Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168444 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laurensius Susilo Yunior
"Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, diketahui bahwasanya jumlah sampah yang timbul di Indonesia setiap tahunnya hampir mencapai 30 juta ton. Hal ini diperparah dengan sistem pengelolaan sampah yang masih belum berjalan dengan efektif di Indonesia karena sistem dumping tanpa adanya sistem pengelolaan yang mumpuni menyebabkan menumpuknya sampah di Tempat Pembuangan Akhir serta sumber daya Indonesia yang masih belum mencukupi untuk melakukan pengelolaan sampah secara efektif. Maka dari itu, kemudian Pemerintah menetapkan kebijakan untuk mengolah sampah menjadi energi yang diwujudkan dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTSa. Untuk menjawab permasalahan ini, kemudian Penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang diwujudkan dengan melakukan studi kepustakaan. Penelitian ini bersifat deskriptif untuk menjelaskan fakta-fakta yang diperoleh selama penelitian ini berlangsung. Kemudian, penulis menarik kesimpulan bahwasanya keberadaan PLTSa mampu berperan membantu menyelesaikan permasalahan sampah di Indonesia sekaligus menjadi jawaban untuk permasalahan energi, mengingat energi sampah termasuk sebagai energi terbarukan. Peranan tersebut dapat dilihat dari daya serapan PLTSa di Indonesia, yakni 0,6% oleh PLTSa Bantargebang dengan kapasitas 700 kW, 45% oleh PLTSa Surabaya dengan kapasitas 9 MW, dan 152,7% oleh PLTSa Surakarta dengan kapasitas 8 MW. Namun, apabila dibandingkan dengan Amerika Serikat, perkembangan PLTSa di Indonesia masih tertinggal dari PLTSa di Amerika Serikat. Ketertinggalan dari PLTSa di Indonesia dengan PLTSa di Amerika Serikat dipengaruhi oleh faktor pendanaan dan faktor historis yang membedakan antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Agar PLTSa di Indonesia mampu memberikan dampak yang lebih signifikan, Pemerintah Indonesia perlu melakukan percepatan dalam pembangunan PLTSa di kota-kota lainnya sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan dan kota lainnya yang memiliki potensi timbulan sampah dalam jumlah besar serta pemrioritasan pengelolaan sampah dalam rencana pembangunan.

Based on data published by the National Waste Management Information System, it is known that the amount of waste generated in Indonesia every year is almost 30 million tons. This is exacerbated by the waste management system that is still not functioning effectively in Indonesia because the dumping system without a qualified management system causes the accumulation of waste in final disposal sites and Indonesia's resources are still insufficient to carry out effective waste management. Therefore, the Government then established a policy to process waste into energy which was realized by the construction of a Waste Power Plant or PLTSa. To answer this problem, the author then uses a normative juridical research method which is realized by conducting a literature study. This research is descriptive in nature to explain the facts obtained during this research. Then, the authors conclude that the existence of PLTSa can play a role in helping to solve the waste problem in Indonesia as well as being an answer to energy problems, considering that waste energy is included as renewable energy. This role can be seen from the absorption power of PLTSa in Indonesia: 0.6% by PLTSa Bantargebang with a capacity of 700 kW; 45% by PLTSa Surabaya with a capacity of 9 MW; and 152.7% by PLTSa Surakarta with a capacity of 8 MW. However, when compared to the United States, the development of PLTSa in Indonesia is still lagging behind PLTSa in the United States. The lag between PLTSa in Indonesia and PLTSa in the United States is influenced by funding factors and historical factors that distinguish Indonesia from the United States. In order for PLTSa in Indonesia to be able to have a more significant impact, the Government of Indonesia needs to accelerate the development of PLTSa in other cities as mandated by Presidential Regulation Number 35 of 2018 concerning the Acceleration of Construction of Installations for Processing Waste into Electrical Energy Based on Environmentally Friendly Technology and other cities that have the potential to generate large amounts of waste and prioritizes waste management in development plans."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Rahayu Wulandari
"

