Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nindya Larasati
"Latar Belakang: Terdapat beberapa kriteria yang diajukan sebagai standarisasi evaluasi material restorasi atau teknik operatif secara klinis yaitu US Public Health Service (USPHS) dan FDI World Dental Federation (FDI). Kriteria tersebut membantu dokter gigi memberi keputusan dalam menentukan keberhasilan suatu perawatan terutama restorasi. Adapun metode fotografi dapat menjadi metode indirek dalam menilai suatu restorasi dan sudah digunakan dalam praktik sehari-hari. Dengan media foto digital dokter gigi dapat mengidentifikasi perubahan awal pada kerusakan restorasi yang tidak terlihat jelas secara klinis. Tujuan: Untuk membandingkan kriteria USPHS-modifikasi dan FDI dalam menilai restorasi GIC gigi sulung pada media foto digital. Metode Penelitian: Penelitian analitik komparatif dilakukan di Klinik Gigi Anak RSKGM FKG UI pada 40 restorasi GIC di gigi geraham pertama bawah sulung anak usia 4-9 tahun. Gigi dibersihkan dan dilakukan evaluasi klinis menggunakan kriteria USPHS-modifikasi dan FDI sebelum pengambilan foto. Data foto yang terkumpul kemudian dievaluasi menggunakan kedua kriteria yang sama. Data hasil penilaian klinis dan foto digital diuji secara statistik. Hasil: Perbandingan penilaian evaluasi restorasi GIC gigi sulung secara klinis dan foto digital menggunakan kriteria evaluasi USPHS-modifikasi menunjukkan hasil yang berbeda bermakna dan signifikan secara statistik. Sedangkan dengan kriteria FDI menunjukkan hasil yang berbeda namun tidak bermakna dan signifikan secara statistik. Kesimpulan: Terdapat perbedaan antara kriteria USPHS-modifikasi dan FDI dalam menilai restorasi GIC gigi sulung dilihat pada media foto digital. Penilaian evaluasi dengan kriteria FDI memberikan hasil yang lebih konsisten dengan penilaian klinisnya dibandingkan kriteria USPHS-modifikasi.

Background: There are several criterias proposed as standardization for clinical evaluation of restoration materials or operative techniques, namely the US Public Health Service (USPHS) and FDI World Dental Federation (FDI). These criterias assist dentists in making decision to determine the success of a treatment especially restoration. The photographic method can be an indirect method in assessing a restoration and has been used in daily practice. With digital photo media, dentists can identify early changes in damaged restorations that are not clinically obvious. Objective: To compare modified USPHS and FDI criteria in assessing GIC restoration of primary teeth on digital image. Methods: A comparative analytic study was conducted at the Pedodontic Clinic, RSKGM FKG UI on 40 GIC restorations in lower primary first molars of children aged 4-9 years. The teeth were cleaned and evaluated using modified USPHS and FDI criteria prior to taking image. The collected photo datas are also evaluated using same criterias. Datas from clinical assessment and digital photo were tested statistically. Results: Comparison of clinical and digital image for GIC assessment on primary teeth using modified USPHS criteria showed statistically significant different result. Whereas FDI assessment criteria showed different result but not statistically significant. Conclusion: There is differences between modified USPHS and FDI criteria in assessing GIC restorations for primary teeth on digital image. Assessment using FDI criteria gave results that more consistent with the clinical assessment than modified USPHS criteria."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irdra Lastyautari
