cara yang sama, akan ditunjukkan bahwa menjalani Hidup dalam Kresendo mengungkapkan gairah, minat, hubungan, keyakinan, dan nilai-nilai kita—yang pada gilirannya berpijak pada prinsip-prinsip dasar yang memandu kita melalui semua babak hidup kita. Menjalani Hidup dalam Kresendo berarti terus tumbuh dalam berkontribusi, belajar, dan memengaruhi orang lain. Pola pikir bahwa “karya paling penting selalu ada di depan kita” merupakan sebuah mentalitas berpikir ke depan yang optimistis, yang mengajarkan bahwa kita dapat selalu berkontribusi tidak peduli apa pun yang terjadi pada kita dan di babak mana kita tengah berada. Bayangkan bagaimana hidup akan berubah seandainya Anda mengambil perspektif bahwa kontribusi, pencapaian, bahkan kebahagiaan terbesar Anda tidak hanya yang sudah di belakang Anda, tetapi masih selalu di depan Anda! Dengan cara sama ketika musik dibangun di atas nada-nada terdahulu tetapi mengharuskan kita mengantisipasi nada atau chord berikutnya, hidup Anda dibangun di atas masa lalu tetapi terbuka ke arah mendatang. Mentalitas ini bukan peristiwa “satu kali jadi dan selesai”, melainkan berjalan sepanjang waktu sampai menjadi bagian yang kaya dan proaktif dalam diri kita. Mentalitas Kresendo menganjurkan pemanfaatan apa pun yang kita miliki—waktu, bakat, keterampilan, sumber daya, karunia, gairah, dana, pengaruh—untuk memperkaya kehidupan orang-orang di sekitar kita, entah keluarga, tetangga, komunitas, atau seluruh dunia. Buku ini dibagi menjadi empat bagian utama: Bagian 1: Pergulatan Usia Paruh Baya Bagian 2: Puncak Keberhasilan Bagian 3: Ketidakberuntungan yang Mengubah Hidup Bagian 4: Paruhan Kedua dalam Hidup masing-masing didasarkan pada babak-babak penting dalam hidup ketika, bergantung pada tanggapan Anda, Anda dapat memilih Hidup dalam Kresendo dan berbuat yang paling baik, atau Hidup dalam Diminuendo—entah secara harfiah atau kiasan—lalu menghilang pelan-pelan. sama seperti komposer dan pemusik mengekspresikan diri melalui musik yang, serumit apa pun, selalu beranjak dari hal paling dasar, kita semua menjalani hidup dengan cara-cara yang mewadahi prinsip-prinsip dasar dalam perilaku dan interaksi antarmanusia. Mentalitas Kresendo menggunakan prinsip-prinsip pokok untuk membimbing kita melewati masing-masing dalam empat babak kehidupan ini. • Hidup adalah Sebuah Misi, Bukan Sebuah Karier • Hidup itu untuk Melayani • Manusia Lebih Penting daripada Barang • Kepemimpinan adalah Mengomunikasikan Harkat dan Potensi • Bekerja untuk Meluaskan Lingkaran Pengaruh • Memilih Hidup dalam Kresendo, Bukan Diminuendo • Peralihan dari Bekerja ke Berkontribusi • Menciptakan Kenangan-Kenangan yang Bermakna • Mengenali Tujuan Anda Walaupun mungkin ada hal-hal yang membedakan kita satu sama lain—perbedaan budaya, salah paham, disparitas kesempatan, latar belakang, dan pengalaman—namun kita memiliki kesamaan-kesamaan yang jauh lebih penting sebagai bagian dari keluarga manusia. Apabila Anda pernah pergi ke tempat jauh dan bertemu dengan orang dari bagian dunia berbeda, Anda akan menemukan bahwa kita semua pada dasarnya sama—kaya dan miskin, terkenal dan tidak terkenal—semua mengejar kebahagiaan; menghargai dan berbagi harapan, ketakutan, dan mimpi-mimpi yang sama. Kebanyakan orang merasakan sesuatu yang istimewa tentang keluarga mereka dan memiliki kebutuhan-kebutuhan yang sama untuk dipahami, dicintai, diterima. George Bernard Shaw mengatakan: “Ada dua hal yang mendefinisikan Anda. Kesabaran ketika Anda tidak memiliki apa pun dan sikap Anda ketika memiliki segalanya.” Cara kita menanggapi dua hal yang bertentangan dalam hidup ini merupakan sebuah tantangan sekaligus peluang, dan akan diterangkan dalam buku ini."
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2024
152.33 COV l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cole, Brent
New York: Simon & Schuster, 2011
158.1 COL h;158.1 COL h (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>