Perilaku memilah sampah mahasiswa di kampus UI memiliki urgensi untuk diintervensi. Hasil studi baseline menunjukkan bahwa mahasiswa UI belum memilah sampah dengan tepat dan mengakibatkan proses pengolahan sampah menjadi tidak efisien. Hasil survei dengan kerangka theory of planned behavior juga menunjukkan bahwa prediktor signifikan dari perilaku memilah sampah adalah perceived behavioral control (PBC). Berdasarkan temuan studi baseline, penulis mendesain intervensi literasi pemilahan sampah berbasis video berisi informasi (pengetahuan), yang dikembangkan berdasarkan teori social influence dan social modelling. Intervensi diharapkan meningkatkan PBC mahasiswa sehingga perilaku memilah sampah mahasiswa juga meningkat. Hipotesis penulis adalah pemberian literasi pemilahan sampah berbasis video dapat meningkatkan perilaku memilah sampah mahasiswa UI. Penulis menggunakan desain eksperimental (between-subject) dan membagi partisipan ke dalam dua kelompok (yang mendapat literasi pemilahan sampah vs kontrol) melalui randomisasi. Partisipan merupakan mahasiswa S1 dari berbagai fakultas. Perekrutan partisipan dilakukan dengan dengan menyebarkan poster dan calon partisipan dapat mendaftar melalui aplikasi daring yang dicantumkan. Perilaku memilah sampah diukur dengan mengobservasi apakah partisipan memilah atau tidak memilah sampah yang dihasilkannya selama intervensi. Hasil intervensi menunjukkan literasi pemilahan sampah berbasis video meningkatkan perilaku memilah sampah organik secara signifikan, tetapi tidak dengan sampah anorganik. Intervensi ini dapat direplikasi untuk meningkatkan perilaku memilah sampah di lingkungan kampus.


Waste sorting behavior among Universitas Indonesia (UI)’s students has the urgency to be intervened. Results of the baseline study showed that UI’s students were not sorting waste properly and caused the waste management to be ineffective. Besides, using the theory of planned behavior as the theoretical framework, the author found that perceived behavioral control (PBC) was the significant predictor of waste sorting behavior. Based on those findings, the author designed an intervention using a video. It contained information (knowledge) about waste sorting which was contructed based on social influence theory and social modeling. It was expected to increase student PBCs and encourage them to perform waste sorting behavior. Hypothesis of this intervention study is waste sorting literacy through video can improve waste sorting behavior of UI’s student. The author used an experimental (between-subject) design and divided the participants into two groups (waste sorting literacy vs. control group) using randomization. Participants were undergraduate students from various faculties. Participant’s recruitment was done by spreading posters and prospective participants registered through an online application. Waste sorting behavior was measured by observing whether participants sorted or not sorted their waste during the intervention. The results of the intervention showed that video-based waste sorting’s literacy significantly increased the accuracy of the waste sorting behavior of organic waste, but not with anorganic waste. This intervention can be adapted to increase waste sorting behavior in university context.

 

"
2019
T53107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aquino Octavivano
"Skripsi ini bertujuan menganalisis pembukuan pihak ketiga minus (PFK Minus) pada Satuan Kerja Luar Negeri dan solusi penyelesaiannya. Metode pengumpulan data dilakukan dengan penelusuran pembukuan dalam Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMKEU) Satker Luar Negeri Tahun Anggaran 2010 dan hasil pemeriksaan aparat pemeriksa Negara Republik Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang tersedianya data bukti transaksi keuangan dan pagu anggaran yang tidak mencukupi merupakan faktor utama penyebab PFK Minus. Solusi yang dilakukan adalah dengan melakukan perubahan mekanisme penganggaran dan revisi anggaran yang ditetapkan Kementerian Keuangan.