"Latar Belakang: Fotografi kedokteran gigi semakin umum digunakan dalam praktik. Salah satu tujuan fotografi kedokteran gigi adalah untuk evaluasi perawatan. Kualitas foto digital dipengaruhi oleh resolusi foto. Restorasi GIC sering digunakan pada gigi anak dan perlu dievaluasi secara berkala. Di era digital ini, evaluasi restorasi melalui foto digital menjadi pilihan. Evaluasi restorasi menggunakan kriteria FDI efektif digunakan dalam klinis. Tujuan: Untuk membandingkan perbedaan resolusi foto digital dan klinis sebagai media evaluasi restorasi GIC pada gigi sulung. Metode Penelitian: Terdapat 40 buah gigi molar pertama sulung rahang bawah dari 31 pasien anak usia 4-9 tahun di RSKGM FKG UI. Seluruh gigi diperiksa dan dievaluasi secara klinis, kemudian diambil foto menggunakan kamera dSLR sebanyak tiga kali dengan resolusi rendah (8 MP), resolusi sedang (15,3 MP), dan resolusi tinggi (32 MP). Kemudian hasil foto dievaluasi. Restorasi GIC klinis dan foto digital dievaluasi menggunakan kriteria FDI. Seluruh data yang terkumpul dianalisa dengan uji komparatif kategorik Pearson Chi-Square dengan kemaknaan p<0,05. Hasil: Dengan uji komparatif, didapatkan hasil berbeda tidak bermakna secara statistik pada kelompok klinis dengan foto digital resolusi rendah, sedang, dan tinggi sebagai media evaluasi restorasi GIC pada gigi sulung. Kesimpulan: Fotografi digital dapat menjadi alat yang berguna untuk menilai status restorasi. Foto digital dapat mewakili keadaan klinis restorasi GIC gigi sulung. Dalam pemanfaatannya pada praktik kedokteran gigi, penelitian ini merekomendasikan untuk menggunakan foto digital di antara resolusi rendah dan sedang (8-15,3 MP) sebagai media evaluasi restorasi GIC pada gigi sulung, yaitu setara dengan kamera smartphone ataupun kamera poket.

Background: Dental photography is increasingly being used in practice. One of the purposes of dental photography is for treatment evaluation. Photo resolution affects the picture quality. GIC restorations are frequently used on pediatric teeth and need to be evaluated periodically. In this digital era, evaluation of restoration through digital photos is an option. Evaluation of restorations using FDI criteria is effective in clinical use. Purpose: To compare differences in digital photo resolution and clinical as an evaluation of GIC restioration in primary teeth. Material and Methods: There were 40 mandibular primary first molars from 31 pediatric patients aged 4-9 years at RSKGM FKG UI. All teeth were examined and clinically evaluated, then three photos were taken using a dSLR camera with low resolution (8 MP), medium resolution (15 MP), and high resolution (32 MP). Then the photos are evaluated. Clinical GIC restorations and digital photographs were evaluated using FDI criteria. All collected data were analyzed using the Pearson Chi-Square categorical comparative test with a significance p<0.05. Result: With comparative test, there were no statistically significant differences in clinical groups with low resolution, clinical with medium resolution, and clinical with high resolution as media for evaluating GIC restorations in primary teeth. Conclusion: Digital photography can be used as a supporting tool to evaluate reatoration status. Digital photos can represent the clinical state of GIC restorations. In dental practice, this study recommends using digital photos between low and medium resolution (8-15.3 MP) as media for evaluating GIC restorations in primary teeth, which are equivalent to smartphone cameras or pocket cameras."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Demirkaya, Omer
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
616.075 4 DEM i (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Semmlow, John L.
"ntroductionTypical Measurement Systems Sources of Variability: Noise Analog Filters: Filter Basics Analog-to-Digital Conversion: Basic Concepts Time Sampling: Basics Data Banks Problems Basic Concepts Noise Data Functions and Transforms Convolution, Correlation, and Covariance Sampling Theory and Finite Data Considerations Problems Spectral Analysis: Classical Methods Introduction The Fourier Transform: Fourier Series Analysis Aperiodic Functions MATLAB Implementation: Direct FFT Truncated Fourier Analysis: Data Windowing MATLAB Implementation: Window Functions Power Spectrum MATLAB Implement."