This thesis aims to analyze overspending budget within Foreign Affairs Overseas Unit and its solution. Methods of data collection is conducted by searching within Financial Management Information System (SIMKEU) in the Fiscal Year of 2010 and the results of the inspection from the authority agencies.
The conclusion of this study is the lack of availability on supporting documents from the financial transactions and the budget shortfall are the main factors that led to overspending budget. The solution is conducted by changing the mechanism of budget formulation and budget revision set out by the Ministry of Finance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Lintang Amurwaizzani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai tiga pokok permasalahan yaitu prosedural pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sejauh yang telah ada di Indonesia, dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan dan manusia dan urgensi akan regulasi tentang Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dilihat dari kasus pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Sumurbatu, Bantar Gebang. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini bersifat yuridis normatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa belum ada prosedural yang maksimal dalam pengoperasian PLTSa di Indonesia dan apabila tidak dioperasikan dengan maksimal, PLTSa memiliki risiko pencemaran udara yang akan bedampak besar bagi lingkungan dan manusia. Kasus pembangunan PLTSa Sumurbatu dapat dijadikan salah satu alasan kuat timbulnya urgensi pembuatan regulasi khusus tentang PLTSa. Karena itu terdapat urgensi pembentukan regulasi khusus tentang PLTSa dan beberapa alternatif yang harus dilakukan untuk memastikan perlindungan lingkungan dari risiko pencemaran lingkungan oleh pengoperasian PLTSa.

ABSTRACT
This thesis discusses three main issues, namely the procedural management of Waste-to-Energy Plant as far as it has been in Indonesia, the impact on the environment and humans and the urgency of regulation concerning Waste-to- Energy Plant seen from the case of the construction of Sumurbatu Waste-to-Energy Plant, Bantar Gebang. The research method used in writing this thesis is normative juridical.
The results of this study indicate that there is no maximum procedure in Waste-to-Energy Plant operation in Indonesia and if Waste-to-Energy Plant is not operated optimally, Waste-to-Energy Plant has great risk of air pollution which will have a large impact on the environment and humans. The case of Sumurbatu Waste- to-Energy Plant can be used as one of the strong reasons for the emergence of the urgency of making special regulations concerning Waste-to-Energy Plant. Therefore, there is an urgency to establish a special regulation on Waste-to-Energy Plant and several alternatives that must be done to ensure environmental protection from the risk of environmental pollution by the operation of Waste-to-Energy Plant."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syauqi
"Produksi listrik dari limbah padat kota telah menjadi salah satu pilihan yang menarik dalam manajemen sampah kota. Optimisasi multi-objektif merupakan salah satu alat paling efektif dalam sistem pendukung pengambilan keputusan, penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan dan mengoptimisasi gasifikasi limbah padat kota untuk pembangkitan listrik. MSW gasifier disimulasikan dengan menggunakan Aspen Plus untuk memproduksi syngas, syngas tersebut diumpankan kedalam empat teknologi pembangkitan listrik, yaitu solid oxide fuel cell (SOFC), turbin gas, mesin gas, dan turbin uap. Optimisasi multi-objektif Mixed ineteger non-linear programming (MINLP) dikembangkan untuk mendapatkan solusi optimal dengan meminimasi levelized cost of electricity (LCOE) dan meminimasi emisi CO2eq. Optimisasi dilakukan dengan metode ε-constraint menggunakan GAMS selama selang waktu 2020-2050, sedangkan suhu gasifier, rasio uap-karbon, dan teknologi pembangkitan listrik dijadikan variabel keputusan. Hasil dari optimisasi menunjukkan bahwa pada tahun 2020-2040 pilihan terbaik adalah turbin gas dengan rasio uap-karbon sebesar 0,884 dan suhu gasifier 990c, dan setelah tahun 2040 pilihan terbaik adalah SOFC dengan rasio uap karbon sebesar 0 dan suhu gasifier 935,51c.