Hoboken : CRC Press, 2011
616SEMB001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Muhammad Azani
"Peristiwa-peristiwa seperti bencana alam, kecelakaan lalu lintas, dan aksiaksiterorisme selalu meninggalkan tugas berat bagi pihak kepolisian untukmelakukan identifikasi. Hal ini disebabkan, rata-rata korban dari peristiwaperistiwa tersebut memiliki identitas fisik (wajah dan sidik jari ) yang sulit dikenali, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan identifikasi secara biometric. Cara alternatif yang dilakukan pihak kepolisian adalah dengan cara mengidentifikasi korban lewat dental records milik korban yang berbentuk citra radiograph. Identifikasi ini dilakukan dengan mencocokkan citra dental x-ray korban dengan dental record (berbentuk citra dental x-ray) yang ada di arsip pihak kepolisian. Proses ini ditempuh karena rata-rata korban yang ciri fisiknya sudah rusak masih memiliki bentuk rahang dan struktur gigi yang utuh.
Tugas akhir ini akan mengembangkan sebuah prototipe sistem yang mampu melakukan identifikasi secara otomatis berdasarkan citra dental x-ray yang dimiliki korban. Informasi dari citra dental x-ray yang biasanya digunakan sebagai ciri antara lain, properti dari gigi (ada/tidaknya gigi, morfologi dari akar dan mahkota gigi, restorasi gigi), ciri jaringan periodontal dan ciri-ciri anatomis. Dalam penelitian ini ciri yang digunakan dibatasi hanya pada ciri anatomis saja yaitu bentuk lengkung rahang dan bentuk lengkung dagu. Perangkat lunak yang dicoba dikembangkan menggunakan metode quadratic regression dan centroid distance untuk membentuk deskriptor dari citra rahang, dan memanfaatkan least square loss function dan fuzzy similarity untuk mencari derajat kemiripan.
Sistem yang dikembangkan pada tugas akhir ini mampu memberikan keakuratan dalam proses pencarian sebesar 52.72 % untuk metode quadratic regression- least square loss function dan 70.91 % untuk metode centroid distance- fuzzy similarity. Sistem yang dikembangakan mampu membantu pihak kepolisian untuk meningkatkan kinerjanya dalam melakukan proses identifkasi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Stanescu, editor
"Creating new medical ontologies for image annotation focuses on the problem of the medical images automatic annotation process, which is solved in an original manner by the authors. All the steps of this process are described in detail with algorithms, experiments and results. In addition, the authors treat the problem of creating ontologies in an automatic way, starting from Medical Subject Headings (MESH). They have presented some efficient and relevant annotation models and also the basics of the annotation model used by the proposed system, cross media relevance models. Based on a text query the system will retrieve the images that contain objects described by the keywords."
New York: [, Springer], 2012
e20418292
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Harindra
"Tenaga kesehatan gigi dan mulut, merupakan salah satu sumber daya yang mendukung dan menentukan keberhasilan layanan kesehatan. Pendidikan tenaga kesehatan gigi dan mulut dilakukan agar kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut secara terus menerus meningkat, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan Sekolah Pengatur Rawat Gigi, merupakan lembaga yang besar peranannya dalam meningkatkan kualitas layanan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut, dan hubungan antara karakteristik siswa yang terdiri dari pengetahuan, sikap terhadap profesi dan keterampilan pre-klinik siswa dengan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut Selain itu penelitian ini untuk melihat bagaimana faktor Pendidikan orang tua/wali siswa dan pengalaman praktek klinik siswa mempengaruhi hubungan karakteristik siswa dengan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini menggunakan data sekunder, kuesioner dan pengamatan.
Jumlah siswa yang melakukan praktek di klinik Sekolah Pengatur Rawat Gigi Tanjungkarang yang menjadi subjek penelitian ini ada 67 orang. Penelitian ini bersifat kuantitatif, menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Hipotesis yang diajukan adalah : Ada hubungan positip antara pengetahuan, sikap terhadap profesi perawat gigi dan keterampilan praktikum pre-klinik siswa dengan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut. Hubungan positip ini semakin lemah dengan semakin tingginya pendidikan orang tua siswa dan semakin lamanya pengalaman praktek klinik siswa.