Electricity production from Municipal Solid Waste (MSW) has become one of the most prominent strategies in MSW management. Since the multi-objective optimization is one of the most effective tools for decision support system, this study aims to optimize the gasification of MSW for advanced power plant. MSW Gasifier is simulated using Aspen Plus to produce syngas, to be fed into power generation technologies. Four power generation technologies are selected, solid oxide fuel cell (SOFC), gas turbine, gas engine, and steam turbine. Mixed integer non-linear programming (MINLP) multi-objective optimization is developed in order to provide an optimal solution for minimum levelized cost of electricity (LCOE) and minimum LCA based CO2eq emissions. The optimization is conducted with a ε-constraint method using GAMS through time periods of 2020-2050. Decision variables include gasifier temperature, steam to carbon ratio, and power generation technologies. The optimization result demonstrates the best option for generating electricity from 2020 to 2040 is gas turbine with steam to carbon ratio is 0.884 and gasifier temperature is 990c, and beyond 2040 the best option is SOFC with steam to carbon ratio is 0 and gasifier temperature is 935,51c."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsyarief Baqaruzi
"Saat ini upaya pembangkitan listrik sebagian besar masih menggunakan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui dan tidak ramah lingkungan. Padahal potensi sumber energi terbarukan (renewable energy) yang tersedia sangat melimpah namun hingga kini belum tergarap secara optimal. Salah satu sumber energi terbarukan (renewable energy) tersebut adalah sampah. Dikarenakan pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat tinggi sebanding dengan volume sampah yang dihasilkan oleh sebab itu dipilih lokasi DKI Jakarta. Untuk dianalisis potensi sampah seoptimal mungkin menjadi energi, yang dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan proses konversi termokimia untuk sampah yang memiliki persentase material organik (non biodegradable/ tidak mudah terurai) yang tinggi serta kadar air yang rendah. Dan proses konversi biokimia untuk sampah yang memiliki persentase material organik (biodegradable/ mudah terurai) yang tinggi dan kadar air tinggi. Suatu metodologi diperlukan untuk melakukan penelitian baik kajian secara teknis maupun kelayakan keekonomian konsep tersebut dapat menghasilkan suatu model management tools, untuk menentukan kelayakan keekonomiannya sekaligus untuk melakukan pengujian sensitivitas setiap parameter yang berkaitan, termasuk menganalisis penerimaan tipping fee serta hasil analisis strategi lingkungan harus sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, yang menyatakan pembangkit perencanaan PLTSa layak digunakan untuk membangkitkan listrik dan mereduksi sampah.

Currently the electricity generation mainly still use fossil fuels that can not be renewed and not environmentally friendly. The potential for renewable energy sources provided abundant but until now has not been explored optimally. One of the sources of renewable energy is waste. Due to the growth of population is very high in proportion to the volume of waste generated therefore been the location in DKI Jakarta. An analysis of potential waste into energy as possible as optimal , which can be done by calculating the thermochemical conversion of waste that has percentage of organic material (non biodegradable) high with low water levels. And biochemical conversion processes for waste that have a percentage of organic material (biodegradable) high with high water content. The methodology is needed to research studies in technical and feasibility of the economics concept can produce a model management tools, to determine study of its economical as well to test the sensitivity of each parameter related, including analyzing the revenue of tipping fee as well as analysis report of strategy environment assessment must be in accordance with the regulations issued by Indonesia government, which state the planned of PLTSa can be feasible to used generate electricity and reduce waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49618
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Welby Naufal Arkaan
"Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) membutuhkan penanaman modal investasi yang besar. Kebijakan fasilitas pajak seperti tax allowance dihadirkan sebagai distorsi untuk mendorong pengembangan investasi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan tax allowance pada industri PLTSa yang ditinjau dari asas ease of administration dan memberikan upaya-upaya dalam mengoptimalkan kebijakan terkait permasalahan yang ditemukan pada kebijakan tax allowance. Paradigma penelitian yang digunakan adalah post positivism. Data yang digunakan diperoleh dengan cara melakukan wawancara mendalam dengan narasumber yang relevan berdasarkan permasalahan yang diangkat dan diperlengkap dengan studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa kebijakan tax allowance ini belum dapat memenuhi indikator-indikator terkait kemudahan administrasi yang tertera pada asas certainty, administrative cost, dan simplicity. Sementara itu, pada indikator-indikator yang tertera pada asas compliance cost dan convenience sudah menunjukkan kemudahan administrasi dalam perpajakan. Selanjutnya, dalam membenahi beberapa permasalahan yang ditemukan pada proses implementasi kebijakan tax allowance, terdapat usulan berupa upaya-upaya yang dapat diterapkan dalam mengoptimalkan implementasi kebijakan tax allowance, yaitu dilakukannya evaluasi kembali terhadap Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2019, diperbaruinya Peraturan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral No. 16 Tahun 2015 terkait peraturan turunan dari tax allowance, dan perlunya penguatan sosialisasi kepada wajib pajak serta sosialisasi pada tingkat top policies antar para penanggung jawab kebijakan tax allowance.

The development of a Waste to Energy (WtE) Power Plant requires a large investment capital. Tax facility policies such as tax allowances are presented as distortions to encourage investment development in Indonesia. This study aims to analyze the tax allowance policy in the WtE industry in terms of the ease administration principle and provide policy optimization efforts related to the problems found in the tax allowance policy. The research paradigm used is post positivism. The data used was obtained by conducting in-depth interviews with relevant sources based on the issues raised and complemented by literature studies. Based on the results of the research, it shows that this tax allowance policy has not been able to fulfill the indicators listed on the principle of certainty, administrative costs, and simplicity. Meanwhile, the indicators listed on the compliance cost and convenience principles have shown ease of administration in taxation. Furthermore, in fixing some of the problems found in the process of implementing the tax allowance policy, there are efforts that can be implemented in optimizing the implementation of the tax allowance policy, such as re-evaluating of Government Regulation No. 78 of 2019, renewal of the Ministry of Energy and Mineral Resources Regulation No. 16 of 2015 regarding derivative regulations from tax allowances, and the need to strengthen socialization to taxpayers and socialization at the level of policy makers."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggiana Diniary
"Timbulan sampah makanan di Indonesia diprediksikan terus bertambah setiap tahunnya apabila permasalahan ini tidak diatasi dengan serius. Upaya pengelolaan sampah makanan perlu dilakukan guna mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan, sosial, dan ekonomi. Penelitian mengenai faktor pendorong intensi melakukan upaya pengelolaan sampah makanan rumah tangga antargenerasi masih terbatas. Penelitian ini berusaha mengatasi limitasi tersebut dengan mengembangkan model penelitian menggunakan theory of interpersonal behavior serta aspek ekonomi dan religiusitas untuk menjelaskan perilaku mengelola sampah makanan rumah tangga. Hipotesis pada penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antara faktor emosi, sosial, kognitif, ekonomi, dan religiusitas dengan intensi perilaku mengelola sampah makanan antar generasi. Sebanyak 935 muslim Indonesia berpartisipasi dalam survey penelitian. Hasilnya menunjukan bahwa anticipated guilt, sense of community, awareness of consequences, environmental knowledge, financial concern, dan religiosity berpengaruh positif signifikan terhadap intensi mengelola sampah makanan pada generasi Y dan Z. Namun penelitian ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara financial concern terhadap recycle intention pada generasi Y dan Z. Ditemukan juga bahwa anticipated guilt tidak signifikan memengaruhi reuse intention dari generasi Y, financial concern tidak signifikan memengaruhi reuse intention dari generasi Z, dan religiosity tidak signifikan memengaruhi reduce, reuse, dan recycle intention dari generasi Z. Hasil penelitian ini memberikan implikasi yang signifikan kepada pemerintah dan pembuat kebijakan, organisasi sosial, dan akademisi yang tertarik untuk mengembangkan strategi untuk mendorong perilaku pengelolaan sampah makanan rumah tangga.