Hasil penelitian membuktikan adanya hubungan positip antara pengetahuan, sikap terhadap profesi perawat gigi dan keterampilan praktikum pre-klinik siswa dengan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut. Dari hasil uji chi-square dengan tingkat kemaknaan a. = 0.05, didapatkan nilai p = 0.02568 untuk variabel pengetahuan,.p = 0.02273 untuk variabel sikap terhadap profesi, dan p = 0.00000. untuk variabel keterampilan pre-klinik. Analisis stratifikasi dengan variabel pendidikan orang tua siswa dan pengalaman praktek klinik siswa sebagai kontrol, menunjukkan keeratan hubungan positip antara pengetahuan, keterampilan praktikum pre-klinik dengan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut semakin lemah dengan semakin tingginya pendidikan orang tua dan semakin lamanya pengalaman praktek klinik siswa Sedangkan keeratan hubungan positip sikap terhadap profesi perawat gigi dengan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut semakin kuat dengan semakin tingginya pendidikan orang tua siswa, dan semakin lemah dengan semakin lamanya pengalaman praktek klinik siswa.

The teeth and mouth health personnel is one the human resource which support and important for success of the health service. Education of the mouth and teeth health personnel is intended to increase the continuity of the teeth and mouth health service according to the development of science and technology. The school of teeth maintenance is an institution which has an important role in increasing the quality of service.
This research is intended to obtain description of the teeth and mouth health service quality and its relationship with the student?s characteristics which consist of knowledge, attitudes toward the profession and the student?s pre-clinic skill with the teeth and mouth health service quality. Besides, this research is to study how the students' parents education and the students clinic experience influence the relationship of the teeth and mouth health service quality. This research use primary, secondary data, questioner and observation.
The number of students practice in the clinic of Tanjungkarang School of Teeth Maintenance which is the subject of this research is 67. This research is a quantitative one using a descriptive analytic methods with a cross sectional approach. The hypothesis is that there is a positive relationship between knowledge, attitudes toward the teeth and mouth health profession and the students pre-clinic practice skill with the teeth and mouth health service quality. The weaker the positive relationship, the higher the students' parent education and the longer the student clinic practice experience.
This research proved a positive relationship between knowledge, attitudes toward the teeth and mouth health profession and the students pre-clinic practice skill with the quality of teeth and mouth service. According to the chi-square test with a significance level a.= 0.05, p = 0.02568 for knowledge variable, p 0.02273 for the variable of attitudes toward the profession, p = 0.00000 for the pre-clinic skill variable. The stratification analysis with the students' parents education variable and the students' clinic practice experience as a control indicates that the closeness of positive relationship between knowledge, pre-clinic practice skill with the quality of teeth and mouth service. The relationship is weaker with the higher the education of the parents and the longer the students' clinic practice experience. While the closeness of the positive relationship of the attitudes toward the teeth and mouth health profession with the service quality of the teeth and mouth is stronger with a higher the education of the students' parents, and the weaker with the longer the students clinic practice experience.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jahroo Nabila Marvi
"Sifat lingkungan bawah air yang kompleks menjadi sebuah tantangan untuk analisis citra bawah air. Citra bawah air sering mengalami distorsi warna dan visibilitas buruk karena penyerapan dan penghamburan. Hal ini menyebabkan kualitas citra menjadi buruk dan sulit dimengerti, sehingga membuat sistem analisis citra sulit diterapkan di bawah air. Banyak metode yang telah dikembangkan untuk mengatasi tantangan ini. Akan tetapi, setiap metode memiliki keterbatasannya masing-masing. Metode konvensional, seperti metode berbasis physical dan non-physical, sering kali tidak cukup untuk mencakup beragam kondisi bawah air. Sementara itu, metode deep learning cenderung memiliki beban komputasi berat. Metode ini juga berpotensi untuk tidak dapat beradaptasi pada data yang berbeda karena parameter yang sudah tetap setelah pelatihan. Untuk mengatasi keterbatasan kedua metode, penelitian ini mengadopsi pendekatan hybrid GL-Net+CHE yang merupakan model restorasi yang menggabungkan metode konvensional dan deep learning. Modifikasi dari model tersebut, Mod GL-Net+CHE, dilakukan pada komponen deep learning. Dari hasil evaluasi kuantitatif pada data uji UIEB, Mod GL-Net+CHE memperoleh nilai terbaik dengan SSIM 0.9015, PSNR 21.6835, dan 00 9.4205. Namun, berdasarkan hasil evaluasi kualitatif pada data UIEB dan uji robustness pada data UCCS, perbedaan antara model baseline (GL-Net+CHE) dan model modifikasi (Mod GL-Net+CHE) tidak signifikan. Pada ablation studies, ditemukan bahwa hasil kuantitatif Mod GL-Net+CHE lebih baik ketika hanya menggunakan komponen deep learning saja. Akan tetapi, observasi dari beberapa sampel menunjukkan bahwa hasil kuantitatif tidak selalu merefleksikan hasil kualitatif. Hingga saat ini, membandingkan performa model restorasi dan mengukur kualitas citra masih menjadi tantangan.