Food Waste in Indonesia is predicted to increase every year if the problems are not taken seriously. The role of food waste management is important as an effort to reduce its negative effect for the environment, society, and economy. Studies on the driven factor of intention to manage household food waste between generations are still limited. We thus address this gap by developing a research model with Theory of Interpersonal Behavior which includes economy and religiosity factors to explain food waste management behavior. The model hypothesis significant association between emotion, social, cognitive, economic, and religiosity factors with food waste management behavioral intention between generations. A total of 935 Indonesian Muslims participated in this research. The result shows that anticipated guilt, sense of community, awareness of consequences, environmental knowledge, financial concern, and religiosity are positively associated with the intention to manage food waste in generations Y and Z. However, this study did not find a significant relationship between financial concern and recycle intention. It was also found that anticipated guilt did not have a significant impact on reuse intention of the generation Y, financial concern did not have a significant impact with reuse intention of the generation Z, and religiosity did not have a significant impact with reduce, reuse, and recycle intentions of the generation Z. The findings of this study provide implication for policy makers, NGO, and academics that are interested in developing strategies to encourage household food waste management behavior"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh Ardiansyah
"Dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik yang signifikan di Indonesia, diperlukan sumber energi lain untuk dapat mengganti peran bahan bakar fosil yang akan habis sebagai sumber energi listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang menggunakan landfill gas (LFG) sebagai sumber energi dapat memberikan solusi dalam memenuhi kebutuhan listrik. Kekurangan LFG adalah karakteristik produksinya yang terus menurun dengan berjalannya waktu. Penelitian ini membahas model pembangunan PLTSa secara berkelanjutan dari sisi ekonomi. Ada dua model yang diajukan, model 1 melakukan penimbunan sampah selama satu periode saja (4 tahun) dan tidak ada lagi pembukaan lahan dan penimbunan sampah, sedangkan model 2 melakukan penimbunan sampah setiap empat tahun sekali dimana dilakukan lagi pembukaan lahan. Parameter yang digunakan dalam studi kelayakan ini adalah Benefit-Cost ratio dan Net Present Value. Berdasarkan hasil analisis, model yang layak secara ekonomi adalah model 2 dengan B/C Ratio 1.16 dan NPV Rp.9,015,502,964, dimana pengolahan sampah dilakukan secara berkelanjutan, sedangkan model 1 dengan B/C Ratio 0.91 dan NPV Rp.3,848,278,544, belum layak secara ekonomi dan belum menguntungkan
With the increasing demand of electrical energy in indonesia, another source of energy required to be able to replace the roles of fossil fuels as the main source of electrical energy. Waste power plant with landfill gas (LFG) as a source of energy can provide solutions in fulfilling the need for electricity. The disadvantages of LFG is the characteristic of gas production continues to decline over time. This research discusses the development model of sustainable waste power plant from economic view. This research propose two models, model 1 conducting the landfilling in one periode (4 years) only. Model 2 conducting the landfilling every 4 years by opening more area. The parameters used in this feasibility study are benefit-cost ratio and net present value. As the results, the model that economically feasible is model 2 with B/C Ratio 1.16 and NPV Rp.9,015,502,964, while the model 1 with B/C Ratio 0.91 and NPV Rp.3,848,278,544, is not economically feasible."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58690
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama Putra
"ABSTRAK
Indonesia menghadapi permasalahan sampah yang berdampak negatif kepada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Upaya penerapan teknologi untuk meningkatkan performa pengolahan sampah di Indonesia tidak beranjak dari perdebatan atas teknologi yang paling tepat untuk diterapkan. Merujuk pada kota yang telah sukses menerapkan teknologi pengelolaan sampah, terdapat banyak variabel yang menjadi bahan pertimbangan atas pemilihan teknologi yang tepat. Pemilihan teknologi dengan menggunakan metode analisa AHP Analytical Hierarchy Process mampu mengidentifikasi solusi teknologi dengan mengakomodir pandangan dari perkotaan di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengidenfitikasi faktor- faktor kunci yang mempengaruhi kesuksesan penerapan teknologi ITF pada perkotaan di Indonesia untuk kemudian disusun kerangka implementasinya. Kombinasi metode analisis AHP dan IPA Importance Performance Analysis menghasilkan kerangka implementasi pemilihan teknologi yang dapat menjadi referensi pemilihan teknologi pada perkotaan lain di Indonesia. Penelitian menghasilkan 3 kriteria serta 11 sub-kriteria yang termasuk kategori tinggi; serta kerangka implementasi yang dapat digunakan untuk melakukan seleksi teknologi pada perkotaan lain di Indonesia. Dihasilkan pula rencana tindakan untuk meningkatkan performa teknologi secara umum maupun khusus.

ABSTRACT
Indonesia is currently facing waste problems that have a negative impact on the environment and public health. Efforts to implement technology to improve waste management performance in Indonesia have not progress further than debates over the most appropriate technology to be applied. Referring to cities that have successfully implemented waste management technology, there are many variables that are taken into consideration for selecting the right technology. AHP Analytical Hierarchy Process analysis method is able to identify the most optimal technological solutions according to the needs of urban stakeholders in Indonesia. The research aims to identify the key factors that influence the success of the implementation of ITF technology in urban areas in Indonesia for the implementation framework. The combination of AHP and IPA analysis methods Importance Performance Analysis produces a framework for selecting technology that can be a reference for technology selection in other cities in Indonesia. The study identifies 3 criterias and 11 sub- criteria which were included in the high category; and an implementation framework that can be used to conduct technology selection in other cities in Indonesia. It also identified action plan that can be used to improve the performance of technology in general or specifically"
2018
T51701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>