The complex nature of underwater environments poses a challenge in underwater image understanding. Underwater images often have color distortion and poor visibility due to absorption and scattering. These phenomenons negatively affect the quality and the interpretability of the images, which becomes a hindrance in underwater vision-related tasks. Many methods have been developed to overcome this problem. However, each of them has its own limitations. Conventional methods, such as physical-based and non-physical based, are often not sufficient enough to cover a wide variety of underwater scenes. Deep learning methods, on the other hand, have a heavy computational cost. It might also be unable to adapt to different datasets due to its fixed parameters after training. To overcome the limitations of both approaches, this research adopts a hybrid approach, GL-Net+CHE, a restoration model that combines conventional and deep learning methods. A modification of this model, named Mod GL-Net+CHE, is proposed, which modifies the deep learning component of the baseline model. Based on the quantitative evaluation on the UIEB dataset, Mod GL-Net achieves the best SSIM, PSNR, and ΔE00 with value 0.9015, 21.6835, and 9.4205 respectively. However, based on the qualitative evaluation, there are no significant differences between the baseline and modified model. Ablation studies also show that Mod GL-Net+CHE performs better when only the deep learning component is used. However, further observation shows that quantitative results do not always reflect qualitative result. To this day, comparing the performance of underwater images restoration models and measuring the quality of underwater images remains challenging."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhar Budiman
"Teknologi visualisasi aliran sampai saat ini telah berkembang sangat pesat, visualisasi aliran berguna untuk memaparkan medan aliran ( medan vektor kecepatan, garis arus, vortisitas ) sesaat yang nantinya dapat diteliti lebih lanjut untuk dianalisa karakteristiknya. Salah satu alat visualisasi aliran dan software penunjangnya adalah PIV dan software imaging visualization. Output dari PIV diolah dengan menggunakan sofware tersebut. Image yang dihasilkan oleh PIV masih berupa data mentah yang belum bersifat informatif. data ini masih berupa gambaran aliran dari waktu ke waktu yang hanya menunjukkan lokasi dari sebaran tracer partice. Oleh karena itu image perlu ditinjau secara teliti dan diperlukan teknik pengolahan image agar menghasilkan parameter image yang baik. Teknik pengolahan image agar menghasilkan parameter image yang baik meliputi kalibrasi image, image masking, pengkontrasan image, cross correlation, masking cross correlation, filtering cross correlation, validation cross correlation, streamline, vortisitas dan plot vektor yang semuanya terangkum dalam paket PIV 2D.

Flow visualization technology to date has been growing very rapidly, are useful for flow visualization flow field (velocity vector field, flow lines, vortices) shortly which will be investigated further to analyze its characteristics. One of the tools and software flow visualization PIV supporting is software imaging visualisation, the output of the PIV processed using the software. Image generated by the PIV still a raw data that has not been informative. The data is still a picture of the flow from time to time which only shows the location of the tracer particle distribution. Therefore image needs to be reviewed carefully and image processing techniques are required to produce image parameter is good. Image processing techniques in order to produce a good image parameters include image calibration, image masking, image contras, cross correlation, masking cross correlation, cross correlation filtering, validation cross correlation, streamline, vorticity and vector plots of which are summarized in 2D PIV package"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>